2023
Izin No : 440/006-IX/2017/Yankes/Dinkes
Jl. Raya Rajamandala – Saguling RT 04/10 Warung Jambe
Rajamandala Kulon. Kec. Cipatat. Kab. Bandung Barat
Kode Pos 40554. No Telp (022) 86817462
SOP ALUR PELAYANAN PASIEN
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar Prosedur
Tanggal Terbit Klinik Umum Pratama
Operasional (SPO) Kasih Bunda Yanti
28-09-2019
dr. Dudi Gunawan
SIP.440.93/115.VIII/dr/DPMPTSP
Proses urutan pelayanan pasien di Klinik Islam Sulthan
Pengertian sesuai kebutuhan pasien berdasarkan dengan ketentuan yang
Berlaku
Pasien dan keluarga mendapatkan informasi dan paham
Tujuan
terhadap tahapan dan prosedur pelayanan klinis
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012
tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur
Administrasi Pemerintahan
Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
1. Petugas pendaftaran meminta pasien yang datang
untuk menunggu di ruang tunggu
2. Petugas pendaftaran memanggil pasien sesuai yang
datang terlebih dahulu
3. Petugas pendaftaran menuliskan nama pasien di buku
rekam medis (bila pasien baru) atau menyiapkan
rekam medis bila pasien lama
4. Dokter dan perawat melakukan pemeriksaan kepada
pasien
5. Bila diperlukan pasien melakukan pemerikaan
laboratorium sederhana
6. Berdasarkan pemeriksaan, dokter menentukan
Prosedur
diagnosa medis dan perawat menetukan diagnosa
keperawatan prioritas
7. Dokter memberikan terapi atau resep obat (jika obat
yang diperlukan tidak tersedia) dan berkolaborasi
dengan perawat memberikan edukasi kesehatan
kepada pasien dan keluarga
8. Dokter atau perawat memberikan obat kepada pasien
atau keluarga dan menjelaskan prosedur
mengkonsumsinya.
9. Jika kondisi pasien membutuhkan fasilitas khusus atau
tidak dapat ditangani di Klinik Islam Sulthan,
dokter akan menyiapkan resume medis dan merujuk
pasien
Unit terkait - Klinik Islam Sulthan
- Kartu status pasien
Dokumen terkait - Buku Register
- Buku rekam medis
SOP PENDAFTARAN PASIEN
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Klinik Umum Pratama
Standar Prosedur
Tanggal Terbit Kasih Bunda Yanti
Operasional (SPO)
28-09-2019
dr. Dudi Gunawan
SIP.440.93/115.VIII/dr/DPMPTSP
Proses awal bagi pasien yang akan mendapatkan layanan
Pengertian
kesehatan di Klinik Islam Sulthan
Sebagai acuan dalam menertibkan urutan pelayanan dan
Tujuan memudahkan mendapatkan informasi rekam medis bagi
seluruh fasilitas pelayanan
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012
tentang Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur
Administrasi Pemerintahan
Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
1. Petugas pendaftaran meminta pasien yang datang untuk
mengambil nomor urut dan meminta pasien untuk
menunggu di ruang tunggu.
2. Petugas pendaftaran memanggil pasien sesuai nomor urut
dan mendaftarkan pasien
3. Petugas pendaftaran menuliskan nama pasien di buku
rekam medis dan buku register
Prosedur 4. Pasien dibuatkan kartu kontrol dan kartu status pasien
5. Dokter atau perawat menanyakan keluhan pasien
6. Dokter atau perawat melakukan pemeriksaan kepada pasien
7. Dokter atau perawat menuliskan hasil pengkajian pasien di
buku status
8. Kartu status akan disimpan kembali sesuai dengan nomor
index
Ditetapkan Oleh:
Standar Prosedur Penanggung Jawab
Operasional Tanggal Terbit Klinik Umum Pratama Kasih
(SPO) 28-09-20219 Bunda Yanti
dr. Dudi Gunawan
SIP.440.93/115.VIII/dr/DPMPTSP
Pemeriksaan tubuh pasien secara keseluruhan atau hanya bagian
Pengertian
tertentu yang dianggap perlu
Tujuan Sebagai acuan untuk melakukan tindakan pemeriksaan fisik
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi Pemerintahan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2014
Referensi tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
1. Informed Consent
2. Menjelaskan prosedur tindakan
3. Menyiapkan alat dan bahan sesuai kebutuhan
4. Cuci Tangan
5. Pemeriksaan Umum
a. Kesadaran
b. Keadaan Umum
6. Melakukan pemeriksaan seluruh bagian tubuh atau sesuai
kebutuhan dengan cara :
Lakukan pemeriksaan dengan
cara melihat ( inspeksi )
Prosedur
Lakukan pemeriksaan dengan cara
Meraba (palpasi)
Posisikan
Klien
Sesuai
Lakukan pemeriksaan dengan
kebutuhan
cara Mengetuk(perkusi )
Ditetapkan Oleh:
Standar Prosedur Penanggung Jawab Klinik
Operasional Tanggal Terbit Umum Pratama Kasih
(SPO) 28-09-20219 Bunda Yanti
dr. Dudi Gunawan
SIP.440.93/115.VIII/dr/DPMPTSP
Syok Anafilaktik adalah keadaan alergi yang mengancam jiwa yang ditandai
dengan penurunan tekanan darah secara tiba-tiba dan penyempitan saluran
Pengertian
pernafasan, menyebabkan penderita jatuh pingsan dan tidak sadarkan diri.
Prosedur
Unit terkait - Klinik Islam Sulthan
- Kartu status pasien
Dokumen terkait - Buku Register
- Buku rekam medis
SOP PENATALAKSANAAN HEACTING
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Klinik Umum Pratama
Standar Prosedur Tanggal Terbit Kasih Bunda Yanti
Operasional (SPO) 28-09-2019
dr. Dudi Gunawan
SIP.440.93/115.VIII/dr/DPMPTSP
Pengertian Heacting adalah penjahitan luka terbuka
Sebagai acuan penatalaksanaan penjahitan sampai luka tertutup
Tujuan
oleh jahitan untuk menghindari infeksi lanjutan
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur
Administrasi Pemerintahan
Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
Persiapan Peralatan
1. Handscoen
2. Duk Lubang steril
3. Kasa steril
4. Lidokain steril
5. Spuit 3 cc
6. Betadine
7. Alcohol 70%
8. Benang Silk Kulit
9. Benang Catgut
10. Bak instrumen steril berisi :
Prosedur
a. Pinset chirugisd.
b. Nalvouder
c. Pinset anatomie.
d. Jarum Kulit
e. klem arteri kecil
f. Gunting
11. Cairan NaCl
12. Cairan H2O2 hodrogen peroksida
Prosedur
1. Siapkan alat kedekat pasien dan menjelasakan kepasien atau
keluarga pasien (informed concern)
2. Cuci tangan dan memakai handscoen
3. Dep luka dengan kasa steril, kemudian bersihkan dengan cairan
NaCl. Apabila kotor siram dengan H2O2
4. Olesi daerah luka dengan betadine
5. Olesi dengan kapas alcohol, lalu suntikan lidokain injeksi 2
cc disekitar pingiran luka tunggu 5 menit kemudian
Anastesi
6. Pasang Duk bolong sesuaikan dengan ukuran luka
7. Dep lagi luka dengan kasa steril kemudian bila ada pembuluh
darah yang terpotong diklem diikiat dengan benang catgut
8. Pegang bibir luka dengan pinset chirugis, kalau ada kotoran
ambil dengan pinset anatomi
9. Pasang jarum kulit dan benang kulit dinal volder, lalu jahit
bibir luka dengan rapi, setelah luka ditutup olesi dengan
betadine. Lalu tutup dengan kasa steril dan verband.
10. Bersihkan daerah bekas luka
11. Duk bolong dibuka
12. Cuci tangan dan Rapihkan alat
13. Konseling pada pasien (anjuran untuk menjaga sterilitas
didaerah luka)
Halaman: 1/2
No. Dokumen No.Revisi
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar Klinik Umum Pratama
Prosedur Tanggal Terbit Kasih Bunda Yanti
Operasional 28-09-2019
(SPO)
dr. Dudi Gunawan
SIP.440.93/115.VIII/dr/DPMPTSP
Anastesi Lokal adalah teknik memasukan Obat yang mampu menghambat
Pengertian
konduksi syaraf
Untuk menghilangkan atau mengurangi rasa nyeri pada tubuh ketika
Tujuan
dilakukan tindakan pembedahan atau heacting.
Ditetapkan Oleh:
Standar Prosedur Tanggal Terbit Penanggung Jawab Klinik
Operasional 28-09-2019 Umum Pratama Kasih
(SPO) Bunda
dr. Dudi Gunawan
SIP.440.93/115.VIII/dr/DPMPTSP
Pemasangan cairan atau obat langsung ke dalam pembuluh darah
Pengertian vena dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang lama dengan
menggunakan infuse
Untuk memenuhi kebutuhan cairan dan memberikan obat
Tujuan
langsung melalui vena pasien
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan
Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
1. Persiapan alat
a. Standard infuse f. Gunting
b. Cairan infuse g. Plester
c. Handscoon h. Pengalas
d. Kapas alcohol i. Bengkok
e. Gaas Bethadine
2. Persiapan pasien
a. Pasien diberi penjelasan
b. Perawat cuci tangan
c. Bawa alat kedekat pasien
d. Cek dan pasang cairan yang akan diberikan, gantungkan di
standard infuse
Prosedur
e. Pasang pengalas
3. Pelaksanaan
a. Cuci tangan
b. Siapkan area yang akan dipasang
c. Tekan vena yang akan ditusuk
d. Desinfeksi area yang akan ditusuk dengan diameter 5 – 10 cm
e. Tusukkan jarum / abocath pada vena yang telah ditentukan
f. Tutup bagian yang ditusuk dengan gaas bethadine, fiksasi yang
kuat
g. Atur tetesan infuse sesuai program pengobatan
h. Catat waktu pemasangan, jenis cairan dan jumlah tetesan
i. Rapihkan Pasien,bereskan alat-alat kemudian mencuci
tangan
Unit terkait - Klinik Islam Sulthan
- Kartu status pasien
Dokumen terkait - Buku Register
- Buku rekam medis
SOP PEMERIKSAAN ASAM URAT DENGAN STIK
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar Prosedur Tanggal Terbit
28-09-2019 Klinik Umum Pratama
Operasional (SPO)
Kasih Bunda Yanti
dr. Dudi Gunawan
SIP.440.93/115.VIII/dr/DPMPTSP
Pemeriksaan untuk menilai kadar Asam urat didalam tubuh dengan
Pengertian
pengambilan sampel darah perifer
Sebagai acuan untuk mengetahui kadar Asam Urat Pasien dan sebagai
Tujuan data dalam menentukan diagnosa dan proses penyakit serta
pengobatannya
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan
Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
1. Alat
a. Multi Check Pemeriksaan asam urat
b. Blood lancet
c. Kapas alcohol
d. Tisu
e. Strip asam urat
2. Langkah-langkah
a. Petugas menjelaskan prosedur tindakan yang akan
dilakukan
Prosedur b. Petugas mencuci tangan
c. Dekatkan alat dengan pasien
d. Pastikan alat bisa digunakan
e. Pasang strip asam urat pada alat
f. Desinfeksi jari pasien pada area penusukan
g. Menusukkan lancet dijari tangan pasien
h. Memasukkan darah pasien ke dalam strip yang telah
terpasang pada alat
i. Menutup area penusukan dengan kapas alkohol
j. Menunggu hasilnya selama 10 detik dan membaca hasil
Unit terkait - Klinik Islam Sulthan
- Kartu status pasien
Dokumen terkait - Buku Register
- Buku rekam medis
SOP PEMERIKSAAN GULA DARAH DENGAN STIK
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab Klini
Standar Prosedur
Tanggal Terbit Umum Pratama Kasih
Operasional (SPO)
28-09-2019 Bunda Yanti
dr. Dudi Gunawan
SIP.440.93/115.VIII/dr/DPMPTSP
Pemeriksaan untuk menilai kadar Gula Darah didalam tubuh
Pengertian
dengan pengambilan sampel darah perifer
Sebagai acuan untuk mengetahui kadar Gula Darah Pasien dan
Tujuan sebagai data dalam menentukan diagnosa dan proses penyakit serta
pengobatannya
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan
Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
1. Alat
a. Multi Check Pemeriksaan Gula Darah
b. Blood lancet
c. Kapas alcohol
d. Tisu
e. Strip Gula Darah
2. Langkah-langkah
a. Petugas menjelaskan prosedur tindakan yang akan
dilakukan
Prosedur b. Petugas mencuci tangan
c. Dekatkan alat dengan pasien
d. Pastikan alat bisa digunakan
e. Pasang strip Gula Darah pada alat
f. Desinfeksi jari pasien pada area penusukan
g. Menusukkan lancet dijari tangan pasien
h. Memasukkan darah pasien ke dalam strip yang telah
terpasang pada alat
i. Menutup area penusukan dengan kapas alkohol
j. Menunggu hasilnya selama 10 detik dan membaca hasil
Unit terkait - Klinik Islam Sulthan
- Kartu status pasien
Dokumen terkait - Buku Register
- Buku rekam medis
SOP PEMERIKSAAN KOLESTEROL DENGAN STIK
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar Prosedur
Tanggal Terbit Klinik Umum Pratama
Operasional (SPO)
28-09-2019 Kasih Bunda Yanti
dr. Dudi Gunawan
SIP.440.93/115.VIII/dr/DPMPTSP
Pemeriksaan untuk menilai kadar Kolesterol didalam tubuh dengan
Pengertian
pengambilan sampel darah perifer
Sebagai acuan untuk mengetahui kadar Kolesterol Pasien dan
Tujuan sebagai data dalam menentukan diagnosa dan proses penyakit serta
pengobatannya
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur
Administrasi Pemerintahan
Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
1. Alat
a. Multi Check Pemeriksaan Kolesterol
b. Blood lancet
c. Kapas alcohol
d. Tisu
e. Strip Kolesterol
2. Langkah-langkah
a. Petugas menjelaskan prosedur tindakan yang akan
dilakukan
Prosedur b. Petugas mencuci tangan
c. Dekatkan alat dengan pasien
d. Pastikan alat bisa digunakan
e. Pasang strip Kolesterol pada alat
f. Desinfeksi jari pasien pada area penusukan
g. Menusukkan lancet dijari tangan pasien
h. Memasukkan darah pasien ke dalam strip yang telah
terpasang pada alat
i. Menutup area penusukan dengan kapas alkohol
j. Menunggu hasilnya selama 10 detik dan membaca hasil
Unit terkait - Klinik Islam Sulthan
- Kartu status pasien
Dokumen terkait - Buku Register
- Buku rekam medis
SOP SURAT KETERANGAN SEHAT
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab Klinik
Standar Prosedur Umum Pratama Kasih
Tanggal Terbit
Operasional (SPO) Bunda Yanti
28-09-2019
dr. Dudi Gunawan
SIP.440.93/115.VIII/dr/DPMPTSP
Pembuatan surat keterangan seseorang dinyatakan sehat oleh
Pengertian
Dokter
Tujuan Sebagai pedoman pembuuatan surat keterangan sehat
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur
Administrasi Pemerintahan
Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
1. Petugas Memastikan Identitas Pasien dengan pengisian Data
2. Menanyakan adakah keluhan kepada pasien
3. Melakukan pemeriksaan pada tanda-tanda vital (Tekanan
Darah, Nadi, Suhu, Pernafasan) ,Mengukur berat dan tinggi
badan
4. Melakukan pemeriksaan golongan darah bila pasien belum
mengetahui golongan darahnya.
Prosedur 5. Dokter melakukan pemeriksaan kepada Pasien (anamnesis dan
pemeriksaan fisik)
6. Menyiapkan Surat Keterangan Sehat (mengisi biodata
Pasien)
7. Dokter menandatangi surat keterangan sehat dilengkapi dengan
cap basah nama dan NIP dokter yang memeriksan dan stempel
basah Klinik Islam Sulthan
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar Prosedur Tanggal Terbit Klinik Umum Pratama
Operasional (SPO) 28-09-2019 Kasih Bunda Yanti
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Klinik Umum Pratama
Standar Prosedur
Tanggal Terbit Kasih Bunda Yanti
Operasional (SPO)
28-09-2019
2. Langkah-langkah
a. Informed Consent
b. Lengan baju dibuka atau digulung
c. Manset tensi meter dipasang pada lengan atas dengan pipa
Prosedur karetnya berada disisi luar tangan.
d. Pompa tensi meter dipasang
e. Denyut arteri brachialis diraba lalu stetoskop di tempatkan
pada daerah tersebut.
f. Sekrup balon karet ditutup, pengunci air raksa dibuka,
selanjutnya balon dipompa sampai denyut arteri tidak
terdengar lagi dan air raksa didalam pipa gelas naik.
g. Sekrup balon dibuka perlahan – lahan sambil
memperhatikan turunnya air raksa, dengarkan bunyi
denyutan pertama dan terakhir.
h. Hasil dicatat
Unit terkait - Klinik Islam Sulthan
- Kartu status pasien
Dokumen terkait - Buku Register
- Buku rekam medis
SOP PEMERIKSAAN SUHU AKSILA
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar Prosedur
Tanggal Terbit Klinik Umum Pratama
Operasional (SPO)
28-09-2019 Kasih Bunda Yanti
2. Langkah-langkah
Prosedur a. Jelaskan prosedur pada klien.
b. Cuci tangan
c. Gunakan sarung tangan
d. Atur posisi pasien.
e. Tentukan letak aksila dan bersihkan daerah aksila dengan
menggunakan tisu.
f. Letakan termometer pada daerah aksila dan lengan pasien
fleksi diatas dada.
g. Setelah 3-10 menit angkat termometer dan baca hasilnya.
h. Catat hasil.
i. Bersihkan termometer dengan kertas tisu.
j. Cuci dengan air sabun, desinfektan dan bilas dengan air
bersih, dan keringkan.
k. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Klinik Umum Pratama
Standar Prosedur
Tanggal Terbit Kasih Bunda Yanti
Operasional (SPO)
01-09-2023
dr. Dudi Gunawan
SIP.440.93/115.VIII/dr/DPMPTSP
Denyut nadi merupakan indikator untuk menilai sistem
Pengertian
kardiovaskuler.
Tujuan Untuk mengetahui denyut nadi (irama, frekuensi, dan kekuatan)
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan
Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
1. Alat
a. Arloji (jam) atau stop-watch.
b. Buku catatan nadi.
c. Pena
2. Langkah-langkah
a. Jelaskan prosedur pada klien.
b. Cuci tangan
c. Atur posisi pasien.
Prosedur
d. Letakkan kedua tangan penderita telentang disisi tubuh.
e. Tentukan letak arteri (denyut nadi yang akan dihitung)
f. Periksa denyut nadi (arteri) dengan menggunakan ujung jari
telunjuk, jari tengah, dan jari manis.
g. Tentukan frekuensi permenit, keteraturan irama dan
kekuatan denyutan.
h. Catat hasil
i. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Klinik Umum Pratama
Standar Prosedur
Tanggal Terbit Kasih Bunda Yanti
Operasional (SPO)
01-09-2023
dr. Dudi Gunawan
SIP.440.93/115.VIII/dr/DPMPTSP
Pernapasan merupakan salah satu indikator untuk mengetahui
Pengertian
sistem pernapasan.
Tujuan Mengetahui irama, frekuensi, dan kedalaman pernapasan
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan
Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
1. Alat
a. Arloji (jam) atau stop-watch.
b. Buku catatan.
c. Pena
2. Langkah-langkah
Prosedur a. Jelaskan prosedur pada klien.
b. Cuci tangan
c. Atur posisi pasien.
d. Hitung frekuensi dan irama pernapasan.
e. Catat hasil.
f. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan.
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Tanggal Terbit Klinik Umum Pratama
Standar Prosedur
01-09-2023 Kasih Bunda Yanti
Operasional (SPO)
dr. Dudi Gunawan
SIP.440.93/115.VIII/dr/DPMPTSP
Alat Pelindung Diri selanjutnya disingkat APD adalah suatu alat
Pengertian
yang mempunyai
Tujuan Untuk mencegah penularan infeksi
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan
Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
1. Persiapan Alat :
a. Sarung Tangan (Gloves)
b. Masker
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar Prosedur
Tanggal Terbit Klinik Umum Pratama
Operasional (SPO)
01-09-2023 Kasih Bunda Yanti
dr. Dudi Gunawan
SIP.440.93/115.VIII/dr/DPMPTSP
Proses pemasukan terapi melalui pembuluh darah vena
Pengertian
(pembuluh darah)
1. Pasien yang tidak bisa mendapatkan terapi secara oral
Tujuan 2. Pasien dengan kontraindikasi obat oral
3. Pasien tidak sadar
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur
Administrasi Pemerintahan
Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9
Tahun 2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
1. Persiapan Tempat:
a. Pasang tirai untuk privasi dokter
]
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar Prosedur
Tanggal Terbit Klinik Umum Pratama
Operasional (SPO)
01-09-2023 Kasih Bunda Yanti
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar Prosedur
Tanggal Terbit Klinik Umum Pratama
Operasional (SPO)
01-09-2023 Kasih Bunda Yanti
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar Prosedur
Tanggal Terbit Klinik Umum Pratama
Operasional (SPO)
01-09-2023 Kasih Bunda Yanti
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar Prosedur
Tanggal Terbit Klinik Umum Pratama
Operasional (SPO)
01-09-2023 Kasih Bunda Yanti
APAR ( Alat Pemadam Api Ringan) adalah alat yang ringan serta
Pengertian mudah dilayani untuk satu orang guna memadamkan api/kebakaran
pada mula terjadi kebakaran
Pedoman langkah – langkah pemakaian APAR ( Alat Pemadam
Tujuan
Api Ringan)
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan
Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
Tentang Kesehatan
1. Penggunaan APA ( Alat Pemadam Api Ringan) / Tabung
Pemadam Kebakaran :
a. Tarik / Lepas Pin pengunci tuas APAR / Tabung Pemadam.
b. Arahkan selang ke titik pusat api
c. Tekan tuas untuk mengeluarkan isi APAR / Tabung
Pemadam.
d. Sapukan secara merata sampai api padam
Prosedur
2. Hal – hal yang perlu diketahui dalam penggunaan APAR :
a. Perhatikan arah angin ( Usahakan badan/ muka menghadap
searah dengan arah angin) supaya media pemadam benar –
benar efektif menuju ke pusat api dan jilatan api tidak
mengenai tubuh petugas pemadam.
b. Perhatikan sumber kebakaran dan gunakan jenis APAR yang
sesuai dengan klasifikasi sumber kebakaran.
Unit terkait - Klinik Islam Sulthan
- Kartu status pasien
Dokumen terkait - Buku Register
- Buku rekam medis
SOP STERILISASI ALAT
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar Prosedur
Tanggal Terbit Klinik Umum Pratama
Operasional (SPO)
01-09-2023 Kasih Bunda Yanti
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar Prosedur
Tanggal Terbit Klinik Umum Pratama
Operasional (SPO)
01-09-2023 Kasih Bunda Yanti
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar Prosedur
Tanggal Terbit Klinik Umum Pratama
Operasional (SPO)
01-09-2023 Kasih Bunda Yanti
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar Prosedur
Tanggal Terbit Klinik Umum Pratama
Operasional (SPO)
01-09-2023 Kasih Bunda Yanti
dr. Dudi Gunawan
SIP.440.93/115.VIII/dr/DPMPTSP
Prosedur penyimpanan obat – obat ( obat paten, obat generik,
Pengertian
injeksi, infus, di instalasi farmasi
1. Untuk menjaga mutu sediaan farmasi
Tujuan
2. Untuk memudahkan pelayanan
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan
Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
1. Pisahkan penyimpanan obat – obat kategori V ( Vital) ditempat
sendiri, beri tanda khusus, susun menurut alfabet
2. Obat disimpan berdasarkan jenisnya, tablet, syrup, injeksi dalam
ampul, vial, cairan infus dan sebagainya, disusun menurut alfabet
3. Jangan meletakan sediaan farmasi langsung diatas lantai, simpanlah
dalam rak/lemari atau diatas palet
4. Periksa tanggal kadaluarsanya obat yang tanggal kadaluarsanya
Prosedur
pendek sebaiknya digunakan terlebih dahulu
5. Beri tanda/label nama obat pada wadah penyimpanan
6. Stock disusun berdasarkan sistem FIFO (First In First Out)
7. Bila obat disimpan dalam dus/kardus besar, maka pada dus harus
serta : jumlah isi, nama obat, tanggal expire date, nama pabrik,
tanggal penerimaan.
Ditetapkan Oleh:
Penanggung Jawab
Standar Prosedur
Tanggal Terbit Klinik Umum Pratama
Operasional (SPO)
01-09-2023 Kasih Bunda Yanti
dr. Dudi Gunawan
SIP.440.93/115.VIII/dr/DPMPTSP
Kursi beroda dua yang dapat didorong yang berfungsi untuk
Pengertian
memindahkan / mobilisasi klien dari satu tempat ke tempat lainnya
Tujuan Untuk transportasi memindahkan pasien
1. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 35 tahun 2012 tentang
Pedoman Penyusunan Standar Operasional Prosedur Administrasi
Pemerintahan
Referensi 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
2014 tentang Klinik
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang
Kesehatan
1. Pastikan kunci roda aman dan siap pakai
2. Kunci rem pada roda dengan benar
3. Bantu pasien untuk duduk diatas kursi roda dengan benar
4. Buka kunci rem roda sebelum menjalankan kursi roda
Prosedur 5. Dorong kursi dengan pasien diatasnya dengan tenang dan hati - hati
6. Sebelum menurunkan pasien kunci rem roda lagi
7. Bantu pasien untuk turun dari kursi roda
8. Beresekan kursi roda dan kembalikan ketempat semula