Anda di halaman 1dari 32

ALUR PELAYANAN PASIEN Disetujui oleh :

No. Dokumen : Kepala Klinik Pratama


Denma Kodiklatau
No. Revisi. :
SOP
Klinik Pratama Tanggal Terbit. :
Denma
Kodiklatau dr. Primarini Kusuma D.A
Halaman :
Lettu Kes NRP 21629202545668
1. Pengertian Proses urutan pelayanan pasien di Klinik Pratama Denma Kodiklatau
sesuai kebutuhan pasien berdasarkan dengan ketentuan yang berlaku.
2. Tujuan Pasien dan keluarga mendapatkan informasi dan paham
terhadap tahapan dan prosedur pelayanan klinis
3. Kebijakan
4. Referensi 1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014
tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
5. Prosedur / 1. Petugas pendaftaran meminta pasien yang datang untuk mengambil
Langkah- nomor urut dan meminta pasien untuk menunggu di ruang tunggu
langkah 2. Petugas pendaftaran memanggil pasien sesuai nomor urut dan
mendaftarkan pasien
3. Petugas pendaftaran menuliskan nama pasien di buku rekam medis
(bila pasien baru) atau menyiapkan rekam medis bila pasien lama
4. Dokter dan perawat melakukan pemeriksaan kepada pasien
5. Bila diperlukan pasien melakukan pemerikaan laboratorium sederhana
6. Berdasarkan pemeriksaan, dokter menentukan diagnosa medis dan
perawat menetukan diagnosa keperawatan prioritas
7. Dokter memberikan terapi atau resep obat (jika obat yang diperlukan
tidak tersedia) dan berkolaborasi dengan perawat memberikan edukasi
kesehatan kepada pasien dan keluarga
8. Dokter atau perawat memberikan obat kepada pasien atau keluarga dan
menjelaskan prosedur mengkonsumsinya.
9. Jika kondisi pasien membutuhkan fasilitas khusus atau tidak dapat
ditangani di Klinik Islam Sulthan, dokter akan menyiapkan resume
medis dan merujuk pasien.
6. Unit Terkait Klinik Pratama Denma Kodiklatau
7. Dokumen 1. Kartu status pasien
Terkait 2. Buku Register
3. Buku rekam medis
ALUR PELAYANAN PASIEN Disetujui oleh :
No. Dokumen Kepala Klinik Pratama
Denma Kodiklatau
No. Revisi

SOP
Klinik Pratama Tanggal Terbit
Denma
Kodiklatau dr. Primarini Kusuma D.A
Halaman
Lettu Kes NRP 21629202545668

1. Pengertian Proses awal bagi pasien yang akan mendapatkan layanan


kesehatan di Klinik Islam Sulthan
2. Tujuan Sebagai acuan dalam menertibkan urutan pelayanan dan memudahkan
mendapatkan informasi rekam medis bagi seluruh fasilitas pelayanan
3. Kebijakan
4. Referensi 1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014
tentang Klinik.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
5. Prosedur / 1. Petugas pendaftaran meminta pasien yang datang untuk mengambil
Langkah- nomor urut dan meminta pasien untuk menunggu di ruang tunggu.
langkah 2. Petugas pendaftaran memanggil pasien sesuai nomor urut dan
mendaftarkan pasien
3. Petugas pendaftaran menuliskan nama pasien di buku rekam medis
dan buku register
4. Pasien dibuatkan kartu kontrol dan kartu status pasien
5. Dokter atau perawat menanyakan keluhan pasien
6. Dokter atau perawat melakukan pemeriksaan kepada pasien
7. Dokter atau perawat menuliskan hasil pengkajian pasien di buku status
8. Kartu status akan disimpan kembali sesuai dengan nomor index
6. Unit Terkait Klinik Pratama Denma Kodiklatau
7. Dokumen 1. Kartu status pasien
Terkait 2. Buku Register
3. Buku rekam medis
ALUR PELAYANAN PASIEN Disetujui oleh :
No. Dokumen Kepala Klinik Pratama
Denma Kodiklatau
No. Revisi

SOP
Klinik Pratama Tanggal Terbit
Denma
Kodiklatau dr. Primarini Kusuma D.A
Halaman
Lettu Kes NRP 21629202545668

1. Pengertian Pemeriksaan tubuh pasien secara keseluruhan atau hanya bagian


tertentu yang dianggap perlu
2. Tujuan Sebagai acuan untuk melakukan tindakan pemeriksaan fisik
3. Kebijakan
4. Referensi 1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
5. Prosedur / 1. Informed Consent
Langkah- 2. Menjelaskan prosedur tindakan
langkah 3. Menyiapkan alat dan bahan sesuai kebutuhan
4. Cuci Tangan
5. Pemeriksaan Umum
- Kesadaran
- Keadaan Umum
6. Melakukan pemeriksaan sesuai dengan kebutuhan, dengan cara :
A. Posisikan klien sesuai kebutuhan :
- Lakukan pemeriksaan dengan cara melihat (inspeksi)
- Lakukan pemeriksaan dengan cara meraba (palpasi)
- Lakukan pemeriksaan dengan cara mengetuk (perkusi)
- Lakukan pemeriksaan dengan cara mendengar
(auskultasi)

7. Menjelaskan Hasil Pemeriksaan

6. Unit Terkait Klinik Pratama Denma Kodiklatau


7. Dokumen 1. Kartu status pasien
Terkait 2. Buku Register
3. Buku rekam medis
ALUR PELAYANAN PASIEN Disetujui oleh :
No. Dokumen Kepala Klinik Pratama
Denma Kodiklatau
No. Revisi

SOP
Tanggal Terbit
Klinik Pratama
Denma dr. Primarini Kusuma D.A
Kodiklatau Halaman Lettu Kes NRP 21629202545668

1. Pengertian Syok Anafilaktik adalah keadaan alergi yang mengancam jiwa yang
ditandai dengan penurunan tekanan darah secara tiba-tiba dan
penyempitan saluran pernafasan, menyebabkan penderita jatuh pingsan
dan tidak sadarkan diri.
2. Tujuan Sebagai Pedoman kerja bagi Dokter/Perawat dalam melakukan pelayanan
penanganan Syok Anafilaktik.
3. Kebijakan
4. Referensi 1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014
tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
5. Prosedur /
Langkah-
langkah

6. Unit Terkait Klinik Pratama Denma Kodiklatau


7. Dokumen 1. Kartu status pasien
Terkait 2. Buku Register
3. Buku rekam medis
ALUR PELAYANAN PASIEN Disetujui oleh :
No. Dokumen Kepala Klinik Pratama
Denma Kodiklatau
No. Revisi

SOP
Tanggal Terbit
Klinik Pratama
Denma dr. Primarini Kusuma D.A
Kodiklatau Halaman Lettu Kes NRP 21629202545668

1. Pengertian Heacting adalah penjahitan luka terbuka


2. Tujuan Sebagai acuan penatalaksanaan penjahitan sampai luka tertutup
oleh jahitan untuk menghindari infeksi lanjutan
3. Kebijakan
4. Referensi 1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman PenyusunanStandar Operasional Prosedur
Administrasi Pemerintahan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
5. Prosedur / Persiapan Peralatan
Langkah- 1. Handscoen
langkah 2. Duk Lubang steril
3. Kasa steril
4. Lidokain steril
5. Spuit 3 cc
6. Betadine
7. Alcohol 70%
8. Benang Silk Kulit
9. Benang Catgut
10. Bak instrumen steril berisi :
a. Pinset chirugis d. Nalvouder
b. Pinset anatomi e. Jarum Kulit
c. klem arteri kecil f. Gunting
12. Cairan Na Cl
13. Cairan H2O2 hodrogen peroksida

Prosedur
1. Siapkan alat ke dekat pasien dan menjelasakan ke pasien atau
keluarga pasien (informed concern)
2. Cuci tangan dan memakai handscoen
3. Dep luka dengan kasa steril, kemudian bersihkan dengan cairan
NaCl.
4. Apabila kotor siram dengan H2O2
5. Olesi daerah luka dengan betadine
6. Olesi dengan kapas alcohol, lalu suntikan lidokain injeksi  2 cc
disekitar pingiran luka tunggu  5 menit kemudian Anastesi
7. Pasang Duk bolong sesuaikan dengan ukuran luka
8. Dep lagi luka dengan kasa steril kemudian bila ada pembuluh darah
yang terpotong diklem diikiat dengan benang catgut
9. Pegang bibir luka dengan pinset chirugis, kalau ada kotoran ambil
dengan pinset anatomi
10. Pasang jarum kulit dan benang kulit dinalvolder, lalu jahit bibir luka
dengan rapi, setelah luka ditutup olesi dengan betadine. Lalu tutup
dengan kasa steril dan verband.
11. Bersihkan daerah bekas luka
12. Duk bolong dibuka
13. Cuci tangan dan Rapihkan alat
14. Konseling pada pasien (anjuran untuk menjaga sterilitas didaerah
luka)
6. Unit Terkait Klinik Pratama Denma Kodiklatau
7. Dokumen 1. Kartu status pasien
Terkait 2. Buku Register
3. Buku rekam medis
ALUR PELAYANAN PASIEN Disetujui oleh :
No. Dokumen Kepala Klinik Pratama
Denma Kodiklatau
No. Revisi

SOP
Tanggal Terbit
Klinik Pratama
Denma Halaman dr. Primarini Kusuma D.A
Kodiklatau Lettu Kes NRP 21629202545668
1. Pengertian Pemeriksaan untuk menilai kadar Asam urat didalam tubuh dengan
pengambilan sampel darah perifer
2. Tujuan Sebagai acuan untuk mengetahui kadar Asam Urat Pasien dan sebagai
data dalam menentukan diagnosa dan proses penyakit serta
pengobatannya
3. Kebijakan
4. Referensi 1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
5. Prosedur / 1. Alat
Langkah- a. Multi Check Pemeriksaan asam urat
langkah b. Blood lancet
c. Kapas alcohol
d. Tisu
e. Strip asam urat
2. Langkah-langkah
a. Petugas menjelaskan prosedur tindakan yang akan
dilakukan
b. Petugas mencuci tangan
c. Dekatkan alat dengan pasien
d. Pastikan alat bisa digunakan
e. Pasang strip asam urat pada alat
f. Desinfeksi jari pasien pada area penusukan
g. Menusukkan lancet dijari tangan pasien
h. Memasukkan darah pasien ke dalam strip yang telah ter
pasang pada alat
i. Menutup area penusukan dengan kapas alkohol
j. Menunggu hasilnya selama 10 detik dan membaca hasil
3. Unit Terkait Klinik Pratama Denma Kodiklatau
4. Dokumen 1. Kartu status pasien
Terkait 2. Buku Register
3. Buku rekam medis

ALUR PELAYANAN PASIEN Disetujui oleh :


No. Dokumen Kepala Klinik Pratama
Denma Kodiklatau
No. Revisi

SOP Tanggal Terbit

Klinik Pratama
Denma Halaman dr. Primarini Kusuma D.A
Kodiklatau Lettu Kes NRP 21629202545668
1. Pengertian Pemeriksaan untuk menilai kadar Gula Darah didalam tubuh dengan
pengambilan sampel darah perifer
2. Tujuan Sebagai acuan untuk mengetahui kadar Gula Darah Pasien dan
sebagai data dalam menentukan diagnosa dan proses penyakit serta
pengobatannya
3. Kebijakan
4. Referensi 1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
4. Prosedur / 1. Alat
Langkah- a. Multi Check Pemeriksaan Gula Darah
langkah b. Blood lancet
c. Kapas alcohol
d. Tisu
e. Strip Gula Darah
2. Langkah-langkah
a. Petugas menjelaskan prosedur tindakan yang akan
dilakukan
b. Petugas mencuci tangan
c. Dekatkan alat dengan pasien
d. Pastikan alat bisa digunakan
e. Pasang strip Gula Darah pada alat
f. Desinfeksi jari pasien pada area penusukan
g. Menusukkan lancet dijari tangan pasien
h. Memasukkan darah pasien ke dalam strip yang telah terpasang
pada alat
i. Menutup area penusukan dengan kapas alkohol
j. Menunggu hasilnya selama 10 detik dan membaca hasil
5. Unit Terkait Klinik Pratama Denma Kodiklatau
6. Dokumen 1. Kartu status pasien
Terkait 2. Buku Register
3. Buku rekam medis

ALUR PELAYANAN PASIEN Disetujui oleh :


No. Dokumen Kepala Klinik Pratama
Denma Kodiklatau

No. Revisi
SOP
Tanggal Terbit
Klinik Pratama
Denma dr. Primarini Kusuma D.A
Kodiklatau Halaman Lettu Kes NRP 21629202545668

1. Pengertian Pemeriksaan untuk menilai kadar Kolesterol didalam tubuh dengan


pengambilan sampel darah perifer
2. Tujuan Sebagai acuan untuk mengetahui kadar Kolesterol Pasien dan
sebagai data dalam menentukan diagnosa dan proses penyakit serta
pengobatannya
3. Kebijakan
4. Referensi 1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
4. Prosedur / 1. Alat
Langkah- a. Multi Check Pemeriksaan Kolesterol
langkah b. Blood lancet
c. Kapas alcohol
d. Tisu
e. Strip Kolesterol
2. Langkah-langkah
a. Petugas menjelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan
b. Petugas mencuci tangan
c. Dekatkan alat dengan pasien
d. Pastikan alat bisa digunakan
e. Pasang strip Kolesterol pada alat
f. Desinfeksi jari pasien pada area penusukan
g. Menusukkan lancet dijari tangan pasien
h. Memasukkan darah pasien ke dalam strip yang telah terpasang
pada alat
i. Menutup area penusukan dengan kapas alkohol
j. Menunggu hasilnya selama 10 detik dan membaca hasil
5. Unit Terkait Klinik Pratama Denma Kodiklatau
6. Dokumen 1. Kartu status pasien
Terkait 2. Buku Register
3. Buku rekam medis

ALUR PELAYANAN PASIEN Disetujui oleh :


No. Dokumen Kepala Klinik Pratama
Denma Kodiklatau

No. Revisi
SOP
Tanggal Terbit
Klinik Pratama
Denma dr. Primarini Kusuma D.A
Kodiklatau Halaman Lettu Kes NRP 21629202545668

1. Pengertian Pembuatan surat keterangan seseorang dinyatakan sehat oleh


Dokter
2. Tujuan Sebagai pedoman pembuatan surat keterangan sehat
3. Kebijakan
4. Referensi 1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014
tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
5. Prosedur / 1. Petugas Memastikan Identitas Pasien dengan pengisian data
Langkah- 2. Menanyakan adakah keluhan kepada pasien
langkah 3. Melakukan pemeriksaan pada tanda-tanda vital (Tekanan Darah,
Nadi, Suhu, Pernafasan), mengukur berat dan tinggi badan
4. Melakukan pemeriksaan golongan darah bila pasien belum
mengetahui golongan darahnya.
5. Dokter melakukan pemeriksaan kepada Pasien (anamnesis dan
pemeriksaan fisik)
6. Menyiapkan Surat Keterangan Sehat (mengisi biodata Pasien)
7. Dokter menandatangi surat keterangan sehat dilengkapi dengan
cap basah nama dan NIP dokter yang memeriksan dan stempel
basah Klinik Pratama Denma Kodiklatau
6. Unit Terkait Klinik Pratama Denma Kodiklatau
7. Dokumen 1. Arsip surat keluar
Terkait 2. Blanko surat keterangan sehat
3. Buku Register

ALUR PELAYANAN PASIEN Disetujui oleh :


No. Dokumen Kepala Klinik Pratama
Denma Kodiklatau

No. Revisi
SOP
Tanggal Terbit
Klinik Pratama
Denma dr. Primarini Kusuma D.A
Kodiklatau Halaman Lettu Kes NRP 21629202545668

1. Pengertian Pembuatan surat keterangan seseorang dinyatakan Sakit


oleh Dokter
2. Tujuan Sebagai pedoman pembuuatan Surat Keterangan Sakit
3. Kebijakan
4. Referensi 1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014
tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
5. Prosedur / 1. Petugas Memastikan Identitas Pasien dengan pengisian Data
Langkah- 2. Menanyakan adakah keluhan kepada pasien
langkah 3. Melakukan pemeriksaan pada tanda-tanda vital (Tekanan Darah,
Nadi, Suhu, Pernafasan)
4. Dokter melakukan pemeriksaan kepada Pasien (anamnesis,
pemeriksaan fisik, Diagnosa, dan terapi )
6. Menyiapkan Surat Keterangan Sakit
7. Dokter menandatangi surat keterangan sakit dilengkapi dengan cap
basah Nama dan NIP/NRP dokter yang memeriksan dan stempel basah
Klinik Pratama Denma Kodiklatau
6. Unit Terkait Klinik Pratama Denma Kodiklatau
7. Dokumen 1. Arsip surat keluar
Terkait 2. Blanko surat keterangan Sakit
3. Buku Register
4. Rekam Medis

ALUR PELAYANAN PASIEN Disetujui oleh :


No. Dokumen Kepala Klinik Pratama
Denma Kodiklatau

No. Revisi
SOP
Tanggal Terbit
Klinik Pratama
Denma dr. Primarini Kusuma D.A
Kodiklatau Halaman Lettu Kes NRP 21629202545668

1. Pengertian Tata cara mengukur tekanan darah dengan menggunakan tensi


meter untuk mengetahui tekanan darah
2. Tujuan Sebagai acuan untuk mengukur tekanan darah
3. Kebijakan
4. Referensi 1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014
tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
4. Prosedur / 1. Alat
Langkah- a. Stetoskop
langkah b. Tensi Meter
c. Buku Catatan
d. Alat Tulis

2. Langkah-langkah
a. Informed Consent
b. Lengan baju dibuka atau digulung
c. Manset tensi meter dipasang pada lengan atas dengan pipa
karetnya berada disisi luar tangan.
d. Pompa tensi meter dipasang
e. Denyut arteri brachialis diraba lalu stetoskop di tempatkan pada
daerah tersebut.
f. Sekrup balon karet ditutup, pengunci air raksa dibuka,
selanjutnya balon dipompa sampai denyut arteri tidak terdengar
lagi dan air raksa didalam pipa gelas naik.
g. Sekrup balon dibuka perlahan – lahan sambil memperhatikan
turunnya air raksa, dengarkan bunyi denyutan pertama dan
terakhir.
h. Hasil dicatat
5. Unit Terkait Klinik Pratama Denma Kodiklatau
6. Dokumen 1. Kartu status pasien
Terkait 2. Buku Register
3. Buku Rekam Medis
ALUR PELAYANAN PASIEN Disetujui oleh :
No. Dokumen Kepala Klinik Pratama
Denma Kodiklatau
No. Revisi

SOP
Tanggal Terbit
Klinik Pratama
Denma dr. Primarini Kusuma D.A
Kodiklatau Halaman Lettu Kes NRP 21629202545668

1. Pengertian Suhu tubuh adalah indikator untuk menilai keseimbangan antara


pembentukan dan pengeluaran panas. Rentang suhu tubuh dapat
diukur dengan menggunakan termometer air raksa melalui oral, rektal,
maupun axila dan menggunakan termometer digital.
2. Tujuan Pengukuran suhu tubuh dilakukan untuk mengetahui rentang suhu
tubuh
3. Kebijakan
4. Referensi 1. Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014
tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
5. Prosedur / 1. Alat
Langkah- a. Thermometer
langkah b. Tiga buah botol
- Botol pertama berisi larutan sabun
- Botol kedua berisi larutan desinfektan
- Botol ketiga berisi larutan air bersih
c. Kertas/tissue
d. Buku catatan suhu
e. Sarung tangan

2. Langkah-langkah
a. Jelaskan prosedur pada klien.
b. Cuci tangan
c. Gunakan sarung tangan
d. Atur posisi pasien.
e. Tentukan letak aksila dan bersihkan daerah aksila dengan
menggunakan tisu.
f. Letakan termometer pada daerah aksila dan lengan pasien fleksi
diatas dada.
g. Setelah 3-10 menit angkat termometer dan baca hasilnya.
h. Catat hasil.
i. Bersihkan termometer dengan kertas tisu.
j. Cuci dengan air sabun, desinfektan dan bilas dengan air bersih,
dan keringkan.
k. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan
6. Unit Terkait Klinik Pratama Denma Kodiklatau
7. Dokumen 1. Kartu status pasien
Terkait 2. Buku Register
3. Buku Rekam Medis
ALUR PELAYANAN PASIEN Disetujui oleh :
No. Dokumen Kepala Klinik Pratama
Denma Kodiklatau

No. Revisi
SOP
Tanggal Terbit
Klinik Pratama
Denma dr. Primarini Kusuma D.A
Kodiklatau Halaman Lettu Kes NRP 21629202545668

1. Pengertian Tata cara mengukur tekanan darah dengan menggunakan tensimeter


untuk mengetahui tekanan darah
2. Tujuan Sebagai acuan untuk mengukur tekanan darah
3. Kebijakan
4. Referensi 1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
5. Prosedur / 1.Alat
Langkah- a. Stetoskop
langkah b. Tensi Meter
c. Buku Catatan
d. Alat Tulis

2.Langkah-langkah
a. Informed Consent
b. Lengan baju dibuka atau digulung
c. Manset tensi meter dipasang pada lengan atas dengan pipa
karetnya berada disisi luar tangan.
d. Pompa tensi meter dipasang
e. Denyut arteri brachialis diraba lalu stetoskop di tempatkan pada
daerah tersebut.
f. Sekrup balon karet ditutup, pengunci air raksa dibuka,
selanjutnya balon dipompa sampai denyut arteri tidak
terdengar lagi dan air raksa didalam pipa gelas naik.
g. Sekrup balon dibuka perlahan – lahan sambil memperhatikan
turunnya air raksa, dengarkan bunyi denyutan pertama dan
terakhir.
h. Hasil dicatat
6. Unit Terkait Klinik Pratama Denma Kodiklatau
7. Dokumen 1. Kartu status pasien
Terkait 2. Buku Register
3. Buku Rekam Medis
ALUR PELAYANAN PASIEN Disetujui oleh :
No. Dokumen Kepala Klinik Pratama
Denma Kodiklatau
No. Revisi

SOP
Tanggal Terbit
Klinik Pratama
Denma dr. Primarini Kusuma D.A
Kodiklatau Halaman Lettu Kes NRP 21629202545668

1. Pengertian Denyut nadi merupakan indikator untuk menilai sistem kardiovaskular


2. Tujuan Untuk mengetahui denyut nadi (irama, frekuensi, dan kekuatan)
3. Kebijakan
4. Referensi 1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
5. Prosedur / 1. Alat
Langkah- a. Arloji (jam) atau stop-watch.
langkah b. Buku catatan nadi.
c. Pena

2. Langkah-langkah
a. Jelaskan prosedur pada klien.
b. Cuci tangan
c. Atur posisi pasien.
d. Letakkan kedua tangan penderita telentang disisi tubuh.
e. Tentukan letak arteri (denyut nadi yang akan dihitung)
f. Periksa denyut nadi (arteri) dengan menggunakan ujung jari
telunjuk, jari tengah, dan jari manis.
g. Tentukan frekuensi permenit, keteraturan irama dan kekuatan
denyutan.
h. Catat hasil
i. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
6. Unit Terkait Klinik Pratama Denma Kodiklatau
7. Dokumen 1. Kartu status pasien
Terkait 2. Buku Register
3. Buku Rekam Medis

ALUR PELAYANAN PASIEN Disetujui oleh :


No. Dokumen Kepala Klinik Pratama
Denma Kodiklatau
No. Revisi

SOP
Tanggal Terbit
Klinik Pratama
Denma dr. Primarini Kusuma D.A
Kodiklatau Halaman Lettu Kes NRP 21629202545668

1. Pengertian Pernapasan merupakan salah satu indikator untuk mengetahui


sistem pernapasan.
2. Tujuan Mengetahui irama, frekuensi, dan kedalaman pernapasan
3. Kebijakan
4. Referensi 1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
5. Prosedur / 1. Alat
Langkah- a. Arloji (jam) atau stop-watch.
langkah b. Buku catatan.
c. Pena

2. Langkah-langkah
a. Jelaskan prosedur pada klien.
b. Cuci tangan
c. Atur posisi pasien.
d. Hitung frekuensi dan irama pernapasan.
e. Catat hasil.
f. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
6. Unit Terkait Klinik Pratama Denma Kodiklatau
7. Dokumen 1. Kartu status pasien
Terkait 2. Buku Register
3. Buku Rekam Medis

ALUR PELAYANAN PASIEN Disetujui oleh :


No. Dokumen Kepala Klinik Pratama
Denma Kodiklatau
No. Revisi

SOP
Tanggal Terbit
Klinik Pratama
Denma dr. Primarini Kusuma D.A
Kodiklatau Halaman Lettu Kes NRP 21629202545668

1. Pengertian Alat Pelindung Diri selanjutnya disingkat APD adalah suatu alat
yang mempunyai
2. Tujuan Untuk mencegah penularan infeksi
3. Kebijakan
4. Referensi 1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
5. Prosedur / 1. Persiapan Alat :
Langkah- a. Sarung Tangan (Gloves)
langkah b. Masker

2. Langkah-langkah Pemakaian APD Sarung Tangan :


a. Cuci tangan
Siapkan area yang cukup luas, bersih dan kering untuk membuka
paket sarung tangan. Perhatikan tempat menaruhnya (steril atau
meinimal DTT).
b. Buka pembungkus sarung tangan, minta bantuan petugas lain untuk
membuka pembungkus sarung tangan letakkan sarung tangan
dengan bagian telapak tangan menghadap keatas.
c. Ambil salah satu sarung tangan dengan memegang pada sisi
sebelah dalam lipatannya, yaitu bagian yang akan bersentuhan
dengan kulit tangan saat dipakai.
d. Posisikan sarung tangan setinggi pinggang dan menggantung ke
lantai, sehingga bagian lubang jari-jari tangannya terbuka.
Masukkan tangan (jaga sarung tangan supaya tetap tidak
menyentuh permukaan.
e. Ambil sarung tangan kedua dengan cara menyelipkan jari-jari tangan
yang sudah memakai sarung tangan ke bagian lipatan yaitu bagian
yang tidak akan bersentuhan dengan kulit tangan saat dipakai
f. Lepas sarung tangan setelah menggunakan secara perlahan
rendam pada cairan desinfektan
g. Cuci Tangan
3. Langkah-langkah Pemakaian APD Masker
a. Ikatkan tali masker bagian atas pada kepala tepat diatas
telinga
b. Ikatkan tali masker bagian bawah pada kepala tepat di leher sisi
belakang
c. Posisikan masker terutama pada bagian yang terdapat kawat pipih
sehingga letak akan stabil pada hidung
d. Pastikan masker dengan sempurna menutupi hidung dan mulut
dimana batas tepi atas menutup hidung setinggi kelopak
matabawah dan batas bawah menutup sampai dagu
e. Ganti masker setiap 4 jam atau jika masker sudah lembab atau
rusak.
6. Unit Terkait Klinik Pratama Denma Kodiklatau
7. Dokumen 1. Kartu status pasien
Terkait 2. Buku Register
3. Buku Rekam Medis

ALUR PELAYANAN PASIEN Disetujui oleh :


No. Dokumen Kepala Klinik Pratama
Denma Kodiklatau
No. Revisi

SOP
Tanggal Terbit
Klinik Pratama
Denma dr. Primarini Kusuma D.A
Kodiklatau Halaman Lettu Kes NRP 21629202545668

1. Pengertian Proses pemasukan terapi melalui pembuluh darah vena


(pembuluh darah)
2. Tujuan 1. Pasien yang tidak bisa mendapatkan terapi secara oral
2. Pasien dengan kontraindikasi obat oral
3. Pasien tidak sadar
3. Kebijakan
4. Referensi 1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
5. Prosedur / 1. Persiapan Tempat:
Langkah- a. Pasang tirai untuk privasi dokter
langkah
2. Persiapan alat dan obat
a. Buku catatan pemberian obat
b. Alkohol swab
c. Sarung tangan steril
d. Obat injeksi
e. Spuit sesuai kebutuhan
f. Bak instrumen
g. Bengkok
h. Perlak dan alasnya
i. Plester
j. Kasa Steril
k. Tempat sampah
l. Safety Box
m. Torniquet

3. Langkah- langkah penyuntikan


a. Beri salam dan perkenalkan diri pada pasien dan keluarga
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur penyuntikan
c. Cuci tangan
d. Dekatkan alat-alat ke pasien
e. Jaga Privacy
f. Atur posisi nyaman pasien
g. Tentukan area insersi.
h. Pasang perlak di area yang akan di injeksi
i. Pasang torniquet 5-10 cm di lokasi yang akan di insersi
j. Pasang sarung tangan
k. Desinfeksi area yang akan di insersi dengan tekhik sekali usap
atau memutar dari dalam ke luar sekali usap
l. Tusukkan needle pada area yang telah di desinfeksi dengan
sudut 15-30°
m. Cek kebenaran jarum dengan melakukan aspirasi, bila cairan
darah keluar.tidak diperkenankan menyuntik
n. Masukkan obat Intra vena secara perlahan
o. Tarik jarum dan spuit secara cepat dengan sudut yang sama
ketika memasukkan jarum
p. Tekan bekas tusukan dengan kapas alkohol
q. Tutup bekas suntikan dengan kassa steril dan alkohol
r. Rapikan alat-alat
s. Lepaskan sarungan tangan
t. Cuci tangan
u. Beritahu pasien dan keluarga bila prosedur telah selesai
v. Pasien dirapihkan dan diatur posisi senyaman mungkin
6. Unit Terkait Klinik Pratama Denma Kodiklatau
7. Dokumen 1. Kartu status pasien
Terkait 2. Buku Register
3. Buku Rekam Medis

ALUR PELAYANAN PASIEN Disetujui oleh :


No. Dokumen Kepala Klinik Pratama
Denma Kodiklatau
No. Revisi

SOP
Tanggal Terbit
Klinik Pratama
Denma dr. Primarini Kusuma D.A
Kodiklatau Halaman Lettu Kes NRP 21629202545668

1. Pengertian Injeksi yang dilakukan untuk mengantarkan suatu zat ke dalam otot,
dengan tujuan dapat diserap dengan cepat oleh pembuluh
darah.
2. Tujuan Memasukkan terapi pengobatan pada jaringan otot agar cepat
terserap oleh tubuh
3. Kebijakan
4. Referensi 1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
5. Prosedur / 1. Persiapan Tempat:
Langkah- a. Pasang tirai untuk privasi dokter
langkah
2. Persiapan alat dan obat
a. Buku catatan pemberian obat
b. Alkohol swab
c. Sarung tangan steril
d. Obat injeksi
e. Spuit sesuai kebutuhan
f. Bak instrumen
g. Bengkok
h. Perlak dan alasnya
i. Plester
j. Kasa Steril
k. Tempat sampah
l. Safety Box

3. Langkah- langkah penyuntikan


a. Beri salam dan perkenalkan diri pada pasien dan keluarga
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur penyuntikan
c. Cuci tangan
d. Dekatkan alat-alat ke pasien
e. Jaga Privacy
f. Atur posisi nyaman pasien
g. Tentukan area insersi.
h. Pasang perlak di area yang akan di injeksi
i. Pasang sarung tangan
j. Desinfeksi area yang akan di insersi dengan tekhik sekali usap
atau memutar dari dalam ke luar sekali usap
k. Tusukkan needle pada area yang telah di desinfeksi dengan sudut
90°
l. Cek kebenaran jarum dengan melakukan aspirasi, bila cairan
darah keluar.tidak diperkenankan menyuntik
m. Masukkan obat intramuscular secara perlahan
n. Tarik jarum dan spuit secara cepat dengan sudut yang sama
ketika memas\ukkan jarum
o. Tekan bekas tusukan dengan kapas alkohol
p. Tutup bekas suntikan dengan kassa steril dan alkohol
q. Rapikan alat-alat
r. Lepaskan sarungan tangan
s. Cuci tangan
t. Beritahu pasien dan keluarga bila prosedur telah selesai
u. Pasien dirapihkan dan diatur posisi senyaman mungkin
6. Unit Terkait Klinik Pratama Denma Kodiklatau
7. Dokumen 1. Kartu status pasien
Terkait 2. Buku Register
3. Buku Rekam Medis

ALUR PELAYANAN PASIEN Disetujui oleh :


No. Dokumen Kepala Klinik Pratama
Denma Kodiklatau
No. Revisi

SOP
Tanggal Terbit
Klinik Pratama
Denma dr. Primarini Kusuma D.A
Kodiklatau Halaman Lettu Kes NRP 21629202545668

1. Pengertian Penyuntikan obat atau vaksin ke dalam hipodermis, yaitu lapisan kulit
yang berada di antara dermis dan epidermis.
2. Tujuan Memasukkan terapi pengobatan pada jaringan subcutan (dibawah kulit)
untuk diarbsorbsi
3. Kebijakan
4. Referensi 1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014
tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
5. Prosedur / 1. Persiapan Tempat:
Langkah- a. Pasang tirai untuk privasi dokter
langkah
2. Persiapan alat dan obat
a. catatan pemberian obat
b. Alkohol swab
c. Sarung tangan steril
d. Obat injeksi
e. Spuit sesuai kebutuhan
f. Bak instrumen
g. Bengkok
h. Perlak dan alasnya
i. Plester
j. Kasa Steril
k. Tempat sampah
l. Safety Box

3. Langkah- langkah penyuntikan


a. Beri salam dan perkenalkan diri pada pasien dan keluarga
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur penyuntikan
c. Cuci tangan
d. Dekatkan alat-alat ke pasien
e. Jaga Privacy
f. Atur posisi nyaman pasien
g. Tentukan area insersi.
b. Pasang perlak di area yang akan di injeksi
c. Pasang sarung tangan
d. Desinfeksi area yang akan di insersi dengan tekhik sekali usap
atau memutar dari dalam ke luar sekali usap
e. Tusukkan needle pada area yang telah di desinfeksi dengan sudut
45°
f. Cek kebenaran jarum dengan melakukan aspirasi, bila cairan
darah keluar.tidak diperkenankan menyuntik
g. Masukkan obat Subcutan secara perlahan
h. Tarik jarum dan spuit secara cepat dengan sudut yang sama
ketika memas\ukkan jarum
i. Tekan bekas tusukan dengan kapas alkohol
j. Tutup bekas suntikan dengan kassa steril dan alkohol
k. Rapikan alat-alat
l. Lepaskan sarungan tangan
m. Cuci tangan
n. Beritahu pasien dan keluarga bila prosedur telah selesai
o. Pasien dirapihkan dan diatur posisi senyaman mungkin
6. Unit Terkait Klinik Pratama Denma Kodiklatau
7. Dokumen 1. Kartu status pasien
Terkait 2. Buku Register
3. Buku Rekam Medis

ALUR PELAYANAN PASIEN Disetujui oleh :


No. Dokumen Kepala Klinik Pratama
Denma Kodiklatau
No. Revisi

SOP
Tanggal Terbit
Klinik Pratama
Denma dr. Primarini Kusuma D.A
Kodiklatau Halaman Lettu Kes NRP 21629202545668

1. Pengertian Memasukan oksigen ke dalam paru – paru melalui saluran


pernafasan dengan menggunakan alat
2. Tujuan Untuk memenuhi kebutuhan oksigen pasien
3. Kebijakan
4. Referensi 1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
5. Prosedur / 1. Petugas mencuci tangan
Langkah- 2. Mengontrol flow meter dan humidifier
langkah 3. Mengontrol apakah peralatan berfungsi
4. Cara pemasangan :
Nasal Kanul
a. Memasang kanul secara tepat pada hidung
b. Mengatur aliran oksigen sesuai kebutuhan
c. Beri posisi yang nyaman Masker
d. Memasang selang masker pada perangkat oksigen
e. Mengatur aliran oksigen sesuai keubutuhan
f. Memakaikan masker pada wajah pasien
g. Mengontrol apakah pasien sudah merasa nyaman

5. Melakukan fiksasi dengan plester


6. Melakukan pencatatan :
a. Reaksi pasien, pernafasan dan nadi
b. Cara pemberian
c. Jumlah liter oksigen yang digunakan
d. Observasi pasien tiap 15 menit
6. Unit Terkait Klinik Pratama Denma Kodiklatau
7. Dokumen 1. Kartu status pasien
Terkait 2. Buku Register
3. Buku Rekam Medis

ALUR PELAYANAN PASIEN Disetujui oleh :


No. Dokumen Kepala Klinik Pratama
Denma Kodiklatau
No. Revisi

SOP
Tanggal Terbit
Klinik Pratama
Denma dr. Primarini Kusuma D.A
Kodiklatau Halaman Lettu Kes NRP 21629202545668
1. Pengertian APAR ( Alat Pemadam Api Ringan) adalah alat yang ringan serta
mudah dilayani untuk satu orang guna memadamkan api/kebakaran
pada mula terjadi kebakaran
2. Tujuan Pedoman langkah – langkah pemakaian APAR ( Alat Pemadam Api
Ringan)
3. Kebijakan
4. Referensi 1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
5. Prosedur / 1. Penggunaan APA ( Alat Pemadam Api Ringan) / Tabung
Langkah- Pemadam Kebakaran :
langkah a. Tarik / Lepas Pin pengunci tuas APAR / Tabung Pemadam.
b. Arahkan selang ke titik pusat api
c. Tekan tuas untuk mengeluarkan isi APAR / Tabung Pemadam.
d. Sapukan secara merata sampai api padam

2. Hal – hal yang perlu diketahui dalam penggunaan APAR :


a. Perhatikan arah angin ( Usahakan badan/ muka menghadap
searah dengan arah angin) supaya media pemadam benar – benar
efektif menuju ke pusat api dan jilatan api tidak mengenai tubuh
petugas pemadam.
b. Perhatikan sumber kebakaran dan gunakan jenis APAR yang
sesuai dengan klasifikasi sumber kebakaran.
6. Unit Terkait Klinik Pratama Denma Kodiklatau
7. Dokumen 1. Kartu status pasien
Terkait 2. Buku Register
3. Buku Rekam Medis

ALUR PELAYANAN PASIEN Disetujui oleh :


No. Dokumen Kepala Klinik Pratama
Denma Kodiklatau
No. Revisi
SOP
Tanggal Terbit
Klinik Pratama
Denma dr. Primarini Kusuma D.A
Kodiklatau Halaman Lettu Kes NRP 21629202545668
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi 1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
5. Prosedur / 1. Petugas mencuci tangan
Langkah- 2. Petugas menyiapkan peralatan yang akan disteril
langkah 3. Petugas memastikan kondisi sterilisator berfungsi dengan baik
4. Petugas memasukan peralatan yang akan disteril kedalam
sterilisator
5. Petugas menghidupkan sterilisator dan menunggu proses
sterilisasi selesai kurang lebih 20 menit
6. Petugas membuka pintu sterilisator dan mengeluarkan peralatan
yang sudah steril menggunakan korentang steril.
7. Petugas meletakan peralatan yang sudah disteril ditempat yang
semestinya.
8. Petugas mencuci tangan.
6. Unit Terkait Klinik Pratama Denma Kodiklatau
7. Dokumen 1. Kartu status pasien
Terkait 2. Buku Register
3. Buku Rekam Medis

ALUR PELAYANAN PASIEN Disetujui oleh :


SOP No. Dokumen Kepala Klinik Pratama
Denma Kodiklatau

No. Revisi

Tanggal Terbit
Klinik Pratama
Denma dr. Primarini Kusuma D.A
Halaman
Kodiklatau Lettu Kes NRP 21629202545668

1. Pengertian Tanya jawab antara petugas dan pasien untuk mendapatkan


gambaran kesehatan pasien secara sistematis
2. Tujuan Mengetahui tentang riwayat kesehatan pasien dan digunakan untuk
menentukan tindakan dokter/perawat dan menentukan diagnosa
3. Kebijakan
4. Referensi 1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur
Administrasi Pemerintahan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
5. Prosedur / 1. Menerima pasien datang
Langkah- 2. Memanggil pasien sesuai nomor urut
langkah 3. Bia hubungan saling percaya dengan memberi senyum, salam dan
sapa pada pasien dan keluarga
4. Mempersilahkan pasien duduk
5. Menjaga privacy pasien
6. Memulai anamnesa dengan menanyakan biodata pasien
7. Menanyakan keluhan utama yang dirasakan pasien
8. Menanyakan riwayat penyakit sekarang
9. Menanyakan keluhan atau riwayat penyakit terdahulu
10. Menanyakan riwayat penyakit keluarga
11. Riwayat alergi
12. Mengisi status pasien dengan data – data yang ditemukan
13. Melakukan kegiatan selanjutnya ( pemeriksaan fisik)
6. Unit Terkait Klinik Pratama Denma Kodiklatau
7. Dokumen 1. Kartu status pasien
Terkait 2. Buku Register
3. Buku Rekam Medis

ALUR PELAYANAN PASIEN Disetujui oleh :


SOP No. Dokumen Kepala Klinik Pratama
Denma Kodiklatau
No. Revisi

Tanggal Terbit
Klinik Pratama
Denma dr. Primarini Kusuma D.A
Halaman
Kodiklatau Lettu Kes NRP 21629202545668

1. Pengertian Kursi beroda dua yang dapat didorong yang berfungsi untuk
memindahkan / mobilisasi klien dari satu tempat ke tempat lainnya
2. Tujuan Untuk transportasi memindahkan pasien
3. Kebijakan
4. Referensi 1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
5. Prosedur / 1. Pastikan kunci roda aman dan siap pakai
Langkah- 2. Kunci rem pada roda dengan benar
langkah 3. Bantu pasien untuk duduk diatas kursi roda dengan benar
4. Buka kunci rem roda sebelum menjalankan kursi roda
5. Dorong kursi dengan pasien diatasnya dengan tenang dan hati - hati
6. Sebelum menurunkan pasien kunci rem roda lagi
7. Bantu pasien untuk turun dari kursi roda
8. Beresekan kursi roda dan kembalikan ketempat semula
6. Unit Terkait Klinik Pratama Denma Kodiklatau
7. Dokumen -
Terkait

Anda mungkin juga menyukai