Proposal Permohonan Bantuan Dana Rehab Rumah Masyarakat
Proposal Permohonan Bantuan Dana Rehab Rumah Masyarakat
Heny Latupono
2018-74-006
Proposal penelitian ini telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing yang
selanjutnya dapat diusulkan untuk diseminarkan dengan judul penelitian yaitu:
Disetujui oleh:
Dosen Pembimbing Proposal
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT (Tuhan yang maha
Esa ).atas segala rahmat dan Hidayatnya sehingga penulis dapat penyusun dan
menyelesaikan proposal dengan judul “Rencana Pengembangan Elemen 4a Pada Objek
Wisata Pantai Yanain Di Negeri Hulaliu Kecamatan Pulau Haruku Kabupaten Maluku Tengah
“.proposal penilitian ini di susun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh
gelar sarjana Teknik pada prodi Perencanaan Wilayah dan kota di Universitas
pattiumura .
Banyak kendala dan hambatan yang penulis alami selama proses penyusunan
proposal .akan tetapi,berkat semngat dan tekad serta dorongan dari banyak pihak
sehingga penulis dapat menyeselsaikan proposal penilitian ini. Penulis melibatkan
banyak pihak dalam penyusunan proposal ini sebagai motivator yang memberikan
bimbingan ,dorongan dan semangat ,bahkan dalam bentuk moril maupunmateri.
Akhir kata penulis menyampaikan permohonan maaf apabila ada kesalahan
dalam penulisan proposal ini , penulis menyadari betul bahwa proposal penilitian ini
sangat jauh dari kata sempurna ,untuk itu kritik dan saran serta masukan sangat
penulis harapan dari berbagai pihak dalam penyempurnaan proposal penilitian ini .
penulis berharap besar jika nantinya proposal penilitian ini dapat di gunakan dan
bermanfaat untuk banyak pihak .
Penulis
iii
RINGKASAN
Hulaliu atau dikenal pula sebagai Hurariu, adalah sebuah negeri yang terletak
di kecamatan Haruku, Maluku Tengah, Maluku, Indonesia. Negeri Hulaliu
merupakan satu di antara lima negeri Amarima Hatuhaha (Uli Hatuhaha)
bersama Pelauw, Kailolo, Rohomoni, dan Kabauw. Teun negeri ini adalah Haturessy
Rakanyawa. Hulaliu memiliki hubungan yang harmonis dengan negeri tetangga.
Negeri ini punya hubungan pela dengan negeri Paperu, Laimu, Sila, Asilulu, Tulehu,
dan Tial. beberapa masalah yang dihadapi sektor pariwisata di Negeri Hulaliu,
peraturan yang tumpang tindih, kurangnya kualitas SDM, kurangnya publikasi ,
belum baiknya infrastruktur, masih kurangnya investasi, kurang diperhatikannya
aspek lingkungan hidup, dan kurangnya perhatian pada objek wisata religi. Atas
dasar masalah tersebut diusulkan kebijakan untuk mengatasi berbagai masalah
tersebut yaitu menghapus tumpang tindih peraturan, peningkatan jumlah SDM yang
bersertifikasi, publikasi yang lebih detil, dilanjutkannya pembangunan infrastruktur
yang mendukung pariwisata, insentif bagi investor di sektor pariwisata, dan
penegakkan hukum yang tegas atas pelanggaran yang menyebabkan rusaknya
lingkungan hidup. Bagi penelitian lebih lanjut diusulkan penelitian dengan objek
yang lebih detil.
iv
DAFTAR ISI
v
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ..........................................................15
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian .....................................................15
3.2. Variabel dan Definisi Operasional .............................................15
3.3. Populasi dan Sampel ...................................................................16
3.4. Metode Pengumpulan Data ........................................................16
3.5. Metode Analisis Data ...................................................................18
3.6. Diagram Alur Penelitian .............................................................19
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
a. Kerangka Pertanyaan
b. Kuesioner Penelitian
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
DAFTAR PERSAMAAN
x
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1
dalam Prasiasa (2013) menyatakan bahwa destinasi wisata harus mempunyai
beberapa komponen diantaranya daya tarik wisata (attraction), mudah dicapai
karena ada transportasi lokal dan terminal (accesibility), tersedianya berbagi
fasilitas seperti akomodasi, restoran, tempat hiburan, tempat pembelanjaan dan
pelayanan lainnya (amenities), dan organisasi kepariwisataan yang dibutuhkan
untuk pelayanan wisatawan (ancillary service). Basiya dan Rozak (2012)
menyatakan bahwa minat berkunjung ulang adalah keadaan mental seseorang
yang mencerminkan rencana untuk melakukan beberapa tindakan dalam jangka
waktu tertentu. Minat kunjung ulang dapat timbul bila ada penilaian positif pada
suatu destinasi wisata, penilaian positif ini terkait salah satunya mengenai
komponen 4A destinasi wisata, yakni atraksi (attraction), aksesibilitas
(accessibility), fasilitas pendukung (Amenity) dan fasilitas tambahan (Ancillary
Service).
Namun, fenomena yang ditemukan terlihat bahwa Kawasan Wisata Pantai
Yanain belum memaksimalkan elemen 4A, dapat dilihat seperti sarana
penginapan serta restoran yang belum di maksimal, selain itu jalan yang masih
dalam kondisi rusak belum teraspal. Sarana dan Prasarana yang terdapat di lokasi
Pantai Yanain belum cukup untuk memenuhi standar pelayanan pariwisata
dikarenakan kurangnya jumlah fasilitas seperti Toilet, jaringan listrik, jaringan air
bersih, persampahan serta penginapan.
Peningkatan sarana dan prasarana pariwisata pada kawasan wisata Pantai
Yanain dimaksudkan sebagai usaha untuk meningkatkannya kawasan yang
representatif dengan mengangkat potensi yang ada dikawasan tersebut seperti
pemandangan laut dengan hamparan pasir putih serta kesejukan alam hingga
menikmati panorama matahari tenggelam, sehingga dapat meningkatkan kualitas
objek wisata maupun kualitas lingkungan sekitar kawasan objek wisata. Dari
penjelasan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti tentang
“Rencana Pengembangan Elemen 4a Pada Objek Wisata Pantai Yanain Di Negeri
Hulaliu Kecamatan Pulau Haruku Kabupaten Maluku Tengah”
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah
dalam Penelitian ini adalah:
2
1. Bagaimana elemen 4A yang terdapat di Objek Pantai Yanain ?
2. Rencana apa sajakah yang dilakukan untuk mengembangkan elemen 4A di
Objek Pantai Yanain ?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan pada penelitian ini adalah:
1. Mengidintifikasikan elemen 4A yang terdapat di Objek Pantai Yanain
2. Mengkaji rencana pengembangan elemen 4A di Objek Pantai Yanain.
1.4. Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah maka jangkauan dari ruang lingkup
penelitian ini perlu dibatasi. Sesuai dengan judul yang diambil, oleh karena itu
penelitian ini hanya berfokus untuk menganalisis Rencana Pengembangan
Elemen 4a Pada Objek Wisata Pantai Yanain Di Negeri Hulaliu Kecamatan Pulau
Haruku Kabupaten Maluku Tengah.
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan pada penelitian ini adalah:
1. Mengidentifikasikan kondisi eksisting sarana dan prasarana pada kawasan
wisata pantai Yanain
2. Mengkaji strategi pengembangan kawasan wisata pantai Yanain.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Sebagai bahan masukan bagi pemerintah dalam peningkatan elemen 4A
objek wisata pantai Yanain Sebagai bahan referensi untuk penelitian
selanjutnya.
2. Selain itu penilitian ini juga dapat di pergunakan sebagai referensi oleh
mahasiswa dan peneliti yang ingin melakukan penilitian lanjutan terkait
rencana pengembangan elemen 4A objek wisata pantai Yanain.
3
Bab ini membahas tentang latar belakang mengenai permasalahan yang
terjadi pada wilayah penilitian. Selain itu dalam penulisan bab 1 terdapat
identifikasi masalah, manfaat peilitian, ruang lingkup penilitian dan sistematika
penilitian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini membahas tentang teori-teori yang berhubungan dengan penilitian
dan yang akan digunakan sebagai acuan dalam melakukan penilitian. Sumber-
sumber penilitian tersebut dapat jurnal berupa Skripsi, jurnal, buku, internet dan
sumber-sumber lainnya.
BAB III METODOLOGI PENILITIAN
Bab ini membahas mengenai pendekatan dan jenis penilitian yang akan
digunakan, teknik pengumpulan data dan analisis, serta metode-metode dan
tahapan-tahapan yang akan digunakan dalam penilitian.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pariwisata
2.1.1 Pengertia Pariwisata
Di Indonesia, kata “pariwisata” pertama kali di kemukakan secara resmi
oleh Prof. Priyono pada munas pariwisata II di Tretes Jawa Timur pada tanggal
12 sampai dengan 14 juni 1958. Kata pariwisata kemudian di sahkan oleh
Presiden Soekarno untuk menggantikan tourisme”. Atas dasar keputusan tersebut,
maka selanjutnya istilah “dewan tourisme” Indonesia di rubah menjadi dewan
pariwisata Indonesia (DEPARI). Sejak itu kata “pariwisata” semakin popular, di
masyarakat.Populernya menggunakan kata “pariwisata” ini tidak terlepas dari
peran Jendral G.P.H Djatikusumo sebagai mentri perhubungan darat, pos,
telekomunikasi dan pariwisata yang terus mengenalkan istilah ini di masyarakat
dalam berbagai kesempatan. Kegiatan yang terkait dengan pariwisata pun sejak itu
semakin tampak dan semakin signifikan perkembangannya.
a. terdapat dua lokasi yang saling terkait yaitu daerah asal dan juga daerah
tujuan atau destinasi.
b. Sebagai daerah tujuan pasti memiliki objek dan juga daya tarik wisata.
c. Sebagai daerah tyjuan pasti memiliki sarana dan prasaran pariwisata.
d. Terdapat dampak yang ditimbulkan khusunya daerah tujuan, yakni
dampak sosial, budaya, ekonomi dan lingkungan.
2.1.2 Potensi Pariwisata
6
2.1.3 Strategi Pariwisata
7
pembelian terhadap produk yang ditawarkan perusahaan dimasa yang akan
datang.
8
melakukan wisata ini .Bagi yang suka memontret , sangat cocok
melakukan wisata sejenis ini .
Ada banyak tumbuhan dan satwa yang unik dan indah dapat di jadikan
sebagai objek foto , suasana lingkungan yang segar ,asri, sangat
mendukung untuk melakukan ralakasasi . jadi pikiran lebih fresh dan rileks
. tempat ini wisata cagar alam ontohnya adalah cagar alam ini di pullau
bali yaitu kebun raya eka karya dan taman nasional bali barat .
4. Wisata konvensi
Wisata konvernsi ini lekat dengan politik contohnya adalah bangunan
tempat musyawarah , persidsngan ,dan pertemuan yang di lakukan secara
nasional atau internasional . misalnya pusat kongres internasional di
berlin ,gedung senayan di jkt.
5. Wisata Pertanian (agrowisata )
Wisata pertanian merupakan perjalanan wisata ke lokasi pertanian ,
melihat pembibitan di ladang ,perkebunan biasanya di lakukan dalam
rangka studi atau dapat pula hnya sekedar berjalan jalan menikmati
hijaunya tanaman dan segarnya udara .mata akan segar kembali dengan
pemandangan berupa sayuran segar berwarna warni ,melongkok bibit
aneka sayur , dan bertualang di perkebunan yang sejuk .
6. Wisata Buru
Wisata buru ini bisa di lakukan di negara yang mempunyai daerah hutan
yang dapat di jadikan tempat berburu .Tentunya tidak berburu secara
sembarangan melaingkan mengikuti aturan pemerintah tentang batas
wilayah perburuan dan jenis binatang apa saja yang boleh di buru .Untuk
Indonesia sendiri , pemerintah telah membuka wisata buru di wilayah jawa
timur tempatnya di baluran
Hewan yang boleh di buru adalah babi hutan dan banteng ,sebentara di
luar negeri , wisata buru dapat kita lakukan di berbagai daerah di benua
afrika .Hewan yang boleh di buru ialah jerapah,gajah ,singa,dan lain lain .
7. Wisata ziarah
Jenis wisata ini berkaitan dengan sejarah , adat istiadat dan kepercayaan
yang di anut oleh masyarakat setempat .Tujuannya ke tempat suci , makan
9
orang yang di anggap berkuasa atau suci / makam orang besar ,
pemakaman tokoh terkenal , bukit dan gunung keramat yang sangat
legenda dan sebagai contoh orang muslim yang berkunjung ke tanah suci
atau pemakaman para wali , seorang katholik melakukan wisata zairah ke
vatikan untuk penganut budha akan berkunjung ke nepal.
2.2. Pariwisata Berdasarkan Konsep 4A ( Atraksi, Aksebilitas, Amenitas
dan Aktifitas)
Produk pariwisata terdiri dari komponenkomponen yang dapat
digolongkan menjadi atraksi, aksesibilitas, amenitas, dan aktivitas yang lebih
dikenal dengan konsep 4A. Mengenai konsep 4A, James Spillane dalam bukunya
yang berjudul Pariwisata Indonesia Siasati Ekonomi dan Rekayasa Kebudayaan
(dalam Warang, 2015) memberi penjelasan sebagai berikut :
a. Atraksi
Atraksi adalah daya tarik dari suatu obyek wisata atau hasil kesenian suatu
daerah sehingga menarik wisatawan untuk berkunjung ke tempat wisata
tersebut.
b. Aksesibilitas
Aksesibilitas adalah sarana yang memberikan kemudahan kepada
wisatawan untuk mencapai daerah tujuan wisata. Faktor-faktor yang
penting di dalam aksesibilitas meliputi: denah perjalanan wisata, data
atraksi wisata, bandara, transportasi darat, waktu yang dibutuhkan untuk
sampai ke tempat wisata, biaya untuk transportasi, dan banyaknya
kendaraan ke tempat wisata.
c. Amenitas
Amenitas adalah fasilitas pendukung demi kelancaran kegiatan pariwisata
yang juga ditujukan untuk memberikan kenyamanan kepada
wisatawan.Amenitas bukan terdapat pada daerah tujuan wisata, namun
pada dasarnya amenitas dibutuhkan pada saat wisatawanmelakukan
perjalanan ke tempat tujuan wisata.Fasilitas tersebut terdiri dari
akomodasi, rumah makan, pusat informasi wisata, visitor center, toko
cinderamata, pusat kesehatan, pos keamanan, sarana komunikasi, Bank,
BPW, ketersediaan air bersih dan listrik.
10
d. Aktivitas
Aktivitas adalah apa saja yang dilakukan wisatawan di daerah tujuan
wisata. Aktivitas yang beraneka ragam bagi wisatawan dapat
meningkatkan pengeluaran wisatawan.Selanjutnya, aktivitas usaha yang
dapat dikerjakan oleh penduduk setempat.Aktivitas usaha dapat berupa
penjualan jasa atau layanan maupun penjualan barang kepada
wisatawan.Sesuai dengan prinsip pembangunan pariwisata yang
berkelanjutan, pembangunan pariwisata yang berhasil adalah
pembangunan pariwisata yang dapat memberdayakan penduduk setempat
dengan memberikan keuntungan kepada mereka.Keuntungan tersebut
dapat berupa keuntungan ekonomi maupun sosial budaya. (James J
Spillane 1994 dalam Warang, 2015).
2.3. Objek dan Daya Tarik Wisata
2.4.1 Objek Wisata
Objek wisata adalah suatu tempat yang menjadi kunjungan pengunjung
karena mempunyai sumberdaya, baik alami maupun buatan manusia, seperti
keindahan alam atau pegunungan, pantai flora dan fauna, kebun binatang,
bangunan kuno bersejarah, monumen-monumen, candi-candi, tari-tarian, atraksi
dan kebudayaan khas lainnya (Ananto, 2018). Menurut Siregar (2017) objek
wisata adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran wisata, objek wisata sangat
erat hubungannya dengan daya tarik wisata. Daerah yang merupakan objek wisata
harus memiliki keunikan yang menjadi sasaran utama apabila berkunjung ke
daerah wisata tersebut. Keunikan suatu daerah wisata dapat dilihat dari budaya
setempat, alam dan flora fauna, kemajuan teknologi dan unsur spiritual.
2.4.2 Daya Tarik Wisata
Utama (2016), mengemukakan bahwa daya tarik wisata adalah segala
sesuatu yang menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk megunjungi suatu daerah
tertentu. Menurut Pedit (2016), daya tarik adalah segala sesuatu yang menarik dan
mempunyai nilai untuk dikunjungi dan dilihat, pada dasarnya daya tarik wisata
dapat di kelompokkan menjadi dua kelompok yakni daya tarik wisata alamiah dan
daya tarik wisata buatan.
11
Daya tarik wisata adalah segala sesuatu disuatu tempat yang memiliki
keunikan, keindahaan, kemudahan dan nilai yang berwujud keanekaragaman
kekayaan alam maupun buatan manusia yang menarik dan mempunyai nilai untuk
dikunjungi dan dilihat oleh wisatawan.
2.4. Sarana dan Prasarana
2.4.1 Sarana
Sarana Pariwisata adalah segala sesuatu yang melengkapi dan bertujuan
untuk memudahkan proses kegiatan pariwisata dapat berjalan lancar (Ghani
2015).Sarana pariwisata di bagi menjadi 3 kelopok diantaranya adalah sebagai
berikut:
1. Sarana Pokok Pariwisata (main tourismsuperstructure) Sarana pokok
merupakan sarana terpenting dalam pariwisata karena sarana pokok adalah
sarana dimana wisatawan tergantung kepada sarana tersebut. Sarana pokok
yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1) Travelagent
2) Tour operator
3) Angkutan wisata
4) Rumah makan
5) komodasi
6) Objek wisata
7) Atraksi wisata
2. Sarana Pelengkap Pariwisata (Suplementing Tourism Superstructure)
Sarana pelengkap pariwisata merupakan sarana pelengkap sarana pokok.
Sarana pelengkap adalah sebuah sarana atau fasilitas rekreasi yang
memiliki fungsi selain menjadi pelengkap sarana pokok namun dapat
membuat wisatawan dapat tinggal lebih lama pada suatu daerah tujuan
wisata. Berikut merupakan fasilitas yang termasuk kedalam sarana
pelengkap pariwisata:
1) Sarana Olahraga
2) Sarana pariwisata sekunder, dan amusement lainnya.
3. Sarana Penunjang Kepariwisataan (Supporting Tourism Superstructure)
Sarana penunjang pariwisata merupakan sarana dimana wisatawan dapat
12
melakukan kegiatan perbelanjaan dan mengeluarkan uangnya lebih banyak
di tempat wisata yang dikunjungi.
2.4.3 Prasarana
Prasarana pariwisata adalah sumber daya alam dan sumber daya manusia
yang mutlak di butuhkan oleh wisatawan dalam perjalanannya di daerah tujuan
wisata ,seperti jalan ,listrik ,air dan lain lain sebagainya (Suwantoro,2004).
Adapun prasarana pariwisata yang dapat menarik wisatawan untuk
mengunjungi tempat wisata. Menurut Warpani dalam Ghani Adapun prasarana
pariwisata yang dapat menarik wisatawan untuk mengunjungi tempat wisata.
Menurut Warpani dalam Ghani (2017), terdapat 3 prasarana pariwisata,
diantaranya adalah sebagai berikut:
1) Aksesibilitas
Aksesibilitas adalah untuk pentig dalam menarik wisatawan untuk
mengunjungi tempat wisata. Aksesibilitas merupakan daya hubung antar
zona daerah yang wujudnya dapat berupa jalan raya dan jaringan
angkutan.
2) Utilitas
Utilitas adalah tingkat kepuasan akan manfaat yang diberikan suatu tempat
wisata kepada wisatawan. Berikut merupakan utilitas pariwisata:
a. Listrik
b. Air bersih
c. Persediaan air minum
d. Toilet
e. Mushola
3) Jaringan pelayanan
a) Pelayanan kesehatan yang diberikan tempat wisata kepada wisatawan
yang biasanya dalam bentuk pos kesehatan atau persediaan P3.
b) Pelayanan keamanandalam yang diberikan tempat wisata kepada
wisatawan yang biasanya dalam bentuk Pos keamanan beserta pihak
keamanan dengan tujuan agar wisatawan terhindar dari tindakan
kriminal selama berada di tempat wisata.
13
2.2. Penelitian Terdahulu
Table 2.1. Penelitian Terdahulu
14
No Judul Penelitian Metode Yang Digunakan Hasil
(Skripsi) lokasi pariwisata kecamatann kadipang kabupaten bolaang
mongondow utara
3. Destiana putry, 2022 Metode kualitatif 1. terdapat banyak fasilitas penting yang tidak sesuai standar seperti
nur rahmawati sy toilet,lampu taman ,dan juga pedestrian
amsiyah identifikasi
2. tidak adanya fasilitas penunjang seperti musholla,gazebo,dan juga
ketersediaan fasilitas
pragola yang seharusnya dapat memenuhi kebutuhan penunjang .
sarana dan prasarana di
kawasan wisata kuliner 3. peneragaan pada wisata kuliner pati kurang memadai baik di
pati (Jurnal) dalam maupun penerangan jalan sebelum menuju kawasan wisata
kuliner pati
4. Wahyu narendra Statistic deskriptif dan Untuk potensin dan masalah yang ada di pantai wisata sipelot secara
kusuma warda , agung kuesioner garis besar ialah kurang ketersediaan fasilits fasilitas pendukung
witijaksono kegiataan pariwisata masih terbatas untuk potensinya adalah dapat
2018 ,idetifikasi di kembangangkan sebagai pariwisata kuliner karena adanya TPI
kebutuhan sarana dan dan nelayan yang ada di pantai sipelot
prasana wisata
berdasarkan persepsi
pengunjung di pantai
sipelot kabupaten
malang (Jurnal)
5. Mey risky hafsani Analisis deskriptif 1.kondisi dan ketersediaan objek wisata pemandian air panas guci
2022 , ketersediaan berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan pengelola
15
No Judul Penelitian Metode Yang Digunakan Hasil
sarana dan prasarana presentase tergolong baik sehingga kegiataan pariwisata dapat berjalan dengan
wisata objek wisata baik
pemandia aer panas
2. ketersediaan dan kondisi sarana fasilitas pendukung yang ada di
guci di kecamatan
objek wisata pemandiaan air panas guci berdasarkan jawaban
bumijawa kabupaten
responden tergolong baik ,sarana fasilitas pendukung yang di
tegal (Jurnal)
maksud yaitu : sarana akomandasi,transportasi ,rumah
makan ,atraksi , hiburan ,toko cindramata ,mck,tempat parkir dan
tempat ibadah
16
2.6 Kerangka Pikir Teoritis
ELEMEN 4A
Kesimpulan
BAB III
17
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.1.1. Lokasi Penelitian
Lokasi yang dijadikan sebagai objek penelitian adalah Negeri Hulaliu
Kecamatan Pulau Haruku Kabupaten Maluku Tengah. Dengan jumlah penduduk
1.757 jiwa ,dan luas wilayah 12.00 km2 .
18
Bulan
No Kegiatan
12 1 2 3 4 5 6 7 8
PROPOSAL
a. Pengajuan Judul
b. Penyusunan Proposal
c. Konsultasi Revisi
d. Seminar Proposal
2 PENELITIAN
a. Perbaikan Proposal
b. Prapenelitian
c. Pelaksanaan Penelitian
1) Pengambilan Data
2) Pengolahan Data
3) Analisa Data
4) Draft Laporan
5) Laporan Hasil
Penelitian
d. Seminar Hasil
Penelitian
3 SKRIPSI
a. Perbaikan
b. Pembuatan Artikel
c. Ujian Skripsi
2. Amenitas (Amenity)
19
Amenitas adalah segala seuatu yang dapat memfasilitasi dan melayani
pengunjung destinasi dalam melakukan kegiatan wisatanya.
3. Aksesibilitas (Accesibility)
Aksesibilitas tidak hanya pada moda transportasi yang dapat digunakan
saja, melainkan juga seperti kemudahan pencapaian menuju destinasi
contohnya dapat diakses melalui kendaraan umum maupun pribadi,
akses jalan yang baik, tidak ada kemacetan yang berarti, tersedianya
jasa SPBU, tambal ban, makan minum diperjlanaan.
4. Ancillary Servis (pelayanan tambahan)
Pelayanan tambahan yang dimaksud adalah pelayanan yang harus
diberikan oleh pemerintah daerah, baik bagi wisatawan dan pelaku
wisata.
3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi
Menurut Handayani (2020), populasi adalah totalitas dari setiap elemen
yang akan diteliti yang memiliki ciri sama, bisa berupa individu dari suatu
kelompok, peristiwa, atau sesuatu yang akan diteliti. Populasi yang dimaksud
yaitu ketersediaan sarana dan prasarana objek wisata di pantai Yanain Negeri
Hulaliu .Berdasarkan penilitian di atas maka populasi yang di ambil Pengelolah
(Bumneg), Pemerintah desa, Masyarakat , dan Wisatawan
3.3.2. Sampel
Menurut Sugiyono (2019) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tefrsebut. Jadi dalam penelitian ini,
peneliti tidak mungkin mengambil sampel dari penduduk Desa Negeri hulaliu
atau wisatawan yang berkunjung. Teknik sampling yang digunakan pada
penelitian ini yaitu teknik sampling dengan menggunakan purposive
sampling..Teknik penentuan sampel ini dengan cara pertimbangan tertentu
sesuai yang dikehendaki peneliti. Sehinga dalam penelitian ini penulis
mengambil sampel sebanyak 52 orang antara lain: 6 Orang pengelolah
(Bumneg), 6 orang pemerintah desa, Masyarakat (KK), dan Wisatawan .
20
No Keterangan Jumlah Jumlah Persen Metode
Populasi Sampel (%)
(Org) (Org)
1 Pengelolah 6 1 Orang 7,79 Exhanstin
(Bumneg) g
Sampling
21
4) Data Jumlah Pengunjung.
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
Bagian ini menguraikan langkah-langkah yang ditempuh dan teknik yang
digunakan untuk mengumpulkan data dalam waktu pelaksanaan pengumpulan
data. Jika peneliti menggunakan orang lain sebagai pelaksana pengumpulan data,
perlu dijelaskan cara pemilihan serta upaya mempersiapkan mereka untuk
menjalankan tugas, namun dalam penelitian ini peneliti sendirilah yang berperan
tunggal sebagai pengumpul data. Maka dari itu beberapa metode yang digunakan
untuk mengumpulkan data dengan model kualitatif adalah sebagai berikut :
1. Kuesioner
Dalam metode kuesioner informasi dikumpulkan dengan jalan
berkomunikasi langsung dengan Stakeholders baik itu Instansi pemerintah
maupun pengelola atau lebih dari itu yang bertujuan untuk mengumpulkan
informasi yang lebih mendalam mengenai kondisi pribadi masyarakat
Negeri Hulaliu di pantai Yanain Kecamatan Pulau Haruku.
22
pengunjung
Accesbility Kawasan Wisata Pantai Yanain memiliki 1. Tidak Baik
(Aksebilitas jalan masuk yang dapat dilewati oleh 2. Cukup
) pengunjung; 3. Sangat Baik
Kawasan Wisata Pantai Yanain memiliki
rambu-rambu penunjuk jalan
Kawasan Wisata Pantai Yanain memiliki
listrik
Kawasan Wisata Pantai Yanain memiliki
kemudahan akses jaringan internet
Ancillary Kawasan Wisata Pantai Yanain memiliki 1. Tidak Baik
Service pusat informasi 2. Cukup
(Layanan Kawasan Wisata Pantai Yanain memiliki 3. Sangat Baik
Tambahan) pengelola dan pemandu lokal wisata
4. Observasi
Observasi digunakan dengan melakukan pengamatan terhadap
permasalahan yang terdapat pada lokasi penelitian baik itu dari segi
kondisi fisik lokasi, social budaya serta perekonomian yang terdapat pada
lokasi penelitian. Sehingga dengan demikian peneliti dapat melakukan
hipotesa (dugaan sementara) berkenaan dengan informasi yang didapat
pada lokasi. Dari metode tersebut dapat diperoleh gambaran mengenai :
a. Kondisi keterlibatan Masyarakat
b. Kondisi fisik wilayah Setempat
5. Dokumentasi
Dokumentasi dimaksudkan untuk mengambil data tertulis, gambar,
rekaman audio atau bahkan rekaman video mengenai kondisi kekinian
pada lokasi penelitian yang dapat menjadi bukti bagi peneliti dalam
menunjukan kondisi sebenarnya yang terjadi di lokasi penelitian.
23
1) Kertas
2) Pena
Teknik
N Sumber Metode Output Yang
Tujuan Variabel Data Pengumpulan
o Data Analisis Diharapkan
Data
24
25
3.5. Metode Analisis Data
1.5.1. Metode Analisis deskrptif kualitatif
Digunakan untuk mengidentifikasikan kondisi eksisting yang akan
dikembangkan, serta mengkaji strategi pengembangan kawasan wisata pantai
yanain Analisis ini juga disertakan data pendukung seperti peta, table, gambar
untuk memperjelas kondisi eksisting sarana dan prasarana tersebut.
1.5.2. Metode AHP (Analytical Hierarchy Process)
26
TUJUAN
27
1.6. Diagram Alur Penelitian
Mulai
Identifikasi Masalah
PENGUMPULAN
Pengumpulan Data DATA
Data Primer
A.Data keterlibatan masyarakat
B.Kondisi fisik dasar wilayah serta
kondisi karakteristik wilayah.
C.Hasil pungukjuran dan hasil
pengamatan di lapangan.
Data Sekunder Data Primer
Data Sekunder
A. Instansi Pemerintah
B. Peta Kuesioner Observasi Dokumentasi
C. Data jumlah penduduk
D. Data jumlah pengunjung
tidak
Data
Selesai
28
DAFTAR PUSTAKA
Abdulhaji Sulfi & Ibnu Sina, Pengaruh Atraksi, Aksebilitasi dan Fasilitas
Terhadap Citra Objek Wisata Danau Tolire Besar di Kota Ternate, Vol 7,
No 2, Dosen Fakultas Ekonomi Universtas Khairun Ternate: Jurnal
Penelitian Humano.
Ananda Vina & Ira Meirina Chair, Persepsi Pengunjung Tentang Sarana dan
Prasarana Objek Wisata Rumah Pohon Tabek Patah, Universitas Negeri
Padang: Jurnal Pariwisata dan Bisnis Perhotelan.
29
Kabupaten Nganjuk, Vol 1, No 4, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas
Brawijaya Malang : Jurnal Administrasi Publik.
30
KUESIONER
RENCANA PENGEMBANGAN ELEMEN 4A PADA OBJEK
WISATA PANTAI YANAIN DI NEGERI HULALIU KECAMATAN
PULAU HARUKU KABUPATEN MALUKU TENGAH
Nomor Nama :
A. IDENTITAS RESPONDEN
1) Usia anda saat ini
a. <25 Tahun
b. 25-34 Tahun
c. 35 – 44 Tahun
d. 45 – 54 Tahun
e. > 55 Tahun
2) Apakah anda pernah bersekolah
a. Tidak Sekolah
b. SD Sederajat
c. SLTP Sederajat
d. SLTA Sederajat
e. Akademi/Perguruan Tinggi Sederajat
3) Pekerjaan anda saat ini
a. PNS
b. Wiraswasta
c. TNI/Polri
d. Petani
e. Pedagang
4) Jabatan anda saat ini
31
a. Pengelolah
b. Masyarakat
c. Pedagang
d. Pemerintah
B. KONDISI EKSISTING ELEMEN 4A PADA KAWASAN WISATA
PANTAI YANAIN
1) Kawsan Wisata Pantai Yanain memiliki Keindahan dan Kebersihan
a. Sangat baik
b. Cukup
c. Tidak baik
2) Kawasa Wisata Pantai Yanain memiliki Gazebo dan Tempat Bersantai
a. Sangat Baik
b. Cukup
c. Tidak Baik
3) Kawasan Wisata Pantai Yanain memiliki tempat parkir yang memadai
a. Sangat baik
b. Cukup
c. Tidak baik
4) Kawasan Wisata Pantai Yanain memiliki warung yang dapat digunakan
oleh pengunjung untuk membeli makanan
a. Sangat baik
b. Cukup
c. Tidak baik
5) Kawasan Wisata Pantai Yanain memiliki tempat sampah yang dapat
digunakan pengunjung untuk membuang sampah bekas makanan/minuman
a. Sangat baik
b. Cukup
c. Tidak baik
6) Kawasan Wisata Pantai Yanain memiliki tempat toilet yang dapat
digunakan pengunjung
a. Sangat baik
b. Cukup
32
c. Tidak baik
7) Kawasan Wisata Pantai Yanain memiliki tempat musholah yang dapat
digunakan pengunjung
a. Sangat baik
b. Cukup
c. Tidak baik
8) Kawasan Wisata Pantai Yanain memiliki tempat bersantai/tempat duduk
untuk pengunjung
a. Sangat baik
b. Cukup
c. Tidak baik
9) Kawasan Wisata Pantai Yanain memiliki jalan masuk yang dapat dilewati
oleh pengunjung
a. Sangat baik
b. Cukup
c. Tidak baik
10) Kawasan Wisata Pantai Yanain memiliki rambu-rambu penunjuk jalan
a. Sangat baik
b. Cukup
c. Tidak baik
11) Kawasan Wisata Pantai Yanain memiliki memiliki jaringan listrik yang
dapat digunakan pengunjung
a. Sangat baik
b. Cukup
c. Tidak baik
12) Kawasan Wisata Pantai Yanain meliki kemudahan akses jaringan internet
a. Sangat baik
b. Cukup
c. Tidak baik
13) Kawasan Wisata Pantai Yanain memiliki pusat informasi
a. Sangat baik
b. Cukup
c. Tidak baik
33
14) Kawasan Wisata Pantai Yanain memiliki pengelola dan pemandu lokal
wisata
a. Sangat baik
b. Cukup
c. Tidak baik
34