DAN AL
HIRMAN
Dimas Saputra (203200)
Windy Ferdiya Sari (2032009)
Pengertian waris
Secara garis besar definisi warisan adalah perpindahan
berbagai hak dan kewajiban tentang kekayaan seseorang
yang meninggal dunia kepada orang lain yang masih hidup
dengan memenuhi syarat dan rukun dalam mewarisi.
Sebab-Sebab Terjadinya Kewarisan
1. Pernikahan
2. Nashab
3. Wala’
Hujub dalam Back
Kewarisan
al-hujub menurut kalangan ulama
faraid adalah menggugurkan hak
ahli waris untuk menerima waris,
Islam
baik secara keseluruhannya atau
sebagian saja disebabkan adanya
orang yang lebih berhak untuk
menerimanya
1. Al-Hujub bil Washfi
terbagi dua macam
Al-hajb bil washfi berarti orang yang terkena hajb
tersebut terhalang dari mendapatkan hak waris
secara keseluruhan, atau hak waris mereka menjadi
gugur.
Ada empat keadaan yang telah disepakati oleh ulama madzhab empat, yang bisa menyebabkan seorang ahli waris
tidak memperoleh harta warisan dan satu lagi masih dipertentangkan yaitu:
1. Pembunuhan 2. Perbudakan
5. Anak Zina
Hujub dalam Back
Kewarisan
2. Al-Hujub bi asy-Syakhshi
1
Orang yang diberi bagian menjadi lebih sedikit, seperti
berpindahnya bagian suami dari setengah menjadi seperempat
karena anak berpindahnya bagian ibu dari sepertiga menjadi
2
Dari ashabah menjadi ashabah yang lebih sedikit,
seperenam karena anak dan sejumlah saudara-saudara laki-laki dan seperti saudara perempuan sekandung atau seayah
saudara-saudara perempuan, perpindahan bagian anak perempuan dengan anak perempuan atau anak perempuan
dari anak laki-laki dari setengah menjadi seperenam karena adanya dari anak lakilaki, jika perempuan itu bersama
seorang anak perempuan, perpindahan bagian istri dari seperempat dengan saudara laki-lakinya. Maka, bagiannya
menjadi seperdelapan karena anak, perpindahan bagian saudara dari ashabah menjadi ashabah yang lebih sedikit
perempuan seayah dari setengah menjadi seperenam dengan adanya karena adanya saudara laki-laki. Dari fardh
seorang saudara perempuan sekandung. menjadi ashabah, seperti anak perempuan dengan
anak laki-laki. Bagiannya berpindah dari fardh
menjadi ashabah yang lebih sedikit.
Play!
Back
4
Dari ashabah menjadi fardh seperti ayah atau
kakek ketika tidak ada ayah, dengan anak laki-
laki atau anak laki-laki dari anak laki-laki.
3
Dari fardh menjadi ashabah, seperti anak perempuan dengan anak
laki-laki. Bagiannya berpindah dari fardh menjadi ashabah yang
5
lebih sedikit. Muzahamah (keruwetan) dalam furudh, seperti
masalah-masalah aul. Di sini ada tambahan dalam
bagian penghitungan, pengurangan dalam bagian
yang diperoleh.
Play!
1)Kakek dengan ayah.
b. Hujub Hirman
2)Beberapa nenek dengan ibu.
seseorang terhijab dari warisan 3)Anak laki-laki dari anak laki-laki dengan anak laki-laki.
sama sekali. Maka, dia menjadi
seperti orang yang terhalang 4)Anak-anak perempuan dari anak laki-laki dengan dua orang
anak perempuan dan anak laki-laki.
f) Anak perempuan dari anak laki-laki, terhijab hirman oleh ahli g) Seorang saudara
waris anak yang laki-laki, baik perempuan itu bersama dengan perempuan
ashabah atau tidak. Dia juga terhijab oleh dua orang anak sekandung, terhijab
perempuan atau lebih kecuali jika dia bersama dengan ahli dengan hijab hirman
oleh anak laki-laki,
waris ashabah yang sederaiat dengannya atau lebih rendah. Jika anak laki-laki dari
dia terhalang warisan maka dia dalam undang-undang Mesir anak laki-laki
mendapatkan wasiat wajib. meskipun ke bawah,
juga oleh ayah baik
dia bersama dengan
saudara sekandung
atau tidak.
Next