Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tumbuhan dimasukkan kedalam kingdom Plantae yang dibagi menjadi

dua yaitu tumbuhan tingkat tinggi dan tumbuhan tingkat rendah.

Tumbuhan tinggi ialah tumbuhan yang mempunyai biji (Spermatophyta)

yang terbagi menjadi tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae) dan

tumbuhan biji tertutup (Angiospermae) (R. Khoerunnisa, 2016).

Tumbuhan dapat diketahui spesiesnya dengan cara mengidentifikasi

tumbuhan tersebut dengan melihat ciri-ciri dan sifatnya, untuk itu

diperlukan suatu awetan tumbuhan yang disebut herbarium. Herbarium

merupakan suatu cara pengkoleksian tumbuhan dengan mengeringkan

tumbuhan terlebih dahulu dan dilekatkan pada kertas. Herbarium dibuat

dari spesimen tumbuhan yang telah dewasa dan tidak terserang hama,

penyakit atau kerusakan fisik lain (R. Khoerunnisa, 2016).

Herbarium memiliki banyak manfaat diantaranya sebagai bahan

rujukan takson tumbuhan, bahan penelitian dan bahan pembelajaran

bidang botani. Manfaat herbarium yang lainnya adalah sebagai bukti

autentik perjalanan dunia tumbuh-tumbuhan, acuan identifikasi untuk

mengenal suatu jenis tumbuhan, bukti adanya keanekaragaman dan

acuan untuk publikasi spesies baru (R. Khoerunnisa, 2016).


1.2 Maksud Percobaan

Untuk mengetahui secara langsung dillapangan dan alam sekitar kita

dan mempelajari sifat-sifat dan klasifikasi tumbuhan.

1.3 Tujuan Percobaan

Untuk mengenal tumbuh-tumbuhan secara langsung di lapangan dan

alam sekitar kita dan mempelajari sifat-sifat dan klasifikasi tumbuhan.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori

Herbarium berasal dari kata “hortus dan botanicus” artinya kebun

botani yang dikeringkan. Herbarium juga merupakan salah satu sumber

pembelajaran yang penting dalam ilmu biologi tumbuhan. Herbarium

merupakan koleksi kering yang dibuat berdasarkan prosedur-prosedur

tertentu dan memiliki kriteria-kriteria tersendiri (Widiyantini, dkk., 2016).

Herbarium berguna didalam pengenalan dan identifikasi jenis-jenis

tumbuhan. Herbarium yang baik adalah yang memuat bagian-bagian

tumbuhan yang representatif, yaitu organ-organ yang penting untuk

identifikasi. Pada tumbuhan tingkat rendah organ-organ tersebut adalah

spora. Sedangkan untuk tumbuhan tingkat tinggi, berupa bunga, buah,

dan biji (R. Khoerunnisa, 2016).

Fungsi dari herbarium antara lain sebagai bahan dasar untuk studi

flora dan vegetasi karena pada label herbarium memuat data yang

dibutuhkan untuk tujuan tersebut, bukti nyata bahwa tumbuhan tersebut

pernah ada pada lokasi atau tempat dilakukan koleksi tumbuhan yang

dimaksud, sarana yang penting dalam identifikasi tumbuhan, penyimpan

bahan acuan, wasit nama yang benar dan bank data. Berdasarkan

penggunaannya herbarium dibedakan menjadi 4 tipe utama yaitu umum


(internasional), nasional (regional), lokal dan khusus. Tipe-tipe tersebut

antara satu dengan yang lainnya saling berhubungan (Murni, 2017).

Herbarium dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan cara

pembuatannya yaitu herbarium basah dan herbarium kering. Herbarium

basah adalah spesiesmen tumbuhan yang telah diawetkan disimpan

dalam larutan yang dibuat dari komponen macam zat dengan komposisi

yang berbeda-beda. Sedangkan herbarium kering adalah awetan yang

dibuat dengan cara pengeringan, namun tetap terlihat ciri-ciri

morfologinya sehingga masih bisa diamati dan dijadikan perbandingan

pada saat determinasi selanjutnya (Hastuti, 2019).

2.2. Uraian Tanaman

1. Klasifikasi Kumis kucing (Orthosiphon aristatus)

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Dicotyledon

Ordo : Lamiales

Famili : Lamiaceae

Genus : Orthosiphon

Spesies : Orthosiphon aristatus

2. Klasifikasi bunga dolar (Ficus Pumila L)

Kingdom : Plantae

Divisi : Trachophyta
Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Rosales

Famili : Moraceae

Genus : Ficus L

Spesies : Ficus Pumila L (Fredikurniawan, 2018).


BAB III

METODE KERJA

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat

Alat yang diggunakan pada praktikum ini yaitu alat tulis, gunting,

dan modul praktikum.

3.1.2 Bahan

Bahan yang diggunakan pada praktikum ini yaitu air, alkohol 70%,

lakban hitam dan putih, kapas, kertas karton, koran, aluminium foil,

sasak, toples, tisu dan tanaman kumis kucing (Orthosiphon aristatus),

bunga dolar (Ficus pumila L).

3.2 Cara kerja

3.2.1 Pembuatan Sasak

1. Sediakan alat dan bahan yang diperlukan

2. Potong triplek seukuran kertas HVS

3. Lubangi triplek dengan bentuk persegi panjang sebanyak 6 lubang

4. Bungkus sasak dengan menggunakan kertas koran.

3.2.2 Pembuatan Herbarium Kering

1. Cuci bersih tanaman kumis kucing

2. Keringkan tanaman kumis kucing dengan di tekan tekan

menggunakan tisu dan diangin-anginkan


3. Olesi seluruh permukaan tanaman kumis kucing dengan alkohol

menggunakan kapas

4. Pastikan seluruh bagian terolesi alkohol

5. Tata tanaman kumis kucing diatas sasak

6. Pastikan tidak ada bagian yang terlipat, kemudian rekatkan dengan

isolasi

7. Tindis tanaman dengan menggunakan sasak, pastikan tidak ada udara

di dalamnya

8. Rekatkan kedua sasak dengan menggunakan lakban hitam dan

tunggu selama 7 hari, kemudian amati

9. Lepaskan tanaman dari sasak, kemudian tempel pada karton yang

telah dipotong seukuran kertas HVS

10. Mendiskripsikan tanaman kumis kucing

11. Laminating agar herbarium tidak rusak.

3.2.3 Pembuatan Herbarium Basah

1. Cuci bersih tanaman utuh bunga dolar

2. Sediakan toples

3. Masukkan tanaman bungan dolar yang akan diawetkan ke dalam

toples

4. Masukkan alkohol 70% kedalam toples hingga memenuhi toples

5. Tutup dengan aluminium foil lalu lakban dengan rapat


6. Tutup kembali dengan menggunakan tutup toples lalu lakban hingga

benar-benar tertutup rapat, lalu beri label nama tumbuhan.

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

No Pengamatan Herbarium Pengamatan Herbarium Basah

Kering

1. Kumis kucing (Orthosiphon bunga dolar (Ficus pumila L)

aristatus)

Hari ke-1 Hari ke-1


2. Hari ke-7 Hari ke-7

4.2 Pembahasan

Herbarium merupakan koleksi tumbuhan (spesimen) yang telah

dikeringkan atau diawetkan bisanya disusun berdasarkan sistem

klasifikasi. Herbarium yang baik adalah tumbuhan yang diawetkan

lengkap dengan organ vegetatif dan generatifnya. Organ vegetatif yang

dimaksud adalah akar, batang dan daun sedangkan organ generatifnya

adalah bunga, buah dan biji (Murni, 2017)

Pembuatan herbarium sebenarnya cukup mudah, secara umum

langkah-langkah pembuatan herbarium adalah pengumpulan bahan,

pengawetan, pengeringan dan penyimpanan. Mengumpulkan tumbuhan

yang dijadikan herbarium harus memperhatikan kelengkapan organnya

serta organ tersebut dalam keadaan baik tidak terserang hama atau

rusak. Pengawetan tumbuhan herbarium dapat dilakukan secara kering

ataupun basah tergantung sifat objeknya. Pengeringan herbarium dapat

dilakukan dengan dua proses yaitu pertama pengeringan langsung


menggunakan oven dan yang kedua ialah pengeringan bertahap. (Murni,

2017)

Dari penelitian menunjukan bahwa tumbuhan kumis kucing

mengandung minyak atsiri 0,02-0,06% terdiri dari 60 macam

sesquiterpens dan senyawa fenolik. 0,2% flavonoid lipofil dengan

kandungan utama sinensetin, eupatorine, skutellarein, tetrametil eter,

salvigenin, rhamnazin. Kumis kucing termasuk tumbuhan tegak, pada

bagian bawah berakar di bagian buku-bukunya dan tingginya mencapai 2

meter. Batang bersegi empat agak beralur berbulu pendek atau gundul.

Helaian daun berbentuk bundar atau lonjong. Ciri khas tanaman ada

pada bagian kelopak bunga berkelenjar.

Tanaman bunga dolar memiliki sistem perakaran serabut yang

tersebar dibatang dan berwarna coklat. Tanaman dolar adalah tanaman

semak yang hidupnya epifit dengan Panjang sekitar 2 -5 meter. Tanaman

dolar memiliki batang yang merayap atau memanjat dan berkayu.

Tanaman ini memiliki daun tunggal yang berselang-seling, panjang daun

sekitar 5-15 cm dan lebar antara 2-7 cm.

Hubungan pembuatan herbarium dengan bidang farmasi yaitu dengan

adanya herbarium, seorang farmasis dapat mengetahui dan mengambil

senyawa yang terkandung dalam tanaman untuk di racik yang dapat

berkhasiat sebagai obat.


BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Herbarium adalah koleksi spesimen yang telah dikeringkan, biasanya

disusun berdasarkan sistem klasifikasi-klasifikasi. Dan dimanfaatkan

sebagai bahan rujukan atau perbandingan untuk mentakrifkan dan

mengetahui takson tumbuhan. serta digunakan sebagai bahan

penelitian oleh ahli botani. Pengawetan tanaman dapat dilakukan

secara basah maupun kering.

2. Tumbuhan kumis kucing (Orthosiphon aristatus) mengandung minyak

atsiri dan beberapa senyawa seperti flavonoid lipofil, termasuk

tumbuhan tegak dengan bentuk batang bersegi empat, helaian daun

berbentuk bundar atau lonjong.


3. Tanaman bunga dolar bunga dolar (Ficus pumila L) memiliki sistem

perakaran serabut, memiliki batang yang merayap atau memanjat,

memiliki daun tunggal yang berselang-seling. Tanaman dolar adalah

tanaman semak yang hidupnya epifit dengan Panjang sekitar 2 -5

meter.

4. Hubungan pembuatan herbarium dengan bidang farmasi yaitu

dengan adanya herbarium, seorang farmasis dapat mengetahui dan

mengambil senyawa yang terkandung dalam tanaman untuk di racik

yang dapat berkhasiat sebagai obat.

5.2 Saran

5.2.1 Saran Asisten

Diharapkan agar asisten dapat menjelaskan cara pengerjaan

percobaan kepada praktikan agar tidak terjadi kesalahan saat

praktikum berlangsung.

5.2.2 Saran Praktikan

Diharapkan kepada praktikan agar lebih tenang dalam

laboratorium dan memperhatikan asisten saat menjelaskan.


DAFTAR PUSTAKA

Fredikurniawan. (2018). Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Anting-Anting

Hastuti, P.W. (2019). Pengertian Herbarium. Yogyakarta: Universitas Negeri

Yogyakarta

Murni, P. (2017). Lokakarya Pembuatan Herbarium untuk Pengembangan

Media Pembelajaran Biologi di MAN Cendekia Muaro Jambi, Jurnal

Pengabdian pada Masyarakat, 30(2): 1-6

Onrizal, (2018). Teknik Pembuatan Herbarium, Fakultas Pertanian,

Universitas Sumatra Utara, Medan

R. Khoerunnisa. (2016). Laporan Praktikum Pembuatan Herbarium;

Universitas majalengka

Widiyantini, (2016). Penerapan Pembelajaran Inkuiri dengan Bantuan

Herbarium untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas IV SDN 32

Pemecutan Kecamatan Denpasar Barat, Jurnal Mimbar, 2(1): 1-10

Anda mungkin juga menyukai