Anda di halaman 1dari 5

NAMA : HAYATUL FINA

NIM : 220410150
JURUSAN : PGSD
MATA KULIAH : STRATEGI PEMBELAJARAN SD
NAMA DOSEN : CUT KUMALA SARI, S.E., M.Pd

LEMBAR TUGAS
PERTANYAAN DAN JAWABAN

Buatlah sebuah studi kasus dan penyelesaiannya berdasarkan jenis-jenis strategi


pembelajaran. (konteks siswa sekolah dasar)

Penerapan Strategi Pembelajaran Cooperative Learning dan Jenis-Jenis


Penyelesaiannya
(Studi Kasus SD Muhammadiyah Kota langsa)

Di SD Muhammadiyah Kota Langsa, penerapan strategi pembelajaran


Cooperative Learning telah membawa dampak positif yang signifikan terhadap
proses pembelajaran. Salah satu jenis Cooperative Learning yang diterapkan
adalah "Tim Pembelajaran" di mana siswa bekerja secara kolaboratif dalam
kelompok tetap untuk mencapai tujuan pembelajaran bersama. Hal ini terlihat dari
peningkatan interaksi sosial dan saling bantu antar siswa. Selain itu, metode
"Jigsaw" juga menjadi bagian integral dari pendekatan pembelajaran ini. Dalam
kasus ini, siswa belajar bagian-bagian tertentu dari materi dan kemudian berbagi
pengetahuan mereka dengan anggota kelompok lain. Hasilnya, siswa
menunjukkan peningkatan pemahaman materi dan keterampilan presentasi
mereka. Dengan memastikan instruksi yang jelas, memonitor kemajuan
kelompok, dan memberikan umpan balik konstruktif, SD Muhammadiyah Kota
Langsa berhasil memaksimalkan potensi Cooperative Learning dalam
meningkatkan keterlibatan siswa dan hasil pembelajaran mereka. Pendekatan ini
juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk membangun keterampilan sosial
dan kognitif yang esensial dalam perkembangan akademik mereka.
Di SD Muhammadiyah Kota Langsa, penerapan strategi pembelajaran
Cooperative Learning telah menjadi landasan kuat dalam meningkatkan kualitas
pendidikan. Salah satu jenis Cooperative Learning yang diterapkan adalah
"Pasangan Tim". Siswa bekerja berpasangan untuk membicarakan dan
memecahkan masalah. Dengan memberikan panduan yang jelas dan mendorong
komunikasi aktif antara pasangan, siswa di SD Muhammadiyah Kota Langsa
dapat saling belajar dan memperdalam pemahaman mereka atas berbagai topik
pembelajaran. Selain itu, pendekatan "Diskusi Berkelompok" juga terbukti efektif
di sekolah ini. Siswa-siswa diajak untuk berdiskusi dalam kelompok kecil guna
memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan yang kompleks. Dengan
memastikan bahwa setiap anggota kelompok memiliki kesempatan untuk
berbicara dan berkontribusi, pembelajaran menjadi lebih inklusif dan partisipatif.
Melalui penerapan strategi-strategi Cooperative Learning ini, SD Muhammadiyah
Kota Langsa mendorong siswa-siswa untuk berkolaborasi secara aktif,
membangun keterampilan sosial, dan memperdalam pemahaman mereka atas
berbagai konsep pembelajaran.
Hasil dari penerapan strategi pembelajaran Cooperative Learning di SD
Muhammadiyah Kota Langsa sangat menggembirakan. Para siswa menunjukkan
peningkatan yang signifikan dalam keterlibatan aktif, pemahaman materi, dan
kemampuan bekerja sama. Mereka belajar untuk mendengarkan pandangan dari
teman sekelompok dan memecahkan masalah bersama-sama. Selain itu,
keterampilan presentasi dan komunikasi siswa juga mengalami perkembangan
positif berkat pendekatan "Jigsaw" dan "Tim Pembelajaran". Dengan memberikan
struktur yang jelas dan memastikan bahwa setiap anggota kelompok terlibat, guru
di SD Muhammadiyah Kota Langsa berhasil menciptakan lingkungan
pembelajaran yang inklusif dan memotivasi. Dengan terus mengintegrasikan
Cooperative Learning ke dalam kurikulum, sekolah ini membantu siswa
membangun fondasi kuat dalam pemahaman materi dan keterampilan sosial yang
akan membawa dampak positif dalam perkembangan akademik mereka.
Dalam penerapan Cooperative Learning, terdapat beberapa strategi
penyelesaian yang dapat membantu memaksimalkan efektivitas pembelajaran
kelompok. Berikut adalah beberapa jenis penyelesaian yang penting untuk
diperhatikan:
1. Pemantauan Guru:
 Deskripsi: Guru memantau dan mengawasi aktivitas kelompok untuk
memastikan semua anggota terlibat dan tujuan pembelajaran tercapai.
 Penyelesaian: Guru memberikan arahan tambahan jika diperlukan,
memberikan umpan balik positif, dan memotivasi kelompok untuk bekerja
sama.
2. Refleksi dan Evaluasi Bersama:
 Deskripsi: Setelah kegiatan Cooperative Learning selesai, anggota
kelompok bersama-sama mengevaluasi kinerja mereka sendiri dan
kelompok.
 Penyelesaian: Memastikan semua anggota kelompok berpartisipasi aktif
dalam refleksi, mendorong diskusi terbuka, dan membantu siswa
mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki.
3. Rotasi Peran dan Tanggung Jawab:
 Deskripsi: Siswa bergantian mengambil peran dan tanggung jawab tertentu
dalam kelompok.
 Penyelesaian: Memastikan bahwa setiap anggota kelompok memiliki
kesempatan untuk memainkan berbagai peran, sehingga mereka dapat
mengembangkan berbagai keterampilan.
4. Pertanyaan dan Diskusi Terbimbing:
 Deskripsi: Guru menyediakan pertanyaan atau topik diskusi yang
memandu kelompok dalam memecahkan masalah atau memahami materi.
 Penyelesaian: Memastikan pertanyaan atau topik diskusi dirancang dengan
baik untuk mempromosikan pemahaman yang mendalam dan kolaborasi
yang efektif.
5. Penilaian Peer-to-Peer:
 Deskripsi: Siswa menilai kinerja anggota kelompok mereka sendiri dan
rekan-rekannya.
 Penyelesaian: Memastikan kriteria penilaian jelas, adil, dan dipahami oleh
semua anggota kelompok. Memberikan panduan tentang memberikan
umpan balik konstruktif.
6. Penetapan Tujuan dan Evaluasi Progresif:
 Deskripsi: Anggota kelompok bersama-sama menetapkan tujuan
pembelajaran dan secara berkala mengevaluasi kemajuan mereka.
 Penyelesaian: Mendorong siswa untuk mengidentifikasi tujuan yang
realistis dan memberikan waktu untuk refleksi dan penyesuaian tujuan.

REFERENSI :
Johnson, D. W., Johnson, R. T., & Smith, K. A. (2014). Cooperative Learning:
Improving University Instruction By Basing Practice On Validated
Theory. Journal on Excellence in College Teaching, 25(3&4), 85-118.
Kagan, S. (1994). Cooperative Learning. San Juan Capistrano, CA: Kagan
Cooperative Learning.
Slavin, R. E. (2014). Cooperative Learning and Academic Achievement: Why
Does Groupwork Work? Anales de Psicología / Annals of Psychology,
30(3), 785-791.
Johnson, D. W., & Johnson, R. T. (2009). An Educational Psychology Success
Story: Social Interdependence Theory and Cooperative Learning.
Educational Researcher, 38(5), 365-379.
Gillies, R. M. (2016). Cooperative Learning: Review of Research and Practice.
Australian Journal of Teacher Education, 41(3), 39-54.
Aronson, E., Blaney, N., Stephan, C., Sikes, J., & Snapp, M. (1978). The Jigsaw
Classroom. Beverly Hills, CA: Sage.

Anda mungkin juga menyukai