Anda di halaman 1dari 20

Hukum Kewarisan Islam

(Muhammad Abduh, M.H.I, CM)

• Hukum kewarisan adalah hukum yang mengatur tentang


pemindahan hak kepemilikan harta peninggalan.

• Pewaris adalah orang yang mewariskan hartanya ketika


meninggal.

• Ahli waris adalah orang yang mempunyai hubungan darah,


perkawinan, beragama islam dengan pewaris dan tidak
terhalang oleh hukum untuk mendapatkan waris.

• Tirkah adalah harta kekayaan yang ditinggalkan oleh si mayit


untuk dibagikan kepada ahli waris.
Sumber Hukum Waris
Pasal 171
(pengertian waris,
ahli waris tirkah,
wasiat, hibah, anak
Surat An-Nisa : 7 angkat, baitul mal)

Surat An-Nisa : 8 Pasal 172


Ahli Waris
KHI
Surat An-Nisa : 9
Pasal 176 - 182
Al –Qur’an Besarmya bagian
Buku I Tentang
(Normatif) Surat An-Nisa : 10 Perkawinan 19 Bab 170 Pasal 192 - 193
Pasal Aul Dan Radd
Surat An-Nisa : (Pasal 1 s/d 170)
11-12 Buku II Tentang Pasal 194 - 209
Kewarisan 6 Bab 43 Wasiat
Surat An-Nisa :
Pasal
13-14
(Pasal 171 s/d 214) Pasal 210 - 214
Surat An-Nisa : Hibah
176 Buku III Tentang Wakaf
5 Bab 12 Pasal
(Pasal 215 s/d 228)
• Dari Abu Hurairah Rosul Bersabda : Wahai Abu Hurairah
belajarlah ilmu faraidh, kemudian ajarkanlah, sesungguhnya ilmu
faraidh itu adalah setengah ilmu yang dilupakan oleh umatku dan
ilmu pertama yang ditinggalkan oleh umatku. (HR. Ibnu Majah)

• Ibnu Abas berkata : Nabi Muhammad SAW bersabda : berikanlah


jatah warisan yg telah ditentukan itu kepada yg berhak. Adapun
sisanya, maka bagi pewaris laki-laki yg paling dekat nasabny. (HR.
Bukhari dan Muslim).

• Orang muslim tidak tidak mewarisi dari orang kafir, dan orang
kafir tidak mewarisi dari orang muslim. (HR. Bukhari Muslim).
Asas-asas kewarisan
• Asas ijbari yaitu bahwa peralihan harta seseorang yang telah meninggal
dunia kepada yang masih hidup berlaku dengan sendirinya.

• Asas bilateral yaitu seseorang itu berhak menerima waris dari kedua belah
pihak baik keluarga laki-laki ataupun keluarga perempuan.

• Asas individual yaitu bahwa harta warisan dapat dibagi pada masing-masing
ahli waris untuk dimiliki secara seorangan.

• Asas keadilan berimbang yaitu keseimbangan antara hak dan kewajiban dan
keseimbangan antara yang diperoleh dengan keperluan dan kegunaan.

• Asas Kematian yaitu asas yang menyatakan bahwa kewarisan itu ada kalau
ada yang meninggal.
Sebab-sebab menerima
dan terhalang mendapatkan waris

• Sebab-sebab menerima waris:


1. Sebab keturunan, seperti anak, cucu, ayah, ibu
2. Sebab pernikahan
3. Sebab memerdekakan hamba (perbudakan)
4. Sebab hubungan se Aqidah

• Sebab gugurnya mendapatkan waris


1. Karena hamba sahaya, yakni seorang hamba tidak dapat mewarisi harta kekayaan
tuannya.
2. Karena pembunuhan
3. Karena murtad
4. Karena berlainan Agama
Maqashid Asy Syariah
(Tujuan Syariah)

Memelihara Agama (‫) حفضا ا لدين‬

Memelihara Jiwa (‫)حفضا ا لنفس‬

Memelihara Aqal (‫)حفضا ا لعقل‬

Memelihara Keturunan (‫)حفضا ا لنسل‬

Memelihara Harta (‫) حفضا ا لمل‬


Jenis ahli waris Laki-laki dan Perempuan
Jenis Ahli Waris Laki-laki : Jenis Ahli Waris Perempuan:
1. Anak laki-laki 1. Anak perempuan
2. Cucu laki-lak 2. Cucu perempuan
3. Ayah 3. ibu
4. Kakek dari pihak ayah 4. Nenek pihak ayah
5. Saudara laki-laki kandung 5. Nenek pihak ibu
6. Saudara laki-laki yang seayah 6. Saudara perempuan kandung
7. Saudara laki-laki yang seibu 7. Saudara perempuan yang seayah
8. Anak laki-laki dari saudara laki-laki kandung 8. Saudara perempuan yang seibu
9. Anak laki-laki dari saudara laki-laki seayah 9. Isteri
10. Paman dari pihak ayah kandung 10. Seorang muslimat yang
11. Paman dari pihak ayah yang seayah memerdekakan si mayit
12. Anak laki-laki dari paman pihak ayah
kandung
13. Anak laki-laki dari paman pihak ayah yang
seayah
14. Suami
15. Seorang muslim yang memerdekakan
hamba
3 Macam-macam Golongan Kekeluargaan
1. Patrilineal : bahwa hanya anak laki-laki saja yang menjadi ahli
waris (tanah gayo, alas, batak, ambon, irian, timor, bali).

2. Matrilineal : semua anak dari suami-istri keturunannya hanya


dianggap kepunyaan ibunya saja bukan punya ayahnya, jika
suami meninggal dunia maka yang menjadi ahli warisnya adalah
saudara-saudara perempuan beserta anak-anak mereka.
(minangkabau).

3. Parental : Tidak ada perbedaan antara suami-istri kedudukan


dalam keluarga, sifat kekerabataan bilateral inilah yg sangat
dominan di seluruh indonesia seperti di (jawa, madura,
sumatera, riau, sumsel, kalimantan, sulawesi, ternate dan
lombok).
Penetapan Ahli Waris

1. Keturunan garis ke atas dari orang yang


meninggal : ayah, ibu, kakek dan nenek.
2. Keturunan garis ke bawah dari orang yang
meninggal : anak, cucu dan seterusnya.
3. Keturunan garis ke samping dari orang yang
meninggal : saudara, paman, bibi.
4. Keluarga karena perkawinan : Suami dan Istri
Furudhul Muqodaroh adalah para ahli waris yang mendapat
bagian harta waris yang sesuai dengan kadar yang telah
ditentukan dalam syariat islam.

1/2
1/8 1/3
Furudhul
Muqodaroh

1/6 1/4
2/3
Bagian Ahli Waris 1/2 Bagian Ahli Waris 1/3 Bagian Ahli Waris 2/3
1. Anak perempuan 1. Ibu 1. Anak perempuan lebih
2. Cucu perempuan tunggal dari 2. Dua orang atau lebih dari satu
anak laki-laki saudara laki/perempuan 2. Dua cucu perempuan dari
3. Saudara perempuan tunggal seibu anak laki-laki
kandung 3. Dua saudara perempuan
4. Suami seayah
5. Saudara perempuan tunggal 4. Dua saudara perempuan
seayah kandung

Bagian Ahli Waris 1/4 Bagian Ahli Waris 1/6 Bagian Ahli Waris 1/8
1. suami 1. ayah 1. istri
2. istri 2. Ibu
3. Kakek
4. Nenek
5. Cucu perempuan dari
anak laki-laki
6. Saudara perempuan
seayah
7. Saudara seibu baik
laki/prm sendiri
Ashabah
• Ashabah Adalah ahli waris yang medapatkan
sisa harta waris dan tidak ditentukan besar
dan kecil bagian.
Ashabah

ashabah binafsi ashabah bil ghair ashabah Ma’al ghair

Anak Laki-laki dan Anak perempuan


Anak Laki-laki
Perempuan lebih dari satu orang
• Ashabah Bin Nafshi :yaitu laki-laki yg nasabnya
kepada pewaris tidak tercampuri oleh kaum wanita.

• Ashabah bil ghairi : yaitu ia menjadi ashabah karena


sebab di luar darinya, yakni saudara laki-laki yang
memiliki status ashabah bin nafshi atau ashabah
secara alami.

• Ashabah ma’al ghair : yaitu setiap perempuan yang


memerlukan perempuan lain untuk menjadi
ashabah.
Hijab (Hijab artinya dinding/penghalang)

Hijab

Hijab Hirman Hijab Nuqson


(Secara total mutlak menghalangi ahli waris lain
untuk mendapatkan waris)
(Penghalang yang mengurangi bagian ahli waris)

bagian suami dari setengah menjadi seperempat


Misalnya terhalangnya hak waris seorang kakek
apabila ada anak, dan bagian istri tadinya
karena ada ayah. Terhalangnya cucu karena adanya
mendapatkan seperempat menjadi seperdelapan
anak.
apabila ada anak.
Asal Masalah yaitu angka bilangan terkecil yg dapat
dibagi habis oleh angka penyebut pada bagian-
bagian ahli waris (furudhul muqodaroh)
2
3

12
24
Langkah-langkag Penyelesaian Perhitungan
Harta Waris

1 • Tentukan bagian-bagian ahli waris (furudhul muqodaroh).

• Tentukan asal masalahnya.


2

• Kalikan bagian masing-masing kepada asal masalah.


3

• Bagilah tirkah oleh asal masalah


4

• Kalikanlah hasil kali nomor 3 kepada hasil bagi


5 nomor 4
Penyelesaian Sengketa Waris
• Penyelesaian perkara secara hukum:
1. Litigasi : penyelesaian perkara melalui proses
peradilan. Prosedur beracara di pengadilan .
2. Non Litigasi : penyelesaian perkara di luar
pengadilan dengan cara kekeluargaan dengan
mengungdang kyai, ustad, tokoh masyarakat,
mediator untuk membantu penyelesaian
pembagian waris. Sering disebut dengan istilah
Alternatif Dispute Resolution.
Penyelesaian Di Pengadilan
• Putus Verstek tidak hadirnya tergugat (sidang
pertama pemeriksaan berkas)
• sidang kedua pembuktian tertulis dan saksi
berikut putusan.
Putus Dengan Perlawanan
1. Sidang pertama setelah itu masuk ke ruang mediasi.
2. Sidang ke dua dan melaporkan hasil mediasi
3. Sidang ke tiga pemeriksaan gugatan atau permohonan
4. Sidang ke empat jawaban dari tergugat atau termohon
5. Sidang ke lima reflik jawaban dari penggugat atau pemohon
6. Sidang ke enam duplik jawaban dari tergugat atau termohon atas
pertanyaan yang diajukan oleh penggugat.
7. Sidang ke tujuh pembuktian tertulis dan saksi dari penggugat dan tergugat
8. Sidang ke delapan pembuktian tertulis dari saksi dari tergugat atau
termohon
9. Sidang ke sembilan kesimpulan dari penggugat dan tergugat
10.Sidang ke sepuluh musyawarah majelis dan putusan
Latihan Soal
• Seorang muslim meninggal dunia meninggalkan
ahli waris : istri, 1 anak laki-laki dan 1 anak
perempuan tirkah yang ditinggalkan oleh ahli waris
sebesar 240 juta, berapa bagian masing-masing?

• Seorang muslim meninggal dunia meninggalkan


ahli waris : istri, 1 anak laki-laki, ayah, ibu, saudara
laki-laki kandung, paman, kakek, tirkah yang
ditinggalkan sebesar 960 juta, berapa bagian
masing-masing?

Anda mungkin juga menyukai