CAD II
Disusun Oleh :
Nurul Hidayati
19/441125/SV/16477
Kelas : CB1
2
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan karunia-
Nya, Laporan Praktikum CAD II ini dapat terselesaikan dengan baik, tepat pada waktunya. Adapun
tujuan penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas akhir praktikum CAD II Semester IV
Tahun Pelajaran 2021/2022. Penyusunan Laporan Praktikum CAD II ini, sebagai salah satu syarat
akademis bagi mahasiswa Program Diploma Teknik Mesin Sekolah Vokasi Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta. Dalam penyusunan laporan praktikum CAD II ini, penyusun mendapatkan
dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung, maupun tidak langsung. Oleh karena itu,
penyusun mengucapkan terimakasih banyak yang setulus – tulusnya kepada :
2. Semua pihak yang telah ikut membantu sampai terselesainya makalah ini yang tidak dapat
penulis sebutkan satu per satu
3
BAB I
PENDAHULUAN
Software ini cukup mudah digunakan dan dapat membantu kita untuk mengurangi
kesalahan dalam membuat desain. Dengan demikian, selain biaya yang harus kita
keluarkan akan berkurang, time to market dari benda yang kita desain pun dapat dipercepat
karena kita sudah mensimulasikan terlebih dahulu benda yang kita desain di komputer
sebelum masuk ke proses produksi. Beberapa ke unggulan Autodesk Inventor adalah :
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Memilih Inventor Profesional kemudian terlihat tampilan layer seperti pada gambar.
Kemudian memilih poin new untuk memulai menggunakan Inventor,
5
3. Kemudian akan muncul tampilan layar kerja pada Inventor
Keterangan:
▪ Toolbar Standard berisi perintah umum seperti save, open, New, Undo, Redo
dan sebagainya.
▪ Menu Bar berisi semua perintah yang terdapat di Autodesk Inventor
Professional 2021.
▪ Panel Bar berisi perintah khusus untuk menunjang dalam proses yang sedang
berlangsung. Misalnya, kita membuat gambar dengan template Sheet Metal.ipt,
maka pada Panel Bar secara otomatis akan muncul perintah khusus untuk Sheet
Metal.
▪ Browser Bar berisi langkah-langkah kerja. Misalnya, kita membuat objek
dengan Extrude dan Revolve, semua akan tercatat di Browser Bar untuk
memudahkan kita melakukan edit ulang.
▪ Graphic Windows merupakan area bidang Kerja tempat menggambar objek.
6
4. Melakukan Setting Sketch Untuk mempermudah pada saat pembuatan komponen,
maka sebelum membuat sketch terlebih dahulu kita setting Sketch.
5. Mengubah Units Jenis satuan yang akan digunakan dapat kita atur sesuai kebutuhan
untuk pembuatan file part, assembly maupun drawing. Langkah mengubah jenissatuan
sebagai berikut:
a. KlikmenuTools|DocumentSettings.
b. Klik tab Unit, pilih satuan yang akan digunakan dalam pembuatan gambar.
c. Klik Apply|Close
▪ Line berfungsi membuat garis lurus, sedangkan Spline untuk membuat garis
kurva dengan titik Point tertentu. Selain Spline terdapat pula Bridge Curve.
▪ Circle Fungsinya untuk membuat lingkaran. Di sini terdapat 3 cara dalam
membuat lingkaran, yaitu Center Point Circle, Tangent Circle, dan Ellipse.
▪ ARC fungsinya untuk membuat garis busur. Di sini terdapat tiga cara dalam
membuat Arc, yaitu: Three Point Arc, Tangent Arc, dan Center Point Arc.
▪ Rectangle berfungsi untuk membuat kotak persegi panjang atau bujur sangkar
Di sini terdapat 2 cara dalam membuat Rectangle, yaitu: Two Point Rectangle
dan Three Point rectangle.
▪ Fillet dan Chamfer berfungsi untuk membuat pertemuan antara 2 garis (line)
atau busur (arc) menjadi cembung atau cekung. Kemudian, Chamfer berfungsi
7
untuk membuat pertemuan antara 2 garis menjadi miring dengan spesifikasi
tertentu.
▪ Point berfungsi untuk membuat titik lubang dan untuk sekedar membuat Point
referensi pada Sketch.
▪ Polygon fungsinya untuk membuat bangun segi N beraturan.
▪ Project Geometry dapat pula disebut objek bantuan atau sebagai referensi
dalam membuat sketch. Referensi bisa berupa Edges atau Face.
Selain alat-alat Draw terdapat pula alat untuk membuat Patern tertentu dan
memodifikasi Draw sebagai berikut.
▪ Mirror fungsinya untuk membuat duplikat objek dengan referensi garis cermin.
Hasil objek Mirror simetris terhadap objek aslinya.
▪ Rectangular Patern fungsinya untuk membuat duplikat objek dengan pola
lurus. Dengan Rectangular Patern kita akan lebih menghemat waktu tanpa
membuat objek satu persatu
▪ Circular Patern fungsinya untuk membuat duplikat objek dengan pola
melingkar. Circular Patern biasanya digunakan untuk membuat lubang baut.
▪ Offset fungsinya untuk membuat duplikat objek dengan hasil lebih besar atau
lebih kecil dari objek asli dengan jarak sama pada semua sisi.
▪ Extend fungsinya untuk menutup dan menyambung Line, Arc, Spline, pada
sketch yang terbuka.
▪ Trim fungsinya untuk memotong Line, Arc, dan Spline pada objek yang saling
berpotongan.
▪ Split fungsinya untuk membagi Line, Arc, dan Spline menjadi 2 bagian dengan
bantuan objek potong.
8
▪ Move fungsinya untuk memindahkan objek ke posisi yang diinginkan.
▪ Scale fungsinya untuk membuat skala objek lebih besar atau lebih kecil.
Untuk mendapatkan hasil sketch yang valid maka perlu dilakukan pengecekan
menggunakan Dimension dan Costraint.
▪ Tangent fungsinya untuk membuat garis dan garis busur (Arc) menjadi
bersinggungan.
▪ Coincident fungsinya untuk membuat 2 point bersinggungan.
9
2.3 Part Design
A. Part Autodesk Inventor Profesional
Part (profil 3D) merupakan kelanjutan dari tampilan benda yang masih berupa Sketch
(profil 2D), pada Autodesk Inventor Profesional, gambar Part dibedakan menjadi 2
macam, yaitu:
▪ Solid, yaitu objek yang padat.
Tidak semua proses dalam membuat Part dapat menggunakan bentuk Solid.
Beberapa kasus Part yang rumit akan membutuhkan bantuan bentuk Surface.
6. Loft fungsinya untuk membuat objek dengan perpaduan beberapa bentuk atau
potongan yang berbeda.
7. Sweep fungsinya untuk membuat objek yang terbentuk dari Sketch atau Profile
melalui garis edar (Path).
8. Thread fungsinya untuk membuat ulir pada lubang atau silinder seperti poros
dan mur baut.
10
9. Coil fungsinya untuk membuat objek melingkar seperti pegas.
10. Bend Part fungsinya untuk menekuk Part menjadi 2 bagian dengan referensi
garis tekuk pada sketch.
11. Work Plane fungsinya untuk membuat bidang kerja baru. Dalam prakteknya
kita mungkin memerlukan bidang baru yang tidak sejajar dengan bidang kerja
lainnya.
12. Work Axis fungsinya sebagai referensi saat kita akan membuat Sketch ataupun
saat Assemby Part.
Assembly terdiri atas Single Part dan Sub Assembly yang semuanya ada di dalam
File Assembly. Di dalam Assembly yang besar dan memiliki banyak Part buatlah beberapa
Assembly kecil atau Sub Assembly. Adanya Sub Assembly akan mempercepat proses
modifikasi Part dan memudahkan pensarian karena akan membentuk kelompok-kelompok
kecil. Beberapa Tool penting di dalam Assembly adalah sebagai berikut :
1. Place Component Fungsinya untuk memasukkan File komponen ke dalam
File Assembly. Kita dapat memasukkan beberapa komponen sekaligus kedalam
Assembly. Komponen pertama yang diletakan dalam linkungan assembly
secara otomatis akan ditempatkan pada origin point(0,0,0) dalam keaadan
grounded.
Kita dapat menaruh lebih dari satu komponen yang sama dengan mengklik
dilokasi yang berbeda dalam graphic window. Disamping kita dapat
menggunakan geometri part dari aplikasi Autodesk Inventor, kita dapat
menggunakan geometry dari aplikasi lain sebagai part di dalam assembly yang
kita buat.
11
Di bawah ini terdapat daftar list tipe file yang dapat anda gunakan dalam
Autodesk Inventor:
▪ Autodesk Inventor parts and assemblies (*.ipt, *.iam)
12
2.5 Sistem Navigasi
Sistem Navigasi pada Autodesk Inventor terdapat tool-tool navigasi yang membantu
mobilitas saat menggambar di dalam bidang kerja. Pada menu ini terdapat toolsseperti zoom,
rotate, pan, dan lainnya pada Inventor Standard Toolbar. Berikut adalah toolsdan fungsinya:
➢ Zoom
Fungsinya untuk memperbesar gambar pada tampilan bidang kerja. Klik zoom lalu
klik pada bidang kerja dan geser kursor ke atas atas ke bawah. Lalu, klik lagi untuk
mendapatkan tampilan yang diinginkan. Selain itu, zoom dapat digunakan ketika
tools lain sedang aktif.
➢ Pan
Fungsinya untuk menggeser tampilan bidang kerja. Kliklah Pan lalu klik pada
bidang kerja. Selanjutnya, geserlah kursor pada tempat yang ingin ditampilkan.
➢ View Face
Fungsinya untuk memutar objek pada bidang kerja. Klik Free Orbit, lalu klik pada
bidang kerja. Selanjutnya, putar objek sampai memperoleh tampilan yang
diinginkan.
➢ View Cube
Fungsinya untuk melihat objek berdasarkan arah yang telah ditentukan seperti front,
top, left dan lain-lain. Klik View Cube untuk menampilkan sistem navigasi pada
13
sudut kanan atas. Untuk memilih arah, cukup klik salah satu sisi view cube.
➢ Full Navigation Wheel
Fungsinya untuk melakukan kombinasi perintah navigasi seperti zoom, orbit, pan,
dan lain-lain. Klik Full Navigation Wheel sehingga akan keluar menu dan pilihlan
salah satu perintah yang akan dipakai.
2.6 Presentation
2.7 Drawing
Setelah membuat gambar 3D, selanjutnya membuat gambar kerja berupa 2D.
Gambar kerja merupakan perantara yang tidak dapat dipisahkan antara perancang dengan
pelaksana. Maka dari itu, gambar kerja jelas dan lengkap meliputi bentuk dan ukuran benda
yang akan dibuat. ISO, JIS, DIN, dan ANSI adalah standar kerja gambar yang diterapkan
di Autodesk Inventor. Kemudian, teknik gambar kerja seperti tebal tipis garis, proyeksi,
dan satuan, akan diatur secara otomatis setelah memilih salah satu jenis standard gambar
kerja yang akan dipakai. Beberapa penyesuaian masih dapat diubah sesuai kebutuhan.
15
Berikut adalah beberapa tool yang digunakan untuk membuat gambar kerja, yaitu:
a. Base View
Berfungsi untuk mengambil Part yang sudah dibuat dan menentukan pandangan
dasar.
b. Projected View
Berfungsi mengambil view dari atas, depan, dan samping. Namun terlebih
dahulu harus memiliki Base View.
c. Auxiliary View
Berfungsi untuk mengambil view dengan bantuan salah satu garis pada view
yang telah diambil.
d. Section View
Berfungsi untuk memperbesar bagian tertentu yang kelihatan kecil dan rumit
agar menjadi lebih besar.
f. Break View
➢ Dimension
16
➢ Baseline Dimension
➢ Ordinate Dimension
➢ Bend Notes
➢ Chamfer Notes
➢ Center Mark
➢ Text
17
3.1 Fusion 360
Fusion 360 memadukan pemodelan organik dengan solid modeling yang presisi
secara cepat dan mudah diterapkan, serta membuat desain memungkinkan untuk dapat
diproduksi. Rendering dan gambar teknik yang terdapat dalam Fusion 360 memudahkan
untuk berkomunikasi dalam desain produk sebelum produk tersebut dibuat, dan sistem
CAM dalam Fusion 360 dapat menghasilkan program CNC.
Fusion 360 juga bisa mengirim data 3D langsung ke mesin 3D Printer sehingga
desain yang dibuat dapat secara cepat terwujud dalam bentuk prototipe fisik. Data yang
tersimpan dalam sistem Cloud memastikan pengguna dapat mengakses secara mudah
dimana saja dan kapanpun. Selain itu Autodesk Fusion 360 ini juga dilengkapi dengan
kemampuan CAE (Computer Aided Engineering) dimana fungsi dari CAE adalah untuk
melakukan analisa Engineering seperti Stress Analysis, Modal Frequency Analisys,
Buckling Test, Thermal Analysis, dan lain sebagainya. Untuk melengkapi luaran dari
desain yang telah dibuat di Fusion 360 tersedia pula fitur untuk membuat gambar kerja dari
setiap Part atau Assembly yang telah didesain.
18
19
1. Pengertian optimasi Suatu proses untuk memaksimalkan atau meminimalkan suatu
persamaan /fungsi obyektif dengan syaratatau Batasan tertentu
2. Optimization di Fusion 360
4. Pre-Procesing
▪ Material Properties
- Tentukan material yang akan dilakukan studi, bisa memilih steel atau
lainnya di libraries (builtin), atau ditambah sendiri jika perlu
▪ Safety Factor
5. Custom: PLA
6. Setting Constraint
▪ Set Constraint
b. Fixed Permukaan tersebut diam tapi bisa bergerak secara translasi atau
rotasi
20
7. Manage (Pengaturan umum simulasi)
a. jika terlalu besar, simulasi bisa dilakukan dengan cepat, tapi kurang
akurat
b. Jika terlalu kecil, simulasi lebih lama, tapi biasanya lebih akurat
(terkadang akurasi sama saja)
8. Setting beban (Loading)
▪ Preserve Region: Pilih bagian yang tidak ingin dihilangkan selama proses
optimasi
- Boundary shape akan menyesuaikan sesuai dengan surface yang dipilih
atau dipilih sesuai keperluan
▪ Pilih Symmetry Plane yang tepat agar tidak dilakukan simulasi berulang pada
bagian yang sama persis
- Dapat di lihat dari plane yang aktif/sudah didefinisikan
▪ Pilih Solve
21
BAB III
TUGAS MANDIRI
PART 1 (HANDLEBAR)
1. Memilih templates ukuran yang akan digunakan pada Inventor > kemudian menentukan
sketsa gambar dan pandangan yang akan digunakan.
2. Membuat sketsa gambar untuk Handlebar dengan dimaensi dan pandangan XY Plane
seperti gambar berikut.
22
3. Kemudian melakukan fillet dengan dimensi seperti berikut.
4. Setelah melakukan fillet > Finish Sketch > Pilih Toolbar 3D Model > Plane (Offset from
Plane).
23
5. Kemudian pilih pandangan XY Plane > buat sketsa sejauh (-5) menjorok ke belakang
24
7. Buatlah Point, kemudian didimensi seperti gambar berikut.
8. Setelah itu, Finish Sketch > Pilih Toolbar 3D Model > Plane (Offset from Plane).
25
9. Kemudian pilih pandangan XY Plane > buat sketsa sejauh (-3) menjorok ke belakang
26
11. Buatlah Point, kemudian didimensi seperti gambar berikut.
12. Setelah itu, Finish Sketch > Pilih Toolbar 3D Model > Plane (Offset from Plane).
27
13. Kemudian pilih pandangan XY Plane > buat sketsa sejauh (-25) menjorok ke belakang
28
15. Buatlah Point, kemudian didimensi seperti gambar berikut.
16. Setelah itu, Finish Sketch > Pilih Toolbar Sketch > Start 3D Sketch.
29
17. Buatlah Spline sesuai Point yang sudah dibuat tadi dan hubungkan titik tersebut.
18. Kemudian, Finish Sketch > Buat New Sketch pada pandangan YZ Plane.
30
19. Buatlah lingkaran dengan diameter 22.2 dan offset sejauh 1.6 > Finish Sketch.
20. Lakukan Sweep pada lingkaran yang telah dibuat tadi seperti gambar berikut.
31
21. Setelah itu lakukan Mirror objek tersebut.
32
23. Kemudian buatlah New Sketch pada pandangan YZ Plane > buat lingkaran dan
offsett dengan diameter seperti digambar berikut. Lalu buatlah jarak dari titik pusat lingkaran
dengan titik pusat lingkaran yang sudah di Spline sejauh 100.
24. Setelah itu, Finish Sketch > lakukanlah Extrude seperti gambar berikut.
33
25. Lalu lakukan Mirror pada objek.
34
27. Setelah itu, jika ingin mengganti View pada Objek dapat ditambahi Shadow atau
sebagainya.
28. Hilangkan dimensi yang terlihat dengan cara pilih Toolbar View > Object Visibility >
Hilangkan ceklis pada All Workfeatures. Kecuali Construction Surface, 3D Sketches,
Sketch Dimension, dan 3D Annotitions.
35
PART 2 (HANDGRIP)
1. Memilih templates ukuran yang akan digunakan pada Inventor > kemudian menentukan
sketsa gambar dan pandangan yang akan digunakan.
2. Membuat sketsa gambar untuk Handgrip dengan dimaensi dan pandangan XY Plane
seperti gambar berikut. Lalu lakukan offset dengan dimensi berikut
36
3. Setelah itu, lakukan Extrude ke belakang sejauh 120.
4. Buatlah New Sketch pada lingkaran yang sudah di Extrude tadi dengan dimensi berikut.
37
5. Kemudian Extrude kedepan lingkaran tersebut.
38
7. Setelah itu, Finish Sketch > Pilih Toolbar 3D Model > Plane (Offset from Plane).
8. Kemudian pilih pandangan XY Plane > buat sketsa sejauh (-3) menjorok ke belakang
39
9. Setelah itu, pilih Work Plane 1 > New Sketch.
10. Kemudian pilih Project Geometry dan klik pada lingkaran terluar.
40
11. Lakukan Extrude ke belakang sejauh 1 seperti pada gambar terebut.
12. Setelah itu, Finish Sketch > Pilih Thicknes Offset untuk pengaturannya seperti pada
gambar dibawah ini.
41
13. Lakukan Rectungular Pattern.
42
15. Pada sisi lingkaran yang kosong atau berlubang, buatlah New Sketch dan buatlah
lingkaran seperti gambar berikut.
16. Setelah itu, Finish Sketch. Lakukan Project Geomtery terlebih dahulu sebelum
objek di Extrude. Kemudian Extrude seperti gambar tersebut.
43
17. Pada sisi lingkaran yang lainnya, lakukan Fillet seperti gambar berikut.
18. Setelah itu, Pilih Apply atau OK. Kemudian ganti tampilan objek sesuai keinginan.
44
ASSEMBLY
1. Memilih templates pada bagian assembly standart (mm).iam. Kemudian pilih Toolbar
Assemble > Place > Pilih file part yang sudah dibuat dan ingin di assembly > Open.
2. Mengubah part agar saat nanti dalam Assembly tidak bergerak. Lakukan Grounded
pada base atau tumpuan yang akan di Assembly.
45
3. Melakukan constrain untuk dapat menggabungkan material satu dengan lainnya
46
PRESENTATION
1. Memilih templates presentation dan memilih menu insert model dengan memilih
part assembly untuk di lakukan presentation
47
3. Lakukan tweak component untuk menggerakkan setiap benda dengan dimensi
yang diinginkan.
48
DRAWING
1. Memilih templates drawing .idw dan melakukan Edit Sheet untuk mengatur ukuran
kertas dan posisi kertas.
49
3. Memilih part gambar pada file dokumen untuk di tampilkan pada papan drawing dengan
mengatur style, view dan scal.
4. Jika gambar sudah disusun rapi pada papan drawing pilih menu auto drawing untuk
memberikan nomor pada gambar.
50
5. Memilih parts list untuk menampilkan nama parts yang telah diberikan penomoran.
51
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
52