Anda di halaman 1dari 48

SKRIPSI

HUBUNGAN BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA


DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT
BHAYANGKARA BRIMOB DEPOK TAHUN 2021

Oleh:

PIRMATOGU SIAHAAN

01170100049

PROGRAM STUDI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU
JAKARTA 2021
HALAMAN PERSETUJUAN

Judul

HUBUNGAN BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN LINGKUNGAN


KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUMAH
SAKIT BHAYANGKARA BRIMOB DEPOK

Oleh

PIRMATOGU SIAHAAN

01170100049

Skripsi ini telah disetujui, diperiksa, dan diajukan dalam sidang Hasil
Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Jenjang S1
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju

Jakarta, 22 Januari 2022

Menyetujui,
Pembimbing Tugas Akhir

(Affan Ahmad, SKM, MKKK)

Pembimbing Lapangan

Rumah Sakit Bhayangkara Brimob

(IPDA Mudiharso, AMAK.,SH.,MH)

i
HALAMAN PENGESAHAN

Menerangkan Skripsi dengan judul :

HUBUNGAN BEBAN KERJA, STRES KERJA DAN LINGKUNGAN


KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUMAH
SAKIT BHAYANGKARA BRIMOB DEPOK

Oleh:

PIRMATOGU SIAHAAN

01170100049

Telah diuji dihadapan Tim Penguji dan diterima sebagai bagian dari
persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh
Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

Jakarta, Oktober 202l


Mengesahkan,

Pembimbing Penguji

(Affan Ahmad, SKM, MKKK) (Nina, SKM. M.Kes)

Mengetahui,
Koordinator Program Studi Kesehatan Masyarakat
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju

(Agustina Sari, S.ST., M.Kes)

ii
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
KOMISI ETIK RISET DAN PUBLIKASI ILMIAH
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : Pirmatogu Siahaan
NPM : 01170100049
Program Studi : Sarjana Kesehatan Masyarakat

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul “HUBUNGAN BEBAN KERJA,
STRES KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA DENGAN KEPUASAN KERJA
PERAWAT DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA BRIMOB DEPOK” benar bebas
dari plagiat, dan apabila pernyataan ini terbukti tidak benar maka saya bersedia
menerima sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.

Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, Oktober 202l


Yang membuat pernyataan,

(materai)

Pirmatogu Siahaan

iii
PROGRAM STUDI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU
SKRIPSI, Januari 2022

Pirmatogu Siahaan, Affan Ahmad

Hubungan Beban Kerja, Stres Kerja Dan Lingkungan Kerja Dengan


Kepuasan Kerja Perawat Di Rumah Sakit Bhayangkara Brimob
Depok
VI BAB + 32 Halaman + 9 Tabel + 2 Gambar

ABSTRAK
Kepuasan kerja seorang perawat dapat merasakan pekerjaannya jika menyenangkan
dalam melakukan pekerjaannya. Saat ini kepuasan kerja seorang perawat terkendala dari
beban kerja yang berat saat pandemi covid 19, mengalami stres serta kurang
kondusifnya lingkungan pekerjaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan beban kerja, stres kerja dan Lingkungan kerja dengan kepuasan kerja perawat
di Rumah Sakit Bhayangkara Brimob Depok. Penelitian ini merupakan jenis kuantitatif
yang bersifat analitik. Desain penelitian yang digunakan merupakan studi cross
sectional atau potong lintang. Populasi dalam penelitian ini perawat di Rumah Sakit
Bhayangkara Brimob Depok sebanyak 105 orang. sampel dalam penelitian ini sebanyak
105 orang dengan menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling.
instrumen penelitian atau alat yang digunakan untuk mengambil data yaitu dengan
menggunakan kuesioner atau angket. Peneliti menggunakan uji Chi Square.
Berdasarkan hasil penelitian hubungan beban kerja (p-value = 0,002), stres kerja (p
value = 0,006) dan lingkungan kerja (p value = 0,003). Kesimpulan ada hubungan
beban kerja, stres kerja dan Lingkungan kerja dengan kepuasan kerja perawat di Rumah
Sakit Bhayangkara Brimob Depok. Saran diharapkan Manajemen Keperawatan
termasuk kepala ruangan mampu meningkatkan peran dan fungsi manajemen dalam
memberikan motivasi kerja berupa penghargaan seperti pemberian insentif, bonus dll
Kata Kunci : beban, Stres, Lingkungan, Kepuasan

iv
PUBLIC HEALTH GRADUATE STUDY PROGRAM
INDONESIAN HIGH SCHOOL OF HEALTH SCIENCES
Skripsi, January 2022

Pirmatogu Siahaan, Affan Ahmad

RELATIONSHIP BETWEEN WORKLOAD, WORK STRESS AND WORK


ENVIRONMENT WITH JOB SATISFACTION OF NURSES AT BHAYANGKARA
BRIMOB HOSPITAL, DEPOK

VI CHAPTER + 32 Pages + 9 Tables + 2 Pictures

ABSTRACT
Job satisfaction a nurse can feel her job if it is fun to do her job. Currently, a nurse's
job satisfaction is constrained by a heavy workload during the COVID-19 pandemic,
experiencing stress and a less conducive work environment. The purpose of this study
was to determine the relationship between workload, work stress and work environment
with job satisfaction of nurses at Bhayangkara Brimob Hospital, Depok. This research
is a quantitative type with an analytic nature. The research design used is a cross-
sectional or cross-sectional study. The population in this study were 105 nurses at the
Bhayangkara Brimob Hospital, Depok. The sample in this study was 105 people using
the sampling technique, namely total sampling. research instruments or tools used to
collect data by using a questionnaire or questionnaire. Researchers used the Chi
Square test. Based on the research results, the relationship between workload (p value
= 0.002), work stress (p value = 0.006) and work environment (p value = 0.003). The
conclusion is that there is a relationship between workload, work stress and work
environment with job satisfaction of nurses at Bhayangkara Brimob Hospital, Depok.
Suggestions It is hoped that Nursing Management, including the head of the room, can
improve the role and function of management in providing work motivation in the form
of rewards such as providing incentives, bonuses, etc.
Keywords: burden, stress, environment, satisfaction

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuham YME atas limpahan berkat dan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi yang berjudul
“Hubungan Beban Kerja, Stres Kerja Dan Lingkungan Kerja Dengan Kepuasan Kerja
Perawat Di Rumah Sakit Bhayangkara Brimob Depok”
Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak
yang telah membuat penulis baik secara langsung maupun tidak langsung dalam
menyelesaikan laporan skripsi ini. Dalam kesempatan ini perkenankan penulis
menyimpulkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Drs. H. Jacub Chatib Selaku Ketua Yayasan Indonesia Maju
2. Prof. Dr. Dr. dr. Hafizurrachman, MPH, selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Indonesia Maju.
3. Astrid Novita, SKM., MKM Selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Indonesia Maju
4. Nina, SKM, M.Kes, selaku Ketua Departemen S1 Kesehatan Masyarakat dan
selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan bimbingan.
5. Agustina Sari, S,ST, M.Kes, selaku Koordinator Program Studi Sarjana
Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju.
6. Affan Ahmad, SKM, MKKK selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak
memberikan masukan dan bimbingan.
7. IPDA Mudiharso, AMAK.,SH.,MH selaku dosen pembimbing lapangan RS
Brimob yang telah banyak memberikan masukan dan bimbingan.
8. Seluruf Staff Dosen Pengajar di Program Studi S-1 Kesehatan Masyarakat
STIKIM.
9. Teman–teman seangkatan yang telah bersama-sam dalam suka maupun duka
selama proses studi pada Program Studi Kesehatan Masyarakat.
10. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, namun telah
memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung
Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi penelitian ini banyak kekurangan,
oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan untuk
menyempurnakan skripsi ini.
Akhir kata semoga Tuham YME membalas segala kebaikan pihak-pihak yang

vi
telah membantu dalam penulisan skripsi dan semoga bisa menjadi skripsi yang
memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu Kesehatan Masyarakat.

Jakarta, Januari 2022

Penulis

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN............................................................................. ii
SURAT PERNYATAAN .................................................................. iii
ABSTRAK ........................................................................................................... iv
ABSTRACT .......................................................................................................... v
KATA PENGANTAR......................................................................................... vi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR........................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Road Map Penelitian .............................................................................. 3
C. Urgensi Penelitian................................................................................... 4
BAB II LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori ....................................................................................... 6
1. Kepuasan Kerja .................................................................................. 6
a. Pengertian ................................................................................... 6
b. Faktor Kepuasan Kerja ............................................................... 7
c. Indikator Kepuasan Kerja ........................................................... 9
2. Beban Kerja ....................................................................................... 11
a. Pengertian Beban Kerja .............................................................. 11
b. Faktor Faktor Beban Kerja ......................................................... 11
c. Indikator Beban Kerja ................................................................. 12
3. Stres.................................................................................................... 12
a. Pengertian Stres .......................................................................... 12
b. Faktor-faktor Penyebab Stres Kerja ............................................ 13
4. Lingkungan Kerja .............................................................................. 13
a. Pengertian Lingkungan Kerja ..................................................... 13
b. Indikator Lingkungan Kerja....................................................... 14
B. Kerangka Teori ....................................................................................... 14
C. Kerangka Konsep ................................................................................... 15
D. Definisi Operasional ............................................................................... 16
BAB III TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian .................................................................................... 18
1. Tujuan Umum .................................................................................... 18
2. Tujuan Khusus ................................................................................... 18
B. Manfaat Penelitian .................................................................................. 18
1. Manfaat bagi Rumah Sakit................................................................. 18
2. Manfaat bagi Institusi Pendidikan ..................................................... 18

viii
3. Manfaat bagi Peneliti ......................................................................... 18
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 20
B. Prosedur Penelitian dan Tahap Penelitian .............................................. 20
1. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 20
2. Sumber Informasi............................................................................... 20
3. Instrumen Penelitian .......................................................................... 20
4. Uji validitas dan Reliabilitas .............................................................. 21
5. Analisis Data ...................................................................................... 23
6. Teknik Penyajian Data ....................................................................... 23

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Penelitian ....................................................................................... 24
1. Hasil Univariat............................................................................................. 24
2. Hasil Bivariat ............................................................................................... 26
B. Pembahasan ............................................................................................... 27
1. Beban Kerja ....................................................................................... 27
2. Stres Kerja .......................................................................................... 29
3. Lingkungan Kerja .............................................................................. 30
BAB VI KESIMPULAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................................. 32
B. Saran ....................................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Definisi Operasional ........................................................................... 16


Tabel 4.2 Validitas Variabel Kepuasan Kerja .................................................... 21
Tabel 4.3 Validitas Variabel beban Kerja ........................................................... 21
Tabel 4.4 Validitas Variabel Lingkungan Kerja ................................................. 22
Tabel 3.4 Uji Reliabilitas .................................................................................... 22
Tabel 5.1 Kepuasan Kerja ................................................................................... 24
Tabel 5.2 Beban Kerja ........................................................................................ 24
Tabel 5.3 Stres Kerja .......................................................................................... 25
Tabel 5.4 Lingkungan Kerja ............................................................................... 25
Tabel 5.5 Beban Kerja dengan Kepuasan Kerja ................................................. 26
Tabel 5.6 Stres Kerja dengan Kepuasan Kerja Perawat ..................................... 26
Tabel 5.7 Lingkungan Kerja dengan Kepuasan Kerja Perawat .......................... 27

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori ............................................................................... 14


Gambar 2.2 Kerangka Konsep ............................................................................ 15

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Penelitian


Lampiran 2 Surat Balasan Penelitian
Lampiran 3 Surat Kaji Etika Riset
Lampiran 4 Kuesioner
Lampiran 5 Tabulasi Data
Lampiran 6 Hasil SPSS
Lampiran 7 Jurnal Submit
Lampiran 8 Plagiat Skripsi
Lampiran 9 Log Book

xii
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keunggulan dari Rumah sakit dapat bisa dipengaruhi dari prestasi para
pekerja. Prestasi pekerja bisa terpengaruh oleh banyak faktor termasuk faktor dari
kepuasan kerja (1). Dalam pekerjaan, kepuasan kerja boleh berlaku seperti
kepuasan kerja yang dirasakan pada tempat kerja agar mendapat pujian daripada
kerja, layanan, penempatan, peralatan dan suasana yang baik daripada lingkungan
kerja, manakala kepuasan kerja daripada hasil yang dinikmati oleh kerja dengan
jumlah imbuhan yang boleh diterima daripada lingkungan kerja. kerjanya, supaya
dapat membeli barang keperluannya (2). Di rumah sakit, kepuasan perawat tidak
kurang pentingnya karena ia merupakan layanan yang boleh diberikan oleh rumah
sakit dan boleh memberi dampak kepada kepuasan pasien kelak (3). Kerja yang
mengalami ketidakpuasan pada sesuatu pekerjaan bisa memberi kesan kepada
penurunan prestasi perawat dan penurunan kesetiaan perawat supaya kerja perawat
boleh menjadi kurang optimum dan memberi kesan kepada layanan yang kurang
baik kepada pasien. Kepuasan perawat juga boleh dipengaruhi oleh berapa banyak
kerja yang dia lakukan, tekanan atau tidak dalam melakukan tugasnya serta
keadaan lingkungannya yang tidak kondusif. Layanan keperawatan merupakan
bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam layanan kesehatan yang ada di rumah
sakit. Layanan keperawatan adalah cerminan layanan rumah sakit. Bagian
keperawatan bertanggungjawab menyediakan layanan keperawatan yang optimum
dalam meningkatkan kualitas layanan keperawatan yang mereka sediakan selama
24 jam secara penuh dan ada kelanjutannya. Perawat agar dapat menjalankan tugas
dalam menangani bermacam permasalah dari kesehatan yang bisa dialami bagi
pasien serta keluarga (4).
Dikaitkan pada kepuasan atas dasar kerjanya atau adanya ketidakpuasan
dari kerja perawat tersebut karena telah diketahui bahwa hasil kajian menunjukkan
kebanyakan perawat tidak berpuas hati atau tidak berpuas hati dengan kerja
mereka yaitu sebesar 58.3% serta perawat juga berhasrat untuk tetap berada atau
tidak berhenti pada tempat kerjanya yang mereka sekarang hanya sebesar 9.2%
2

kecil yang mempunyai niat yang besar untuk tinggal (5). semasa pandemik covid-
19, di mana di Indonesia kepuasan kerja diketahui perawat bahwa kepuasan dari
perawat pelaksana sebesar 54.45% (6).
Dalam pekerjaan, kepuasan kerja bisa seperti rasa puas kerja yang
dirasakan pada tempat kerja agar mendapat pujian daripada kerja, layanan,
penempatan, peralatan dan suasana yang baik daripada lingkungan kerja,
manakala kepuasan kerja daripada hasil yang dinikmati oleh kerja dengan jumlah
imbuhan yang boleh diterima daripada lingkungan kerja. kerjanya, supaya dapat
membeli barang keperluannya. Di rumah sakit, kepuasan perawat tidak kurang
pentingnya karena ia merupakan layanan yang boleh diberikan oleh rumah sakit
dan boleh memberi dampak kepada kepuasan pasien kelak. Kerja yang mengalami
ketidakpuasan pada sesuatu pekerjaan bisa memberi kesan kepada penurunan
prestasi perawat dan penurunan kesetiaan perawat supaya kerja perawat boleh
menjadi kurang optimum dan memberi kesan kepada layanan yang kurang baik
kepada pasien. Kepuasan perawat juga boleh dipengaruhi oleh berapa banyak
kerja yang dia lakukan, tekanan atau tidak dalam melakukan tugasnya serta
keadaan lingkungannya yang tidak kondusif. Layanan keperawatan merupakan
bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam layanan kesehatan yang ada di rumah
sakit. Layanan keperawatan adalah cerminan layanan rumah sakit. Bagian
keperawatan bertanggungjawab menyediakan layanan keperawatan yang optimum
dalam meningkatkan kualitas layanan keperawatan yang mereka sediakan selama
24 jam secara penuh dan ada kelanjutannya. Perawat agar dapat menjalankan tugas
dalam menangani bermacam permasalah dari kesehatan yang bisa dialami bagi
pasien serta keluarga. Yang menjadikan Faktor dari utama yang bisa berpengaruh
pada kepuasan kerja ialah kerja mereka itu sendiri, kerja yang miliki pada masa ini
merupakan kepuasannya secara tersendiri. Kerja itu sendiri terdiri terdiri beban
kerja serta tahap stres daripada perawat yang menjalankan kerja serta keadaan
kerja atau lingkungan kerja, lingkungan kerja yang nyaman dapat
menggembirakan perawat serta tidak mengalami kebosanan dalam menjalankan
pekerjaan mereka, tetapi jika lingkungannya kurang baik menyebabkan perawat
kurang nyaman pada tempat kerja serta kurangnya semangat untuk menyiapkan
kerja mereka (7).
Faktor daripada kepuasan kerja agar saling berkait pada beban kerja dari
3

seorang perawat dimana Beban kerja bisa berpengaruh pada kepuasan kerja dari
perawat. Perawat dikehendaki memberikan layanan yang cemerlang yang
kadangkala boleh mengakibatkan beban kerja dirasakan berat yaitu aktivitas
keperawatan tidak langsung merupakan aktivitas yang kebanyakannya dijalankan
di ruang pasien dalam dan faktor yang mempengaruhi beban kerja ialah jumlah
pasien yang dirawat, banyaknya perawat yang bertugas, dan banyak aktivitas
keperawatan langsung dan tidak langsung.(4)
Kepuasan kerja juga bisa dapat menekan stres serta memberi efek kepada
stres serta begitu juga sebaliknya. Dialaminya stres pada tempat kerja akan
mengakibatkan kepuasan kerja yang rendah dialami karena komitmen yang rendah
terhadap organisasi, emosi negatif, pengambilan keputusan yang lemah dan
prestasi yang rendah (8). Mengikut kajian terdahulu di mana keputusan yang
diperoleh bahwa stres kerja mempunyai kaitan negatif dengan kepuasan dari kerja
pekerja (9).
Kepuasan kerja boleh dipengaruhinya oleh lingkungan kerjanya yang
nyaman yang menyebabkan pekerjanya bisa bekerja secara baik. adanya gangguan
atau keadaan tidak nyaman yang berpengaruh dari produktivitas kerjanya serta
kepuasan kerja pekerja akan berkurang. Dengan memberi perhatian yang baik
kepada lingkungan kerja atau mewujudkan keadaan kerja yang bisa
memberikannya motivasi dalam bekerja, ia akan memberi pengaruh terhadap
semangat pekerja pada tempat kerja. Dengan kondusifnya Lingkungan kerja bisa
memberikan rasa selamat dan bisa pekerja bekerja secara optimum (26).

B. Road Map Penelitian

Kajian hikmah diketahui bahwa hasil kajian menunjukkan terdapat


hubungan antara beban kerja dengan kepuasan kerja perawat. Kajian sebelumnya
diketahui menunjukkan keputusan bahwa tekanan kerja mempunyai kaitan negatif
dengan kepuasan kerja pekerja. Kajian lepas mendapati hasil kajian menunjukkan
lingkungan kerja mempunyai pengaruh yang positif terhadap lingkungan kerja
perawat.
Dalam penyelidikan ini, pengkaji menyatakan bahwa penyelidikan
dijalankan di rumah sakit Bhayangkara Brimob, Depok. Penyelidikan ini berbeda
dengan kajian lepas karena kajian ini berkaitan dengan pandemik COVID-19, maka
4

kajian ini dijalankan untuk mengetahui kepuasan kerja perawat semasa yang
dipengaruhi oleh beban kerja, tekanan kerja dan lingkungan kerja semasa
pandemik.
Tujuan penulisan karya ilmiah adalah untuk menghasilkan penerbitan ilmiah
dalam jurnal (ISSN) dengan lingkup penyelidikan berskala nasional. Indikator
pencapaian yang penulis harapkan ialah artikel ilmiah dapat diterima dan
diterbitkan dalam salah satu jurnal ilmiah.

C. Urgensi Penelitian
Dalam pekerjaan, kepuasan kerja bisa seperti rasa puas kerja yang
dirasakan pada tempat kerja agar mendapat pujian daripada kerja, layanan,
penempatan, peralatan dan suasana yang baik daripada lingkungan kerja, manakala
kepuasan kerja daripada hasil yang dinikmati oleh kerja dengan jumlah imbuhan
yang boleh diterima daripada lingkungan kerja. kerjanya, supaya dapat membeli
barang keperluannya. Di rumah sakit, kepuasan perawat tidak kurang pentingnya
karena ia merupakan layanan yang boleh diberikan oleh rumah sakit dan boleh
memberi dampak kepada kepuasan pasien kelak. Kerja yang mengalami
ketidakpuasan pada sesuatu pekerjaan bisa memberi kesan kepada penurunan
prestasi perawat dan penurunan kesetiaan perawat supaya kerja perawat boleh
menjadi kurang optimum dan memberi kesan kepada layanan yang kurang baik
kepada pasien. Kepuasan perawat juga boleh dipengaruhi oleh berapa banyak kerja
yang dia lakukan, tekanan atau tidak dalam melakukan tugasnya serta keadaan
lingkungannya yang tidak kondusif. Layanan keperawatan merupakan bagian yang
tidak dapat dipisahkan dalam layanan kesehatan yang ada di rumah sakit. Layanan
keperawatan adalah cerminan layanan rumah sakit. Bagian keperawatan
bertanggungjawab menyediakan layanan keperawatan yang optimum dalam
meningkatkan kualitas layanan keperawatan yang mereka sediakan selama 24 jam
secara penuh dan ada kelanjutannya. Perawat agar dapat menjalankan tugas dalam
menangani bermacam permasalah dari kesehatan yang bisa dialami bagi pasien
serta keluarga.
Kerja yang mengalami ketidakpuasan pada sesuatu pekerjaan bisa
memberi kesan kepada penurunan prestasi perawat dan penurunan kesetiaan
perawat supaya kerja perawat boleh menjadi kurang optimum dan memberi kesan
5

kepada layanan yang kurang baik kepada pasien. Kepuasan perawat juga boleh
dipengaruhi oleh berapa banyak kerja yang dia lakukan, tekanan atau tidak dalam
melakukan tugasnya serta keadaan lingkungannya yang tidak kondusif.
Berdasarkan kajian awal di RS Bhayangkara Brimob, Depok berdasarkan
hasil temuan bersama 10 perawat, didapati 7 dari pada 10 perawat berasa tertekan
dengan beban tugasnya. Mengenai beban kerja, 8 dari pada 10 orang merasakan
beban kerja semasa pandemik COVID-19 amat berat karana setiap tindakan
keperawatan diwajibkan sentiasa mematuhi protokol kesehatan seperti
menggunakan hazmat, topeng berlapis dan lain-lain. Mengenai lingkungan kerja,
diketahui 7 daripada 10 orang menyatakan lingkungan kerja tidak kondusif seperti
kurang nyaman di tempat kerja karena sentiasa menggunakan alat pelindung diri
yang menyukarkan kerja dan kerja yang menakutkan. suasana takut dijangkiti covid
19. Berkaitan kepuasan kerja 7 daripada 10 orang menyatakan akibat pandemik
COVID-19, kepuasan kerja berkekurangan karena kawatir dijangkiti, jadi perawat
tidak bebas bekerja.
Melalui kajian ini, diharapkan dapat menjadi input kepada pihak RS
Bhayangkara Brimob Depok agar dapat meningkatkan kepuasan kerja perawat serta
mengelakkan tekanan di tempat kerja, dan juga menilai bagaimana pekerja perawat
tidak menjadi beban di tempat kerja dan sentiasa mengekalkan lingkungan kerja
yang kondusif
6

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
1. Kepuasan Kerja
a. Pengertian
Kepuasan kerja ialah sikap pada umumnya terkait pekerjaan perawat
yang menunjukkan adanya suatu perbedaan antara adanya anugerah yang
diterima pekerja serta jumlah yang mereka rasa patut diterima (11). Kepuasan
kerja adalah keadaan emosi yang menyenangkan atau tidak menyenangkan
untuk pekerja melihat kerja mereka. Kepuasan kerja adanya cerminan
perasaan seseorang akan pekerjaannya. Hal ini dapat dilihat pada sikap positif
pekerja terhadap kerja dan segala yang dihadapi dalam lingkungan kerja (12).
Kepuasan kerja sebagai tahap emosi positif dan menggembirakan individu.
Dalam erti kata lain, kepuasan kerja merupakan suatu hasil daripada anggaran
seseorang individu terhadap pekerjaan atau pengalaman yang positif dan
menyenangkan baginya (13).
Kerja yang mengalami ketidakpuasan pada sesuatu pekerjaan bisa
memberi kesan kepada penurunan prestasi perawat dan penurunan kesetiaan
perawat supaya kerja perawat boleh menjadi kurang optimum dan memberi
kesan kepada layanan yang kurang baik kepada pasien. Kepuasan perawat
juga boleh dipengaruhi oleh berapa banyak kerja yang dia lakukan, tekanan
atau tidak dalam melakukan tugasnya serta keadaan lingkungannya yang
tidak kondusif.
Dalam pekerjaan, kepuasan kerja boleh berlaku seperti kepuasan kerja
yang dirasakan ditempat kerja agar mendapat pujian daripada kerja, layanan,
penempatan, peralatan dan suasana yang baik daripada lingkungan kerja,
manakala kepuasan kerja daripada hasil yang dinikmati oleh kerja dengan
jumlah imbuhan yang boleh diterima daripada lingkungan kerja. kerjanya,
supaya dapat membeli barang keperluannya. Di rumah sakit, kepuasan
perawat tidak kurang pentingnya karena ia merupakan layanan yang boleh
diberikan oleh rumah sakit dan boleh memberi dampak kepada kepuasan
pasien kelak. Kerja yang mengalami ketidakpuasan pada sesuatu pekerjaan
7

bisa memberi kesan kepada penurunan prestasi perawat dan penurunan


kesetiaan perawat supaya kerja perawat boleh menjadi kurang optimum dan
memberi kesan kepada layanan yang kurang baik kepada pasien. Kepuasan
perawat juga boleh dipengaruhi oleh berapa banyak kerja yang dia lakukan,
tekanan atau tidak dalam melakukan tugasnya serta keadaan lingkungannya
yang tidak kondusif. Layanan keperawatan merupakan bagian yang tidak
dapat dipisahkan dalam layanan kesehatan yang ada di rumah sakit. Layanan
keperawatan adalah cerminan layanan rumah sakit. Bagian keperawatan
bertanggungjawab menyediakan layanan keperawatan yang optimum dalam
meningkatkan kualitas layanan keperawatan yang mereka sediakan selama 24
jam secara penuh dan ada kelanjutannya. Perawat agar dapat menjalankan
tugas dalam menangani bermacam permasalah dari kesehatan yang bisa
dialami bagi pasien serta keluarga.
Kerja yang mengalami ketidakpuasan pada sesuatu pekerjaan bisa
memberi kesan kepada penurunan prestasi perawat dan penurunan kesetiaan
perawat supaya kerja perawat boleh menjadi kurang optimum dan memberi
kesan kepada layanan yang kurang baik kepada pasien. Kepuasan perawat
juga boleh dipengaruhi oleh berapa banyak kerja yang dia lakukan, tekanan
atau tidak dalam melakukan tugasnya serta keadaan lingkungannya yang
tidak kondusif.

b. Faktor Kepuasan Kerja


Ada faktor dari kepuasan kerja diantaranya (14) :
1) Pekerjaan itu sendiri
Kerja yang dimiliki pada masa ini adalah satu kepuasan bagi
seseorang pekerja, kerja yang diberikan adalah peluang untuk terus
belajar, peluang untuk menyempurnakan tanggungjawab dan menambah
pengalaman serta kemajuan pemikiran dalam diri pekerja.
2) Upah/Gaji
Upah/gaji menjadi kepuasan kepada pekerja. Gaji yang diterima
adalah satu bentuk ganjaran atas apa yang telah dikorbankan kepada
syarikat. Ganjaran yang diterima adalah sesuai dengan apa yang
diharapkan dan dapat memenuhi keperluan hidup mereka, pekerja akan
8

berasa puas. Kerja yang mengalami ketidakpuasan pada sesuatu


pekerjaan bisa memberi kesan kepada penurunan prestasi perawat dan
penurunan kesetiaan perawat supaya kerja perawat boleh menjadi kurang
optimum dan memberi kesan kepada layanan yang kurang baik kepada
pasien. Kepuasan perawat juga boleh dipengaruhi oleh berapa banyak
kerja yang dia lakukan, tekanan atau tidak dalam melakukan tugasnya
serta keadaan lingkungannya yang tidak kondusif.
3) Kesempatan Promosi
Kenaikan pangkat merupakan peluang untuk maju dalam sebuah
organisasi, kenaikan pangkat yang diberikan boleh mempengaruhi
kepuasan pekerja, karena dengan adanya peluang kenaikan pangkat
pekerja mempunyai harapan untuk kehidupan yang lebih baik, berbagai
jenis kenaikan pangkat seperti kenaikan pangkat, kenaikan gaji serta
lainnya. Kerja yang mengalami ketidakpuasan pada sesuatu pekerjaan
bisa memberi kesan kepada penurunan prestasi perawat dan penurunan
kesetiaan perawat supaya kerja perawat boleh menjadi kurang optimum
dan memberi kesan kepada layanan yang kurang baik kepada pasien.
Kepuasan perawat juga boleh dipengaruhi oleh berapa banyak kerja yang
dia lakukan, tekanan atau tidak dalam melakukan tugasnya serta keadaan
lingkungannya yang tidak kondusif.
4) Kelompok Kerja
Kumpulan kerja boleh dikatakan sebagai rakan sekerja adalah
perkara yang tidak boleh dipisahkan dari tempat kerja. Kumpulan kerja
menjadikan suasana kerja lebih santai dan menyenangkan dalam
menyiapkan kerja. Rakan sekerja yang menyenangkan adalah sumber
kebahagiaan dan kepuasan bagi pekerja di tempat kerja. Kerja yang
mengalami ketidakpuasan pada sesuatu pekerjaan bisa memberi kesan
kepada penurunan prestasi perawat dan penurunan kesetiaan perawat
supaya kerja perawat boleh menjadi kurang optimum dan memberi kesan
kepada layanan yang kurang baik kepada pasien. Kepuasan perawat juga
boleh dipengaruhi oleh berapa banyak kerja yang dia lakukan, tekanan
atau tidak dalam melakukan tugasnya serta keadaan lingkungannya yang
tidak kondusif.
9

5) Kondisi Kerja/ Lingkungan Kerja


Lingkungan kerja yang nyaman akan membuatkan pekerja
gembira dan tidak bosan dalam melakukan kerja, tetapi jika lingkungan
kerja rapuh atau tidak nyaman (bising, panas, kotor) menyebabkan
pekerja tidak nyaman di tempat kerja dan kurang bersemangat untuk
menyiapkan kerja mereka. Kerja yang mengalami ketidakpuasan pada
sesuatu pekerjaan bisa memberi kesan kepada penurunan prestasi
perawat dan penurunan kesetiaan perawat supaya kerja perawat boleh
menjadi kurang optimum dan memberi kesan kepada layanan yang
kurang baik kepada pasien. Kepuasan perawat juga boleh dipengaruhi
oleh berapa banyak kerja yang dia lakukan, tekanan atau tidak dalam
melakukan tugasnya serta keadaan lingkungannya yang tidak kondusif.

c. Indikator Kepuasan Kerja


Kepuasan kerja dari perawat terdiri dari yaitu (15) :
1) Pekerjaan itu sendiri (work it self)
Yang menjadikan Faktor dari utama yang bisa berpengaruh pada
kepuasan kerja ialah kerja mereka itu sendiri, kerja yang miliki pada
masa ini merupakan kepuasannya secara tersendiri. Kerja itu sendiri
terdiri terdiri beban kerja serta tahap stres daripada perawat yang
menjalankan kerja serta keadaan kerja atau lingkungan kerja, lingkungan
kerja yang nyaman dapat menggembirakan perawat serta tidak
mengalami kebosanan dalam menjalankan pekerjaan mereka, tetapi jika
lingkungannya kurang baik menyebabkan perawat kurang nyaman
ditempat kerja serta kurangnya semangat untuk menyiapkan kerja
mereka
Perawat merasa ada Kepuasan pekerjaan yang memberikan tugas
secara menarik, tidak membosankan kerjanya serta peluang untuk
belajar, peluang menerima tanggungjawab dan kemajuan bagi petugas
seperti:
a) Perawat puas akan kesesuaian pekerjaan dengan kebolehan yang
dimiliki
10

b) Kepuasan petugas pada tanggungjawab yang diberikan di dalam


kerja.
c) Kepuasan petugas pada kerja menjadi lebih kreatif.
d) Kepuasan petugas untuk mendapat peluang pembelajaran.
2) Gaji/Upah
Gaji/Upah, yang merupakan faktor terpenting di dalam kepuasan
kerja. Jumlah upah atau wang yang diterimanya dari perawat menjadi
penilaian kepuasan, di mana ini boleh dilihat sebagai sesuatu yang
dipikirkan sesuai dan wajar, seperti:
a) Kepuasan dengan keserasian gaji dengan kerja
b) Berpuas hati dengan faedah yang diberikan
c) Kepuasan dengan insentif
3) Supervisi
Supervisi yaitu keupayaan pemimpin untuk memberikan bantuan
teknikal dan sokongan tingkah laku. Yang pertama adalah berpusatkan
petugas, diukur mengikut tahap di mana pengurus melaksanakan minat
dan penjagaan peribadi dalam petugas. Kedua ialah iklim penyertaan
atau pengaruh dalam membuat keputusan yang boleh berpengaruh pada
kerja petugas, seperti:
a) Berpuas hati dengan bantuan teknikal yang diberikan oleh pihak
atasan
b) Kepuasan terhadap sokongan moral yang diberikan oleh pihak atasan
c) Kepuasan terhadap penyeliaan yang dijalankan oleh pihak atasan
4) Rekan Kerja
Hubungan diantara rekan - rekan kerja yang bersifat koperasi yaitu
sumber kepuasan kerja yang paling sederhana. Kumpulan kerja,
terutamanya pasukan yang bersatu padu, bertindak sebagai sumber
sokongan, nyaman, nasehat dan bantuan kepada ahli individu dalam
kumpulan. Apabila petugas merasakan mereka berpuas hati dengan
rakan sekerja mereka dalam kumpulan, ia akan menggalakkan petugas
bersemangat untuk bekerja, seperti:
11

2. Beban Kerja
a. Pengertian Beban Kerja
Beban kerja adalah melakukan terlalu banyak kerja berbanding masa
yang ada atau melakukan kerja yang terlalu sukar untuk dilakukan oleh
pekerja (17). Beban kerja juga dimaksud sebagai volume hasil kerja hasil
kerja yang boleh menunjukkan volume yang dihasilkan oleh sebilangan
pekerja dalam kondusif tertentu. Jumlah kerja yang perlu disiapkan oleh
kumpulan atau orang dalam masa atau beban kerja tertentu boleh dilihat dari
sudut objektif dan subjektif. Secara objektif ialah jumlah masa yang
digunakan atau bilangan aktivitas yang dijalankan manakala beban kerja
subjektif ialah ukuran yang digunakan oleh seseorang untuk menyatakan
tentang perasaan terlebih beban, ukuran tekanan kerja dan kepuasan kerja.
Beban kerja sebagai pengaruh ketidakpuasan hati disebabkan oleh beban
kerja yang berlebihan (18).
Faktor daripada kepuasan kerja agar saling berkait pada beban kerja
dari seorang perawat dimana Beban kerja bisa berpengaruh pada kepuasan
kerja dari perawat. Perawat dikehendaki memberikan layanan yang
cemerlang yang kadangkala boleh mengakibatkan beban kerja dirasakan
berat yaitu aktivitas keperawatan tidak langsung merupakan aktivitas yang
kebanyakannya dijalankan di ruang pasien dalam dan faktor yang
mempengaruhi beban kerja ialah jumlah pasien yang dirawat, banyaknya
perawat yang bertugas, dan banyak aktivitas keperawatan langsung dan
tidak langsung.(4)
b. Faktor – Faktor Beban Kerja
Beban kerja dapat Secara umum dipengaruhi dari bermacam faktor
secara kompleks diantaranya (19) :
1. Faktor Eksternal
a. Tugas yang dijalankan adalah berbentuk fisik seperti beban kerja, alat
serta kemudahan kerja, keadaan atau medan kerja, alat bantu kerja,
serta lainnya
b. Organisasi yang terdiri daripada panjang masa kerja, waktu rehat,
kerja bergantian serta lainnya
12

c. Lingkungan kerja yang seperti suhu, debu, kekuatan penerangan,


hubungan karyawan dengan karyawan serta sebagainya.
2. Faktor Internal
Faktor internal yang mempengaruhi beban kerja ialah faktor yang
datang dari dalam badan itu sendiri akibat tindak balas daripada beban
kerja luaran. Tindak balas badan ini dikenali sebagai ketegangan.
keburukan ketegangan boleh dinilai secara objektif dan subjektif.
Penilaian objektif melalui perubahan tindak balas fisiologi manakala
penilaian subjektif boleh dilakukan melalui perubahan tindak balas
psikologi dan perubahan tingkah laku. Oleh itu, ketegangan subjektif
berkait rapat dengan waktu, keinginan, kepuasan dan pertimbangan
subjektif yang lain.
c. Indikator Beban Kerja
Indikator beban kerja diantaranya adalah (20):
1) Tugasan yang bersifat fisik, arahan ini diukur dengan tindak balas
responden terhadap semangat kerja yang dilakukannya.
2) Tugasan yang bersifat mental, arahan diukur melalui respon atau
responden tentang seberapa besar tanggungjawab yang diberikan oleh
pekerja.
3) Waktu bekerja dan waktu rehat, arahan ini diukur daripada tindak
balas responden terhadap tempoh bekerja dan waktu rehat yang
disediakan oleh tempat kerja.
4) Bekerja mengikut pembagian waktu, indikator ini diukur dengan
tindak balas responden terhadap jadual pertukaran kerja yang
disediakan oleh pekerja.

3. Stres kerja
a. Pengertian Stres
Stres merupakan suatu keadaan yang bisa dicirikan dari keadaan fisik,
lingkungan sekitar serta sosial yang bisa menyebabkan terjadinya keadaan
buruk (21). Stres yang dialami oleh perawat perlu diambil kira, karena
sekiranya perawat mengalami tekanan yang tinggi, ia boleh memberi kesan
kepada kualitas layanan. Perawat yang mengalami tekanan mempunyai
13

tingkah laku yang mudah marah, gelisah, cemas dan kurang semangat untuk
bekerja. Oleh itu, jika seorang perawat mengalami tekanan, prestasi akan
menurun yang akhirnya boleh membawa pelbagai aduan daripada pasien
(22). Tekanan yang dialami di tempat kerja akan mengakibatkan kepuasan
kerja yang rendah yang dialami karena komitmen yang rendah terhadap
organisasi, emosi yang negatif, pengambilan keputusan yang lemah, prestasi
yang rendah, dan pusing ganti yang tinggi yang seterusnya boleh
menyebabkan kerugian kewenangan di tempat kerja (23). Kepuasan kerja
juga bisa dapat menekan stres serta memberi efek kepada stres serta begitu
juga sebaliknya. Dialaminya stres ditempat kerja akan mengakibatkan
kepuasan kerja yang rendah dialami karena komitmen yang rendah terhadap
organisasi, emosi negatif, pengambilan keputusan yang lemah dan prestasi
yang rendah (8). Mengikut kajian terdahulu di mana keputusan yang
diperoleh bahwa stres kerja mempunyai kaitan negatif dengan kepuasan dari
kerja pekerja (9).
b. Faktor – Faktor Penyebab Stres Kerja
Ada 3 faktor yang terkait dengan stres kerja ialah
(1) faktor organisasi.
(2) Faktor lingkungan.
(3) Individu (24).

4. Lingkungan Kerja
a. Pengertian Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja merupakan komponen yang sangat penting semasa
pekerja menjalankan aktivitas kerja. Dengan memberi perhatian kepada
lingkungan kerja yang baik atau mewujudkan keadaan kerja yang mampu
memberikan motivasi untuk bekerja, ia akan memberi pengaruh terhadap
semangat atau semangat pekerja di tempat kerja. Lingkungan kerja yang
kondusif memberikan rasa selamat dan membolehkan pekerja bekerja secara
optimum (26). Lingkungan kerja ialah segala sesuatu yang ada di sekeliling
pekerja dan yang boleh mempengaruhi mereka dalam melaksanakan tugas
yang diberikan kepada merek (27). Lingkungan kerja ialah keseluruhan alat
14

dan bahan yang ditemui, lingkungan sekeliling tempat seseorang bekerja,


kaedah kerjanya, dan susunan kerja baik sebagai individu maupun sebagai
kumpulan (28). Kepuasan kerja boleh dipengaruhinya oleh lingkungan
kerjanya yang nyaman yang menyebabkan pekerjanya bisa bekerja secara
baik. adanya gangguan atau keadaan tidak nyaman yang berpengaruh dari
produktivitas kerjanya serta kepuasan kerja pekerja akan berkurang. Dengan
memberi perhatian yang baik kepada lingkungan kerja atau mewujudkan
keadaan kerja yang bisa memberikannya motivasi dalam bekerja, ia akan
memberi pengaruh terhadap semangat pekerja ditempat kerja. Dengan
kondusifnya Lingkungan kerja bisa memberikan rasa selamat dan bisa pekerja
bekerja secara optimum (26).
b. Indikator Lingkungan Kerja
Jenis-jenis lingkungan kerja terbagi menjadi dua yaitu (29) :
1. Secara fisik
2. Lingkungan kerja bukan fisik

B. Kerangka Teori

Kerangka teori dalam penelitian ini sebagai berikut :


Skema 2.1. Kerangka teori

1. Pekerjaan itu sendiri


(beban kerja dan
stres kerja)
2. Upah/gaji
3. Kesempatan promosi Kepuasan Kerja
4. Kelompok kerja
5. Kondisi kerja/
Lingkungan kerja

Sumber : Luthans, Fred. 2014.


15

C. Kerangka Konsep

Variabel Independent Variabel Dependen

1. Beban kerja
Kepuasan Kerja Perawat di
2. Stres kerja
Rumah Sakit Bhayangkara
3. Lingkungan kerja Brimob Depok

Gambar 1. Kerangka Konsep


16

D. Definisi Operasional

No Variabel Definisi Konsep Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala
Ukur
1 Kepuasan Suatu sikap seseorang secara Suatu pekerjaan yang Kuesioner Mengisi kuesioner 1. Puas jika ≥ 68 Ordinal
Kerja umum pada pekerjaan yang menyenangkan bagi 2. Kurang puas jika <
menunjukkan adanya perawat 68
perbedaan diantara
penghargaannya yang diterima
dari pekerjaan serta jumlah
yang mereka yakini dengan
yang seharusnya mereka
terima
2 Beban kerja Banyaknya kegiatan atau Adanya Kelebihan dari Kuesioner Mengisi kuesioner 1. Sesuai jika ≥ 51,6 Ordinal
pekerjaan yang harus tugas yang diberikan 2. Kurang sesuai jika
terselesaikan oleh seseorang kepada perawat < 51,6
pada suatu jabatan dalam di
jangka waktu tertentu
3 Stres Suatu Keadaan secara Tekanan yang dialami Kuesioner Mengisi kuesioner 1. Skor < 14 Tidak Ordinal
mendalam yang dicirikan dari perawat dalam ada stres
keadaan fisiknya, sosialnya menjalankan tugasnya. 2. Nilai 14-20 =
serta lingkungan yang Ringan
berakibat menyebabkan 3. nilai 21-27 =
keadaan buruk Sedang
4. nilai 28-41= Berat
5. nilai 42-56 = Sangat
berat
17

4 Lingkungan Situasi yang ada disekitar Kondisi dimana perawat Kuesioner Mengisi kuesioner 1. Mendukung jika ≥ Ordinal
kerja seseorang dalam bekerja yang bekerja dan 51
dapat mempengaruhi melaksanakan 2. Kurang mendukung
seseorang untuk dapat pekerjaannya jika < 51
menjalankan tugasnya yang
menjadi tanggung jawabnya.
18

BAB III
TUJUAN DAN MANFAAT

A. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui hubungan beban kerja, stres kerja dan lingkungan kerja
dengan kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit Bhayangkara Brimob Depok.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui gambaran beban kerja, stres kerja, lingkungan kerja dan
kepuasan kerja perawat.
b. Mengetahui hubungan beban kerja dengan kepuasan kerja perawat.
c. Mengetahui hubungan stres kerja dengan kepuasan kerja perawat.
d. Mengetahui hubungan lingkungan kerja dengan kepuasan kerja
perawat.

B. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Tidak menghasilkan dalam penelitian ini yaitu teori baru akan tetapi
hanya menguji serta membuktikan teori yang telah ada.
2. Manfaat Metodologi
Penelitian ini tidak menghasilkan metode baru.
3. Manfaat Praktis
a. Bagi Pemerintah
Hasil kajian ini menjadi input bagi pihak rumah sakit dalam
mengekalkan produktivitas perawat agar tidak mengalami tekanan
b. Bagi masyarakat
Hasil kajian ini diharapkan dapat meningkatkan pemikiran kritis dan
responsif, serta menjadi alat pendidikan yang objektif supaya sentiasa
responsif dalam bertindak balas dan mengambil bagian secara aktif
dalam menilai tekanan pekerja
c. Bagi penulis
Hasil kajian ini merupakan proses pembelajaran kepada penulis dalam
usaha melaksanakan bermacam teori yang diperolehi di universitas
19

semasa proses pembelajaran di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan


Indonesia.
20

BAB IV
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Di dalam penelitian ini yang peneliti gunakan adalah berjenis kuantitatif yang
sifatnya analitik serta yang digunakan desain penelitian yaitu studi cross sectional
(30).

B. Prosedur Penelitian dan Tahap Penelitian


1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Depok. Yaitu RS Bhayangkara Brimob dan
penelitian pada waktu di mulai pada bulan Mei sampai dengan Desember Tahun
2021. Peneliti beralasan memilih lokasi tersebut sebagai penelitian karena pada
tempat tersebut banyak keluhan dari perawat yang terkait kepuasan kerja.
2. Sumber Informasi
Populasi sebanyak 105 orang yaitu perawat di Rumah Sakit Bhayangkara
Brimob Depok. Sampel menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu total
sampling dalam penelitian ini sebanyak 105 orang.
3. Instrumen Penelitian
Instrumen dipenelitian ini yang di bagikan pada perawat berupa kuesioner
yang di gunakan sebagai alat penelitian.
21

4. Uji validitas dan Reliabilitas


Tabel 4.2
Validitas Variabel Kepuasan Kerja
Pertanyaan rhitung rtabel Ket.
1 0,835
2 0,698
3 0,835
4 0,698
5 0,462
6 0,835
7 0,698
8 0,835
9 0,698 0,444 Valid
10 0,462
11 0,489
12 0,771
13 0,707
14 0,842
15 0,707
16 0,835
17 0,698
18 0,559
Sumber : Hasil Olah Data SPSS
Berdasarkan pada 20 responden yang di uji validitas diketahui bahwa
kepuasan kerja semua pertanyaan valid sebanyak 18 pertanyaan.
Tabel 4.3
Validitas Variabel beban Kerja
Pertanyaan rhitung rtabel Ket.
1 0,848
2 0,532
3 0,848
4 0,478
5 0,601
6 0,848
7 0,532 0,444 Valid
8 0,848
9 0,469
10 0,576
11 0,479
12 0,774
13 0,848
14 0,648
15 0,568
Sumber : Hasil Olahan Data SPSS
22

Berdasarkan pada 20 responden yang di uji validitas diketahui bahwa beban


kerja semua pertanyaan valid sebanyak 18 pertanyaan.
Tabel 4.4
Validitas Variabel Lingkungan Kerja
Pertanyaan rhitung rtabel Ket.
1 0,845
2 0,626
3 0,845
4 0,626
5 0,548
6 0,756 0,444 Valid
7 0,626
8 0,845
9 0,626
10 0,588
11 0,451
12 0,761
13 0,845

Sumber : Hasil Olahan Data SPSS


Berdasarkan pada 20 responden yang di uji validitas diketahui bahwa
lingkungan kerja semua pertanyaan valid sebanyak 18 pertanyaan.

Tabel 3.4
Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach alpha Ket.

Kepuasan kerja 0.948


Sangat Reliabel
Beban kerja 0.927
Lingkungan kerja 0.928
Sumber : Hasil Olahan Data SPSS
Berdasarkan ketiga variabel tersebut diketahui bahwa hasil cronbach’s
alpha diatas 0,800 ddan dinyatakan semua dikatakan Sangat Reliabel.
23

5. Analisis Data
a. Deskripsi Data (Univariat)
Di penelitian ini digambarkan distribusi frekuensi pada masing masing
variabel seperti kepuasan kerja, beban kerja, lingkungan kerja dan stres.
b. Bivariat (P-Value atau OR)
Pada penelitian ini uji statistik dengan uji chi square dengan tingkat
kemaknaan sebesar 5%. Apabila ada hubungan dinyatakan nilai p-value ≤
0.05.

6. Teknik Penyajian Data


Penelitian ini disajika data dalam bentuk tabel serta narasi untuk
menyakikan gambaran dan hubungan pada masing masing variabel penelitian
(31).
24

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Hasil Univariat
a. Kepuasan Kerja

Tabel 5.1
Kepuasan Kerja

No Kepuasan Kerja Frekuensi (f) Persentase (%)


1. Puas 62 59,0
2. Kurang Puas 43 41,0

Berdasarkan tabel diatas diketahui dari sebanyak 105 perawat yang


merasakan kurang kepuasan kerja yaitu sebesar 43 responden atau 41%.

b. Beban Kerja
Tabel 5.2
Beban Kerja

No Beban Kerja Frekuensi (f) Persentase (%)


1. Sesuai 54 51,4
2. Kurang Sesuai 51 48,6
Total 105 100%

Berdasarkan tabel diatas diketahui dari sebanyak 105 perawat yang


merasakan kurang sesuai beban kerjanya yaitu sebesar 51 responden atau
48,6%.
25

c. Stres Kerja
Tabel 5.3
Stres Kerja

No Stres Kerja Frekuensi (f) Persentase (%)


1. Tidak Ada 52 49,5
2. Ringan 29 27,6
3. Sedang 7 6,7
4. Berat 6 5,7
5. Sangat Berat 11 10,5
Total 105 100%

Berdasarkan tabel diatas diketahui dari sebanyak 105 perawat yang


merasakan sangat berat stres kerjanya yaitu sebesar 11 responden atau 10,5%.

d. Lingkungan Kerja

Tabel 5.4
Lingkungan Kerja

No Lingkungan Kerja Frekuensi (f) Persentase (%)


1. Mendukung 56 53,3
2. Kurang mendukung 49 46,7
Total 105 100%

Berdasarkan tabel diatas diketahui dari sebanyak 105 perawat yang


merasakan kurang mendukung lingkungan kerjanya yaitu sebesar 49
responden atau 46,7%.
26

2. Hasil Bivariat
a. Beban Kerja dengan Kepuasan Kerja
Tabel 5.5
Beban Kerja dengan Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja Total
Kurang
Beban kerja P value OR
Puas Puas
n % n % n %
Sesuai 40 74,1 14 25,9 54 100
3,7666
Kurang sesuai 22 43,1 29 56,9 51 100 0,002
Jumlah 62 59,0 43 41 100 100

Dari tabel 5.5 Berdasarkan dari hasil penelitian yang peneliti lakukan
diketahui bahwa dalam kepuasan perawat diketahui bahwa apabila perawat
merasakan puas maka lebih banyak beban kerjanya susuai dengan apa yang
dilakukan serta apabila perawat merasakan ketidak puasan dalam
pekerjaannya maka beban kerjanya kurang sesuai dengan apa yang
dilakukannya. Dari hasil uji statistik dalam penelitian ini dinyatakan bahwa
nilai p-value = 0,002 yang artinya ada hubungan antara variabel serta jika
dilihat dari nilai OR maka kesesuaian beban kerja mempengaruhi bagaimana
kepuasan kerja sebanyak 3,7 kali.

b. Stres Kerja dengan Kepuasan Kerja


Tabel 5.6
Stres Kerja dengan Kepuasan Kerja Perawat
Kepuasan kerja Total
Kurang
Stres P value
Puas puas
N % n % N %
Tidak Ada 40 76,9 12 23,1 52 100
Ringan 13 44,8 16 55,2 29 100
Sedang 2 28,6 5 71,4 7 100
0,006
Berat 2 33,3 4 66,7 6 100
Sangat Berat 5 45,5 6 54,5 11 100
Jumlah 62 59,0 43 41 100 100
27

Dari tabel 5.6 Berdasarkan dari hasil penelitian yang peneliti lakukan
diketahui bahwa dalam kepuasan perawat diketahui bahwa apabila perawat
merasakan puas maka lebih banyak tidak ada yang stres serta apabila perawat
merasakan ketidakpuasan dalam pekerjaannya maka stres lebih banyak yang
sedang, berat bahkan sangat berat dengan apa yang dilakukannya. Dari hasil
uji statistik dalam penelitian ini dinyatakan bahwa nilai p-value = 0,006 yang
artinya ada hubungan antara variabel.

c. Lingkungan Kerja dengan Kepuasan Kerja Perawat


Tabel 5.7
Lingkungan Kerja dengan Kepuasan Kerja Perawat
Kepuasan kerja Total
Kurang P-
Lingkungan kerja OR
Puas Puas value
n % n % n %
Mendukung 41 73,2 15 26,8 56 100
Kurang 3,644
0,003
mendukung 21 42,9 28 57,1 49 100
Jumlah 62 59,0 43 41 100 100

Dari tabel 5.7 Berdasarkan dari hasil penelitian yang peneliti lakukan
diketahui bahwa dalam kepuasan perawat diketahui bahwa apabila perawat
merasakan puas maka lebih banyak lingkungan kerjanya yang mendukung
dengan apa yang dilakukan serta apabila perawat merasakan ketidakpuasan
dalam pekerjaannya maka lingkungan kerjanya kurang mendukung dengan
apa yang dilakukannya. Dari hasil uji statistik dalam penelitian ini dinyatakan
bahwa nilai p-value = 0,003 yang artinya ada hubungan antara variabel serta
jika dilihat dari nilai OR maka kesesuaian lingkungan kerja mempengaruhi
bagaimana kepuasan kerjanya sebanyak 3,6 kali.

B. Pembahasan
1. Beban Kerja
Berdasarkan dari hasil penelitian yang peneliti lakukan diketahui bahwa
dalam kepuasan perawat diketahui bahwa apabila perawat merasakan puas maka
lebih banyak beban kerjanya sesuai dengan apa yang dilakukan serta apabila
28

perawat merasakan ketidak puasan dalam pekerjaannya maka beban kerjanya


kurang sesuai dengan apa yang dilakukannya. Dari hasil uji statistik dalam
penelitian ini dinyatakan bahwa nilai p-value = 0,002 yang artinya ada hubungan
antara variabel serta jika dilihat dari nilai OR maka kesesuaian beban kerja
mempengaruhi bagaimana kepuasan kerja sebanyak 3,7 kali.
Sejalan dengan penelitian hikmat beban kerja perawat sebanyak 96,7
mengalami beban berat. Kepuasan kerja perawat dengan kekerapan tertinggi
ialah kategori berpuas hati (81.7%). Analisis bivariat menunjukkan terdapat
hubungan antara beban kerja dengan kepuasan kerja perawat (p=0.031) (4).
Secara teorinya, beban kerja ialah koleksi atau bilangan aktivitas yang
mesti disamakan oleh unit organisasi atau pemegang kekuasan dalam tempoh
masa tertentu. Menurut Munandar, beban kerja adalah tugas yang diberikan
kepada pekerja atau pekerja untuk disamakan pada waktu tertentu dengan
menggunakan kemahiran dan potensi tenaga kerja (16). Beban kerja adalah
melakukan kerja yang terlalu banyak berbanding dengan masa yang ada atau
melakukan kerja yang terlalu sukar untuk dilakukan oleh pekerja (17).
Yang menjadikan Faktor dari utama yang bisa berpengaruh pada kepuasan
kerja ialah kerja mereka itu sendiri, kerja yang miliki pada masa ini merupakan
kepuasannya secara tersendiri. Kerja itu sendiri terdiri terdiri beban kerja serta
tahap stres daripada perawat yang menjalankan kerja serta keadaan kerja atau
lingkungan kerja, lingkungan kerja yang nyaman dapat menggembirakan perawat
serta tidak mengalami kebosanan dalam menjalankan pekerjaan mereka, tetapi
jika lingkungannya kurang baik menyebabkan perawat kurang nyaman pada
tempat kerja serta kurangnya semangat untuk menyiapkan kerja mereka (7).
Faktor daripada kepuasan kerja agar saling berkait pada beban kerja dari seorang
perawat dimana Beban kerja bisa berpengaruh pada kepuasan kerja dari perawat.
Perawat dikehendaki memberikan layanan yang cemerlang yang kadangkala boleh
mengakibatkan beban kerja dirasakan berat yaitu aktivitas keperawatan tidak
langsung merupakan aktivitas yang kebanyakannya dijalankan di ruang pasien.(4)
Menurut asumsi peneliti bahwa beban kerja perawat akan menjadi lebih
berat, sekiranya klien yang menjadi tanggungjawab mereka memerlukan
tindakan keperawatan yang lebih kerap. Adalah dinasehatkan perawat yang
mempunyai beban kerja yang tinggi cuba mengurangkannya antara lain dengan
29

bersenam, mengawal emosi dan tingkah laku serta sentiasa menjaga hubungan
baik dengan rakan sekerja dan pihak atasan serta mengatur program aktivitas
motivasi untuk perawat serta memudahkan perbincangan dengan pasukan
kesehatan lain bagi mengurangkan tahap tekanan kerja perawat. Pihak
pengurusan hospital juga perlu lebih peka dalam mengagihkan tugas dan kepada
perawat serta memberi perhatian kepada kesediaan anggota keperawatan agar
tidak merasa terbeban.

2. Stres Kerja
Berdasarkan dari hasil penelitian yang peneliti lakukan diketahui bahwa
dalam kepuasan perawat diketahui bahwa apabila perawat merasakan puas maka
lebih banyak tidak ada yang stres serta apabila perawat merasakan ketidakpuasan
dalam pekerjaannya maka stres lebih banyak yang sedang, berat bahkan sangat
berat dengan apa yang dilakukannya. Dari hasil uji statistik dalam penelitian ini
dinyatakan bahwa nilai p-value = 0,006 yang artinya ada hubungan antara
variabel.
Selaras dengan kajian Dwiyana N, berdasarkan keputusan ujian statistik
menunjukkan terdapat hubungan antara tekanan kerja (p=0.002) dengan
kepuasan kerja perawat (9).
Kepuasan kerja juga bisa dapat menekan stres serta memberi efek kepada
stres serta begitu juga sebaliknya. Selama stres ditempat kerja akan
mengakibatkan kepuasan kerja yang rendah dialami karena komitmen yang
rendah terhadap organisasi, emosi negatif, pengambilan keputusan yang lemah
dan prestasi yang rendah (8). Mengikut kajian lepas di mana keputusan yang
diperoleh bahwa tekanan kerja mempunyai kaitan negatif dengan kepuasan dari
kerja pekerja (9). Stres meruapakan suatu keadaan yang bisa dicirikan dari
keadaan fisik, lingkungan sekitar serta sosial yang bisa menyebabkan terjadinya
keadaan buruk (21). Stres yang dialami oleh perawat perlu diambil kira, karena
sekiranya perawat mengalami tekanan yang tinggi, ia boleh memberi kesan
kepada kualiti layanan. Perawat yang mengalami tekanan mempunyai tingkah
laku yang mudah marah, gelisah, cemas dan kurang semangat untuk bekerja.
Oleh itu, jika seorang perawat mengalami tekanan, prestasi akan menurun yang
akhirnya boleh membawa pelbagai aduan daripada pasien (22). Tekanan yang
30

dialami di tempat kerja akan mengakibatkan kepuasan kerja yang rendah yang
dialami karena komitmen yang rendah terhadap organisasi, emosi yang negatif,
pengambilan keputusan yang lemah, prestasi yang rendah, dan pusing ganti yang
tinggi yang seterusnya boleh menyebabkan kerugian kewangan atau kewangan
di tempat kerja (23).
Menurut asumsi peneliti bahwa tekanan yang dialami di tempat kerja akan
mengakibatkan kepuasan kerja yang rendah dialami karena komitmen yang
rendah terhadap organisasi, emosi yang negatif, pengambilan keputusan yang
lemah, prestasi yang rendah. Atas sebab ini, pihak pengurusan dituntut agar
dapat memberi perhatian kepada pekerja agar tidak mengalami tekanan di tempat
kerja dan menjalankan penilaian dalam melakukan kerja ke atas perawat.
Tekanan yang dialami di tempat kerja akan mengakibatkan kepuasan kerja yang
rendah yang dialami karena komitmen yang rendah terhadap organisasi, emosi
yang negatif, pengambilan keputusan yang lemah, prestasi yang rendah, dan
pusing ganti yang tinggi yang seterusnya boleh menyebabkan kerugian di tempat
kerja

3. Lingkungan Kerja
Berdasarkan dari hasil penelitian yang peneliti lakukan diketahui bahwa
dalam kepuasan perawat diketahui bahwa apabila perawat merasakan puas maka
lebih banyak lingkungan kerjanya yang mendukung dengan apa yang dilakukan
serta apabila perawat merasakan ketidakpuasan dalam pekerjaannya maka
lingkungan kerjanya kurang mendukung dengan apa yang dilakukannya. Dari
hasil uji statistik dalam penelitian ini dinyatakan bahwa nilai p-value = 0,003
yang artinya ada hubungan antara variabel serta jika dilihat dari nilai OR maka
kesesuaian lingkungan kerja mempengaruhi bagaimana kepuasan kerjanya
sebanyak 3,6 kali.

Selaras dengan kajian lepas, keputusan menunjukkan lingkungan kerja


mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan kerja perawat dengan nilai p =
0.002 (p < 0.05 (10). Secara teorinya, lingkungan kerja merupakan komponen
yang sangat penting semasa pekerja menjalankan aktivitas kerja. Dengan
memberi perhatian kepada lingkungan kerja yang baik atau mewujudkan
keadaan kerja yang mampu memberikan motivasi untuk bekerja, ia akan
31

memberi pengaruh terhadap semangat atau semangat pekerja di tempat kerja.


Lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa selamat dan membolehkan
pekerja bekerja secara optimum (26).
Kepuasan kerja boleh dipengaruhinya oleh lingkungan kerjanya yang
nyaman yang menyebabkan pekerjanya bisa bekerja secara baik. adanya
gangguan atau keadaan tidak nyaman yang berpengaruh dari produktivitas
kerjanya serta kepuasan kerja pekerja akan berkurang. Dengan memberi
perhatian yang baik kepada lingkungan kerja atau mewujudkan keadaan kerja
yang bisa memberikannya motivasi dalam bekerja, ia akan memberi pengaruh
terhadap semangat pekerja ditempat kerja. Dengan kondusifnya Lingkungan
kerja bisa memberikan rasa selamat dan bisa pekerja bekerja secara optimum
(26).
Menurut asumsi peneliti bahwa Gangguan atau keadaan tidak nyaman
berpengaruh produktivitas kerja dan kepuasan kerja pekerja akan berkurangan.
Atas sebab ini, pihak pengurusan dikehendaki bisa memberikan kenyamanan
dalam bekerja dan saling mendukung rakan sekerja di dalam ruangan serta
sentiasa memerhatikan keadaan lingkungan ketika perawat bekerja. Kerja yang
mengalami ketidakpuasan pada sesuatu pekerjaan bisa memberi kesan kepada
penurunan prestasi perawat dan penurunan kesetiaan perawat supaya kerja
perawat bisa menjadi kurang optimum dan memberi kesan kepada layanan yang
kurang baik kepada pasien.
32

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. Berdasarkan dari hasil penelitian yang peneliti lakukan diketahui bahwa
dalam kepuasan perawat diketahui bahwa apabila perawat merasakan puas
maka lebih banyak beban kerjanya susuai dengan apa yang dilakukan serta
apabila perawat merasakan ketidak puasan dalam pekerjaannya maka beban
kerjanya kurang sesuai dengan apa yang dilakukannya. Dari hasil uji
statistik dalam penelitian ini dinyatakan bahwa nilai p-value = 0,002 yang
artinya ada hubungan antara variabel serta jika dilihat dari nilai OR maka
kesesuaian beban kerja mempengaruhi bagaimana kepuasan kerja sebanyak
3,7 kali.
2. Berdasarkan dari hasil penelitian yang peneliti lakukan diketahui bahwa
dalam kepuasan perawat diketahui bahwa apabila perawat merasakan puas
maka lebih banyak tidak ada yang stres serta apabila perawat merasakan
ketidakpuasan dalam pekerjaannya maka stres lebih banyak yang sedang,
berat bahkan sangat berat dengan apa yang dilakukannya. Dari hasil uji
statistik dalam penelitian ini dinyatakan bahwa nilai p-value = 0,006 yang
artinya ada hubungan antara variabel.
3. Berdasarkan dari hasil penelitian yang peneliti lakukan diketahui bahwa
dalam kepuasan perawat diketahui bahwa apabila perawat merasakan puas
maka lebih banyak lingkungan kerjanya yang mendukung dengan apa yang
dilakukan serta apabila perawat merasakan ketidakpuasan dalam
pekerjaannya maka lingkungan kerjanya kurang mendukung dengan apa
yang dilakukannya. Dari hasil uji statistik dalam penelitian ini dinyatakan
bahwa nilai p-value = 0,003 yang artinya ada hubungan antara variabel serta
jika dilihat dari nilai OR maka kesesuaian lingkungan kerja mempengaruhi
bagaimana kepuasan kerjanya sebanyak 3,6 kali.
33

B. Saran
1. Bagi Rumah Sakit
a. Keperawatan termasuk ketua ruangan diharap dapat meningkatkan peranan
serta fungsi pengurusan dalam memberi imbalan kepada perawat seperti
pemberian bonus serta dan lainnya
b. Ketua bidang keperawatan serta ketua ruangan mesti merancang dan
membuat strategi untuk meningkatkan prestasi, seperti membangunkan
program latihan keperawatan berkaitan COVID-19 dan sokongan daripada
pihak atasan seperti meluangkan masa khas untuk mendengar nasehat
perawat.

2. Bagi Perawat
a. Agar perawat dapat bekerja mengikut bidang dan kebolehan masing-masing
agar tidak terbeban dengan kerja-kerja yang disesuaikan
b. Agar perawat dapat mengaplikasikan pengurusan daya tindak yang baik
bagi mengelakkan tekanan kerja seperti sentiasa berpikiran positif dalam
melihat sesuatu masalah, coba tenang dalam menangani pelbagai masalah
dan coba belajar secara objektif tentang masalah yang berlaku.
2. Penelitian Selanjutnya
Daripada hasil kajian ini, ia boleh dijadikan rujukan dalam menjalankan
kajian lanjutan berkaitan kepuasan kerja seorang perawat yang belum dikaji
oleh penulis.
DAFTAR PUSTAKA

1. Nopita Wati NM, Juanamasta IG, Suartini NL. Gambaran Kepuasan Kerja
Perawat di Ruang Rawat Inap Rsud Wangaya Denpasar. Gaster. 2020;
2. Rupisa, Rosdiana Y, Mudayatiningsih S. Hubungan model asuhan keperawatan
profesional (MAKP) tim dengan tingkat kepuasan kerja perawat di rumah sakit
panti waluyo malang. J Nurs News. 2018;
3. Citta AB, Brasit N, Hamid N, Yusuf RM. Kepuasan kerja perawat terhadap
kinerja, pelayanan prima perawat, dan kepuasan pasien. J Mirai Manag. 2020;
4. Hikmat R, Melinda M. Hubungan Beban Kerja Dengan Kepuasan Kerja Perawat.
J Kesehat. 2020;
5. Sapar LC, Oducado RMF. Revisiting job satisfaction and intention to stay: A
cross-sectional study among hospital nurses in the Philippines. Nurse Media J
Nurs. 2021;
6. Rita Setianingrum, Rr.Tutik Sri Hariyati HP. Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana
Di Masa Pandemi Covid-19dan Variabel Yang BerhubungaN. J Telenursing.
2021;Volume 3,.
7. Bismala L, Arianty N, Farida T. Perilaku organisasi. Kumpulan Buku Dosen.
2018.
8. Tarwaka. Dasar-Dasar Keselamatan Kerja Serta Pencegahan Kecelakaan di
Tempat Kerja. Harapan Offset, Surakarta. 2016.
9. Dwiyana N, Sastria A, ... Hubungan Stres Kerja Dan Beban Kerja Dengan
Kepuasan Kerja Perawat Di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. JIKI J Ilm ….
2021;
10. Abdillah H. Pengaruh lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja perawat di ruang
rawa tinap Rumah Sakit Umum daerah Cibabat kota Cimahi tahun 2016. urnal
Ilm Kesehat dan Keperawatan. 2016;
11. Triatna C. Perilaku Organisasi dalam Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya;
2016.
12. Edy S. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana Prenada. Media
Group;
13. Wijono S. Psikologi Industri dan Organisasi: Dalam Suatu BidangGerak.
Psikologi Sumber Daya Manusia. jakarta: Kencana Prenada Media;
14. Luthans F. Perilaku Organisasi. Yogyakarta: ANDI;
15. Wibowo. Manajemen Kinerja. Jakarta: Rajawali Press;
16. Maharani R. Pengaruh Beban Kerja Terhadap Stres Kerja dan Kinerja Perawat
Rawat Inap Dalam. J Manag Rev Vol 3 Number 2 Page. 2019;
17. Arifin MZ, Alhabsji T, Utami HN. Pengaruh Beban Kerja Dan Kompensasi
Terhadap Komitmen Organisasional Dalam Upaya Meningkatkan Kinerja
Karyawan. J Bisnis dan Manaj. 2019;
18. Hastutiningsih, J.H . Pengaruh beban kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja
karyawan dimediasi stres kerja. Pros Natl Conf Appl Bus. 2019;
19. Anggit Astianto HS. Pengaruh Stres Kerja Dan Beban Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan PDAM Surabaya. J MAKSIPRENEUR. 2015;
20. Irawati R, Carollina DA. Analisis Pengaruh Beban Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Operator Pada Pt Giken Precision Indonesia. Inovbiz J Inov Bisnis.
2017;
21. Handoko. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revi. Jakarta: Bumi Aksara;
22. Yulianingsih R, Agus Y, Maftuhah M. Stres Kerja Perawat Meningkatkan Gejala
Sindrom Pramenstruasi di Rumah Sakit X Bekasi. J Epidemiol Kesehat Indones.
2020;
23. Hasanah L, Rahayuwati L, Yudianto K. Sumber Stres Kerja Perawat Di Rumah
Sakit. J Persat Perawat Nas Indones. 2020;
24. Robbins, Stephen P. TAJ. Perilaku Organisasi. 16th ed. Jakarta: Salemba Empat.;
2017.
25. Chrisnawati G, Aldino T. Aplikasi Pengukuran Tingkat Kecemasan Berdasarkan
Skala Hars Berbasis Android. J Tek Komput. 2019;
26. Badri IA. HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA
DENGAN STRES KERJA PERAWAT RUANGAN ICU DAN IGD. Hum Care
J. 2020;
27. Prasetya D, Fariz. Pengaruh Motivasi, Disiplin Kerja Dan Lingkungan Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan. J
Manag Bus Appl. 2020;
28. Sedarmayanti. Sedarmayanti. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia
Reformasi Birokrasi Dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Bandung: PT. Refika
Aditama. Refika Aditama. 2016.
29. Sedarmayanti. Manajemen Sumber Daya Manusia. Reformasi Birokrasi dan
Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Bandung: Refika Aditama; 2011.
30. Hidayat AA. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data: Contoh
Aplikasi Studi Kasus. Jakarta Salemba Med. 2017;
31. Sugiyono. Sugiyono, Metode Penelitian. Sugiyono. 2016;

Anda mungkin juga menyukai