Anda di halaman 1dari 45

SISTEM AKUNTANSI

LAPORAN ZAKAT INFAQ SHODAQOH

TIM BDK Semarang


TUJUAN

1.Memahami Pengertian akuntansi zakat dan


pelaporan zakat
2.Memahami Prinsip-prinsip sistem akuntansi dan
pelaporan zakat
3.Memahami Sistem akuntansi dan pelaporan zakat
DASAR HUKUM

1. UU Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat


Pasal 31 yang isinya:
Badan Amil Zakat (BAZ) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ)
memberikan laporan tahunan pelaksanaan tugasnya kepada
peerintah sesuai dengan tingkatannya selambat- lambatnya 3 (tiga)
bulan setelah akhir tahun.
• PP 14 Tahun 2014
BAZNAS/Propinsi/Kabupaten wajib menyampaikan laporan
pelaksanaan Pengelolaan Zakat, infak, sedekah, dan dana sosial
keagamaan lainnya setiap 6 (enam) bulan dan akhir tahun. (PS.71 -
75)
Lanjutan

1. Inpres No. 003 Tahun 2014 (Optimalisasi Pengumpulan zakat dari


Kementerian/Lembaga/instansi)
2. Peraturan BAZNAS No 01 tahun 2014 (Pengangkatan dan Pemberhentian
Pimpinan BAZ)
3. Peraturan BAZNAS No 02 tahun 2014 (Tata cara Ijin dan Rekomendasi
pembentukan BAZ)
4. PMA Nomor 52 Tahun 2014 tentang Syarat dan Tata Cara Perhitungan
Zakat Mal dan Zakat Fitrah Serta Pendayagunaan Zakat Untuk Usaha
Produktif
5. Keputusan Menteri Agama Nomor 333 Tahun 2015 tentang Pedoman
Pemberian Izin Pembentukan Lembaga Amil Zakat
6. Peraturan BAZNAS Nomor 2 Tahun 2014 tentang Pedoman Tata Cara
Pemberian Rekomendasi Izin Pembentukan Lembaga Amil Zakat
7. PSAK 109 tahun 2010 (revisi) PSAK 101 tahun 2022
Undang-Undang No.23 tahun 2011
Tugas atau fungsi BAZNAS

1) Perencanaan pengumpulan, pendistribusian, dan


pendayagunaan zakat;
2) Pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan
pendayagunaan zakat;
3) Pengendalian pengumpulan, pendistribusian, dan
pendayagunaan zakat;
4) Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan
pengelolaan zakat
REVISI TERPENTING dari PSAK 101 tahun 2022

Komponen laporan keuangan entitas amil yaitu:


1.Laporan Posisi Keuangan
2.Laporan Aktivitas
3.Laporan Arus Kas
4.Catatan Atas Laporan Keuangan

Unsur Laporan Posisi Keuangan,


Aset, Liabilitas, Saldo Dana menjadi
Aset, Liabilitas, Aset Neto. (Saldo Dana dirubah menjadi Aset Neto).

Tujuan PSAK ini untuk mengatur pengakuan,


pengukuran, penyajian dan pengungkapan transaksi
zakat dan infak/sedekah
Akuntansi Zakat
Akuntansi zakat merupakan suatu proses pengakuan (recognition)
kepemilikan dan pengukuran (meansurement) nilai suatu kekayaan
yang dimiliki oleh suatu muzakki untuk tujuan penetapan
nisab zakat kekayaan yang bersangkutan dalam rangka
perhitungan zakatnya (Menurut Mursyidi (2002)

Akuntansi Zakat: Semua proses pencatatan, penggolongan, peringkasan,


pelaporan, dan penganalisisan data keuangan suatu organisasi (Jusup, 2005)

Akuntansi Zakat: Suatu proses akuntansi atas transaksi-transaksi


zakat dan infak/ sedekah berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam
yang dapat menghasilkan informasi keuangan berupa laporan
keuangan yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan
pihak-pihak yang berkepentingan seperti muzakki dan calon muzakki,
pemerintah, masyarakat/umat, mustahik dan pihak lain (Mulyadi,
1993)
7 an
Pengelolaan zakat oleh OPZ akan menjadi lebih
efektif, efisien dan lebih transparan (jelas sumber dan
penggunaan dana zakat) serta lebih akuntabel.

Hasil
Pembuatan laporan keuangan. Laporan keuangan
tersebut dapat menunjukkan aktivitas/transaksi apa
saja yang telah dilakukan OPZ selama suatu periode
tertentu. Aktivitas yang dilaporkan dalam laporan
keuangan tentunya adalah aktivitas-aktivitas yang
lebih bersifat keuangan, meskipun juga ada yang
bersifat non kuangan.
Beberapa istilah PSAK
• Amil adalah entitas pengelola zakat yang
pembentukannya dan atau pengukuhannya diatur
berdasarkan peraturan perundang- undangan yang
dimaksudkan untuk mengumpulkan dan
menyalurkan zakat, infak/sedekah.
• Dana Amil adalah bagian amil atas dana zakat dan
infak/sedekah serta dana lain yang oleh pemberi
diperuntukkan bagi amil.
Dana amil digunakan untuk pengelolaan amil.
Lanjutan

• Dana infak/sedekah adalah bagian nonamil atas penerimaan


infak/sedekah.
• Dana zakat adalah bagian nonamil atas penerimaan zakat
• Infak/sedekah adalah harta yang diberikan secara sukarela oleh
pemiliknya, baik yang peruntukannya dibatasi (ditentukan)
maupun tidak dibatasi.
• Mustahiq adalah orang atau entitas yang berhak menerima zakat
• Muzakki adalah individu muslim yang secara syariah wajib
membayar (menunaikan) zakat.
• Nisab adalah batas minimum harta yang wajib dikeluarkan
zakatnya.
• Zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh muzakki sesuai
dengan ketentuan syariah untuk diberikan kepada yang
berhak menerimanya (mustahiq).
Akuntansi OPZ
Standar Sistem Akuntansi OPZ paling sedikit
Akuntansi meliputi:
Zakat
prosedur
akuntansi
penerimaan ZIS
mengacu prosedur
akuntansi
menyusun penyaluran ZIS
prosedur akuntansi aset
Organisasi Sistem
Pengelola Akuntansi
prosedur
Zakat OPZ akuntansi selain
kas

disusun berdasarkan prinsip


Sistem Pengendalian Intern
SIKLUS
AKUNTANSI
Bukti Jurnal
Transaks Transaks
i i
Transaks Buku Besar
i

Buku Pembantu

Jurnal Jurnal Neraca


Penutup Penyesuaian
Saldo
Laporan
Keuangan
PRINSIP AKUNTANSI

• Prinsip Entitas Ekonomi (Kesatuan usaha)


berdiri sendiri terpisah dengan ekonomi lain (hrt pribadi)
• Prinsip Biaya Historis (Pencatatan barang dan biaya keluar)
diperoleh kemudian dicatat berdasarkan semua biaya yang dikeluarkan
dalam mendapatkannya.
• Prinsip Kesinambungan Usaha (berjalan terus)
Tanpa ada pembubaran atau penghentian kecuali terdapat peristiwa
tertentu yang bisa menyanggahnya.
• Prinsip Pengungkapan Penuh (semua bisa dilaporkan)
menyajikan informasi yang informatif serta dimaklumkan sepenuhnya,
jika tidak maka ada catatan/lampiran
• Prinsip Pengakuan Pendapatan (Terbuka)
Pendapatan diakui ketika ada kepastian jumlah penjualan, penerimaan
bagi hasil dan yang lainnya
PENGAKUAN DAN
PENGUKURAN
PENGAKUAN

• Penerimaan zakat diakui pada saat kas atau


aset lainnya diterima
• Zakat yang diterima dari muzakki diakui
sebagai penambah dana zakat
Zakat (jika dalam bentuk kas maka sebesar jumlah
diterima, jika non kas maka sebesar nilai
wajar aset nonkas tersebut)
• Zakat yang diterima diakui sebagai dana
amil untuk bagian amil dan dana zakat
untuk bagian non amil
• Penentuan jumlah/ presentase bagian untuk
mustahiq ditentuan oleh amil sesuai dgn prinsip
syari’ah
Zakat • Jika muzakki menentukan mustahiq yang harus
menerima penyaluran zakat melalui amil maka
aset zakat yang diterima seluruhnya diakui
sebagai dana zakat. Jika atas jasa tersebut amil
mendapatkan ujrah/fee maka diakui sebagai
penambah dana amil
PENGUKURAN

• Jika terjadi penurunan nilai aset zakat nonkas,


jumlah kerugian yang ditanggung harus
diperlakukan sebagai pengurang dana zakat
Zakat atau pengurang dana amil tergantung dari sebab
terjadinya kerugian tersebut
• Penurunan nilai aset zakat diakui sebagai
- pengurang dana zakat, jika terjadi tidak
disebabkan oleh kelalaian amil
- kerugian dan pengurang dana amil, jika
disebabkan oleh kelalaian amil
PENGUKURAN

• Infaq/ sedekah yang diterima diakui sebagai


dana infaq/ sedekah terikat atau tidak terikat
Infaq/ sesuai dengan tujuan pemberi infaq/
Sedekah sedekah sebesar
- Jumlah yang diterima, jika dalam bentuk
kas
- Nilai wajar, jika dalam bentuk non kas
• Penentuan nilai wajar aset non kas yang
diterima menggunakan harga pasar untuk aset
non kas tersebut.
Penyaluran

• Zakat yang disalurkan kepada mustahiq


diakui sebagai pengurang dana zakat
sebesar:
- Jumlah yang diserahkan, jika dalam
Zakat
bentuk kas
- jumlah tercatat, jika dalam bentuk aset
non kas
Dana Non Halal
• Penerimaan dana non halal adalah semua
penerimaan dari kegiatan yang tidak sesuai
dengan prinsip syari’ah, antara lain: penerimaan
jasa giro atau bunga yang berasal dari bank
konvensional. Penerimaan nonhalal pada
umumnya terjadi dalam kondisi darurat atau
kondisi yang tidak diinginkan oleh entitas
syari’ah
• Penerimaan dana non halal diakui sebagai dana
nonhalal, yang terpisah dari dana zakat, dana
infaq/ sedekah dan dana amin. Aset nonhalal
disalurkan sesuai dengan syari’ah
Penyajian

Amil menyajikan dana zakat, infaq/ sedekah, dana


amil, dan dana non halal secara terpisak dalam
neraca (laporan posisi keuangan)
Komponen Laporan
Keuangan
• Neraca (laporan posisi keuangan);
• Laporan perubahan dana;
• Laporan perubahan aset kelolaan;
• Laporan arus kas; dan
• Catatan atas laporan keuangan
Bukti
Transaksi
• Bukti Setoran Zakat (bisa untuk pengurang
penghasilan kena pajak) kepada Muzakki
• Kuitansi
• Berita Acara Hibah/Donasi (Aqad)
• Berita Acara Serah Terima Barang/Dana dari
Muzakki/Munfiq kepada OPZ
• Bukti Penyerahan Barang/Dana dari OPZ
kepada Mustahik
BUKU KAS

Buku kas merupakan kumpulan data yang berisi


informasi arus keluar dan masuknya uang.

 mengetahui nilai hutang dan piutang,


 menjadi pengendali pengeluaran biaya yang disebabkan
kegiatan operasional bisnis,
 mengurangi risiko hilangnya, produk maupun uang milik
bisnis,
 mengetahui kewajiban terutang karena bisnis yang berjalan,
 mempengaruhi aset di dalam pada masa mendatang,
 mengetahui perkembangan bisnis saat ini.
Praktik Akuntansi
Zakat, Infaq, Shodaqoh
Isi Buku Kas
1. Nomor urut bukti transaksi.
2. Tanggal, bulan dan tahun ketika transaksi terjadi.
3. Keterangan dan deskripsi singkat mengenai transaksi tersebut.
kategori debit maupun kredit wajib dituliskan sumber dana
berasal.
4. Jumlah uang masuk atau diterima (debit) oleh bisnis.
5. Jumlah uang yang dikeluarkan oleh bisnis (kredit).

1. nomor tanggal (A2),


2. keterangan (B2),
3. kode transaksi/bank/rekening (C2),
4. debit (D2),
5. kredit (E2)
6. saldo (F2).
1. Penerimaan zakat diakui pada saat kas atau asset lainnya diterima dan
diakui sebagai penambah dana zakat. Jika diterima dalam bentuk kas,
diakui sebesar jumlah dan diterima dalam bentuk kas, diakui sebagai
penembah dana zakat. Jika diterima dalam bentuk kas, diakui sebesar
jimlah diterima tetapi dalam bentuk non kas sebesar nilai wajar asset.
Jurnal :
Transaksi Ref Debet Kredit
Kas Dana Zakat Xxx
Penerimaan Dana Zakat xxx
Transaksi Ref Debet Kredit
Aset Non Kas (Nilai Xxx
wajar) Dana Zakat
Penerimaan Dana Zakat xxx
2. Zakat yang diterima diakui sebagai dana amil untuk
bagian amil dan dana zakat non amil untuk bagian
Nonamil. Jurnal:
Transaksi Ref Debet Kredit
Dana Zakat Xxx
Dana Amil xxx
Dana Non Amil xxx

3. Jika muzakki menentukan mustahiq yang harus menerima


penyaluran zakat melalui amil maka asset zakat yang diterima
seluruhnya diakui sebagai dana zakat- nonamil. Jika atas jasa
tersebut amil mendapatkan ujrah/fee maka diakui sebagai
penambah dana amil. Jurnal saat mencatat penerimaan fee:
jurnal:
Transaksi Ref Debet Kredit
Kas Dana Zakat Xxx
Penerimaan Dana Non Amil xxx
4. penurunan nilai asset zakat diakui sebagai :
(a)pengurang dana zakat, jika terjadi tidak disebabkan oleh
kelalaian amil: jurnal:
Transaksi Ref Debet Kredit
Dana Zakat Nonkas Amil Xxx
Aset Non Kas xxx

(b) pengurang dana zakat, jika terjadi tidak disebabkan oleh


kelalaian amil: jurnal:
Transaksi Ref Debet Kredit
Dana Amil Kerugian Xxx
Aset Non Kas xxx
5. Zakat yang disalurkan kepada mustahiq diakui
sebagai pengurang dana zakat sebesar:
(a)jumlah yang diserahkan,jika pemberian dilakukan dalam
bentuk kas: jurnal:
Transaksi Ref Debet Kredit
Dana Zakat Non Amil Xxx
Kas Dana Zakat xxx

(b) jumlah tercatat, jika pemberian dilakukan dalam bentuk asset


nonkas, jurnal:
Transaksi Ref Debet Kredit
Dana zakat non amil Xxx
Aset Non Kas dana zakat xxx
Lanjutan
Lanjutan
1. Penerimaan infak/sedekah diakui pada saat kas atau aset lainnya diterima
dan diakui sebagai penambah dana infak/sedekah. Jika diterima dalam
bentuk kas. Diakui sebesar jumlah diterima tetapi jika dalam bentuk
nonkas sebesar nilai wajar aset. Untuk penerimaan aset nonkas dapat
dikelompokkan menjadi aset lancar dan aset tidak lancar. Aset lancar
adalah aset yang harus segera disalurkan, dan dapat berupa barang sekal
pakai atau barang yang memiliki manfaat jangka panjang. Jurnal:
Transaksi Ref Debet Kredit
Kas Dana Infaq/ Sedekah Xxx
Dana Infaq/ Sedekah xxx

Transaksi Ref Debet Kredit


Aset nonkas (nilai wajar) lancar I/S Xxx
Dana Infaq/ sedekah xxx

Transaksi Ref Debet Kredit


Aset nonkas (nilai wajar) tdk lancar I/S Xxx
Dana Infaq/ sedekah xxx
2. infak yang diterima diakui sebagai dana amil untuk bagian amil dan
dana zakat untuk bagian Nonamil. Jurnal

Transaksi Ref Debet Kredit


Dana I/S Xxx
Dana I/S Amil xxx
Dana I/S Non Amil xxx

3. aset tidak lancar yang diterima oleh amil dan diamanahkan untuk
dikelola dinilai sebesar nilai wajar saat penerimaannya dan diakui
sebagai aset tidak lancar infak/sedekah. Penyusutan dari aset tersebut
diperlakukan sebagai pengurang dana infak/sedekah terikat apabila
penggunaan atau pengelollan aset tersebut sudah ditentukan oleh
pemberi. Jurnal :
Transaksi Ref Debet Kredit
Dana Non Amil Xxx
Akumulasi Penyusutan Aset Non Lancar xxx
4. penurunan nilai aset infak/sedekah diakui sebagai :
(a) pengurang dana infak/sedekah, jika terjadi tidak disebabkan oleh
kelalaian amil; jurnal
Transaksi Ref Debet Kredit
Dana I/S Non Amil Xxx
Aset nonkas dana I/S non amil xxx

(b) nilai tercatat asset yang diserahkan, jika dalam bentuk asset nonkas
Jurnal :
Transaksi Ref Debet Kredit
Dana I/S non amil Xxx
Aset Non Kas dana I/S xxx
5. Dana infak sedekah sebelum disalurkan dapat dikelola dalam jangka
waktu sementara untuk mendapatkan hasil yanfg optimal. Hasil dana
pengelolaan diakui sebagai penambah dana infak/sedekah. Jurnal ;
Transaksi Ref Debet Kredit
Kas/ Piutang I/S Xxx
Dana I/S xxx
6. penyaluran dana infak/sedekah diakui sebagai
pengurang dana infak/sedekah sebesar
(a) jumlah yang diserahkan, jika dalam bentuk kas jurnal :

Transaksi Ref Debet Kredit


Dana I/S Non Amil Xxx
Kas dana I/S non amil xxx

(b) Kerugian dan pengurang dana amil, jika disebabkan oleh


kelalaian amil jurnal:
Transaksi Ref Debet Kredit
Dana I/S non amil Xxx
Aset Non Kas dana I/S xxx
7. penyaluran infak/sedekah kepada amil lain merupakan penyaluran yang
mengurangi dana infak/sedekah sepanjang amil tidak akan menerima
kembali asset infak/sedekah yang disalurkan tersebut, jurnal:
Transaksi Ref Debet Kredit
Dana I/S Xxx
Kas Dana I/S xxx

8. penyaluran infak/sedekah kepada penerima akhir dalam skema dana


bergulir dicatat sebagai piutang infak/sedekah bergulir dan tidak
mengurangi dana infak/sedekah. Jurnal :

Transaksi Ref Debet Kredit


Piutang Dana I/S Xxx
Kas Dana I/S xxx
TUGAS
BUATLAH CATATAN AKUNTANSI

1. Catatan transaksi
2. Jurnal
3. Buku Besar
4. Neraca
5. Arus Kas
6. Laporan Perubahan Dana

Anda mungkin juga menyukai