Anda di halaman 1dari 9

SIDANG PARIPURNA : PEMBAHASAN JADWAL , TATA TERTIB MUSDA PPNI DAN PEMILIHAN PIMPINAN MUSDA

A. PEMBAHASAN JADWAL ACARA MUSDA

DAFTAR ACARA
MUSDA PPNI KOTA TASIKMALAYA
30 NOVEMBER 2019

PENANGGUNG
NO WAKTU KEGIATAN
JAWAB
1 07.30-08.00 Registrasi Peserta/Sponsorship Sekretariat
2 08.00-09.30 1. Pembukaan Musyawarah Daerah PPNI Kota Acara
Tasikmalaya
2. Pembacaan Ayat Suci Al-Qur’an
3. Menyanyikan Lagu :
a. Lagu Indonesia raya
b. Mars PPNI
4. Laporan Panitia MUSDA PPNI Kota Tasikmalaya
5. Sambutan-sambutan :
a. Ketua Pengurus PPNI Kota Tasikmalaya
b. Ketua Pengurus PPNI Jawa Barat
c. SEKDATasikmalaya Sekaligus Secara Resmi
Membuka Acara MUSDA PPNI Kota Tasikmalaya
6. Do’a
7. Tutup
3 09.30-09.45 Ramah Tamah / Coffee Break Konsumsi
4 09.45-10.30 Sidang Paripurna : Ketua DPD
a. Quorum Sekretaris DPD
b. Pembahasan Tata Tertib Wakil Ketua Bidang
c. Pembahasan Jadwal MUSDA Organisasi
d. Pemilihan Pimpinan MUSDA
5 10.30-11.30 Pleno I Laporan Pertanggung jawaban Pengurus DPD Pim MUSDA
PPNI Kota Tasikmalaya :
a. Laporan Pertanggungjawaban
b. Tanggapan DPK
c. Pernyataan Demisioner
6 11.30-12.15 Pleno II : Sidang Komisi : Pim MUSDA
a. Penetapan Pimpinan Komisi (10 Komisi)
b. Penugasan Penyusunan Program Kerja DPD
PPNI Kota Tasik Periode 2019-2024
c. Hasil dibahas pada Rapat Kerja
7 12.15-13.00 ISHOMA Konsumsi
8 13.00-14.30 Pleno III : Pemilihan Ketua PPNI Kota Tasikmalaya : Pim MUSDA
a. Penetapan Bakal Calon (penandatanganan fakta
integritas)
b. Penetapan Calon
c. Kampanye (penyampaian visi misi)
d. Proses Pemilihan
e. Penetapan Ketua Terpilih
9 14.30-15.00 Pleno IV Penetapan Tim Formatur : Pim MUSDA
a. Pemilihan Formatur
b. Penetapan Formatur
10 15.00-16.00 ISHOMA Konsumsi
11 16.00-16.30 Pleno V Pelantikan Ketua Terpilih Pim MUSDA
a. Pelantikan Ketua Oleh Ketua DPW
b. Penyerahan Pataka PPNI
c. Penyerahan SK
12 16.30-18.00 Pleno VI Penutupan : Acara
a. Sambutan Ketua Lama PPNI Kota
Tasikmalaya
b. Sambutan Ketua Baru PPNI Kota
Tasikmalaya
c. Sambutan Pengurus PPNI Provinsi Jawa Barat
d. Penutupan Sidang MUSDA
B. PEMBAHASAN TATA TERTIB MUSDA

TATA TERTIB MUSYAWARAH DAEDAH


PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA (PPNI)

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
1) Musyawarah Daerah Persatuan Perawat Nasional Indonesia Kota Tasikmalaya merupakan
pemegang kekuasaan tertinggi Persatuan Perawat Nasional Indonesia Kota Tasikmalaya yang
selanjutnya dalam Tata Tertib ini disebut Musda.
2) Kedaulatan organisasi ada ditangan anggota dan dilaksanakan sepenuhnya oleh Musda.
3) Musda dalam melaksanakan tugasnya berlandaskan pada peraturan dan ketentuan yang
berlaku.
4) Peserta Musda terdiri dari Utusan dan Peninjau.

BAB II
TUGAS DAN WEWENANG
Pasal 2
1) Mengesahkan jadwal acara dan peraturan Tata Tertib Musda.
2) Memilih dan mengesahkan Pimpinan Musda
3) Menilai pertanggung jawaban Pengurus Kota periode 2014-2019
4) Memilih Ketua Pengurus PPNI Kota Tasikmalaya
5) Menunjuk Ketua terpilih sebagai Ketua Tim Formatur
6) Memilih Anggota Tim Formatur
7) Memberikan mandat kepada Tim Formatur Kota untuk melengkapi Pengurus Kota dan
Dewan Pertimbangan Kota.
8) Memberikan mandat kepada Ketua terpilih untuk melantik Pengurus Kota, Dewan
Pertimbangan Kota dan Badan-badan Kelengkapan PPNI di tingkat Kota Tasikmalaya.
9) Menetapkan garis-garis besar program kerja Kota.

BAB III
PESERTA MUSYAWARAH KOTA
Pasal 3
1) Peserta Musda terdiri dari Utusan dan Peninjau.
2) Utusan terdiri dari Perwakilan masing-masing komisariat sebanyak 3 orang, 3 (tiga) orang
pengurus PPNI Kota dan 1 (satu) orang Dewan Pertimbangan pengurus periode 2014-2019.
3) Peninjau terdiri dari Pengurus Provinsi 2 (dua) orang, Anggota Pengurus Kota yang tidak
menjadi Utusan, Setiap komisariat mengirimkan 2 (dua) orang peninjau dan Anggota Dewan
Pertimbangan Kota yang tidak menjadi Utusan.
4) Setiap Utusan dan Peninjau wajib membawa surat mandat dari Komisariat.
BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN PESERTA
Pasal 4
Hak Peserta
1) Utusan memiliki hak dipilih dan memilih
2) Peninjau tidak memiliki hak dipilih dan memilih
3) Utusan maupun Peninjau berhak mengeluarkan pendapat baik lisan maupun tulisan

Pasal 5
Kewajiban
1) Setiap peserta diwajibkan mendaftarkan diri kepada Panitia Pelaksana (OC) dengan
memberikan surat mandat
2) Setiap peserta wajib mengikuti seluruh acara Musda
3) Setiap peserta diwajibkan mengisi daftar hadir acara Musda
4) Setiap peserta diwajibkan menjaga keamanan dan ketertiban selama berlangsungnya acara
Musda
5) Setiap peserta berkewajiban tunduk dan taat pada tata tertib Musda

BAB V
HAK BICARA DAN HAK SUARA
Pasal 6
Hak Bicara
1) Hak bicara adalah hak untuk menyampaikan pendapat atau pertimbangan baik secara lisan
maupun tertulis
2) Semua peserta mempunyai hak bicara baik diminta maupun tidak diminta
3) Dalam menyampaikan pendapat dan atau pertimbangannya, disampaikan melalui pimpinan
Musda

Pasal 7
Hak Suara
1) Hak suara adalah hak untuk mengambil keputusan, baik melalui musyawarah mufakat
maupun melalui voting
2) Setiap utusan mempunyai hak 1 (satu) suara dalam setiap pengambilan keputusan
3) Peninjau tidak memiliki hak suara

Pasal 8
Tata Cara Menyampaikan Pendapat
1) Dalam menyampaikan pendapat dan atau pertimbangan setiap peserta terlebih dahulu
meminta ijin kepada pemimpin sidang
2) Apabila pimpinan sidang memberikan ijin, peserta bersangkutan baru diperkenankan
menyampaikan pendapat dan atau pertimbangannya
3) Lamanya penyampaian pendapat atau pertimbangan secara lisan dibatasi maksimal 2 (dua)
menit
4) Apabila seseorang menyampaikan pendapat atau pertimbangan melebihi waktu 2 (dua) menit,
pimpinan sidang berwenang menghentikannya
5) Apabila peserta belum merasa puas terhadap jawaban dari pimpinan sidang terhadap
pendapat dan atau pertimbangannya, yang bersangkutan berhak meminta klarifikasi ulang dari
pimpinan sidang ataupun dari peserta lain setelah sebelumnya diijinkan oleh pimpinan sidang
BAB VI
Alat-alat Kelengkapan Musda
Pasal 9
Alat kelengkapan Musda terdiri dari :
1) Pimpinan Musda
2) Pleno
3) Komisi-komisi
4) Formatur

Pasal 10
Pimpinan Musda
1) Musda dipimpin oleh pimpinan Musda
2) Pimpinan Musda terdiri dari seorang Ketua merangkap Anggota, Seorang Sekretaris
merangkap Anggota dan 2 (dua) orang Anggota
3) Pimpinan Musda merupakan perwakilan unsur komisariat 2 (dua) orang, dan unsur
perwakilan Pengurus DPD Kota 2 (dua) orang
4) Pimpinan Musda dipilih dan disahkan dalam sidang Paripurna
5) Penentuan komposisi dan pembagian tugas di antara unsur-unsur Pimpinan Musda
ditentukan berdasarkan kesepakatan diantara Anggota Pimpinan Musda
6) Pimpinan Musda berwenang dan berkewajiban :
a. Memimpin sidang-sidang Musda, kecuali Sidang Paripurna
b. Menjaga kelancaran dan ketertiban Musda
c. Menyelenggarakan pelantikan Ketua Kota Terpilih
7) Sidang Paripurna dipimpin oleh ketua DPD
8) Apabila Ketua terpilih telah dilantik, Pimpinan Musda tidak berfungsi lagi setelah
kepengurusan DPD Dilantik dan tidak memiliki kekuatan hukum.

Pasal 11
Pleno
1) Paripurna adalah sidang Musda yang membahas :
a. Quorum
b. Tata Tertib
c. Jadwal Musda
d. Pemilihan Pimpinan Musda
2) Pleno dipimpin oleh Pimpinan Musda kecuali Paripurna
a. Penyampaian Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Periode 2014-2019
b. Pemandangan Umum terhadap laporan pertanggungjawaban pengurus Periode 2014-2019
c. Hasil-hasil sidang komisi
d. Pemilihan Ketua Pengurus Kota Periode 2019-2024
e. Pembentukan Formatur
f. Pelantikan Ketua Pengurus Kota terpilih

Pasal 12
Komisi
1) Musda dapat membentuk Komisi/Sub Komisi sesuai dengan kebutuhan
2) Setiap peserta Musda wajib menjadi salah satu Anggota Komisi, kecuali Pimpinan Musda.
3) Pimpinan Komisi terdiri dari seorang Ketua merangkap Anggota, seorang Sekretaris
merangkap Anggota dan Anggota.
4) Pimpinan Komisi dipilih dari dan oleh anggota Komisi.
5) Komisi bertugas membahas materi dan mengambil keputusan terkait pokok bahasan Komisi
yang menjadi bidang tugasnya.
6) Laporan Komisi disusun oleh Pimpinan Komisi dengan memperhatikan masukan dan saran
anggota pada Sidang Komisi.
7) Laporan/hasil Sidang Komisi disampaikan pada Sidang Pleno untuk mendapatkan
pembahasan dan pengesahan.
8) Apabila Komisi telah menyampaikan laporannya dan sudah mendapatkan
persetujuan/pengesahan Pleno, maka secara otomatis Komisi tidak berfungsi lagi dan tidak
memiliki kekuatan hukum.

Pasal 13
Formatur
1) Formatur bertugas menyusun kepengurusan lengkap Pengurus Kota, Dewan Pertimbangan
Kota.
2) Formatur diberikan kesempatan untuk menyelesaikan tugasnya selama 14 hari kalender
sejak tanggal ditetapkan.
3) Anggota Formatur terdiri dari 7 (tujuh) orang anggota, 2 (dua) orang unsur mantan Pengurus
Kota periode 2014-2019 dan 4 (empat) orang unsur Pengurus Komisariat.
4) Ketua Formatur adalah Ketua terpilih.
5) Apabila tugas Formatur telah selesai dan atau telah melewati batas akhir masa tugasnya,
secara otomatis Formatur tidak berfungsi lagi dan tidak mempunyai kekuatan hukum. Tugas
selanjutnya menjadi tugas dan tanggung jawab Ketua terpilih.

BAB VII
QOURUM DAN TATA CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 14
Qourum
1) Sidang Pleno selain pemilihan Ketua dinyatakan sah apabila dihadiri oleh setengah lebih
satu dari jumlah peserta Musda yang terdaftar pada Panitia.
2) Dalam sidang Pleno pemilihan Ketua dinyatakan sah apabila dihadiri oleh 2/3 dari jumlah
peserta Musda yang terdaftar pada panitia.
3) Sidang Komisi dinyatakan sah apabila dihadiri oleh setengah lebih satu dari jumlah anggota
komisi.
4) Apabila sidang tidak mencapai qourum seperti ayat 1), 2), 3) pasal ini sidang ditunda sampai
2 (dua) kali 10 (sepuluh) menit.
5) Apabila sampai 2 (dua) kali penundaan masih belum tercapai qourum, maka Pimpinan
Musda mempunyai kewenangan menyatakan sah Sidang tersebut.

Pasal 15
Tata Cara Pengambilan Keputusan
1) Pengambilan keputusan pada dasarnya diusahakan melalui musyawarah untuk mufakat.
2) Apabila musyawarah untuk mufakat tidak dicapai, pengambilan keputusan dapat dilakukan
dengan cara voting.
3) Khusus pengambilan keputusan untuk pemilihan Ketua Pengurus Kota dilakukan melalui
musyawarah mufakat atau aklamasi dan apabila tidak dicapai kesepakatan maka diambil
melalui suara terbanyak atau voting

BAB VIII
PERSYARATAN & TATA CARA PEMILIHAN KETUA PENGURUS KOTA, PEMBENTUKAN DEWAN
PERTIMBANGAN

Pasal 16
Persyaratan Calon Ketua Pengurus Kota
Calon Ketua Pengurus Kota harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
b. Anggota PPNI yang terdaftar di masing-masing Komisariat.
c. Pendidikan Keperawatan terendah D III
d. Menandatangani Surat Pernyataan Kesediaan menjadi calon Ketua Pengurus Kota
e. Bersedia memaparkan visi dan misi
f. Diusung oleh minimal 1 (satu) komisariat
g. Wawasan luas dengan komitmen yang tinggi terhadap Organisasi Profesi

Pasal 17
Tata Cara Pemilihan Ketua Pengurus Kota
1) Pemilihan Ketua dilaksanakan secara 2 (dua) tahap, yaitu tahap pemilihan bakal calon dan
pemilihan Ketua.
2) Setiap komisariat hanya boleh mencalonkan 1 (satu) nama bakal calon ketua
3) Bakal calon yang mendapatkan 3 (tiga) rekomendasi dari DPK, maju sebagai calon ketua
4) Apabila bakal calon lebih dari 2 (dua) orang, pemilihan dilakukan dengan 2 (dua) putaran
kecuali jika ada 1 (satu) orang calon yang mendapatkan suara 50% ditambah satu suara
cukup satu putaran.
5) Dua bakal calon peraih suara terbanyak berhak maju ke putaran berikutnya
6) Setiap calon berkewajiban menyampaikan visi dan misi organisasi selama 5 (lima) menit di
depan peserta Musda
7) Ketua terpilih adalah peraih suara terbanyak
8) Apabila dalam pemilihan calon Ketua ternyata hanya ada 1 (satu) calon, maka calon tersebut
dapat langsung terpilih secara aklamasi.
Pasal 18
Pembentukan Dewan Pertimbangan
Untuk menyusun personalia Dewan Pertimbangan dilaksanakan oleh Formatur

BAB IX
PENUTUP

Pasal 19
Segala sesuatu yang belum diatur dalam tata tertib ini diputuskan oleh Musda

Pasal 20
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
Ditetapkan di : Kota Tasikmalaya
Pada Tanggal : 30 November 2019

Pimpinan Sidang Paripurna Musyawarah Daerah


Persatuan Perawat Nasional Indonesia (MUSDA PPNI) Kota Tasikmalaya

Ketua Sekretaris

……………………………… …………………………………

Anggota

1. ………………………………………..

2. ………………………………………..

Anda mungkin juga menyukai