Anda di halaman 1dari 80

LAPORAN KEGIATAN MAHASISWA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM

KELOMPOK KK-748 TAHUN 2023

DESA SUKAREMA KECAMATAN LENEK KABUPATEN


LOMBOK TIMUR

Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat


Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada
Masyarakat
Universitas Islam Negeri Mataram
Tahun Ajaran 2023

1
Kata penghantar
Alhamdulillah. Dengan menyebut nama allah SWT,
dengan segala bentuk puji syukurnya yang telah
memberikan berbagai bentuk nikmat dan kesempatan.
Dengan adanya buku ini merupakan salah satu bentuk
syukur terbesar atas buah nikmat yang diberikannya.

Tak lupa shalawat kepada nabi besar muhammad SAW.


Yang telah membimbing manusia dari alam gelap gulita
menuju alam terang benderang. Karena dirinya, kita bisa
menikmati jalan yang lurus, yakni jalan yang diridhai oleh
allah SWT. Nikmat yang sungguh banyak ini memang tak
bisa diucapkan, apalagi di tuliskan dalam bentuk aksara
kata-kata. Yang ada hanyalah syukur yang berlimpah
padanya, pada junjungannya, kepada seluruh sahabat
dan tabi’in dan ulama yang telah membawa islam sebagai
agama yang kompleks.

Sampai saat ini, sampai detik ini. Tangan yang mengetik


tidak berhentinya untuk mengatakan syukur. Hingga
sejauh ini kegiatan yang sedang terlaksana di dunia
perkuliahan bisa berjalan dengan lancar. Dengan ini,
dibentuknya satu dummy buku yang sederhana berisikan
2 jurnal yang dibuat oleh mahasiswa universitas islam
negeri (UIN) mataram. Dummy buku ini merupakan hasil
refleksi dari kegiatan pengabdian selama kurang lebih 51
hari di desa yang sangat luar biasa, yakni desa sukarema.

2
Dengan dengan sejuta pengalaman yang didapatkan oleh
12 mahasiswa yang datang bertamu di sana. Disambut
dengan hangat, bahkan bercengraman dengan
masyarakat di sana bagai keluarga yang mengikat
sendiri.

Buku ini dipersembahkan untuk siapun yang berjasa


didalamnya, baik dari orang tua mahasiswa, pemerintah
desa sukarema, dosen pembimbing lapangan,
masyarakat desa sukarema, LP2M, dan lainn sebagai nya
yang tak bisa disebutkan disini. Sebagai penutup dari
kata penghantar ini. Izinkan terima kasih yang sebesar-
besarnya terlanturkan kepada siapapun itu, siapapun
yang telah berjasa mengulurkan tangan dan waktu dalam
proses tridarma perguruan tinggi.

Semoga dummy buku ini menjadi bermanfaat bagi


siapapun, termasuk penulis dan bahkan pembaca yang
memegang buku ini. Aamiin, aamiin yarabbal alamiin.

Mataram, 31 agustus 2023

Kelompok KKP Desa Sukarema

3
Halaman Pengesahan
No Nama Alamat Jurusan Nomor Hp Keterangan
Mahasiswa
1 Wahyu Trisno Aji Dusun Pemikiran 087758820690 Ketua
Teliah Desa Politik
Sakra Islam
Selatan
2 Hasifatun Nadya Banyu Urip, Komunikasi 087821777663 Sekertaris
Gerung, Dan
Lobar Peyiaran
Islam
3 Miranti Praya, Tadris IPS 087793613879 Bendahara
Gerunung,
Lombok
Tengah
4 Ziadatun Erot Daye, Tadris IPS 087725666701 Divisi
Hasanah Kalijaga Keagamaan
Timur
5 Sahril Imam Desa Pendidikan 081949346782 Divisi Media
Langko, Guru Kreatif
Janapria, Madrasah
Loteng Ibditidaiyah
(PGMI)

4
6 Nur Jaenab Ende, NTT Pendidikan 081237431560 Divisi
Guru Keagamaan
Madrasah
Ibditidaiyah
(PGMI)
7 Habibaturrahmah Kubu Telu, Tadris 085954317467 Divisi
Kembang Kimia Pendidikan
Sari,
Selong
8 Muhamad Krisna Desa Tadris 087864422750 Divisi
Langko, Kimia Keamanan
Janapria,
Loteng
9 Rinawati Desa Ilmu Falak 082359372149 Divisi
Tetebatu, Pendidikan
Kec Sikur
10 Azril Hidayatulloh Bedega Sosiologi 087761557233 Divisi
tanjung Agama Keagamaan
karang,
mataram
11 Faizah harani Pemangket, Pemikiran 081913526241 Divisi Media
Kuripan Politik Kreatif
Utara Islam

5
12 Muhammad Sumbawa Manajemen 081239484522 Divisi
Gilang Alfahridzhi Barat Dakwah Keamanan

Mahasiswa yang tersebut Di atas ini :

Setelah melalui proses validasi program dihadapan DPL


melalui proses pembimbingan dan pertanggungjawaban
program, laporan KKP ini telah Disahkan 1 agustus
2023

Menyetujui

Kepala P2M Dosen pembimbing


UIN Mataram lapangan

Dr. Moh. Liwa Irrubai, M.Pd Rhamdani Sucilestari, M,Pd.


NIP. 197712012008011008 NIP. 198605132015032006

Ketua LP2M UIN Mataram

Prof. Dr. Atun Wardatun, M.Ag.MA


NIP : 197703302000032001

6
Jurnal 1

7
PEMBAGIAN KERJA BERBASIS
GENDER PADA USAHA PETANI
TEMBAKAU GECOK DESA SUKAREMA
KECAMATAN LENEK KABUPATEN
LOMBOK TIMUR
Wahyu Trisno Aji, Miranti, Faizah Harani, Ziadatul
Hasanah, Sahril Imam, Nur Jaenab, Habibaturrahmah,
Muhammad Krisna, Rinawati, Hasifatun Nadya,
Muhammad Gilang Alfahridzhi, Azril Hidayatulloh

Wahyutrisnoaji@gmail.com

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

ABSTRAK

Pembagian kerja berbasis gender merupakan pola pembagian


kerja antara lelaki dan perempuan yang disepakati bersama.
Didalam penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan
mendeskripsikan mengenai pekerjaan berbasis gender dalam
petani tembakau gecok di Desa sukarema kecamatan lenek
kabupaten lombok timur. Adapun metode penelitian yang di
gunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan sumber data primer
11 sample dari masyarakat yang bekerja di usaha petani tembakau
gecok H. Kamarudin. Dengan teknik pengumpulan data kuesioner,
survey dan observasi. Adapun hasil penelitian yang diperoleh yakni
dalam usaha petani tembakau di desa sukarema diperoleh Dari
kegiatan penyemportan, penjagaan air, bantot, angkut barang
dengan pick up, menimbang tembakau, diiris/proses pengecokan,
dibungkus sampai dengan dikirim merupakan kegiatan paling

8
dominan di lakukan oleh laki-laki. Pekerjaan yang dominan di
lakukan laki-laki ini tentu dominan bersifat pekerjaan yang cukup
besar, sehingga itu diserahkan kepada laki-laki.Adapun pekerjaan
seperti unduh (mendiamkan tembakau 3 hari), beboret, bantot,
penjemuran, dicetak ke kelabang, memasak, membuat kopi/jajan
dan bersih-bersih dominan di lakukan oleh perempuan. Pekerjaan
tersebut tergolong ringan. Pekerjaan tidak terlalu berat untuk
dilakukan oleh perempuan. Masyarakat desa sukarema tentu
memberikan peluang bekerja lelaki maupun perempuan dalam
proses pengecokan tembakau. Akan tetapi porsi yang diberikan
kepada lelaki lebih kepada pekerjaan yang lebih berat, sedangkan
perempuan di berikan porsi pekerjaan yang tidak terlalu berat.
Kemudian adapun proses seperti penggarapan tanah, pembibitan
tembakau, pemupukan, merooll, pemetikan tembakau dan
pelipatan tembakau kering bisa dikatakan hampir seimbang dan
sama. Sebab pekerjaan tersebut bisa dilakukan oleh laki-laki dan
perempuan.

Kata kunci : Petani Tembakau, Pekerjaan Berbasis Gender,


Desa Sukarema

ABSTRACT

Gender-based division of labor is a mutually agreed pattern of


division of labor between men and women. This study aims to
explain and describe gender-based work in gecok tobacco farmers
in Sukarema Village, Lenek District, East Lombok Regency. The
research method used is descriptive qualitative, with primary data
sources 11 samples from people who work in the business of
Gecok H. Kamarudin tobacco farmers. Using questionnaire, survey
and observation data collection techniques. The research results
obtained were in the business of tobacco farmers in Sukarema
village obtained from spraying, guarding water, bantot,
transporting goods by pick-up, weighing tobacco, slicing/shaping
process, wrapping it until it was sent, which were the most
dominant activities carried out by men. man. The work that is
predominantly done by men is of course dominant in nature, which
is quite large, so it is left to men. As for work such as downloading
(leaving tobacco for 3 days), beboret, bantot, drying, printing

9
centipedes, cooking, making coffee Snacking and cleaning are
predominantly done by women. This work is relatively light. The
work is not too hard for women to do. The Sukarema village
community certainly provides opportunities for men and women to
work in the tobacco mixing process. However, the portion given to
men is more for heavier work, while women are given a portion of
work that is not too heavy. Then as for the processes such as
cultivating the land, seeding tobacco, fertilizing, rolling, picking
tobacco and folding dry tobacco can be said to be almost balanced
and the same. Because this work can be done by men and women.

Keywords : Tobacco Farmers, Gender Based Occupation,


Sukarema Village

A. PENDAHULUAN

Gender bisa dikatakan bagian dari konstruksi


sosial yang mengatur relasi antara berbasis gender dalam
peran masyarakat, serta tanggungjawab antara jenis
kelamin laki-laki dan perempuan dalam keluarga dan
masyarakat. Konsep ini terbentuk dari budaya dan sosial
masyarakat. Dalam hal ini, gender dititik beratkan pada
tindakan, fungsi dan perilaku individu ditentukan oleh
bagaimana habits dari masyarakat yang keberadaannya
atau konsep yang di gunakan di identifikasi dalam
perbedaan laki-laki dan perempuan, dilihat dari segi
sosial budaya, (Waryono Abdul Ghafur, 2007). Budaya
gender dipengaruhi oleh keadaan realitas sosial
masyarakat, melalui proses yang panjang, gender
kadangkala dianggap sebagai ketentuan mutlak Tuhan.
Dalam artian seolah-olah bersifat hal tersebut bersifat

10
biolgis dan kodrati yang tidak bisa di ubah-ubah lagi
(Mansour Fakih: 1996).

Umumnya, masyarakat Indonesia cenderung


menerima perbedaan anatar pria dan wanita sebagai hal
yang lumrah atau alamiah sehingga lebih dekat pada
pemikiran teori natur. Keikutsertaan kaum perempuan
untuk bekerja menimbulkan adanya peran ganda wanita,
di mana wanita dituntut untuk peran sertanya dalam
pengembangan dan membantu kebutuhan ekonomi
keluarga. Di lain pihak wanita dituntut pula untuk
menjalankan tugas utama dalam rumah tangga dengan
sebaik-baiknya.

Dengan demikian gender menyangkut aturan


sosial yang berkaitan dnegan jenis kelamin manusia laki-
laki dan perempuan. Perbedaan biologis dalam hal alat
reproduksi antara laki-laki dan perempuan memang
membawa konsekuensi fungsu reproduksi yang berbeda
(perempuan mengalami menstruasi, hamil, melahirkan,
mengasuh anak dan menyusuai: laki-laki membuahi
dengan spermatozoa. Jenis kelamin biologis merupakan
ciptaan Tuhan yang bersifat kodrat, tidak dapat berubah,
tidak dapat dipertukarkan dan berlaku sepanjng zaman,
(Harien Puspitawati: 2013).

Gender menjadi salah satu faham kelompok besar


di dalam masyarakat dunia yang memiliki relasi problem
kompleks. Dua jenis manusia (laki-laki dan perempuan)
dalam berbagai dimensi. baik iti dari segi dimensi biologi,

11
psikologi, sosiologi, politik, ekonomi bahkan dalam aspek
apapun. Relasi ini hanya semata-mata untuk melihat
bahwa ketidakadilan terjadi pada sisi perempuan dalam
aspek diskriminasi, subordinasi, hingga kekerasan,
(Nusyamsiah: 2018).

Kondisi ketimpangan gender utama dapat di lihat


dari perbedaan antara laki-aki dan perempuan dalam
kemampua ekonomi, yang dimana dalam hal ini
perempuan yang berdya dilihat dari kondisi finansial, tak
bisa di pungkiri pula, keterbatasan perempuan daalm
ekonomi ini pula yang menjadikan dirinya kadang
terdiskriminasi oleh masyarakat umum, (Perempuan K.
P., et, Al : 2018) Gender pada dasarnya merupakan
konstruksi sosial yang bisa saja dipertukarkan. Ini
berimplikasi didalam kehidupan sosial manapun. Di mana
tugas yang di lakukan oleh laki-laki, bisa saja di lakukan
oleh perempuan. namun pada kehidupan nyatanya, tidak
demikian, posisi perempuan sebagai salah satu gender
mengalami penindasan dalam struktur sosial, (Aried
Budiman. 1985).

Peran pemerintah di dalam mengatasi


ketidaksetaraan gender ini di lakukan dengan berbagai
cara dan usaha, salah satunya yakni pemerintah
menerapkan satu kebijakan nasional yang dimana
pengerus-utama gender dalam pembangunan nasional
dalam INPRES NO. 9 tahun 2000 tentang
pengarusutamaan gender dalam basis pembangunan
nasional. kemudian kebijakan tersebut di pertegas di

12
dalam UU No. 25 tahun 2000 tentang Program
Pembangunan Nasional tahun 2000-2004/kebijakan
nasional ini semata-mata di tunjukan demi
mendorongnya semua sektor agama serta pemerintahan
daerah di semua tingkatan untuk mandiri melakukan
upaya-upaya dalam mewujudkan kesetaraan dan
keadilan gender, (Agil, S. : 2004),

Perbedaan gender bukan menjadi satu problem


yang serius selagi itu tidak memiliki satu identitas yang
cenderung kepada ketidakadilan gender. Sehingga
gender melahirkan masalah, hal demikian dipicu oleh
konstruksi sosial di masyarakat yang menyebabkan tidak
ada ruang bergerak untuk kaum perempuan secara
khususnya, (Heny Astianto: 2006).

Peran gender tradisional memposisikan laki-laki


sebaagi pencari nafkah dan laki-laki dalam keluarga
sebagai pembuat keputusan. Sementara perempuan di
harapkan mencintai, memelihara, dan tunduh pada si
laki-laki. Hal inilah yang menjadi satu fenomena yang
ganjil dalam kehidupan yang menguntungkan pihak laki-
laki saja, (Purwanti, ani: 2020). Melihat dalam pandangan
ini, dalam berbagai peran gender di masyarakat,
terkhusunya masyarakat desa, di mana dalam sektor
pertanian khususnya Masyarakat pertanian memiliki
pembagian kerja yang sangat khas, dimana tidak
terjadinya perbedaan ranah produksi dan reproduksi
yang terpisah, hal demikian tak terlepas dari bersatunya
tempat tinggal dan lingkungan masyarakat. Oleh sebab

13
itu, kelompok petani memiliki keleluasan pembagian
kerja antara laki-laki dan perempuan, (Azisah, S. et. al :
2016).

Menurut Dove, Collete dan Kusumaatmadja,


kajian atau pemahaman terhadap kearifan tradisional
baik berbentuk sistem budaya maupun sistem sosial yang
berkembang dalam suatu komunitas semata bermanfaat.
Kemanfaatkannya itu tidak hanya semata-semata bagi
penambahan pengetahuan tentang kebudayaan maupun
ekologi yang berkembang pada suatu keomunitas, tetapi
bisa pula digunakan sebagai sumber daya atau acuan
bagi pembangunan baik yang ditujukan terhadap
komunitas yang bersangkutan ataupun komunits yang
memiliki kesamaan latar belakang sistem sosiokultur,
(Luh Putu Sendratari & I Ketut Margi: 2020).

Melihat dari apa yang telah di paparkan


sebelumnya, bahwa pembagian kerja di tingkat
masyarakat cenderung masih melestarikan budaya
ppatriarkii, yang mungkin ada beberapa faktor budaya
tersebut masih mengental di masyatarakat. Namun
demikian, masyarakat desa dalam pembagian kerjanya
cenderung memposisikan laki-laki dalam pekerjaan berat
dan perempuan di pekerjaan yang ringan. Dalam sektor
pertanian pun, bisa dilihat bahwa masih adanya budaya
patriarki yang menjadi sistem hierarkis kehidupan
masyarakat.

14
Oleh karena itu, peneliti akan melakukan penelitian di
salah satu daerah desa di lombok timur yakni desa sakra
mengenai bagaimana pembagian kerja masyarakat
disana dalam sektor pertanian, terkhususnya pembagian
kerja dalam usaha open tembakau. Sehingga judul yang
peneliti angkat didalam tulisan ini yakni “Pembagian
Kerja Berbasis Gender Pada Usaha Petani
Tembakau Gecok Desa Sukarema Kecamatan
Lenek Kabupaten Lombok Timur”

B. METODOLOGI

Dalam penelitian ini, jenis penelitian di gunakan adalah


penelitian kualitatif yang memperoleh data melalui data
deskripti dan tidak denga ndata-data angka (eko
murdianto. 2020). Kemudian pendekatan penelitian ini
adalah deskriptif kualitatif mengumpulkan informasi yang
disusun, dijelaskan serta di analisis dengan memberikan
predikat terhadap variabel yang diteliti sesuai dengan
kondisi sebenarnya ( suharmisi arikunto. 1999).
memberikan interpretasi yang valid tentang fenomena
yang terjadi sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan.

Lokasi penelitian tempat dimana penelitian berlangsung


dalam rangka mengumpulkan data yang diperlukan
dalam penelitian. Penelitian ini akan dilakukan di Desa
sukarema kecamatan lenek kabupaten lombok timur.
Adapun 2 sumber data yang di gunakan, yakni sumber
data primer dan sumber data sekunder. (saifudin aszwar.
2013) Sumber data primer yakni sebagai sumber data

15
utama diambil langung dari 11 sample masyarakat yang
bekerja di tempat pengecok tembakau milik H. kamarudin
di dusun kertasari, adapun data-data dan dokumentasi
sebagai sumber primer sebagai berikut.

Tabel 1: daftar nama masyarakat yang menjadi


sample diiwawancarai

No Nama Jenis umur Alamat Dokumentasi


kelamin
1 Ruslan L 53 Kertasari

2 Farida P 40 Sukarema

3 A L 50 Dasan
Hirwan lendang

16
4 Mardoah P 38 Sukarema

5 Sri P 47 Kertasari
wahyuni

6 Sukto L 51 Kertasari

7 Sahram L 61 Kertasari
ramadha
n

17
8 Mustirah P 60 Kertasari

9 A pariah L 55 Sukarema

10 Husniah P 45 Sukarema

11 Siti P 38 kertasari
rohmatul
lah

Kemudian adapun sumber sekunder diperoleh dari


penelitian yang di lakukan sebeleumnya oleh pihak lain
dan berupa bentuk karya ilmiah. ataupun penelitian
tersebut memiliki kemiripan yang sama dengan penelitian
yang sedang dilakukan oleh penulis. Dalam penelitian ini

18
sendiri data sekunder diperoleh dari artikel, jurnal,
skripsi, tugas akhir dan buku-buku yang berkaitan
dengan penelitian ini.Teknik pengumpulan data yang di
gunakan dalam penelitian ini yakni kuesioner, wawancara
dan obervasi.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pekerjaan menjadi petani dan tembakau


merupakan pekerjaan yang paling banyak di desa
sukarema Gender merupakan kepercayaan normatif
tentang bagaimana seharusnya penampilan seorang laki-
laki dan perempuan, apa yang seharusnya dikerjakan
oleh laki-laki atau perempuan dan bagaimana keduanya
berinteraksi satu sama lain. Pembagian kerja di indonesia
tentu melibatkan lelaki dan perempuan, termasuk dalam
pekerjaan dalam bidang pertanian.

Dalam konteks penelitian ini, Analisis Gender


Model Harvard menawarkan instrumen untuk memetakan
pekerjaan laki-laki dan perempuan. Model analisis ini
dikembangkan oleh para peneliti di Harvard Institute for
International Development di Amerika Serikat. Penelitian
Bisnis Tembakau ini dilakukan di Desa Sukarema
Kecamatan Lenek Kabupaten Lombok Timur dengan
menggunakan kerangka Harvard Framework Analysis,
dimana kita dapat melihat pola pikir masyarakat dan
pembagian kerja berdasarkan gender. Tujuan analisis
Harvard Framework ini lebih pada alokasi sumber daya

19
dari segi sektor ekonomi baik bagi laki-laki maupun
perempuan.

Desain dari kerangka analisis ini juga bisa untuk


meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja masing-
masing individu yang terlibat di dalamnya. Adapun dalam
analisis kerangaka Harvard Framework ini ada bebarapa
komponen utama, yaitu profil kegiatan (Aktivitas
Produksi, Reproduksi), Profil akses dan control (Sumber
daya, manfaat) dan factor-faktor yang mempengaruhi
pebedaan peran gender.

Tabel 2 : analisis harvard : profil aktivitas 1

Kegiatan Anak kecil Perempuan Anal Laki-laki


perempuan dewasa kecil dewasa
laki-
laki
Aktivitas
produksi

Penggarapan ● ●
tanah
Pembibitan ● ●
Penanaman ● ●
Pemupukan ● ●
Penyemprotan ●
Penjagaan air ●
Bantot ●
Meroll ● ●

20
Pemetikan ● ●
tembakau
Angkutan ●
barang ke
pick up
Timbang ●
Unduh ●
Beboret ●
(buang tulang
daun)
Diiris ●
tembakau
Di cetak ke ●
kelabang
Dijemur ●
Dilipat ● ●
Dibungkus ●
Di kirim ●
Aktivitas
reproduksi
Memasak ●
Kopi/jajan ●
Bersih-bersih ●

21
Gambar 1 : proses Gambar 2 : proses
pengecokan pencetakan di dalam
kelabang

22
Gambar : proses unduh Gambar : proses
selama 3 hari penjemuran

sosio-biologis gender yang menjelaskan bahwa


perbedaan laki-laki dan perempuan sangat bisa dilihat
dari Rata-rata laki memiliki tubuh yang kekar dan berotot
besar daripada perempuan, perempuan memiliki tulang
yang kecil dan rapuh, hyang memang tubuh perempuan
sendiri selayaknya ada sebagai tubuh untuk reproduski,
sehingga hal inilah yang menjadi satu pandangan kuat
masyatakat mengatakan bahwa perempuan sosok yang
lemah dan menjadikan salah satu alasan pula perempuan
sulit mendapatkan akses. Sehingga dalam dalam

23
pandangan inilah bisa di lihat peran perempuan lebih
sedikit ketimbang laki-laki yang memiliki porsi kerja yang
lebih banyak (shodiq. 2014)

Berdasarkan hasil profil aktivitas di atas diambil dari


11 sample masyarakat desa sukarema secara acak yang
bekerja di usaha pengecokan tembakau di H. kamarudin.
Diperoleh data bahwa proses dalam pengecokan
tembakau memang cukup panjang. Proses yang panjang
tentunya melibatkan pekerja laki-laki dan perempuan.
Dari pekerjaan peggarapan tanah sampai dengan
pengiriman tembakau yang sudah jadi tentunya
keterlibatan dalam pekerjaan tentu berbeda-beda. dari
11 sample masyarakat diperoleh Dari kegiatan
penyemportan, penjagaan air, bantot, angkut barang
dengan pick up, menimbang tembakau, diiris/proses
pengecokan, dibungkus sampai dengan dikirim
merupakan kegiatan paling dominan di lakukan oleh laki-
laki. Pekerjaan yang dominan di lakukan laki-laki ini tentu
dominan bersifat pekerjaan yang cukup besar, sehingga
itu diserahkan kepada laki-laki.

Adapun pekerjaan seperti unduh (mendiamkan


tembakau 3 hari), beboret, bantot, penjemuran, dicetak
ke kelabang, memasak, membuat kopi/jajan dan bersih-
bersih dominan di lakukan oleh perempuan. Pekerjaan
tersebut tergolong ringan. Pekerjaan tidak terlalu berat
untuk dilakukan oleh perempuan. Masyarakat desa
sukarema tentu memberikan peluang bekerja lelaki
maupun perempuan dalam proses pengecokan

24
tembakau. Akan tetapi porsi yang diberikan kepada lelaki
lebih kepada pekerjaan yang lebih berat, sedangkan
perempuan di berikan porsi pekerjaan yang tidak terlalu
berat.

Kemudian adapun proses seperti penggarapan


tanah, pembibitan tembakau, pemupukan, merooll,
pemetikan tembakau dan pelipatan tembakau kering bisa
dikatakan hampir seimbang dan sama. Sebab pekerjaan
tersebut bisa dilakukan oleh laki-laki dan perempuan.
Sehingga dalam hal ini ada beberapa pekerjaan dalam
usaha tembakau di desa sukarema bisa dilakukan oleh
lelaki maupun perempuan. Tentu ini mengindikasikan
bahwa pekerjaan petani tembakau di desa sukarema
masih menepatkan pekerjaan tidak terlalu
pendominasian pada lelaki saja secara utuh. Akan tetapi
ada peluang perempuan didalamnya bersama untuk
melakukan pekerjaan tersebut.

Tabel 3 : analisis harvard : profil akses dan


kontrol

Akses Kontrol
perempuan Laki- perempuan Laki-
laki laki
Sumber daya

Tanah ● ● ●

25
Alat pengecok dan ● ● ●
kelabang
Bibit ● ● ● ●
Pupuk ● ● ● ●
Tenaga ● ● ● ●
Manfaat

Kepemilikan ● ● ● ●
pendidikan ● ● ● ●
Kesehatan ● ● ● ●
Kebutuhan ● ● ● ●
Pertanggungjawab

Penjualan ● ●
pengeluaran ● ● ● ●

Berdasarkan hasil tabel di atas dalam melihat


bagaimana akses dan kontrol dalam pekerjaan usaha
petani tembakau di sukarema tentu tidak mengentalkan
budaya patriarki. Masih ada bebera pekerjaan yang
sangat penting perempuan hadir didalamnya. Tentu ini
merupakan kabar baik dan sekaligus menjadi satu hasil
yang luar biasa. Masyarakat desa sukarema memiliki
kesadaran mengenai pembagian kerja tanpa
menjustifikasi terlalu radikal dari sebuah gender.
Memang ada beberapa kegiatan yang mengharuskan
laki-laki tanpa ada keterlibatan perempuan. Akan tetapi,
banyak kegiatan didalam proses usaha pengecokan

26
tembakau yang melibatkan lelaki, bahkan keterlibatan
secara bersama-sama lelaki dan perempuan.

Berdasarkan hasil penelitian yang di lakukan di


lapangan, diperoleh data dalam akses dan kontrol
menggunakan pisau analisis harvard dalam sumber daya
seperti tanah, dan alat pengecok akses bisa di dapatkan
oleh lelaki maupun perempuan, namun dalam kontrolnya
masih ditekankan secara dominan oleh lelaki. Adapun
dalam segi bibit, pupuk, dan tenaga bisa dikatakan
seimbang. Karena baik dalam akses maupun kontrol laki-
laki dan perempuan memperoleh hak yang sama.

Kemudian, dalam segi manfaat, diperoleh kabar


baik dimana variabel seperti kepemilikan, kesehatan,
pendidikan, kesehatan dan kebutuhan baik dalam akses
dan kontrol bisa dimiliki oleh lelaki maupun perempuan.
Tidak ada unsur dominasi di dalamnya, sehingga bisa
dikatakan bahwa masyarakat desa sukarema dalam
pemanfaatan usaha tembakau tidak memandang gender
mana yang harus dominan, melainkan semua sama baik
laki-laki dan perempuan punya hak didalamnya.

Kemudian dalam pertanggungjawaban seperti


pengeluaran dan penjualan dalam akses pun lelaki dan
perempuan punya hak yang sama didalamnya. Juga
dalam segi pengeluaran pun didalamnya juga sama,
namun menjadi pembeda ialah dalam segi penjualan
yang lelaki masih dominan memegang kontrol. Dalam
hasil penelitian ini bisa didapatkan satu catatan penting

27
singkat bahwa masyarakat desa sukarema dalam usaha
petani tembakau masih dikatakan saling peduli, saling
menerima siapapun yang memiliki sumber daya, manfaat
dan pertanggungjawaban, meskipun tidak secara
merata. Akan tetapi kesadaran akan hak yang sama
dalam bekerja, baik itu lelaki maupun perempuan sedikit
tidak tumbuh didalam pemikiran masyarakat sukarema.

Selanjunya adapun beberapa faktor yang


mempengaruhi kegiatan, akses dan kontrol dalam usaha
petani pengecok tembakau di sukarema diantaranya.

Tabel 4 : analisis harvard : tabel saling


mempengaruhi antara “ profil aktivitas” dan
“profil akses dan kontrol”

Faktor Hambatan ( Kesempatan


pengaruh constraints) (opportunities)
Budaya Budaya Kesempatan bagi
masyarakat masyarakat masyarakat
masih kuat akan memperbaiki
pengaruh lelaki budaya yang terlalu
lebih dominan cenderung
dari perempuan. menekankan
Sehingga dominasi pada
pekerjaan berat lelaki. Budaya yang
tentunya lama tentunya di
dikerjakan lelaki, update dikarenakan
sedangkan masyarakat dari

28
perempuan lebih berbagai gender
pada pekerjaan tentu punya
ringan peluang yang sama
Pendidikan Tidak ada Baik laki-laki
kendala yang maupun
terlalu atensi perempuan
didalam faktor memiliki
pendidikan. kesempatan yang
sama dalam
pendidikan.
Sehingga tidak ada
unsur terlalu ketat
untuk penekanan
pada gender
tertentu dalam
pendidikan.
kebijakan Pandangan Kesempatan antara
perempuan dan laki-laki dan
anak-anak tidak perempuan sama
boleh terlalu didalam kebijakan
bekerja, apalagi dibuat dalam arti
itu pekerjaan semua bisa ikut
berat. Dalam hal kerja dengan porsi
ini tidak ada dan tupoksi
peraturan yang masing-masing
menjadi kendala
terlalu ketat bagi
perempuan bisa
ikut bekerja,

29
akan tetapi porsi
dan fungsi dalam
bekerja di batasi
Ekonomi Tidak ada Kesempatan untuk
kendala atau lelaki maupun
hambatan yang perempuan untuk
terlalu besar memenuhi
dalam bidang kebutuhan hidup.
ekonomi. Akan Tentu dengan
tetapi khusus bekerja, baik itu
pada perempuan suami maupun istri
yang yang saling
ditinggalkan membantu satu
suaminya, maka sama lain.
mereka memiliki
beban ganda

Dari apa yang di paparkan pada tabel di atas,


diperoleh hasil bahwa pembagian kerja dalam usaha
petani tembakau di desa sukarema masih saling
mempercayai satu sama lain dalam tupoksi kerjanya
masing-masing (pada penjelasan sebelumnya). Dalam
pekerjaan ini, dalam segi budaya masyarakat desa
sukarema masih memang tidak lepas dari budaya
patriatki. Akan tetapi, tidak secara penuh memberikan
jarak.

Ada hal-hal yang menjadi syarat yang


memungkinkan perempuan di desa sukarema bisa ikut

30
bekerja. Termasuk dalam segi ekonomi, yang
mengharuskan perempuan ikut bekerja membantu suami
dalam memenuhi kebutuhan hidup. Juga ada perempuan
yang ditinggalkan suaminya harus bekerja, sehingga
disini tempat kemungkinan besar perempuan harus
bekerja seperti halnya lelaki.

Dibalik itu, adapun kesempatan didalam nya untuk


mengubah prespektif untuk lebih mengesamakan
keberadaan peran pembagian kerja, dalam ruang lingkup
manapun. Baik itu dalam segi ekonomi, politik, kebijakan
dan aturan budaya yang sudah ditetapkan secara tak
tertulis. Faktor pendidikan menjadikan masyarakat desa
sukarema menjadi lebih terdidik yang tentunya
perubahan dalam segi pengetahuan akan lebih baik,
kemudian dalam faktor ekonomi dan kebijakan pun tidak
luput dari itu semua untuk menafkahi keluarga. Hal
demikian lah alasan terkuat perempuan bisa bekerja demi
membantuk suami mencari nafkah.

D. KESIMPULAN

Pembagian kerja dalam usaha petani tembakau di


desa sukarema bisa dikatakan tidak tenggelam pada
budaya patriarki yang mendominasi lelaki sebagai yang
paling dominan. Hal demikian bisa dilihat dari Dari
pekerjaan peggarapan tanah sampai dengan pengiriman
tembakau yang sudah jadi tentunya keterlibatan dalam
pekerjaan tentu berbeda-beda. dari 11 sample
masyarakat diperoleh Dari kegiatan penyemportan,

31
penjagaan air, bantot, angkut barang dengan pick up,
menimbang tembakau, diiris/proses pengecokan,
dibungkus sampai dengan dikirim merupakan kegiatan
paling dominan di lakukan oleh laki-laki. Pekerjaan yang
dominan di lakukan laki-laki ini tentu dominan bersifat
pekerjaan yang cukup besar, sehingga itu diserahkan
kepada laki-laki.Adapun pekerjaan seperti unduh
(mendiamkan tembakau 3 hari), beboret, bantot,
penjemuran, dicetak ke kelabang, memasak, membuat
kopi/jajan dan bersih-bersih dominan di lakukan oleh
perempuan. Pekerjaan tersebut tergolong ringan.
Pekerjaan tidak terlalu berat untuk dilakukan oleh
perempuan. Masyarakat desa sukarema tentu
memberikan peluang bekerja lelaki maupun perempuan
dalam proses pengecokan tembakau. Akan tetapi porsi
yang diberikan kepada lelaki lebih kepada pekerjaan yang
lebih berat, sedangkan perempuan di berikan porsi
pekerjaan yang tidak terlalu berat. Kemudian adapun
proses seperti penggarapan tanah, pembibitan
tembakau, pemupukan, merooll, pemetikan tembakau
dan pelipatan tembakau kering bisa dikatakan hampir
seimbang dan sama. Sebab pekerjaan tersebut bisa
dilakukan oleh laki-laki dan perempuan.

E. SARAN

Adapun saran yang diberikan oleh peneliti


terkhususnya kepada masyarakat sukarema adalah
dengan terus saling menjaga keharmonisan berkeluarga.
Dalam aspek sektor pengelolaan pertanian, sebaiknya

32
masyarakat secara umum baik dari perempuan maupun
laki-laki diberikan akses dan kontrol yang sama. Sebab
sekarang sudah banyak sekali anak muda baik itu laki-
laki dan perempuan yang sudah mulai sadar akan
ketimpangan gender tersebut. sehingga yang perlu yang
utama di lakukan oleh masyarakat adalah saling
menghargai dan memberikan peluang dan porsi yang
sama rata dalam pekerjaan baik antara lakilaki dan
perempuan.

33
F. DAFTAR PUSTAKA

Adhi Kusumastitu & Ahmad Mustamil Khoiron. 2019.


Metode Penelitian Kualitatif. (Semarang:
Lembaga Pendidikan Sukarno Pressindo (LPSP)
Adhi Kusumastitu & Ahmad Mustamil Khoiron. 2019.
Metode Penelitian Kualitatif. (Semarang:
Lembaga Pendidikan Sukarno Pressindo (LPSP)
Aried Budiman. Divisi Kerja Seksual. (Jakarta: Gramedia,
1985).
Azisah, S., Mustari, A., Masse, A., Kara, S.A., Babcock, T.,
Dzuhayatin, R., ... & Jaharuddin, W. 2016.
Kontekstualisasi Gender, Islam dan Kebudayaan.
Hal 7
Eko Murdianto. 2020. Metode Penelitian Kualitatif: Teori
dan Penerapan Beserta Contoh Proposal.
(Yogyakarta: Lembaga Penelitian dan Pengabdian
kepada Masyarakat UPN “Veteran” Yogyakarta
Press).
Fakih, Mansur. 1996. Pergeseran Konsep Gender dan
Transformasi Sosial (Yogyakarta: Perpustakaan
Mahasiswa)
Heny Astianto. Filsafat Jawa: Menggali Pokok-pokok
Kearifan Lokal. (Yogyakarta: Warta Pustaka,
2006).
Herien Puspitawati. 2013. Konsep, Teori dan Analisis
Gender. Bogor: Jurusan Ilmu Keluarga dan
Konsumen, Fakultas Ekologi Manusia, Institut
Pertanian. Lihat:
https://www.academia.edu/download/52842671/
gender.pdf.
Balet Luh Putu & I Ketut Margi. 2020. Pelestarian Hutan
Bambu Berbasis Ideologi Gender pada
Masyarakat Adat, Penglipuran, Bangli.

34
EDUSOCIUS: Jurnal Ilmiah Penelitian Pendidikan
dan Sosiologi. Jilid 3 (2). Lihat:
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/ED/arti
cle/view/30168.
Nusyamsiah. 2018. GENDER DAN HUBUNGAN
KEKUATAN: Kajian Kritis Penerapan Gender
dalam Paradigma Pendidikan Islam (makassar:
alaudin university press). Hal III
Women, K. P., Children, P., & Statistics, B. P. 2018.
Pembangunan manusia berbasis gender. Jakarta:
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak.
Purwanti, Ani. 2020. Kekerasan berbasis gender
(Yogyakarta: BILDUNG).
Saifudin Azwar. 2013. Metode Penelitian. (Yogyakarta:
Perpustakaan Mahasiswa).
Suharsimi Arikunto. 1999. Status Pendekatan Praktek
Prosedur Penelitian. (Yogyakarta: Rineka Cipta).
Waryono Abdul Ghafur. 2007. Interpretasi sosial: dialog
antara teks dan konteks (Yogyakarta: eLSAQ
press).

35
Jurnal 2

36
PROGRAM PESANTREN KILAT
SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN
PEMAHAMAN AGAMA ISLAM BAGI
ANAK-ANAK

( STUDI PADA DESA SUKAREMA,


KECAMATAN LENEK, KABUPATEN
LOMBOK TIMUR).
Wahyu Trisno Aji, Miranti, Faizah Harani, Ziadatul
Hasanah, Sahril Imam, Nur Jaenab, Habibaturrahmah,
Muhammad Krisna, Rinawati, Hasifatun Nadya,
Muhammad Gilang Alfahridzhi, Azril Hidayatulloh

Universitas Islam Negeri Mataram

wahyutrisnoaji@gmail.com

Abstrak

Mempelajari ilmu agama sangat penting bagi umat islam.


Karena mempelajari ilmu agama bisa mendapatkan dua
keuntungan sekaligus, yakni keuntungan memahami dunia
dengan pedoman ajaran islam sekaligus merupakan janji dari
allah SWT bagi para penutut ilmu akan mendapatkan tempat
terbaik di surga. Pesantren kilat merupakan sebuah program
pendidikan yang di buat oleh remaja/remaji masjid aqoidul

37
iman sukarema sekaligus bekerja sama dengan mahasiswa KKP
UIN mataram yang tujuan utama dalam program ini adalah
untuk memupuk, meningkatkan, memberikan pemahaman,
pengetahuan dan ajaran agama islam dalam ruang pendidikan
sistem pesantren dalam jangka waktu tertentu. Pesantren kilat
dibuat sebagai program unggulan mahasiswa KKP UIN
mataram dengan membimbing dan mengajarkan anak-anak
desa sukarema dalam pembelajaran ilmu agama dengan
ringkas, namun mudah di fahami. Mencetak penerus bangsa
yang cerdas akan ilmu pengetahuan sekaligus
pengaktualisasiannya dalam kehidupan. Program pesantren
kilat ini menjadi penting untuk meningkatkan antusianisme
para anak-anak di desa sukarema untuk motivasi didalam
mempelajarai ilmu agama dan sekaligus meningkatkan ibadah
setiap harinya.

Kata kunci : pesantren kilat, Islam, KKP UIN mataram

Abstract

Studying religious knowledge is very important for Muslims.


Because studying religious knowledge can get two benefits at
once, namely the advantage of understanding the world with
the guidelines of Islamic teachings as well as a promise from
Allah SWT for students of knowledge will get the best place in
heaven. The Lightning Islamic Boarding School is an
educational program created by young people at the Aqoidul
Iman Sukarema Mosque while also working with KKP UIN
Mataram students whose main goal in this program is to
cultivate, improve, provide understanding, knowledge and
teachings of the Islamic religion in the educational space of the
Islamic boarding school system within a certain period of time.
The Lightning Islamic Boarding School was created as a

38
flagship program for KKP UIN Mataram students by guiding and
teaching Sukarema village children in learning religious
knowledge in a concise yet easy to understand way. Producing
intelligent successors to science as well as actualizing it in life.
The Lightning Islamic Boarding School program is important to
increase the enthusiasm of the children in Sukarema Village for
motivation in studying religion and at the same time increasing
worship every day.

Key words : Islamic boarding school, KKP UIN Mataram

A. PENDAHULUAN

Pesantren merupakan subsistem Pendidikan tingkat


nasional yang bisa dikatakan sangat tua di Indonesia,
bahkan instansi Pendidikan yang berbasiskan pada islam
paling tua di Indonesia. Seperti yang di jelaskan oleh
nurcholis madjid bahwa pesantren merupakan sebuah
instansi Pendidikan yang murni mengikuti jejak sejarah
Indonesia, dalam arti bahwa eksistensi dari pesantren
tumbuh dan berkembang dalam menghadirkan
Pendidikan sekaligus menyebarkan agama islam di
dalamnya (achmad muchdam fakham, 2020).

Pesantren merupakan Lembaga Pendidikan keagamaan


islam yang menekankan pentingnya moralitas beragama
sebagai pedoman utama dalam mencerminkan perilaku
sehari-hari berdasarkan ajaran agama islam (mastuhu.

39
1994) . Pendidikan dalam pesantren memberikan apsek-
aspek yang jelas dan terang untuk belajar, memahami
dan mempraktikkan hidup berdasarkan pedoman al-
quran dan hadist. Tentunya ini mendorong hal sama
bahwa Pendidikan dalam dunia pesantren sangat
bermanfaat dan penting bagi ummat islam untuk
mendalami keilmuwan keagamaan.

Pendidikan pesantren di Indonesia juga dianggap sebagai


modal social dan guru, sebab dilihat dari bagaimana
Upaya Pendidikan di Indonesia dalam pengembangan
Pendidikan dalam tingkat nasional. Pendidikan pesantren
hari ini berkembang dan tentunya ini menggarisbawahi
bahwa pesantren sebagai instansi Pendidikan mengalami
dinamika progress setiap waktu. Dilihat dari bagaimana
pesantren yang dikembangkan melalui berbagai model
yang selaras dengan jiwa, semangat dan kepribadian
negara yang ada di Indonesia.

Pendidikan pesantren bisa dikatakan Pendidikan yang


berkualitas dalam memberikan pelajaran dan
pemahaman holistic dalam ilmu agama. System
Pendidikan pesantren tentunya mengikuti zaman dan
selalu mengalami upgrade setiap waktunya. Penggunaan
prinsip Pendidikan berbasis pesantren pun juga di adopsi
oleh Sebagian orang-orang untuk membuat kegiatan
Pendidikan dan keagamaan yang tentunya sangat
relevan di aplikasikan. Salah satu nama kegiatan
Pendidikan berbasis pesantren Bernama program
pesantren kilat.

40
Kegiatan pesantren kilat menjadi opsi program yang di
terapkan baik di sekolah maupun dalam kegiatan
program mahasiswa dalam pengabdian di masyarakat.
Kegiatan pesantren kilat dalam pelaksanaanya
memberikan basis Pendidikan keagamaan yang
berdasarkan system pesantren, dengan materi yang di
tawarkan berupa materi pembelaharan akidah, fikih,
pelajaran umum, dan lain-lainnya disertai dengan praktik
atau aplikasi seperti wudhu, shalat, dan doa-doa harian
(mardianto. 2005).

Tujuan dari kegiatan pesantren kilat tak lain dari


membentuk seseorang untuk memiliki nilai
keimanan,ketakwaan, dan nilai moral berpedoman
pendidikan pada al-quran dan hadist. Adanya pesantren
kilat menajadi sebuah harapan yang lebar untuk
mencetak penerus bangsa yang beradab dan menjunjung
nilai-nilai keagamaan yang bermoralitas. Hadirnya
pesantren kilat di Indonesia juga membuka kotak
pandora harapan sangat lebar untuk memiliki penerus
berkualitas yang memiliki kecerdasan akademik dan
berkarakter baik sesuai dengan agama dan normal yang
berlaku di Indonesia hari ini ( nuzulul, et al. 2019).

Banyak hal manfaat yang bisa didapatkan didala


kegiatan pesantren kilat. Tentunya hal ini menjadi satu
ketertarikan khsus bagi mahasiswa yang ber-KKP (kuliah
kerja partisipatif) -748 dari universitas islam negeri
mataram di desa sukarema untuk menerapkan program
kegiatan pesantren kilat. Kegiatan ini memberikan

41
sebuah inovasi belajar secara ringkas dan dalam waktu
yang singkat dalam memahami nilai-nilai agama islam.

Pesantren kilat menjadi opsi program dalam bidang


Pendidikan keagamaan yang menumbuh dan
mengembangkan keimanan dan ketakwaaan melalui
pengembangan, pemupukan, dan pemberian
pengetahuan, pengamalan, penghayatan, pembiasaan,
serta pengalaman anak di desa sukarema mengenai
agama islam yang lebih holistic, pun pesantren kilat ini
juga mendidik anak agar memiliki kompetensi dalam
akhlak mulia, sesuai dengan al quran dan sunnah rasul,
dan juga memiliki dampak positif berupa transformasi
sikap dan ucapan menjadi lebih baik lagi dalam
kehidupan sehari-hari, terkhususnya anak-anak desa
sukarema yang mendapatkan Pendidikan pesantren kilat
yang diselenggarakan oleh remaja masjid aqqoidul iman
sukarema bekerja sama dengan mahasisw KKP UIN
mataram.

Dalam kegiatan inipun diharapkan bagi anak-anak


penerus bangsa menjadi lebih memahami nilai-nilai
keagamaan yang sebenarnya. Tentunya ini
mengimplikasikan bahwa program pesantren kilat
merupakan program yang membawa perubahan positif
bagi semua orang. Dengan berpedoman dan rujukan
dalam ajaran islam menjadi sentral yang membawa
doktrin positif, dengan demikian, bisa menjauhi anak-
anak agar tidak terjerumus kedalam pengaruh
hedonisme, fomo teknologi yang toxic serta pengaruh

42
Gambar 1 : pembuatan Kegiatan 2 : kunjungan
rencana kegiatan sekaligus konsultasi dengan
pesantren kilat ketua remaja masjid
Aqo’idul iman sukarema

Gambar 3: Kunjungan Gambar 4 : Pembukaan


silatrurahmi Pesantren Kilat di masjid
sekaligusundangan ke Aqo’idul iman Sukarema
Tuan Guru Hizbi haer

43
arus globalisasi yang dapat merusak moralitas seorang
anak.

B. METODE

Metode yang di gunakan di dalam program


pesantren kilat di desa sukarema, kecamatan lenek
kabupaten Lombok timur, NTB adalah lebih kepada
Pendidikan masyarakat dan anak-anak dengan tujuan
untuk meningkatkan pengetahuan agama dan
pendampingan Pendidikan keagamaan dimana anak-
anak yang berdomisili di dusun sukarema timur dan
barat, desa sukarema menjadi target sasarannya.
Adapun tahapan pesantren kilat yang di laksanakan
dengan beberapa tahapan diantarannya ( edy et al.,
2022).

1. Tahapan laying foundation. Dimana dalam


tahapan ini dilakukan diskusi awal antara
mahsiswa KKP dengan tokoh remaja, tokoh adat,
tokoh masyarakat dan tokoh agama mengenai
program kegiatan yang akan di lakukan semasa
ber-KKP di desa sukarema, terkhususnya
menyampaikan mengenai program pesantren
kilat. Di dalam tahapan ini, mahasiswa KKP
mewawancarai sekaligus mempresentasikan di
depan para tokoh -tokoh yang di datangi
langsung ke rumah-rumahnya ataupun para
tokoh yang berkunjung ke posko KKP tentang

44
kegiatan secara khusus proker pesantren kilat
dan kegiatan lainnya. Dalam pertemuan dengan
para tokoh-tokoh penting di desa sukarema
diperoleh informasi bahwa dusun sukarema barat
dan timur memiliki banyak TPQ atau tempat
mengaji lainnya, seperti TPQ nurul iman, tempat
mengaji inak ati, dlsb. Sekaligus dalam tahapan
ini mahasiswa KKP Bersama dengan remaja
masjid mendapatkan izin untuk melakukan
kegiatan tersebut di masjid aqqoidul iman
sukarema.
2. Tahapan perencanaan, setelah melakukan
kofirmasi Bersama remaja masjid. Kemudian
tahapan di lakukan berikutnya ialah perencanaan
dan perancangan. Dalam tahapan ini mahasiswa
KKP Bersama remaja membuat materi apa saja
yang akan di sampaikan nanti pada saat kegiatan
pesantren kilat, sekaligus dalam tahapan
perencanaan ini merupakan tahapan untuk
Menyusun acara pembukaan pesantren kilat.
3. Tahapan kerja sama. Tahapan ketiga dalam pra
kegiatan pesantren kilat di desa sukarema setelah
Menyusun materi dan penyusunan acara
pembukaan. Selanjutnya, yang di lakukan adalah
pembuatan surat undangan mengenai
pembukaan program pesantren kilat Bersama
remaja masjid sukarema untuk para tokoh-tokoh
penting di desa sukarema. Undangan diberikan
kepada para Pembina/pimpinan TPQ dan tempat-

45
tempat mengaji di dusun sukarema untuk
menjalin kerja sama dalam kegiatan kegiatan
pesantren kilat secara bersurat. Adapun dalam
tahapan ini metode yang di gunakan aalah
metode observasi, dengan mengumpulkan data
yang berisi tentang keadaan umum tempat TPQ
dan tempat mengaji lainnya di tempat KKP
mahasiswa bertugas. ( nasution et al,. 2020)
4. Tahapan pembukaan kegiatan : tahapan ini
merupakan acara formal dan resmi dalam
meresmikan kegiatan pesantren kilat. Pembukaan
dilaksanakan pada tanggal 20 juli 2023, di masjid
aqqoidul iman sukarema pada waktu ba’da
magrib. Kegiatan pembukaan ini dihadiri oleh
tokoh-tokoh penting yang telah di undang untuk
meresmikan kegiatan ini.
5. Tahapan pelaksanaan : pelaksanaan merupakan
tahapan eksekusi dalam program kegiatan
pesantren kilat. Pelaksanaan kegiatan ini dimulai
dari sore jumat dimana Bersama mahasisw KKP
UINMA 2020 bersama dengan remaja/ remaji
masjid untuk mengajar di kegiatan tersebut yang
dilaksanakan pada hari selasa sampai dengan
sabtu di waktu ba’da asar sampai dengan selesai.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

Kegiatan pesantren kilat adalah kegiatan pelatihan dan


pendidikan pengembangan sumber daya manusia yang di
lakukan secara sistematik di kalangan pemuda. Untuk itu

46
terdapat nilai straegis bermanfaat bagi remaja dan
remaji masjid aqoidul iman sukarema dan juga bagi
mahasiswa KKP UIN mataram, yang diantaranya.

a. Nilai regrenerasi : didalam nilai ini para pemuda


sebagai pemegang atau sosok yang memiliki
peran didalam kepemimpinan di masa depan.
Para pemuda merupakan sebagai penerus masa
depan haruslah mereka yang mempersiapkan diri
sendari awal dalam berbagai hal. Karena zaman
terus berkembang dan mengalami perubahan.
Maka, para pemuda haruslah mengikuti
perkembangan zaman tersebut dengan tetap
memegang pada nilai-nilai agama. Sehingga di
harapkan adanya pesantren kilat ini, para pemuda
baik remaja / remaji masjid aqoidul iman
sukarema maupun Mahasiswa KKP UIN mataranm
bisa menjadi penerus bangsa yang berkualitas,
baik dalam segi intelektual maupun dalam segi
moral.
b. Nilai edukasi : kegiatan pesantren kilat tentunya
mengajarkan berbagai ilmu-ilmu yang tentunya
semua itu tidak menyimpang dengan ajaran
agama islam. Diajarkan secara ringkas dengan
sederhana supaya peserta didik mudah
memahami apa yang di ajarkan. Dikarenakan
pesantren kilat merupakan program pendidikan
yang dijalankan dalam waktu singkat, maka itulah
merukan tantangan bagi pemuda/pemudi untuk
belajar banyak dan berupaya meringkas materi

47
yang akan di ajarkan kepada peserta didik. Ilmu
pengetahuan yang akan diajarkan didalam
kegiatan pesantren kilat di desa sukarema
merujuk pada buku “safinatun najah”, juga
berpedoman pada al-quran dan hadist. Dengan
demikian, baik bagi pengajar maupun para
peserta yang diajarkan didalam pesantren kilat
bisa memperoleh ilmu pengetahuan.
c. Nilai ekonomi : program pesantren kilat
merupakan juga program mendidik anak-anak
penerus bangsa menjadi anak yang cerdas dalam
beragama. Program ini bisa dikatakan progam
menginvestasi sumber daya manusia menjadi
lebih baik di masa depan. Betapa penting ilmu
agama bagi kehidupan sehingga pembelajaran
ilmu agama perlu hadir dan diajarkan dengan
tujuan hidup yang lebih baik lagi. Mardiato
(2005).

Pesantren kilat menjadi program bersama yang di


jalankan oleh mahasiswa KKP UIN mataram dan bekerja
sama dengan remaja / remaji masjid aqoidul iman
sukarema. Target sasaran program pesantren kilat inipun
yakni anak-anak yang berdomisili di desa sukarema dari
umur 4-12 tahun, dari TK sampai dengan SD. mengisi
waktu sengang para anak-anak dengan belajar agama
mmerupakan tujuan utama didalam program pesantren
kilat. Jadwal kegiatan pesantren kilat dimulai pada
tanggal kamis (malam jumat) 20 juli 2023 diadakan
pembukaan oleh para tokoh-tokoh penting seperti kepala

48
desa, kawil sukarema, tuan guru, maupun tokoh
masyarakat lainnya. Kemudian pada tanggal jumat 21 juli
2023 pada pukul ba’da asar dilaksanakan kegiatan
perdana pesantren kilat. Program ini dilaksanakan setiap
selasa-sabtu setelah ba’da asar sampai selesai.

Tujuan diadakannya kegiatan pesantren di desa


Sukarema antara lain:

1) Tujuan umum

Tujuan umum diadakannya program Pondok Pesantren


Ekspres adalah untuk meningkatkan pemahaman,
penghayatan dan pengalaman santri mengenai ilmu
agama Islam, sehingga program ini menghasilkan
muslimah/wanita muslimah yang bertaqwa dan beriman
kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam hidupnya.
kehidupan pribadi, sosial, berbangsa dan bermasyarakat.
patriotik.

2) Tujuan khusus

Tujuan khusus dari Pondok Pesantren Ekspres ini adalah


untuk memperdalam, memantapkan dan meningkatkan
pemahaman dan pengamalan ajaran agama Islam
mengenai masalah fiqih, tauhid, akhlak, hadits Al-Quran.
Program pesantren ekspres sekaligus membentuk mental
spiritual yang kuat, berkepribadian kuat dan tetap taat
pada agama. Program ini juga melahirkan anak-anak
yang mampu menghadapi tantangan zaman dengan
berbagai nuansa negatif yang datang dari luar dirinya

49
maupun dari dalam dirinya. (Departemen Agama RI.
2003).

Materi program pesantren kilat adalah materi


pengetahuan keagamaan yang dibuat secara sederhana
supaay bisa mudah dimengerti dan di fahami oleh anak-
anak, adapun maeri yang disampaikan sebagai berikut.

1. FIQIH DASAR

Secara etimologi fiqh berasal dari kata faqqaha


yufaqqhihu fiqhan yang berarti pemahaman ( noor
harsinudin. 2019). secara bahasa berarti pemahaman
atau tahu pemahaman yang mendalam yang
membutuhkan pengarahan potensi akal. Menurut samsul
munir amin bahwa fiqih merupakan ilmu-ilmu yang
menerangkan hukum-hukum syara’ (ilmu yang
meneragkan segala hukum syara’) yang berhubunan
dengan amaliah diusahakan memperoleh nya dalil-dalil
yang jelas (jumanto & munir. 2009). Secara umum fiqih
bisa diartikan sebagai ilmu yang mempelajaru beracam-
macam aturan hidup bagi manusia, baik yang bersifat
individu maupun yang berbentuk masyarakat sosial.

Adapun sumber perumusan fiqih ialah apa yang akan


dijadikan bahan rujuan bagi ulama diantaranya al-quran,
sunnah nabi, ijma, dan qiyas. Ilmu fiqih adalah jalan yang
dilakukan secara sadar, terarah dan terancang mengenai
hukum-hukum islam yang berhubungan dengan
perbuatan mukallaf baik bersifat ibadah maupun muaalah
bertujuan agar anak-anak peserta didik bisa mengetahui,

50
mempelajari, mendalami, dan melaksanakan ibadah
sehari-hari ( masykur. 2019)

Adapun tujuan belajar fiqih diantaranya untuk


mengetahui cara-cara pelaksanaan hukum islam baik
yang menyangkut berbagai aspek ibadah yang di lakukan
maupun muamalah untuk dijadikan pedoman hidup
dalam kehidupan pribadi maupun sosial. Tujuan
berikutnya adalah melaksanakan dan mengamalkan
ketentuan hukum islam dengan baik dan benar, sebagai
bentuk perwujudan kepatuhan dan ketaatan
menjalankan ajaran islam baik berhubungan secara
horizontal (sesama manusia) maupun secara vertikal
(manusia dengan Allah SWT).

Adapun tujuan lainnnya adalah untuk menumbuhan


ketaatan bergama, memiliki pengetahuan dan
pemahaman yang diharapkan nantinya menjadi rujukan
hidup, tanggungjawabb dan disiplin yang tinggi dalam
kehidupan sehari-hari secara pribadi maupun sosial yang
dilandasi hukum islam. Dengan melaksanakan hukum
islam dan tata cara pelaksanaannya untuk diaplikasikan
dalam kehidupan, maka seorang muslim menjalankan
agamanya secara sempurna ( nasiruddin. 2005)

Program pesantren kilat mengajarkan materi fiqih dasar


supaya peserta didik memahami dan mengamalkan apa
saja kegiatan sehari-hari yang di lakukan ketentuannya
sudah jelas dalam islam. Selain mempelajari teori,
peserta pesntren kilat pun diajarkan praktiknya secara

51
langsung oleh pengajar supaya mereka bisa memahami,
mengamalkan dan menghayati ilmu yang dipelajarinya.
Adapun materi fiqih dasar yang diajarkan didalam
kegiatan di kegiatan pesantren kilat di desa sukarema
diantaranya :

1 Taharah

Taharah dalam bahasa Indonesia artinya bersih, yaitu


bersih dari kotoran yang kelihatan, seperti najis buang air
besar dan sebagainya, atau bersih dari kotoran.
Sedangkan taharah menurut istilahnya adalah
menghilangkan kotoran atau najis yang menghalangi
sahnya shalat dengan spidol atau media lainnya. Taharah
hadas adalah bersuci dari hadas dengan berwudhu.

Arti wudhu adalah mengalirnya udara pada anggota


tubuh mulai dari wajah, tangan, kepala, dengan cara
tertentu. Adapun tata cara atau wudhu fardhu yang
dimaksud yaitu niat, membasuh muka, membasuh kedua
tangan, mengusap sebagian rambut, membasuh kedua
kaki sampai mata kaki, secara teratur (berurutan). Perlu
diperhatikan di sini bahwa rukun setiap wudhu harus
benar dan berurutan, mana yang harus datang terlebih
dahulu, dan mana yang harus diakhiri (rifai. 1976).

Adapun beberapa perkara yang membatalkan wudu


diantaranya ada empat peraka, diantaranya yaitu keluar
sesuatu di qubul dann dubur seperti keuar air kecil
maupun besar, atau keluar angin dan sebagiannya,
hilang akal disebabkan gila, pingsan, mabuk, tidur.

52
Bersentuhan bukan mahromnya serta menyentuh
kemaluan.

Adapun cara berwudhu :

a) Mencuci kedua belah tangan sampai pergelangan


tanggan dengan bersih
b) Selesai membersihkan tangan, lalu berkumur
hingga tiga sambil membersihkan gigi
c) Membasuh wajah dari batas tumbut rambut
hingga bawah dagu dan dari telinga kanan hingga
telinga kiri
d) Membasuh kedua tangan sampai siku atau bisa
melebih siku
e) Mengusap sebagian rambut kepala
f) Mengusap kedua daun telinga
g) Membasuh kedua kaki hingga mata kaki
h) Tertib

2. shalat

. Sholat secara harafiah berarti berdoa, dalam agama


Islam sholat merupakan suatu hal yang sangat penting,
dikatakan sebagai rukun agama. Doa mempunyai
kedudukan tertinggi dalam kehidupan masyarakat Islam
dan merupakan rukun Islam yang kedua. Seorang muslim
yang menunaikan shalat justru melepaskan diri dari
urusan dunia dan berkonsentrasi beribadah serta
memohon petunjuk kepada Allah SWT (muchlisin. 2020).

53
Adapun syarat-syarat wajib melaksanakan shalat adalah
Islam, baligh, kesucian dari haid dan nifas, dan kesucian
dari hadast besar atau kecil. Adapun syarat sahnya shalat
yang harus dipenuhi antara lain a) membersihkan seluruh
anggota badan, pakaian, tempat ibadah dari kenajisan;
b) menurut alat kelamin; c) telah memasuki waktu shalat
yang ditentukan; d) menghadap kiblat; e) mengetahui
mana yang fardu dan mana yang sunnah; f) menjauhi
larangan-larangan yang membatalkan shalat.

Rukun shalat dianggap sah jika dilaksanakan dengan cara


sebagai berikut.

a. Niat
b. Takbiratul Ihram'
c. berdiri tegak bagi mereka yang mampu
d. Baca Surat Al-Fatuhah
e. Rukuk
f. itidal
g. Bersujudlah dua kali
h. Duduklah di antara dua sujud
i. Duduklah untuk tahasyd terakhir
j. Baca tasahud terakhir
k. Bacalah shalawat Nabi Muhammad SAW di
akhir tasahud
l. Baca salam pertama
m. Tertib (muchlisin. 2020).

Kemudian, adapun shalat fardu merupakan shalat


yang wajib dilakukan oleh seluruh umat Islam. Sholat

54
fardu ada lima yang dikerjakan sesuai waktunya masing-
masing, antara lain sholat subuh (2 rakaat), sholat dzuhur
(4 rakaat), sholat ashar (4 rakaat), sholat maghrib (3
rakaat), dan sholat isya ( 4 rakaat). Adapun waktu-waktu
yang tidak boleh salat yaitu setelah salat subuh dan
setelah salat asar

3. Puasa

Puasa adalah niat untuk menahan rasa lapar dan


haus dari makan, minum dan hal-hal lain yang
menimbulkan syahwat sejak terbit fajar atau subuh
hingga terbenamnya matahari. Puasa mendidik karakter
manusia menjadi makhluk lemah lembut dan penyayang
antar sesama. Menjadi pribadi yang halus perkataan,
perbuatan dan bersih jiwa (muchlisin. 2020).

Adapun manfaat ketika seseorang melaksanakkan puasa


diantaranya :

a. Meningkatkan rasa syukur atas karunia allah SWT


b. Menjaga kesehatan jasmani
c. Tumbuh rasa prikemanusiaan
d. Tumbuh nilai persamaan yang setara bahwa
semua sama di hadapan Allah SWT.

4. Haji

Haji secara terminologi berarti berkunjung atau


berziarah ke tempat tertentu (kota Mekkah dan Madinah)
dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT.

55
Hukum wajib bagi setiap orang untuk menunaikan ibadah
haji adalah satu kali seumur hidup, sehingga apabila
seseorang menunaikan haji yang kedua, ketiga, keempat,
dan seterusnya, maka yang dilakukannya adalah sunnah
(azali. 2018). Syaray bagi seseorang yang menunaikan
ibadah haji meliputi 1) Islam, 2) baligh, 3) berakal, 4)
mandiri, 5) cakap secara jasmani, finansial, dan waktu.

Rukun haji sebagai berikut.

A. Niat ihram, yaitu seseorang yang menunaikan


ibadah haji harus menghindari perkataan kasar,
menikah, ijma, dan lain-lain karena ihram
mempunyai arti dilarang atau dicegah.
B. Tawaf yaitu berjalan mengelilingi Ka'bah
sebanyak tujuh kali secara melingkar dimulai dari
Hajar Aswad dan berakhir di Hajawr Aswad.
C. Sa'i yaitu lari pagi diantara dalil shafa dan marwa
D. Wukuf diarafah, yaitu berdiam diri dalam keadaan
terjaga atau tidak, di padang Arafah pada tanggal
9 Dhuhijjah
E. Tahalul yaitu mencukur sebagian kepala sebagai
tanda dihalalkan dari segala larangan selama
menunaikan ibadah haji
F. Tertib, yakni rukun haji yang dilaksanakan secara
berurutan.

Adapun beberapa hal yang disunnahkan di dalam


berhaji yaitu mandi, memotong kuku, merapikan rambut,
memakai wangi-wangian, shalat sunnah ihram, berdoa di

56
multazam, shalat sunnah di belakang maqm ibrahim,
shalat sunnah di hijr ismail dan lain sebagainnya
(muchlisin. 2020).

1) AKHLAK

Menurut pendekatan etimologi, Kalimat akhlak berasal


dari bahasa arab, yaitu al-akhlaq dari bentuk jamak
khuluq yang bermmakna tabiat, kebiasaan atau adab.
Sedangkan secara istilah adlah sifat yang terdapat di
dalam diri seseorang yang membuat perbuatan yang di
lakukan nya baik atau buruk, bagus atau jelek. Akhlak
pada hakikatnya adalah gambaran batin seseorang, ia
adalah jiwa dan sifat-sifat sebenarnya dari seseorang
(ahmad hawassy : 2020). Akhlak terbagi menjadi dua,
yakni akhlak terpuji (akhlakul mahmudah) atau disebut
sebagai akhlakul karimah (akhlak mulia) dan kedua
akhlak tercela (akhlakul madzmumah).

a. Akhlak terpuji atau mahmudah

Adalah sikap sederhana dan lurus, sikap sedang, tidak


berlebih-lebihan, baik perilaku, rendah hati, berilmu,
beramal, jujur, tepat janji, amanah, berani, sabar, lemah
lembut, adil, cinta kasih, disiplin, dan lain sebagainya.
Yang tentunya didalam jenis akhlak ini semua unsur yang
dijelaskan mengandung hal hal positif dan membawa
pelakunya ke jalan yang benar. Hal demikian diterangkan
oleh al ghazali bahwasanya akhlak terpuji merupakan
sumber ketaatan dan kedekatan allah SWT, sehingga

57
mempelajari dan mengamalkannya merupakan
kewajiban individual muslim (agus syukur. 2020).

b. Akhlak tercela atau madzmumah

Adalah merupakan sikap yang berlebihan dan lebih


banyak membawa dampak negatif baik bagi dirinya
maupun bagi orang lain. Contoh perbuatan tercela
diantaranya berbohong, mencuri, tidak amanah, malas,
bodoh, penakut, lemah, putus asa, tidak bersyukur,
serakah, kasar, curang. Cuek, lalai dan masih banyak lagi
lainnya. Perbuatan akhlak tercela adalah perbuatan yang
tidak sesuai dengan ucapan dan perbuatannya, egoistik (
hendro et al. 2020)

Dari segi objeknya, akhlak terbagi atas beberapa hal.

1. Akhlak terhadap allah SWT

Ada beberapa hal dimaksudkan disini mengenai akhlak


kepada allah SWT diantaranya.

a) Mentauhidkan allah SWT : tauhid adalah


pengakuan atas allah SWT satu-satunya yang
disembah yang memiliki sifat rububiyah dan
uluhiyah, serta kesempurnaan nama dan
sifatnya.
b) Berbaik sangka : merupakan salah satu perbuatan
ketaatan manusia kepada allah SWT dengan cara
bersungguh-sungguh, dalam bentuk apapun yang
di terima dalam qada dan qadar nya merupakan

58
sudah tertulis jelas dan manusia hanya berusaha
dan berdoa kepada nya.
c) Dzikrullah : selalu menginggat allah SWT dengan
sentiasa berdzikir, berdoa dan dengan berbagai
ibadah lainnya.
d) Tawakkal : menyerahkan diri kepada allah SWT
atas segala bentuk urusan. Membersihkan ikhtiar
yang keliru dan tetap menepaki kawasan-
kawasan hukuman dan ketentuan. (anwar. 2010)

2. Akhlak kepada dirinya sendiri

Ada beberapa hal yang dmaksudkan disini mengenai


akhlak terhadap dirinya sendiri, diantaranya.

a) Sabar
b) Syukur
c) Menunaikan amanah
d) Benar dan jujur
e) Menepati jnji
f) Memlihara kesucian diri (

3. Akhlak kepada keluarga dan sahabat

Akhlak terhadap keluarga dan sahabat disini


dimaksudkan berupa

a. Akhlak kepada orang tua : berbakti kepada orang


tua, tidak melawan kepada orang tua dan selalu
menghormati kedua orang tua. Tentu akhlak

59
kepada orang tua dalam arti berbakti merupakan
salah satu perbuatan yang sangat mulia.
b. Bersikap baik kepada saudara : disini
dimaksudkan ialah selalu menjaga keharmonisan
sesama saudara dengan cara saling menghormati
dan menghargai. Semisalnya apabila salah satu
keluarha dan sahabat membutuhkan pertolongan,
dan kita sendiri mampu membantunya, maka kita
sebagai sahabat dan keluarga harus ada di sana
untuk membantu keluarga dan sahabat yang
membutuhkan pertolongan tersebut, jikapun
tidak dengan finansial, kita hadir disana dengan
selalu di sampingnya, memberikan nasehat,
hiburan maupun doa (Iwan. 2017)

4. Akhlak terhadap tetangga dan masyarakat

Akhlak terhadap tetangga dan masyarakat dengan


semisalnya mengunjungi dan saling membantu satu
sama lain. Saling menghormati dan menghindari
pertikaian dan permusuhan sesama. Akhlak kepada
masyarakat seperti halnya memuliakan tamu,
bergontong royong, bergontong royong dalam kebaikan
serta dalam kegiatan-kegiatan sosial lainnya.

5. Akhlak terhadap selain manusia

Akhlak terhadap selain manusia seperti alam dan hewan


adalah dengan menjaga dan merawat mereka. Tidak
merusak alam namun melestarikan nya. Sayangi sesama

60
mahkluk meskipun mereka adalah hewan, hal demikian
merupakan akhkal terpuji terhadap selain manusia yang
di lakukan oleh manusia. Dengan demikian, manusia
disini di tuntut untuk menghormati sesama mahkluk
hidup dikarenakan semua yang ada adalah ciptaan Allah
SWT. Tidak dibenarkan atas kerusakan dikarenakan
setiap apapun dilakukan oleh manusia berkenaan dengan
kerusakan terhadap alam maupun lainnya, ini sama
halnya dengan perusakan terhadap diri manusia itu
sendiri (Iwan. 2017)

Dari apa yang telah diterangkan di atas, sangat penting


untuk diajarkan mengenai ilmu akhlak kepada siapapun
sekaligus mempraktikknya. Seperti halnya dikatakan oleh
ibnu maskawaih di dalam kitab “menuju kesempurnaan
akhlak” menerangkan akhlak itu seperti keadaan jiwa,
sehingga demikian pentingnya pendidikan akhlak bagi
siapapun mencetak seseorang memiliki jiwa sekaligus
tindakan yang bermoral (syabuddin gade. 2019).

Pendidikan akhlak tidak terlepas dari pendidikan agama


yang keduanya berkorelasi dalam kehidupan sehari-hari
dalam prakteknya. Pendidikan akhlak menjadi satu hal
penting dan atensi dikarenakan sudahjelas diterangkan
didalam kitab suci bahwasanya dengan mengajarkan dan
mendidik seorang anak dengan memperhatikan akhlak
dan agama, maka disitulah tercipta generasi bangsa yang
berkualitas.

61
Adapun target dari pendidikan akhlak yaitu supaya anak
didik terbiasa untuk melihat secara kompherensif tatanan
nilai perilaku baik dirinya maupun orang lain. Sehingga
dirinya sebagai individu bisa belajar banyak sekaligus
bertindak dengan berfikir dengan matang, yang pada
akhirnya bisa dilihat bagaimana seorang anak yang didik
dengan akhlak dan mana yang tidak (soleh. 2016)

6. TAUHID

Secara etimologi tauhid memiliki makna keesaan. Yang


dimaksudkan dalam hal ini yaitu suatu konsep keyakinan
kepada allah SWT sebagai tuhan pencipta alam yang esa,
tunggul dan satu. Dinamakan tauhid dikarenakan
membahas mengenai ke-esaan allah SWR dimana
merupakan sendi asasi dari ajaran islam, hal demikian
ditegaskan oleh ibnu kaldun didalam buku mukadimah
bahwa kata tauhid bermakna mengesakan allah SWT
sebagai tuhan yang wajib disembah ( aulia & fatika.
2021).

Tak bisa dipungkiri bahwasanya tahid merupakan basis


seluruh keimanan, norma dan nilai. Tauhid mengandung
muatan doktrin yang sentrall dan asasi dalam islam, yaitu
mengeasakan tuhan bahwa tiada tuhan selain allah SWT.
Di dalam al-quran dijelaskan bahwa manusia dengan
sendirinya mengakui memang adanya entitas dan
kekuasaan Allah SWT, semisalnya di dalam al-quran
surah al’ankabut, artinya.

62
“Dan jika kamu bertanya kepada mereka:
“Siapakah yang menjadikan langit dan bumi
serta menundukkan matahari dan bulan?”
niscaya mereka akan menjawab: “Allah”, lalu
bagaimana mereka (dapat)) dipalingkan (dari
jalan yang lurus) ))” (Q.S.Al-ankabut : 61)

Tauhid merupakan suatu hal penting bagi agama islam,


ia merupakan fitrah yang telah allah tetapkan pada setiap
manusia. Bisa dikatakan tauhid merupakan inti ajaran
dan dakwah secara keseluruhan nabi dan rasul, meski
syariat yang dibebankan kepada nabi beserta ummatnya
berbeda-beda. Allah SWT menciptakan mansusia dengan
inisiatif untuk berbuat dan mengaktualisasikan potensi
dirinya. Ketundukan kepada allah SWT tidak berarti
menghilangkan keinginan manusia untuk melakukan
perbuatan baik dan mencegah nya dari perbuatan tercela
(mukmin. 2016).

Dalam mizanul muslim terdapat tiga maca tauhid, yang


diantaranya sebagai berikut.

1. Tauhid rububiyyah

Tauhid rububiyyah merupakan bentuk pengakuan ata


skebeasan allah SWT atas segala ciptaanya yang ada.
Kepercayaan bahwasanya allah swt satu satunya dzat
yang ada dan maha pencipta alam semesta dan seisinya,
allah maha kuasa dan mengatur apa segala yang
diciptakan dari kehendaknya sendiri. Tauhid rububiyah
dapat diartikan sebagai konsep pengesaan allah SWT

63
dalam tiga perkara, yatu penciptaannya, kekuasaanya,
dan pengaturannya ( azizah. 2021 ).

2. Tauhid uluhiyah

Tauhid uluhiyah atau biasa disebut sebagai tauhid ibadah


merupakan pengakuan bahwa sesungguhnya allah
adalah yang maha satu yang patut disembah oleh seluruh
mahkluk ciptaanya dengan segala bentuk kepasrahan.
Seperti shalat, puasam zakat dan amalan-amalan yang
tellah di perintahkan untuk dijalankannya, serta menjauhi
larangannya(azizah. 2021).

Bisa dikatakan tauhid uluhiyah sejalan dengan teori


sekaligus dengan praktiknya dalm kehidupan sehari-hari,
dimana mengakui dan mempercayai bahwa allah sebagai
yang pencipta dan pengatur segalanya dan manusia
adalah salah satu dari sekian ciptaan tuhan, sehingga
manusia eksis di sana dalam pengakuan terhadap
keberadaan tuhan dengan beribadah kepadanya
langsung.

Tauhid uluhiyah merupakan konsekuensi dari tauhid


rubuiyah, hal itu dikarenakan barang siapa yang
mengakui adanya allah sebgai pencipta dan tuhan yang
maha, maka sepatutnya hanya dia lah yang disembah,
dan tiada lain ada selain dirinya yang patut di sembah.
Sesungguhnya tauhid uluhiyah telah merangkumi isi dari
tauid rububiyah (muhammad hambal. 2020).

3. Tauhid asma dan sifat

64
Tauhid asma’wa ifat adalah mengesakan allah swt
dengan menetapkan bagi allah nama dan sifat-sifatnya
seperti ditetapkan sendiri baik dalam al-quran ataupun
melalui rasul-nya, tanpa memalsukan nya dan tanpa
menangguhkan dan merubah. Nama allah yang banyak
bukan berarti dzat allah itu banyak. Karena tidak semua
yang memiliki banyak nama itu juga berarti memiliki
banyak dzat. Ini adalah sebagai atribut yang
menerangkan akan kesempurnaan allah SWT (azizah.
2021).

Ilmu tauhid membahas mengenai enam yang wajib


diyakini dikenal diummat islam sebagai sebagai rukun
iman, diantara keenam rukun iman sebgai berikut.

a. Keyakinan akan kepada allah dan sifat-sifatnya


b. Keyakinan kepada para malaikat
c. Keyakinan kepada kitab yang telah di turunkan ke
bumi melalui perantara malaikat jibril untuk nabi
dan rasul dan didakwahkan, diantara kitab
tersebut yakni zabur, injil, taurat dan al-quran
d. Keyakinan akan para nabi dan rasul-rasulnya
e. Keyakinan pada hari kiamat
f. Keyakinan pada qada dan qodar allah SWT

4) TAHSIN AL-QURAN

Tahsin memiliki arti membaguskan dan kata ini berasal


dari bahasa arab yaitu hassana-yahasinu-tahsina dengan
arti membaguskan, memperindah dan memperbaiki

65
bacaan. Tahsin menurut istilah adalah sama seperti
tajwid yaitu landasan wajib yang harus di gunakan dalam
membacakitab suci al-quran. Seorang muslim yang ingin
belajar membaca al-quran haruslah belajar tahsin
dikarenakan itu merupakan proses penting untuk bisa
membaca kitab suci al-quran (utsman arif fathah. 2021)

Hukum membaca al-quran dengan kaidah-kaidah


tajwidnya adalah suatu keharusan dan bisa dikatakan
fardu’ain yang mana setiap orang bisa menguasainya.
Seseorang yang dalam membaca al-quran harus
menepatkan makhraj pada suatu huruf, sebab setiap
huruf yang di baca dengan makhraj yang berbeda, maka
arti yang terkandung didalam ayat tersebut pun berubah,
sehingga disini tititk tekan sangat penting membaca al-
quran dengan baik agar apa yang di baca sesuai dengan
makna terkandung didalamnya.

Proses belajar membaca al-quran tidak bisa di samakan


dengan proses beajar membaca pengetahuan lainnya.
Sebab membaca al-quran membutuhkan proses dan
tahapan yang sangat diperlukan untuk di lalui, sehingga
guru menjadi peran kunci dalam proses belajar membaca
al-quran. Penanaman penting membaca al-quran dan
memahaminya termasuk kedalam ibadah, amal saleh dan
mendapatkan rahmat bagi yang melakukannya ( yusuf
hanafi et al. 2019)

Cara membimbing seseorang dalam tahsinul al-quran


dengan cara.

66
a. Meminta peserta membaca secara individual atau
kelompok
b. Memperbaiki atau mengoreksi salah satu bagian
yang salah pada saat diperlukan
c. Mendemonstrasikan bacaan yang benar
d. Menjelaskan bacaan tertentu secara ringkas
(rahmadi et al. 2019).

Sangat penting belajar tahsin untuk bisa mengoptimalkan


diri membaca al-quran demi terjaga keorisinalitasan
praktik tilawah sesuai dengan sunnah rasulillah SAW.
Belajar tahsin bisa dikatakan dengan jelas adalah belajar
membaca al-quran dengan memperbaiki, memperindah,
dan teliti dalam setiap huruf-huruf dan runtutan bunyi-
bunyi bahasa agar sesuai dengan arti ayat yang
sesungguhnya. ( mahbuddin. 2017)

67
Gambar 5 : pengajaran pesantren kilat di masjid
Aqo’idul iman sukarema

D. KESIMPULAN

Pelaksanaan program pesantren kilat di dusun sukarema,


desa sukarema kecamatan lenek kabupaten lombok
timur, NTB yang diselenggarakan oleh remaja/remaji
masjid aqoidul iman sukarema dan bekerja sama dengan
mahasiswa KKP universitas Islam Negeri mataram
memiliki tujuan meningkatkan pengetahuan,
pemahaman, penghayatan dan pengaktualisasian anak-
anak di dalam belajar ilmu agama islam. Tentunya ini
menekankan kepada bagaimana seorang anak sejak dini
di pupuk dan disirami wawasan pengetahuan, supaya
kelak hari dimasa depan mereka menjadi penerus bangsa
bangsa yang cerdas dalam wawasan pengetahuan
umum, maupun cerdas dalam ilmu agama. Sekaligus

68
tujuan dari program ini adalah untuk mencetak anak-
anak penerus di desa sukarema yakni anak yang tahu,,
faham dan mengamalkan tindakan-tindakan yang
berakhlak/bermoral. mengamalkan bagaimana hal
seharusnya bertindak dengan bijaksana sekaligus
menjadi contoh yang baik dalam segala bentuk
perbuatan positif yang di lakukannya setiap harinya.

E. SARAN

Untuk meningkatan kualitas dan hasil optimal didalam


penulisan artikel ilmiah pengabdian kepada masyarakat.
Pengelola jurnal memiliki ketetapan dalam melampirkan
poto kegiatan dalam hal jumlah poto tertentu. Sekaligus
dalam artikel ini masih banyak kekurangan yang ada,
sehingga diharapkan peneliti berikutnya bisa melengkapi
artikel ini sekaligus mengembangkan dengan lebih
inovatif dan kratif metode pembelajaran dengan basis
kegiatan pesantren kilat. Semoga program pesantren
kilat yang dilaksanakan menjadi salah satu pemantik bagi
anak-anak sukarema untuk bersinergi dalam belajar ilmu
agama islam.

F. UCAPAN TERIMA KASH

Penulis mengucapkan banyak-banyak terima kasih


kepada pihak-pihak yang ikut membantu dan ikut
berpartisipasi dalam kegiatan program pesantren kilat
yang dilaksanakan di desa sukarema. Tentunya ini berkat
kerja sama satu sama lain antar teman-teman kelompok
KKP sekaligus bekerja sama dengan remaja/remaji

69
masjid aqoidul iman. Terima kasih kepada bapak kepala
desa, bapak tuan guru, tokoh adat, tokoh masyarakat,
tokoh pemuda, dan elemen masyarakat lainnya yang
tidak disebutkan di sini. Penulis banyak mendapatkan
ilmu baru di KKP desa sukarema dari bantuan para
berbagai pihak. Terima kasih juga kepada adik-adik dari
desa sukarema yang sangat antusias didalam menjadi
peserta kegiatan pesantren kilat, banyak moment dan
pelajaran baru yang didapatkan selama menjalankan
program pesantren kilat ini. Tentu jadinya artikel ilmiah
ini berkat semua pihak yang terlibat membantu dalam
berbagai cara. Kami ucapkan sekali lagi TERIMA KASIH.

70
G. DAFTAR PUSTAKA

Buku

Anwar, rosida. (2010). Akhlak tasawuf. Bandung :


pustaka setia
Dalimunthe, Rasyid anwar (2020). Strategi pembelajaran
kitab kunung di pesantren. Medan : perdana
publishing.
Dep. Agama RI, pola penyelenggaraan pesantren kilat,
pendidikan singkat ilmu-ilmu agama islam.
Jakarta : Dirjen Kelembagaan Agama Islam
Faham, achmad muchadam. (2020). Pendidikan
pesantren: pola pengasuhan, pembentukan
karakter dan prlindungan anak. Jakarta : Publica
institute Jakarta
Gede, syabuddin. (2019). Membumikan pendidikan
akhlak mulia anak usia dini. Banda aceh : PT.
Naskah aceh nusantara
Hanafi yusuf et al (2019). Literasi al-quran : model
pembelajarantahsin-tilawah berbasis taqin-taqlid.
Sidoarjo : delta pijar khatulistiwa.
Harsinudin, noor (2019). Penghantar fiqih. Surabaya :
pena salsabila
Hasballah. (1996). Sejarah Pendidikan islam di Indonesia,
lintas sejarah pertumbuhan dan perkembangan.
Jakarta : raja grafindo
Hawassy, ahmad. (2020). Kajian akhlak dalam bingkai
aswaja. Jakarta : PT naraya elaborium optima
Mardiato (2005). Pesantren kilat (konsep, panduan, dan
pengembangan). Jakarta : Ciputat Press
Mastuhu (1994). Dinamika sisem Pendidikan pesantren,
suatu kajian tentang unsur dan nilai sisem

71
Pendidikan pesantren, Jakarta : Indonesia
Netherlands corporation in islamic studies. T.P
Rifai, moh. (1976). Risalah tuntutnan shalat lengkap.
Semarang : PT karya toha
Suwarno, rahmadi wibowo.et al (2019). Tahsinul quran
universitas ahmad dahlan. Yogyakarta : UAD
press

Jurnal
Aulia, D., & Mujahidah, F. (2021). Pengembangan Tauhid
Anak Usia Dini Di Era Digital. Hamalatul Qur'an:
Jurnal Ilmu Ilmu Alqur'an, 2(1) Diakses Di
Https://Www.Jogoroto.Org/Index.Php/Hq/Article
/View/17
Bin Has, Q. A. (2021). Konsep Tauhid Ibnu Taimiyah Dan
Pengaruhnya Terhadap Pembaharuan Pemikiran
Islam. Aqlania, 12(2). Diakses Di
Https://Jurnal.Uinbanten.Ac.Id/Index.Php/Aqlani
a/Article/View/4350
Fathah, M. U. A. (2021). Metode Tahsin Dan Tahfidz Al-
Qur’an Di Pondok Pesantren Smp Mbs
Bumiayu. Jurnal Ilmiah Ilmu Ushuluddin, 20(2).
Diakses Di
Http://103.180.95.8/Index.Php/Ushuluddin/Articl
e/View/4750
Hambal, M. (2020). Pendidikan Tauhid Dan Urgensinya
Bagi Kehidupan Muslim. TADARUS, 9(1). Diakses
Di Https://Journal.Um-
Surabaya.Ac.Id/Index.Php/Tadarus/Article/View/
5462
Iwan, I. (2017). Pendidikan Akhlak Terpuji
Mempersiapkan Generasi Muda Bekarakter. Al-
Tarbawi Al-Haditsah: Jurnal Pendidikan

72
Islam, 1(1). Diakses
Https://Jurnal.Syekhnurjati.Ac.Id/Index.Php/Tarb
awi/Article/View/1226
Khusna, A. M. (2018). Hakekat Ritual Ibadah Haji Dan
Maknanya Berdasarkan Pemikiran William R.
Roff. An-Nas, 2(1). Diakses
Https://Ejournal.Sunan-Giri.Ac.Id/Index.Php/An-
Nas/Article/View/93
Lisa, H., Mardiah, M., & Napratilora, M. (2020). Program
Pesantren Kilat Ramadhan Untuk Meningkatkan
Motivasi Ibadah Siswa SMPN 3 Tembilahan
Hulu. ABDIMASY: Jurnal Pengabdian Dan
Pemberdayaan Masyarakat, 1(2). Diakses Di
Https://Ejournal.Stai-
Tbh.Ac.Id/Abdimasy/Article/View/268
Masykur, M. R. (2019). Metodologi Pembelajaran
Fiqih. Al-Makrifat: Jurnal Kajian Islam, 4(2).
Diakses Di
Http://Ejournal.Kopertais4.Or.Id/Tapalkuda/Inde
x.Php/Makrifat/Article/View/3454
Muchlisin, A. (2020). Peran Program Pesanteren Kilat
Untuk Meningkatkan Pemahaman Ubudiyah Siswa
SMK Yayasan Karya Pembagunan
Magetan (Doctoral Dissertation, IAIN
Ponorogo).Diakses Di
Http://Etheses.Iainponorogo.Ac.Id/12189/
Mudyana, F. U., & Anwar, K. (2023). PENERAPAN
PROGRAM TAHFIDZ TAHSIN DALAM RANGKA
MENINGKATKAN KEMAMPUAN HAFALAN
PESERTA DIDIK DI MADRASAH
IBTIDAIYAH. Jurnal Ilmiah Sultan Agung, 2(1).
Diakses

73
Https://Jurnal.Unissula.Ac.Id/Index.Php/JIMU/Art
icle/View/31437
Mukmin, T. (2016). Tauhid Dan Moral Sebagai Karakter
Utama Dalam Pendidikan Islam. El-Ghiroh: Jurnal
Studi Keislaman, 10(1), Diakses Di
Https://Jurnal.Staibsllg.Ac.Id/Index.Php/El-
Ghiroh/Article/View/50
Nasiruddin (2005). Pendidikan Fiqih Berbasis
Kompetensi. Jrunal Pendidikan Islam. 14 (1).
Akses Di
Https://R.Search.Yahoo.Com/_Ylt=Awr99y_1vrlk
w4knrupxnyoa;_Ylu=Y29sbwnncteecg9zazmednr
pzamec2vja3ny/RV=2/RE=1689923445/RO=10/
RU=Https%3a%2f%2fwww.Academia.Edu%2f82
344083%2fmakalah_Pembelajaran_Fiqih/RK=2/
RS=2rgor8foutq7tdtj3vcmudhkklo-
Nasution, I. S., Batubara & Sriwahyuni. (2020). Pelatihan
Dan Pendampingan Penggunaan Software
Geogebra Bagi Guru SMP Muhamadiyah Kota
Medan. JURNAL PRODIKMAS Hasil Penabdian
Kepada Masyarakat. 5(2). Dikses Di
Https://R.Search.Yahoo.Com/_Ylt=Awrg0XSPbbh
kw2ANzB5XNyoA;_Ylu=Y29sbwnncteecg9zazeed
nrpzamec2vja3ny/RV=2/RE=1689837071/RO=1
0/RU=Https%3a%2f%2fjurnal.Umsu.Ac.Id%2fin
dex.Php%2fprodikmas%2farticle%2fview%2f575
1%2fpdf_91/RK=2/RS=9owlliloj78cea5bk8lws03
r84c-
Sholeh, S. (2016). Pendidikan Akhlak Dalam Lingkungan
Keluarga Menurut Imam Ghazali. Jurnal
Pendidikan Agama Islam Al-Thariqah, 1(1).
Diakses

74
Https://Journal.Uir.Ac.Id/Index.Php/Althariqah/A
rticle/View/618
Syukur, A. (2020). Akhlak Terpuji Dan Implementasinya
Di Masyarakat. Misykat Al-Anwar Jurnal Kajian
Islam Dan Masyarakat, 3(2). Diakses
Https://Jurnal.Umj.Ac.Id/Index.Php/Maa16/Articl
e/View/8718
Yunita, Nuzulul Rahma, Et Al.(2019) "Analisis
Pelaksanaan Kegiatan Pesantren Kilat Siswa Kelas
V Sd Negeri 2 Slukatan Kecamatan Mojotengah
Kabupaten Wonosobo Berdasarkan Undang-
Undang Nomor 18 Tahun 2019 Tentang
Pesantren." Repository Fitk Unsiq. Diakses Di
Http://Repo.Fitk-Unsiq.Ac.Id/Id/Eprint/322/

75
HASIL PLAGIASI
MENGGUNAKAN SOFTWARE TURINITIN PADA
TANGGAL KAMIS, 22 SEPTEMBER 2023

76
77
78

Anda mungkin juga menyukai