Anda di halaman 1dari 41

LAPORAN PRAKTIKUM

CAD II

Disusun Oleh :

Nama : Vincentius Alexander Christian

NIM : 21/481002/SV/19718

Kelas : CRM 2

Tanggal Praktikum : 17 – 21 Oktober 2022

DEPARTEMEN TEKNIK

MESIN SEKOLAH VOKASI

UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA


2022
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. atas berkah dan
nikmatnya kami dapat menyelesaikan laporan praktikum CAD II. Laporan praktikum CAD II
ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya. Laporan ini dibuat untuk
memenuhi syarat tugas akhir praktikum CAD II semester III Tahun Pembelajaran 2022/2023.

Praktikum CAD II merupakan mata kuliah wajib bagi mahasiswa Sarjana Terapan
Teknik Mesin Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Praktikum ini
merupakan kelanjutan dari praktikum gambar Teknik dan praktikum CAD I, yang bertujuan
agar menambah wawasan mahasiswa serta ilmu pengerahuan kepada mahasiswa tentang
CAD (Computer Aided Drawing).

Dalam penyusunan laporan praktikum CAD II ini, penyusun mendapatkan dukungan


dari berbagai pihak baik secara langsung, maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penyusun
mengucapkan terimakasih banyak kepada :

1. Bapak Ir. Bambang Suharnadi, M.T. sebagai dosen pengajar Autodesk Inventor
Professional selama proses praktikum berlangsung.

2. Bapak Eko Wismo dan Bapak Arga Setyawan sebagai asisten dosen instruktur
Autodesk Inventor Professional selama praktikum berlangsung.

3. Semua pihak yang telah ikut membantu sampai terselesainya makalah ini yang
tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penyusun menyadari bahwa sepenuhnya masih banyak kekurangan dalam penulisan


laporan praktikum CAD II ini. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun untuk memperbaiki laporan praktikum CAD II ini. Semoga laporan
praktikum CAD II ini bisa bermanfaat bagi penyusun dan semua pembaca untuk kemajuan
yang lebih baik.

Yogyakarta, 23 Oktober 2022

Vincentius Alexander Christian

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................ii
AUTODESK INVENTOR......................................................................................................................1
A. Cara Awal Membuka Autodesk Inventor.....................................................................................2
B. Sketch Desain...............................................................................................................................5
C. Part Desain....................................................................................................................................8
D. Assembly......................................................................................................................................9
E. Animasi Presentasi......................................................................................................................11
F. Gambar Kerja..............................................................................................................................12
Tugas 1......................................................................................................................................................14
Tugas 2......................................................................................................................................................17
Tugas 3......................................................................................................................................................22
Tugas 4......................................................................................................................................................26
PENUTUP.................................................................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................33

ii
AUTODESK INVENTOR

Autodesk inventor merupakan salah satu software atau perangkat lunak yang digunakan
untuk keperluan di bidang teknik seperti desain produk, desain konstruksi, perhitungan kekuatan dan
sebagainya. Program ini merupakan rangkaian program penyempurnaan dari Autodesk Autocad dan
Autodesk Mechanical Desktop. Lebih lanjut, program ini sangat cocok bagi pengguna Autodesk
Autocad yang ingin meningkatkan kemampuannya karena memiliki konsep hampir sama dalam
menggambar 3D.
Selain itu Autodesk Inventor adalah program permodelan solid berbasis fitur parametrik
artinya semua objek dan hubgunan antar geometri dapat dimodifikasi kembali meskipun bentuk
geometrinya sudah jadi tanpa perlu mengulang lagi dari awal. Hal ini sangat memudahkan kita ketika
sedang dalam proses desain suatu produk atau rancangan .

Autodesk Inventor juga mampu memberikan animasi dari produk yang telah kita
desain serta mempunyai fitur menganalisis kekuatan. Fitur ini cukup mudah digunakan dan
dapat membantu kita untuk mengurangi kesalahan dalam membuat desain. Dengan demikian
selain biaya yang harus kita keluarkan akan berkurang, proses pembuatan desain produk juga
bisa dipercepat karena kita dapat mensumulasikan terlebih dahulu benda yang kita desain di
computer sebelum masuk proses produksi

Berikut merupakan keunggulan dari Autodesk Inventor adalah :

1. Memiliki kemampuan parametric solid modeling, yaitu kemampuan untuk


melakukan design serta pengeditan dalam bentuk solid model dengan data yang
telah tersimpan dalam database. Dengan adanya kemampuan tersebut designer
atau enginer dapat direvisi atau memodifikasi design yang ada tanpa harus
mendesign ulang sebagian atau secara keseluruhan.
2. Memilik kemampuan automatic create technical 2D drawing serta bill of
material dan tampilan shading dan rendering pada layout.
3. Material atau bahan yang memberikan tampilan suatu part nampak lebih nyata.
4. Memiliki kemampuan animation, yaitu kemampuan untuk menganimasikan
suatu file assembly mengenai jalanya suatu alat yang telah diassembly dan dapat
disimpan dalam file AVI atau MWV.
5. Adaptive yaitu kemampuan untuk menganalisa gesekan dari animasi suatu alat
serta dapat menyesuaikann dengan sendirinya.

1
6. Mengintregasikan data dari Autocad dan data 3D menjadi model sebuah media
tunggal dan menciptakan representasi virtual dari produk terakhir.

2
A. Langkah Membuka Autodesk Inventor

Langkah pertama yang dilakukan untuk membuka Autodesk Inventor yang harus
dilakukan adalah dengan cara double click pada shortcut Autodesk Inventoryang
terpadat pada tampilan awal di dekstop,

Tunggu hingga muncul desktop awal dari AUTODESK®INVENTOR®


PROFESSIONAL 2023

3
Tampilan diatas merupakan tampilan awal yang digunakan untuk membuka file
inventor. Untuk memulai project baru dari inventor klik new di kiri atau menggunakan
shortcut CTRL + N maka akan membuka tampilan pilihan file yang akan di pilih. Pada
tab English untuk satuan inchi dan Metric untuk satuan mm.

4
Kemudian setelah itu akan mucul gambar project part baru seperti gambar di bawah ini

Keterangan
 Toolbar standard berisi perintah seperti save, open , New, Undo, dan sebagainnya

 Menu Bar berisi semua perintah yang terdapat di Autodesk Inventor

 Panel Bar berisi perintah Khusus untuk menunjang dalam proses yang sedang
berlangsung. Misalnya membuat gambar dengan template sheet metal.ipt, maka pada
panel bar secara otomatis akan muncul perintah khusus untuk sheet metal
 Browser bar berisi Langkah-langkah kerja. Misalnya kita membuat objek
dengan exrude dan revolve, semua akan tercatat di browser bar untuk
memudahkan kita melakukan edit ulang
 Graphic Windows meripakan bidang kerja tempat menggambar objek

 3D indivator merupakan tanda letak bidang gambar

 Navigation Bar bergungsi untuk mengatur arah tampilan/ pandangan

 Status Bar mencantumkan elike untuk mempermudah Langkah dalam


bekerja menggunakan Autodesk Inventor

5
B. Sketch Desain

1. Sistem Navigasi
Sistem navigasi pada Autodesk Inventor terdapat tool navigasi yang membantu
mobilitas saat menggambar di dalam bidang kerja. Kita dapat menemui tools
tersebut seperti Zoom, rotate, pan dan lainnnya pada inventor standard toolbar
 View cube
Digunakan untuk memutar objek berdasarkan arah yang telah ditentukan seperti
front, top, left dan lain-lain . klik view cube untuk menampilkan system navigasi
pada sudut kanan atas utnuk memilih arah cukup klik satu sisi view cube
 Fulll Navigation Wheel
Digunakan untuk melakukan kombinasi perintah navigasi seperti zoom, orbitm
pin, dan lain lain. Klik full navigation wheel sehingga akan keluar menu dan
pilihlah salah satu perintah yang akan dipakai
 Pan
Digunakan untuk menggeser tampilan bidang kerja, klik pan lalu klik pada
bidang kerja, selanjutnya geser kursos pada tempat yang diinginkan
 Zoom
Befungsi untuk memperbesar gambar pada tampilan bidang kerja klik zoom lalu
klik pada bidang kerja dan geser kursos ke atas atas ke bawah, kemudian klik
untuk mendapatkan tampilan yang diinginkan . kita dapat menggunakan zoom
Ketika tools lain sedang aktif
 Free Orbit
Digunakan untuk memutar objek pada bidang kerja. Klik free orbit pada bidang
kerja selanjutnya putar objek sampai memperoleh tampilan yang diinginkan
 View Face
Digunakan untuk memperbesar tampilan dengan referensi face. Face hanya
berlaku untuk permukaan datar. Klik view face, lalu klik pada face yang kita
pilik maka akan diperbesar

6
2. Toolbar drawing

• Line berfungsi membuat garis lurus, sedangkan Spline untuk membuat garis
kurva dengan titik Point tertentu. Selain Spline terdapat pula Bridge Curve.
• Circle Fungsinya untuk membuat lingkaran. Di sini terdapat 3 cara dalam
membuat lingkaran, yaitu Center Point Circle, Tangent Circle, dan Ellipse.
• ARC fungsinya untuk membuat garis busur. Di sini terdapat tiga cara dalam
membuat Arc, yaitu: Three Point Arc, Tangent Arc, dan Center Point Arc.
• Rectangle berfungsi untuk membuat kotak persegi panjang atau bujur sangkar
Di sini terdapat 2 cara dalam membuat Rectangle, yaitu: Two Point Rectangle
dan Three Point rectangle.
• Fillet dan Chamfer berfungsi untuk membuat pertemuan antara 2 garis (line)
atau busur (arc) menjadi cembung atau cekung. Kemudian, Chamfer berfungsi
untuk membuat pertemuan antara 2 garis menjadi miring dengan spesifikasi
tertentu.
• Point berfungsi untuk membuat titik lubang dan untuk sekedar membuat Point
referensi pada Sketch.
• Polygon fungsinya untuk membuat bangun segi N beraturan.
• Text fungsinya untuk membuat Sketch berupa tulisan.
• Project Geometry dapat pula disebut objek bantuan atau sebagai referensi
dalam membuat sketch. Referensi bisa berupa Edges atau Face.

Selain alat-alat Draw terdapat pula alat untuk membuat Patern tertentu dan
memodifikasi Draw sebagai berikut:

7
• Mirror fungsinya untuk membuat duplikat objek dengan referensi garis
cermin. Hasil objek Mirror simetris terhadap objek aslinya.
• Rectangular Patern fungsinya untuk membuat duplikat objek dengan pola
lurus. Dengan Rectangular Patern kita akan lebih menghemat waktu tanpa
membuat objek satu persatu
• Circular Patern fungsinya untuk membuat duplikat objek dengan pola
melingkar. Circular Patern biasanya digunakan untuk membuat lubang baut.
• Offset fungsinya untuk membuat duplikat objek dengan hasil lebih besar atau
lebih kecil dari objek asli dengan jarak sama pada semua sisi.
• Extend fungsinya untuk menutup dan menyambung Line, Arc, Spline, pada
sketch yang terbuka.
• Trim fungsinya untuk memotong Line, Arc, dan Spline pada objek yang
saling berpotongan. • Split fungsinya untuk membagi Line, Arc, dan Spline
menjadi 2 bagian dengan bantuan objek potong.
• Move fungsinya untuk memindahkan objek ke posisi yang diinginkan.
• Copy fungsinya untuk menduplikat objek.
• Scale fungsinya untuk membuat skala objek lebih besar atau lebih kecil.
• Rotate fungsinya untuk memutar objek ke posisi yang diinginkan.
• Stretch fungsinya untuk menarik bentuk objek ke posisi yang diinginkan
Untuk mendapatkan hasil sketch yang valid maka perlu dilakukan pengecekan
menggunakan Dimension dan Costraint.

Untuk mendapatkan hasil sketch yang valid maka perlu dilakukan pengecekan
menggunakan dimension dan constrains

• Perpendicular fungsinya untuk membuat 2 garis menjadi saling tegak lurus.


• Paralel fungsinya untuk membuat 2 garis menjadi sejajar.
• Tangent fungsinya untuk membuat garis dan garis busur (Arc)
menjadi bersinggungan.
• Coincident fungsinya untuk membuat 2 point bersinggungan.

8
• Concentric fungsinya untuk membuat 2 lingkaran atau Arc menjadi 1
titik pusat.
• Collinear fungsinya untuk membuat 2 garis menjadi saling berhimpit.
• Equal fungsinya untuk menyamakan ukuran objek.
• Horizontal fungsinya untuk membuat garis menjadi horizontal atau
sejajar dengan sumbu X.
• Vertical fungsinya untuk membuat garis menjadi vertikal atau sejajar dengan
sumbu Y.
• Fix fungsinya untuk membuat objek dalam Sketch akan ter-constraint
secara otomatis terhadap Coordinate System.
• Show Constraint fungsinya untuk menampilkan Constraint pada
geometri yang kita pilih.
• General Dimension fungsinya untuk membuat ukuran pada Sketch.
Ukuran akan mengendalikan dan mempermudah dalam mengubah bentuk
Sketch.
• Auto Dimension fungsinya untuk membuat garis ukur secara otomatis.

C. Part Desain

Part Autodesk Inventor Profesional Part (profil 3D) merupakan kelanjutan dari
tampilan benda yang masih berupa Sketch (profil 2D), pada Autodesk Inventor
Profesional, gambar Part dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:

• Solid, yaitu objek yang padat.


• Surface, yaitu obyek hanya berupa kulit.
Tidak semua proses dalam membuat Part dapat menggunakan bentuk Solid. Beberapa
kasus Part yang rumit akan membutuhkan bantuan bentuk Surface. Part merupakan
kelanjutan sketch. Oleh karena itu setelah selsai membuat sketch. Kita akan otomatis
berpindah ke sesi part. Semua toolbar seperti panel bar akan berubah menjadi Toolbar
membuat part .

Beberapa tools yang digunakan untuk membuat part adalah sebagai berikut

9
 Extrude berfungsi untuk memberikan tinggi, tebal atau kedalaman dari sebuah
profil 2D sehingga menjadikan profil tersebut menjadi bentuk 3D dengan ukuran
tertentu.
 Revolve digunakan untuk membuat bentuk-bentuk silindris dengan cara memutar
suatu bentuk profil terhadap sumbu yang ditentukan.
 Hole fitur ini digunakan untuk membuat fitur lubang yang parametrik berbentuk
lubang bor, counterbore, countersink atau lubang ulir.
 Shell fungsinya untuk memotong material sisi dalam, sisi luar, dan kedua sisi
dengan ketebalan tertentu.
 Ribs berfungsi untuk membuat sirip sebagai penguat Part.
 Loft fungsinya untuk membuat objek dengan perpaduan beberapa bentuk atau
potongan yang berbeda.
 Sweep fungsinya untuk membuat objek yang terbentuk dari Sketch atau
Profile melalui garis edar (Path).
 Thread fungsinya untuk membuat ulir pada lubang atau silinder seperti poros
dan murbaut.
 Coil fungsinya untuk membuat objek melingkar seperti pegas.
 Bend Part fungsinya untuk menekuk Part menjadi 2 bagian dengan referensi
garis tekuk pada sketch.
 Work Plane fungsinya untuk membuat bidang kerja baru. Dalam prakteknya
kita mungkin memerlukan bidang baru yang tidak sejajar dengan bidang kerja
lainnya.

D. Assembly

Assembly terdiri atas Single Part dan Sub Assembly yang semuanya ada di dalam
File Assembly. Di dalam Assembly yang besar dan memiliki banyak Part buatlah
beberapa Assembly kecil atau Sub Assembly. Adanya Sub Assembly akan mempercepat
proses modifikasi Part dan memudahkan pensarian karena akan membentuk kelompok-
kelompok kecil. Beberapa Tool penting di dalam Assembly adalah sebagai berikut :

1. Place Component Fungsinya untuk memasukkan File komponen ke dalam File


Assembly. Kita dapat memasukkan beberapa komponen sekaligus ke dalam
Assembly. Komponen pertama yang diletakan dalam linkungan assembly secara
otomatis akan ditempatkan pada origin point(0,0,0) dalam keaadan grounded. Kita
dapat menaruh lebih dari satu komponen yang sama dengan mengklik dilokasi yang
10
berbeda dalam

11
graphic window. Di bawah ini terdapat daftar list tipe file yang dapat anda gunakan
dalam Autodesk Inventor:
• Autodesk Inventor parts and assemblies (*.ipt, *.iam)
• Autedesk Mechanical Desktop (*.dwg)
• Autodesk Autocad (*.dwg)
• file SAT(ACIS/ShapeManager) (*.sat) • file IGES (*.igs, *ige, *.iges)
• file STEP (*.stp, *.ste, *.step)
• Pro Enginer (*.prt, *.afm)

2. Assembly Constraint disini menggunakan assembly constraints untuk menciptakan


hubungan parametris antara tiap komponen dalam tiap assembly. Sebagaimana anda
menggunakan 2D konstrain untuk mengontrol geometri 2D, menggunakan 3D
assembly constrain dalam sebuah assembly untuk mengatur posisi sebuah komponen
dalam hubungannya dengan komponen yang lain. Basic assembly constrain terdiri
dari empat macam yang akan dijelaskan sebagai berikut:

 Mate/Flush Constraint Digunakan untuk meluruskan part feature seperti


permukaan rusuk atau sumbu suatu part ke part yang lain.
 Angle Constraint Digunakan untuk memberikan sudut antara dua buah part bisa
diaplikasikan ke permukaan datar, garis rusuk yang datar atau sumbu-sumbu.
 Tangent Constraint Digunakan untuk membuat sebuah hubungan tangensial
antara permukaan dari dua buah part. Salah satu part tersebut harus merupakan
permukaan lengkung.
 Insert Constraint Digunakan untuk memasukkan sebuah komponen ke
komponen lain seperti baut poros dan lain–lain kedalam lubang pasangannya

12
pada komponen lain. Konstrain ini mengkombinasikan sebuah mate constraint
antara dua sumbu

13
dan sebuah mate constraint antara dua permukaan datar. Konstrain ini diterapkan
dengan memilih edge circular pada tiap part.

E. Animasi Presentasi

Setelah Assembly pada Autodesk Inventor selesai dibuat, maka salah satu cara
yang digunakan untuk mempresentasikan hasil desain CAD adalah melalui animasi
presentasi. Animasi presentasi digunakan untuk membuat video animasi yang berisi
pemisahan part dan motion dari part yang terdapat pada benda yang telah dibuat
sebelumnya. Berikut toolbar yang digunakan dalam membuat animasi presentasi.

 New storyboard
Digunakan untuk menambah storyboard dalam pembatasan animasi
 New snapshoot view
Digunakan untuk menyisipkan tampilan saat ini sebagai snapshot
 Tweak Component Tool
Tweak Component tool berfungsi membuat arah dan jarrah antar komponen.
Apabila pada saat kita create view menggunakan explosion method yang manual
kita akan membuat tweak satu per satu
 Capture Camera
Digunakan untuk menyimpan posisi terkini sebagai kamera
 Create Drawing View
Digunakan untuk membuat pandangan berdasarkan snapshot view yang akan
digunakan Ketika membuat drawing dalam format .ipn
 Video
Digunakan utnuk membuat video output dari file presentasi

14
F. Gambar Kerja

Gambar kerja merupakan perantara yang tidak dapat dipisahkan antara perancang dengan
pelaksana. Oleh karena itu gambar kerja harus mampu memberi gambaran yang jelas dan
lengkap meluputi bentuk dan ukuran benda yang akan dibuat. Autodesk Inventor
menerapkan beberapa standard gambar kerja, seperti ISO, JIS, DIN, dan ANSI.
Kemudian teknik gambar kerja seperti tebal tipis garis proyeksi, dan satuan akan diatur
secara otomatis setelah kita memilih salah satu jenis standard gambar kerja yang akan
dipakai. Kita masih dapat mengubah beberapa hasil setting otomatis untuk disesuaikan
dengan kebutuhan.

Beberapa tool yang digunakan untuk membuat gambar kerja yaitu:

 Base view Berfungsi untuk mengambil pandangan dasar


 Projected View Berfungsi mengambil view dari atas, bawah, dan samping
syaratnya harus memilih base view terlebih dahulu
 Auxilliary View Befungsi untuk mengambil view dengan bantuan salah satu
garis pada view yang telah kita ambil
 Section View berfungsi untuk membuat gambar potongan agar dapat
memperjelas bagian-bagian yang tersembunyi
 Detail View Berfungsi utnuk memperbesar bagian tertentu yang kelihatan kecil
dan rumit agar menjadi lebih besar
 Break Out View Digunakan untuk menghilangkan Sebagian benda
untuk memperlihatkan fitu atau komponen yang terhalang

Setelah bisa menampilkan bentuk 2D dari berbagai pandangan maka kita membutuhkan
beberapa tool pada menu bar annotate untuk memperlengkap dan memperjelas apa yang
akan kita sampaikan. Beberapa tool pada annotate yaitu :

15
 Dimension digunakan untuk membuat berbagai macam ukuran seperti
horizontal, vertical, radius, diameter dan angle
 Baseline Dimension digunakan untuk membuat ukuran bertingkat
secara berkelompok
 Ordinate dimension digunakan untuk membuat ukuran dengan system
koordinasi secara berkelompok
 Hole/Thread Notes digunakan untuk membuat catatan lubang dan ulir
 Chamfer mark digunakan membuat catatan chamfer
 Center Mark digunakan membuat tanda titik pusat lingkaran
 Surface tecture symbol digunakam mebuat symbol untuk jenis pengerjaan
dan hasil pengerjaan pada suatu permukaan
 Welding symbol digunakan untuk membuat symbol pengelasan
 Text digunakan membuat tulisan atau catatan tambahan untuk
menambah keterangan dalam gambar kerja
 Leader Text digunakan membuat catatan dengan garis panah sebagai penunjuk
 Balloon digunakan untuk membuat penunjuk part berupa nomor urut yang
akan terhubung dengan nomor di part list
 Part list digunakan membuat daftar part berdasarkan Ballon yang telah kita
buat sebelumnya

16
TUGAS

A. PEMBUATAN PART-PART

1. Tugas 1 Hal 2 Probe 28


No Gambar Screenshot Langkah-Langkah
1 Membuat sketch 2D pada plane XY.
Membuat rectangle berukuran 180 X
100 dan membuat garis ditengah
dengan menggunakan construction
line sebagai garis acuan.

2 Offset garis sumbu dengan ukuran 37


ke arah atas dan bawah dan offset
garis lebar dengan ukuran 12 ke
kanan dan kekiri.

3 Offset garis sumbu dengan ukuran


15mm ke kanan dan ke kiri untuk
membuat lingkaran dan offset garis
sumbu dengan ukuran 52 ke kanan
dan ke kiri untuk membuat lubang
slot.

4 Buat linkaran dengan jari jari 14mm


pada garis offset 12mm dan buat
lingakaran dengan diameter 14mm
dan 8mm pada garis offset 37mm.
serta buat slot pada bagian tengah
dengan ukuran diameter 14mm.

17
5 Gunakan perintah mirror untuk
mencerminkan 3 buah lingkaran pada
bagian atas sehingga tergambar juga
di bagian bawah.

6 Lakukan fillet pada bagian ujung kiri


atas dan kiri bawah dengan ukuran
radius 35 mm.

7 Kemudian tarik garis dari lingkaran


yang berada di paling kanan dan kiri
ke garis terluar kemudian trim bagian
yang tidak diperlukan supaya
membentuk sketsa benda yang
diinginkan.

8 Kemudian kilk finish dan kemudian


lakukan perintah extrude untuk
membuat benda menjadi berbentuk
3D. dan gambar benda telah selesai
dibuat.

18
Prob 27 Bell Crank
1

Prob 7 Offset Swivel Plate


2

Prob 16 A film-Stamping
3

19
Prob 18 Eyelat
4

Prob 24 Mounting leg


5

2. Tugas 2
No Gambar Screenshot Langkah-Langkah
1 Membuat sketch 2D pada plane XZ
denagn menggunakan format in.
Buat rectangle dengan ukuran 4,5 x
2,5 inch. Lalu Extrude sebesar 0,5
inch.

2 Dari sudut paling kanan atas, tarik


garis sepanjang 1,625 lalu offsite
sepanjang ¾ ke kiri. Lalu garis yang
paling kanan di offsite lagi ke arah
kiri 1 1/8 . Trim garis yang sudah
tidak digunakan. Tarik garis dari titik
tengah. Miror garis yang sudah ada.
Dari ujung garis yang baru dibuat
tarik garis sepanjang 2 ¼ lalu offsite
sepanjang 3/8. Garis mulai yang
digunakan di offsite sepanjang 3/8
20
dari kanan dan kiri. Lalu trim garis
yang sudah tidak digunakan
disesuaikan dengan gambar.

3 Lakukan extrude pada bidang tersebut


sebesar ¼ mm.

4 Lakukan extrude pada bidang


tersebut sebesar sampai ketebalan 1¼
mm.

21
5 Lakukan extrude sampai ketebalan 1
3/4

6 Hasil akhir dalam keadaan


wideframe akan seperti pada gambar
disamping.

22
Prob 23 Truss Bearing
1

Probe 18 Inclined Support


2

Hal 11 Probe 16
3

23
Prob 15 Vee Rest
4

Probe 22 Swivel Yoke


5

24
3. Tugas Assembly Sliding Door Guide
No Gambar Screenshot Langkah-Langkah
1 Membuat sketch 2D pada plane XY.
Buatlah rectangle dengan Panjang 75
mm dan lebar 60 mm. buat garis
sejajar sama pamjang dengan 75 mm
berjarak 35 mm. kemudian buat garis
sepanjang 60 mm ditengah,
kemudian offset ke kanan dan kiri
masing masing 24 mm
2 Buat fillet pada keeampat sudut,
dengan r kecil 6 mm dan r besar 25
mm.

3 Buat 2 lingkaran pada pertemuan


garis ketiga garis yang sudah dibuat tadi

4 Extrude dengan ketebalan 12 mm.

25
5 Buat rectangledengan Panjang 75 dan
lebar 38 sesuai pada gambar kemudian
extrude setebal 7.5 mm

26
6 Extrude lingkaran besar dengan
ukuran pada gambar

7 Lalu extrude lingkaran kecil dengan


perintah cut, sepanjang lingkaran besar

8 Lakukan perintah plane dan pilih mid


plane kemudianbuat sketchdan buat
segitiga. Setelah itu buat rib dengan
ketebalan 8 mm.

9 buat gari sepanjang 50 mm dengan


jarak 3 mm dari karis paling ujung,
kemudian buat garis tegak lurus 3 mm
pada kedua ujung garis 50 mm, buat
garis dengan perintah arc dengan
ketinggian 10 mm dan terbentuklah
seperti pada gambar. Kemudian extrude
sepanjang 35 mm
10 Tampak parts yang telah jadi

27
11 Buat bushing dengan diameter lingkaran
besar 25 mm dan kecil 20 mm kemudian
extrude sepanjang 20 mm

12 Buat part berikutnya dengan ukuran


seperti pada gambar kemudian extrude
sesuai dengan ukiuran yang telah di
tentukan pada gambar.

13 Kemudian akan mendapatkan hasil part


seperti pada gambar.

Buat parts berikutnya dengan perintah


revolve dengan ukuran seperti yang
ditentukan pada gambar.

Dan hasilnya akan seperti berikut

28
Buka fungsi dengan format iam assamble.
Setelah itu panggil gambar kemudian
satukan gambar dengan menu constrain
sampai gambar tersusun menjadi sebuah
parts assembly

Gambar yang telah disassembly,

Pulley Bracket-Assembly
1

Bell Roller Support


1

29
Sliding Door Guide
1

Tugas 4 (Frame)
No Gambar Screenshot Langkah-Langkah
1 Buka tab new lalu pilih menu metric,
dan standard (mm).ipt, lalu pilih
create,

2 Lalu pilih start sketch dengan pilihan


3D Sketch

3 Lalu klik line akan otomatis muncul


titik di pusat garis seperti gambar di
samping, setelah itu pilih isometric
view,

30
4 Setelah itu klik origin di baris kiri,
lalu pilih center point maka akan
otomatis muncul garis tepat di pusat,

5 Buatlah garis-garis yang saling


terhubung seperti gambar di samping
sesuai dengan ukuran yang tertera,

31
6 Lalu buat lagi dengan menarik garis-
garis hingga membentuk seperti
gambar di samping,

7 Lalu file yang sudah kita buat tadi di


save terlebih dahulu dengan nama
“frame”,

8 Setelah itu klik tab new dan pilih


assembly,

9 Lalu klik place untuk memanggil file


yang sudah kita buat tadi,

10 Akan muncul seperti ini tampilannya,


lalu kita save kembali untuk
sementara dengan nama file
assembly, save di folder yang sudah
kita buat agar tidak terpisah-pisah,

32
11 Lalu pilih menu design, dan klik
insert frame. Akan muncul tampilan
lagi seperti gambar di samping dan
sesuaikan saja settingnya seperti
gambar di samping, setelah itu pilih
garis-garis mana saja yang akan
dijadikan frame, lihat gambar di
samping, dan klik apply,

12 Dan akan menjadi seperti gambar di


samping,

13 Klik ikon miter untuk menyatukan


sela-sela antar frame seperti gambar
di samping,

14 Hasilnya akan menyatu seperti


gambar di samping, lakukan pada
semua sisi yang memiliki cela agar
tertutup semua,

15 Lalu pilih trim/extend dan pilih


permukaan mana saja yang mau di
trim/extend,

33
16 Seperti gambar di samping yang di
trim adalah bagian sisi kanan,
lakukan pada asemua bagian sisi-sisi
lainnya dangan cara yang sama,

17 Kita juga bias mengubah ukuran


frame yang kita buat dengan cara,
klik atau pilih bagian mana yang
akan diubah lalu klik edit with frame
generator

18 Lalu akan muncul tampilan seperti di


samping, lalu centang multi-select di
pojok kanan bawah, dan pilih frame
mana saja yang mau diubah
ukurannya, gambar di samping
menunjukkan bagian mana saja yang
akan di ubah ukurnanya,

19 Ganti settingnya seperti gambar di


samping lalu klik apply, maka frame
otomatis akan berubah ukurannya
menjadi lebih kecil,

20 Hasilnya seperti gambar di samping,


dan ubah juga ukuran 2 frame yang
ada di atas sehingga ukurannya
menjadi simetris, lakukan dengan
cara yang sama seperti sebelumnya,

34
35
21 Dan frame atas pun juga sudah
berubah ukurannya, inilah hasil
akhirnya.

3D Surface Basic Beginners


1

Skeletal
1

Truce image
1

36
PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah kegiatan praktikum ini, saya menjadi paham cara menggunakan Software
Autodest Inventor dan Fusion 360. Menggunakan kedua software tersebut tidak sesulit
seperti yang saya bayangkan, asalkan kita mempunyai niat yang serius untuk mempelajarinya
dan kemauan untuk belajar pasti dapat meguasai software tersebut. Semoga ilmu yang saya
dapatkan dari praktikum CAD II ini dapat bermanfaat kedepannya bagi diri saya, maupun
orang lain yang membutuhkan.

B. Saran

Saya berharap semoga kedepannya para dosen dan instruktur dapat mentransferkan
ilmunya dengan lebih baik lagi. Sehingga ilmu yang diberikan lebih mudah dipahami dan
diterima oleh mahasiswa. Selain itu, saya berharap fasilitas yang diberikan sesuai dengan
keadaan di dunia kerja (seperti kejelasan pada gambar, menggunakan aplikasi yang terbaru)

37
DAFTAR PUSTAKA
 https://eprints.uny.ac.id/3392/1/MODUL_AUTODESK_INVENTOR.pdf

 https://books.google.co.id/books?
hl=en&lr=&id=C90xEAAAQBAJ&oi=fnd&pg=PA1&dq=a
utodesk+inventor+tools+indonesia&ots=V9yQMEr v&sig=k-
mzNl9MBPnkD6VdB5b05zSPCj8&redir_esc=y#v=onepage&q=autodesk%20inventor
%20to ols%20indonesia&f=false.

 https://s3.amazonaws.com/adsk-designacademy-contentlive/s3fspublic/Modul%20PKM
%20Fusion360-Product%20Design.pdf.

 https://books.google.co.id/books?
hl=en&lr=&id=Rv1G5qHXnU4C&oi=fnd&pg=PR2&dq=au
todesk+inventor&ots=TQOlZRTO0&sig=Ek2ZAouLIvCM79P2ZouhpfXtgPM&redir_es
c=y# v=onepage&q=autodesk%20inventor&f=false.

 https://drive.google.com/drive/folders/1G0eQ87q4UnRbwiVs90QE1anLq9k6NzHx

38

Anda mungkin juga menyukai