Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PERKEMBANGAN BELAJAR PESERTA DIDIK


“PERKEMBANGAN FISIK ANAK USIA SD DAN PERKEMBANGAN
PERSEPTUAL ANAK USIA SD”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 5

INDAH AULIA PUTRI 22129163

INTAN YUMERIZA 22129164

KHAIRUNNISA 22129048

DOSEN PENGAMPU :

Dra. Tin Indrawati, M.Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini untuk memenuhi tugas
mata kuliah perkembangan belajar peserta didik dengan judul “ Perkembangan
Fisik Anak Usia SD dan Perkembangan Perseptual Anak Usia SD “.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan kami. Oleh karena itu,
kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang
membangun dari berbagai pihak. Kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Bandar Buat, 26 September 2022


Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang ...................................................................... 1


B. Rumusan Masalah................................................................. 1
C. Tujuan .................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................... 2

A. Perkembangan Fisik Anak Usia Sekolah Dasar................. 2


B. Perkembangan Perseptual Anak Usia Sekolah Dasar ....... 5

BAB III PENUTUP ............................................................................... 10

A. Kesimpulan .......................................................................... 10
B. Saran .................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan adalah proses holistik dari proses biologis, kognitif dan


psikososial. Artinya pembangunan berlangsung secara terpadu dengan segala
aspek yang ada pada diri individu (manusia). Dengan kata lain, tidak semua aspek
perkembangan berkembang secara independen satu sama lain.

Dalam upaya pengasuhan, unsur biologis dan perseptual merupakan aspek


perkembangan anak yang memerlukan perhatian yang besar, bukan hanya karena
aspek ini erat kaitannya dengan perkembangan perilaku dan aspek mental lainnya.
Namun, pembahasan aspek biologis dan perseptual anak di sini tidak diarahkan,
seperti halnya dalam biologi, pada pembahasan rinci tentang unsur-unsur struktur
biologis anak, melainkan lebih kepada yang berkaitan dengan perilaku anak,
terutama keterampilan motorik. perkembangan.

B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana perkembangan fisik anak usia sekolah dasar?
b. Bagaimana perkembangan perseptual anak usia sekolah dasar?
c. Bagaimana perkembangan motorik persepsi anak usia sekolah dasar?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui perkembangan fisik anak usia sekolah dasar
2. Untuk mengetahui perkembangan perseptual anak usia sekolah dasar
3. Untuk mengetahui perkembangan motorik proksesif anak usia sekolah
dasar

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perkembangan Fisik Anak Usia Sekolah Dasar

Perkembangan fisik adalah perkembangan yang berkaitan dengan tinggi


dan berat badan, serta bentuk tubuh, juga perkembangan otak (Wahab 1998).
Perkembangan fisik merupakan salah satu aspek yang sangat penting bagi
perkembangan individu, terutama bagi anak usia sekolah dasar. Pada usia anak
sekolah dasar, pertumbuhan dan perkembangan fisik berlangsung secara optimal.
Pertumbuhan fisik anak usia sekolah dasar akan menimbulkan karakteristik juga
pola penyesuain diri mereka terhadap lingkungan. Usia 6-12 tahun perkembangan
fisik relatif lebih lambat dan lebih konsisten. Laju perkembangan seperti ini
berlangsung sampai terjadinya perubahan- perubahan besar pada awal masa
pubertas.

Menurut Seifert dan Hoffnung ( 1994 ), perkembangan fisik meliputi


perubahan-perubahan dalam tubuh seperti: pertumbuhan otak, sistem syaraf,
organ organ indrawi, pertambahan tinggi badan, berat badan, hormon, dan
perubahan kemampuan fisik. Pada periode usia sekolah dasar, perkembangan fisik
anak lebih lambat dari usia sebelum dan sesudahnya. Hal ini bukan berarti
perkembangan anak berhenti, tetapi dapat dikatakan bahwa perkembangan fisik
anak itu lebih konsisten dibandingkan dengan usia kanak-kanak awal dan usia
masuk pubertas. Perkembangan fisik mencakup beberapa aspek, yaitu:

1.) Tinggi dan Berat Badan

Tinggi badan seorang anak relatif kisaran 5 hingga 6 % dan berat bertambah
10 %. Jadi, pada usia anak sekolah dasar perubahan berat badan lebih banyak dari
pada tinggi badan. Karena ada penambahan ukuran dalam kerangka tulang
belulang, sistem otot dan organ lainnya. Pertumbuhan fisik akan memberikan
kemampuan anak untuk berpartisipasi dalam berbagai aktifitas baru.

Di Indonesia tinggi dan berat badan diperkirakan penambahanya berkisar 2,5


– 3,5 kg dan 5-7Cm pertahun (F.A Hodis dalam Wahab 1998/1999: 43) .

2
Demikian juga pendapat (Desmita 2009: 74) mengemukakan bahwa selama masa
akhir anak-anak, tinggi bertambah sekitar 5 hingga 6% dan berat bertambah
sekitar 10% pertahun. Pada usia-usia 6 tahun tinggi rata-rata anak adalah 46 Inci
dengan berat 22,5 kg, sedangkan usia 12 tahun tinggi anak mencapai 60 inci, berat
badan mencapai 40kg hingga 42,5kg (Mussen,Conger dan Kagan, 1969).

Berdasarkan uraian di atas peningkatan berat badan anak lebih banyak dari
pada panjang badannya. Kaki dan tangan menjadi lebih panjang, dada dan
panggul lebih besar. Peningkatan berat badan anak selama ini terjadi terutama
karena bertambahnya ukuran sistem rangkadan otot serta ukuran beberapa organ
tubuh.

2.) Proporsi dan Bentuk Tubuh

Pada anak usia sekolah dasar masih mengalami belum seimbangnya


bentuk proporsi dan bentuk tubuh. Namun perkembangan akan mulai nampak
pada kelas 5 atau 6. Mereka akan mengalami perubahan dari keseluruhan badan
untuk menuju keseimbangan. Dalam tahap perkembangan anak, perkembangan
otot anak juga cepat meningkat. Hanya jaringan otot anak laki-laki lebih banyak
dibandingkan dengan otot anak perempuan. Sehingga anak laki – laki lebih kuat
dari pada anak perempuan.

Kondisi proporsi anak juga dapat mempengaruhi perkembangan


kepribadian anak. Pada saat yang sama secara berangsur-angsur terus bertambah.
Pertambahan ini disebabkan karena faktor keturunan dan latihan. Pertumbuhan
fisik pada masa ini, disamping memberikan kemampuan bagi anak-anak untuk
berpartisipasi dalam berbagai aktivitas baru tetapi juga dapat menimbulkan
permasalahan-permasalahan dan kesulitan-kesulitan secara fisik dan psikologis
mereka (Scifert & Hoffnung, 1994). Kesulitan-kesulitan fisik disini maksudnya,
anak tidak dapat bertindak atau berperilaku secara berani, hal ini disebabkan
karena perubahan tubuh yang berbeda dari sebelumnya. Rasa kurang percaya diri
pasti muncul dibenak anak yang baru saja mengalami pubertas, maka dari itu
dukungan berupa edukasi dari orang tua maupun lingkungan sekitarnya sangat
diperlukan.

3
3.) Otak

Perkembangan otak yang dialami oleh anak akan mengalami proses


perkembangan lebih cepat. Pada usia 3 tahun perkembangan otak saja sudah
mencapai dua pertiga otak orang dewasa. Dan pada usia 5 tahun otak sudah
mencapai 90% otak orang dewasa. Perkembangan ini disebabkan oleh
penambahan jumlah dan ukuran ujung-ujung syaraf yang ada di dalam dan sekitar
otak. Ditambah dengan adanya proses melinasi (terdesaknya sel-sel syaraf oleh
lemak sehingga meningkatkan kecepatan informasi).

Perkembangan otak tidak selalu dipengaruhi oleh nutrisi juga dipengaruhi


oleh lingkungan sekitar yang akan merangsang otak selalu berfungsi. Karena
tanpa dirangsang, otak tidak akan berkembang dan sulit mendapatkan informasi-
informasi baru. Dan hal tersebut akan mempengaruhi perilaku anak dan interaksi
dengan orang lain. Selanjutnya untuk pertumbuhan otak anak usia sekolah dasar ,
dapat dikatakan ukuran menyamai dengan orang dewasa. Artinya bahwa
pertumbuhan otak anak mendekati sempurna. Penambahan ukuran otak terjadi
karena adanya penambahan jumlah dan ukuran dari ujung- ujung syaraf yang
terdapat dalam dan diantara wilayah otak. Disamping itu karena adanya
peningkatan melinasi (suatu proses tersekatnya sel-sel syaraf oleh lapisan lemak
sehingga meningkatkan kecepatan jalur informasi melalui sistem syaraf). Ujung-
ujung syaraf ini terus tumbuh hingga remaja.

Terkait dengan pernyataan tersebut, untuk mencapai kesempurnaan


pertumbuhan otak, anak-anak perlu terpenuhi kebutuhan nutrisinya. Tetapi untuk
perkembangan otaknya tidak hanya nutrisi saja, melainkan interaksi dengan
lingkungan yang berkualitas sangat diperlukan. Seperti dikatakan dalam hasil
penelitian Sperry (dalam Wahab, 1998/1999: 48) mengemukakan bahwa
konstruksi jaringan otak itu hanya akan hidup bila diprogram melalui rangsangan.
Tanpa dirangsang atau digunakan, otak manusia itu tidak akan berkembang.
Karena pertumbuhan otak itu memiliki keterbatasan waktu, maka rangsangan otak
di usia dini sangat penting. Penundaan yang terjadi membuat otak itu tetap
tertutup sehingga tidak dapat menerima program-program yang baru.

4
4.) Perkembangan Motorik

Pekembangan motorik anak lebih halus, lebih sempurna dan terkoordinasi


dari masa sebelumnya seiring bertambahnya berat dan tinggi badan. Mereka
sudah mampu mengotrol dan mengkoordinasi setiap gerakan badan. Seperti
kemampuan mengkoordinasi kakinya untuk menendang bola ke gawang secara
akurat. Anak sekolah dasar sudah mampu duduk dan memperhatikan seorang
guru, tetapi mereka sering merasa bosan untuk duduk terus selama pelajaran.
Karena pada usia-usia mereka perlu melakukan aktivitas fisik lebih banyak.

Sejak usia 6 tahun anak mampu menembak, menendang, melempar. Usia 7


tahun tangan anak semakin kuat dan lebih suka menggambang menggunakan
pensil dari pada krayon. Usia 8 sampai 10 sudah mampu menggambar dengan
baik dan dapat menulis dengan rata dan lebih kecil. Usia 10 sampai 12 sudah
mampu memperlihatkan keterampilan dengan gerakan lebih cepat, rumit, dan
kompleks seperti orang dewasa. Biasanya dalam hal perkembangan motorik anak
perempuan lebih baik dari pada anak laki-laki.

Untuk mengembangkan gerak motorik biasanya anak lebih banyak


melakukan aktivitas permainan dan olahraga. Hal ini dapat memberikan latihan
dan kesempatan belajar bersaing, berteman, bersahabat dan memperluas
pergaulan.

B. Perkembangan Perseptual Anak Usia SD

Perkembangan perseptual anak merupakan reaksi dari rangsangan untuk alat


indra. Baik melalui penglihatan, pendengaran, sentuhan, atau penciuman yang
kemudian akan diteruskan ke otak untuk diolah menjadi suatu persepsi yang
belum diketahui kebenarannya. Perkembangan perseptual anak erat kaitannya
dengan perkembangan sel dan jaringan otak (Kartadinata, 1997 : 57).
Perkembangan ini merupakan proses pengenalan individu terhadap
lingkungan. Di lingkungan individu akan mendapatkan informasi yang di terima
lewat alat indra yang diteruskan ke syaraf sensorik dan kemudian ke otak.
Aktivitas perseptual pada dasarnya merupakan proses pengenalan anak terhadap
lingkungannya. Semua informasi tentang lingkungan sampai kepada individu

5
melalui alat-alat indra yang kemudian diteruskan melalui syaraf sensoris ke
bagian otak. Informasi tentang obyek penglihatan diterima oleh indra mata,
informasi tentang obyek pendengaran diperoleh melalui indra telinga, obyak
sentuhan melalui kulit, obyek penciuman melalui hidung. Tanpa penglihatan,
pendengaran, penciuman dan indra-indra lainnya, oleh manusia akan terasing dari
dunia yang ada disekitarnya.

Wahab (1999 :51) mengemukakan tiga aktivitas perseptual, yaitu sensori


persepsi, dan atensi. Sensasi adalah peristiwa penerimaan informasi oleh indra
penerima. Sensasi berlangsung disaat terjadi kontak antara informasi dengan indra
penerima. Dengan demikian, dalam sensasi terjadi proses deteksi informasi secara
indrawi. Misalnya sensasi pendengaran terjadi disaat ada gelombang-gelombang
udara yang bergetar diterima oleh telinga sebelah luar dan diteruskan kebagian
syaraf pendengaran.

Aktivitas perseptual dapat dibagi menjadi 3 sensasi, yaitu:

 Sensasi yaitu penerimaan informasi oleh alat penerima.


Misalnya, mata mendapatkan informasi berupa gambar yang kemudian
diteruskan ke syaraf penglihatan.
 Persepsi yaitu interprestasi dari informasi yang didapat oleh alat penerima
sebagai penerus dari aktivitas sensasi.
Misalnya, seorang anak yang mendapatkan informasi gambar lewat mata
menjadi tahu kalu itu gambar binatang.
 Atensi yaitu selektivitas persepsi.
Misalnya karena anak tersebut melihat gambar binatang maka dia tidak
melihat gambar yang lainnya dan hanya tertuju dengan satu objek.

Dari keragaman indra dibedakan menjadi:


a.) Persepsi Visual/Penglihatan

Dalam persepsi ini perkembangan didasarkan pada indra penglihatan


(mata). Pada awalnya seorang anak usia 1 bulan daya penglihatannya masih kabur
dan kurang tajam. Pada 6 bulan pertama, mata anak akan mengalami perbaikan

6
dalam akomodasi (penyesusian lensa terhadap objek yang dilihatnya), sensitivitas
dan ketajaman. Dan usia puncak penglihatan anak meninggkat pada usia 10 tahun.
Ketiga aspek tersebut terus mengalami perkembangan melalui pengalaman yang
didapatnya. Dilihat dari dimensinya ada 6 persepsi :

1. Persepsi Konstinuitas Ukuran


Persepsi ini mengenal bahwa setiap objek yang dilihat mempunya
ukuran-ukuran tertentu walaupun jaraknya bervariasi. Variasi jarak
mengakibatkan perbedaan ukuran dari objek, objek yang jauh ukurannya
kecil sedangkan objek yang dekat ukurannya besar. Tetapi adanya persepsi
kontinuitas ukuran objek menjadi tetap. Misalnya, dari jarak kejauhan
pesawat terbang mempunyai ukuran yang kecil. Malah lebih kecil dari kita
yang melihatnya. Tetapi karena ada persepsi konstinuitas seseorang tetap
menganggap pesawat terbang tersebut besar karena jaraknya saja yang
jauh walaupun memang kita melihatnya kecil.

2. Persepsi tentang Objek atau Gambar Pokok dan Latarnya


Persepsi ini berkaitan tentang objek atau gambar yang pokok dan
latarnya yang memungkinkan individu menempatkan suatu objek atau
gambar yang tersimpan pada latar yang membingungkan. Tetapi anak
yang belum mempunyai kemampuan ini anak masih menggambar secara
tidak teratur. Pada usia 4-6 dan antara 6-8 tahun perkembangan persepsi
telah mulai meningkat dengan cepat sehingga anak dapat menempatkan
objek sesuai tempatnya. Dan pada usia 8 tahun perkembangannya sudah
mendekati orang dewasa. Misalnya, seorang anak yang akan menggambar
kursi dari arah samping. Kursi tersebut ada bagian yang tertutupi bagian
yang lainnya. Karena sudah mempunyai kemampuan persepsi ini anak
dapat menggambar secara sempurna dan bagian- bagian yang tertutup
bagian lain juga digambar dalam keadaan tertutup bagian lain juga.

3. Persepsi Keseluruhan dan Bagian

7
Persepsi ini untuk membedakan objek atau gambar secara sebagian
atau keseluruhan. Sehingga anak dapat membedakan setiap bagian
gambar. Persepsi ini akan mencapai puncak pada usia 9 tahun.

4. Persepsi Ke dalam
Merupakan kemampuan untuk mengukur jarak objek dengan posisi
tubuh yang membutuhkan ketajaman mata. Persepsi ini akan mulai
berkambang dari usia 6 bulan samapi 10 tahun.

5. ·Orientasi Tilikan Ruang


Orientasi untuk mengidentifikasi, mengenal, dan mengukur
dimensi ruang. Misalnya seorang supir bus akan memutar balik bus, sopir
dapat memperkirakan jalan untuk memutar cukup atau tidak dengan
ukuran bus. Pada anak SD kemampuan ini juga sudah mulai berkembang
tetapi masih butuh pengalaman.

6. Persepsi Gerakan
Persepsi ini merupakan kemampuan untuk memperkirakan dan
mengikuti gerakan suatu objek. Dari vertikal, horizontal maupun
diagoanal. Misalnya, seorang anak bisa mengikuti gerakan seorang guru
yang sedang mengajari gerakan senam.

b.) Persepsi Pendengaran

Indera pendengaran merupakan bagian penting bagi perkembangan individu.


Persepsi pendengaran merupakan kemampuan untuk mengamati dan menilai suara
yang diterima dari indra pendengaran. Persepsi ini sudah mulai berkambang dari
umur 1 minggu dan terus berkembang sampai usia remaja. Persepsi ini debagi
menjadi 3 dimensi :

1.) Persepsi Lokasi Pendengaran


Persepsi ini merupakan kemampuan untuk mengetahui tempat
datangnya sumber suara. Misalnya, anak yang dipanggil oleh ibunya dari

8
arah sebelah kanan akan menengok ke kanan. Anak dapat mengetahui
tempat datangnya sumber suara dari umur 4-6 bulan ( dapat menengok ),
11-12 bulan ( melokalisasi suara yang berjarak), sampai 3 tahun dapat
melokalisasi suara secara umum walaupun belum secara detail.
2.) Persepsi Perbedaan
Persepsi yang yang digunakan untuk mebedakan suara yang
kadang antara huruf satu dengan yang lain cara pengucapannya hampir
sama sehingga suara yang di hasilkan sangat mirip. Misalnya, anak dapat
mulai bisa membedakan suara huruf d dan t.1-4 bulan mampu
membedakan suara dasar, 3-5 tahun peningkatan akurasi dari pengenalan
suara- suara yang berbeda, 8-10 sudah mulai peningkatan yang besar
untuk membedakan perbedaan suara yang mirip walaupun masih
berkembang terus sampai usia 13 tahun.
3.) Persepesi Pendengaran dan Latarnya
Persepsi yang berkaitan dengan kefokusan pendengaran kita pada
satu suara walaupun didekatnya banyak suara yang tidak berkaitan.
Misalnya, dalam suasana ulangan anak- anak akan memfokuskan
pendengarannya pada intruksi yang harus di lakukan saat menjalani
ulangan. Walaupun di sekitar ruangan tersebut ada banyak suara
kendaraan dan orang yang lewat.

c.) Perkembangan Persepsi – persepsi Lainnya

Disamping perkembangan perpetual dari persepsi pendengaran dan


penglihatan ada juga persepsi lainnya yang mengalami perkembangan, yaitu
sentuhan, bau, rasa, gerak dan keseimbangan tubuh yang sudah dimulai dari bayi
lahir. Semua perkambangan tersebut akan terus berkambang hingga usia anak-
anak. Misalnya, seorang bayi yang baru lahir sudah dapat merasakan manisnya air
susu ibunya dibandingkan dengan air yang lain. Dan bisa membedakan bau badan
dan sentuhan ibunya yang berbeda dengan wanita lain.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perkembangan fisik adalah perkembangan yang berkaitan dengan tinggi,
berat badan, dan bentuk tubuh. Pada usia anak sekolah dasar, pertumbuhan dan
perkembangan fisik berlangsung secara optimal. Pertumbuhan fisik anak usia
sekolah dasar akan menimbulkan karakteristik juga pola penyesuain diri mereka
terhadap lingkungan. Perkembangan fisik juga mencakup beberapa aspek, yaitu:
Tinggi dan berat badan, bentuk dan proporsi tubuh, otak. Serta perkembangan
motorik.
Perkembangan perseptual anak merupakan reaksi dari rangsangan untuk alat
indra. Baik melalui penglihatan, pendengaran, sentuhan, atau penciuman yang
kemudian akan diteruskan ke otak untuk diolah menjadi suatu persepsi yang
belum diketahui kebenarannya. Perkembangan perseptual anak erat kaitannya
dengan perkembangan sel dan jaringan otak . Perkembangan perseptual juga dapat
diartikan sebagai perkembangan dalam mengenal lingkungan. Wahab (1999 :51)
mengemukakan tiga aktivitas perseptual, yaitu sensori persepsi, dan atensi.
Berdasarkan keragaman indera dibedakan menjadi persepsi visual, persepsi
pendengaran dan perkembangan persepsi lainnya.

B. Saran
Melalui penulisan makalah ini diharapkan guru SD dan calon guru SD dapat
mengetahui dan memahami tugas perkembangan anak usia SD serta
melaksanakan praktek pendidikan yang diperlukan dalam melayani tugas
perkembangan anak, karena setiap individu memiliki perbedaan
tahapan pertumbuhan dan tugas perkembangan yang berbeda pula sehingga guru
maupun calon guru SD harus memahami hal tersebut mengingat di lapangan
mungkin saja akan dijumpai beberapa siswa yang mengalami perkembangan
yang lambat sehingga mengalami kesulitan dalam belajar.

10
DAFTAR PUSTAKA

T Murti - Wahana Sekolah Dasar, 2018 - journal2.um.ac.id


https://atriulfa716ryani.blogspot.com/2016/10/perkembangan-fisik-dan-
perseptual.html
https://www.academia.edu/34981562/PERKEMBANGAN_FISIK_PESERTA_DIDIK_SE
KOLAH_DASAR
http://journal2.um.ac.id/index.php/wsd/article/view/2871

11

Anda mungkin juga menyukai