Oleh :
NAMA : IQBAAL ASAAHI NASYWA
NIM : 221020012
MK : EKONOMI MAKRO
Dalam pelaksanaan sistem moneter, system moneter memiliki arah gerak dengan didasarkan
tujuan daripada system moneter itu sendiri. Berikut tujuan umum dari sistem moneter yaitu:
1. Stabilitas harga
Salah satu tujuan utama dari sistem moneter adalah menjaga stabilitas harga.
Ketika tingkat inflasi tinggi, nilai uang mengalami penurunan dan harga-harga barang
dan jasa naik secara signifikan. Ini dapat mengurangi daya beli masyarakat,
mengganggu kegiatan ekonomi, dan menciptakan ketidakpastian. Oleh karena itu,
bank sentral melalui kebijakan moneter yang ketat berusaha untuk mengendalikan
inflasi agar tetap rendah dan stabil. Hal ini dapat dilakukan dengan menaikkan suku
bunga, mengurangi suplai uang, atau menggunakan instrumen lainnya untuk mengatur
permintaan agregat dan mengendalikan tekanan inflasi. Dengan menjaga stabilitas
harga, sistem moneter berperan penting dalam menjaga kestabilan ekonomi secara
keseluruhan.
2. Pertumbuhan ekonomi
Sistem moneter juga bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang
sehat. Melalui kebijakan moneter yang tepat, seperti pengaturan suku bunga yang
optimal, bank sentral dapat mempengaruhi tingkat investasi, konsumsi, dan produksi
dalam perekonomian. Tujuan ini bertujuan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi
yang berkelanjutan dan mengurangi tingkat pengangguran.
3. Stabilitas keuangan
Sistem moneter juga bertujuan untuk menjaga stabilitas sektor keuangan. Bank
sentral memantau dan mengatur risiko-risiko yang terkait dengan lembaga keuangan,
seperti bank-bank komersial dan pasar keuangan, untuk mencegah krisis keuangan
yang merusak stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan. Tujuan ini melibatkan
pengawasan perbankan, pengendalian risiko sistemik, dan perlindungan terhadap
kerentanan ekonomi.
Sistem moneter memiliki beberapa fungsi yang penting dalam menjalankan ekonomi
suatu negara. Berikut ini adalah penjelasan mengenai fungsi-fungsi sistem moneter:
Salah satu fungsi utama sistem moneter adalah mengatur suplai uang di dalam
perekonomian. Bank sentral bertanggung jawab untuk mengendalikan jumlah uang
yang beredar agar sesuai dengan kebutuhan ekonomi. Jumlah uang yang beredar harus
cukup untuk memfasilitasi transaksi ekonomi, namun tidak berlebihan sehingga dapat
menyebabkan inflasi yang tinggi. Melalui kebijakan moneter, bank sentral dapat
mempengaruhi pertumbuhan suplai uang dengan mengubah tingkat suku bunga,
cadangan wajib, dan operasi pasar terbuka.
Fungsi sistem moneter yang penting adalah menjaga stabilitas harga dalam
perekonomian. Inflasi yang tinggi dapat mengurangi daya beli masyarakat, merusak
kepercayaan konsumen, dan mengganggu alokasi sumber daya secara efisien. Bank
sentral berperan dalam mengatur kebijakan moneter untuk mencegah terjadinya
fluktuasi harga yang berlebihan. Dengan menjaga stabilitas harga, sistem moneter
menciptakan lingkungan yang lebih stabil untuk kegiatan ekonomi. Hal ini bertujuan
agar dapatmenekan tingkat inflansi maupun tingkat pengangguran pada level yang
dapat mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi.
Tingkat suku bunga merupakan salah satu instrumen utama dalam kebijakan
moneter. Bank sentral menggunakan tingkat suku bunga untuk mengendalikan
permintaan agregat di perekonomian. Dengan menaikkan suku bunga, bank sentral
dapat mengurangi jumlah pinjaman dan investasi, yang pada gilirannya dapat
membantu mengendalikan inflasi. Di sisi lain, dengan menurunkan suku bunga, bank
sentral dapat mendorong pinjaman dan investasi yang dapat merangsang pertumbuhan
ekonomi..
Sistem moneter berperan dalam menjaga stabilitas nilai tukar mata uang. Bank
sentral dapat melakukan intervensi valuta asing untuk membeli atau menjual mata
uang asing, dengan tujuan mempengaruhi nilai tukar mata uang negara mereka.
Stabilitas nilai tukar penting untuk menjaga stabilitas perdagangan internasional,
menghindari fluktuasi yang merugikan ekspor dan impor, serta menjaga kepercayaan
investor asing.
Komponen utama dalam sistem moneter dapat dilihat pada poin-poin berikut:
1. Mata Uang
Mata uang merupakan alat pembayaran yang sah dan diterima secara luas
dalam suatu negara. Biasanya berupa uang kertas dan koin yang dikeluarkan oleh
bank sentral. Mata uang tersebut memiliki nilai nominal yang dicetak di atasnya dan
diakui sebagai alat tukar yang sah.
2. Bank Sentral
3. Sistem Perbankan
5. Peredaran Uang
Peredaran uang merujuk pada proses aliran uang dari satu pihak ke pihak lain
dalam kegiatan ekonomi. Uang beredar melalui transaksi pembelian, penjualan,
pembayaran gaji, investasi, dan kegiatan ekonomi lainnya. Peredaran uang yang
lancar penting untuk menjaga kelancaran perekonomian dan kestabilan nilai uang.
6. Indikator Moneter
II. ISI
1. Stabilitas Harga
Salah satu tujuan utama dari sistem moneter adalah menjaga stabilitas harga.
Dengan menggunakan kebijakan moneter yang tepat, seperti pengendalian inflasi,
bank sentral dapat mengurangi fluktuasi harga yang tajam dan menjaga tingkat inflasi
pada tingkat yang rendah dan stabil. Stabilitas harga penting bagi masyarakat karena
membantu menjaga daya beli uang, mempromosikan kestabilan ekonomi jangka
panjang, dan melindungi nilai aset.
4. Keterbatasan Keberlanjutan
Dalam jangka panjang, kebijakan moneter yang terlalu longgar atau terlalu
ketat dapat menimbulkan risiko terhadap keberlanjutan ekonomi. Keberlanjutan fiskal
dan stabilitas sistem keuangan harus dipertimbangkan secara komprehensif dengan
kebijakan moneter. Jika kebijakan moneter tidak sejalan dengan kondisi ekonomi
yang lebih luas, dapat muncul ketidakseimbangan dan risiko yang mengancam
stabilitas ekonomi jangka panjang.
Sistem moneter di Indonesia dikendalikan oleh Bank Indonesia (BI), yang bertindak
sebagai bank sentral negara. Berikut ini adalah beberapa poin penting tentang sistem moneter
di Indonesia:
4. Kebijakan Makroprudensial
BI juga mengatur kebijakan kredit dan menetapkan rasio cadangan wajib yang
harus dipatuhi oleh bank-bank komersial. Kebijakan ini bertujuan untuk
mengendalikan kredit yang diberikan oleh bank dan menjaga likuiditas di pasar
keuangan.
7. Kerjasama Internasional
Sistem moneter di Indonesia terus berkembang dan disesuaikan dengan kondisi ekonomi dan
perubahan global. Bank Indonesia terus melakukan evaluasi kebijakan dan berusaha menjaga
stabilitas moneter dan sistem keuangan negara untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan.
Bank sentral dapat menetapkan rasio cadangan wajib yang harus dipatuhi oleh
bank-bank komersial. Rasio ini menentukan persentase dari deposito yang harus
disimpan sebagai cadangan tunai di bank sentral. Dengan mengubah rasio cadangan
wajib, bank sentral dapat mengendalikan likuiditas di pasar dan mengatur kredit yang
diberikan oleh bank-bank.
III. PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. UCAPAN TERIMAKASIH
Dalam mengembangkan paper ini ke depan, kami berharap dapat menggali lebih dalam
tentang aspek-aspek yang belum tercakup sepenuhnya, serta memperluas wawasan
mengenai sistem moneter dan dampaknya terhadap perekonomian secara keseluruhan.
Kami mengharapkan bahwa paper ini dapat memberikan manfaat dan menjadi sumber
referensi yang berharga bagi pembaca, akademisi, pengambil kebijakan, dan pihak-pihak
lain yang tertarik dalam studi sistem moneter.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.bi.go.id/id/fungsi-utama/moneter/default.aspx
https://pintu.co.id/blog/sistem-moneter-adalah
https://www.gramedia.com/literasi/kebijakan-moneter/
https://www.academia.edu/38688540/SISTEM_MONETER_DI_INDONESIA