BERBICARA KECUALI YANG BERMANFAAT.

، ‫ب ِإلَ ْي ِه‬ ُ ‫ستَ ْغفِ ُرهُ َونَتُ ْو‬

ْ َ‫ستَ ِع ْينُهُ َون‬ْ َ‫الح ْم َد هَّلِل ِ نَ ْح َم ُدهُ َون‬
َ َّ‫ِإن‬ BERIKUT KAMI NUKILKAN BEBERAPA BENCANA YANG DAPAT
DITIMBULKAN OLEH LIDAH. DENGAN HARAPAN AGAR KITA
ْ‫ َمن‬، ‫ت َأ ْع َمالِنَا‬ ِ ‫س يَِّئا‬ َ ‫س نَا َو‬ِ ُ‫ش ُر ْو ِر َأ ْنف‬ ُ ْ‫َونَ ُع ْو ُذ بِاهللِ ِمن‬ MENJAUHINYA SETELAH KITA FAHAM. KARENA KITA TIDAK
AKAN BISA MENGHINDARINYA KALAU KITA BELUM
، ُ ‫ي لَ ه‬ َ ‫ض لِ ْل فَاَل َه ا ِد‬ ْ ُ‫ض َّل لَ هُ َو َمنْ ي‬ ِ ‫يَ ْه ِد ِه هللاُ فَاَل ُم‬ MENGETAHUI BERBAGAI BENCANA INI. DI ANTARA BENCANA-

َّ‫ش َه ُد َأن‬ ْ ‫ش ِر ْي َك لَ هُ َوَأ‬ َ ‫ش َه ُد َأنْ اَل ِإلَهَ ِإاَّل هللاُ َو ْح َدهُ اَل‬ ْ ‫َوَأ‬
BENCANA ITU ADALAH:

‫س لَّ َم َعلَ ْي ِه َو َعلَى‬ َ ‫ص لَّى هللاُ َو‬ َ ‫س ْولُهُ ؛‬

1. MEMBICARAKAN SESUATU YANG TIDAK BERMANFAAT.
ُ ‫ُم َح َّمداً َع ْب ُدهُ َو َر‬
‫ْحبِ ِه َأ ْج َم ِع ْي َن‬ ‫ص‬َ ‫آلِ ِه َو‬
NABI MUHAMMAD
BERSABDA:
SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM

ِ ‫َأ َّما بَ ْع ُد َم َع‬

‫ اِتَّقُ ْوا هللاَ ؛ فَِإنَّ َم ِن‬: ِ‫اش َر ال ُمْؤ ِمنِ ْي َن ِعبَا َد هللا‬ ‫ساَل ِم ا ْل َم ْر ِء تَ ْر َكهُ َما اَل يَ ْعنِي ِه‬
ْ ‫س ِن ِإ‬
ْ ‫ِإنَّ ِمنْ ُح‬
َ ‫ اتَّقَى هللاَ َوقَاهُ َوَأ ْر‬.
ُ‫ش َدهُ ِإلَى َخ ْي ِر ِد ْينِ ِه َو ُد ْنيَاه‬ “SESUNGGUHNYA DI ANTARA KEBAIKAN ISLAM SESEORANG
ADALAH DIA MENINGGALKAN PERKARA YANG TIDAK
BERMANFAAT.” [HR. TIRMIDZI, IBNU MAJAH, MALIK, AL-
IBADALLAH, BAGHAWI. DISHAHIHKAN OLEH AL-ALBANI]

WAKTU ADALAH MODAL UNTUK MELAKUKAN AMAL SHALIH. SESUATU YANG TIDAK BERMANFAAT ITU, BISA BERUPA
ORANG YANG MENGERTI HAKIKAT INI, MAKA DIA TIDAK AKAN PERKATAAN ATAU PERBUATAN; PERKARA YANG HARAM,
MENGGUNAKANNYA KECUALI UNTUK PERKARA YANG ATAU MAKRUH, ATAU PERKARA MUBAH YANG TIDAK
BERMANFAAT. DIA AKAN BERUSAHA MEMANFAATKAN BERMANFAAT. OLEH KARENA ITU, SUPAYA TERHINDAR DARI
SEGALA POTENSI DIRI UNTUK BAHAYA LISAN YANG PERTAMA INI, HENDAKLAH SESEORANG
MENDAPATKAN PAHALA SEBANYAK MUNGKIN. DIANTARA SELALU MENGUCAPKAN SESUATU YANG MENGANDUNG
YANG BISA MUDAH DIMANFAATKAN UNTUK MENABUNG KEBAIKAN. JIKA TIDAK BISA, HENDAKNYA DIAM.
BEKAL DI SISI ALLAH AZZA WA JALLA ADALAH LIDAH.
DENGAN LIDAH, SESEORANG BISA BERDZIKIR DAN SALING NABI MUHAMMAD SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM
NASIHAT-MENASIHATI SEHINGGA MERAIH BANYAK PAHALA. BERSABDA:
NAMUN SEBALIKNYA, LIDAH JUGA BISA MENGAKIBATKAN
DOSA DAN MENYERET SESEORANG KE NERAKA, JIKA TIDAK
DIMANFAATKAN UNTUK KEBAIKAN. KESADARAN SESEORANG ‫ان يُ ْؤ ِمنُ بِاهَّلل ِ َوا ْليَ ْو ِم اآْل خِ ِر فَ ْليَقُ ْل َخ ْي ًرا َأ ْو‬
َ ‫َمنْ َك‬
TERHADAP FUNGSI DAN BAHAYA LISAN INI AKAN
MENDORONG DIRINYA UNTUK MENJAGA LIDAH, TIDAK
ْ‫ُمت‬ ‫ص‬
ْ َ‫لِي‬
 ‫س ِط ا ْل َجنَّ ِة لِ َمنْ تَ َر َك‬ َ ‫ت فِي َو‬ ٍ ‫ان ُم ِحقًّا َوبِبَ ْي‬
َ ‫وَِإنْ َك‬
“BARANGSIAPA BERIMAN KEPADA ALLAH DAN HARI AKHIR,
HENDAKLAH DIA MENGUCAPKAN SESUATU YANG BAIK ATAU
DIAM.” [HR. BUKHARI, MUSLIM, DARI ABU HURAIRAH
RADHIYALLAHU ANHU] ْ‫ت فِي َأ ْعلَى ا ْل َجنَّ ِة لِ َمن‬ٍ ‫ان َما ِز ًحا َوبِبَ ْي‬َ ‫ب وَِإنْ َك‬َ ‫ا ْل َك ِذ‬
WALAUPUN INI BERAT, NAMUN SEYOGYANYA SEORANG ُ‫ه‬ َ‫َن ُخلُق‬ ‫س‬ َّ ‫َح‬
HAMBA YANG INGIN SELAMAT DI AKHIRAT AGAR SELALU
BERUSAHA UNTUK MELAKUKANNYA. DIRIWAYATKAN BAHWA “SAYA MEMBERIKAN JAMINAN RUMAH DI PINGGIRAN SURGA
MUWARRIQ AL-‘IJLI RAHIMAHULLAH BERKATA : “ADA SATU BAGI ORANG YANG MENINGALKAN PERDEBATAN WALAUPUN
PERKARA YANG AKU SUDAH MENCARINYA SEMENJAK DIA ORANG YANG BENAR. SAYA MEMBERIKAN JAMINAN
DUAPULUH TAHUN LALU. AKU BELUM BERHASIL MERAIHNYA. RUMAH DI TENGAH SURGA BAGI ORANG YANG MENINGALKAN
NAMUN AKU TIDAK AKAN BERHENTI MENCARINYA”. ORANG- KEDUSTAAN WALAUPUN DIA BERCANDA. SAYA MEMBERIKAN
ORANG BERTANYA: “APA ITU WAHAI ABU MU’TAMIR?” DIA JAMINAN RUMAH DI SURGA YANG TINGGI BAGI ORANG YANG
MENJAWAB : “DIAM (TIDAK BERBICARA-RED) SESUATU YANG MEMBAGUSKAN AKHLAQNYA.” [HR. ABU DAWUD].
TIDAK BERMANFAAT BAGIKU”
MENGINGKARI KEMUNGKARAN DAN MENJELASKAN
2. BERDEBAT DENGAN CARA BATIL ATAU TANPA ILMU. KEBENARAN MERUPAKAN KEWAJIBAN SEORANG MUSLIM.
JIKA PENJELASAN ITU DITERIMA, ITULAH YANG DIKEHENDAKI.
NABI SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM BERSABDA: NAMUN JIKA DITOLAK, MAKA HENDAKLAH DIA
MENINGGALKAN PERDEBATAN. INI DALAM MASALAH AGAMA,

ِ ‫ال ِإلَى هَّللا ِ اَأْللَ ُّد ا ْل َخ‬

‫ص ُم‬ َ ‫ِإنَّ َأ ْب َغ‬
ِ ‫ض ال ِّر َج‬
APALAGI DALAM URUSAN DUNIA, MAKA TIDAK ADA ALASAN
UNTUK BERDEBAT.

“SESUNGGUHNYA ORANG YANG PALING DIMURKAI OLEH 3. BANYAK BERBICARA, SUKA MENGGANGGU DAN SOMBONG
ALLAH ADALAH ORANG YANG SELALU MENDEBAT. [HR.
BUKHARI, MUSLIM, DLL] MASALAH-MASALAH INI DIJELASKAN OLEH NABI
SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM DENGAN SABDA BELIAU
MENDEBAT DALAM HADITS DI ATAS MAKSUDNYA ADALAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM:
MENDEBAT DENGAN CARA BATIL ATAU TANPA ILMU.
SEDANGKAN ORANG YANG BERADA DI PIHAK YANG BENAR,
‫س ا يَ ْو َم ا ْلقِيَا َم ِة‬ ً ِ‫ِإنَّ ِمنْ َأ َحبِّ ُك ْم ِإلَ َّي َوَأ ْق َربِ ُك ْم ِمنِّي َم ْجل‬
SEBAIKNYA DIA JUGA MENGHINDARI PERDEBATAN. KARENA
DEBAT ITU AKAN MEMBANGKITKAN EMOSI, MENGOBARKAN
‫سا‬ ً ِ‫ض ُك ْم ِإلَ َّي َوَأ ْب َع َد ُك ْم ِمنِّي َم ْجل‬َ ‫اسنَ ُك ْم َأ ْخاَل قًا وَِإنَّ َأ ْب َغ‬ِ ‫َأ َح‬
KEMURKAAN, MENYEBABKAN DENDAM, DAN MENCELA ‫ون‬َ ُ‫ون َوا ْل ُمتَفَ ْي ِهق‬ َ ُ‫َش ِّدق‬ َ ‫ون َوا ْل ُمت‬ َ ‫يَ ْو َم ا ْلقِيَا َم ِة الثَّ ْرثَ ا ُر‬
َ ُ‫َش ِّدق‬ َ ‫س و َل هَّللا ِ قَ ْد َعلِ ْمنَا الثَّ ْرثَ ا ُر‬ ُ ‫قَ الُوا يَا َر‬
ORANG LAIN. NABI SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM
BERSABDA: ‫ون‬ َ ‫ون َوا ْل ُمت‬
‫ض ا ْل َجنَّ ِة لِ َمنْ تَ َر َك ا ْلمِ َرا َء‬ ٍ ‫َأنَا َز ِعي ٌم بِبَ ْي‬
ِ َ‫ت فِي َرب‬ ‫ون‬ َ ‫ا َل ا ْل ُمتَ َكبِّ ُر‬ َ‫ون ق‬ َ ُ‫فَ َما ا ْل ُمتَفَ ْي ِهق‬
SESUNGGUHNYA TERMASUK ORANG YANG PALING KUCINTAI YANG SOMBONG. TETAPI TIDAK TERMASUK SAJAK YANG
DI ANTARA KAMU DAN PALING DEKAT TEMPAT DUDUKNYA DIBENCI, LAFAZH-LAFAZH YANG DISAMPAIKAN KHATIB,
DENGANKU PADA HARI KIAMAT ADALAH ORANG-ORANG KALIMAT INDAH UNTUK MEMBERI PERINGATAN, ASAL TIDAK
YANG PALING BAIK AKHLAQNYA DI ANTARA KAMU. DAN BERLEBIHAN DAN ANEH. KARENA TUJUANNYA ADALAH
SESUNGGUHNYA ORANG YANG PALING KUBENCI DI ANTARA UNTUK MEMBANGKITKAN HATI DAN MENGGERAKKANNYA
KAMU DAN PALING JAUH TEMPAT DUDUKNYA DENGANKU MENUJU KEBAIKAN, KALIMAT YANG INDAH, DAN
PADA HARI KIAMAT ADALAH ATS-TSARTSARUN, AL- SEMACAMNYA.
MUTASYADDIQUN, DAN AL-MUTAFAIHIQUN. PARA SAHABAT
BERKATA: “WAHAI RSULULLAH, KAMI TELAH MENGETAHUI 4. MENGUCAPKAN PERKATAAN KEJI, JOROK, CELAAN, DAN
AL-TSARTSARUN ADALAH ORANG YANG BANYAK BICARA, SEMACAMNYA.
SEDANGKAN AL-MUTASYADDIQ ADALAH ORANG YANG BIASA
MENGGANGGU ORANG LAIN DENGAN PERKATAAN DAN SEMUA HAL INI TERCELA DAN TERLARANG. NABI
BERBICARA JOROK KEPADA MEREKA, TETAPI APAKAH AL- SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM BERSABDA:
MUTAFAIHIQUN? BELIAU MENJAWAB: “ORANG-ORANG YANG
SOMBONG”. [HR. TIRMIDZI DAN AHMAD]

IMAM IBNUL ATSIR RAHIMAHULLAH MENJELASKAN DALAM

KITAB AN-NIHAYAH : “ATS-TSARTSARUN ADALAH ORANG-
ORANG YANG BANYAK BICARA DENGAN MEMAKSAKAN DIRI
DAN KELUAR DARI KEBENARAN. AL-MUTASYADDIQUN
ADALAH ORANG-ORANG YANG BERBICARA PANJANG LEBAR
TANPA HATI-HATI. ADA JUGA YANG MENGATAKAN, AL-
MUTASYADDIQ ADALAH ORANG YANG MENGOLOK-OLOK
ORANG LAIN DENGAN MENCIBIRKAN BIBIR KEARAH MEREKA”.
IMAM AL-MUNDZIRI RAHIMAHULLAH MENGATAKAN DALAM
AT-TARGHIB : “ATS-TSARTSAR ADALAH ORANG YANG
BANYAK BICARA DENGAN MEMAKSAKAN DIRI. AL-
MUTASYADDIQ ADALAH ORANG YANG BERBICARA DENGAN
SELURUH BIBIRNYA UNTUK MENUNJUKKAN KEFASIHAN DAN
KEAGUNGAN PERKATAANNYA. AL-MUTAFAIHIQ HAMPIR
SEMAKNA DENGAN AL-MUTASYADDIQ. KARENA MAKNANYA
ADALAH ORANG YANG MEMENUHI MULUTNYA DENGAN
PERKATAAN DAN BERBICARA PANJANG LEBAR UNTUK
MENUNJUKKAN KEFASIHANNYA, KEUTAMAANNYA, DAN
MERASA LEBIH TINGGI DARI ORANG LAIN.
OLEH KARENA INILAH, NABI SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA
SALLAM MENAFSIRKAN AL-MUTAFAIHIQ DENGAN ORANG
‫ش َواَل ا ْلبَ ِذي ِء‬ ِ َ‫ان َواَل ا ْلف‬
ِ ‫اح‬ ِ َّ‫س ا ْل ُم ْؤ ِمنُ بِالطَّع‬
ِ َّ‫ان َواَل اللَّع‬ َ ‫لَ ْي‬
“SEORANG MUKMIN BUKANLAH ORANG YANG BANYAK
MENCELA, BUKAN ORANG YANG BANYAK MELAKNAT, BUKAN
ORANG YANG KEJI (BURUK AKHLAQNYA), DAN BUKAN ORANG
YANG JOROK OMONGANNYA.” [HR. TIRMIDZI, AHMAD, DAN
LAIN-LAIN]
FUHSY (KEJI) DAN BADZA’ (JOROK) ADALAH
MENGUNGKAPKAN PERKARA-PERKARA YANG DIANGGAP KEJI
(TABU) DENGAN KATA-KATA GAMBLANG. BIASANYA TENTANG
LAFAZH-LAFAZH JIMA’ DAN YANG BERKAITAN DENGANNYA.
ORANG-ORANG YANG SOPAN AKAN MENJAUHI UNGKAPAN-
UNGKAPAN ITU DAN MENGUNAKAN KATA-KATA SINDIRAN,
SEBAGAIMANA DICONTOHKAN OLEH ALLAH SUBHANAHU WA
TA’ALA DAN RASUL-NYA SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM.
BETAPA BANYAK PERKATAAN KEJI DAN JOROK TERSEBAR DI
ZAMAN INI, DI KORAN-KORAN, MAJALAH-MAJALAH, BUKU-
BUKU, NOVEL-NOVEL, RADIO, HANDPHONE, ATAU LAINNYA.
BAHKAN ADA PERKARA YANG LEBIH BURUK DAN LEBIH KEJI
DARI SEKEDAR UCAPAN !!
NAMUN YANG BISA MERASAKAN KEBURUKANNYA ADALAH
ORANG-ORANG YANG HATINYA MASIH HIDUP. SEDANGKAN HANYALAH DILAKUKAN OLEH PRIBADI-PRIBADI TERTENTU.
ORANG YANG HATINYA SAKIT ATAU MATI, MAKA DIA TIDAK NAMUN SEKARANG, GRUP LAWAK BERMUNCULAN SEPERTI
AKAN MERASAKAN KEBURUKANNYA, BAHKAN MUNGKIN JAMUR DI MUSIM HUJAN, DIPERLOMBAKAN, DAN
SEBALIKNYA, DIA AKAN MERASA NIKMAT. SEBAGAIMANA DIPERTONTONKAN SERTA DIBAYAR DENGAN HONOR TINGGI.
LUKA YANG HANYA DIRASAKAN OLEH ORANG YANG MASIH SETAN TELAH MENJERAT BANYAK ORANG DALAM KESESATAN
HIDUP, SEDANGKAN ORANG YANG MATI, DIA TIDAK AKAN DAN MEMANFAATKAN MEREKA SEBAGAI PERANGKAP.
MERASAKAN SAKIT AKIBAT LUKA. WALLAHUL MUSTA’AN. SEMOGA ALLAH AZZA WA JALLA MENJAGA KITA DARI SEGALA
JEBAKAN SETAN.
5. KETERLALUAN DALAM BERCANDA.
NAMUN JIKA CANDA ITU DILAKUKAN KADANG-KADANG DAN
YAITU SEMUA WAKTUNYA DIGUNAKAN UNTUK BERCANDA DENGAN PERKATAAN YANG BENAR SERTA DILAKUKAN
DAN MEMBUAT ORANG TERTAWA. SESUNGGUHNYA BANYAK KEPADA ORANG-ORANG YANG MEMBUTUHKANNYA, SEPERTI
CANDA AKAN MENJATUHKAN WIBAWA, MENYEBABKAN ANAK-ANAK, WANITA, SEBAGIAN ORANG LAKI-LAKI,
DENDAM DAN PERMUSUHAN, SERTA MEMATIKAN HATI. NABI SEBAGAIMANA CANDA NABI SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA
SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAMBERSABDA: SALLAM, MAKA HAL ITU TIDAK MENGAPA. KARENA CANDA
AKAN MENYENANGKAN HATI DAN MENYEGARKAN SUASANA.
َ ‫يت ْالقَ ْل‬
‫ب‬ ُ ‫ك تُ ِم‬ َّ َ‫رة‬5555555555555555
ِ ‫ ِح‬5555555555555555‫الض‬ َ ‫ك فَِإ َّن َك ْث‬ َّ ‫رُوا‬5555555555555555ِ‫اَل تُ ْكث‬
َ ‫ ِح‬5555555555555555‫الض‬ SEBAGIAN ULAMA MENYATAKAN BAHWA CANDA DALAM
PERKATAAN ITU SEPERTI GARAM DALAM MAKANAN.
“JANGANLAH KAMU MEMPERBANYAK TAWA, KARENA
SESUNGGUHNYA BANYAK TERTAWA ITU AKAN MEMATIKAN BACA JUGA: TEKS CERAMAH ATAU KULTUM TENTANG MALAM
HATI. [HSR. IBNU MAJAH] LAILATUL QADAR 10 MALAM TERAKHIR TERBARU DAN
MENYENTUH HATI
BACA JUGA: CERAMAH KULIAH SUBUH RAMADHAN 2022
SINGKAT, UAS UNGKAP CIRI-CIRI ORANG YANG TAK BISA 6. MEMBICARAKAN SUATU YANG BATHIL.
DIHASUT SETAN
MAKSUDNYA ADALAH MENCERITAKAN PERBUATAN-
APALAGI JIKA BANYAK BERCANDA INI DITAMBAHI DUSTA, PERBUATAN MAKSIATNYA, SEPERTI BERBANGGA DENGAN
MAKA JELAS AKAN LEBIH BERBAHAYA. NABI SHALLALLAHU PERBUATAN BERMABUK-MABUKAN ATAU KEMUNGKARAN
‘ALAIHI WA SALLAMMEMPERINGATKAN DENGAN SABDA YANG LAIN. NABI SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM
BELIAU SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM: BERSABDA:

ُ‫ ٌل لَه‬55555ْ‫ ٌل لَهُ َوي‬55555ْ‫ ِذبُ َوي‬55555‫ ِه ْالقَوْ َم فَيَ ْك‬55555ِ‫ ِحكَ ب‬55555‫ُض‬ ِ ‫ِّث بِ ْالحَ ِدي‬
ْ ‫ث لِي‬ ُ ‫ ٌل لِلَّ ِذي يُحَ د‬55555ْ‫َوي‬ ُ ‫ُكلُّ ُأ َّمتِي ُم َعافًى ِإاَّل ْال ُم َجا ِه ِرينَ وَِإ َّن ِم ْن ْال ُم َجاهَ َر ِة َأ ْن يَ ْع َم َل ال َّر ُج ُل بِاللَّ ْي ِل َع َماًل ثُ َّم يُصْ بِ َح َوقَ ْد َستَ َرهُ هَّللا‬
ُ‫ه‬5‫ ْت َر هَّللا ِ َع ْن‬5‫فُ ِس‬5‫بِ ُح يَ ْك ِش‬5‫ُص‬ ْ ‫تُ ُرهُ َربُّهُ َوي‬5‫ارحَ ةَ كَ َذا َوكَ َذا َوقَ ْد بَاتَ يَ ْس‬ ِ َ‫ت ْالب‬
ُ ‫ول يَا فُاَل نُ َع ِم ْل‬5
َ 5ُ‫ ِه فَيَق‬5‫َعلَ ْي‬
“KECELAKAAN BAGI ORANG YANG MENCERITAKAN SUATU,
LALU DIA BERDUSTA UNTUK MEMBUAT ORANG-ORANG “SEMUA UMATKU MU’AFAN (AKAN DIAMPUNI DOSANYA; ATAU
TERTAWA. KECELAKAAN BAGINYA! KECELAKAAN BAGINYA!” TIDAK BOLEH DIGHIBAH) KECUALI ORANG-ORANG YANG
[HSR. TIRMIDZI DAN ABU DAWUD] MELAKUKAN DOSA DENGAN TERANG-TERANGAN. DAN
TERMASUK MELAKUKAN DOSA DENGAN TERANG-TERANGAN
DI ZAMAN DAHULU, BERCANDA DAN MEMBUAT TERTAWA ITU ADALAH SESEORANG MELAKUKAN SUATU PERBUATAN BURUK
PADA MALAM HARI, KEMUDIAN DI WAKTU PAGI DIA ALLAH DAN ENGKAU KEHENDAKI’. DALAM HADITS
MENGATAKAN, ”HAI FULAN, TADI MALAM AKU MELAKUKAN DIJELASKAN:
INI DAN INI”. PADAHAL DI WAKTU MALAM ALLAH AZZA WA
JALLA TELAH MENUTUPI PERBUATAN BURUKNYA, NAMUN DI ‫ْئتَ فَقَا َل بَلْ َما‬5‫ا َء هَّللا ُ َو ِش‬5‫و ُل َما َش‬5ُ‫لَّ َم َر ُجاًل يَق‬5‫ ِه َو َس‬5ْ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَي‬
َ ِ ‫ال َس ِم َع َرسُو ُل هَّللا‬
َ َ‫س ق‬
ٍ ‫ع َِن ا ْب ِن َعبَّا‬
WAKTU PAGI DIA MEMBONGKAR TUTUPAN ALLAH. [HR. ‫ َد ُه‬5555555555555555555555555555555555555555555555555555555555555555555ْ‫ا َء هَّللا ُ َوح‬5555555555555555555555555555555555555555555555555555555555555555555‫َش‬
BUKHARI DAN MUSLIM]
DARI IBNU ABBAS RADHIYALLAHU ANHU, DIA BERKATA:
OLEH KARENA ITULAH, BARANGSIAPA YANG TELAH RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM
BERTAUBAT DARI PERBUATAN DOSA, HENDAKLAH DIA MENDENGAR SEORANG LAKI-LAKI BERKATA: “MÂ SYÂ’ALLAH
MENUTUPI AIB DIRINYA, TIDAK PERLU BERCERITA KEPADA WA SYI’TA” (APA YANG ALLAH DAN ENGKAU KEHENDAKI),
ORANG LAIN. MAKA BELIAU BERSABDA : “BUKAN BEGITU, TETAPI
(KATAKANLAH) : “MÂ SYÂ’ALLAH WAHDAH” (APA YANG
‫ َو‬5ُ‫رْ لَ ُك ْم ِإنَّهُ ه‬55ِ‫تَ ْغفِرُوْ هُ يَ ْغف‬5‫اس‬ ٍ ‫لِّ َذ ْن‬55‫لِ ِم ْينَ ِم ْن ُك‬5‫اِئ ِر ال ُم ْس‬5‫تَ ْغفِ ُر هللاَ لِي َولَ ُك ْم َولِ َس‬5‫َأقُوْ ُل هَ َذا القَوْ ِل َوَأ ْس‬
ْ َ‫ب ف‬ DIKEHENDAKI OLEH ALLAH SEMATA). [HR. AHMAD]
َ ‫ال َغفُوْ ُر‬.
‫الر ِح ْي ُم‬
HIKMAH LARANGAN UCAPAN “MÂ SYÂ’ALLAH WA SYI’TA”
BACA JUGA: CERAMAH SINGKAT PENUH MAKNA TENTANG
(APA YANG ALLAH DAN ENGKAU KEHENDAKI), DAN
BAGAIMANA AGAR FOKUS MENGHAFAL AL-QURAN
SEMACAMNYA ADALAH KARENA UCAPAN ITU MERUPAKAN
KHUTBAH KEDUA:
BENTUK MENYEKUTUKAN KEHENDAK ALLAH. KARENA KATA
, ُ‫ َوَأ ْشهَ ُد َأ ْن اَل ِإلَهَ ِإاَّل هللاُ َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْيكَ لَه‬, ‫اَ ْل َح ْم ُد هَّلِل ِ َع ِظي ِْم اِإل حْ َسا ِن َوا ِس ِع الفَضْ ِل َوالجُوْ ِد َوا ِال ْمتِنَا ِن‬ SAMBUNG “DAN” BERMAKNA MENGUMPULKAN,
ً ‫لِيْما‬5‫لَّ َم ت َْس‬5‫ َحابِ ِه َأجْ َم ِع ْينَ َو َس‬5‫ص‬
ْ ‫ ِه َوَأ‬5ِ‫ ِه َو َعلَى آل‬5ْ‫لَّ َم َعلَي‬5‫لَّى هللاُ َو َس‬5‫ص‬
َ ‫وْ لُهُ ؛‬5‫ ُدهُ َو َر ُس‬5ْ‫َوَأ ْشهَ ُد َأ َّن محمداً َعب‬ MENYAMAKAN DAN MENYEKUTUKAN. YANG BENAR, DALAM
‫وْ ا هللاَ تَعَالَى‬5555555555555555555ُ‫ اِتَّق‬: ِ‫ ُد ِعبَا َد هللا‬5555555555555555555ْ‫ َأ َّما بَع‬. ‫رًا‬5555555555555555555ْ‫ َكثِي‬.
MENGGABUNGKAN KEHENDAK HAMBA DENGAN KEHENDAK
IBADALLAH,
ALLAH IALAH DENGAN MENGGUNAKAN KATA “KEMUDIAN”.
7. PERKATAAN YANG SALAH BERKAITAN DENGAN MASALAH KARENA KATA “KEMUDIAN” MENGANDUNG MAKNA URUTAN
AGAMA, APALAGI JIKA BERKAITAN DENGAN SIFAT-SIFAT
(BERIKUTNYA) DAN ADA SELANG WAKTU. HAL INI KARENA
ALLAH AZZA WA JALLA.
KEHENDAK ALLAH AZZA WA JALLA MENDAHULUI KEHENDAK
KESALAHAN LISAN YANG SATU INI, TENTU SUSAH DIATASI
HAMBA. MAKA TIDAK ADA SATU PUN PERISTIWA YANG
KECUALI OLEH PARA AHLI ILMU DAN AHLI BAHASA. ORANG
YANG MALAS ATAU TIDAK BERSUNGGUH-SUNGGUH TERJADI KECUALI YANG DIKEHENDAKI OLEH ALLAH AZZA WA
MENUNTUT ILMU DAN BAHASA, MAKA PERKATAANNYA TIDAK
JALLA. SEMUA YANG ALLAH AZZA WA JALLA KEHENDAKI
LEPAS DARI KETERGELINCIRAN. SEMOGA ALLAH AZZA WA
JALLA MEMA’AFKAN KESALAHAN AKIBAT KETIDAKTAHUAN. MAKA PASTI TERJADI, DAN YANG TIDAK DIA KEHENDAKI
TIDAK AKAN PERNAH TERJADI.
DI ANTARA CONTOH PERKATAAN YANG SALAH BERKAITAN
DENGAN MASALAH AGAMA YAITU PERKATAAN ‘APA YANG
SYAIKH MUHAMMAD NASHIRUDDÎN AL-ALBÂNI BERKATA KEBURUKAN DAN SELALU MENGHIASINYA DENGAN
DALAM KITAB SILSILAH AL-AHÂDÎST ASH-SHAHÎHAH, 1/266-267: KEBAIKAN. AL-HAMDULILLAHI RABBIL ‘ALAMIIN.
“DALAM HADITS-HADITS INI TERDAPAT DALIL BAHWA
UCAPAN SESEORANG KEPADA YANG LAIN “MÂ SYÂ’ALLAH WA
SYI’TA” (APA YANG ALLAH DAN ENGKAU KEHENDAKI) DINILAI
SYIRIK DALAM SYARI’AT. DAN INI TERMASUK SYIRIK DALAM
KATA-KATA. KARENA MEMBERIKAN KESAN BAHWA
KEHENDAK HAMBA SEDERAJAT DENGAN KEHENDAK ALLAH
SUBHANAHU WA TA’ALA. SEBABNYA ADALAH KARENA
MENGGABUNGKAN DUA KEHENDAK TERSEBUT. CONTOH
YANG LAIN ADALAH PERKATAAN SEBAGIAN ORANG-ORANG
AWAM DAN ORANG-ORANG SEPERTI MEREKA YANG MENGAKU
BERILMU: “TIDAK ADA BAGIKU SELAIN ALLAH DAN ANDA”,
“KAMI BERTAWAKKAL KEPADA ALLAH DAN KEPADA ANDA”.

DAN SEPERTI PERKATAAN SEBAGIAN PARA PENCERAMAH:

“DENGAN NAMA ALLAH DAN DENGAN NAMA TANAH AIR”,
ATAU “DENGAN NAMA ALLAH DAN DENGAN NAMA BANGSA”,
DAN KATA-KATA SYIRIK YANG SEJENISNYA WAJIB
DITINGGALKAN DAN BERTAUBAT, DALAM RANGKA BERADAB
KEPADA ALLAH TABÂRAKA WA TA’ÂLA”. SELAIN YANG TELAH
DISEBUTKAN DIATAS, SESUNGGUHNYA BENCANA-BENCANA
LIDAH MASIH BANYAK, SEPERTI GHIBAH, NAMIMAH, DUSTA,
DAN LAIN SEBAGAINYA. NAMUN SEDIKIT YANG KAMI
SAMPAIKAN INI MUDAH-MUDAHAN SEBAGAI PEMACU BAGI
KITA SEMUA UNTUK SELALU MENJAGA LIDAH KITA DARI