Astronomi Dasar

Fransiskus Litani Santoso

M.Sc. (cand.) in Applied Geosciences, Technical University Darmstadt, Germany
B.Sc. in Geosciences, Friedrich-Schiller-University Jena, Germany
Tim Olimpiade Ilmu Kebumian Indonesia 2017 – Polaris
Alumni SMAK Ketapang 1, Jakarta Pusat

Silver medalist – IESO 2017 France

Silver medalist – OSN 2016 Palembang
Silver medalist – OGG ITB 2016 Bandung
Silabus OSN Kebumian subbidang Astronomi

Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 2

Tips and Tricks mengerjakan soal Astronomi
1. Tulis hal apa yang diketahui (beserta satuannya) dan hal apa yang
ditanya.
2. Jangan hapalkan semua rumus!
3. Hapalkan rumus dasar dan cobalah untuk menurunkan semua
rumus yang memungkinkan.
4. Dalam menghitung selalu tulis satuan!
5. Jika tidak tahu rumusnya, coba analisis satuan yang diketahui dan
ditanya.
6. Perbanyak latihan soal!

Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 3

Daftar Isi
1. Matematika Dasar
2. Fisika Dasar
3. Mekanika Benda Langit
4. Fotometri dan Astrofisika
5. Teleskop

Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 4

Bab 1:
Matematika Dasar

Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 5

1.1 Satuan Penting dalam Astronomi
• Satuan Sudut:
• 1° = 60‘ (menit busur) = 3600‘‘ (detik busur)
• 2 rad = 360°  1 rad = 180°/ = 57,3°  1° = (/180) rad = 0,01745 rad
• 1 rad = 206265‘‘
• Satuan Jarak
• 1 AU = 1x jarak Bumi-Matahari = 1,496 x 10^11 m
• 1 ly = 9,46 x 10^15 m
• 1 pc (parsec) = 206265 AU (astronomical unit / satuan astronomi (SA))
= 3,26 ly (light year / tahun cahaya)
= 3,086 x 10^16 m

Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 6

1.1 Satuan Penting dalam Astronomi
• Konversi satuan sudut ke satuan jarak:
• Bumi bulat  Jari-jari rata-rata Bumi: 6371 km  Keliling Bumi: 2r
• 360° = 21600‘ = 2r  21600‘ = 2*6371km  1‘ = 2*6371km/21600 = 1,852 km
• 1‘ = 1 seamile = 1,852 km
• Konversi satuan sudut ke satuan waktu
• Astronomi Bola: 360° = 24 h  15° = 1 h  1° = 4 min
• Satuan Kecepatan
• c (lightspeed) = 300.000 km/s
• 1 knot = 1 seamile/h = 1‘/h = 1,852 km/h
• Satuan Gaya: 1 N (newton) = 1 kg*m/(s^2)
• Satuan Energi: 1 J (joule) = 1 kg*(m^2)/(s^2); 1 erg = 1*10^(-7) joule
• Satuan Daya: 1 W (watt) = 1 kg*(m^2)/(s^3)

Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 7

1.2 Diameter Sudut

d
D

𝐷 𝐷
tan 𝛿 → 𝛿 arctan
𝑑 𝑑
2𝜋 𝑟𝑎𝑑 360°
dengan : diameter sudut [°] 180°
D: diameter linear objek [m] 1 𝑟𝑎𝑑 57,3°
𝜋 𝜋
d: jarak dari pengamat ke objek [m] 1° 𝑟𝑎𝑑 0,01745 𝑟𝑎𝑑
180°
Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 8
1.3 Paralaks Sudut

Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 9

1.3 Paralaks Sudut
• Jarak Bumi-Matahari: 𝑑⨀ 1,5 · 10 𝑚 1 𝐴𝑈
⨀
• Trigonometri: tan 𝑝
∗
⨀
• p << 1° (sangat kecil): 𝑝 𝑟𝑎𝑑
∗
• Konversi: 1 rad = 206265‘‘ dan 1 pc = 206265 AU
1 𝐴𝑈
𝑝 206265 ·
𝑑∗ 𝐴𝑈
→𝑝 206265′′ · ·
∗

𝟏
→𝒑
𝒅∗ 𝒑𝒄
Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 10
Contoh soal:
KSK 2020 No. 30

Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 11

 Contoh soal:
KSK 2020 No. 30
Matahari

Pengamat d = 4,5 ly
D = 1,496 x 10^8 km
= 4,26 x 10^13 km

Bumi

1,496 · 10 𝑘𝑚
𝛿 arctan 0°0′0,72′′ 𝐛.
4,26 · 10 𝑘𝑚

Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 12

Contoh soal:
KSK 2020 No. 43

Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 13

Contoh soal:
KSK 2020 No. 43
• Diketahui:
• Jarak rata-rata Venus-Matahari: aV = 0,72 SA
• Jarak rata-rata Bumi-Matahari: aB = 1 SA
• 1 SA = 1,5 x 10^8 km
• Diameter maksimal Venus: D = 12240 km
• Ditanya: diameter sudut  ketika Venus pada posisi konjungsi inferior

Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 14

Contoh soal:
KSK 2020 No. 43
• Posisi: konjungsi inferior
• Jarak Bumi-Venus saat inferior:
𝑑 𝑎 𝑎 1 𝑆𝐴 0,72 𝑆𝐴 0,28 𝑆𝐴
𝑑 0,28 · 1,5 · 10 𝑘𝑚 0,42 · 10 𝑘𝑚
• Diameter linear Venus: 12240 km
• Diameter sudut:
𝐷
tan 𝛿
𝑑
𝐷 12240 𝑘𝑚
𝛿 arctan arctan
𝑑 0,42 · 10 𝑘𝑚
𝛿 0,01835° 66′′ e.)
Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 15
Contoh soal:
KSK 2020 No. 43
Pendalaman:
• Sudut fase :
• Sudut antara pengamat, objek, dan patokan
•𝑐 𝑎 𝑏 2𝑎𝑏 · cos 𝜙
• Sudut elongasi :
• Sudut antara objek, pengamat, dan patokan
•𝑎 𝑏 𝑐 2𝑏𝑐 · cos 𝜀
• Sudut separasi :
• Sudut antara pengamat, patokan, dan objek
•𝑏 𝑎 𝑐 2𝑎𝑐 · cos 𝛽
Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 16
Contoh soal:
KSK 2020 No. 43
Pendalaman:
• Elongasi maksimum timur = 90°:
• Planet interior sebagai bintang pagi/fajar
• Elongasi maksimum barat = 90°:
• Planet interior sebagai bintang senja

Elongasi Timur Elongasi Barat

Bintang fajar Bintang senja

Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 17

Contoh soal:
KSK 2020 No. 43
Pendalaman
• Posisi: elongasi maksimum
• Jarak Bumi-Venus saat elongasi max:
𝑑 𝑎 𝑎 1 𝑆𝐴 0,72 𝑆𝐴
𝑑 0,694 𝑆𝐴
𝑑 0,694 · 1,5 · 10 𝑘𝑚 1,041 · 10 𝑘𝑚
av • Diameter linear Venus: 12240 km
aB • Diameter sudut:
𝐷
d tan 𝛿
𝑑
𝐷 12240 𝑘𝑚
𝛿 arctan arctan
𝑑 1,041 · 10 𝑘𝑚
𝛿 0,007485° 27′′
Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 18
Latihan Mandiri
• OSK 2015 No. 93, 99
• OSP 2015 No. 47, 48
• OSP 2016 No. 3, esai No. 1b
• OSK 2017 No. 45, 46
• OSP 2018 No. 8
• OSN 2018 No. 40
• OSK 2019 No. 34
• KSK 2020 No. 40, 42, 43, 44, 45

Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 19

Bab 2:
Fisika Dasar

Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 20

2.1 Gaya (Kekuatan)
• Gaya: Kekuatan/kesanggupan suatu benda bermassa untuk berbuat sesuatu
·
• Satuan: 1 𝑁 𝑁𝑒𝑤𝑡𝑜𝑛 1
· ·
•𝐹 dengan p: momentum [ ]
Momentum: Saat yang tepat
•𝐹 𝑚·𝑎 dengan m: massa [kg]; a: percepatan [ ]
•𝐹 𝑚·𝑔 dengan g: percepatan gravitasi [ ]
·
•𝐹 𝑚·𝑔 𝐺 ;𝑔 𝐺 dengan
r: radius kedua benda bermassa [m]
·
G: konstanta gravitasi [6,67 x 10^(-11) ]

Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 21

2.2 Energi vs Usaha vs Daya
• Energi: Kekuatan yang dimiliki benda bermassa untuk bergerak dan melakukan usaha (kerja)
Rumus dasar: 𝐸 𝐹 𝑑𝑠 dengan s adalah satuan jarak
·
Satuan: 1 𝐽 𝐽𝑜𝑢𝑙𝑒 1 ; 1 kal (kalori) = 4,2 J (Joule)
• Energi Potensial: Kekuatan yang belum dikerahkan (diam)
𝐸 𝐹·ℎ 𝑚·𝑔·ℎ
𝑀·𝑚 𝑀·𝑚
𝐸 𝐺 𝑑𝑟 𝐺
𝑟 𝑟
• Energi Kinetik: Kekuatan yang dikerahkan ketika bergerak
𝑚·𝑣 1
𝐸 𝑑𝑠 𝑚 · 𝑣 𝑑𝑣 𝑚𝑣
𝑑𝑡 2

Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 22

2.2 Energi vs Usaha vs Daya
• Energi: Kekuatan yang dimiliki benda bermassa untuk bergerak dan melakukan usaha (kerja)
Rumus dasar: 𝐸 𝐹 𝑑𝑠 dengan s adalah satuan jarak
·
Satuan: 1 𝐽 𝐽𝑜𝑢𝑙𝑒 1 ; 1 kal (kalori) = 4,2 J (Joule)
• Energi Mekanik: Gabungan kekuatan ketika bergerak dan yang masih tersimpan
𝐸 𝐸 𝐸
• Energi Dalam: Kekuatan dari dalam untuk menghasilkan kalor dan/atau melakukan usaha
∆𝑈 ∆𝑄 ∆𝑊 dengan Q: kalor dan W: usaha (kerja)
• Energi Panas (Kalor): Kekuatan untuk melakukan transfer panas akibat perbedaan suhu
∆𝑄 𝑚 · 𝑐 · ∆𝑇 dengan c: kalor jenis [J/(kg*K)]; T: temperatur (K)
∆𝑄 𝑚 · 𝐶 dengan C: kalor lebur atau kalor uap [J/kg]

Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 23

2.2 Energi vs Usaha vs Daya
• Energi: Kekuatan yang dimiliki benda bermassa untuk bergerak dan melakukan usaha (kerja)
Rumus dasar: 𝐸 𝐹 𝑑𝑠 dengan s adalah satuan jarak
·
Satuan: 1 𝐽 𝐽𝑜𝑢𝑙𝑒 1 ; 1 kal (kalori) = 4,2 J (Joule)
• Energi Listrik:
𝐸 𝑉 · 𝑄 𝑉 · 𝐼 · 𝑡 𝑃 · 𝑡 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑉 𝐼 · 𝑅
dengan V: voltase (potensial per muatan) [V: volt]; Q: muatan listrik [C: coulomb];
I: arus listrik [A: ampere]; R: hambatan (: ohm); P: daya [W: watt]
• Energi Radiasi: Kesetaraan massa dan energi ketika bergerak dengan kecepatan cahaya
𝐸 𝑚 · 𝑐 dengan c: kecepatan cahaya [300.000 km/s]

Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 24

2.2 Energi vs Usaha vs Daya
• Usaha (kerja): kegiatan yang mengerahkan energi
·
• Satuan: 1 𝐽 𝐽𝑜𝑢𝑙𝑒 1 ; 1 kal (kalori) = 4,2 J (Joule)
•𝑊 𝐹 𝑑𝑠 dengan s adalah satuan jarak
• Daya (pencapaian/tenaga): jumlah pekerjaan (usaha) yang dilakukan per
satuan waktu
·
• Satuan: 1 𝑊 𝑊𝑎𝑡𝑡 1
•𝑃

Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 25

Contoh soal:
OSK 2018 No. 16
Seandainya setiap detik dalam matahari terjadi perubahan 4×10^9 kg
materi menjadi radiasi. Berapakah daya listrik (dalam Watt) yang
dihasilkan bila 50% energi radiasi yang diubah menjadi energi listrik
oleh sebuah plat fotosel?
a.) 1,8 · 10 𝑊 c.) 1,8 · 10 𝑊 e.) 1,8 · 10 𝑊
b.) 1,8 · 10 𝑊 d.) 1,8 · 10 𝑊

• Energi radiasi: 𝐸 𝑚·𝑐 4 · 10 𝑘𝑔 · 3 · 10 3,6 · 10 𝐽

• Energi listrik: 𝑊 𝐸 50% · 𝐸 1,8 · 10 𝐽
, ·
• Daya: 𝑃 1,8 · 10 𝑊𝑎𝑡𝑡 a.)

Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 26

Latihan Mandiri
• OSK 2018 No. 16
• OSP 2018 No. 6, 7
• KSK 2020 No. 34, 49

Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 27

Bab 3:
Mekanika Benda Langit

Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 28

3.1 Hukum Gravitasi Newton
·
•𝐹 𝑚·𝑔 𝐺 ;𝑔 𝐺 dengan
r: radius kedua benda bermassa [m]
·
G: konstanta gravitasi [6,67 x 10^(-11) ]
• Hukum kuadrat kebalikan (untuk satu sistem yang sama: 𝑀 𝑀 ):
𝑀
𝑔 𝐺 →𝑔·𝑟 𝐺·𝑀 𝑐𝑜𝑛𝑠𝑡.
𝑟
𝑟
𝑔 ·𝑟 𝑔 ·𝑟 →𝑔 𝑔
𝑟

Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 29

3.2 Hukum 1 Kepler
„Orbit setiap planet berbentuk elips dan Matahari sebagai titik fokusnya.“

=0 0<<1 =1 1<<∞

Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 30

 3.2 Hukum 1 Kepler
„Orbit setiap planet berbentuk elips dan Matahari sebagai titik fokusnya.“
2a • a: setengah sumbu panjang / jarak rata-
a rata objek ke titik fokus elips
• b: setengah sumbu pendek
b a • e: eksentrisitas linear / jarak dari titik
fokus elips ke titik pusat elips
Aphelion Perihelion • : eksentrisitas numerik / tingkat
a e keelipsan suatu irisan kerucut
b Titik fokus ellips
• rAp: aphelion / jarak terjauh objek ke titik
fokus elips
• rPe: perihelion / jarak terdekat objek ke
titik fokus elips
rAp rPe

Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 31

 3.2 Hukum 1 Kepler
„Orbit setiap planet berbentuk elips dan Matahari sebagai titik fokusnya.“
2a 𝒙𝟐 𝒚𝟐
• Persamaan elips: 𝟏
a 𝒂𝟐 𝒃𝟐
• Pythagoras: 𝒂𝟐 𝒃𝟐 𝒆𝟐
a 𝒆
b • Eksentrisitas: 𝜺
𝒂
Aphelion Perihelion
• Jarak Perihelion:
a e 𝒓𝑷𝒆 𝒂 𝒆
𝑒
𝒓𝑷𝒆 𝑎 𝑎 𝑎 𝑎𝜀 𝒂· 𝟏 𝜺
b Titik fokus ellips 𝑎
• Jarak Aphelion:
𝒓𝑨𝒑 𝒂 𝒆
𝑒
rAp rPe 𝒓𝑨𝒑 𝑎 𝑎 𝑎 𝑎𝜀 𝒂· 𝟏 𝜺
𝑎

Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 32

3.3 Hukum 2 Kepler
„Kecepatan orbit suatu planet lebih cepat terjadi pada perihelion dibandingkan
dengan aphelion dan dalam jangka waktu yang sama planet akan berevolusi
membentuk bidang yang luasnya sama.“

Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 33

3.3 Hukum 2 Kepler
• Kecepatan Orbit
• Gaya sentripetal:
𝜔 dengan : kecepatan sudut [rad/s]; T: periode [s]
𝑚·𝑣
𝐹 𝑚·𝜔 ·𝑟
𝑟 vorbit
• Gaya sentrifugal:
𝑚·𝑣
𝐹 𝐹 𝑚·𝜔 ·𝑟 M
𝑟 m
• Gaya gravitasi: Fcfug Fgrav
𝑀·𝑚
𝐹 𝐺
𝑟

Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 34

3.3 Hukum 2 Kepler
• Kecepatan Orbit
• Kesetimbangan gaya (Hk. 1 Newton):
𝐹 0

𝐹 𝐹 0
𝑚·𝑣 𝑀·𝑚 vorbit
𝐺 0
𝑟 𝑟
𝑚·𝑣 𝑀·𝑚
𝐺 m M
𝑟 𝑟
𝑀 𝑀 Fcfug Fgrav
𝑣 𝐺 → 𝑣 𝐺 𝑔·𝑟
𝑟 𝑟
dengan 𝑔 𝐺

Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 35

3.3 Hukum 2 Kepler
• Kecepatan lepas (escape velocity)
Kecepatan minimum untuk lepas dari gravitasi
𝐸 𝐸 𝐸 0→𝐸 𝐸
1 𝑀·𝑚
𝑚𝑣 𝐺
2 𝑟
𝑀 𝑀
𝑣 2𝐺 → 𝑣 2𝐺 2𝑔 · 𝑟
𝑟 𝑟
dengan 𝑔 𝐺

Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 36

3.4 Hukum 3 Kepler
„Kuadrat periode revolusi suatu planet berbanding lurus dengan
pangkat tiga jarak rata-rata dari pusat massanya (Matahari).“
• Kesetimbangan gaya (Hk. 1 Newton):
𝐹 0 𝑣 2𝜋
𝜔 vorbit
𝑟 𝑇
𝐹 𝐹 0
2𝜋 𝑀·𝑚 m M
𝑚· ·𝑟 𝐺 0
𝑇 𝑟
4𝜋 𝑀·𝑚
Fcfug Fgrav
𝑚· ·𝑟 𝐺 Perbandingan 2 planet dalam 1 sistem
𝑇 𝑟
𝑟 𝐺·𝑀 yang sama pusat massanya sama
𝑐𝑜𝑛𝑠𝑡. 𝑟 𝑟
𝑇 4𝜋
𝑇 𝑇
Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 37
Latihan Mandiri
• OSK 2016 No. 13
• OSP 2016 No. 4, esai No. 1a
• OSN 2016 No. 8
• OSK 2017 No. 44, 56
• OSP 2017 No. 16, 21, esai
• OSK 2018 No. 9
• OSN 2018 No. 39
• OSK 2019 No. 33
• KSK 2020 No. 39, 40, 41
Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 38
Bab 4:
Fotometri dan Astrofisika

Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 39

4.1 Pancaran Gelombang Elektromagnetik

Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 40

4.2 Hukum Wien
• Makin tinggi temperatur (T) suatu benda hitam, maka panjang
maksimum gelombang max) yang dipancarkan akan mengecil.
• Bintang dengan temperatur tinggi cenderung kebiruan dan
bintang dengan temperatur rendah cenderung kemerahan.

Konstanta Wien

Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 41

Contoh soal:
OSK 2018 No. 19

Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 42

Contoh soal:
OSK 2018 No. 19
• Diketahui: panjang gelombang maksimum 𝜆 3,256 · 10 𝑐𝑚
• Ditanya: temperatur T
• Jawab:
𝜆 𝑐𝑚 · 𝑇 𝐾 0,2898 𝑐𝑚 𝐾
0,2898 𝑐𝑚 𝐾 0,2898 𝑐𝑚 𝐾
𝑇𝐾 8900 𝐾 𝒆.
𝜆 𝑐𝑚 3,256 · 10 𝑐𝑚

Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 43

4.3 Fluks (Aliran) dan Luminositas
• Fluks pancaran: energi yang dipancarkan oleh benda hitam per satuan luas dan waktu
F σ·𝑇 [Satuan: 𝑊/𝑚 ]
dengan σ 5,67 · 10 𝑊/ 𝑚 𝐾 „Konstanta Stefen-Boltzmann“
• Luminositas: energi yang dipancarkan oleh keseluruhan luas permukaan suatu benda hitam
per satuan waktu
L 𝐴 · 𝐹 4𝜋𝑅 · 𝐹 [Satuan: 𝑊]
dengan A: luas permukaan benda pemancar; R: radius benda pemancar
• Fluks terima (irradiance): energi yang diterima oleh pengamat per satuan luas dan waktu
E [Satuan: 𝑊/𝑚 ]
dengan d: jarak benda pemancar ke penerima

Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 44

4.3 Fluks (Aliran) dan Luminositas

Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 45

Contoh soal:
OSK 2018 No. 8

Ralat: dalam kilo Joule (kJ)

a.) 54 c.) 364 e.) 728

b.) 273 d.) 546
Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 46
Contoh soal:
OSK 2018 No. 8
• Diketahui:
• Luas segitiga: 𝐴 75 3 𝑚
• Fluks terima permukaan Bumi: 𝐸 700 700
·
• Efisiensi sel surya: 𝜂 50%
• Dicari: Energi yang diterima oleh sel surya dalam 2 detik

Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 47

Contoh soal:
OSK 2018 No. 8
• Luas permukaan sel surya:
𝐴 6·𝐴 6 · 75 3 𝑚 450 3 𝑚
• Fluks (aliran energi) yang diterima sel surya:
𝑊 𝑃
𝑊 𝑃·𝑡 → · 𝑡 → 𝑊∗ 𝐸·𝑡
𝐴 1𝑚 𝐴 1𝑚
∗
𝑊𝑎𝑡𝑡 𝐽𝑜𝑢𝑙𝑒
𝑊 700 · 2 𝑠 1400
𝑚 𝑚
• Energi yang diterima sel surya:
𝑊 𝜂 · 𝑊∗ · 𝐴 50% · 1400 · 450 3 𝑚 545.596 𝐽 546 𝑘𝐽 d.)

Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 48

Contoh soal:
OSN 2018 No. 34

Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 49

Contoh soal:
OSN 2018 No. 34
• Diketahui:
•𝐸 1,52 · 10 𝐽𝑦 1,52 · 10 𝑊𝑚 𝐻𝑧
•𝑓 8 𝑀𝐻𝑧 8 · 10 𝐻𝑧
•𝑑 5,2 𝑆𝐴 ; 𝑑 1 𝑆𝐴
• Dicari: Luminositas Jupiter
• Jawab:
𝑑 𝑑 𝑑 5,2 𝑆𝐴 1 𝑆𝐴 4,2 𝑆𝐴 6,3 · 10 𝑚
𝐸 𝐸 ·𝑓 1,52 · 10 𝑊𝑚 𝐻𝑧 · 8 · 10 𝐻𝑧 1,216 · 10 𝑊𝑚

E →𝐿 𝐸 · 4𝜋 · 𝑑 1,216 · 10 𝑊𝑚 · 4𝜋 · 6,3 · 10 𝑚 606 𝐺𝑊 a.)

Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 50

4.4 Sistem Magnitudo
• Semakin terang sebuah bintang, semakin kecil magnitudonya
• Magnitudo Semu m:
𝐿
𝑚 2,5 log 𝐸 2,5 log
4𝜋𝑑
• Magnitudo Mutlak M: d = 10 pc
𝐿
𝑀 2,5 log 𝐸′ 2,5 log
4𝜋10
• Skala Pogson:
𝐸 𝐸
𝑚 𝑚 2,5 log ↔ 2,512
𝐸 𝐸
𝐿 𝐿
𝑀 𝑀 2,5 log ↔ 2,512
𝐿 𝐿
Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 51
4.4 Sistem Magnitudo
• Modulo Jarak m – M:
𝐿
𝑚 2,5 log
4𝜋𝑑
𝐿
𝑀 2,5 log
4𝜋10
10
𝑚 𝑀 2,5 log 5 5 log 𝑑
𝑑

Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 52

Contoh soal:
OSK 2018 No. 17

Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 53

Contoh soal:
OSK 2018 No. 17
• Diketahui:
•𝑑 30 𝑝𝑐
•𝑇 𝑇
•𝑅 100 𝑅
•𝑚 𝑚 →𝑚 𝑚 0
• Dicari: 𝑑

Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 54

Contoh soal:
OSK 2018 No. 17 L 𝐴 · 𝐹 4𝜋𝑅 · 𝐹
F σ·𝑇
• Jawab: σ 5,67 · 10 𝑊/ 𝑚 𝐾
𝐿
𝐸 4𝜋𝑑
2,512 → 2,512
𝐸 𝐿
4𝜋𝑑

4𝜋σ · 𝑅 ·𝑇
𝑑 𝑅 ·𝑇
→ 2,512 →𝑑 ·𝑑 · 2,512
4𝜋σ · 𝑅 ·𝑇 𝑅 ·𝑇
𝑑

Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 55

Contoh soal:
OSK 2018 No. 17
• Jawab:
1
100 𝑅 · 𝑇
4
𝑑 · 30 𝑝𝑐 · 2,512
𝑅 ·𝑇

1
10000 ·
𝑑 256 · 900 𝑝𝑐 · 1 187,5 𝑝𝑐 𝒂.
1

Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 56

Latihan Mandiri
• OSP 2015 esai No. 5a
• OSP 2016 No. 8
• OSK 2018 No. 8, 10, 11, 17, 19, 34
• OSP 2019 No. 43, 47, 50
• OSN 2019 No. 5
• KSK 2020 No. 34, 35, 36

Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 57

Bab 5:
Teleskop

Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 58

5.1 Teleskop Refraktor
• Optik: Lensa
• Fokus objektif = panjang teleskop tanpa eyepiece
• Kelemahan: Aberasi Kromatis

/ okuler

fob fok
Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 59
 5.2 Teleskop Reflektor
• Optik: Cermin
• Fokus objektif > panjang teleskop tanpa eyepiece
• Kelemahan: Aberasi Spheris

Newtonian Cassegrain

Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 60

 5.2 Teleskop Reflektor
• Optik: Cermin
• Fokus objektif > panjang teleskop tanpa eyepiece
• Kelemahan: Aberasi Spheris

Schmidt Schmidt-Cassegrain

Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 61

5.3 Rumus Dasar Teleskop
f
• Rumus Dasar Lensa:
1 1 1
𝑓 𝑠 𝑠′
s s‘ • Panjang Teleskop:
Mata rileks: 𝑑 𝑓 𝑓
okuler /
Mata berakomodasi: 𝑑 𝑓 𝑠

D • Focal Ratio: 𝑓 /𝐷
• Magnifikasi Teleskop:
fob fok 𝑓
𝑀
𝑓
Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 62
 5.3 Rumus Dasar Teleskop
• Hukum Whittaker:
 Perbesaran efektif teleskop
𝐷
𝑀 28 𝐷
2

• Field of View (FOV) / Medan Pandang:

 Bentangan yang teramati di teleskop
𝐹𝑂𝑉
𝐹𝑂𝑉 : medan pandang semu (50°…70°)

Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 63

 5.3 Rumus Dasar Teleskop
• Pupil keluaran / exit pupil:
 Diameter berkas yang keluar dari lensa okuler
𝑓 𝑓 1
𝑒𝑥𝑖𝑡 𝑝𝑢𝑝𝑖𝑙 ·𝐷 ·𝐷
𝑓𝑜𝑐𝑎𝑙 𝑟𝑎𝑡𝑖𝑜 𝑓 𝑀

• Light Gathering Power: LGP dengan 𝑑 7 … 10 𝑚𝑚

 Kemampuan teleskop mengumpulkan cahaya dibandingkan dengan mata telanjang

• Magnitudo Batas: m 6 5 log dengan 𝑑 7 … 10 𝑚𝑚

 Objek teredup yang dapat diamati teleskop

Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 64

 5.3 Rumus Dasar Teleskop
• Daya Pisah / Resolving Power 
Kemampuan teleskop untuk dapat membedakan 2 objek terpisah
1,22𝜆
𝛼
𝐷
𝑑 ≪ °→
tan 𝛼
𝐿
𝑑 1,22𝜆 1,22𝜆
Airy disk P1

𝛼 →𝑑 ·𝐿 dm
𝐿 𝐷 𝐷 Lensa
D

Airy disk P2

L f
Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 65
Latihan Mandiri
• OSP 2015 esai No. 5b
• OSP 2017 No. 25
• OSN 2017 No. 35
• OSP 2018 No. 9
• OSN 2019 No. 9
• KSK 2020 No. 31, 32, 33

Astronomi Dasar - Fransiskus L. S. 66