HUKUM WARIS
PROGRAM MAGISTER KENOTARIATAN
FHUI
DOSEN
1 28 Agst / Pembukaan
1 Sept
Garis-garis Hukum Kewarisan Islam: bagian warisan anak, orang
tua, duda, janda, mawali, saudara.
2 4 Sept / Bagian warisan bagi anak, orang tua, duda, janda, radd, awl
8 Sept
3 11 Sept / Bagian warisan bagi cucu, dzawil-arham, ahli waris pengganti
15 Sept
4 18 Sept / Bagian warisan bagi saudara
22 Sept
5 25 Sept / Bagian warisan bagi kakek dan nenek
29 Sept
SESSI TANGGAL POKOK BAHASAN
1. Kehadiran
2. Tugas
3. Ujian Hukum Kewarisan Islam
4. Ujian Hukum Waris Barat
LITERATUR
Syarat sebagai
‘ashabah adalah
Ashabah: harus satu ‘usbah
golongan ahli dengan Pewaris,
waris yang yaitu kelompok
Zawil-Furud keluarga yang
mendapat mempunyai garis
bagian keturunan lelaki
atau garis
terbuka. keturunan
patrilineal.
ASHABAH ADA 3 MACAM:
• orang yang menjadi asabah karena dirinya
Ashabah Binafsihi sendiri: (i) anak lelaki, (ii) ayah, (iii)
saudara lelaki.
Zawil-Arham (zul-arham)
Zul-Arham dapat tampil sebagai ahli
• secara terminologi berarti waris jika Pewaris TIDAK
mempunyai hubungan darah dengan MENINGGALKAN AHLI WARIS zul-
Pewaris. Dalam pengertian Hukum fara’id (karena HUBUNGAN DARAH)
Kewarisan Islam, zul-arham ialah dan ‘ASABAH, terkecuali dengan AHLI
orang yang mempunyai hubungan WARIS zul-fara’id karena
HUBUNGAN SEMENDA (JANDA,
darah melalui perempuan saja.
DUDA).
GOLONGAN AHLI WARIS
MENURUT KHI • KHI tidak menentukan secara tegas bagian warisan
bagi ‘ashabah maal-gairi (lihat garis-garis hukum
warisan bagi saudara, tafsiran Neng Djubaedah atas
Pasal 182 KHI, dalam buku yang ditulis Neng
Djubaedah dan Yati N. Soelistijono, Hukum Kewarisan
Ashabah. Islam di Indonesia, Badan Penerbit FHUI, 2008, hlm.
116-177);
Keutamaan Keempat:
1. Janda /Duda sebagai zawil-
furud ((Q.4:12);
Keutamaan Ketiga: 2. Mawali untuk Ibu (Q.4:11e);
1. Ibu sebagai zawil-furud 3. Mawali untuk Ayah
(Q.4:11e);
(Q.4:11e).
2. Ayah sebagai zul-qarabat
(Q.4:11e);
3. Janda /Duda sebagai zawil-furud
((Q.4:12).
KELOMPOK AHLI WARIS
MENURUT KHI
2. PASAL 177 jo. SEMA No. 2/1994: 6.PASAL 181: SAUDARA SEIBU (MA-RI: SEKANDUNG,
Ayah bersama Anak = 1/6 SEAYAH, SEIBU bersama IBU):
Ayah bersama Suami dan Ibu = 1/3 SEORANG SAUDARA LELAKI / PEREMP = 1/6;
Ayah = asabah, tidak dtentukan KHI 2 SAUDARA LELAKI DAN/ATAU PEREMP atau LEBIH = 1/3
BAGI RATA (BERSYARIKAH)
Awl terjadi ketika kasus kewarisan terdiri dari: isteri, ibu, ayah, 2 anak Radd terjadi ketika kasus kewarisan terdiri dari: isteri, ibu, satu
perempuan. anak perempuan.
SUMBER HUKUM: Istri = 1/8 = 3/24 = 12/96 (KHI juncto MA: JANDA/DUDA TIDAK
Ali Bin Abi Thalib (Mimbariyah) DAN Umar Bin Khatab: MENDAPAT RADD)
isteri = 1/8 = 3/24; ibu = 1/6 = 4/24 = 16/96
ibu = 1/6 = 4/24 ; satu anak perempuan = ½ = 12/24 =48/96.
ayah = 1/6 = 4/24; Jumlah = 19/24. Sisa harta = 5/24
dua anak perempuan = 2/3 = 16/24.
jumlah = 27/24 Terjadi ketekoran harta warisan
PENYELESAIAN ‘AWL: CARA MENGHITUNG RADD:
Istri = 3/24 3/27; IBU : ANAK PEREMPUAN = 4/24 : 12/24= 4 : 12 = 1 : 3
ibu = 4/24 4/27; RADD U/ IBU = 1/4 X 5/24 = 5/96
ayah = 4/24 4/27; IBU = 16/96 + 5/96 = 21/96
dua anak perempuan = 16/24 16/27 RADD ANAK PEREMPUAN = 3/4 X 5/24 = 15/96
ANAK PEREMPUAN = 48/96 + 15/96 = 63/96.
TOTAL = 3/27 + 4/27 + 4/27 + 16/27 = 27/27 TOTAL = 12/96 + 21/96 + 63/96 = 96/96