Anda di halaman 1dari 10

SEJARAH

PERKEMBANGAN

FIQH
MAWARIS
MATAKULIAH HUKUM WARIS
IAIN ZAWIYAH COT KALA LANGSA
PROGRAM STUDI HUKUM PIDANA ISLAM
FAKULTAS SYARIAH

NAMA : RIANTO
NIM : 2042020010
SEMESTER/UNIT : 6 / 1
DOSEN PENGAMPU : ZAINAL MUTTAQIN, M.H.I
TIGA SEBAB JALUR MENERIMA WARISAN

SEDARAH SUMPAH DAN JANJI SETIA PENGADOPSIAN ANAK

QS. An-Nisa’ ayat 33 di nasakh QS. Al-Ahzab ayat 4 dan 5


QS. An-Nisa ayat 7
dalam QS. Al-Ahzab ayat 6 dipertegaskan dalam QS. Al-
Anfal ayat 75
WARISAN KARENA SEBAB SEDARAH

Sedarah hanya untuk Tidak diberikan kepada


laki-laki anak-anak

Perempuan berhak
Sebab menerima mendapatkan warisan
warisan ini sudah menurut bagian telah
menjadi ketentuan Allah ditetapkan

“Bagi laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan kedua orang tua dan kerabatnya, dan bagi perempuan ada hak
bagian (pula) dari harta peninggalan kedua orang tua dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bagian telah
ditetapkan” (Q.S An-Nisa Ayat 7)
WARISAN KARENA SEBAB SUMPAH DAN JANJI
SETIA

Statusnya sebagai ahli waris Setelah terlaksanakan sumpah


01 apabila mereka sudah 02 janji setia maka pihak tersebut
mengucapkan kalimat sumpah harus menerima konsekuensi
janji

Konsekuensinya adalah apabila


salah satu dari pihak tersebut Penerimaan jalur warisan ini
03 meninggal dunia maka pihak 04 awal-awal tahun datangnya islam
lainnya berhak menerima 1/6 masih berlaku Q.S An-Nisa ayat
kadar bagian dari harta warisannya 33
KALIMAT SUMPAH JANJI Q.S AN-NISA AYAT 33

“Dan untuk masing-masing (laki-laki dan perempuan)


kami telah menetapkan para ahli waris atas apa yang
ditinggalkan oleh kedua orang tuanya dan karib
kerabatnya. Dan orang-orang yang kamu telah bersumpah
setia dengan mereka, maka berikanlah kepada mereka
bagiannya. Sungguh, Allah maha menyaksikan segala
sesuatu.”
WARISAN KARENA SEBAB PENGADOBSIAN
ANAK

 Pengadobsian anak sudah dikenal pada masa jahiliyah


 Anak angkat diutamakan yang sudah dewasa mampu untuk berperang dan mampu menghidupi keluarganya
 Anak yang sudah diangkat maka sudah dianggap anak sendiri
 Anak angkat di masa jahilyah diakui memiliki hak bagian warisan dari ayah angkatnya apabila meninggal dunia
 Pada awal mula kedatangan islam tradisi mengakui anak angkat seperti anak kandung ini masih belum diatur.
 Melalui QS. Al-Ahzab ayat 4 dan 5 diketahui bahwa anak angkat itu tetaplah anak angkat dan tidak sama dengan
anak kandung dari segi nasab dan panggilannya
 Status hak warisnya pun tidak layak disamakan dengan anak kandung
 Dipertegaskan dalam Q.S Al-Anfal Ayat 75 bahwsannya salah satu sebab saling mewarisi dalam Islam adalah
sebab nasab/kekerabatan bukan karena sebab persaudaraan antara kaum muhajirin dan anshar dan bukan pula
karena sebab pengadopsian anak.
NASAKH Q.S Al-AHZAB AYAT 6

“Nabi itu lebih utama bagi orang-orang mukmin dibandingkan diri mereka sendiri dan
istri-istrinya adalah ibu-ibu mereka. orang-orang yang mempunyai hubungan darah
satu sama lain lebih berhak (waris-mewarisi) didalam kitab allah daripada orang-
orang mukmin dan orang-orang muhajirin, kecuali kalau kamu hendak berbuat baik
kepada saudara-saudaramu (seagama). Demikianlah telah tertulis dalam kitab
(Allah).”
KESIMPULAN

Dalam sejarah perkembangan fiqh mawaris Pada masa jahiliyah perpindahan hak
kepemilikan harta melalui jalur warisan terjadi karena sebab-sebab nya ada 3 yaitu :
1. Menerima warisan karena sebab sedarah (Nasab) / Q.S An-Nisa ayat 7
2. Menerima warisan karena sebab sumpah dan janji setia / QS. An-Nisa’ ayat 33
3. Menerima warisan karena sebab pengadobsian anak / Q.S An-Anfal ayat 75
Thanks!
Does anyone have any questions?
riantoiainzck@gmail/com
0822-7582-1107

Anda mungkin juga menyukai