OLEH : KELOMPOK IV
Jika ke 15 orang tersebut di atas semua ada, maka yang mendapat harta warisan
hanya tiga orang saja ialah :
1) Bapak
2) Anak laki-laki
3) Suami
b) Ahli waris dari pihak perempuan Jika ke 10 orang tersebut semua ada, maka
1. anak perempuan dapat mewarisi harta waris itu hanya lima
2. anak perempuan dari anak laki-laki, terus ke bawah orang, yaitu :
3. ibu 1. isteri
4. ibu dari bapak (nenek) 2. anak perempuan
5. ibu dari ibu (nenek), terus ke atas 3. anak perempuan dari anak laki-laki
6. saudara perempuan sekandung 4. ibu
7. saudara perempuan sebapak 5. saudara perempuan sekandung
8. saudara perempuan seibu
9. isteri
10.perempuan yang memerdekakan si mayat
ASHABAH
Ashabah adalah jamak dari ‘aashib, seperti halnya tholabah
adalah jamak dari thoolib, ‘ashabah ini ialah anak turun dan
kerabat seorang lelaki dari pihak ayah. Mereka dinamakan
‘ashabah karena kuatnya ikatan antara sebagian mereka dengan
sebagian yang lain.
Menurut para fuqoh, ‘aul ialah bertambahnya saham dzawul furud dan
berkurangnya kadar penerimaan warisan mereka. Diriwayatkan bahwa faridah
(pembagian) harta pertama yang mengalami ’aul didalam islam itu diajukan
kepada umar ra. Maka dia memutuskan dengan ‘aul pada suami dan dua
orang saudara perempuan.
Dia berkata kepada para sahabat yang ada di sisinya: “jika aku mulai
memberikan kepada suami atau dua orang saudara perempuan, maka tidak
ada hak yang sempurna bagi yang lain. Maka berilah aku pertimbangan. Maka
‘Abbas bin ‘Abdul Mutholib pun memberikan pertimbangan kepadanya dengan
‘aul. Dikatakan pula bahwa yang memberikan pertimbangan itu adalah ‘Ali.
Sementara yang mengatakan bahwa yang memberikan pertimbangan ialah
Zaid bin Tsabit.
RADD
1). Pengertian
Radd berarti mengembalikan atau mengembalikan haknya kepadanya.
Menurut istilah; mengembalikan apa yang tersisa dari bagian zawil furudl
nasabiyah kepada mereka sesuai dengan besar kecilnya bagian mereka bila
tidak ada orang lain yang berhak untuk menerimanya.