Anda di halaman 1dari 66

HSE MANAGEMENT PLAN

PROJECT : CLEANING MANUAL TANK 42-T-206 TAHAP KEDUA


RU VI BALONGAN

CONTRACTOR : CONTRACTOR

LOCATION : PT. PERTAMINA RU VI BALONGAN

JOB CODE. :

DOCUMENT NO. :

REV. DESCRIPTION DATE


CONTRACTOR RU VI
0
Prepared by Check by Approved by Approved by
Page 2 of 62

R
E
HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT DOCUMENT NO.

MANAGEMENT PLAN
DATE

TABLE OF CONTENTS / DAFTAR ISI


I. GENERAL / UMUM
1.1 INTRODUCTION / PENDAHULUAN
1.2 PURPOSE / TUJUAN
1.3 HSE POLICY / KEBIJAKAN HSE
1.4 HSE TARGET / TARGET HSE

II. REFERENCE / REFERENSI

2.1 REGULASI TERKAIT


2.2 PROSEDUR KERJA
2.3 INSPEKSI PEKERJAAN
2.4 PROSEDUR PEKERJAAN DI KETINGGIAN
2.5 CATATAN DAN LAPORAN
III. WORKPLACE ORGANIZATION STRUCTURE / STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA
3.1 WORKPLACE ORGANIZATION / ORGANISASI
3.2 AUTHORIZATION &RESPONSIBILITY / WEWENANG & TANGGUNG JAWAB
3.3 CERTIFICATE COMPETENCY & GENERAL MEDICAL CHECKUP / SERTIFIKAT
KOMPETENSI & UJI KESEHATAN PEKERJA
3.4 SUBCONTRACTOR MANAGEMENT / PENGELOLAAN SUBKONTRAKTOR

IV. PROJECT RISK ASSESMENT / PENILAIAN RESIKO PROYEK

V. JOB SAFETY ANALYSIS / ANALISA KESELAMATAN KERJA

VI. PPE RULES, OPERATION PROCEDURE & SAFETY EQUIPMENT / PERATURAN APD,
PROSEDUR & PERALATAN KESELAMATAN KERJA

VII. PROJECT EMERGENCY RESPONSE PLAN / RENCANA TANGGAP DARURAT PROYEK

VIII. HSE PERFORMANCE / KINERJA HSE

IX. INCIDENT INVESTIGATION & REPORTING / LAPORAN & INVESTIGASI KECELAKAAN

X. HSE ACTIVITY PLAN PROJECT / RENCANA AKTIVITAS HSE PROYEK

PERTAMINA PT (PERSERO) RU VI BALONGAN


Page 3 of 62

R
E
HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT DOCUMENT NO.

MANAGEMENT PLAN
DATE

I. GENERAL / UMUM

1.1 INTRODUCTION / PENDAHULUAN


CONTRACTOR memiliki komitmen penuh pada HSSE dan bersedia menempatkan HSE
sebagai prioritas pertama dan Utama untuk proyek Pekerjaan CLEANING MANUAL TANK
42-T-206 TAHAP KEDUA RU VI BALONGAN.

1.2 PURPOSE/ TUJUAN


Prosedur Pemasangan/Penggantian Spool Pipa A. Fabrikasi Spool Pipa Baru Sebelum
proses fabrikasi dilakukan maka perlu diadakan inspeksi material yang akan difabrikasi.
Inspeksi ini bertujuan untuk memastikan material yang difabrikasi bebas dari kotoran
ataupun hal-hal yang akan mengganggu proses fabrikasi.

1.3 HSE POLICY


CONTRACTOR berkomitmen penuh pada Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan
Kerja yang ditetapkan untuk proyek ini. Dipusatkan pada komitmen manajemen untuk
melaksanakan pekerjaan sedemikian rupa sehingga kesehatan, lingkungan dan
property dilindungi sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, adapun
Kebijakan-kebijakan dalam bahasa Indonesia tersebut yaitu :

PERTAMINA PT (PERSERO) RU VI BALONGAN


Page 4 of 62

R
E
HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT DOCUMENT NO.

MANAGEMENT PLAN
DATE

- Kebijakan QHSE
Direktur CONTRACTOR menetapkan tujuan untuk Kebijakan QSHE (sesuai Lampiran)
dalam mematuhi ISO 9001:2015, ISO 14001:2015, ISO 45001:2018 perusahaan
berusaha mencapai tujuan ini. Kebijakan QHSE selalu dikomunikasikan kepada

PERTAMINA PT (PERSERO) RU VI BALONGAN


Page 5 of 62

R
E
HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT DOCUMENT NO.

MANAGEMENT PLAN
DATE

personel yang terlibat dilapangan, karyawan, dan personel lain yang bekerja atas
nama organisasi (yaitu subkontraktor, dll.)

- Kebijakan Alat Pelindung Diri


CONTRACTOR bertanggung jawab atas kesehatan, keselamatan kerja karyawan
perusahaan dan karyawan subkontraktor dalam melaksanakan pekerjaan dengan
mengatur dan mewajibkan penggunaan Alat Pelindung Diri sesuai dengan jenis
pekerjaan. Alat Pelindung Diri standar yang harus digunakan adalah sebagai
berikut :
1. Alat Pelindung Kepala (Head Protection)
2. Alat Pelindung Mata (Eye Protection)
3. Alat Pelindung Telinga (Hearing Protection)
4. Alat Pelindung Mulut dan Hidung (Respiratory Protection)
5. Alat Pelindung Badan (Protective Clothing)
6. Alat Pelindung Tangan (Hand Protection)
7. Alat Pelindung Kaki (Foot Protection)

- Kebijakan Medis
CONTRACTOR bertujuan untuk mempertahankan tenaga kerja yang sehat, ini akan
dicapai dengan memastikan komitmen untuk memungkinkan masalah medis yang
akan dikelola sebagai bagian integral dari kebijakan Kesehatan dan Keselamatan
Kerja kami secara keseluruhan.
Berikut kebijakan medis kami :
1. Melaksanakan skrining medis pra-kerja.
2. Mengelola perawatan medis untuk semua karyawan perusahaan dan subkon-
traktor yang terlibat dalam kegiatan perusahaan.

PERTAMINA PT (PERSERO) RU VI BALONGAN


Page 6 of 62

R
E
HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT DOCUMENT NO.

MANAGEMENT PLAN
DATE

3. Menanggapi keadaan darurat medis dengan cara yang efektif dan professional
dan meminimalkan konsekuensi dari penyakit akut dan cidera yang terjadi ditem-
pat kerja.
4. Memenuhi persyaratan perundang undangan.
5. Meningkatkan kinerja kesehatan pekerja.

- Kebijakan Lingkungan
Perusahaan akan menyediakan sumber daya yang bermutu dilengkapi dengan
Prosedur atau Peraturan yang efektif untuk diterapkan dilingkungan perusahaan
guna untuk melindungi lingkungan dengan meminimalkan dampak lingkungan dari
kegiatan proyek, dan dalam menetapkan tujuan ini, Perusahaan akan memastikan
kepatuhan terhadap semua peraturan dan arahan lingkungan lokal dan nasional
memenuhi standar ISO 14001 : 2015. Perusahaan akan memastikan penerapan
sistim rekayasa dan prosedur kerja yang bertujuan untuk meminimalkan
kerusakan atas lingkungan dimana saja kegiatan CONTRACTOR dilaksanakan.
Hal ini juga mencakup evaluasi peluang pencegahan pencemaran dan konservasi
sumber daya.

- Kebijakan Alkohol, Obat Terlarang dan Senjata Api


CONTRACTOR menyadari pentingnya kebijakan perusahaan untuk melarang dengan
keras setiap penggunaan , kepemilikan , penyaluran minuman beralkohol, obat-
obatan terlarang, pada waktu berada di lokasi kerja ataupun sebagai bagian dari
kegiatan perusahaan terhadap karyawan maupun rekanan ataupun subkontraktor.

Manajemen berharap seluruh karyawan menjaga dan memelihara suatu lingkungan


kerja yang aman dan sehat, bebas dari pengaruh Alkohol, Obat-obatan Terlarang dan
Penyalahgunaan Senjata Api. Kepemilikan atau pengunaan senjata api atau senjata
berbahaya lainnya, atau amunisi , bahan peledak, didaerah atau lingkungan aktivitas

PERTAMINA PT (PERSERO) RU VI BALONGAN


Page 7 of 62

R
E
HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT DOCUMENT NO.

MANAGEMENT PLAN
DATE

perusahaan adalah tidak diperbolehkan oleh aturan perusahaan kecuali pada


peristiwa tertentu yang telah mendapatkan persetujuan tertulis dari pihak terkait
yang berwenang dan berkepentingan. Apabila karyawan, rekanan, subkontraktor
melakukan kesalahan atau pelanggaran berat terhadap Alcohol, Obat-obatan
terlarang, Senjata Api di tempat kerja atau ditempat lain yang berakibat buruk
terhadap pekerjaan, maka yang bersalah dapat diberikan hukuman pemutusan
hubungan kerja tanpa pesangon atau diberikan sanksi sesuai dengan peraturan
perusahaan.

Manajemen CONTRACTOR menggunakan kebijakan untuk mengkomunikasikan niat


dan harapannya kepada karyawan, dan stakeholder.
Kebijakan dan komitmen terhadap kebijakan wajib untuk semua Aspek bisnis
CONTRACTOR dengan tujuan mencakup:
▪ Nihil kecelakaan kerja
▪ Nihil penyakit akibat kerja
▪ Nihil pencemaran lingkungan
▪ Nihil kerusakan asset milik pertamina
▪ Nihil kebakar

1.4 HSE TARGET

Sasaran kinerja HSE selama pekerjaan ini berlangsung adalah sebagai berikut :

Lagging Indicator :

No Parameter Target Keterangan


1 Jangka waktu pekerjaan 140 Hari Kalender Dapat
2 Jumlah pekerja 50 ditambah
3 Jam kerja selamat 1.120 jam sesuai
4 KM driver kebutuhan
Number of Accident (NoA) dan sifat
1. Kejadian Fatality pekerjaan
5 0
2. Property damage kerugian > USD 1 juta
3. Tumpahan minyak > 15 Bbls
6 Lost Time Incident (LTI) 0

PERTAMINA PT (PERSERO) RU VI BALONGAN


Page 8 of 62

R
E
HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT DOCUMENT NO.

MANAGEMENT PLAN
DATE

7 Restricted Work Case (RWC) 0


8 Medical Treatment Case (MTC) 0
9 First Aid Case (FAC) 0
10 Nearmiss 0
11 Property damage kerugian < USD 1 juta 0
12 Property damage kerugian > USD 1 juta 0
13 Tumpahan minyak < 15 bbls 0
14 Tumpahan minyak > 15 bbls 0
15 Gangguan keamanan 0
16 Motor Vehicle Accident Case (MVAC) 0

Leading Indicator :
No Parameter Frekuensi Target Keterangan
1 MWT Setiap 1 bulan 3 Dapat
Safety Meeting dipimpin oleh Setiap 1 bulan 3 ditambah
pimpinan perusahaan/ yang sesuai
mewakili kebutuhan
Sosialisasi Kebijakan HSE Setiap 2 Minggu 3 dan sifat
2 Pre job safety meeting Setiap sebelum 60 pekerjaan
mulai kerja
3 HSE Meeting Setiap 1 bulan 18
4 Pengamatan Keselamatan Kerja 5 PEKA/org/bulan 0
(PEKA)
5 Pelaporan Kinerja HSE Setiap 1 bulan 18
6 Medical Check Up Pra pekerjaan 1
7 Safety induction Pra pekerjaan 1
8 Pelatihan HSE (minimal BST) Pra pekerjaan 1
9 Emergency drill Setiap 6 bulan 3
11 Inspeksi HSE
A. Inspeksi HSE sebelum Pra pekerjaan 1
pekerjaan
B. Housekeeping Setiap 1 minggu 80
C. APAR Setiap 1 bulan 18
D. APD umum Setiap bulan 18
E. Peralatan kerja Setiap 1 bulan 18
F. Kendaraan Setiap 1 bulan

12 Pemeriksaan kualitas lingkungan


kerja
a. Kebisingan Setiap 1 tahun 2
b. Pencahayaan Setiap 1 tahun 2

13 Promosi HSE Setiap 1 tahun 2


14 Audit HSE Setiap 6 bulan 2

II. REFERENCE/ REFERENSI

PERTAMINA PT (PERSERO) RU VI BALONGAN


Page 9 of 62

R
E
HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT DOCUMENT NO.

MANAGEMENT PLAN
DATE

2.1 Regulasi Terkait

- Undang-undang No.1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja

- Peraturan Pemerintah No.11 Tahun 1979 Tentang Keselamatan Kerja Pada


Pemurnian & Pengelolaan Minyak & Gas Bumi

- Kebijakan PT. Pertamina (Persero) dalam Lindungan Lingkungan dan


Keselamatan Kerja

2.2 PROSEDUR KERJA


Prosedur kerrja ini mencakup kebutuhan minimum untuk pekerjaan dan material
yang akan digunakan, untuk Piping CLEANING MANUAL TANK 42-T-206 TAHAP
KEDUA RU VI BALONGAN.
 Fabrikasi spool pipa baru
Sebelum proses fabrikasi dilakukan, maka perlu diadakan inspeksi
material yang akan difabrikasi, inspeksi ini bertujuan untuk memastikan
material yang difabrikasi bebas dari kotoran ataupun hal-hal yang akan
mengganggu pada saat proses fabrikasi maupun kualitas dari material itu
sendiri.
 Proces persiapan
1. Pastikan lokasi perkerjaan aman dan siap untuk pelaksanaan
pekerjaan, dan beri Batasan pada area dengan garis pembatas
( Safety Line )
2. Pastikan APD dan safety equipment sudah terpakai dan tersedia.
3. Cek kondisi alat pastikan bisa diguunakan
4. Pastikan material yang akan di fabrikasi adalah material yang sudah di
inspek.
5. Pastikan semua valve pada posisi closed.
6. Tunggu sampai ada informasi untuk melaksanakan pekerjaan.

PERTAMINA PT (PERSERO) RU VI BALONGAN


Page 10 of 62

R
E
HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT DOCUMENT NO.

MANAGEMENT PLAN
DATE

7. Siapkan tools dan tripod pada posisi yang telah di tentukan.


8. Pastikan semua alat yang dipakai sesuai dengan standar migas.
 Proces cutting and welding
1. Pastikan semua crew memahami SOP yang sudah di buat.
2. Pastikan semua alat fabrikasi berfungsi dengan baik

2.4 PROSEDUR PEKERJAAN DI KETINGGIAN


Prosedur pekerjaan di ketinggian yang digunakan dan dimiliki oleh CONTRACTOR
untuk pekerjaan Pekerjaan Pekerjaan CLEANING MANUAL TANK 42-T-206 TAHAP
KEDUA RU VI BALONGAN, Pada Saat Ta Major 2022 di PT. Pertamina RU VI
Balongan dengan tujuan untuk memastikan bahwa semua personil di
CONTRACTOR terlindungi dari bahaya jatuh dari ketinggian atau terkena benda
jatuh sesuai dengan UU No.1 tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja, sebagai
berikut :

 Penilaian Risiko harus dilakukan sebelum dimulainya pekerjaan yang dilakukan pada
ketinggian mana pun dimana ada kemungkinan jatuh atau untuk mempertahankan
cedera dan sewaktu-waktu lingkup pekerjaan berubah atau risiko kenaikan turun.
 Kebutuhan untuk bekerja di mana ada risiko jatuh dieliminasi atau dikurangi ke
tingkat yang dapat diterima dengan menggunakan hierarki proses seleksi kontrol. Jika
ada konflik dengan standar tersebut, akan menggunakan standar yang paling aman
dan membahasnya di antara masing-masing konflik.
 Sistem Penilaian Resiko akan digunakan untuk mengidentifikasi, menilai dan men-
gendalikan pekerjaan pada ketinggian.
 Semua yang bekerja dengan peralatan tinggi harus memenuhi persyaratan undang-
undang dan standar yang relevan.
 Semua peralatan harus "Pre-use" diperiksa sebelum digunakan dan setiap habis
penggunaannya.

PERTAMINA PT (PERSERO) RU VI BALONGAN


Page 11 of 62

R
E
HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT DOCUMENT NO.

MANAGEMENT PLAN
DATE

 Semua peralatan harus didaftarkan dan ditandai untuk menunjukkan kesesuaian


dengan persyaratan inspeksi.
 Barikade dan papan reklame ditempatkan untuk membatasi / mencegah akses ke
area yang jatuh benda yang mungkin mendarat jika terjatuh dari tingkat atas.
 Personil yang menggunakan alat dan peralatan pada ketinggian harus menerapkan
kontrol untuk mencegahnya jatuh dari ketinggian (misalnya alat lanyards)
 Semua bentuk platform kerja tetap, portabel dan dapat dipindah-pindahkan dan kan-
dang kerja yang ditangguhkan harus sesuai dengan persyaratan legislatif dan standar
yang relevan.
 Semua orang yang memasang perancah atau operasi mengangkat platform kerja atau
kandang harus dilatih, kompeten dan bila perlu diberi sertifikasi untuk peralatan yang
mereka gunakan.
 Semua orang yang ditugaskan untuk bekerja pada ketinggian secara fisik dan psikolo-
gis cocok untuk pekerjaan semacam itu.
 Semua orang yang terlibat untuk bekerja pada tingkat tinggi dilatih dengan kompeten
dan dinilai secara berkala.
 Pengawasan yang memadai diberikan untuk tugas yang melibatkan bekerja di tempat
yang tinggi.
2.4.1 Pengendalian Pengawasan
Setiap saat praktis, area kerja yang aman harus disediakan melalui platform kerja
atau perancah lengkap dengan lantai, pagar pembatas, papan tulis, dan metode
akses yang aman.

Jika sebuah platform kerja permanen atau sementara yang aman tidak dapat dilakukan maka
Penilaian Resiko harus menentukan, melalui hirarki kendali, kontrol yang paling praktis dan
efektif diperlukan.

PERTAMINA PT (PERSERO) RU VI BALONGAN


Page 12 of 62

R
E
HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT DOCUMENT NO.

MANAGEMENT PLAN
DATE

2.4.2 Platform dan Jalur Akses


Sebuah platform tetap atau cara akses adalah pilihan yang disukai saat bekerja
dengan ketinggian. Sebuah platform atau cara akses tetap harus menjadi
pertimbangan pertama dalam mengendalikan risiko jika bekerja dengan ketinggian
diperlukan.

2.4.3 Mobile Work Platform


Boom type elevating work platforms dan gunting lift digunakan sebagai alternatif
perancah mobile. Memberikan Anda telah dilatih secara memadai tidak ada
batasan untuk menggunakan lift gunting. Anda diperbolehkan bekerja dari
keranjang dari platform peningkatan jenis booming tapi hanya operator
bersertifikat yang diizinkan mengoperasikan kontrol dan menempatkan ember.

Bila menggunakan platform kerja mengangkat Anda harus:


 Barikade di bawah dan di sekitar platform kerja mengangkat untuk mencegah
orang lain tersambar oleh ledakan;
 Letakkan semua peralatan dan peralatan di tas atau ember untuk mencegah
bahaya perjalanan dan barang-barang terjatuh;
 Hanya memasukkan atau keluar keranjang melalui pintu gerbang;
 Jaga agar pintu gerbang keranjang ditutup dan dikunci saat bekerja dari dalam
keranjang;
 Pakai baju besi penuh yang terpasang pada titik jangkar yang ditunjuk yang ter-
letak di dalam keranjang; dan
 Jaga bagian depan keranjang dalam jarak 300 mm dari area kerja agar tidak
menyentuh tepi keranjang.

Untuk mencegah agar Anda tidak tersengat listrik, platform kerja seluler harus
dijaga tetap bersih dari kabel listrik hidup.

Anda tidak boleh membiarkan bagian dari platform untuk masuk ke dalam:

PERTAMINA PT (PERSERO) RU VI BALONGAN


Page 13 of 62

R
E
HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT DOCUMENT NO.

MANAGEMENT PLAN
DATE

 2 meter kabel distribusi listrik di tiang


 6 meter kabel transmisi listrik di menara.

Anda tidak boleh melebihi batas aman dari keranjang yaitu:


 200 kg untuk keranjang fiberglass; dan
 250 kg untuk keranjang baja

Untuk mencegah agar pemasangan platform kerja tidak diposisikan terlalu dekat
dengan penggalian. Anda harus memastikan:
 Platform kerja mengalami kemunduran sekurangnya satu meter dari tepi peng-
galian untuk setiap meter kedalaman penggalian; dan
 Outriggers sepenuhnya diperpanjang dan dikemas.

2.4.4 Scaffold
Perancah adalah platform kerja sementara yang digunakan untuk bekerja di
ketinggian. Ada berbagai jenis perancah yang bisa digunakan namun semuanya
memiliki beberapa persyaratan keselamatan yang umum.

Untuk menghentikan orang dan peralatan yang jatuh dari perancah mereka harus
dilengkapi dengan:
 sebuah platform kerja yang berukuran minimal 450 mm;
 rel tinggi setinggi satu meter di sekeliling tepinya;
 Rel kereta setinggi 500 mm, atau meshing, antara rel tangan dan platform;
 papan jempol setinggi 200 mm di sekitar tepi platform;
 papan perancah yang diamankan dan diikat pada kedua ujungnya; dan
 Tangga akses yang aman dicambuk ke perancah. Untuk memastikan bahwa per-
ancah dibangun dengan benar setiap perancah yang berukuran empat atau le-
bih tinggi hanya boleh dipasang, dimodifikasi, dan diperiksa oleh pemegang
saham bersertifikasi.

PERTAMINA PT (PERSERO) RU VI BALONGAN


Page 14 of 62

R
E
HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT DOCUMENT NO.

MANAGEMENT PLAN
DATE

Jangan pernah mengubah atau memodifikasi perancah kecuali Anda adalah


perancah bersertifikat.

Perancah harus dilengkapi dengan tag di setiap jalur akses untuk ditunjukkan:
 siapa yang memasang perancah;
 saat perancah dipasang dan terakhir diperiksa; dan
 peringkat beban perancah

Jangan pernah mengerjakan perancah, empat meter atau lebih tinggi, yang tidak
dilengkapi dengan label perancah yang valid. Bila Anda bekerja di luar perancah,
Anda harus selalu:
 jaga agar jalan bebas hambatan, peralatan dan peralatan;
 menjaga platform perancah bebas dari minyak dan lumpur;
 naik dari satu tingkat ke tingkat yang lain menggunakan tangga yang dise-
diakan; dan
 menggunakan derek, kerekan atau derek untuk membawa bahan atau peral-
atan dari dan ke bawah dari perancah

Anda seharusnya tidak pernah:


 melebihi batas kerja yang aman dari perancah;
 meninggalkan perkakas di pagar atau di dekat tepi platform;
 Berdiri di rel tangan atau di tengah rel untuk mencapai pekerjaan; atau
 bekerja dari perancah yang memiliki papan dan rel yang rusak

Perancah menara seluler digunakan untuk melakukan pekerjaan ringan dan di


mana ada kebutuhan untuk sering memindahkan platform kerja dari satu titik
ke titik lainnya. Saat bekerja dari perancah menara seluler pastikan:
 tidak lebih tinggi dari tiga kali lebar dasar terkecil;
 outriggers dipasang;
 rem kastor terkunci; dan

PERTAMINA PT (PERSERO) RU VI BALONGAN


Page 15 of 62

R
E
HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT DOCUMENT NO.

MANAGEMENT PLAN
DATE

Anda harus keluar dari perancah saat dipindahkan.


Gunakan saja jenis perancah ini pada level, area yang muncul.
2.4.5 Portable Ladders
Peralatan yang paling umum digunakan dan disalahgunakan untuk bekerja di
ketinggian adalah tangga portabel. Tangga hanya boleh digunakan sebagai alat
akses dari satu ketinggian ke ketinggian lainnya. Mereka tidak dirancang untuk
menjadi platform kerja namun dapat digunakan untuk melaksanakan tugas ringan
yang memberikan tiga titik kontak dipertahankan dengan tangga setiap saat.
Kecelakaan dengan tangga sering terjadi karena posisi buruk. Tangga harus
diposisikan pada permukaan yang kencang dan tegas pada sudut 75 derajat.

Anda tidak harus posisi tangga:


 di depan pintu pembuka luar;
 terhadap kaca jendela; atau
 di atas kotak, batu bata longgar atau balok beton untuk mendapatkan keting-
gian tambahan. Bila menggunakan tangga Anda harus:
 selalu hadapi tangga saat memanjat naik atau turun;
 hanya naik atau turun tangga satu anak tangga pada satu waktu;
 selalu menyimpan tiga titik kontak;
 jaga agar tubuh Anda tetap berada di dalam stile tangga; dan
 Naik tangga jika Anda perlu memposisikannya kembali. Anda seharusnya tidak
pernah:
 Gunakan tangga dengan angin kencang kecuali dalam keadaan darurat
 berdiri lebih tinggi dari 900 mm dari atas tangga;
 mengangkang anak tangga paling atas;
 "batu" atau "berjalan" tangga untuk memposisikannya; atau
 membawa alat atau peralatan di tangan Anda saat menaiki tangga.

PERTAMINA PT (PERSERO) RU VI BALONGAN


Page 16 of 62

R
E
HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT DOCUMENT NO.

MANAGEMENT PLAN
DATE

Operasi yang aman dan penggunaan jenis peralatan di atas dipengaruhi oleh
berbagai faktor. Untuk membangun sistem kerja yang aman untuk setiap
peralatan, faktor-faktor berikut harus dipertimbangkan saat melakukan
Penilaian Resiko untuk penyelesaian tugas:
 Karakteristik kegagalan peralatan
 Sifat tugas
 Tinggi, tempat pekerjaan harus dilakukan
 Keterbatasan lingkungan (kemiringan, tanah yang tidak stabil, bahaya listrik, ke-
cepatan angin, kondisi cuaca dll)
 Berat peralatan I SWL / WLL; dan
 Kompetensi operator

2.4.6 Inspection and Servicing Of Mobile / Temporary Platform and Access Equipment
Mobile / Temporary Platform dan Access Equipment harus diperiksa untuk
memastikan kecukupan:
 Sebelum penggunaan pertama
 Pada interval yang ditentukan oleh kondisi operasi dan referensi dalam
prosedur spesifik
 Segera setelah penggunaan yang praktis dan lebih awal setelah kejadian yang
dapat mempengaruhi stabilitas atau kecukupan platform kerja atau peralatan
akses (misalnya kebakaran, tabrakan, angin topan, kelebihan beban)
 Sebelum menggunakan perbaikan dan modifikasi berikut

2.4.7 Inspection and Servicing Of Scaffolds

Perancah harus diperiksa sebelum penggunaan pertama dan pada interval tidak
melebihi 3 hari

2.4.8 Working Without A Work Platform

PERTAMINA PT (PERSERO) RU VI BALONGAN


Page 17 of 62

R
E
HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT DOCUMENT NO.

MANAGEMENT PLAN
DATE

Apabila orang bekerja di wilayah yang tidak memiliki platform kerja (tetap atau
tidak sementara) dan penilaian risiko menganggap tidak praktis untuk menginstal
sistem pencegahan cedera tersebut, akan digunakan untuk mencegah jatuh dan
jatuh benda. Sistem pencegahan cedera jatuh meliputi:

 Personil peralatan penangkapan jatuh


 Restrainer

Cedera jatuh dari ketinggian apapun harus digunakan di mana seseorang bisa
jatuh 2 meter atau di atas 2 meter di tempat kerja. Penilaian Resiko akan
menentukan apakah diperlukan kontrol jika risiko jatuh di bawah 2 meter.
Persyaratan utama berikut harus dipertimbangkan dengan penggunaan
pencegahan cedera jatuh

sistem:
 Sistem yang dipilih adalah yang paling sesuai dan dapat dipraktekkan seba-
gaimana ditentukan oleh penilaian risiko dan mengurangi risiko ke tingkat yang
dapat diterima.
 Dalam setiap kasus, mencegah seseorang atau benda jatuh (pengekangan)
harus dipekerjakan terlebih dahulu mengingat sistem yang akan ditangkap
setelah kejatuhan terjadi.
 Semua beresiko jatuh terjadi, termasuk saat-saat ketika gerakan di sekitar
rintangan dibutuhkan.

2.4.9 Working

Sebelum mengerjakan atau mengakses setiap atap, Penilaian Risiko harus


dilakukan untuk menentukan tingkat kesehatan atap untuk mendukung beban
yang dimaksud.
Langkah-langkah pengendalian yang tepat yang ditentukan oleh Penilaian Resiko
harus dilaksanakan untuk menghilangkan risiko jatuh dan jatuh objek

PERTAMINA PT (PERSERO) RU VI BALONGAN


Page 18 of 62

R
E
HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT DOCUMENT NO.

MANAGEMENT PLAN
DATE

2.4.10 Working In Ceiling Spaces


Sebelum bekerja di atau mengakses ruang langit-langit, sebuah penilaian risiko
harus dilakukan. Tindakan pengendalian yang tepat yang ditentukan oleh
penilaian risiko harus diidentifikasi dan diterapkan

2.4.11 Barricades and Sign


Bila diperlukan Penilaian Resiko, signage yang sesuai dan barikade yang sesuai
harus dipasang untuk melindungi keduanya yang bekerja pada ketinggian dan
orang-orang yang bekerja di bawah ini.
Signage dapat digunakan untuk mengingatkan orang akan bahaya pekerjaan di
atas kepala atau platform yang tidak lengkap (misalnya perancah). Barikade harus
digunakan untuk mencegah orang memasuki area dimana bekerja pada ketinggian
sedang dilakukan atau di mana jatuhnya dari ketinggian akan menjadi mungkin.
Barikade yang dipasang harus sesuai dari tugas (misalnya barikade lalu lintas akan
diperlukan untuk mencegah lalu lintas keluar dari pekerjaan pada area ketinggian).
Jika barikade diperlukan untuk mencegah orang jatuh (mis. Melalui lubang
terbuka), penilaian risiko harus dilakukan untuk memastikan bahwa metode
barikade sesuai

2.4.12 Training and Competency

Semua orang yang bertanggung jawab atas pekerjaan yang dilakukan dimana ada
risiko jatuh atau benda jatuh harus kompeten dalam penerapan yang benar.
Sistem manajemen CONTRACTOR untuk pencegahan jatuh dan jatuh benda.
Kompetensi harus dinilai dan dikonfirmasikan dengan selesainya pelatihan yang
sesuai yang disetujui oleh CONTRACTOR.

Orang yang terkena risiko jatuh harus:


 Berpartisipasi dalam Penilaian Resiko pekerjaan.
 Mengetahui dan memahami tindakan pengendalian jatuh dan penurunan
pencegahan objek.

PERTAMINA PT (PERSERO) RU VI BALONGAN


Page 19 of 62

R
E
HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT DOCUMENT NO.

MANAGEMENT PLAN
DATE

 Bersikap kompeten dan berwenang dalam penggunaan dan penerapan


tindakan pengendalian yang benar.
 Jadilah dinilai sesuai untuk bekerja pada ketinggian.
 Menginformasikan atasan mereka jika mereka memiliki kondisi medis (Per-
manen atau Sementara) yang dapat mempengaruhi kompetensinya untuk
bekerja dengan aman pada ketinggian.

2.4.13 Inspection
Perundang-undangan dan CONTRACTOR memerlukan pemeriksaan semua
peralatan perlindungan jatuh yang digunakan untuk mengangkat atau mendukung
seseorang untuk akses atau pekerjaan pada ketinggian. Pemeriksaan formal harus
dilakukan oleh orang yang berwenang dan berwenang pada interval tidak lebih
dari enam bulan, atau sebagaimana ditentukan dalam undang-undang atau oleh
pabrikan. Bila peralatan mesin / bergerak digunakan untuk melakukan pekerjaan
pada ketinggian, inspeksi awal oleh operator harus dilakukan dan dicatat dalam
buku log untuk barang peralatan tersebut.

2.5 CATATAN DAN LAPORAN


Hasil dari pekerjaan ini akan dituangkan dalam bentuk laporan akhir pekerjaan yang
meliputi:
a) Hasil pemeriksaan sesuai dengan SOW dan Joint Inspection
b) Hasil pengukuran visual dan FLIR camera (apabila diperlukan) untuk evapora-
tion loss
c) Laporan aktivitas harian
d) Rekomendasi-rekomendasi

PERTAMINA PT (PERSERO) RU VI BALONGAN


Page 20 of 62

R
E
HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT DOCUMENT NO.

MANAGEMENT PLAN
DATE

III. WORKPLACE ORGANIZATION STRUCTURE / STRUKTUR ORGANISASI UNIT


KERJA
3.1 WORKPLACE ORGANIZATION / ORGANISASI TEMPAT KERJA

3.2 RESPONSIBILITY/ TANGGUNG JAWAB


Deskripsi Tanggung Jawab
Setiap fungsi dalam struktur organisasi memiliki tugas dan tanggung jawab terkait
aspek HSSE sebagai berikut :

PT Pertamina Persero RU VI BALONGAN


a. Direksi Pekerjaan

PERTAMINA PT (PERSERO) RU VI BALONGAN


Page 21 of 62

R
E
HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT DOCUMENT NO.

MANAGEMENT PLAN
DATE

Merupakan penanggung jawab pekerjaan, memastikan seluruh ketentuan aspek


HSSE terkait dengan pekerjaan telah diinfomasikan dan dilaksanakan oleh
CONTRACTOR sesuai dengan aturan, standar dan prosedur PT Pertamina Persero
RU VI BALONGAN

b. Pengawas Pekerjaan
 Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan termasuk pe-
menuhan aspek HSSE
 Melaksanakan koordinasi dengan project manager terkait dengan isu HSSE
yang timbul selama pekerjaan belangsung
 Melaksanakan safety induction sebelum pelaksanaan pekerjaan
 Melaksanakan inspeksi peralatan dan memastikan kompetensi personil
CONTRACTOR telah memenuhi persyaratan
 Memeriksa dan menyetujui dokumen SIKA dan kelengkapannya yang dibu-
tuhkan untuk pekerjaan ini
 Memastikan pre job meeting dilaksanakan oleh CONTRACTOR.
 Melaksanakan Penilaian Berjalan (PB) dan Penilaian Akhir (PA).

c. Perwakilan HSSE
 Melaksanakan Basic Safety Training bagi personel CONTRACTOR
 Memastikan personil CONTRACTOR telah memenuhi persyaratan sebelum
pelaksanaan pekerjaan
 Melaksanakan safety induction sebelum pelaksanaan pekerjaan
 Memberikan arahan dan masukan terkait aspek HSSE selama pekerjaan ber-
langsung
 Melaksanakan Penilaian Berjalan (PB) dan Penilaian Akhir (PA).

CONTRACTOR

a. Pimpinan Perusahaan

PERTAMINA PT (PERSERO) RU VI BALONGAN


Page 22 of 62

R
E
HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT DOCUMENT NO.

MANAGEMENT PLAN
DATE

 Memastikan seluruh ketentuan aspek HSSE terkait dengan pekerjaan oleh


CONTRACTOR sesuai dengan aturan, standar dan prosedur PT Pertamina
Persero RU VI Balongan

b. Project Manager
 Melakukan pengawasan harian terhadap pelaksanaan pekerjaan termasuk pe-
menuhan aspek HSSE
 Memastikan seluruh personil terkait pekerjaan sudah mengikuti Basic Safety
Training dan MCU
 Memastikan seluruh peralatan yang dipergunakan memenuhi persyaratan
dan sesuai standar
 Mengurus izin masuk lokasi PT Pertamina Persero RU VI Balongan
 Melaksanakan safety induction sebelum pelaksanaan pekerjaan.
 Menyusun dokumen SIKA dan kelengkapannya yang dibutuhkan untuk
pekerjaan ini
 Memimpin pelaksanaan pre job meeting
 Memastikan rencana kerja HSE dilaksanakan dan dilaporkan kepada HSE Per-
tamina RU VI Balongan secara peiodik
 Melakukan koodinasi dengan pengawas pekerjaan PT Pertamina Persero RU
VI Balongan jika terdapat permasalahan HSE terkait dengan pekerjaan yang
dilaksanakan
 Melaksanakan Penilaian Berjalan (PB) dan Penilaian Akhir (PA).

c. Safety Officer
 Melaksanakan rencana kerja HSE dan melaporkan kinerja HSE secara periodik
kepada HSE Pertamina Persero RU VI Balongan
 Melakukan identifikasi bahaya tekait pekerjaan yang dilakukan, melaporkan
kondisi bahaya yang ditemukan kepada Project Manager
 Melakukan pengawasan harian terhadap pelaksanaan pekerjaan untuk me-
mastikan seluruh persyaratan HSE dipenuhi
 Koordinasi dengan Project Manager dan HSE Pertamina RU VI Balongan apab-
ila terdapat permasalahan HSE terkait dengan pekerjaan yang dilaksanakan
 Melaksanakan sosialisasi dan pelatihan HSE yang diperlukan
 Melaksanakan inspeksi HSE selama pekerjaan berlangsung
 Melaksanakan pemeriksaan kualitas lingkungan kerja

PERTAMINA PT (PERSERO) RU VI BALONGAN


Page 23 of 62

R
E
HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT DOCUMENT NO.

MANAGEMENT PLAN
DATE

 Merekap dan memonitor pengamatan keselamatan (PEKA) selama pekerjaan


berlangsung dan melaporkan kepada Project Manager dan HSE Pertamina RU
VI Balongan
 Mengkoordinir pelaksanaan emergency drill selama pekerjaan berlangsung
dan mengkoordinasikan rencana pelaksanaannya kepada HSE Petamina RU VI
Balongan
 Mendokumentasikan seluruh rekaman dari rencana kerja HSE yang sudah
dilaksanakan
 Melaksanakan Penilaian Berjalan (PB) dan Penilaian Akhir (PA).

Personel HSE yang ditunjuk oleh CONTRACTOR untuk pekerjaan ini wajib
memenuhi persyaratan.

No Jenis Pekerjaan Persyaratan


1 Pekerjaan dengan tenaga kerja < - Dapat ditunjuk dari salah satu tenaga kerja
20 orang - Lulus tes modul Basic Safety Training Pertamina
- Pengalaman bekerja di industri migas minimal 3
tahun
2 Pekerjaan dengan tenaga kerja - Pendidikan minimal SLTA
20 - 49 orang - Sertifikat K3 Migas
- Pengalaman 3 tahun di HSE
3 Pekerjaan dengan tenaga kerja > - Pendidikan minimal SLTA
50 orang - Sertifikat K3 Migas
- Pengalaman 5 tahun di HSE
- Dan berlaku kelipatannya (penambahan 1 orang
HSE Koordinator /Officer untuk setiap penamba-
han 50 orang tenaga kerja)

3.3 CERTIFICATE COMPETENCY & GENERAL MEDICAL CHECKUP / SERTIFIKAT


KOMPETENSI & UJI KESEHATAN PEKERJA
DAFTAR KOMPETENSI PEKERJA KONTRAKTOR

PERTAMINA PT (PERSERO) RU VI BALONGAN


Page 24 of 62

R
E
HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT DOCUMENT NO.

MANAGEMENT PLAN
DATE

Kualifikasi / Pengalaman Nama Umur Hasil Pemeriksaan


No
Kerja Kesehatan

1 Project Manager Erwin Rahardian 32 Fit

2 Site Manager Ishardiantoro 35 Fit

3 Quality Control Ukromi 30 Fit

4 Project Control Purworiadi 35 Fit

5 Driver Endi 28 Fit

6 Safetyman Wardiana 33 Fit

7 Helper Waryana 29 Fit

8 Admin Zaki Firmansyah 21 Fit

General Medical Checkup yang dilakukan oleh personil CONTRACTOR dilakukan di Rumah
Sakit Pertamina Balongan.

3.4 SUB CONTRACTOR MANAGEMENT / PENGELOLAAN SUB KONTRAKTOR


CONTRACTOR mempunyai pengaturan seperti seleksi subkontraktor, HSE questionaire for
sucontractor, HSE audit for subcontractor sesuai dengan prosedur manajemen
subkontraktor yang dimiliki CONTRACTOR, serta induction, safety handbook, risk
assessment untuk memastikan bahwa personil CONTRACTOR dan personil sub-kontraktor
telah diberikan instruksi dan menerima informasi mengenai bahaya-bahaya yang timbul
nantinya pada saat pekerjaan, serta sosialisasi kebijakan K3 dan program HSE untuk
mengkomunikasikan serta memberikan pemahaman mengenai kebijakan K3L dan
progam-program HSE yang dimiliki perusahaan sebelum memasuki area kerja di PT.
Pertamina RU VI Balongan. Tujuan dari pengelolaan sub kontraktor adalah untuk
memastikan bahwa semua subkontraktor CONTRACTOR menyadari kewajiban mereka
dan hanya subkontraktor yang dapat memenuhi kewajiban ini yang dipekerjakan di
tempat kerja.
3.4.1 Prosedur Manajemen Subkontraktor
- Seleksi Subkontraktor.

PERTAMINA PT (PERSERO) RU VI BALONGAN


Page 25 of 62

R
E
HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT DOCUMENT NO.

MANAGEMENT PLAN
DATE

- Permohonan harus mengajukan permintaan subkontrak dan lingkup pekerjaan


yang akan dilakukan oleh kontraktor ke Departemen Pengadaan.
- Berdasarkan lingkup pekerjaan, Departemen Pengadaan dibantu oleh
Departemen QHSE jika perlu, menentukan persayaratan yang akan diterapkan
pada subkontraktor. Matriks dari jenis layanan subkontraktor vs requirement
ditunjukan pada diagaram di bawah ini.

*) Bergantung pada ruang lingkup pekerjaan

- Departemen Pengadaan harus melakukan proses seleksi, berdasarkan satu atau


kombinasi kriteria berikut:

1. Tercantum di CONTRACTOR Approved Subkontraktor List (ASL).

2. Pengalaman bekerja sama dengan CONTRACTOR.

3. Pengalaman sebelumnya dengan lingkup yang sama dengan perusahaan


lain di industry yang sama.

4. Reputasi diterbitkan.

5. Mempraktikan sistem manajemen HSE

- Calon subkontraktor mengisi kuesioner yang didistribusikan oleh Departemen


Pengadaan dan hasil dari jawaban tersebut akan ditinjau oleh Departemen
QHSE.

- Departemen QHSE dapat melakukan audit verifikasi untuk memverifikasi


jawaban subkontraktor bila diperlukan.

PERTAMINA PT (PERSERO) RU VI BALONGAN


Page 26 of 62

R
E
HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT DOCUMENT NO.

MANAGEMENT PLAN
DATE

- Departemen QHSE akan mengirimkan rekomendasi ke Departemen Pengadaan


berdasarkan jawaban kuesioner subkontraktor dan verifikasi hasil audit.

- Departemen Pengadaan akan melanjutkan proses seleksi subkontraktor dengan


kriteria termasuk biaya, kemampuan teknis, reputasi, kemampuan untuk
memenuhi jadwal dan rekomendasi QHSE.

- Persyaratan berikut harus disertakan dalam pesanan pembelian:

1. Kewajiban mengikuti HSE MS CONTRACTOR.

2. Subkontraktor harus menunjuk petugas HSE dalam proyek.

3. Petugas HSE subkontraktor harus hadir dalam pertemuan toolbox meeting,


rapat HSE dan pertemuan lainnya yang akan membahas masalah HSE
dalam proyek.

4. Subkontraktor harus berpartisipasi dalam investigasi kecelakaan / insiden


di proyek terkait.

- Subkontraktor yang dipilih harus menandatangani perjanjian untuk


persayaratan keamanan subkontraktor dan perjanjian tersebut diajukan di
Departemen QHSE.

- Manajer Proyek akan melakukan Kick Off Meeting yang dihadiri oleh supervisor
pekerjaan, Departemen QHSE, Departemen Pengadaan dan subkontraktor
untuk membahas:

1. Program HSE yang akan dilaksanakan.

2. Aktivitas kerja berisiko tinggi, penyerahan JSA dan izin pengajuan


pekerjaan.

3. Subkontraktor kompetensi pegawai yang berkaitan dengan kegiatan SHE.

4. Sasaran dan Tujuan HSE.

5. Kebijakan HSE dan distribusi prosedur HSE yang terkait.

PERTAMINA PT (PERSERO) RU VI BALONGAN


Page 27 of 62

R
E
HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT DOCUMENT NO.

MANAGEMENT PLAN
DATE

6. Konfirmasi untuk lingkup dan aktivitas HSE, seperti rapat HSE, audit dan
inspeksi.

7. Konfirmasi untuk rencana tanggap darurat CONTRACTOR.

- Pengawas kerja subkontraktor harus diberi orientasi keselamatan sebelum


dimulainya pekerjaan terkait.

3.4.2 Pemeriksaan / Audit

- Departemen HSE akan mengembangkan Rencana Pemeriksaan / Pemeriksaan


HSE berdasarkan Ruang Lingkup / Kebutuhan HSE dari pemohon pekerjaan.

- Petugas HSE melakukan pemeriksaan sesuai dengan Rencacan Pemerikasaan


HSE dan mecatatnya di daftar periksa Pemeriksaan K3 pada masa kerja
subkontraktor.

- Setiap konfirmasi yang tidak ditemukan harus dikomunikasikan dan petugas


HSE akan mengajukan permintaan tindakan perbaikan kepada petugas HSE
subkontraktor. Subkontraktor harus menjawab permintaan tindakan perbaikan
di dalam garis waktu tersebut.

- Petugas SHE harus memverifikasi tindakan korektif dan membuat keputusan


jika tindakan korektif memerlukan tindakan preventif atau tidak. Tindakan
korektif yang telah selesai dan diverifikasi harus ditutup oleh petugas HSE.

- Audit HSE dilakukan secara berkala oleh petugas HSE. Frekuensi audit
tergantung pada sifat aktivasi kerja, lingkup pekerjaan, risiko aktivitas kerja dan
masa kontrak.

- Manajer Proyek Bersama dengan Petugas HSE dan subkontraktor bertanggung


jawab atas pelaksanaan program HSE di tempat kerja. Keberhasilan program
HSE tergantung pada pengawasan kerja, evaluasi dan tindakan korektif, yang
juga meliputi:

PERTAMINA PT (PERSERO) RU VI BALONGAN


Page 28 of 62

R
E
HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT DOCUMENT NO.

MANAGEMENT PLAN
DATE

1. Rapat SHE (safety talk, rapat keselamatan & toolbox meeting).

2. Pemeriksaan HSE.

3. Sosialisasi dan promosi HSE.

4. Komunikasi HSE.

5. Pelatihan keadaan darurat.

6. Observasi perilaku kerja.

7. Analisis keselamatan kerja.

8. Laporan dan investigasi kecelakaan

3.4.3 Evaluasi akhir

- Semua kontrak harus ditutup dengan perfoma HSE.

- Semua daftar periksa inspeksi harus diselesaikan.

- Evaluasi akhir harus didasarkan pada persyaratan K3, laporan kegiatan pra kerja
dan tindakan perbaikan. Semua data terdokumentasi harus disetujui oleh
Manajer Proyek, Petugas HSE dan diketahui oleh subkontraktor.

- Manajer Proyek harus memberikan analisis dan ringkasan yang meliputi:

a. Bahaya baru yang telah ditemukan selama proyek yang akan ditambahkan
ke Hazard Indentification, Risk Analysis dan Risk Control.

b. Analisis kinerja HSE subkotraktor, dilengkapi dengan rekomendasi tindakan


korektif untuk Kerjasama masa depan.

- Analisis dan rangkumannya harus dikomunikasikan dan disetujui oleh Manajer


Proyek dan subkontraktor.

- Evaluasi akhir akan menghasilkan kriteria berikut (BURUK, BAIK DAN SANGAT
BAIK).

PERTAMINA PT (PERSERO) RU VI BALONGAN


Page 29 of 62

R
E
HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT DOCUMENT NO.

MANAGEMENT PLAN
DATE

- Subkontraktor dengan kriteria baik dan sangat baik akan ditambahkan ke Daftar
Subkontraktor yang Disetujui.

IV. PROJECT RISK ASSESMENT/ PENILAIAN RESIKO PROYEK

PEKERJAAN CLEANING MANUAL TANK 42-T-206 TAHAP KEDUA RU VI BALONGAN


RISK ASSESSMENT ANALYSIS
RAM (RISK ASSESSMENT MATRIX)
A. Persiapan Awal
Initial Risk Residual Risk
HAZARD EFFECT
TASK STEP HAZARD CONTROL ACTION
(Consequence) S L Risk S L Risk

 Hasil meeting  Pastikan komu- 1 A LOW  Top 1 A LOW


 Miss commu-
tidak sesuai nikasi jelas man-
nication
 Tidak konsen  Cofee break age-
Melakukan (salah komu-
 Gangguan  Penyediaan kursi ment
kick of nikasi)
fungsi otot yang ergonomi  Hse
meeting  Mengantuk
 Dilarang Merokok  Mar-
saat meeting
keting
 Ergonomi
 Engin-
ering
 Hasil yang  Konsultasi den- 2 C LOW  Top 1 A LOW
 Miss commu- tidak sesuai gan client man-
Pembuatan nication  Memakan  Mengkaji ulang age-
schedule (salah komu- waktu peker- schedule peker- ment
pekerjaan nikasi) jaan jaan  Hse
dan proses  Data kurang  Dilarang Merokok  Mar-
approval lengkap keting
 Engin-
ering
Site survey  Terpeleset,  Luka dan sakit  Dipandu kelapan- 4 C MED  Top 2 B LOW
terjatuh, tulang be- gan dengan client man-
tersandung lakang  Mempersiapkan age-
 Tertabrak  Personal peralatan untuk ment
kendaran cidera survey yang  Hse
 Data kurang  Peralatan lengkap  Sur-
lengkap rusak  Mengkaji ulang veyor
 Tidak ada  Hasil survey hasil survey  Drafting
dokumentasi tidak sesuai  Dilarang Merokok  Engin-
 Melakukan ering
survei ulang  In-
spector
Persiapan  Barang kur-  Hasil yang  Pengadaan 1 A LOW  QC 1 A LOW
QP/ QC ang sesuai/ tidak sesuai barang yang  Mar-
prosedur tidak standar  Memakan standar keting

PERTAMINA PT (PERSERO) RU VI BALONGAN


Page 30 of 62

R
E
HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT DOCUMENT NO.

MANAGEMENT PLAN
DATE

Initial Risk Residual Risk


HAZARD EFFECT
TASK STEP HAZARD CONTROL ACTION
(Consequence) S L Risk S L Risk
 Prosedur kur- waktu peker-  Pembuatan
ang lengkap jaan prosedur yang se-
 Ditolak/com- suai
plain oleh  Konsultasi
client dengan client
 Dilarang Merokok

Persiapan  Miss commu-  Anggota tidak  Melakukan koor- 1 A LOW  Top 1 A LOW
temporary nication terkoordinir diasi ke seluruh man-
facilities, (salah komu- anggota pekerja age-
akomodasi nikasi)  Dilarang Merokok ment
dan  HSE
komunikasi  Engin-
di lapangan ering
 GA
 Logistik
 Worker
Pengadaan  Material, per-  Complain oleh  Pastikan material, 1 A LOW  Pro- 1 A LOW
material, alatan atau client perlatan atau cure-
tools dan barang tidak  Progres peker- barang sesuai ment
consumable sesuai stan- jaan terham- standar  GA
s dar bat  Melakukan pe-  Logistik
 Material, per-  Material, per- meriksaan atau
latan atau latan atau inspeksi pada ma-
barang pent- barang penting terial, perlatan
ing lainnya lainnya tidak atau barang
terdapat ca- bisa dipakai  Pastikan pengiri-
cat/ rusak man barang se-
suai jadwal
 Dilarang Merokok
Mobilisasi  Pergerakan  Kecelakaan  Berkendara 5 A HIGH  Pro- 1 A LOW
manpower, atau laju lalu lintas dengan kece- cure-
tools, kendaraan  Pekerja ter- patan sesuai per- ment
material  Sopir ngantuk jatuh aturan  GA
dan  Pecah ban  Progres peker-  Hati – hati dalam  Logistik
consumable  Kendaraan jaan terham- berkendara di  Driver
s mogok dalam bat jalan
perjalanan  Cidera, patah  Pastikan pengiri-
 Halangan tulang, fatality man barang se-
dalam per-  Material, per- suai jadwal
jalanan alatan atau  Istirahat jika
barang rusak mengantuk
 Pengiriman  Safety Induction
barang tidak  Dilarang Merokok
sesuai jadwal
Medical  Hasil MCU  Pekerja tidak  Pastikan semua 1 A LOW  Top 1 A LOW
Check Up tidak diijinkan untuk pekerja dalam Man-
untuk memenuhi bekerja keadaan sehat age-
tenaga syarat yang  Progres peker- baik jasmani ment
kerja diberikan jaan terham- maupun rohani
Clent bat  pastikan pekerja
tidak memiliki ri-

PERTAMINA PT (PERSERO) RU VI BALONGAN


Page 31 of 62

R
E
HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT DOCUMENT NO.

MANAGEMENT PLAN
DATE

Initial Risk Residual Risk


HAZARD EFFECT
TASK STEP HAZARD CONTROL ACTION
(Consequence) S L Risk S L Risk
wayat penyakit
yang dapat
menganggu atau
memba-
hayakannya
dalam melaksan-
akan pekerjaan
 Dilarang Merokok
Pengurusa  Tidak ada ko-  Cideranya per-  Selalu koordinasi 4 D HIGH  Super- 1 A LOW
n ordinasi dari sonil dengan HSE atau visor
perizinan, tim lapang  Cidera, patah tim lainnya jika  HSE
SIKA dan ketika akan tulang, fatality akan melakukan
JSA melakukan pekerjaan dengan
pekerjaan resiko tinggi
dengan re-  Dilarang Merokok
siko tinggi
 Miss Comm-
nication

B. Pekerjaan CLEANING MANUAL TANK 42-T-206 TAHAP KEDUA RU VI BALONGAN


Initial Risk Residual Risk
HAZARD EFFECT
TASK STEP HAZARD CONTROL ACTION
(Consequence) S L Risk S L Risk
 Cideranya per-  Sosialisasi Kebi- 1 A LOW  HSE 1 A LOW
sonil jakan melalui
 Melanggar atu- Safety Induction
 Miss commu-
ran  Wajib megikuti
Safety nication
Induction se-
Induction (salah komu-
belum memasuki
Wajib nikasi)
area kerja
untuk  Arahan yang
 APD Lengkap
seluruh tidak jelas
 Dilarang Merokok
karyawan  Tidak mema-
dan menggu-
hami aturan
nakan telephon
genggam saat
bekerja

 Arahan yang  cideranya per-  penempatan per- 1 A LOW  Project 1 A LOW


tidak jelas sonil sonil co-
 pekerjaan  pekerjaan ran-  Semua personil ordin-
Toolbox
tidak mema- cau yang akan bek- ator
meeting
hami rencana  tidak sesuai erja di area harus  HSE
untuk
kerja, bahaya schedule mengikuti tool-  Super-
semua
dan resiko  pekerjaan box meeting visor
orang yang
kerja mengulang  APD Lengkap
terlibat
 Miss commu-  Dilarang Merokok
nication dan menggu-
(salah komu- nakan telephon
nikasi) genggam saat
bekerja

PERTAMINA PT (PERSERO) RU VI BALONGAN


Page 32 of 62

R
E
HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT DOCUMENT NO.

MANAGEMENT PLAN
DATE

Initial Risk Residual Risk


HAZARD EFFECT
TASK STEP HAZARD CONTROL ACTION
(Consequence) S L Risk S L Risk
 cideranya per-  Arahan dari 2 C M  Super- 1 A LOW
sonil Project manajer visor
 Luka dan sakit dan supervisor  HSE
 Terpeleset, tulang be- harus diikuti den-
tersandung, lakang gan benar
dan terjatuh  Peralatan  JSA
Persiapan
 Terjepit dan rusak  Siapkan checklist
perlengkap
mengaki- equipment
an
batkan luka  APD Lengkap
peralatan
 salah pen-
 Dilarang Merokok
gangkatan
dan menggu-
nakan telephon
genggam saat
bekerja
 Luka serius  JSA 4 D H  Project 1 A LOW
 Cidera  Prosedur leader
 fatality  Pastikan pele-  Super-
takan material visor
pada daerah  HSE
 Mengganggu kerja yang diper-
jalur emer- bolehkan
gency  Beri pelindung
 Ujung mater- atau tanda pada
ial yang tajam ujung material
Ecer / melukai pe- yang tajam
pengumpul jalan kaki  Arahan dari
an  Tersayat Project manajer
setempat  Tertabarak, dan supervisor
kejatuhan harus diikuti den-
benda saat gan benar
angkat an-  Siapkan checklist
gkut material equipment
 APD Lengkap
 Dilarang Merokok
dan menggu-
nakan telephon
genggam saat
bekerja
Pemasang  Terpeleset,  Luka dan sakit  Prosedur, permit 4 D H  Super- 2 B LOW
an dan terjatuh, tulang be- to work harus di visor
pembongk tersandung lakang ikuti dengan be-  HSE
aran  Terjepit dan  Personal nar
tangga / mengaki- cidera  JSA
Perancah batkan luka  Peralatan  Sertifikasi sca-
dan Tali  Salah pen- rusak follder
gangkatan  Pasang barikade
 Kegagalan yang benar,
perancah hanya pekerja
yang diban- yang
gun berkepentingan
 Tali putus yang diperbole-
hkan masuk

PERTAMINA PT (PERSERO) RU VI BALONGAN


Page 33 of 62

R
E
HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT DOCUMENT NO.

MANAGEMENT PLAN
DATE

Initial Risk Residual Risk


HAZARD EFFECT
TASK STEP HAZARD CONTROL ACTION
(Consequence) S L Risk S L Risk
 Petugas perancah
harus memiliki
certifikat yang
berlaku
 Pastikan area
kerja aman dari
bahaya
tersandung dan
terpeleset se-
belum pekerjaan
dimulai
 Pekerja dilarang
berada dibawah
daerah perancah
selama pemasan-
gan berlangsung
 Alat pelindung
diri yang wajib
dipersyaratkan )t
ermaksud alat
pelindung jatuh
dan pelampung
kerja
 Dilarang Merokok
dan menggu-
nakan telephon
genggam saat
bekerja
Initial Risk Residual Risk
HAZARD EFFECT
TASK STEP HAZARD CONTROL ACTION
(Consequence) S L Risk S L Risk
Pekerjaan  Terjatuh dari  Pusing dan sus-  APD 5 D H  HSE 1 A L
Ketinggian ketinggian pension  Inspeksi tanggal  Super-
 Safety full trauma akibat kaduluarsa safety visor
body harness menggantung full body harness
tidak fungsi saat safety full  Pemeriksaan ke-
semestinya body harness sehatan tekanan
tidak fungsi se- darah sebelum
mestinya kerja
 Gangguan  Memastikan kon-
psikis atau po- disi lingkungan
bia kerja aman
 Cidera patah  Memeriksa ke-
tulang hingga cepatan angin
kematian  Toolbox meeting
ketika terjatuh sebelum kerja
 Ikuti prosedur
kerja
 Dilakukan pen-
gawasan untuk
memastikan pe-
makaian dan

PERTAMINA PT (PERSERO) RU VI BALONGAN


Page 34 of 62

R
E
HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT DOCUMENT NO.

MANAGEMENT PLAN
DATE

Initial Risk Residual Risk


HAZARD EFFECT
TASK STEP HAZARD CONTROL ACTION
(Consequence) S L Risk S L Risk
pengaitan safety
full body harness
 Working at hight
permit
 Lampiran JSA
 MCU sebelum
kerja
 Inspeksi safety
full body harness
dan alat kerja se-
belum kerja
 Personil sudah
melakukan train-
ing
 Sertifikat Pekerja
 Toolbox meeting
 Pengawasan dan
Peluit
 Dilarang
Merokok dan
menggunakan
telephon
genggam saat
bekerja

Pekerjaan  Tertabrak  Cidera ringan,  Inspeksi alat 4 D H  Super- 1 A L


Angkat ayunan cidera sedang, angkut dan alat visor
Angkut barang yang cidera berat, kerja lainnya  HSE
diangakut fatal terutama Fork
 Tertabrak alat  Trauma dan kapasitas
angkat  Barang yang angkut
angkut diangkut rusak  Pemeriksaan ke-
 Kejatuhan  Alat angkat sehatan terutama
benda-benda angkut rusak tekanan darah
kecil yang pada operator
melekat pada dan rigger se-
barang yang belum bekerja
diangkut  Pastikan barang
 Barang yang yang diangkut
diangkut ditempatkan di
jatuh posisi forks yang
tepat dengan dan
 Alat angkat
tidak ada benda-
angkut roboh
benda lain yang
atau terguling
menempel
 Berat barang
 Komunikasi oper-
yang diangkut
ator dan rigger
melebihi kap-
dengan radio
asitas
 Mengikuti prose-
 Sling alat dur angkat
angkat angkut
angkut terpu-  Permit / Izin Kerja

PERTAMINA PT (PERSERO) RU VI BALONGAN


Page 35 of 62

R
E
HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT DOCUMENT NO.

MANAGEMENT PLAN
DATE

Initial Risk Residual Risk


HAZARD EFFECT
TASK STEP HAZARD CONTROL ACTION
(Consequence) S L Risk S L Risk
tus  Inspeksi alat an-
gkat angkut
 MCU Operator
 Bekerja sesuai
prosedur
 Training / Wajib
memeiliki SIO
 Operator ber-
pengalaman
 Operator dan Rig-
ger sertifikat
 APD
 Dilarang Merokok
dan menggu-
nakan telephon
genggam saat
bekerja

 Mem-  Terjatuh  Luka serius  Pastikan pele- 4 D H  Super- 1 A L


bongkar  Terjepit  Cidera takan material visor
dan  Uap Minyak  Gangguan per- pada daerah
memasa nafasan kerja yang diper-
ng seal bolehkan
 Arahan dari Pro-
ject manajer dan
supervisor harus
diikuti dengan
benar
 JSA
 Siapkan checklist
equipment
 APD Lengkap
 Pastikan tidak
ada uap minyak
yang keluar
Ketika pem-
bongkaran seal
 Melakukan pen-
gukuran actual
sebelum design
dan instalasi seal
dilakukan
 Pastikan jarak
minimal antar
shell wall tank
dengan primary
seal tidak lebih
dari 212 cm² dan
jarak maksimal
tidak lebih dari
3,8 cm

PERTAMINA PT (PERSERO) RU VI BALONGAN


Page 36 of 62

R
E
HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT DOCUMENT NO.

MANAGEMENT PLAN
DATE

Initial Risk Residual Risk


HAZARD EFFECT
TASK STEP HAZARD CONTROL ACTION
(Consequence) S L Risk S L Risk
 Melakukan pen-
gujian sesuai
prosedur yang
disetujui oleh
perusahaan
 Dilarang Merokok
dan menggu-
nakan telephon
genggam saat
bekerja
Pekerjaan  Potongan po-  Luka bakar dan  Mengenali atau 4 D M  Super- 1 A L
Cleaning, tongan mate- luka serius mengelompokkan visor
Environme rial tajam jenis limbah  HSE
 Tersengat listrik
nt dan
 Terkontami-  Iritasi pada kulit  Area berventilasi
Housekee
nasi dan ter- dengan sensasi baik
ping
papar bahan terbakar  Hindari kontak
kimia langsung dengan
 Kontak dengan
 Menghirup material mudah sisa bahan kimia
debu terbakar berbahaya
 Aliran arus (Kebakaran)  Pastikan area
listrik  Gangguan paru- bersih dari bahan
 Ledakan paru & per- yang mudah ter-
nafasan bakar
 Kebakaran
 Cidera  Matikan listrik
 Alat angkat
hingga Penam-
angkut roboh  Keracunan
patan dan pen-
 Material lim- melalui mulut
gaturan line kabel
bah tumpah atau kulit dan
yang rapi dan
tercecer alergi
aman dari mate-
 Radiasi  Memiliki ri- rial mudah ter-
wayat penyakit bakar
akibat kerja
 Membuat Ijin
 Gangguan psikis Kerja Panas / Hot
 Cacat fisik Work
hingga kema-  Mempersiapkan
tian APAR di area
 Pencemaran kerja (Stand By)
lingkungan  Inspeksi alat kerja
sebelum kerja
 Mengikuti aturan
dan prosedur
kerja
 Pemasangan
MSDS setiap jenis
bahan kimia
 Komunikasi baik
operator dengan
riggernya pakai
radio
 Pihak khusus pen-

PERTAMINA PT (PERSERO) RU VI BALONGAN


Page 37 of 62

R
E
HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT DOCUMENT NO.

MANAGEMENT PLAN
DATE

Initial Risk Residual Risk


HAZARD EFFECT
TASK STEP HAZARD CONTROL ACTION
(Consequence) S L Risk S L Risk

anganan limbah
 Pekerja Berserti-
fikat
 Dilarang Merokok
dan menggu-
nakan telephon
genggam saat
bekerja

 Demobil-  Pergerakan  Kecelakaan  Persiapan dan In- 5 A HIGH  Pro- 1 A LOW


isasi atau laju lalu lintas speksi kendaraan cure-
kendaraan  Pekerja ter-  Berkendara ment
 Sopir ngantuk jatuh dengan kece-  GA
 Pecah ban  Progres peker- patan sesuai per-  Logistik
 Kendaraan jaan terham- aturan  Driver
mogok dalam bat  Hati – hati dalam
perjalanan  Cidera, patah berkendara di
 Halangan tulang, fatality jalan
dalam per-  Material, per-  Pastikan pengiri-
jalanan alatan atau man barang se-
 premanisme / barang rusak suai jadwal
tindak krimi-  Pengiriman  Istirahat jika
nal pembe- barang tidak mengantuk
galan & per- sesuai jadwal  Dilakukan
ampokan  Barang dan Pengawalan
material hilang selama per-
 kematian jalanan

PERTAMINA PT (PERSERO) RU VI BALONGAN


Page 38 of 62

R
E
HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT DOCUMENT NO.

MANAGEMENT PLAN
DATE

V. JOB SAFETY ANALYSIS/ ANALISA KESELAMATAN KERJA


Analisis terhadap tahapan pekerjaan yang dilakukan dalam scope project.
JOB SAFETY ANALYSIS
A. PERSIAPAN AWAL

HAZARD EFFECT
TASK STEP HAZARD CONTROL
(Consequence)

 Miss communication (salah ko-  Hasil meeting tidak sesuai  Pastikan komunikasi jelas
Melakukan kick of munikasi)  Tidak konsen  Cofee break
meeting  Mengantuk saat meeting  Gangguan fungsi otot  Penyediaan kursi yang ergonomi
 Ergonomi  Dilarang Merokok

PERTAMINA PT (PERSERO) RU VI BALONGAN


Page 39 of 62

R
E
HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT DOCUMENT NO.

MANAGEMENT PLAN
DATE

HAZARD EFFECT
TASK STEP HAZARD CONTROL
(Consequence)

Pembuatan  Miss communication (salah ko-  Hasil yang tidak sesuai  Konsultasi dengan client
schedule pekerjaan munikasi)  Memakan waktu pekerjaan  Mengkaji ulang schedule pekerjaan
dan proses  Data kurang lengkap  Dilarang Merokok
approval
Site survey  Terpeleset, terjatuh, tersandung  Luka dan sakit tulang be-  Dipandu kelapangan dengan client
 Tertabrak kendaran lakang  Mempersiapkan peralatan untuk
 Data kurang lengkap  Personal cidera survey yang lengkap
 Tidak ada dokumentasi  Peralatan rusak  Mengkaji ulang hasil survey
 Hasil survey tidak sesuai  Dilarang Merokok
 Melakukan survei ulang

Persiapan QP/ QC  Barang kurang sesuai/tidak  Hasil yang tidak sesuai  Pengadaan barang yang standar
prosedur standar  Memakan waktu pekerjaan  Pembuatan prosedur yang sesuai
 Prosedur kurang lengkap  Ditolak/complain oleh client  Konsultasi dengan client
 Dilarang Merokok

Persiapan  Miss communication (salah ko-  Anggota tidak terkoordinir  Melakukan koordiasi ke seluruh
temporary munikasi) anggota pekerja
facilities,  Dilarang Merokok
akomodasi dan
komunikasi di
lapangan
Pengadaan  Material, peralatan atau barang  Complain oleh client  Pastikan material, perlatan atau
material, tools dan tidak sesuai standar  Progres pekerjaan terham- barang sesuai standar
consumables  Material, perlatan atau barang bat  Melakukan pemeriksaan atau in-
penting lainnya terdapat cacat/  Material, perlatan atau speksi pada material, perlatan atau
rusak barang penting lainnya tidak barang
bisa dipakai  Pastikan pengiriman barang sesuai
jadwal
 Dilarang Merokok
Mobilisasi  Pergerakan atau laju kendaraan  Kecelakaan lalu lintas  Berkendara dengan kecepatan se-
manpower, tools,  Sopir ngantuk  Pekerja terjatuh suai peraturan
material dan  Pecah ban  Progres pekerjaan terham-  Hati – hati dalam berkendara di
consumables  Kendaraan mogok dalam per- bat jalan
jalanan  Cidera, patah tulang, fatality  Pastikan pengiriman barang sesuai
 Halangan dalam perjalanan  Material, peralatan atau jadwal
barang rusak  Istirahat jika mengantuk
 Pengiriman barang tidak  Safety Induction
sesuai jadwal  Dilarang Merokok
Medical Check Up  Hasil MCU tidak memenuhi  Pekerja tidak diijinkan untuk  Pastikan semua pekerja dalam
untuk tenaga kerja syarat yang diberikan Clent bekerja keadaan sehat baik jasmani
 Progres pekerjaan terham- maupun rohani
bat  pastikan pekerja tidak memiliki ri-
wayat penyakit yang dapat
menganggu atau memba-
hayakannya dalam melaksanakan
pekerjaan
 Dilarang Merokok

PERTAMINA PT (PERSERO) RU VI BALONGAN


Page 40 of 62

R
E
HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT DOCUMENT NO.

MANAGEMENT PLAN
DATE

HAZARD EFFECT
TASK STEP HAZARD CONTROL
(Consequence)
Pengurusan  Tidak ada koordinasi dari tim la-  Cideranya personil  Selalu koordinasi dengan HSE atau
perizinan, SIKA pang ketika akan melakukan  Cidera, patah tulang, fatality tim lainnya jika akan melakukan
dan JSA pekerjaan dengan resiko tinggi pekerjaan dengan resiko tinggi
 Miss Commnication  Dilarang Merokok

B. Pekerjaan CLEANING MANUAL TANK 42-T-206 TAHAP KEDUA RU VI BALONGAN


HAZARD EFFECT
TASK STEP HAZARD CONTROL
(Consequence)
 Cideranya personil  Sosialisasi Kebijakan melalui Safety
 Melanggar aturan Induction
 Miss communication (salah  Wajib megikuti Induction sebelum
Safety Induction Wajib
komunikasi) memasuki area kerja
untuk seluruh
 Arahan yang tidak jelas  APD Lengkap
karyawan
 Tidak memahami aturan  Dilarang Merokok dan menggu-
nakan telephon genggam saat bek-
erja

 cideranya personil  penempatan personil


 Arahan yang tidak jelas
 pekerjaan rancau  Semua personil yang akan bekerja
Toolbox meeting untuk  pekerjaan tidak memahami
 tidak sesuai schedule di area harus mengikuti toolbox
semua orang yang rencana kerja, bahaya dan
 pekerjaan mengulang meeting
terlibat resiko kerja
 APD Lengkap
 Miss communication (salah
 Dilarang Merokok dan menggu-
komunikasi)
nakan telephon genggam saat bek-
erja
 cideranya personil  Arahan dari Project manajer dan
 Luka dan sakit tulang be- supervisor harus diikuti dengan be-
 Terpeleset, tersandung, lakang nar
dan terjatuh  Peralatan rusak  JSA
Persiapan
 Terjepit dan mengaki-  Siapkan checklist equipment
perlengkapan
batkan luka  APD Lengkap
peralatan
 salah pengangkatan
 Dilarang Merokok dan menggu-
nakan telephon genggam saat bek-
erja
 Luka serius  JSA
 Cidera  Prosedur
 fatality  Pastikan peletakan material pada
 Mengganggu jalur emer- daerah kerja yang diperbolehkan
gency  Beri pelindung atau tanda pada
 Ujung material yang tajam ujung material yang tajam
melukai pejalan kaki  Arahan dari Project manajer dan
Ecer / pengumpulan
 Tersayat supervisor harus diikuti dengan be-
setempat
 Tertabarak, kejatuhan nar
benda saat angkat angkut  Siapkan checklist equipment
material  APD Lengkap
 Dilarang Merokok dan menggu-
nakan telephon genggam saat bek-
erja

PERTAMINA PT (PERSERO) RU VI BALONGAN


Page 41 of 62

R
E
HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT DOCUMENT NO.

MANAGEMENT PLAN
DATE

HAZARD EFFECT
TASK STEP HAZARD CONTROL
(Consequence)
Pemasangan dan  Terpeleset, terjatuh,  Luka dan sakit tulang be-  Prosedur, permit to work harus di
pembongkaran tersandung lakang ikuti dengan benar
tangga /  Terjepit dan mengaki-  Personal cidera  JSA
Perancah dan batkan luka  Peralatan rusak  Sertifikasi scafollder
Tali  Salah pengangkatan  Pasang barikade yang benar, hanya
 Kegagalan perancah yang pekerja yang berkepentingan yang
dibangun diperbolehkan masuk
 Tali putus  Petugas perancah harus memiliki
certifikat yang berlaku
 Pastikan area kerja aman dari ba-
haya tersandung dan terpeleset se-
belum pekerjaan dimulai
 Pekerja dilarang berada dibawah
daerah perancah selama pemasan-
gan berlangsung
 Alat pelindung diri yang wajib
dipersyaratkan )termaksud alat
pelindung jatuh dan pelampung
kerja
 Dilarang Merokok dan menggu-
nakan telephon genggam saat bek-
erja
Pekerjaan Ketinggian  Terjatuh dari ketinggian  Pusing dan suspension  APD
 Safety full body harness trauma akibat menggantung  Inspeksi tanggal kaduluarsa safety
tidak fungsi semestinya saat safety full body harness full body harness
tidak fungsi semestinya  Pemeriksaan kesehatan tekanan
 Gangguan psikis atau pobia darah sebelum kerja
 Cidera patah tulang hingga  Memastikan kondisi lingkungan
kematian ketika terjatuh kerja aman
 Memeriksa kecepatan angin
 Toolbox meeting sebelum kerja
 Ikuti prosedur kerja
 Dilakukan pengawasan untuk
memastikan pemakaian dan pen-
gaitan safety full body harness
 Working at hight permit
 Lampiran JSA
 MCU sebelum kerja
 Inspeksi safety full body harness
dan alat kerja sebelum kerja
 Personil sudah melakukan training
 Sertifikat Pekerja
 Toolbox meeting
 Pengawasan dan Peluit
 Dilarang Merokok dan menggu-
nakan telephon genggam saat bek-
erja

Pekerjaan Angkat  Tertabrak ayunan barang  Cidera ringan, cidera  Inspeksi alat angkut dan alat kerja
Angkut yang diangakut sedang, cidera berat, fatal lainnya terutama Fork dan kapa-
 Tertabrak alat angkat  Trauma sitas angkut

PERTAMINA PT (PERSERO) RU VI BALONGAN


Page 42 of 62

R
E
HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT DOCUMENT NO.

MANAGEMENT PLAN
DATE

HAZARD EFFECT
TASK STEP HAZARD CONTROL
(Consequence)

angkut  Barang yang diangkut rusak  Pemeriksaan kesehatan terutama


 Kejatuhan benda-benda ke-  Alat angkat angkut rusak tekanan darah pada operator dan
cil yang melekat pada rigger sebelum bekerja
barang yang diangkut  Pastikan barang yang diangkut
 Barang yang diangkut jatuh ditempatkan di posisi forks yang
 Alat angkat angkut roboh tepat dengan dan tidak ada benda-
atau terguling benda lain yang menempel
 Komunikasi operator dan rigger
 Berat barang yang diangkut
dengan radio
melebihi kapasitas
 Mengikuti prosedur angkat angkut
 Sling alat angkat angkut
 Permit / Izin Kerja
terputus
 Inspeksi alat angkat angkut
 MCU Operator
 Bekerja sesuai prosedur
 Training / Wajib memeiliki SIO
 Operator berpengalaman
 Operator dan Rigger sertifikat
 APD
 Dilarang Merokok dan menggu-
nakan telephon genggam saat bek-
erja

 Membongkar dan  Terjatuh  Luka serius  Pastikan peletakan material pada


memasang seal  Terjepit  Cidera daerah kerja yang diperbolehkan
 Uap Minyak  Gangguan pernafasan  Arahan dari Project manajer dan
supervisor harus diikuti dengan
benar
 JSA
 Siapkan checklist equipment
 APD Lengkap
 Pastikan tidak ada uap minyak
yang keluar Ketika pembongkaran
seal
 Melakukan pengukuran actual se-
belum design dan instalasi seal
dilakukan
 Pastikan jarak minimal antar shell
wall tank dengan primary seal
tidak lebih dari 212 cm² dan jarak
maksimal tidak lebih dari 3,8 cm
 Melakukan pengujian sesuai
prosedur yang disetujui oleh per-
usahaan
 Dilarang Merokok dan menggu-
nakan telephon genggam saat bek-
erja

C. Tahap Akhir Pekerjaan


Pekerjaan Cleaning,  Potongan potongan mate-  Luka bakar dan luka serius  Mengenali atau mengelompokkan

PERTAMINA PT (PERSERO) RU VI BALONGAN


Page 43 of 62

R
E
HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT DOCUMENT NO.

MANAGEMENT PLAN
DATE

Environment dan rial tajam  Tersengat listrik jenis limbah


Housekeeping  Terkontaminasi dan terpa-  Area berventilasi baik
 Iritasi pada kulit dengan sen-
par bahan kimia sasi terbakar  Hindari kontak langsung dengan
 Menghirup debu  Kontak dengan material sisa bahan kimia berbahaya
 Aliran arus listrik mudah terbakar (Kebakaran)  Pastikan area bersih dari bahan
 Ledakan  Gangguan paru-paru & per- yang mudah terbakar
 Kebakaran nafasan  Matikan listrik hingga Penampatan
 Cidera dan pengaturan line kabel yang
 Alat angkat angkut roboh
 Keracunan melalui mulut rapi dan aman dari material mudah
 Material limbah tumpah terbakar
tercecer atau kulit dan alergi
 Memiliki riwayat penyakit ak-  Membuat Ijin Kerja Panas / Hot
 Radiasi Work
ibat kerja
 Gangguan psikis  Mempersiapkan APAR di area kerja
(Stand By)
 Cacat fisik hingga kematian
 Inspeksi alat kerja sebelum kerja
 Pencemaran lingkungan
 Mengikuti aturan dan prosedur
kerja
 Pemasangan MSDS setiap jenis ba-
han kimia
 Komunikasi baik operator dengan
riggernya pakai radio
 Pihak khusus penanganan limbah
 Pekerja Bersertifikat
 Dilarang Merokok dan menggu-
nakan telephon genggam saat bek-
erja

 Demobilisasi  Pergerakan atau laju  Kecelakaan lalu lintas  Persiapan dan Inspeksi kendaraan
kendaraan  Pekerja terjatuh  Berkendara dengan kecepatan se-
 Sopir ngantuk  Progres pekerjaan terham- suai peraturan
 Pecah ban bat  Hati – hati dalam berkendara di
 Kendaraan mogok dalam  Cidera, patah tulang, fatality jalan
perjalanan  Material, peralatan atau  Pastikan pengiriman barang sesuai
 Halangan dalam perjalanan barang rusak jadwal
 premanisme / tindak krimi-  Pengiriman barang tidak  Istirahat jika mengantuk
nal pembegalan & peram- sesuai jadwal  Dilakukan Pengawalan selama per-
pokan  Barang dan material hilang jalanan
 kematian

VI. PPE RULES, OPERATION PROCEDURE & SAFETY EQUIPMENT/ PERATURAN APD,
PROSEDURE &PERALATAN KESELAMTAN KERJA
6.1 STANDARD ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
CONTRACTOR akan menyediakan seluruh APD bagi para personil CONTRACTOR
dan wajib menggunakan pada lokasi kerja yang mewajibkan pemakaian APD
sesuai daftar berikut :

PERTAMINA PT (PERSERO) RU VI BALONGAN


Page 44 of 62

R
E
HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT DOCUMENT NO.

MANAGEMENT PLAN
DATE

EURO STANDARD/ TITLE


US/ NORTH AMERICA
PPE
No STANDARD/ TITLE

1 Kaca mata safety / safety glasses, ANSI / ISEA Z87.1-2010 EN 166: 2002 Eye & Face
Goggles, Welding Protection American National Protection Standard
Standard for Occuptional
and Educational Personal
Eye and Face Protection
Devices
2 Respiratory Protection ANSI/ AIHA Z88.6-2006 ISO 16972-2010 Respiratory
Respiratory Protection protective devices
Respirator Use
3 Helm Safety / Hard Hat warna putih, ANSI/ ISEA Z89.1-2009 EN 397-1995 Industrial
dengan identifikasi berbeda dengan American National helmets protection
Stiker dan Logo. Type, I, Fastrack dan Standard for Industrial
chinstrap Head Protection, CA/ CSA
Z94.1-2005 Head
Protection
4 Baju Kerja / Coverall, Flame ASTM F23 Personal EN 531; 1995 Heat resistant
Retardant, Coverall, Chemical, Apron, Protective Clothing and properties of clothing, EN
Rain Coat, Warna selain orange Equipment; NFPA 2112, 14605:2005 Protective
ASTM F-1506 clothing against liquid
chemical, EN ISO 13998:2003
– Aprons, trousers and vest
protecting against cuts and
stabs by hand knive, EN
343:2003 – Protective against
rain
5 Full Body Harness / Fall Protection ANSI/ ASSE Z359 Fall EN 365: 2004 Personal
Protection Code Package, protective equipment against
CA/ CSA Z259.10-M90 Fall fall from a height
Protection Classes A and P
6 Hearing Protector, Ear Muffs & Ear ANSI/ ASA S12.6-2008 EN 352-1:2002 – Hearing
Plugs Methods for Measuring the protectors: Ear Muffs, EN 352-
Real-Ear Attenuation of 2:2002 – Hearing protectors:
Hearing Protection Ear Plugs
7 Sepatu safety / safety shoes, safety ASTM F2413-2005 EN ISO 20345 Personal
boot Standard Specification for Protective Equipment Safety

PERTAMINA PT (PERSERO) RU VI BALONGAN


Page 45 of 62

R
E
HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT DOCUMENT NO.

MANAGEMENT PLAN
DATE

Performance Requirements Footwear


fot Foot Protection
8 Sarung tangan kerja / hand gloves Gloves or leather gloves EN 388-2003 Protective gloves
(cotton, leather, chemical) with equivalent properties against mechanical risk, EN
for mechanical use 374-1:2003 Protective gloves
against chemicals and
microorganisms, EN 659:2003
Protective gloves for
firefighters, EN 12477-2001
Protective gloves for welders
9 Life Jacket/ B Personal Flotation USCG Regulation Title 33 Not Available
Device Charp 1.175.B Personal
Flotation Device (PFD) type
III: Flotation Aid.

Seluruh APD yang akan digunakan oleh CONTRACTOR akan atas persetujuan PT. Pertamina RU
VI Balongan secara tertulis oleh pengawas pekerjaan.
6.2 MATRIX ALAT PELINDUNG DIRI

6.3 PERALATAN KERJA


Peralatan kerja yang dibutuhkan untuk Pekerjaan CLEANING MANUAL TANK 42-
T-206 TAHAP KEDUA RU VI BALONGAN antara lain :

PERTAMINA PT (PERSERO) RU VI BALONGAN


Page 46 of 62

R
E
HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT DOCUMENT NO.

MANAGEMENT PLAN
DATE

6.3.1 Prosedur Pemeliharaan Peralatan


Prosedur pemeliharaan ini sebagai panduan/pedoman dalam mengendalikan
material proyek sehingga dapat mendukung penyelesaian proyek sesuai target dan
jadwalnya.

6.3.1.1 Monitor dan Memperbaharui BQ/MTO


Dinamika suatu kegiatan proyek akan menyebabkan terjadinya
perubahan kuantitas maupun pembaharuan pada material, baik yang
sudah direncanakan maupun yang belum direncanakan. BQ/MTO
sewajarnya akan ikut mengalami perubahan seiring dengan progress
kegiatan engineering. Material Control Engineer diharapkan dapat
selalu memonitor dan melakukan identifikasi terhadap segala
perubahan yang terjadi pada BQ/MTO. Untuk dapat mengantisipasi
lebih dini, Material Control Engineer dituntut untuk dapat
berkolaborasi dengan setiap Lead Engineer Disiplin secara intensif.

PERTAMINA PT (PERSERO) RU VI BALONGAN


Page 47 of 62

R
E
HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT DOCUMENT NO.

MANAGEMENT PLAN
DATE

6.3.1.2 Implementasi Database Tool/System


Dalam upaya pengendalian material proyek, Material Control Engineer
dituntut untuk dapat mengembangkan suatu database yang
terintegrasi dalam suatu system/tool. Setiap material proyek yang
dikelola diharapkan dapat disederhanakan dalam suatu pengkodean
yang konsisten dan informatif dalam bentuk material code. Pada
akhirnya, material code ini akan menjadi basis utama dalam
melakukan setiap entry data ke dalam suatu database. Adapun
system/tool database yang biasa digunakan oleh Material Control
Engineer adalah FMCS (Field Material Control System)
6.3.1.3 Koordinasi Internal dan Eksternal
Untuk senantiasa mendapatkan informasi atau data yang terkini,
Material Control Engineer dituntut untuk dapat selalu melakukan
koordinasi dengan seluruh pihak yang berhubungan langsung dengan
kegiatan suatu proyek. Untuk dapat mendapatkan detail informasi
yang berhubungan dengan pengadaan material dapat diperoleh secara
internal melalui Purchaser, Epediter dan Shipping Officer. Selain
berkoordinasi internal, Material Control Engineer juga dapat
berkoordinasi dengan beberapa pihak eksternal seperti Lead Engineer
Disiplin, Chief Construction Control, Construction Superintendent
ataupun Construction Manager. Selain itu Material Control Engineer
juga dapat berkoordinasi dengan Material Control Subkontraktor
untuk memantau status pengadaan material yang merupakan
kewajiban subkontraktor (Consumable material)
6.3.1.4 Material Record, Status and Report
Produk Kerja Material Control Engineer adalah data (informasi). Untuk
dapat menyajikan data berakurasi tinggi, Material Control Engineer
harus selalu daoat melakukan input, pembaharuan, koreksi dan

PERTAMINA PT (PERSERO) RU VI BALONGAN


Page 48 of 62

R
E
HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT DOCUMENT NO.

MANAGEMENT PLAN
DATE

konsolidasi. Adapun informasi (data) yang terkait dengan material


proyek yang bersifat mandatory untuk selalu di record oleh Material
Control Engineer yaitu : BQ/MTO, Purchase Order (Supply List), Packing
List, MRR/OSDR, Material Balance List Material Issue/Borrow Material
Return.

6.3.1.5 Material Request Meeting


Perencanaan kegiatan proyek akan menjadi lebih efektif jika ditandai
dengan penetapan rencana kerja konstruksi (work front) yang tepat.
Salah satu factor yang menentukan dalam perencanaan work front
adalah material. Terkait dengan kondisi tersebut, maka tim proyek
setidaklnya melakukan Material Request Meeting yang dlaksanakan
sekurang-kurangnya sekali setiap bulan. Meeting ini dihadiri oleh
Material Control Engineer, Schedule Control, Construction
Superintendent dan Subkontraktor.
6.3.1.6 Inventory Check
Untuk mendapatkan kepastian kuantitas suatu proyek, Material
Control Engineer diwajibkan untuk melakukan pengecekan langsung
material di di Gudang (inventory check). Kegiatan ini setidaknya
diakukan secara periodic (biasanaya setiap enam bulan) atau sesuai
dengan kebutuhan dimasing-masing proyek. Kegiatan inventory check
ini penting dilakukan untuk memastikan kunatitas satu material yang
tercatat pada data (Material Balance List) itu sesuai dengan actual
kuantitas yang masih tersimpan di Gudang. Jika terdapat perbedaan
kuantitas, Material Control Engineer diwajibkan untuk segera
melaporkan kondisi ini kepada Lead Engineer Disiplin atau
Construction Superintendent. Aktivitas inventory check ini akan

PERTAMINA PT (PERSERO) RU VI BALONGAN


Page 49 of 62

R
E
HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT DOCUMENT NO.

MANAGEMENT PLAN
DATE

dilakukan oleh Warehouse Supervisor dibawah kendali dan instruksi


langsung Material Control Engineer.

6.3.1.7 Pengelolaan Pengembalian Material dan Surplus


Material proyek yang sudah diambil dari gudang namun pada
kenyataannya tidak terpakai selama proses konstruksi
wajib dikembalikan. Material yang dikembalikan ini biasanya terjadi
karena adanya perubahan desain yang mengakibatkan jumlah material
yang dibutuhkan menjadi berkurang atau bahkan tidak terpakai sama
sekali. Pada saat pengembalian material, subkontraktor diwajibkan
untuk dapat mengidentifikasi secara detail.

6.4 PENANGANAN DAN PENYIMPANAN ALAT DAN MATERIAL

Pengangkutan dan penempatan material kerja dilokasi project / Lay out material,
sebagai berikut:

PERTAMINA PT (PERSERO) RU VI BALONGAN


Page 50 of 62

R
E
HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT DOCUMENT NO.

MANAGEMENT PLAN
DATE

Keterangan :
1. Area Pekerjaan
2. Free area untuk Emergency
3. Container Tools
4. Compressor and Assecoris

VII. PROJECT EMERGENCY RESPONSE PLAN / RENCANA KEADAAN DARURAT PROYEK


7.1 DIAGRAM ALIR PELAPORAN KEADAAN DARURAT
Penanggulangan keadaan darurat di wilayah kerja PT Pertamina Persero RU VI Balongan
pada dasarnya mengacu pada ketentuan yang berlaku. PT Pertamina Persero RU VI
Balongan bertanggung jawab terhadap penanggulangan keadaan darurat di wilayah
kerjanya. Berikut adalah diagram alir pelaporan keadaan darurat selama pelaksanaan
pekerjaan ini :

KEADAAN
SAKSI MATA DARURAT

OPERATOR SETEMPAT
PENGAWAS
KONTRAKTOR

PENGAWAS
PEKERJAAN
PT PERTAMINA

PROJECT
KETUA TIM PKD MANAGER
BENI SETIAWAN A

HSSE PT PERTAMINA
PIMPINAN PT GADISKA
H. HERYONO
KETUA TIM OPKD

AKTIVASI TIM OPKD UNTUK PENANGGULANGAN KEADAAN DARURAT

PERTAMINA PT (PERSERO) RU VI BALONGAN


Page 51 of 62

R
E
HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT DOCUMENT NO.

MANAGEMENT PLAN
DATE

7.2 DIAGRAM ALIR KEADAAN DARURAT MEDIS


Berikut adalah diagram alir keadaan darurat medis selama pelaksanaan pekerjaan ini :

7.3 PROSEDUR KEADAAN DARURAT

MERP
FIRST AIDER Scene (Evakuasi korban)
LEVEL I

AMBULANCE PENGAWAS PEKERJAAN


PT PERTAMINA
PROJECT
MANAGER
BENI SETIAWAN A
MERP
LEVEL ON SITE CLINIC MEDICAL PT PERTAMINA
II

PIMPINAN PT GADISKA
H. HERYONO KETUA TIM OPKD
MERP RS RUJUKAN REGIONAL :
LEVEL RS. PERTAMINA
III BALONGAN

Prosedur penganggulangan keadaan darurat untuk setiap skenarionya mengacu pada


PT. Pertamina Persero RU VI Balongan. CONTRACTOR wajib membentuk Tim
Penanggulangan Keadaan Darurat yang bertanggung jawab pada selama pelaksanaan
pekerjaan. CONTRACTOR wajib memastikan personel dalam Tim Penanggulangan
Keadaan Darurat telah memenuhi kompetensi yang dipersyaratkan oleh PT. Pertamina
Persero RU VI Balongan.

CONTRACTOR melakukan sosialisasi prosedur pelaporan dan penanggulangan kedaan


darurat yang digunakan pada pekerjaan ini kepada seluruh personel yang terlibat. Cara
pelaporan keadaan darurat dan nomor kontak keadaan darurat ditempatkan pada
lokasi-lokasi yang strategis agar mudah untuk dibaca.

PERTAMINA PT (PERSERO) RU VI BALONGAN


Page 52 of 62

R
E
HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT DOCUMENT NO.

MANAGEMENT PLAN
DATE

CONTRACTOR wajib menunjuk personelnya untuk menjadi petugas P3K (first aider)
dalam jumlah memadai. Personel yang ditunjuk sebagai first aider harus memiliki
kompetensi yang sesuai sebagai first aider. Personel yang ditunjuk harus mendapat
persetujuan dari PT Pertamina Persero RU VI Balongan.
Keadaan darurat yang berpotensi terjadi pada pekerjaan ini adalah :
a. Kebakaran
b. Ledakan
c. Blow out
d. Evakuasi medis akibat kelelahan di dalam reactor
e. Gempa bumi

Peralatan penanggulangan keadaan darurat yang disediakan oleh CONTRACTOR selama


pekerjaan ini adalah sebagai berikut :
No Jenis Jumlah Lokasi
1 APAR Dry powder 9 kg 12 unit Area kerja
2 Kotak P3K 6 unit Portacamp
3 Peralatan Emergency Drill 2 set Portacamp

CONTRACTOR melaksanakan latihan keadaan darurat bekerja sama dengan PT.


Pertamina Persero RU VI Balongan, untuk skenario keadaan darurat yang mungkin
timbul selama pekerjaan berlangsung. Jadwal pelaksanaan latihan keadaan darurat
adalah sebagai berikut :
No Skenario Tahun : 2022
Keadaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Darurat
1 Medivac v v

Hasil evaluasi dan laporan pelaksanaan emergency drill yang dilakukan CONTRACTOR
dan PT Pertamina Persero RU VI Balongan menjadi dasar yang wajib dilakukan apabila
benar – benar terjadi.

PERTAMINA PT (PERSERO) RU VI BALONGAN


Page 53 of 62

R
E
HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT DOCUMENT NO.

MANAGEMENT PLAN
DATE

Nomor kontak yang dapat dihubungi dalam keadaan darurat adalah sebagai berikut :
PT PERTAMINA Persero RU VI CONTRACTOR
BALONGAN
Nama Jabatan No. Telp Nama Jabatan No. Telp

Muhammad Section Head MA 08112-442- Erwin R Project +62 813-


Taufiq 4 040 Manager 3936-7227
Iwan SSIE RU-VI 0877- Ishardiantoro Site Manager 0852-2229-
Nurohman Balongan 60889089 7970
Rahmat Ibnas Manager HSSE Wardiana HSE Manager 0895-3208-
31417
Tri Wahyudi Section Head Zaki. Safety Officer 0857-2268-
HSSE 0646

VIII. HSE PERFORMANCE / KINERJA HSE

EVALUASI PENCAPAIAN HSE PERFORMANCE

Score Score
No I t e m Target Actual Indicator Notes
Max. Actual

1 Jumlah Tenaga Kerja 40 35 Absensi


Non Non
Scoring Scoring
2 Jam Kerja Aman Data Jam Kerja

LAGGING INDICATOR

1 Fatality 0 0 Angka Total Kasus Actual < Target


Non Scoring

Non Scoring

2 Kejadian Berdampak Besar 0 0 Angka Total Kasus Actual < Target

3 Kejadian Berdampak Sedang 0 0 Angka Total Kasus Actual < Target

4 Kejadian Berdampak Kecil 0 0 8 Angka Total Kasus Actual < Target

5 First Aid 0 0 8 Angka Total Kasus Actual < Target

LEADING INDICATOR

1 HSE Meeting 1 1 7 Notulen Actual > Target

2 HSE Talk/Tools Box Meeting 7 12 8 DaftarHadir Actual > Target

3 HSE Reporting 1 1 8 Laporan yang diserahkan Actual > Target

PERTAMINA PT (PERSERO) RU VI BALONGAN


Page 54 of 62

R
E
HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT DOCUMENT NO.

MANAGEMENT PLAN
DATE

4 HSE Management Visit 1 1 7 Dokumen Visit Actual > Target

5 Closure Action 1 1 8 DokumenTindakLanjut Actual > Target

6 Inspection/Audit 1 1 8 Dokumen Inspection Actual > Target

7 PelanggaranTerhadap APD 0 0 8 DokumenPelanggaran Actual < Target

8 Pelanggaran Terhadap Sampah 0 0 7 DokuemnPelanggaran Actual < Target

9 PelanggaranTerhadap Hygiene Industry 0 0 7 DokuemenPelanggaran Actual < Target

10 Pelanggaran Terhadap Rokok 0 0 8 DokumenPelanggaran Actual < Target

11 Safety Non Conformity (Peka) 0 0 8 Dokumen PEKA Actual < Target

Total Nilai 100

% Total Nilai

IX. INCIDENT INVESTIGATION &REPORTING/ LAPORAN & INVESTIGASI KECELAKAAN

Seluruh nearmiss dan kejadian akan dilaporkan oleh CONTRACTOR kepada PT. Pertamina
Persero RU VI Balongan. Nearmiss kategori HIPO, kejadian MTC, LTO dan kategori NoA wajib
dilakukan inestigasi oleh PT Pertamina Persero RU VI Balongan. CONTRACTOR sebagai
narasumber wajib memberikan keterangan dengan benar selama kegiatan investigasi
berlangsung.

Hasil dari investigasi kejadian wajib diinformasikan kepada seluruh personel oleh
CONTRACTOR melalui mekanisme Safety Stand Down (SSD), pemberitahuan lewat email
(Broadcast email), pemberitahuan lewat WA group dan pemberitahuan pada papan
pengumuman.

9.1 PROSEDUR PELAPORAN KECELAKAAN DAN INSIDEN


CONTRACTOR memiliki prosedur pelaporan kecelakaan dan insiden untuk merinci
Langkah-langkah yang harus diambil jika terjadi keadaan darurat untuk memininalkan
risiko terhadap personil, aset dan lingkungan.
9.1.1 Kategori Kecelakaan / Insiden dan Tingkat Investigasi
- Level 1 : Kematian tunggal atau banyak

PERTAMINA PT (PERSERO) RU VI BALONGAN


Page 55 of 62

R
E
HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT DOCUMENT NO.

MANAGEMENT PLAN
DATE

- Level 2 : Insiden utama, kecelakaan yang mengakibatkan “dilaporkan”


kehilangan waktu (>3 hari)
1. Insiden, yang berpotensi menyebabkan hilangnya nyawa / kejadian berbahaya
yang dilaporkan.
2. Kerusakan yang luas, kerugian besar aset, oeperasi berhenti.
3. Dampak lingkungan utama.
- Level 3 : Kecelakaan / insiden kecil
1. Cedera ringan (<8 jam, mampu mengikut shift berikutnya)
2. Kasus pertolongan pertama
3. Hampir celaka
4. Kerusakan pabrik dan property
5. Sedikit dampak lingkungan
9.1.2 Prosedur Untuk Pelaporan, Memberitahukan dan Investigasi Kecelakaan dan
Insiden
9.1.2.1 Prosedur Perawatan personel
- Segera laporkan ke atasan anda kapanpun terjadi kecelakaan dan
penyakit. Juga laporkan ke atasan anda jika anda “berpikir” bahwa
anda telah terluka dalam pekerjaan itu.
- Memberikan pertolongan pertama jika ada bantuan terlatih.
- Bantu pekerja yang terluka ke perwatan medis yang tepat jika perlu.
Supervisor, rekan kerja, jika supervisor tidak hadir akan menemani
karyawan tersebut ke pusat perawatan.
- Hubungi Bagian Personalia jika perawatan diperlukan.
- Mintalah pekerja yang terluka menyelesaikan bagian atas dan
mengembalikan formular “Employee Claim for Worker Benefit”.
a. Formulir tersebut diberikan kepada karyawan dalam satu hari
pemberitahuan karyawan kepada atasan di tempat kerja, karena
cedera atau penyakit.

PERTAMINA PT (PERSERO) RU VI BALONGAN


Page 56 of 62

R
E
HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT DOCUMENT NO.

MANAGEMENT PLAN
DATE

b. Setelah karyawan menyelesaikan bagian atas, atasannya haris


menlengkapi bagian bawah dan mengirimkannya ke perusahaan
asuransi dalam waktu 24 jam, setelah selesai karyawan Kembali
ke perusahaan pemberi kerja.
- Lengkapi “Employer’s Reprort of Occupational injury of illness” jika
diperlukan perwatan medis dari luar, atau jika kehilangan waktu.
Formulir ini harus diserahkan ke perusahaan asuransi dalam waktu
72 jam. Jangan menunda laporan, bahkan jika beberapa informasi
hilang.
Jika ada pertanyaan atau keraguan mengenai validitas klaim
apapun. Kirimkan semua formular yang diminta beserta penjelasan
terlampir. Infomasi tersebut diperlukan untuk memberikan manfaat
atau memulai penyelidikan oleh perusahaan asuransi. Jangan
menunda laporan kecelakaan apapun.
9.1.2.2 Pelaporan & Pemberitahuan
- Apa yang harus dilaporkan, oleh siapa?
- Kasus Pertolongan Pertama dan Kecelakaan kecil hanya
memerlukan Formulir HSE-F-002, kecuali jika kejadian tersebut
berpotensi menimbulkan luka, kerusakan atau kerugian yang lebih
serius.
- Pemberitahuan awal kecelakaan: dalam semua khasus cedera,
betapapun kecilnya, pengawas orang yang terluka harus mencatat
dan menetapkan fakta dan keadaan awal sesegera mungkin dan
memberi tahu manajer yang bertanggung jawab dan
menginformasikanya Kembali kepada koordinator HSE pusat.
- Untuk kecelakaan non-cedera ini juga harus didahului sebagaimana
dimaksud pada pokok (c).
9.1.2.3 Langkah Untuk Mengikuti Kapanpun Terjadi Sebuah Insiden

PERTAMINA PT (PERSERO) RU VI BALONGAN


Page 57 of 62

R
E
HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT DOCUMENT NO.

MANAGEMENT PLAN
DATE

- Setiap INSIDEN ATAU HAMPIR CELAKA diberitahu kepada atau


ditonjolkan oleh setiap orang yang melihat dengan menggunakan
formular SHE no. HSE-F-002.
- Investigasi INSIDEN sesuai kemampuan mereka.
9.1.2.4 Pemberitahuan Pihak Ketiga
- Apabila terjadi kecelakaan atau kejadian di tempat yang tidak
dimiliki / dioperasikan oleh perusahaan, maka proesdur pemilik /
klien untuk pelaporan, notifikasi dan investigasi juga harus diikuti.
9.1.3 Proses Investigasi
9.1.3.1 Level 1 dan Level 2
Tim investigasi dan pimpinan tim harus mengikuti Tabel 1. Pemimpin
tim investigasi akan menyampaikan laporan kepada Dewan Direktur.
Laporan akan disusun dalam judul berikut dalam waktu 14 hari setelah
kecelakaan atau kejadian yang terjadi atau wakti dapat sepadan
dengan ruang lingkup, tempat dan tata factual yang disepakati oleh
pengelola.
I. Judul Halaman
II. Daftar Isi
III. Ringkasan Manajemen
IV. Pernyataan yang berkaitan dengan kecelakaan / kejadian dan
kerugian yang terjadi
V. Peristiwa yang menyebabkan terjadinya kecelakaan / kejadian
VI. Events following the accident / incident
VII. Diskusi dan analisis
VIII. Kesimpulan
IX. Rekomendasi
X. Lampiran

PERTAMINA PT (PERSERO) RU VI BALONGAN


Page 58 of 62

R
E
HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT DOCUMENT NO.

MANAGEMENT PLAN
DATE

Formulir SHE-F-005 harus digunakan untuk tujuan laporan


investigasi
9.1.3.2 Level 3 dan Level 4
Manajer perusahaan atau supervisor area akan memimpin tim
investigasi dan anggota tim seperti pada table I. Isi laporannya sebagai
berikut:
I. Pernyataan yang berkaitan dengan kecelakaan atau kejadian
II. Evaluasi potensi kerugian jika tidak terkendali
III. Penyebab
IV. Dasar / Penyebab yang mendasarkannya
V. Rekomendasi tindakan korektof dan atau preventif
Formulir SHE-F-002 harus digunakan utuk tujuan laporan investigasi
9.1.4 Investigasi dan Penilaian Kecelakaan dan Insiden Sebenernya
9.1.4.1 Penentuan Tingkat Investigasi
Tingkat investigasi yang ditugaskan pada kecelakaan atau kejadian
menentukan susunan tim penyidik dan penyidikan, sebagai berikut:
Tabel 1 Tingkat Investigasi

PERTAMINA PT (PERSERO) RU VI BALONGAN


Page 59 of 62

R
E
HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT DOCUMENT NO.

MANAGEMENT PLAN
DATE

9.1.4.2 Penentuan Tingkat Investigasi Insiden

- Potensi keparahan setiap kejadian juga harus diakses dengan


menggunakan matriks potensi kecelakaan (Tabel 2).

- Tujuan identifikasi dan klasifikasi potensi kecelakaan dalam sistem


matriks adalah untuk melakukan apa yang mungkin merupakan
hasil potensial dari kecelakaan sebenarnya tidak peduli berapa
kecilnya kecelakaan itu.

- Tingkat keparahan potensial dikategorikan menjadi 3 area.

1. Potensi cedera (P)

2. Kerusakan aset (A)

3. Dampak lingkungan (E)

- Pengukuran paparan berkaitan dengan frekuensi aktivitas, jumlah


orang yang terlibat dan probabilitas terjadinya kejadian akibat
aktivitas tersebut.
Frekuensinya dinyatakan sebagai berikut:
a. Setiap tahun (setahun sekali)
b. Triwulanan (4 kali setahun)
c. Belakangan (6 kali setahun)
d. Bulanan (12 kali setahun)
e. Mingguan
f. Harian atau lebih sering
Dengan menggunakan metode ini, kategori untuk potensi kerugian
dapat diekspresikan e.g A3 (P), A = Paparan atau frekuensi, 3 =
konsekuensi potensial; (P) = cedera potensia. Lihat Tabel 2 dan 3
untuk mengklasifiasi potensi kejadian.

PERTAMINA PT (PERSERO) RU VI BALONGAN


Page 60 of 62

R
E
HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT DOCUMENT NO.

MANAGEMENT PLAN
DATE

Meskipun hasil klasifikasi akibat kecelakaan potensial hanya dapat


mengindentifikasi kategori yang akan menjadi MINOR, yang
memerlukan penyidikan tingkat 4, hal ini dapat diajukan ke
penyelidikan tingkat 2 untuk kemungkinan kecelakaan tinggi yang
dalam keadaan sedikit berbeda.

Tabel 2 Accident Potensal Matrix

PERTAMINA PT (PERSERO) RU VI BALONGAN


Page 61 of 62

R
E
HEALTH SAFETY AND ENVIRONMENT DOCUMENT NO.

MANAGEMENT PLAN
DATE

Tabel 3 Incident Investigation Level Clasification

PERTAMINA PT (PERSERO) RU VI BALONGAN


R
E
HSE MANAGEMENTPLAN DOCUMENT NO.

DATE.

X. HSE ACTIVITY PLAN PROJECT/ RENCANA AKTIVITAS HSE PROJECT


CONTRACTOR

PROJECT HSE ACTIVITY PLAN

Schedule
Keterangan
Harian Mingguan Bulanan
S
P N D
P K J A E O
S K E O E
No Elemen Program / Activity PIC S K J S E K E A M A G P K
E R E B J J P S
E A U A R E E N A P M U T T
L A T R U U E E
N M M B T D M U R R E S E O
A B I U N L M M
I I A T A U P A E I I T M B
S U G A I I B B
N S T U M A A R T L U B E
A A R E E
A T I S E R
I R R
R

a. Contractor HSE
1 Leadership ERWIN R √ √ √ √ √ √
Meeting

b. Contractor Man-
ERWIN R √ √ √ √
agement Audit

a. Basic Safety ERWIN R


2 Training
Training

b. Safety Awareness ERWIN R

c. Scaffolding ERWIN R

d. Rigging & Lift- ERWIN R


ing

e. Job Safety Ana- ERWIN R


√ √ √ √
lysis

f. Electrical Safety ERWIN R √


R
E
HSE MANAGEMENTPLAN DOCUMENT NO.

DATE.

3 Communication a. Safety Induction WARDIANA √


√ √ √ √
b. Daily Toolbox WARDIANA
√ √ √ √ √ √ √ √
Meeting

c. General Safety WARDIANA


√ √
Talk

Schedule
Harian Mingguan Bulanan
S
P N D
P K J A E O
S K E O E
No Elemen Program / Activity PIC S K J S E K E A M A G P K Keterangan
E R E B J J P S
E A U A R E E N A P M U T T
L A T R U U E E
N M M B T D M U R R E S E O
A B I U N L M M
I I A T A U P A E I I T M B
S U G A I I B B
N S T U M A A R T L U B E
A A R E E
A T I S E R
I R R
R

4 HSE Managing Risk a. Menyiapkan JSA WARDIANA √ √ √ √ √ √ √

b. Menyiapkan
Rigging Plan,
Scaffolding Plan

c. Menyiapkan Per- WARDIANA


√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
mit To Work

d. Penanganan WARDIANA
√ √ √ √ √ √ √
Limbah

e. Penanganan
Chemical

a. Area / Project In- √ √


5 Inspection ERWIN R √ √
spection
R
E
HSE MANAGEMENTPLAN DOCUMENT NO.

DATE.

b. PPE Inspection ERWIN R √ √ √ √ √ √ √

c. Equipment In- √ √
ERWIN R √ √
spection

d. Heavy Equip-
ment Inspection

e. Cable & Sling


Inspection

f. Machinery In-
spection

g. Hose for Pres-


sure Bottle In-
spection

h. Hand Tools In-


spection
R
E
HSE MANAGEMENT PLAN DOCUMENT NO.

DATE.

Schedule
Keterangan
Harian Mingguan Bulanan
S
P N D
P K J A E O
S K E O E
No Elemen Program / Activity PIC S K J S E K E A M A G P K
E R E B J J P S
E A U A R E E N A P M U T T
L A T R U U E E
N M M B T D M U R R E S E O
A B I U N L M M
I I A T A U P A E I I T M B
S U G A I I B B
N S T U M A A R T L U B E
A A R E E
A T I S E R
I R R
R

a. MelakukanIn-
6 Investigation Accident & vestigasi Acci-
SAFETYMAN √
. Reporting dent Major dan
Minor

b. MelaporkanKe-
celakaan Minor
SAFETYMAN √
dan Major (1 x
24 Jam)

a. Menyediakan- SAFETYMAN √ √
7 HSE Performance
LaporanAktivitas √ √ √
. &Documentation
HSE

b. Menyediakan- SAFETYMAN √ √ √ √ √ √
Laporan jam √
KerjaAman

c. Menyediakan- SAFETYMAN
LaporanNoA,

TRIR, dan-
Nearmiss

d. Menyediakan- SAFETYMAN
LaporanInspeksi √
Area / Unit Kerja
R
E
HSE MANAGEMENT PLAN DOCUMENT NO.

DATE.

Anda mungkin juga menyukai