Anda di halaman 1dari 5

RIEVIEW JURNAL KNEE CHEST POSITION

Diajukan Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Anak

Dosen : Ghulam Ahmad S.Kp., M.Kep

Disusun Oleh :

Nina Siti Wulansari

Nim : C1AB23033

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SUKABUMI

2023
NO KETERANGAN PEMBAHASAN
1. Topik PENGARUH POSISI KNEE CHEST TERHADAP KEJADIAN
SPELL
HIPOKSIK PADA TODLER DENGAN TETRALOGY OF FALLOT
DI RUANG RAWAT ANAK RS JANTUNG HARAPAN KITA
2. Peneliti Yeni Poernamasari
3. Tahun 2012
4. Hasil Hasil analisis pada penelitian terdapat perbedaan yang signifikan
terhadap saturasi oksigen antara pemberian posisi knee chest pada
kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hal ini
dikarenakan posisi knee chest dapat mengurangi aliran pirau dari kanan
ke kiri sehingga mengurangi aliran balik vena sistemik dan dapat
meningkatkan sistemic vascular resistence yang berakibat aliran darah
ke paru bartambah dan aliran darah sistemik membawa oksigen ke
seluruh tubuh juga meningkat, sehingga saturasi darah arterial pun
meningkat, lalu terjadi juga peningkatan saturasi oksigen di perifer hal
ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Park MK (2007)
bahwa pemberian posisi knee chest dapat memutus mata rantai dari
sirkulus vitious yaitu terjadi peningkatan systemic vascular resistence
sehingga menyebabkan penurunan dari systemic venous return
sehingga shunt dari kanan ke kiri berkurang yang menyebabkan
terjadinya peningkatan tekanan O2 dan penurunan tekanan CO2 di
arteri pulmonalis (PaO2). Hasil ini juga sebanding dengan penelitian
yang dilakukan oleh Li et all (2009) diadopsi dari penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Jean-Cristhope Philip (2000) yang
menyatakan bahwa pemberian posisi knee chest yang di adopsi dari
posisi squating pada penderita TOF yang mengalami spell hipoksik
dapat meningkatkan saturasi oksigen arteri sebanyak 5 % dengan p
value 0,001.
Adapun bentuk intervensi yang dilakukan oleh Li et all (2009) adalah
pemberian posisi knee chest selama 30 menit dengan masa pengamatan
saturasi oksigen selama 10 menit dibandingkan dengan posisi supine
pada klien dengan TOF yang mengalami spell hipoksik.
Hasil analisis yang lain adalah membandingkan frekuensi napas
dengan
pemberian posisi knee chest pada anak usia todler, hasil yang
didapatkan
adalah ada perbedaan yang signifikan antara frekuensi napas dengan
pemberian pemberian posisi knee chest dengan nilai p value sebesar
0,000 dan 0,000.
Hasil analisis berikutnya yaitu membandingkan frekuensi nadi dengan
pemberian posisi knee chest pada anak usia todler dengan TOF yang
mengalami spell hipoksik, hasil yang didapat yaitu ada perbedaan yang
signifikan antara frekuensi nadi dengan pemberian posisi knee chest
dengan p value sebesar 0,001 dan 0,000.
Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Maynard,
Bignall dan Kotchen (2000) yang melakukan penelitian pada bayi
dengan TOF yang mengalami spell hipoksik dilakukan posisi knee
chest jika dibandingkan dengan posisi supine nilai rata-ratanya yaitu
161,94 kali/menit pada posisi knee chest menjadi 157,51 kali/menit
pada posisi supine.
5. Kesimpulan 1. Mayoritas anak usia todler dengan TOF yang mengalami spell
hipoksik berjenis kelamin laki-laki dengan rerata usia 24 sampai 35
bulan.
2. Nilai saturasi oksigen pada kelompok intervensi dan kelompok
kontrol sifatnya setara, hal ini memudahkan dalam menentukan
hipotesa yang didapatkan karena perbedaan perlakuan antara
kelompok intervensi dengan kelompok kontrol sehingga dapat
ditentukan pengaruh atau tidaknya intervensi yang dilakukan pada
kelompok intervensi.
3. Frekuensi napas pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol
juga sifatnya setara yang juga akan mempermudah penegakkan
hipotesa jika dikaitkan dengan intervensi yang dilakukan.
4. Pada Frekuensi nadi kelompok intervensi dan kelompok kontrol
juga
mempunyai sifatnya yang setara sehingga mempermudah
penegakkan hipotesa jika dikaitkan dengan intervensi yang
dilakukan.
5. Terdapat perbedaan yang signifikan saturasi oksigen pada kelompok
intervensi dan kelompok kontrol dengan p value < alpha. Peneliti
menyimpulkan bahwa pemberian posisi knee chest pada klien
dengan TOF yang mengalami spell hipoksik efektif mempengaruhi
saturasi oksigen.
6. Pemberian posisi kneee chest dalam penelitian ini memberikan
perbedaan yang signifikan terhadap frekuensi nafas terbukti p value
< alpha. Peneliti menyimpulkan bahwa pemberian posisi knee chest
pada klien dengan TOF yang mengalami spell hipoksik efektif
mempengaruhi frekuensi nafas.
7. Untuk frekuensi nadi terdapat perbedaan yang signifikan pada
kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan p value < alpha.
Peneliti menyimpulkan bahwa pemberian posisi knee chest pada
klien dengan TOF yang mengalami spell hipoksik efektif
mempengaruhi frekuensi nadi.
DAFTAR PUSTAKA

Poenamasari, Y. (2012) PENGARUH POSISI KNEE CHEST TERHADAP KEJADIAN


SPELL HIPOKSIK PADA TODLER DENGAN TETRALOGY OF FALLOT DI
RUANG RAWAT ANAK RS JANTUNG HARAPAN KITA Fakultas Ilmu
Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta, FIK UMJ, Jl.Cempaka Putih
Jakarta Pusat 10510

Anda mungkin juga menyukai