Anda di halaman 1dari 52

LAPORAN PRAKTIKUM

CAD II

Disusun Oleh :
Nurul Hidayati
19/441125/SV/16477
Kelas : CB1

DEPARTEMEN TEKNIK MESIN


SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2021
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................... 4


Latar Belakang ............................................................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................ 5
Cara Menjalankan Autodesk Inventor Provesional ..................................................................... 5
Sketch Desain .............................................................................................................................. 7
Part Design ................................................................................................................................ 10
Proses Assembly ....................................................................................................................... 11
Sistem Navigasi ......................................................................................................................... 13
Presentation ............................................................................................................................... 14
Drawing ..................................................................................................................................... 15
Fusion 360 ................................................................................................................................. 18
BAB III TUGAS MANDIRI ........................................................................................................ 22
PART 1 (Handlebar) ................................................................................................................. 22
PART 2 (Handgrip) ................................................................................................................... 36
ASSEMBLY.............................................................................................................................. 45
PRESENTATION ..................................................................................................................... 47
DRAWING................................................................................................................................ 49
BAB IV ......................................................................................................................................... 52
Daftar Pustaka ............................................................................................................................... 52

2
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan karunia-
Nya, Laporan Praktikum CAD II ini dapat terselesaikan dengan baik, tepat pada waktunya. Adapun
tujuan penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas akhir praktikum CAD II Semester IV
Tahun Pelajaran 2021/2022. Penyusunan Laporan Praktikum CAD II ini, sebagai salah satu syarat
akademis bagi mahasiswa Program Diploma Teknik Mesin Sekolah Vokasi Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta. Dalam penyusunan laporan praktikum CAD II ini, penyusun mendapatkan
dukungan dari berbagai pihak baik secara langsung, maupun tidak langsung. Oleh karena itu,
penyusun mengucapkan terimakasih banyak yang setulus – tulusnya kepada :

1. Dosen Pembimbing dan Instruktur Laboratorium CAD

2. Semua pihak yang telah ikut membantu sampai terselesainya makalah ini yang tidak dapat
penulis sebutkan satu per satu

Penyusun menyadari bahwa sepenuhnya masih banyak kekurangan dalam penulisan


laporan praktikum CAD II ini. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun untuk memperbaiki laporan praktikum CAD II ini. Semoga laporan
praktikum CAD II ini bisa bermanfaat bagi penyusun dan semua pembaca untuk kemajuan yang
lebih baik.

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Autodesk Inventor merupakan program yang dirancang khusus untuk keperluan


bidang teknik seperti desain produk, desain mesin, desain mold, desain konstruksi, atau
keperluan teknik lainnya. Autodesk Inventor adalah program pemodelan solid berbasis
fitur parametrik, artinya semua objek dan hubungan antargeometri dapat dimodifikasi
kembali meski geometrinya sudah jadi, tanpa perlu mengulang lagi dari awal. Hal ini
sangat memudahkan kita ketika sedang dalam proses desain suatu produk atau rancangan.
Autodesk Inventor juga mampu memberikan simulasi pergerakan dari produk yang kita
desain serta mempunyai alat untuk menganalisis kekuatan.

Software ini cukup mudah digunakan dan dapat membantu kita untuk mengurangi
kesalahan dalam membuat desain. Dengan demikian, selain biaya yang harus kita
keluarkan akan berkurang, time to market dari benda yang kita desain pun dapat dipercepat
karena kita sudah mensimulasikan terlebih dahulu benda yang kita desain di komputer
sebelum masuk ke proses produksi. Beberapa ke unggulan Autodesk Inventor adalah :

Memiliki kemampuan parametric solid modeling, yaitu kemampuan untuk


melakukan design serta pengeditan dalam bentuk solid model dengan data yang telah
tersimpan dalam database. Dengan adanya kemampuan tersebut designer atau enginer
dapat direvisi atau memodifikasi design yang ada tanpa harus mendesign ulang sebagian
atau secara keseluruhan. Memiliki kemampuan animation, yaitu kemampuan untuk
menganimasikan suatu file assembly mengenai jalanya suatu alat yang telah diassembly
dan dapat disimpan dalam file AVI atau MWV. Memilik kemampuan automatic create
technical 2D drawing serta bill of material dan tampilan shading dan rendering pada layout.
Adaptive yaitu kemampuan untuk menganalisa gesekan dari animasi suatu alat serta dapat
menyesuaikann dengan sendirinya. Material atau bahan yang memberikan tampilan suatu
part nampak lebih nyata. Mengintregasikan data dari Autocad dan data 3D menjadi model
sebuah media tunggal dan menciptakan representasi virtual dari produk terakhir.
Meningkatkan produktivitas mengotomatisasi alur kerja desain berulang.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Cara Menjalankan Autodesk Inventor Provesional

1. Memilih Inventor Profesional kemudian terlihat tampilan layer seperti pada gambar.
Kemudian memilih poin new untuk memulai menggunakan Inventor,

2. Selanjutnya memilih ukuran yang akan digunakan pada Inventor

5
3. Kemudian akan muncul tampilan layar kerja pada Inventor

Keterangan:

▪ Toolbar Standard berisi perintah umum seperti save, open, New, Undo, Redo
dan sebagainya.
▪ Menu Bar berisi semua perintah yang terdapat di Autodesk Inventor
Professional 2021.
▪ Panel Bar berisi perintah khusus untuk menunjang dalam proses yang sedang
berlangsung. Misalnya, kita membuat gambar dengan template Sheet Metal.ipt,
maka pada Panel Bar secara otomatis akan muncul perintah khusus untuk Sheet
Metal.
▪ Browser Bar berisi langkah-langkah kerja. Misalnya, kita membuat objek
dengan Extrude dan Revolve, semua akan tercatat di Browser Bar untuk
memudahkan kita melakukan edit ulang.
▪ Graphic Windows merupakan area bidang Kerja tempat menggambar objek.

▪ 3D Indicator merupakan tanda letak bidang gambar.

▪ Navigation Bar berfungsi untuk mengatur arah tampilan /pandangan.

▪ Status Bar menampilkan teks berupa pesan untuk mempermudah langkah


dalam bekerja menggunakan Autodesk Inventor Professional 2020.

6
4. Melakukan Setting Sketch Untuk mempermudah pada saat pembuatan komponen,
maka sebelum membuat sketch terlebih dahulu kita setting Sketch.

Langkah pengaturan Skecth Option :

a. Klik menu Tools|Application Options.

b. Klik tab Skecth, kemudian check list sesuai dengan keinginan.

c. Klik Apply Close.

5. Mengubah Units Jenis satuan yang akan digunakan dapat kita atur sesuai kebutuhan
untuk pembuatan file part, assembly maupun drawing. Langkah mengubah jenissatuan
sebagai berikut:
a. KlikmenuTools|DocumentSettings.

b. Klik tab Unit, pilih satuan yang akan digunakan dalam pembuatan gambar.

c. Klik Apply|Close

2.2 Sketch Desain


A. Toolbar Draw

▪ Line berfungsi membuat garis lurus, sedangkan Spline untuk membuat garis
kurva dengan titik Point tertentu. Selain Spline terdapat pula Bridge Curve.
▪ Circle Fungsinya untuk membuat lingkaran. Di sini terdapat 3 cara dalam
membuat lingkaran, yaitu Center Point Circle, Tangent Circle, dan Ellipse.
▪ ARC fungsinya untuk membuat garis busur. Di sini terdapat tiga cara dalam
membuat Arc, yaitu: Three Point Arc, Tangent Arc, dan Center Point Arc.
▪ Rectangle berfungsi untuk membuat kotak persegi panjang atau bujur sangkar
Di sini terdapat 2 cara dalam membuat Rectangle, yaitu: Two Point Rectangle
dan Three Point rectangle.
▪ Fillet dan Chamfer berfungsi untuk membuat pertemuan antara 2 garis (line)
atau busur (arc) menjadi cembung atau cekung. Kemudian, Chamfer berfungsi
7
untuk membuat pertemuan antara 2 garis menjadi miring dengan spesifikasi
tertentu.

▪ Point berfungsi untuk membuat titik lubang dan untuk sekedar membuat Point
referensi pada Sketch.
▪ Polygon fungsinya untuk membuat bangun segi N beraturan.

▪ Text fungsinya untuk membuat Sketch berupa tulisan.

▪ Project Geometry dapat pula disebut objek bantuan atau sebagai referensi
dalam membuat sketch. Referensi bisa berupa Edges atau Face.

Selain alat-alat Draw terdapat pula alat untuk membuat Patern tertentu dan
memodifikasi Draw sebagai berikut.

▪ Mirror fungsinya untuk membuat duplikat objek dengan referensi garis cermin.
Hasil objek Mirror simetris terhadap objek aslinya.
▪ Rectangular Patern fungsinya untuk membuat duplikat objek dengan pola
lurus. Dengan Rectangular Patern kita akan lebih menghemat waktu tanpa
membuat objek satu persatu
▪ Circular Patern fungsinya untuk membuat duplikat objek dengan pola
melingkar. Circular Patern biasanya digunakan untuk membuat lubang baut.
▪ Offset fungsinya untuk membuat duplikat objek dengan hasil lebih besar atau
lebih kecil dari objek asli dengan jarak sama pada semua sisi.
▪ Extend fungsinya untuk menutup dan menyambung Line, Arc, Spline, pada
sketch yang terbuka.
▪ Trim fungsinya untuk memotong Line, Arc, dan Spline pada objek yang saling
berpotongan.
▪ Split fungsinya untuk membagi Line, Arc, dan Spline menjadi 2 bagian dengan
bantuan objek potong.

8
▪ Move fungsinya untuk memindahkan objek ke posisi yang diinginkan.

▪ Copy fungsinya untuk menduplikat objek.

▪ Scale fungsinya untuk membuat skala objek lebih besar atau lebih kecil.

▪ Rotate fungsinya untuk memutar objek ke posisi yang diinginkan.

▪ Stretch fungsinya untuk menarik bentuk objek ke posisi yang diinginkan

Untuk mendapatkan hasil sketch yang valid maka perlu dilakukan pengecekan
menggunakan Dimension dan Costraint.

▪ Perpendicular fungsinya untuk membuat 2 garis menjadi saling tegak lurus.

▪ Paralel fungsinya untuk membuat 2 garis menjadi sejajar.

▪ Tangent fungsinya untuk membuat garis dan garis busur (Arc) menjadi
bersinggungan.
▪ Coincident fungsinya untuk membuat 2 point bersinggungan.

▪ Concentric fungsinya untuk membuat 2 lingkaran atau Arc menjadi 1 titik


pusat.
▪ Collinear fungsinya untuk membuat 2 garis menjadi saling berhimpit.

▪ Equal fungsinya untuk menyamakan ukuran objek.

▪ Horizontal fungsinya untuk membuat garis menjadi horizontal atau sejajar


dengan sumbu X.
▪ Vertical fungsinya untuk membuat garis menjadi vertikal atau sejajar dengan
sumbu Y.
▪ Fix fungsinya untuk membuat objek dalam Sketch akan ter-constraint secara
otomatis terhadap Coordinate System.
▪ Show Constraint fungsinya untuk menampilkan Constraint pada geometri yang
kita pilih.
▪ General Dimension fungsinya untuk membuat ukuran pada Sketch. Ukuran
akan mengendalikan dan mempermudah dalam mengubah bentuk Sketch.
▪ Auto Dimension fungsinya untuk membuat garis ukur secara otomatis.

9
2.3 Part Design
A. Part Autodesk Inventor Profesional

Part (profil 3D) merupakan kelanjutan dari tampilan benda yang masih berupa Sketch
(profil 2D), pada Autodesk Inventor Profesional, gambar Part dibedakan menjadi 2
macam, yaitu:
▪ Solid, yaitu objek yang padat.

▪ Surface, yaitu obyek hanya berupa kulit.

Tidak semua proses dalam membuat Part dapat menggunakan bentuk Solid.
Beberapa kasus Part yang rumit akan membutuhkan bantuan bentuk Surface.

Beberapa tool untuk membuat Part adalah sebagai berikut:


1. Extrude berfungsi untuk memberikan tinggi, tebal atau kedalaman dari sebuah
profil 2D sehingga menjadikan profil tersebut menjadi bentuk 3D dengan
ukuran tertentu.
2. Revolve digunakan untuk membuat bentuk-bentuk silindris dengan cara
memutar suatu bentuk profil terhadap sumbu yang ditentukan.
3. Hole fitur ini digunakan untuk membuat fitur lubang yang parametrik
berbentuk lubang bor, counterbore, countersink atau lubang ulir.
4. Shell fungsinya untuk memotong material sisi dalam, sisi luar, dan kedua sisi
dengan ketebalan tertentu.
5. Ribs berfungsi untuk membuat sirip sebagai penguat Part.

6. Loft fungsinya untuk membuat objek dengan perpaduan beberapa bentuk atau
potongan yang berbeda.
7. Sweep fungsinya untuk membuat objek yang terbentuk dari Sketch atau Profile
melalui garis edar (Path).
8. Thread fungsinya untuk membuat ulir pada lubang atau silinder seperti poros
dan mur baut.

10
9. Coil fungsinya untuk membuat objek melingkar seperti pegas.

10. Bend Part fungsinya untuk menekuk Part menjadi 2 bagian dengan referensi
garis tekuk pada sketch.
11. Work Plane fungsinya untuk membuat bidang kerja baru. Dalam prakteknya
kita mungkin memerlukan bidang baru yang tidak sejajar dengan bidang kerja
lainnya.

12. Work Axis fungsinya sebagai referensi saat kita akan membuat Sketch ataupun
saat Assemby Part.

2.4 Proses Assembly

Assembly terdiri atas Single Part dan Sub Assembly yang semuanya ada di dalam
File Assembly. Di dalam Assembly yang besar dan memiliki banyak Part buatlah beberapa
Assembly kecil atau Sub Assembly. Adanya Sub Assembly akan mempercepat proses
modifikasi Part dan memudahkan pensarian karena akan membentuk kelompok-kelompok
kecil. Beberapa Tool penting di dalam Assembly adalah sebagai berikut :
1. Place Component Fungsinya untuk memasukkan File komponen ke dalam
File Assembly. Kita dapat memasukkan beberapa komponen sekaligus kedalam
Assembly. Komponen pertama yang diletakan dalam linkungan assembly
secara otomatis akan ditempatkan pada origin point(0,0,0) dalam keaadan
grounded.
Kita dapat menaruh lebih dari satu komponen yang sama dengan mengklik
dilokasi yang berbeda dalam graphic window. Disamping kita dapat
menggunakan geometri part dari aplikasi Autodesk Inventor, kita dapat
menggunakan geometry dari aplikasi lain sebagai part di dalam assembly yang
kita buat.

11
Di bawah ini terdapat daftar list tipe file yang dapat anda gunakan dalam
Autodesk Inventor:
▪ Autodesk Inventor parts and assemblies (*.ipt, *.iam)

▪ Autedesk Mechanical Desktop (*.dwg)

▪ Autodesk Autocad (*.dwg)

▪ file SAT(ACIS/ShapeManager) (*.sat)

▪ file IGES (*.igs, *ige, *.iges)

▪ file STEP (*.stp, *.ste, *.step)

▪ Pro Enginer (*.prt, *.afm)

2. Assembly Constraint menggunakan assembly constraints untuk menciptakan


hubungan parametris antara tiap komponen dalam tiap assembly. Sebagaimana
anda menggunakan 2D konstrain untuk mengontrol geometri 2D, menggunakan
3D assembly constrain dalam sebuah assembly untuk mengatur posisi sebuah
komponen dalam hubungannya dengan komponen yang lain. Basic assembly
constrain terdiri dari empat macam yang akan dijelaskan sebagai berikut:
3. Mate/Flush Constraint Digunakan untuk meluruskan part feature seperti
permukaan rusuk atau sumbu suatu part ke part yang lain.
4. Angle Constraint Digunakan untuk memberikan sudut antara dua buah part
bisa diaplikasikan ke permukaan datar, garis rusuk yang datar atau sumbu-
sumbu.
5. Tangent Constraint Digunakan untuk membuat sebuah hubungan tangensial
antara permukaan dari dua buah part. Salah satu part tersebut harus merupakan
permukaan lengkung.
6. Insert Constraint Digunakan untuk memasukkan sebuah komponen ke
komponen lain seperti baut poros dan lain–lain kedalam lubang pasangannya
pada komponen lain. Konstrain ini mengkombinasikan sebuah mate constraint
antara dua sumbu dan sebuah mate constraint antara dua permukaan datar.
Konstrain ini diterapkan dengan memilih edge circular pada tiap part.

12
2.5 Sistem Navigasi

Sistem Navigasi pada Autodesk Inventor terdapat tool-tool navigasi yang membantu
mobilitas saat menggambar di dalam bidang kerja. Pada menu ini terdapat toolsseperti zoom,
rotate, pan, dan lainnya pada Inventor Standard Toolbar. Berikut adalah toolsdan fungsinya:
➢ Zoom

Fungsinya untuk memperbesar gambar pada tampilan bidang kerja. Klik zoom lalu
klik pada bidang kerja dan geser kursor ke atas atas ke bawah. Lalu, klik lagi untuk
mendapatkan tampilan yang diinginkan. Selain itu, zoom dapat digunakan ketika
tools lain sedang aktif.
➢ Pan

Fungsinya untuk menggeser tampilan bidang kerja. Kliklah Pan lalu klik pada
bidang kerja. Selanjutnya, geserlah kursor pada tempat yang ingin ditampilkan.
➢ View Face

Fungsinya untuk memperbesar tampilan dengan referensi Face. Face hanyaberlaku


untuk permukaan datar. Klik View Face, lalu klik pada Face yang dipilih maka akan
diperbesar.
➢ Free Orbit

Fungsinya untuk memutar objek pada bidang kerja. Klik Free Orbit, lalu klik pada
bidang kerja. Selanjutnya, putar objek sampai memperoleh tampilan yang
diinginkan.
➢ View Cube

Fungsinya untuk melihat objek berdasarkan arah yang telah ditentukan seperti front,
top, left dan lain-lain. Klik View Cube untuk menampilkan sistem navigasi pada
13
sudut kanan atas. Untuk memilih arah, cukup klik salah satu sisi view cube.
➢ Full Navigation Wheel

Fungsinya untuk melakukan kombinasi perintah navigasi seperti zoom, orbit, pan,
dan lain-lain. Klik Full Navigation Wheel sehingga akan keluar menu dan pilihlan
salah satu perintah yang akan dipakai.

2.6 Presentation

Setelah membuat komponen Part menjadi Assembly, selanjutnya adalah membuat


video presentasi berupa 3D. Presentation ini berupa video yang nantinya akan
menampilkan secara urut komponen-komponen yang dipisahkan sebelum di-Assembly.
Tujuannya adalah supaya komponen yang sudah dibuat, dapat di presentasikan agar orang
yang melihat paham dengan susunan Assembly yang sudah disusun dari berbagai
komponen Part yang sudah dibuat. Berikut toolbar yang digunakan dalam membuatanimasi
presentasi:
a. New Storybord

Berfungsi untuk menambah storyboard dalam pembuatan animasi.

b. New Snapshot View

Berfungsi untuk menyimpan tampilan saat ini sebagai snapshot.

c. Tweak Component Tool


14
Berfungsi untuk membuat arah dan jarak antarkomponen. Apabila pada saat
Create View menggunakan Explosion Method yang manual, maka akan
membuat Tweak satu per satu.
d. Capture Camera

Berfungsi untuk menyimpan posisi terkini sebagi kamera.

e. Create Drawing View

Berfungsi untuk membuat pandangan berdasarkan snapshot view yang akan


digunakan ketika membuat drawing dalam format (*.ipn).
f. Video

Digunakan untuk membuat video output dari file presentasi.

2.7 Drawing

Setelah membuat gambar 3D, selanjutnya membuat gambar kerja berupa 2D.
Gambar kerja merupakan perantara yang tidak dapat dipisahkan antara perancang dengan
pelaksana. Maka dari itu, gambar kerja jelas dan lengkap meliputi bentuk dan ukuran benda
yang akan dibuat. ISO, JIS, DIN, dan ANSI adalah standar kerja gambar yang diterapkan
di Autodesk Inventor. Kemudian, teknik gambar kerja seperti tebal tipis garis, proyeksi,
dan satuan, akan diatur secara otomatis setelah memilih salah satu jenis standard gambar
kerja yang akan dipakai. Beberapa penyesuaian masih dapat diubah sesuai kebutuhan.

15
Berikut adalah beberapa tool yang digunakan untuk membuat gambar kerja, yaitu:
a. Base View

Berfungsi untuk mengambil Part yang sudah dibuat dan menentukan pandangan
dasar.
b. Projected View

Berfungsi mengambil view dari atas, depan, dan samping. Namun terlebih
dahulu harus memiliki Base View.
c. Auxiliary View

Berfungsi untuk mengambil view dengan bantuan salah satu garis pada view
yang telah diambil.
d. Section View

Berfungsi untuk membuat gambar potongan agar dapat memperjelas bagian-


bagian yang tersembunyi.
e. Detail View

Berfungsi untuk memperbesar bagian tertentu yang kelihatan kecil dan rumit
agar menjadi lebih besar.
f. Break View

Berfungsi untuk menyederhanakan gambar apabila benda terlalu panjang bila


dibuat gambarnya.
g. Break Out View

Berfungsi untuk menghilangkan sebagian benda untuk memperlihatkan fitur


atau komponen yang terhalang.

Setelah bisa menampilkan bentuk 2D dari berbagai pandangan maka


dibutuhkan beberapa Tool pada Menu Bar Annotate untuk memperlengkap dan
memperjelas apa yang akan ditampilkan. Beberapa Tool pada Annotate yaitu:

➢ Dimension

Berfungsi untuk membuat berbagai macam ukuran seperti Horizontal,


Vertical, Radius, Diameter, dan Angle.

16
➢ Baseline Dimension

Berfungsi untuk membuat ukuran bertingkat secara berkelompok.

➢ Ordinate Dimension

Fungsinya untuk membuat ukuran dengan sistem koordinat secara


berkelompok.
➢ Hole / Thread Notes

Berfungsi untuk membuat catatan lubang dan ulir.

➢ Bend Notes

Berfungsi membuat catatan tekukan pada pengerjaan Sheet Metal.

➢ Chamfer Notes

Berfungsi membuat catatan Chamfer.

➢ Center Mark

Berfungsi membuat tanda titik pusat lingkaran.

➢ Surface Texture Symbol

Berfungsi membuat simbol untuk jenis pengerjaan dan hasil pengerjaan


pada suatu permukaan.
➢ Welding Symbol

Berfungsi untuk membuat simbol pengelasan.

➢ Text

Berfungsi membuat tulisan atau catatan tambahan untuk menambah


keterangan dalamgambar kerja.
➢ Leader Text

Berfungsi membuat catatan dengan garis panah sebagai penunjuk.

17
3.1 Fusion 360

Fusion 360 merupakan software yang menggunakan medium cloud,


memungkinkan kolaborasi antara para desainer, makers atau penemu di belahan dunia
manapun, kapanpun dalam mengerjakan suatu proyek dan membuat produk. Disini akan
dijelaskan mengenai optimasi menggunakan simulasi yang ada di fusion 360. Autodesk
Fusion 360 adalah cloud-based CAD/CAM tool untuk keperluan collaborative product
development.

Fusion 360 memadukan pemodelan organik dengan solid modeling yang presisi
secara cepat dan mudah diterapkan, serta membuat desain memungkinkan untuk dapat
diproduksi. Rendering dan gambar teknik yang terdapat dalam Fusion 360 memudahkan
untuk berkomunikasi dalam desain produk sebelum produk tersebut dibuat, dan sistem
CAM dalam Fusion 360 dapat menghasilkan program CNC.

Fusion 360 juga bisa mengirim data 3D langsung ke mesin 3D Printer sehingga
desain yang dibuat dapat secara cepat terwujud dalam bentuk prototipe fisik. Data yang
tersimpan dalam sistem Cloud memastikan pengguna dapat mengakses secara mudah
dimana saja dan kapanpun. Selain itu Autodesk Fusion 360 ini juga dilengkapi dengan
kemampuan CAE (Computer Aided Engineering) dimana fungsi dari CAE adalah untuk
melakukan analisa Engineering seperti Stress Analysis, Modal Frequency Analisys,
Buckling Test, Thermal Analysis, dan lain sebagainya. Untuk melengkapi luaran dari
desain yang telah dibuat di Fusion 360 tersedia pula fitur untuk membuat gambar kerja dari
setiap Part atau Assembly yang telah didesain.

18
19
1. Pengertian optimasi Suatu proses untuk memaksimalkan atau meminimalkan suatu
persamaan /fungsi obyektif dengan syaratatau Batasan tertentu
2. Optimization di Fusion 360

▪ Membuatgeometri/3D model di ‘Design’

▪ Persiapandi ‘Simulation’ •Tentukan material • Tentukan Batasan dan Beban •


Tentukan Metode Dikstritisi: Mesh dan Simetri
▪ JalankanOptimasi

▪ Membuatgeometry baru berdasarkan hasil topology optimization

3. Get Started o Setelah geometri jadi, pilih simulation

▪ Pilih Shape optimization

4. Pre-Procesing

▪ Material Properties

- Tentukan material yang akan dilakukan studi, bisa memilih steel atau
lainnya di libraries (builtin), atau ditambah sendiri jika perlu
▪ Safety Factor

- Yield Strength untukductilematerial (sepertibaja)

- UltimateTensileStrength untukbrittle material (Kaca, keramik)

5. Custom: PLA

6. Setting Constraint

▪ Set Constraint

a. Pin: Permukaan tersebut tidak bergerak translasi tapi bisa berputar

b. Fixed Permukaan tersebut diam tapi bisa bergerak secara translasi atau
rotasi

20
7. Manage (Pengaturan umum simulasi)

▪ Setting-Mesh, pilih ukuran mesh,

a. jika terlalu besar, simulasi bisa dilakukan dengan cepat, tapi kurang
akurat
b. Jika terlalu kecil, simulasi lebih lama, tapi biasanya lebih akurat
(terkadang akurasi sama saja)
8. Setting beban (Loading)

▪ Tentukan jenis pembebanan

▪ Pilih surface atau permukaan yang mengalami pembebanan

▪ Tentukan jenis pembebanan

9. Setting Shape Optimization

▪ Preserve Region: Pilih bagian yang tidak ingin dihilangkan selama proses
optimasi
- Boundary shape akan menyesuaikan sesuai dengan surface yang dipilih
atau dipilih sesuai keperluan
▪ Pilih Symmetry Plane yang tepat agar tidak dilakukan simulasi berulang pada
bagian yang sama persis
- Dapat di lihat dari plane yang aktif/sudah didefinisikan

10. Solve: Persiapan Simulasidan Optimasi

▪ Pilih Solve

▪ Pilih menggunakan prosesor On cloud (milikAutodesk) atau locally (Komputer


sendiri) o Silahkan tunggu sampai selesai

21
BAB III
TUGAS MANDIRI

PART 1 (HANDLEBAR)

1. Memilih templates ukuran yang akan digunakan pada Inventor > kemudian menentukan
sketsa gambar dan pandangan yang akan digunakan.

2. Membuat sketsa gambar untuk Handlebar dengan dimaensi dan pandangan XY Plane
seperti gambar berikut.

22
3. Kemudian melakukan fillet dengan dimensi seperti berikut.

4. Setelah melakukan fillet > Finish Sketch > Pilih Toolbar 3D Model > Plane (Offset from
Plane).

23
5. Kemudian pilih pandangan XY Plane > buat sketsa sejauh (-5) menjorok ke belakang

> klik ceklis.

6. Setelah itu, pilih Work Plane 1 > New Sketch.

24
7. Buatlah Point, kemudian didimensi seperti gambar berikut.

8. Setelah itu, Finish Sketch > Pilih Toolbar 3D Model > Plane (Offset from Plane).

25
9. Kemudian pilih pandangan XY Plane > buat sketsa sejauh (-3) menjorok ke belakang

> klik ceklis.

10. Setelah itu, pilih Work Plane 2 > New Sketch.

26
11. Buatlah Point, kemudian didimensi seperti gambar berikut.

12. Setelah itu, Finish Sketch > Pilih Toolbar 3D Model > Plane (Offset from Plane).

27
13. Kemudian pilih pandangan XY Plane > buat sketsa sejauh (-25) menjorok ke belakang

> klik ceklis.

14. Setelah itu, pilih Work Plane 3 > New Sketch.

28
15. Buatlah Point, kemudian didimensi seperti gambar berikut.

16. Setelah itu, Finish Sketch > Pilih Toolbar Sketch > Start 3D Sketch.

29
17. Buatlah Spline sesuai Point yang sudah dibuat tadi dan hubungkan titik tersebut.

18. Kemudian, Finish Sketch > Buat New Sketch pada pandangan YZ Plane.

30
19. Buatlah lingkaran dengan diameter 22.2 dan offset sejauh 1.6 > Finish Sketch.

20. Lakukan Sweep pada lingkaran yang telah dibuat tadi seperti gambar berikut.

31
21. Setelah itu lakukan Mirror objek tersebut.

22. Berikut hasil objek setelah dilakukan Mirror.

32
23. Kemudian buatlah New Sketch pada pandangan YZ Plane > buat lingkaran dan
offsett dengan diameter seperti digambar berikut. Lalu buatlah jarak dari titik pusat lingkaran
dengan titik pusat lingkaran yang sudah di Spline sejauh 100.

24. Setelah itu, Finish Sketch > lakukanlah Extrude seperti gambar berikut.

33
25. Lalu lakukan Mirror pada objek.

26. Melakukan Fillet dengan radius seperti digambar berikut.

34
27. Setelah itu, jika ingin mengganti View pada Objek dapat ditambahi Shadow atau
sebagainya.

28. Hilangkan dimensi yang terlihat dengan cara pilih Toolbar View > Object Visibility >
Hilangkan ceklis pada All Workfeatures. Kecuali Construction Surface, 3D Sketches,
Sketch Dimension, dan 3D Annotitions.

35
PART 2 (HANDGRIP)

1. Memilih templates ukuran yang akan digunakan pada Inventor > kemudian menentukan
sketsa gambar dan pandangan yang akan digunakan.

2. Membuat sketsa gambar untuk Handgrip dengan dimaensi dan pandangan XY Plane
seperti gambar berikut. Lalu lakukan offset dengan dimensi berikut

36
3. Setelah itu, lakukan Extrude ke belakang sejauh 120.

4. Buatlah New Sketch pada lingkaran yang sudah di Extrude tadi dengan dimensi berikut.

37
5. Kemudian Extrude kedepan lingkaran tersebut.

6. Melakukan Fillet pada permukaan tersebut.

38
7. Setelah itu, Finish Sketch > Pilih Toolbar 3D Model > Plane (Offset from Plane).

8. Kemudian pilih pandangan XY Plane > buat sketsa sejauh (-3) menjorok ke belakang

> klik ceklis.

39
9. Setelah itu, pilih Work Plane 1 > New Sketch.

10. Kemudian pilih Project Geometry dan klik pada lingkaran terluar.

40
11. Lakukan Extrude ke belakang sejauh 1 seperti pada gambar terebut.

12. Setelah itu, Finish Sketch > Pilih Thicknes Offset untuk pengaturannya seperti pada
gambar dibawah ini.

41
13. Lakukan Rectungular Pattern.

14. Setelah itu, Finish Sketch.

42
15. Pada sisi lingkaran yang kosong atau berlubang, buatlah New Sketch dan buatlah
lingkaran seperti gambar berikut.

16. Setelah itu, Finish Sketch. Lakukan Project Geomtery terlebih dahulu sebelum
objek di Extrude. Kemudian Extrude seperti gambar tersebut.

43
17. Pada sisi lingkaran yang lainnya, lakukan Fillet seperti gambar berikut.

18. Setelah itu, Pilih Apply atau OK. Kemudian ganti tampilan objek sesuai keinginan.

44
ASSEMBLY

1. Memilih templates pada bagian assembly standart (mm).iam. Kemudian pilih Toolbar
Assemble > Place > Pilih file part yang sudah dibuat dan ingin di assembly > Open.

2. Mengubah part agar saat nanti dalam Assembly tidak bergerak. Lakukan Grounded
pada base atau tumpuan yang akan di Assembly.

45
3. Melakukan constrain untuk dapat menggabungkan material satu dengan lainnya

4. Setelah material telah di gabungkan mengubah view menjadi shadows untuk


memperlihatkan bentuk asli, dan jadilah seperti pada gambar dibawah.

46
PRESENTATION

1. Memilih templates presentation dan memilih menu insert model dengan memilih
part assembly untuk di lakukan presentation

2. Melakukan presentasi dengan memilih new snapshoot untuk menampilkan view.

47
3. Lakukan tweak component untuk menggerakkan setiap benda dengan dimensi
yang diinginkan.

4. Agar presentasi dapat di download, maka save file tersebut.

48
DRAWING

1. Memilih templates drawing .idw dan melakukan Edit Sheet untuk mengatur ukuran
kertas dan posisi kertas.

2. Melakukan edit title blocks pada ISO kemudian menyimpannya

49
3. Memilih part gambar pada file dokumen untuk di tampilkan pada papan drawing dengan
mengatur style, view dan scal.

4. Jika gambar sudah disusun rapi pada papan drawing pilih menu auto drawing untuk
memberikan nomor pada gambar.

50
5. Memilih parts list untuk menampilkan nama parts yang telah diberikan penomoran.

6. Bentuk drawing ketika sudah selesai dan rapi

51
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Ngadiyono. M. Pd. Y (2015). PEMBELAJARAN AUTODESK INVENTOR (Universitas


Negeri Yogyakarta).

Docplayer.info. 2018. “AUTODESK INVENTOR”. Diakses 15 Januari 2021 dari


https://docplayer.info/69689400-Autodesk-inventor-pengertian-
%20dan%20kegunaan%20autodesk%20inventor.html#:~:text=Autodesk%20Inve
ntoradalah%20program%20p%20emodelan%2%200solid,desain%20suatu%20pr
oduk%20atau%20rancangan.

PT. Sarana Solusindo Informatika, (1 Februari 2019). “Sebelum Menggunakan Autodesk,


Kenali Dulu Fitur-Fiturnya”. Diakses tanggal 14 Januari 2021 dari
https://www.solusitraining.com/fitur-fitur-dasar-%20autodeskinventor.

52

Anda mungkin juga menyukai