Anda di halaman 1dari 12

PAPER SISTEM MONETER

Dosen Pengampu : Eka Renny N W, S.AB.,M.Six

Oleh :
NAMA : IQBAAL ASAAHI NASYWA
NIM : 221020012
MK : EKONOMI MAKRO

PROGRAM STUDI BISNIS DIGITAL


INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS MUHAMMADIYAH
GROBOGAN
2023
I. PENDAHULUAN

A. Pengertian Sistem Moneter


Moneter adalah keseluruhan dari hal yang terkait dengan uang, keuangan, dan kebijakan
keuangan dalam suatu negara atau wilayah. Istilah ini berasal dari kata “monetary” yang
berasal dari Bahasa lain “moneta” yang berarti “uang”. Konsep moneter melibatkan
pengaturan, pengelolaan, dan pengendalian aliran uang dalam perekonomian . Pengertian
moneter sangat penting dalam memahami sistem ekonomi suatu negara dan kebijakan yang
berdampak pada aspek moneter. Hal ini melibatkan berbagai aspek, termasuk uang, kebijakan
moneter, sistem keuangan, dan indikator ekonomi yang berkaitan dengan uang dan keuangan.

Sedangkan Sistem moneter adalah kerangka institusional yang mengatur pengelolaan


mata uang, peredaran uang, dan kebijakan moneter dalam suatu negara. Sistem moneter
merujuk pada kerangka kerja, aturan, dan prosedur yang digunakan oleh pemerintah atau
bank sentral suatu negara untuk mengendalikan penggunaan dan peredaran uang. Sistem ini
melibatkan pemerintah dan bank sentral untuk memastikan stabilitas nilai uang, pengaturan
peredaran uang, dan pelaksanaan kebijakan moneter yang sesuai dengan tujuan ekonomi
negara. Sistem moneter bertujuan untuk menciptakan stabilitas moneter, mengatur suplai
uang, mengendalikan inflasi, dan mempengaruhi tingkat suku bunga guna mencapai tujuan-
tujuan ekonomi tertentu. Sistem moneter biasanya melibatkan bank sentral yang bertanggung
jawab atas pengelolaan mata uang negara. Bank sentral memiliki berbagai instrumen
kebijakan moneter yang dapat digunakan untuk mempengaruhi pasar keuangan dan ekonomi.

B. Tujuan Sistem Moneter

Dalam pelaksanaan sistem moneter, system moneter memiliki arah gerak dengan didasarkan
tujuan daripada system moneter itu sendiri. Berikut tujuan umum dari sistem moneter yaitu:

1. Stabilitas harga

Salah satu tujuan utama dari sistem moneter adalah menjaga stabilitas harga.
Ketika tingkat inflasi tinggi, nilai uang mengalami penurunan dan harga-harga barang
dan jasa naik secara signifikan. Ini dapat mengurangi daya beli masyarakat,
mengganggu kegiatan ekonomi, dan menciptakan ketidakpastian. Oleh karena itu,
bank sentral melalui kebijakan moneter yang ketat berusaha untuk mengendalikan
inflasi agar tetap rendah dan stabil. Hal ini dapat dilakukan dengan menaikkan suku
bunga, mengurangi suplai uang, atau menggunakan instrumen lainnya untuk mengatur
permintaan agregat dan mengendalikan tekanan inflasi. Dengan menjaga stabilitas
harga, sistem moneter berperan penting dalam menjaga kestabilan ekonomi secara
keseluruhan.

2. Pertumbuhan ekonomi
Sistem moneter juga bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang
sehat. Melalui kebijakan moneter yang tepat, seperti pengaturan suku bunga yang
optimal, bank sentral dapat mempengaruhi tingkat investasi, konsumsi, dan produksi
dalam perekonomian. Tujuan ini bertujuan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi
yang berkelanjutan dan mengurangi tingkat pengangguran.

3. Stabilitas keuangan

Sistem moneter juga bertujuan untuk menjaga stabilitas sektor keuangan. Bank
sentral memantau dan mengatur risiko-risiko yang terkait dengan lembaga keuangan,
seperti bank-bank komersial dan pasar keuangan, untuk mencegah krisis keuangan
yang merusak stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan. Tujuan ini melibatkan
pengawasan perbankan, pengendalian risiko sistemik, dan perlindungan terhadap
kerentanan ekonomi.

C. Fungsi Sistem Moneter

Sistem moneter memiliki beberapa fungsi yang penting dalam menjalankan ekonomi
suatu negara. Berikut ini adalah penjelasan mengenai fungsi-fungsi sistem moneter:

1. Mengatur suplai uang

Salah satu fungsi utama sistem moneter adalah mengatur suplai uang di dalam
perekonomian. Bank sentral bertanggung jawab untuk mengendalikan jumlah uang
yang beredar agar sesuai dengan kebutuhan ekonomi. Jumlah uang yang beredar harus
cukup untuk memfasilitasi transaksi ekonomi, namun tidak berlebihan sehingga dapat
menyebabkan inflasi yang tinggi. Melalui kebijakan moneter, bank sentral dapat
mempengaruhi pertumbuhan suplai uang dengan mengubah tingkat suku bunga,
cadangan wajib, dan operasi pasar terbuka.

2. Menjaga stabilitas harga

Fungsi sistem moneter yang penting adalah menjaga stabilitas harga dalam
perekonomian. Inflasi yang tinggi dapat mengurangi daya beli masyarakat, merusak
kepercayaan konsumen, dan mengganggu alokasi sumber daya secara efisien. Bank
sentral berperan dalam mengatur kebijakan moneter untuk mencegah terjadinya
fluktuasi harga yang berlebihan. Dengan menjaga stabilitas harga, sistem moneter
menciptakan lingkungan yang lebih stabil untuk kegiatan ekonomi. Hal ini bertujuan
agar dapatmenekan tingkat inflansi maupun tingkat pengangguran pada level yang
dapat mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi.

3. Mengatur tingkat suku bunga

Tingkat suku bunga merupakan salah satu instrumen utama dalam kebijakan
moneter. Bank sentral menggunakan tingkat suku bunga untuk mengendalikan
permintaan agregat di perekonomian. Dengan menaikkan suku bunga, bank sentral
dapat mengurangi jumlah pinjaman dan investasi, yang pada gilirannya dapat
membantu mengendalikan inflasi. Di sisi lain, dengan menurunkan suku bunga, bank
sentral dapat mendorong pinjaman dan investasi yang dapat merangsang pertumbuhan
ekonomi..

4. Menjaga stabilitas nilai tukar

Sistem moneter berperan dalam menjaga stabilitas nilai tukar mata uang. Bank
sentral dapat melakukan intervensi valuta asing untuk membeli atau menjual mata
uang asing, dengan tujuan mempengaruhi nilai tukar mata uang negara mereka.
Stabilitas nilai tukar penting untuk menjaga stabilitas perdagangan internasional,
menghindari fluktuasi yang merugikan ekspor dan impor, serta menjaga kepercayaan
investor asing.

5. Memfasilitasi transaksi keuangan

Dalam sistem moneter menyediakan sarana dan fasilitas yang diperlukan


untuk melaksanakan berbagai jenis transaksi keuangan antara individu, perusahaan,
dan lembaga keuangan. Sistem moneter memainkan peran penting dalam
memudahkan dan menyederhanakan proses pembayaran dan pertukaran nilai antara
berbagai pihak di dalam perekonomian. Fungsi ini menyediakan sarana dan fasilitas
yang diperlukan untuk melaksanakan berbagai jenis transaksi keuangan antara
individu, perusahaan, dan lembaga keuangan.

D. Komponen Sistem Moneter

Komponen utama dalam sistem moneter dapat dilihat pada poin-poin berikut:

1. Mata Uang

Mata uang merupakan alat pembayaran yang sah dan diterima secara luas
dalam suatu negara. Biasanya berupa uang kertas dan koin yang dikeluarkan oleh
bank sentral. Mata uang tersebut memiliki nilai nominal yang dicetak di atasnya dan
diakui sebagai alat tukar yang sah.

2. Bank Sentral

Bank sentral adalah lembaga yang bertanggung jawab atas pengelolaan


kebijakan moneter negara. Tugas bank sentral meliputi penerbitan mata uang,
pengawasan peredaran uang, pengaturan suku bunga, dan pengendalian inflasi. Bank
sentral juga berperan sebagai pemberi likuiditas kepada sistem perbankan dan
menjaga stabilitas sistem keuangan.

3. Sistem Perbankan

Sistem perbankan terdiri dari bank-bank komersial dan lembaga keuangan


lainnya yang berfungsi sebagai perantara antara penerima dan pemberi pinjaman.
Bank-bank ini menerima simpanan dari masyarakat dan memberikan kredit serta
menyediakan berbagai layanan keuangan lainnya. Mereka juga berperan dalam
menciptakan uang melalui proses penciptaan uang melalui mekanisme pinjaman.
4. Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter adalah langkah-langkah yang diambil oleh bank sentral


untuk mengatur jumlah uang yang beredar dalam perekonomian dan mengendalikan
tingkat suku bunga. Kebijakan ini dapat meliputi pengaturan suku bunga, cadangan
bank, intervensi pasar valuta asing, dan penggunaan instrumen keuangan lainnya.
Tujuan utama kebijakan moneter adalah menjaga stabilitas harga, pertumbuhan
ekonomi yang sehat, dan stabilitas sistem keuangan.

5. Peredaran Uang

Peredaran uang merujuk pada proses aliran uang dari satu pihak ke pihak lain
dalam kegiatan ekonomi. Uang beredar melalui transaksi pembelian, penjualan,
pembayaran gaji, investasi, dan kegiatan ekonomi lainnya. Peredaran uang yang
lancar penting untuk menjaga kelancaran perekonomian dan kestabilan nilai uang.

6. Indikator Moneter

Indikator moneter adalah data ekonomi yang digunakan untuk memantau


kondisi moneter dan kinerja ekonomi secara keseluruhan. Beberapa indikator moneter
umum meliputi jumlah uang beredar, tingkat suku bunga, inflasi, pertumbuhan kredit,
dan cadangan devisa. Indikator ini memberikan informasi kepada pembuat kebijakan
untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam pengaturan kebijakan
moneter.

II. ISI

A. Kelebihan Dan Kekurangan Sistem Moneter


Kelebihan sistem moneter adalah sebagai alat yang penting dalam menjaga stabilitas
ekonomi, melindungi kepentingan masyarakat, dan mendorong pertumbuhan yang
berkelanjutan. Berikut kelebihan dari sistem moneter yaitu :

1. Stabilitas Harga

Salah satu tujuan utama dari sistem moneter adalah menjaga stabilitas harga.
Dengan menggunakan kebijakan moneter yang tepat, seperti pengendalian inflasi,
bank sentral dapat mengurangi fluktuasi harga yang tajam dan menjaga tingkat inflasi
pada tingkat yang rendah dan stabil. Stabilitas harga penting bagi masyarakat karena
membantu menjaga daya beli uang, mempromosikan kestabilan ekonomi jangka
panjang, dan melindungi nilai aset.

2. Stabilitas Sistem Keuangan


Sistem moneter berperan penting dalam menjaga stabilitas sistem keuangan.
Bank sentral dan otoritas pengawas keuangan menggunakan kebijakan dan regulasi
untuk mengawasi kegiatan lembaga keuangan, mencegah risiko sistemik, dan
menjaga kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan. Dengan mengendalikan
risiko-risiko dalam sektor keuangan, sistem moneter membantu mencegah krisis
keuangan yang dapat memiliki dampak negatif yang luas.

3. Pengendalian Siklus Bisnis

Melalui kebijakan moneter, bank sentral dapat mempengaruhi tingkat suku


bunga dan likuiditas di pasar keuangan. Hal ini memungkinkan bank sentral untuk
merespons dan mengendalikan fluktuasi siklus bisnis. Misalnya, dalam periode resesi,
bank sentral dapat menurunkan suku bunga untuk mendorong pinjaman dan investasi,
sedangkan dalam periode pertumbuhan yang terlalu cepat, bank sentral dapat
menaikkan suku bunga untuk mencegah terjadinya overheating ekonomi.

4. Pengaturan Pasokan Uang

Sistem moneter memungkinkan bank sentral untuk mengatur pasokan uang di


ekonomi. Dengan menggunakan instrumen seperti operasi pasar terbuka dan rasio
cadangan wajib, bank sentral dapat mengendalikan likuiditas dan mengatur kredit
yang diberikan oleh lembaga keuangan. Pengaturan pasokan uang secara efektif dapat
membantu menjaga stabilitas sistem keuangan, mengendalikan inflasi, dan
mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang seimbang.

5. Regulasi dan Pengawasan Keuangan

Sistem moneter mencakup regulasi dan pengawasan keuangan yang bertujuan


untuk melindungi stabilitas sistem keuangan dan mencegah risiko-risiko sistemik.
Regulasi keuangan yang kuat dan pengawasan yang efektif membantu mencegah
praktik yang merugikan dan meminimalkan kemungkinan terjadinya krisis keuangan
yang dapat berdampak negatif pada ekonomi secara keseluruhan.

Meskipun memiliki beberapa kelebihan, sistem moneter juga memiliki beberapa


kekurangan yang perlu diperhatikan. Berikut ini adalah beberapa kekurangan yang terkait
dengan sistem moneter:

1. Keterbatasan dalam Mengendalikan Siklus Bisnis

Meskipun kebijakan moneter dapat digunakan untuk merespons fluktuasi


siklus bisnis, tidak selalu berhasil dalam mengendalikan siklus bisnis secara efektif.
Pengaruh kebijakan moneter terhadap ekonomi riil sering kali memerlukan waktu
yang cukup lama untuk dirasakan, dan efeknya dapat bervariasi tergantung pada
kondisi ekonomi dan faktor-faktor lainnya. Selain itu, dalam situasi di mana bank
sentral telah menggunakan kebijakan moneter yang agresif, seperti menurunkan suku
bunga mendekati nol, tersedia sedikit ruang untuk merespons gejolak ekonomi lebih
lanjut.
2. Dampak Sampingan yang Tidak Diinginkan

Beberapa kebijakan moneter dapat memiliki dampak sampingan yang tidak


diinginkan. Misalnya, ketika suku bunga diturunkan untuk merangsang pertumbuhan
ekonomi, hal itu juga dapat mendorong peningkatan utang yang berlebihan dan
spekulasi finansial. Selain itu, kebijakan moneter yang ketat, seperti menaikkan suku
bunga secara drastis, juga dapat berdampak negatif pada sektor-sektor ekonomi yang
rentan terhadap perubahan suku bunga, seperti sektor properti atau sektor konstruksi.

3. Ketimpangan dan Ketidakadilan

Kebijakan moneter cenderung memiliki efek yang berbeda pada berbagai


kelompok dalam masyarakat. Misalnya, kebijakan suku bunga rendah dapat
menguntungkan peminjam dengan akses ke kredit, tetapi dapat merugikan para
tabungan dan pensiunan yang mengandalkan pendapatan dari bunga. Dalam hal ini,
ada risiko ketimpangan dan ketidakadilan dalam distribusi manfaat dan beban dari
kebijakan moneter.

4. Keterbatasan Keberlanjutan

Dalam jangka panjang, kebijakan moneter yang terlalu longgar atau terlalu
ketat dapat menimbulkan risiko terhadap keberlanjutan ekonomi. Keberlanjutan fiskal
dan stabilitas sistem keuangan harus dipertimbangkan secara komprehensif dengan
kebijakan moneter. Jika kebijakan moneter tidak sejalan dengan kondisi ekonomi
yang lebih luas, dapat muncul ketidakseimbangan dan risiko yang mengancam
stabilitas ekonomi jangka panjang.

5. Tergantung pada Otoritas Moneter

Keputusan yang berkaitan dengan kebijakan moneter biasanya berada di


tangan otoritas moneter, seperti bank sentral. Ini dapat mengakibatkan konsentrasi
kekuasaan dan ketergantungan pada kebijakan yang ditetapkan oleh lembaga tersebut.
Jika kebijakan moneter dijalankan dengan kurang transparansi, akuntabilitas, atau
kebijakan yang buruk, dapat menyebabkan ketidakpercayaan publik

B. Kasus Kasus Sistem Moneter


Berikut adalah beberapa contoh studi kasus dan bentuk penyelesaiannya yang
berkaitan dengan sistem moneter:
1. Kebijakan Suku Bunga Rendah
Suatu negara menghadapi tekanan inflasi yang rendah dan pertumbuhan
ekonomi yang melambat. Bank sentral memutuskan untuk menurunkan suku bunga
guna mendorong pinjaman dan investasi, serta merangsang pertumbuhan ekonomi.
Kebijakan suku bunga rendah ini diharapkan akan meningkatkan likuiditas di pasar
dan mendorong konsumsi serta investasi yang lebih tinggi.
2. Krisis Keuangan dan Penyelamatan Bank
Suatu negara mengalami krisis keuangan yang disebabkan oleh ketidakstabilan
di sektor perbankan. Bank-bank menghadapi masalah likuiditas dan risiko
kebangkrutan. Bank sentral dan pemerintah berkolaborasi untuk menyelamatkan
bank-bank yang terkena dampak dengan memberikan dukungan keuangan dan
mengimplementasikan kebijakan penjaminan deposito. Tujuan dari tindakan ini
adalah menjaga stabilitas sistem keuangan dan mencegah dampak negatif yang
lebih luas terhadap ekonomi.
3. Operasi Pasar Terbuka
Bank sentral membeli surat berharga dari bank-bank komersial untuk
meningkatkan likuiditas di pasar dan mendorong pertumbuhan kredit. Tujuannya
adalah untuk mengurangi suku bunga dan merangsang kegiatan ekonomi. Operasi
pasar terbuka ini dapat membantu mengatasi penurunan pertumbuhan ekonomi
atau kekurangan likuiditas di pasar.
4. Intervensi Valuta Asing
Nilai tukar mata uang suatu negara mengalami volatilitas yang tinggi dan
tekanan devaluasi yang berlebihan. Bank sentral melakukan intervensi valuta
asing dengan membeli mata uang asing untuk menjaga stabilitas nilai tukar.
Tujuannya adalah untuk mencegah depresiasi yang berlebihan yang dapat
mempengaruhi daya beli masyarakat, inflasi, dan stabilitas ekonomi secara
keseluruhan.
5. Pengenalan Mata Uang Digital
Sebuah negara memutuskan untuk mengadopsi mata uang digital sebagai
bagian dari sistem moneternya. Bank sentral mengambil langkah-langkah untuk
mengatur dan mengawasi penggunaan mata uang digital ini. Tujuannya adalah
untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam transaksi keuangan, serta
memanfaatkan teknologi blockchain yang mendasari mata uang digital untuk
memperkuat sistem pembayaran negara tersebut.

C. Sistem Moneter Di Indonesia

Sistem moneter di Indonesia dikendalikan oleh Bank Indonesia (BI), yang bertindak
sebagai bank sentral negara. Berikut ini adalah beberapa poin penting tentang sistem moneter
di Indonesia:

1. Bank Indonesia (BI)

Bank Indonesia adalah lembaga yang bertanggung jawab atas kebijakan


moneter di Indonesia. Tugas utamanya adalah menjaga stabilitas nilai rupiah,
mengatur dan mengendalikan pasokan uang, serta menjaga stabilitas sistem keuangan.

2. Kebijakan Suku Bunga


BI menggunakan kebijakan suku bunga untuk mengendalikan inflasi dan
mendorong pertumbuhan ekonomi yang seimbang. Suku bunga kebijakan BI adalah
keputusan tingkat suku bunga yang diterapkan pada transaksi antarbank dan
mempengaruhi suku bunga di pasar keuangan secara umum.

3. Operasi Pasar Terbuka

BI menggunakan operasi pasar terbuka untuk mengendalikan likuiditas di


pasar uang dan suku bunga jangka pendek. Melalui pembelian atau penjualan surat
berharga pemerintah, BI dapat mengatur pasokan uang di pasar dan mengendalikan
suku bunga.

4. Kebijakan Makroprudensial

Selain kebijakan moneter, BI juga menerapkan kebijakan makroprudensial


untuk menjaga stabilitas sistem keuangan. Hal ini melibatkan pengawasan dan
regulasi terhadap lembaga keuangan, termasuk bank, asuransi, dan lembaga keuangan
non-bank, untuk mencegah risiko sistemik dan menjaga kestabilan sektor keuangan.

5. Rupiah sebagai Mata Uang

Rupiah (IDR) adalah mata uang resmi di Indonesia. BI berperan dalam


menjaga stabilitas nilai rupiah terhadap mata uang asing melalui intervensi pasar
valuta asing jika diperlukan.

6. Kebijakan Kredit dan Rasio Cadangan Wajib

BI juga mengatur kebijakan kredit dan menetapkan rasio cadangan wajib yang
harus dipatuhi oleh bank-bank komersial. Kebijakan ini bertujuan untuk
mengendalikan kredit yang diberikan oleh bank dan menjaga likuiditas di pasar
keuangan.

7. Kerjasama Internasional

BI terlibat dalam kerjasama dan forum internasional dalam bidang moneter,


seperti G20, Bank for International Settlements (BIS), dan ASEAN+3 (Indonesia,
ASEAN, dan Tiongkok, Jepang, Korea Selatan).

Sistem moneter di Indonesia terus berkembang dan disesuaikan dengan kondisi ekonomi dan
perubahan global. Bank Indonesia terus melakukan evaluasi kebijakan dan berusaha menjaga
stabilitas moneter dan sistem keuangan negara untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan.

D. Pengendalian Sistem Moneter


Pengendalian sistem moneter adalah upaya yang kompleks dan terus menerus untuk
menjaga stabilitas ekonomi suatu negara atau wilayah. Keputusan yang diambil harus
mempertimbangkan berbagai faktor ekonomi, keuangan, dan sosial untuk mencapai tujuan-
tujuan yang telah dibuat pada sistem moneter. Berikut bentuk-bentuk pengendalian sistem
informasi :

2. Kebijakan Suku Bunga

Bank sentral menggunakan kebijakan suku bunga untuk mengendalikan


tingkat suku bunga di pasar keuangan. Dengan menaikkan atau menurunkan suku
bunga, bank sentral dapat mempengaruhi biaya pinjaman dan investasi, serta
mengendalikan inflasi dan pertumbuhan ekonomi.

3. Kebijakan Operasi Pasar Terbuka

Bank sentral dapat mempengaruhi pasokan uang di pasar melalui kebijakan


operasi pasar terbuka. Dalam hal ini, bank sentral membeli atau menjual surat
berharga pemerintah untuk mengatur likuiditas di pasar keuangan dan mengendalikan
suku bunga jangka pendek.

4. Rasio Cadangan Wajib

Bank sentral dapat menetapkan rasio cadangan wajib yang harus dipatuhi oleh
bank-bank komersial. Rasio ini menentukan persentase dari deposito yang harus
disimpan sebagai cadangan tunai di bank sentral. Dengan mengubah rasio cadangan
wajib, bank sentral dapat mengendalikan likuiditas di pasar dan mengatur kredit yang
diberikan oleh bank-bank.

5. Kebijakan Pembelian Aset

Bank sentral dapat menggunakan kebijakan pembelian aset untuk


mengendalikan suku bunga jangka panjang dan mempengaruhi pasar obligasi. Dalam
hal ini, bank sentral membeli surat berharga jangka panjang, seperti obligasi
pemerintah, untuk meningkatkan likuiditas di pasar dan menurunkan suku bunga
jangka panjang.

6. Pengawasan dan Regulasi Keuangan

Pemerintah juga berperan dalam pengendalian sistem moneter melalui


pengawasan dan regulasi keuangan. Tujuannya adalah mencegah ketidakstabilan
sistem keuangan, melindungi konsumen, mengatur lembaga keuangan, dan mencegah
praktik yang merugikan dalam pasar keuangan.

III. PENUTUP

A. KESIMPULAN

Sistem moneter merupakan bagian penting dalam perekonomian suatu negara


atau wilayah. Ini melibatkan pengaturan, pengelolaan, dan pengendalian aliran uang
dalam perekonomian untuk mencapai tujuan-tujuan ekonomi yang ditetapkan. Tujuan
utama sistem moneter adalah menjaga stabilitas harga, mendukung pertumbuhan
ekonomi yang sehat, menjaga stabilitas sistem keuangan, dan mencapai keadilan
sosial. Untuk mencapai tujuan-tujuan ini, bank sentral menggunakan kebijakan
moneter dan instrumen keuangan lainnya. Fungsi utama sistem moneter adalah
mengatur suplai uang, menjaga stabilitas harga, mengatur tingkat suku bunga,
menjaga stabilitas sistem keuangan, menjaga stabilitas nilai tukar, dan memfasilitasi
transaksi keuangan. Komponen utama dalam sistem moneter yaitu mata uang, bank
sentral, sistem perbankan, kebijakan moneter, peredaran uang, dan indikator moneter.
Komponen-komponen ini saling terkait dan bekerja sama untuk menjalankan sistem
moneter. Pengendalian sistem moneter dilakukan melalui kebijakan suku bunga,
kebijakan operasi pasar terbuka, rasio cadangan wajib, kebijakan pembelian aset,
pengawasan dan regulasi keuangan, serta penggunaan instrumen kebijakan moneter
lainnya. Sistem moneter memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga stabilitas
ekonomi suatu negara. Melalui pengaturan suplai uang, tingkat suku bunga, dan
kebijakan moneter lainnya, sistem moneter berusaha untuk mencapai tujuan-tujuan
seperti stabilitas harga, pertumbuhan ekonomi, stabilitas sistem keuangan, dan
keadilan sosial. Dengan menjaga stabilitas moneter, sistem moneter berperan dalam
menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kegiatan ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat.

B. UCAPAN TERIMAKASIH

Sebagai penutup, kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya


kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan kontribusi dalam penulisan
paper ini. Kami juga berharap agar paper ini dapat memberikan pemahaman yang lebih
mendalam tentang sistem moneter dan peran pentingnya dalam menjaga stabilitas
ekonomi. Meskipun kami telah berusaha menyajikan informasi kami tetap terbuka untuk
menerima masukan, saran, dan kritik yang membangun.

Dalam mengembangkan paper ini ke depan, kami berharap dapat menggali lebih dalam
tentang aspek-aspek yang belum tercakup sepenuhnya, serta memperluas wawasan
mengenai sistem moneter dan dampaknya terhadap perekonomian secara keseluruhan.
Kami mengharapkan bahwa paper ini dapat memberikan manfaat dan menjadi sumber
referensi yang berharga bagi pembaca, akademisi, pengambil kebijakan, dan pihak-pihak
lain yang tertarik dalam studi sistem moneter.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.bi.go.id/id/fungsi-utama/moneter/default.aspx
https://pintu.co.id/blog/sistem-moneter-adalah
https://www.gramedia.com/literasi/kebijakan-moneter/
https://www.academia.edu/38688540/SISTEM_MONETER_DI_INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai