Anda di halaman 1dari 18

OSI: 5 layer Tujuan Transport layer:

TCP/IP: 4 layer  Untuk mengirim data


1. Application: Merepresentasikan menggunakan port
data untuk user, encoding, dan  Setiap teknologi memiliki port
dialog kontrol yang berbebda
2. Transport: Menjembatani antara  Contoh, email port 465
device dan network
3. Internet: Menentukan path Perbandingan UDP dan TCP
terbaik, ada IP addres UDP TCP
4. Network Acces: Mengirimkan Connectionless Connection
melalui media dan hardware oriented Oriented
device, ada mac addres Fast Reliable
Tidak berat Berat
Tidak ada Acknowledge
achnowledgement data
s
Tidak mengirim Mengirim
kembali data yang kembali data
hilang yang hilang, klo
Perbandingan OSI dan TCP
gak berhasil
dikirim ada notif
Delivers data as it Delivers data as
arrives in order sent

UDP, TCP di layer 4 (Transport)


Transport layer memolong data menjadi
Manajemen TCP
beberapa bagian dan menambah
header untuk mengirim data

Meskipun jalur yang diambil tiap


segment berbeda, saat sampai akan
Penambahan header UDP untuk:
diurutkan kembali sesuai dengan yang
 Sumber dan destinasi port
dikirimkan

Penambahan header TCP untuk:


 Sumber dan destinasi port
 Flow control dan congestion
manajemen
 Acknowledgement menerima
segment
 Sequencing for same order
delivery

TCP Flow Control: Ngirimnya dikit dikit


Aplikasi TCP UDP: Meskipun data gak sampe tetep
dikirim semua
Ciri Network layer (layer 3):

Jika segment yand dikirim hilang karena  Ada IP address

congestion, device penerima akan  Menyambungkan device pada


acknowledge segement yang terakhir jaringan berbeda
diterima ke pengirim dan mengurangi  Menentukan rute
window size
Protokol network layer
Layer 4 tidak mengatur rute hanya Setiap segmen yang telah dipecah
pemilihan UDP/TCP ditambahkan IP Header, yang berfungsi
untuk mencari rute/guidence
UDP Protocol

Karakteristik IPv4 (Internet) protocol:


 Connectionless
o Tidak menginisiasi koneksi
di sebelum pengiriman
Jalur yang diambil tiap segment
paket
berbeda, saat sampai tidak diurutkan
o Penerima tidak tahu kapan
kembali
paket sampai
o Pengirim tidak tahu paket Deskripsi dari isi IPv4
sudah sampai dan utuh
atau gak
o Tidak ada informasi
penerima siap menerima
paket atau gak
 Ver : Untuk membedakan IPv4
 Best effort (Unreliable)
(0100) dan IPv6 (0110)
o Paket bisa rusak atau gak
 Source address : IP address/
utuh, yang penting paket
logical address (Bisa diubah)
sampe. Bisa terjadi karena
 Time to live : Mencegah endless
connection loss
looping/rooting
o Tidak menjami paket
sampai dengan utuh
Endless looping disebabkan kesalahan
o Cepat atau mendekati real
pada routing tabel yang memakan
time
bandwith
o Tidak ada mekanisme
untuk memperbaiki paket
yang rusak dan mengirim
ulang paket
 Media independent
o Bisa dikirim pake media
apapun, contoh kabel
Kekurangan IPv4
tembaga (Ethernet dan
 Tidak bisa mengalamati lebih dari
serial), optical fiberl (VO)
1 miliar address (makin lama
o Menyesuaikan size paket
abis). Tapi diakali pake NAT
dengan media yang
digunakan
IPv6
 128 bit
 Simplifikasi paket header
 Gak perlu NAT
 Next header : protocol
(menunjukkan protocol apa yg
dipake)
 Hop count : Time to leave

Subnetting
 Jaringan terlalu gede rawan
diserang dan rusak
Perbedaan IPv4 dan IPv6
 Bandwith rebutan karena
IPv4
broadcast domainnya satu
 Makanya di bikin subnet

Alat untuk subnet


 Router : Untuk memisahkan
broadcast domain
 Switch : Untuk collision domain
Kuning : Ada di IPv4 dan IPv6
Hijau : Ada penyesuaian di IPv6
Broadcast domain, ketika 1 host
Abu : Gak ada di IPv6
mengirim ke suatu alamat yang
menerima hanya subnet
IPv6

Multicast broadcast address, ada di IP


address terakhir

Collision domain, sebuah device


mengirimkan pesan tidak harus pada
broadcast addres
Kuning : Ada di IPv4 dan IPv6
Hijau : Baru
Abu : Nama dan posisi berubah di IPv6
 Payload : Total legth
Default gateway

192.168.2.0 : Network address


Untuk mengirimkan pesar keluar
192.168.2.1 : Gateway
jaringan menggunakan default gateway
(router)

 Network portion : untuk


menunjukkan subnet dan subnet
mask (24 = bisa mengakomodir
254 alamat, 2^8 – 2, 1 buat
broadcast 1 default gateway)
 Host portion : untuk menentukan
jumlah host
Data link terbagi menjadi 2 sublayer

Step IP packet yang dikirim ke


 Software dipegang LLC (Ada
gateway
informasi protocol apa yang
 Router membuang enkapsulasi
digunakan)
layer 2
 Hardware dipegang MAC
 Router mengekstrak IP
 Router mengecek routing table
Media access control
 Menemukan network tujuan
Apabila terjadi benturan atau collisons
 Router men-enkapsulasi paket
menentukan regulasi:
 Paket dikirimkan ke network  Siapa yang lewat dluan
tujuan
 Harus apa klo ada collisions
 Jumlah bandwith yang bisa
Data link layer
digunakan
 Berfungsi untuk menyiapkan data
untuk dikirimkan melalui media
Metode regulasi tinggi jarang terjadi
jaringan fisik
collision, overhead tinggi
 Layer diatas tidak perlu tau data
ditransmisikan lewat media apa
Metode regulasi rendah lebih sering
 Terdapat MAC address terjadi collision, overhead lebih rendah
 Paket ditambahin Frame header
dan Frame trailer
MAC dengan Controlled Access o Saat mengirim data,
 Mengirimkan satu satu/giliran terdapat perkiraan waktu
 Gak ada collisions o Device dalam satu
MAC dengan Controlled Based medium mendapatkan
Access informasi penerimaan
 Bisa mengirimkan kapanpun durasi
 Terjadi collisions
 Terdapat CSMA/CD Klo full duplex bisa menerima dan

o Menggunakan Ethernet mengirim sekaligus

LANs
o Menggunakan half-duplex Perbedaan physical dan logical

dimana 1 device hanya


bisa mengirim atau
menerima disaat yang
bersamaan
o Menggunakan collesion
detection
o Mendeteksi collison
o Menunggu beberapa saat
lalu mengirim ulang data
 Terdapat CSMA/CA
o Menggunakan IEEE
820.11 WLANs
o Menggunakan half-duplex
dimana 1 device hanya
bisa mengirim atau
menerima disaat yang
bersamaan
o Menggunakan collesion
avoidance
Fungsi Header

 Layer 2 MAC address


 Layer 3 IP address
Hub menjadikan 1 collison domain, klo  FCS = Frame check sequence
pake switch masing masing port/device untuk melihat ada error atau gak
 Stop frame buat indicator

Data link diperlukan saat devicenya


banyak (MAC addres banyak)

Physical Layer

Fragile Environment
 Butuh control lebih banyak
 Header and trailer field makin  Througput : performa jaringan

besar sejalan dengan control secara keseluruhan

yang dibutuhkan  Goodput : Nilai transfer data yang

 Contoh satelit dapat digunakan

Protected Environment
 Butuh control lebih sedikit
 Header dan trailer field semakin
kecil
 Mengunakan MAC untuk
mengidentifikasi sumber
transmisi

Fungsi LLC
 Membuat koneksi dengan layer
diatas
 Frame network layer packet
Ethernet
 Mengidentifikasi network layer
Digunakan pada layer 2 (Data link) dan
protocol
layer 1 (physical)

Cara MAC mendapatkan data dari


media
 Data encapsulation
Kekurangan layer 1
o Frame delimiting
 Tidak bisa berkomunikasi dengan
o Addressing
layer diatas
o Error detection
 Tidak bisa mengidentifikasi
device  Media acces control

 Hanya mengenali bit o Mengotrol penematan


frame
 Tidak bisa menentukan sumber
o Media recovery
transmisi saat banyak device
melakukan transmisi
Pada Ethernet semakin banyak

Fungsi layer 2 melewati device, waktu yang diperlukan

 Terhubung dengan layer diatas untuk mengirim device semakin lama

menggunakan LLC
 Menggunkan addressing scheme
untuk mengidentifikasi device
 Menggunakan frame untuk
mengidentifikasi grup
Perbedaa MAC dan IP
 MAC ada di layer 2, IP di layer 3
Karena MAC address diketahui bisa
 MAC hardware, IP software
langsung dikirim, tapi klo gak tau dikirim
 MAC mengirim data frame
kemana paket dibroadcast ke semua
 Saat naik ke router pake IP device buat dicek satu

Klo device tujuan dan pengirim dalam


satu jaringan yang sama MAC bisa
langsung ditetapkan
Pertama broadcast dlu ke semua buat
mengetahui MAC address default
gateway, baru dikirim ke default
gateway

Klo beda jaringan, MAC tujuan pake


default gateway dlu

Mapping MAC Addres menggunakan


ARP (IPv4)
Routing and Packet Forwarding
 Router
o Komputer yang memiliki
tugas tugas mengirim
packet pada data network.
o Bertanggung jawab untuk
menyambungkan network
dengan mencari best path
untuk packet
Kekurangan ARP  Koneksi Router
 Keamanan kurang o WAN (Konenksi ke ISP)
 Saat broadcast, overhead pada o LAN
media
Ilustarsi perubahan Ethernet ARP  Komponen router
o CPU : Mengeksekusi
operating systems
instructions
o RAM : Memiliki
configuration file, routing
table
o ROM : Menyimpan
 Port default gateway
diagnosis software yang
menyebabkan MAC addres
digunakan saat router
berubah
nyala, router booststrap
 Hacker yang berada pada
program
jaringan dapat bertindak sebagai
o NVRAM : Menyimpan
default gateway
startup configuration,
 Sehingga paket yang ingin
termasuk IP address
dikirimkan tujuannya dapat
o Flash memory : memiliki
diubah dan diakses
operating system
o Interfaces : memiliki  Interface configurations
beberapa physical
interfaces Static Route
 Memiliki network addres, subnet
Fungsi LAN mask, IP untuk hop selanjutnya
 Mengoneksikan router dengan atau exit interface
LAN network  Dilambangkan S di routing table
 Memiliki 2 MAC address  Harus tersambung langsung
 Bisa assigned layer 3 IP  Kapan digunakan:
o Memakai sedikit router
Fungsi WAN o Jaringan tersambung
 Mengoneksikan router dengan dengan hanya 1 ISP
LAN network
 Bisa menggunakan layer 2 IP
 Menggunakan layer 3 IP
Dynamic route
Router Operate at Layers 1,2,3  Digunakan untuk meng-update
 Router menerima encoded bits routing table secara otomatis
 Bits decoded dan dikirim ke layer  Menemukan jaringan baru
2 dengan berbagi informasi routing
 Router de-encapsulates frame table yang dimiliki router lain
 Packet dikirimkan ke layer 3  Meng-update dan maintain
 Packet di re-encapsulated dan routing table
dikirim keluar interface
Prinsip routing table
Router Configuration  Setiap router memiliki routing
 Nama router table masing masing

 Banner, welcoming massage  Router yang berbeda memilki


(optional) informasi yang berbeda

 Password
 Setiap router dapat memutuskan  Menentukan best path
keputusannya sendir  Menemukan remote network
 Maintaning perbaruan informasi
Metric routing
Nilai yang digunakan pada routing  Menentukan best path
protocol yang digunakan untuk
menentukan path terbaik Komponen Routing Protocol
 Hop count  Algoritma
 Bandwith : Kecepatan o Memfasilitasi routing
 Delay information
 Cost o Penentuan best path
 Load  Ruouting Protocol Messages
 Reliability o Menemukan dan bertukan
informasi dengan router
Packet switchin lain
Saat router menerima packet, router
akan melakukan: Keuntingan Static
 Menghilangkan header layer 2  Bisa backup banyak interfaces
 Menentukan tujuan IP yang atau network di router
berada pada header layer 3  Mudah dikonfigurasi
 Re-encapsulated layer 3 packet  Tidak memerlukan resources
ke layer 2 frame tambahan
 Mengirimkan frame ke exit  Lebih aman
interface
Kekurangan Static
Fungsi Dynamic Routing  Saat jaringan berubah harus di
 Setiap router saling memberikan konfigurasi ulang
informasi table routing  Tidak bagus digunakan di toplogy
 Otomatis mengupadate routing besar
table saat topologi berubah
Contoh Dynamic Routing Protocol Autonomous system adalah beberapa
 RIP router yang dikontrol pada 1 admin
 IGRP
 EIGRP  IGP

 OSPF o Digunakan dalam

 IS-IS autonomus system dan

 BGP antar router


o Contoh RIP, EIGRP,
OSPF
 EGP
o Digunakan antar
autonomus system
o Contoh BGPv4

IGP
 Distance vector
 Pink berbasis clasful, tidak o Informasi rute disebarkan
update subnet mask di routing sebagai jarak dana rah
update o Routing update tidak
 Ijo berbasis classless, menyertakan view yang
menyatakan subnet mask di complete di jaringan
routing update network
o Secara berkala di update
 Link state
o Routing update
menyertakan view yang
complete di jaringan
network
o Tidak update secara
berkala
 Classful
Convergence adalah saat semua tabel  Metric hop count
routing konsisten  Rute dengan hop count > 15
 Slow : RIP, IGRP tidak bisa di jangkau
 Faster : EIGRP, OSPF  Update berkala setiap 30 detik

Metric Field Format message RIP


 RIP : Hop Count  Heade dibagi 3
 IGRP, EIGRP : Bandwith, Delay, o Common field
Load, Realibility o Version field
 IS-IS, OSPF : Cost, Bandwidth o Must be zero
 Route entry, harus memiliki:
Load balancing, mendistribusikan o Address family identifier
secara merata pada semua path saat
o IP address
terdapat beberapa best path
o Metric
 RIP message type
o Request message,
Administrative distance
dikirimkan saat interface
Ukuran untuk menspesifikasikan
dinyalakan untuk meminta
prefrensi pada rute
routing table milik router
lain
o Response message,
mengirim routing table

Karakteristik RIPv1
Keuntungan Automatic Sumarization
Boundary Route/Automatic  Ukuran routing diperkecil
Sumarization  Satu rute mewakilkan beberapa
 Mengumpulkan classful network rute sehingga lebih cepat proses
 Mengumpulkan RIP subnet dari 1 mencari alama di routing table
jaringan dengan yang lain
Perbedaan RIPv1 dan RIPv2
 RIPv1
o Classful distance vector
routing protocol
o Tidak support discontiguos
subnet
o Tidak support VLSM
o Tidak mengirim subnet
mask di routing table
 Tidak support untuk dicontiguos
o Routing update akan di
network (RIPv1 gak bisa dipake)
broadcast
 RIPv2
o Classless distance vector
routing protocol
o Next hop address is
included in update
o Routing update is multicast
o The use of authentication
is an option

Persaamaan RIPv1 dan RIPv2


 Menggunakan timer untuk
menghindari routing loops
 Menggunakan split horizon atau
split horizon dengan poison
reverse
 Menggunakan triggered updates
 Maksimum hop count 15

Kekurangan RIPv1
 Classful routing protocol
 Subnet mask tidak dikirimkan ke
routing update (Karena tidak
mendukung VLSM)
 Mengumpulkan jaringan di major
network boundaries
 Bila jaringan dicontiguos dan
RIPv1 convergence maka
jaringan tidak bisa dijangkau

Anda mungkin juga menyukai