MKLH Farmakologi 6

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Obat Bebas Terbatas


untuk memenuhi tugas mata kuliah Farmakologi

Disusun Oleh:
Kelompok 6
1. Annida Dwi Veronika 22.2.047
2. Dian Klarista 22.2.050
3. Dimas Fadlyan 22.2.051
4. Fery Septiawan 22.2.055
5. Kristina Tasya Aurora Rumagit 22.2.058
6. Sia Sabila 22.2.077
Kelas : 1B STKA

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN


ANESTESIOLOGI
POLITEKNIK INSAN HUSADA SURAKARTA
TAHUN 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Farmakologi dengan judul
makalah “Obat Bebas Terbatas” dengan tepat waktu.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dikarenakan terbatasnya
pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharap segala bentuk saran dan
masukkan yang membangun dari berbagai pihak. Kami harap sedikit pengetahuan dari makalah
ini dapat diterima dan memberikan manfaat bagi pembaca.

Surakarta, 28 Februari 2023

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB 1 PENDAHULUAN 4
1. Latar Belakang 4
2. Rumusan Masalah 4
3. Tujuan 4

BAB 2 PEMBAHASAN 5
1. Pengertian Obat Bebas Terbatas 5
2. Jenis-Jenis 5
3. Cara Penggunaan 5
4. Cara Penyimpanan 6
5. Logo Tertera 7

BAB 3 PENUTUP 8
1. Saran 8
2. Kesimpulan 8

DAFTAR ISI 9

3
BAB 1
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang digunakan
untuk mempengaruhi atau menyelediki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka
penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan, dan
kontrasepsi untuk manusia. Dikalangan masyarakat obat dikenal merupakan salah satu unsur
penting dalam pelayanan kesehatan. Namun disisi lain obat juga dapat merugikan kesehatan
bila tidak memenuhi persyaratan, bila digunakan secara tidak tepat atau bila disalah gunakan
salah satu jenis obat yaitu obat bebas terbatas.
obat bebas terbatas yaitu obat yang sebenarnya temasuk kedalam golongan obat keras
namun masih dapat dijual atau dibeli tanpa resep dokter. Penggunaannya relatif aman apabila
sesuai dengan ketentuan indikasi dan dosis yang tertera pada kemasan. Tindakan
swamedikasi menggunakan obat bebas terbatas yang dilakukan biasanya didasari atas
beberapa pertimbangan antara lain mudah dilakukan, mudah dicapai, tidak mahal, dan
sebagai tindakan alternatif dari konsultasi kepada tenaga medis, meskipun disadari bahwa
obat-obat tersebut hanya sebatas mengatasi gejala dari suatu penyakit.
2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari obat bebas terbatas?
2. Apa saja jenis-jenis obat bebas terbatas?
3. Bagaimana cara penggunaan obat bebas terbatas?
4. Bagaimana cara penyimpanan obat bebas terbatas?
5. Logo apa saja yang ada pada obat bebas terbatas?
6. Efek samping yang terjadi akibat obat bebas terbatas ?
3. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari obat bebas terbatas
2. Untuk mengetahui jenis-jenis obat bebas terbatas
3. Untuk mengetahui cara penggunaan obat bebas terbatas
4. Untuk mengetahui logo yang tertera pada obat bebas terbatas
5. Untuk mengetahui cara penyimpanan obat bebas terbatas
6. Untuk mengetahui efek samping yang terjadi akibat obat bebas terbatas

4
BAB 2
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Obat Bebas Terbatas adalah obat yang dapat dibeli secara bebas tanpa
menggunakan resep dokter, namun mempunyai peringatan khusus saat menggunakannya.
Tempat penjualan di Apotek dan Toko Obat Berijin. Obat bebas terbatas digunakan
untuk mengobati penyakit ringan yang dapat dikenali oleh penderita sendiri. Pada
dasarnya, obat bebas terbatas merupakan obat keras, namun diberi batasan pada takaran
bahannya.
2. Jenis jenis

No Nama Obat Indikasi Dosis Aturan pakai Efek samping Perhatian

Dws: 4
sdt 3x/hr
Meredakan gejala
Anak: 2
flu, demam, sakit
Anacetin sdt 3x/hr Setelah
1 kepala, hidung – –
Syr 2-6 th: 1 makan
tersumbat, bersin
sdt 3x/hr
dan batuk
<2th: ½
sdt 3x/hr

Dws Diare, mual, Penderita tukak


Bisolvon Setelah
2 Batuk mukolitik anak: 10 muntah, dan lambung, hamil,
Syr makan
mL 3x/hr gangguan GI lain laktasi

Mengatasi gejala Simpan ditempat


1-2 tetes Teteskan
Braito tetes mata kering dan Hipersensitifias sejuk dan
3 pada mata pada mata
mata menyejukkan dan alergi jauhkan dari
yang sakit yang sakit
mata anak-anak

4 Calamed / Anti alergi, 2-4x/hr Bersihkan Iritasi Hanya untuk


Caladin antiseptik setelah kulit gatal pemakaian luar
lotion mandi dan gunakan dan jangan
sehabis berikan pada
mandi pagi kulit yang
dan sore melepuh atau

5
mengelupas

Meringankan Anak: 2-6


gejala influenza th: ½-1
Mengantuk, Hati-hati untuk
seperti demam, sdt
Coparcetin Setelah gangguan fungsi gangguan
5 sakit kepala, 3-4x/hr,
syr makan hati, jantung, DM dan
hidung tersumbat 6-12 th: 1-
hipersensitivitas fungsi hati
dan bersin disertai 2 sdt 3-
batuk 4x/hari

Tidak dianjurkan
Dws: 3×1
Mengantuk, untuk anak di
tab/hr Sebelum
Demacolin Meirngankan gangguan bawah 2 tahun
6 anak 6-12 atau Setelah
tab gejala flu pencernaan, tidak untuk
th: 3×0.5 makan
insomnia, gelisah wanita hamil dan
tab/hr
menyusui

Oleskan
Fitajoint Meredakan nyeri Hanya untuk
7 2-4x/hr pada sendi –
gel sendi pemakaian luar
yang sakit

Dws: 3×1
Mengantuk, Hati-hati untuk
tab/hr
Meringankan gangguan penderita
8 Flucadex anak 6-12
gejala flu pencernaan, gangguan fungsi
th: 3×0.5
takikardi hati dan ginjal
tab/hr

Dioleskan
pada asera
Gatal, ruam, Hanya untuk
9 Hico gel Luka 2-3x/hr tepi
terbakar, alergi pemakaian luar
sekeliling
luka

10 Hufagrip Meringankan Dws anak Setelah – Hentikan


BP Syrup batuk tidak 12 th: 2 makan penggunaan jika
berdahak dan sdt 3x/hr mentebabkan
pilek Anak 6- susah tidur,
12 th: 1 jantung berdebar
sdt 3x/hr dan pusing.
tidak boleh
melebihi dosis

6
yang ditentukan

3. Cara Penggunaan
Cara menggunakan obat bebas terbatas digunakan sesuai dengan sediaan yang
ada. Dalam klinik Syifa Medica terdapat jenis obat oral yaitu obat yang masuk melalui
mulut dan masuk ke system pencernaan. Dalam penggunaannya ada obat yang diminum
sebelum makan maka digunakan 30 menit sebelum makan dan obat saat makan maka
obat diminum saat makan bersama nasi atau jenis makanan lain dan setelah makan yaitu
selang 5-10 menit setelah makanan masuk dalam tubuh. Selain itu ada penggunaan obat
sesuai frekuensi obat, dimana arti 1×1 maka obat diminum selang 24 jam, untuk arti 2×1
maka diminum selang 12 jam dalam minum satu obat ke obat lain. Jenis penggunaan lain
juga 3×1 berarti dalam penggunaannya diminum setiap obat dengan selang 8 jam.

Penggunaan lain yaitu obat topikal seperti jenis salep, krim, dan gel. Penggunaan
jenis sediaan ini digunakan dengan ketentuan kulit atau tempat yang akan diberikan obat
harus bersih terlebih dahulu baru diberikan jenis obat dengan dioles tipis-tipis atau sesuai
edukasi apoteker. Penggunaan obat harus dilakukan dengan benar dan sesuai dengan
aturan yang tertera dalam etiket.
4. Cara Penyimpanan
Cara menyimpan obat bebas sesuai juga jenis sediaan yang ada sesuai yang ada
dalam kemasan, fungsi penyimpanan ini juga akan mempengaruhi keefektifan obat
tersebut. Obat dengan penyimpanan suhu ruang maka cukup disimpan di suhu ruang
antara suhu 25-300C dan untuk yang berada di suhu ruangan adalah jenis sediaan tablet
atau sirup. Namun berbeda untuk jenis obat suppositoria berada di lemari pendingin
(bukan freezer) agar tidak meleleh. Penyimpanan obat berfungsi agar obat yang kita akan
konsumsi tidak rusak maka banyak obat yang tidak boleh terpapar oleh sinar matahari
secara lansgung dan disimpan ditempat tertutup dan kering serta harus dijauhkan oleh
jangkaian anak-anak.

7
Penyimpanan ini akan berpengaruh dengan kualitas obat nantinya. Beyond Use
Date (BUD) yaitu batas waktu penggunaan produk obat atau tanggal yang digunakan
untuk menunjukkan kestabilan obat dan memperhitungkan berapa lama suatu obat stabil
setelah didistribusikan (*dibuka kemasannya) dan masing2 obat berbeda tergantung
bentuk sediaan obat yang ada. Menurut USP795 dijabarkan sebagai berikut terkait
penyimpanan obat dengan kasus BUD:
Untuk formula non-aqueous dan solid formation – (tidak cair dan sediaannya
padat, misal tablet atau puyer)Dibuat dari sediaan obat jadi tidak lebih dari 25% dari
waktu kadaluarsa masing-masing bahan atau 6 bulan dari waktu peracikan, manapun
yang lebih dulu tercapai.
Dibuat dari zat aktif, tidak lebih dari waktu kadaluarsa masing-masing bahan atau
6 bulan dari waktu peracikan, manapun yang lebih dahulu tercapai.
Untuk formula oral mengandung air – (masuk melalui mulut dan cair, misal sirup, elixir,
suspensi) Tidak lebih dari 14 hari, disimpan dalam suhu dingin (2-8 derajat celcius).
Untuk formula topikal/dermal yang mengandung air, untuk cairan mukosal, dan untuk
sediaan semisolid – (untuk produk ke kulit, mengandung air, atau sediaan semi padat,
misal salep, krim, pasta, gel) tidak lebih dari 30 hari.
Dalam proses membuang obat ini memiliki syarat yaitu dibuang Ketika obat telah
kadaluarsa atau rusak maka obat tidak boleh untuk dikonsumsi lagi dan perlu dibuang.
Pembuangan obat tidak boleh dilakukan secara sembarangan agar tidak disalahgunakan
atau juga dimakan oleh orang yang tidak tau. Maka obat yang akan dibuang maka
kemasannya terlebih dahulu dibuka, obat dibuang dalam rendaman air, lalu dipendam
dalam tanah.
5. Logo Tertera

8
Obat bebas terbatas memiliki logo berupa lingkaran biru dengan tepi hitam. Arti logo ini
menunjukkan arti bahwa obat yang diterima merupakan golongan obat yang aman tetapi
harus diperhatikan peringatan yang berada dalam kemasannya. Peringatan ini beripa
adanya persegi panjang warna hitam berukuran panjang 5 cm dan lebar 2 cm dengan
pemberitahuan berwarna putih sebagai berikut:

1.P no 1, Awas Obat Keras Bacalah aturan memakainya. Contohnya : obat batuk dan
pilek

2.P no 2, Awas Obat Keras, Hanya untuk kumur jangan ditelan. Contohnya : obat ini
adalah obat kumur yang mengandung povidon iodin.

3.P no 3, Awas Obat Keras, Hanya untuk bagian luar badan. Contohnya : salep untuk
mengatasi infeksi jamur pada kulit.
4.P no 4, Awas Obat Keras, Hanya untuk dibakar.contohnya : sediaan untuk obat asma
(berbentuk rokok) à sudah tidak ada

5.P no 5, Awas Obat Keras, Tidak boleh ditelan. Contohnya :Sediaan obat Sulfanilamid
puyer 5 g steril à antibiotik untuk infeksi topikal/kulit termasuk untuk infeksi vagina
Sediaan ovula

6.P no 6, Awas Obat Keras, Obat wasir jangan ditelan. Contohnya : obat-obatan
suppositoria yang dimasukkan melalui anus.

6. Komplikasi
1. Efek samping obat bebas
Semua jenis obat memang dapat menyebabkan efek samping. Namun, penggunaan obat
yang tidak sesuai dengan takaran atau dosis dapat meningkatkan risiko terjadinya efek
samping. Oleh karena itu, pastikan untuk membaca terlebih dahulu aturan penggunaan
obat dan konsumsi obat secara tepat.

2. Kontraindikasi obat bebas


Tidak hanya menimbulkan efek samping, beberapa jenis obat bebas terkadang tidak boleh
dikonsumsi oleh orang yang memiliki penyakit atau kondisi medis tertentu.
3. Interaksi obat

9
Interaksi obat bisa terjadi karena cara minum obat yang kurang tepat. Misalnya, konsumsi
obat bebas bersamaan dengan obat-obatan lain, suplemen, produk herbal, minuman
beralkohol, atau makanan tertentu. Efek interaksi obat bisa membuat obat bebas tidak
bekerja dengan efektif di dalam tubuh.
4. Dosis penggunaan obat tidak tepat
Konsumsi dengan dosis tidak tepat, terlalu sering, dan terlalu banyak melebihi
takaran yang disarankan dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Penggunaan
obat bebas yang melebihi dosis atau lama pemakaian bisa berisiko menimbulkan
beberapa efek samping berikut ini:
 Detak jantung dan tekanan darah tidak stabil, baik menurun atau meningkat
 Rasa kantuk
 Kebingungan
 Nyeri dada
 Sesak napas
 Gangguan pencernaan, seperti diare, konstipasi, dan nyeri perut
 Keracunan
 Kejang
 Muntah darah
 Kerusakan organ tubuh, seperti hati dan ginjal
 Koma
 Kematian

5. Risiko penggunaan obat bebas pada kelompok tertentu


Tidak semua jenis obat bebas dapat diberikan untuk anak-anak dan lansia. Hal ini
disebabkan karena tubuh mereka merespons obat secara berbeda daripada orang dewasa
pada umumnya. Selain itu, penggunaan obat bebas tanpa konsultasi ke dokter bagi ibu
hamil dan menyusui juga bisa membahayakan kondisi bayi.

10
BAB 3
PENUTUP
1. Saran
2. Kesimpulan

11
Daftar Pustaka
https://www.kompas.com/sains/read/2022/02/06/163000723/yuk-kenali-tanda-warna-
pada-obat-menurut-kementerian-kesehatan?page=all
https://iain-surakarta.ac.id/mengenal-obat-bebas-terbatas/
https://dkk.sukoharjokab.go.id/read/penggolongan-obat-dan-cara-mendapatkannya
https://www.alodokter.com/risiko-mengonsumsi-obat-bebas

12

Anda mungkin juga menyukai