INDIKATOR MUTU
Tanggal Terbit :
INSTALASI GAWAT 10 September 2023
DARURAT
dr. Lucky Prasetiyo Suprapto
Direktur
JUDUL Waktu Tanggap Pelayanan Dokter di Instalasi Gawat Darurat
DEFINISI Waktu yang dibutuhkan mulai dari pasien datang ke IGD sampai dilakukan
OPERASIONAL Triase oleh dokter/perawat Triase
Terselenggaranya pelayanan yang cepat, responsif, dan mampu
TUJUAN
menyelamatkan pasien di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit IMC Bintaro
DASAR PEMIKIRAN
Efektivitas Pelayanan
INDIKATOR
NUMERATOR Jumlah pasien True Emergency yang disampling pada bulan tersebut
Jumlah waktu pasien True emergency yang mendapatkan pertolongan dengan
DENOMINATOR
kriteria kategori I-III
METODE
Sampling berdasarkan register IGD
PENGUMPULAN DATA
CAKUPAN DATA Frekuensi data
FREKUENSI
1(satu) Bulan
PENGUMPULAN DATA
FREKUENSI ANALISA
3 (tiga) Bulan
DATA
METODELOGI ANALISA
-
DATA
SUMBER DATA Data Registrasi IGD
STANDAR ≤ 5 Menit Dari Pasien Datang
Kepala Bidang Pelayanan Medis Dan Keperawatan, Kepala Instalasi Gawat
PENANGGUNG JAWAB
Darurat, dan Kepala Ruangan Instalasi Gawat Darurat
INDIKATOR MUTU UNIT INSTALASI GAWAT DARURAT
Nomor : No. Revisi Halaman
022/SPO/IGD/RSIMC/IX/2023 00 1/1
Ditetapkan :
INDIKATOR MUTU
Tanggal Terbit :
INSTALASI GAWAT 10 September 2023
DARURAT
dr. Lucky Prasetiyo Suprapto
Direktur
JUDUL Pencapaian target jumlah pasien di unit IGD
DEFINISI Pencapaian jumlah target kunjungan pasien IGD yang dirawat sebanyak 70%
OPERASIONAL dari total kunjungan pasien sebanyak 100%
Pengelolaaan gawat darurat mengacu pada efisiensi pelayanan di gawat
TUJUAN
darurat Rumah Sakit Sari IMC Bintaro
DASAR PEMIKIRAN
Memaksimalkan jumlah kunjungan pasien ranap di IGD
INDIKATOR
NUMERATOR Jumlah total pasien kunjungan di IGD
DENOMINATOR Jumlah seluruh pasien yang dirawat di IGD
METODE
PENGUMPULAN Berdasarkan register IGD
DATA
CAKUPAN DATA Frekuensi data
FREKUENSI
PENGUMPULAN 1 (satu) bulan
DATA
FREKUENSI
3 (tiga) bulan
ANALISA DATA
METODELOGI
-
ANALISA DATA
SUMBER DATA Data registrasi IGD
STANDAR Kunjungan ranap 70%
PENANGGUNG Kepala Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan, Kepala Instalasi Gawat
JAWAB Darurat, Kepala Ruangan Instalasi Gawat Darurat
ALUR DEKONTAMINASI
009/SPO/IGD/RSIMC/IX/2023 00 1/1
Ditetapkan :
STANDAR Tanggal Terbit :
PROSEDUR
OPERASIONAL (SPO) 10 September 2023
dr. Lucky Prasetiyo Suprapto
Direktur
PENGERTIAN Syok anafilaktik atau anafilaksis adalah reaksi alergi yang tergolong berat karena
dapat mengancam nyawa penderitanya. Reaksi alergi ini berkembang dengan
cepat dan membutuhkan penanganan medis segera ketika terjadi. Syok anafilaktik
terjadi dalam hitungan detik atau menit setelah penderita terpapar oleh penyebab
alergi (alergen).
TUJUAN Agar penanganan pasien syok anafilaktik dapat lebih baik dan mencegah mortalitas pada
kasus syok anafilaktik
PROSEDUR 1. Stop pemberian obat dan makanan yang mencetus terjadinya syok anafilaktik
2. Atasi masalah pasien
a. Airway : berikan suplemen oksigen pada pasien, atasi sumbatan jalan nafas bila
ditemukan
b. Breathing : Lihat kedalaman nafas dan frekuensi nafas pada pasien, berikan su-
plemen oksigen. Pasang pulse oksimetri. Bila pasien henti nafas lakukan segera
pemasangan ETT
c. Circulation : Bila pucat akral dingin pasang segera akses IV Line, ukur kekuatan
dan kecepatan nadi pada pasien
d. Disabililty : Cek tingkat kesadaran pasien
e. Exposure : Lakukan pemeriksaan head to toe
3. Berikan pemberian adrenalin pada pasien secara Subcutan(SC) dapat diulang dalam
5 menit bila tidak ada perbaikan
a. Dewasa : 500 mikrogram (0,5 mL)
b. Anak usia > 12 tahun : 500 mikrogram (0,5 mL)
c. Anak usia 6-12 : 300 mikrogram (0,3 mL)
d. Anak usia <6 tahun : 150 mikrogram (0,15 mL)
4. Stabilkan jalan nafas bila diperlukan lakukan pemasangan intubasi
5. Berikan kortikosteroid hidrocortison 10 mg/kgbb/IV
6. Bila terjadi bronkospasme : Aminofilin 5-6 mg/kgBB
7. Observasi dengan monitor bila sudah terjadi Syok Anafilaktik, pasang urine cateter
8. Bila TD turun nadi naik lakukan pemberian loading cairan : 500 ml-1000ml atau sam-
pai urine output keluar dan TD naik . Anak-anak kristaloid 20 mL/kg
9. Bila tejadi henti nafas dan jantung dilakukan tindakan resusitasi jantung dan paru
10. Aktifkan system CODE BLUE.
UNIT TERKAIT IGD, Keperawatan
SKRINING PASIEN