Anda di halaman 1dari 4

Khutbah Jum’at 31 Maret 2023

ARTI PENTING PEMBERDAYAAN ZAKAT


( Oleh : Ustadz Dr Sumarno, M.Pd.I )
DPS LAZIS Muhammadiyah Kab Pekalongan

َّ ‫ أَشهد أَ حن الإِلهَ َّإال هللا وأَشهد أ‬,‫ات‬ ِ َّ ‫اَ حْلم ُد هللِ الَّ ِذي بِنِعمتِ ِه تَتِ ُّم‬
ُ‫عبده‬
ُ ‫حممدا‬ ً ‫َن َسيَّ َدان‬ ُ ‫الصاْل‬ َ‫ح‬ ‫َح‬
‫اْلَ ِِّق ِِب حْلَ ِِّق َوا حْل ِادي‬
‫اسبَ َق َان ِص ِر ح‬ ‫م‬ ِ‫اِت ل‬
ِِ ‫اْل‬ ‫و‬ ‫ق‬ِ ِ‫حممدالحفاتِ ِح لِما أُ حغل‬
ٍ ‫اللهم ص ِل على سيِ ِدان‬
َ َ َ‫ح‬ َ ِّ َ ِّ َ َّ ,ُ‫ور ُسولُه‬ َ
‫وسلِِّ حم علَى نُوِر حاْلَنحوا ِر‬ َ ‫ص ِِّل‬ َّ .‫وم حقدا ِرهِ الح َع ِظي ِم‬
َ ‫اللهم‬
ِ ِ‫ك الحمستَ ِقي ِم و على آله ح َّق قَ حد ِره‬
َ
ِ ِ ِ
‫إ ََل صَراط َ ُ ح‬
‫حممد الح ُم حختا ِر وآله حاْل حَد َها ِر‬ ٍ ‫ سيِ ِدان‬,‫ب الحيسا ِر‬ ِ ِ ‫َخيا ِر و ِم حف‬ ِ ِ ِ
ِّ َ َ ‫تاح َِب‬ ‫َسرا ِر وتحرايك حاْل ح‬ ‫و سِِّر حاْل ح‬
.‫ َع َد َد نِ َع ِم ِه وإِفحضالِِه‬,‫َخيا ِر‬ ِ
‫َصحابِه حاْل ح‬‫وأ ح‬
‫ فَأ ََّما َم حن أ حَعطَى‬:‫الرجيم‬ َّ ‫ أَعُوذُ ِبهلل ِم َن الشَّيطان‬: ‫قال هللا تعاَل يف كِتابِ ِه ال َك ِرحِْي‬ َ ‫ فَ َق حد‬.‫ِّأما بعد‬
‫فَ َسنُيَ ِِّسُرهُ لِلحيُ حسَرى‬, ‫َّق ِِب حْلُ حس ََن‬
َ ‫صد‬َ ‫و‬,َ ‫َواتَّ َقى‬
.‫ن‬َ ‫ اتَّ ُقو َاهلل َح َّق تُقاتِِه وال ََتُوتُ َّن إَِّال وأَنحتُ حم ُم حسلِ ُم حو‬.ِ‫باد هللا‬ ِ
َ ‫فَياع‬
Hadirin Jam’ah Sholat Jum’at yang dimuliakan Allah SWT
Segala puji dan rasa syukur hanyalah pantas kita haturkan kepada Allah Swt
yang telah memberikan kenikmatan yaitu iman, islam, dan ihsan. Karunia yang
teramat besar yang Allah berikan kepada hamba-hamba-Nya. Semoga kita selalu
termasuk yang mendapatkan hidayah-Nya serta berada dalam keadaan Iman dan
Islam hingga akhir hayat kita. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi
Muhammad Saw. Berkat Rasulullah Saw, pesan untuk senantiasa meningkatkan
keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt telah sampai kepada kita.
Kita tahu bahwa Allah menciptakan alam semesta berawal dari ketiadaan
menjadi ada, dalam bahasa Yunani disebut creatio ex nihilo. Alam semesta ini penuh
dengan keteraturan. Di balik itu semua ada Pencipta Yang Maha Kuasa. Sebagaimana
Firman-Nya:
‫هب ِم حن قَ حبلِ ُك حم َواِ َّاي ُك حم اَ ِن اتَّ ُقوا‬ ِ‫صي نَا الَّ ِذين اُوتُوا الحك‬ ِۗ ‫ت وما ِِف االر‬
ِ ِ َّ ‫لِل ما ِِف‬ ِِ
َ ‫ت‬ ‫الس هم هو َ َ ح َح َ َ ح ح َ ح‬
َّ ‫و‬ ‫د‬‫ح‬ ‫ق‬
َ ‫ل‬
َ‫و‬ ‫ض‬ َ ِّ‫َو ه‬
َِ ‫ض وَكا َن هالِل َغنِيًّا‬
‫َححي ًدا‬ ِۗ ‫ت وما ِِف االر‬
ِ ِ ‫الس هم هو‬ ِ
‫ِف‬ ‫ا‬ ‫م‬ ِ‫هالِل ِۗواِ حن تَ حك ُفروا فَاِ َّن ِه‬
‫لِل‬
ُِّ َ ‫ح‬ َ ‫ح‬ ََ َّ َ ِّ ‫ُح‬ َ َِّ
Artinya:Dan milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, dan sungguh,
Kami telah memerintahkan kepada orang yang diberi kitab suci sebelum kamu dan
(juga) kepadamu agar bertakwa kepada Allah. Tetapi jika kamu ingkar, maka

1
(ketahuilah), milik Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, dan
Allah Mahakaya, Maha Terpuji (QS. An-Nisa’: 131).

Hadirin Jam’ah Sholat Jum’at yang dimuliakan Allah SWT


Sebagai pemilik mutlak alam semesta ini, Allah menciptakan manusia yang
difungsikan sebagai khalifah di muka bumi. Dalam kapasitas sebagai khalifah,
manusia diberi tugas memakmurkan alam semesta ini. Dalam misi memakmurkan
alam dan seisinya, Allah menyediakan fasilitas yang dibutuhkan manusia untuk
menjaga eksistansinya dalam kehidupan, seperti oksigen, air, ataupun tumbuh-
tumbuhan. Allah juga memberikan karunia hujan untuk kesuburan tanah, sehingga
dapat menumbuhkan buah-buahan yang dapat dimanfaatkan. Dalam Firman-Nya:
‫ف اَلح َوانُه ۖ فِحي ِه‬ ِ‫ك ذُلُ ً ًِۗل ََيحرج ِمن بطُوِِنَا َشراب ُُّّمحتل‬ِ ِ‫ت فَاسلُكِي سبل رب‬ ِ ‫ُُثَّ ُكلِي ِمن ُك ِل الثَّم هر‬
ٌ َ ٌ َ ‫ُُ ح ُ ح‬ َِّ َ ُ ُ ‫ح ح‬ َ ِّ ‫ح ح‬
‫ك َ هاليَةً لَِِّق حوٍم يَّتَ َف َّكُرحو َن‬ ِۗ ‫ِشف ۤاء لِِّلن‬
ِ‫َّاس اِ َّن ِيف هذل‬
ِ
َ ‫ح‬ ٌَ
Artinya: Kemudian makanlah dari segala (macam) buah-buahan lalu tempuhlah jalan
Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu).” Dari perut lebah itu keluar minuman
(madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang
menyembuhkan bagi manusia. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berpikir (QS. Al-Nahl: 69).
Kita tahu bahwa manusia tidak memiliki kekuatan untuk menciptakan air,
menggerakkan awan, dan membuat pohon. Manusia hanya mampu mengolah,
memperdayakan, dan memanfaatkan segala fasilitas kehidupan yang telah diciptakan
Allah. Semua harta kekayaan yang ada di bumi pada hakikatnya hanya milik Allah,
sementara kepemilikan manusia hanya bersifat nisbi.
Jadi, kepemilkan manusia dalam batas-batas menikmati dan memperdayakan
harta kekayaan yang ada, bukan sebagai pemilik mutlak. konsekuensi yuridisnya
adalah tidak semua harta yang dimiliki adalah miliknya secara mutlak, melainkan di
dalamnya terdapat hak orang lain. Allah berfirman:
ۤ ِ
‫لسا ِٕى ِل َوالح َم ححُرحوِم‬
َّ ِّ‫يف اَحم َواْلِِ حم َح ٌّق ل‬
‫َوِ حي‬
Artinya: Dan pada harta benda mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang
miskin yang tidak meminta (QS. Al-Dzariyat: 19).

Hadirin Jam’ah Sholat Jum’at yang dimuliakan Allah SWT


Seseorang yang mempunyai harta berlebih dalam tempo tertentu
diperintahkan untuk mendermakan hartanya kepada yang berhak yaitu kaum dhuafa
dan lain-lain (QS. At-Taubah: 60). Artinya, harta kekayaan yang kita miliki—atau
tepatnya harta benda yang dititipkan Allah kepada kita— ada hak orang lain. Praktek
ini dalam Islam dikenal dengan zakat—di samping infak dan sedekah. Karenanya
zakat (al-zakat) ditinjau dari sudut bahasa mengandung arti suci, tumbuh, berkah, dan
terpuji. Allah berfirman :

2
َ ‫اْلَبِحي‬
‫ث‬ ‫ض ِۗ َوَال تَيَ َّم ُموا ح‬ِ ‫ت َما َك َسحب تُ حم َوِِمَّآ اَ حخ َر حجنَا لَ ُك حم ِِّم َن حاالَحر‬
ِ ‫هيايَيُّها الَّ ِذين اهمنُيوا اَنح ِف ُقوا ِمن طَيِهب‬
ِّ ‫َ ح َ َ ح ح ح‬
َِ ‫ضوا فِي ِه ِۗ و حاعلَميوا اَ َّن هالِل َغ ِِن‬ ِ ِِِِ ِ ِ
‫َححي ٌد‬ ٌّ َِّ ‫محنهُ تُحنف ُق حو َن َولَ حستُ حم ِِبهخذيحه اََّّل اَ حن تُ حغم ُ ح ح َ ُ ح‬
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman! Infakkanlah sebagian dari hasil usahamu yang
baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untukmu. Janganlah
kamu memilih yang buruk untuk kamu keluarkan, padahal kamu sendiri tidak mau
mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata (enggan) terhadapnya. Dan
ketahuilah bahwa Allah Mahakaya, Maha Terpuji (QS. Al Baqarah: 267).

Zakat merupakan salah satu sendi pokok ajaran Islam. Perintah menunaikan
zakat biasanya sering disebut di dalam al-Qur’an bergandengan dengan perintah
salat, aqiimu al-shalaata wa aatu al-zakaata (dirikanlah salat dan tunaikanlah zakat).
Pelaksanaan salat melambangkan hubungan baik seseorang dengan Tuhan,
sedangkan zakat adalah lambang harmonisnya hubungan sesama manusia. Bahkan
zakat dipandang sebagai realitas kebajikan sosial sekaligus kesalehan individual.
Komitmen keislaman dan keimanan seseorang dapat dikatakan sia-sia tanpa diiringi
dengan praktek berzakat. Bahkan Abu Bakar pernah memerangi para pembangkang
yang enggan menunaikan zakat, dan Umar bin Khattab pernah memerintahkan untuk
membakar rumah orang Islam yang menolak perintah zakat. Makanya, di dalam
kitab-kitab klasik, zakat dibahas begitu panjang lebar, dari syarat-syaratnya, subjek
yang berzakat, sampai pihak-pihak yang dizakati. Oleh para ulama fikih, zakat
menempati prioritas bahasan yang lumayan serius.

Hadirin Jam’ah Sholat Jum’at yang dimuliakan Allah SWT


Zakat merupakan salah satu bentuk ibadah sosial yang berusaha mengentaskan
kemiskinan umat. Dengan zakat, Islam telah menunjukkan semangat sosial dan
perlindungan antara mereka yang kaya untuk memperhatikan mereka yang miskin
sehingga tidak adanya ketimpangan sosial. Hal ini juga mengisyaratkan agar umat
Islam menjadi manusia kaya dalam sebuah ekuilibrium yang proporsional. Tidak
sampai tenggelam dalam bianglala kehidupan yang penuh pesona duniawi, sebab ada
kewajiban intrinsik yang bersifat moral-etis bagi si kaya kepada si miskin. Hal tersebut
secara tidak langsung merupakan kritik terhadap paham kapitalisme yang
menciptakan ketimpangan yang sangat jauh antara si kaya dan si miskin. Orang kaya
semakin bertambah kekayaannya. Sementara rakyat miskin semakin jauh dari sekadar
memenuhi standar hidup layak. Kita mesti bersyukur dengan adanya kewajiban
menunaikan zakat, sebab di dalamnya terdapat usaha penataan struktur sosial yang
secara bertahap namun masif dilakukan oleh Islam.
Zakat dalam Islam tidak memandang kemiskinan sebagai sebuah sunnatullah
yang berlaku pada manusia, namun juga menawarkan solusi pengentasannya.
Meskipun kemiskinan sebagai realitas sosial yang tidak dapat dihilangkan secara

3
‫‪mutlak, tetapi dengan adanya zakat dapat diatasi dan diperbaiki kualitasnya sehingga‬‬
‫‪tidak menghancurkan sendi-sendi kemanusiaan.‬‬
‫‪Hadirin Jam’ah Sholat Jum’at yang dimuliakan Allah SWT‬‬
‫‪Menunaikan zakat kepada orang-orang fakir dan miskin demi terlindungnya‬‬
‫‪jiwa adalah bagian dari ajaran agama. Tidak hanya itu, zakat juga berperan penting‬‬
‫‪dalam menjaga keberlangsungan generasi yang kuat dan sehat.‬‬
‫‪Sesuai dengan penggalan hadis Nabi yang berbunyi,‬‬
‫ِ‬ ‫ب إِلَى هللاِ ِمن الح مؤِم ِن الضَّعِي ِ ِ‬ ‫اَلح ُم حؤِم ُن الح َق ِو ُّ‬
‫ف‪َ ،‬وف حي ُك ٍِّل َخ حي ٌر ‪ ،‬ا حح ِر ح‬
‫ص َع لَ ى َما‬ ‫ح‬ ‫َ ُح‬ ‫َح ُّ‬
‫ي َخ حْيٌ َوأ َ‬
‫استَعِ حن ِِبهللِ َوَال تَ حع َج حز‬
‫ك َو ح‬ ‫يَحن َف عُ َ‬
‫‪Artinya: Sesungguhnya orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah‬‬
‫‪daripada orang mukmin yang lemah. Di dalam segala sesuatu itu ada kebaikan, maka‬‬
‫‪hendaklah engkau senantiasa mengupayakan segala yang bermanfaat bagimu, dan‬‬
‫‪mintalah pertolongan kepada Allah, dan jangan lemah, (HR Muslim).‬‬

‫استَ حغ ِفُرحوهُ‪ ،‬إِنَّهُ ُه َو الحغَ ُف حوُر َّ‬


‫الر ِححي ُم‬ ‫ِ‬ ‫أَقُو ُل قَوِِل ه َذا و ِ‬
‫استَ حغفُر هللاَ الح َعظحي َم ِ حِل َولَ ُك حم فَ ح‬
‫ح ححَ َح‬
‫‪Khutbah kedua‬‬

‫ب اِلَحي ِه َونَعُ حوذُ ِِبهللِ ِم حن ُشُرحوِر اَنح ُف ِسنَا‬ ‫ُ‬ ‫َ‬‫و‬ ‫ه‬
‫ُ‬‫ر‬‫ف‬‫ب الحعالَ ِمْي ََنم ُده ونَستعِي نُه ونَست حغ ِ‬
‫اَ حْلَ حم ُد ِّلِل َر ِِّ َ ح َ ح َ ُ َ ح َ ح ُ َ ح َ ُ َ ح ُ‬
‫و‬ ‫ت‬ ‫ن‬ ‫ِِ‬
‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ض َّل لَه ومن ي ح ِ‬ ‫ات اَ حعمالِنَا من ي ه ِد هللا فًَلَ م ِ‬ ‫وسيِئَ ِ‬
‫ي لَهُ اَ حش َه ُد اَ حن الَ الهَ االَّ هللاُ‬ ‫ضل حل فًَلَ َهاد َ‬ ‫ُ ََ ح ُ‬ ‫َ َ ح َح ُ ُ‬ ‫َ َ ِّ‬
‫السًلَ ُم َعلَى نَبِيِِّنَا ُحمَ َّم ٍد َو َعلَى اَلِِه‬‫الصًلَةُ َو َّ‬ ‫َو حح َدهُ الَ َش ِريح َ‬
‫ك لَهُ َواَ حش َه ُد اَ َّن ُحمَ َّم ًدا َعحب ُدهُ َوَر ُس حولُهُ َو َّ‬
‫ِ ِ‬ ‫واَصحابِ ِه ومن تَبِعه اِ ََل ي وِم ِِّ‬
‫يما‪ :‬إِ َّن هللاَ َومًلئكتَهُ‬ ‫قال تعاَل وََلح يََزحل قائًلً َعل ً‬ ‫الديح ِن‪ .‬اََّما بَ حع ُد فَ َ‬ ‫َ ح َ َ َ ح َ ُ َح‬
‫حمم ٍد‬
‫وسلِِّ حم على َّ‬ ‫ِّ َ‬ ‫ل‬‫ِ‬ ‫ص‬
‫َ‬ ‫هم‬
‫َّ‬ ‫َّ‬
‫ل‬ ‫ال‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ي‬ ‫َّب َي أَيها الَّ ِذين آمنُوا صلُّوا علَي ِه وسلِِّموا تَسلِ‬
‫َ َ َ َح َ ُ ح ً‬
‫ح‬ ‫صلُّو َن على النِ ِِّ َ ِّ‬ ‫يُ َ‬
‫َحي ٌد ََِمي ٌد‪.‬‬‫ك َِ‬ ‫ِ‬ ‫حمم ٍد َكما صلَّيت على إِبر ِاهيم وعلى ِ ِ‬ ‫وعلى ِ‬
‫ْي إِنَّ َ‬
‫آل إِبراه َيم يف الحعالَم َ‬ ‫َ‬ ‫َح َ‬ ‫آل َّ‬
‫ات‪ ,‬اَحالَحي ِاء ِمحن هم و حاالَمو ِ ِ‬ ‫ات‪ ,‬والحم حؤ ِمنِْي والحم حؤ ِمنَ ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ ِِ‬
‫ك‬ ‫ات‪ ,‬انَّ َ‬ ‫حَ ُ ح َ ح َ‬ ‫ْي َوالح ُم حسل َم َ ُ ح َ َ ُ‬ ‫اَللِّ ُه َّم ا حغفحر ل حل ُم حسلم ح َ‬
‫ات‪ ,‬واي َك ِاِف الحم ِه َّم ِ‬
‫ات اَللِّ ُه َّم اَ ِرَان ح‬
‫اْلَ َّق َحقًّا َو حارُز‬ ‫اْلاج ِ‬ ‫ح‬ ‫ى‬ ‫ات‪ ,‬اي قَ ِ‬
‫اض‬ ‫ََِسيع قَ ِريب َُِميب الدَّعو ِ‬
‫َ ُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ح ٌ ح ٌ ح ُ ََ‬
‫اجتِنَابَهُ َربَّنَا اتِنَا ِِف الدُّنحيَا َح َسنَةً َوِِف حاالَ ِخَرةِ َح َسنَةً َوقِنَا‬ ‫ِ ِ‬
‫اعةَ‪َ ,‬واَ ِرَان الحبَاط َل َِبطًلً َو حارُزقحناَ ح‬
‫ِ‬
‫قح نَا اتِّبَ َ‬
‫اب النَّا ِر‬
‫َع َذ َ‬
‫ان‪ ,‬اِيحتَ ِاء ِذى الح ُق حرََب َويَحن َهى َع ِن الح َف حح َش ِاء َوالح ُمحن َك ِر َوالحبَ حغ ِى‪ ,‬يَعِظُ ُك حم‬ ‫االحس ِ‬ ‫ِ ِ ِ‬
‫ا َّن هللاَ َايح ُمُر ِبلح َع حدل َو ح ح َ‬
‫ِ‬
‫ِ‬ ‫لَعلَّ ُكم تَ َذ َّكرو َن و ح ِ‬
‫ْي‬
‫ب الح َعالَم ح َ‬ ‫اْلَ حم ُدِ هلل َر ِِّ‬ ‫َ ح ُح َ‬

‫‪4‬‬

Anda mungkin juga menyukai