Anda di halaman 1dari 17

KERANGKA MINDSET

Pada hakikatnya, tugas utama manajer adalah


mengelolah modal manusia dalam memanfaatkan
sumber daya untuk mewujudkan tujuan organisasi.
Tindakan manusia sangat ditentukan oleh
sikapnya terhadap sesuatu yang sangat ditentukan
oleh peta mental (mindset) yang dimiliki oleh
orang, pembentukan peta mental semestinya
menjadi penting sekali dalam pengelolaan modal
manusia.
Konsep Mindset

Sikap mental mapan (fixed mental attitude) yang


dibentuk melalui pendidikan, pengalaman, dan
prasangka.
Mindset merupakan peta mental yang dipakai
sebagai dasar untuk bersikap dan bertindak
Konsep Mindset
Mindset adalah sikap mental mapan (fixed mental attitude)
yang dibentuk melalui pendidikan, pengalaman, dan
prasangka.
Mindset merupakan peta mental yang dipakai oleh orang
sebagai dasar untuk bersikap dan bertindak.
Mindset dapat dibentuk dengan sengaja (melalui pendidikan
dan pengalaman yang dirancang melalui sistem) atau
dibiarkan terbentuk dengan sendirinya (melalui pengalaman
yang tidak dirancang dan melalui prasangka).
3 Komponen Pokok Mindset

PARADIGMA
KEYAKINAN DASAR
NILAI DASAR
Mindset terdiri dari tiga komponen pokok:
1. Paradigma
• Paradigma adalah cara yang digunakan oleh seseorang di dalam memandang
sesuatu.
2. Keyakinan Dasar
• Keyakinan dasar adalah kepercayaan yang dilekatkan oleh seseorang terhadap
sesuatu.
3. Nilai Dasar
• Nilai dasar adalah sikap, sifat, dan karakter yang dijunjung tinggi oleh seseorang
sehingga berdasarkan nilai-nilai tersebut tindakan seseorang dipandu.
Tindakan seseorang sangat ditentukan oleh cara
pandang orang tersebut terhadap sesuatu.
Disamping itu, orang melakukan tindakan
berdasarkan apa yang diyakininya benar.
Nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh seseorang
menjadi pemandu di dalam ia memutuskan
tindakan yang akan dilakukan.
Secara keseluruhan paradigma, keyakinan dasar,
dan nilai dasar memberikan peta mental bagi
orang dalam bertindak
Apa yang Terjadi Jika Mindset Personel Tidak Sesuai dengan Mindset
yang Digunakan untuk Mendesain Sistem Manajemen?

Ada tiga kemungkinan yang timbul:


 Personel melaksanakan tindakan setengah hati, atau bahkan tanpa hati.
Jika manajemen puncak telah mengomunikasikan paradigma
costumer value strategy, keyakinan dasar, dan nilai dasar organisasi
yang berkaitan dengan paradigma tersebut, namun personel tidak mau
menerima, personel ini akan melaksanakan layanan kepada customer
secara setengah hati atau bahkan tanpa hati sama sekali. Sistem
layanan yang sudah dirancang menjadi tidak efektif, karena personel
yang melaksanakannya tidak menggeser mindsetnya ke customer value
mindset.
 Personel memerlukan pengawasan dari orang lain untuk memastikan bahwa
tindakannya dilaksanakan berdasarkan mindset yang semestinya.
Jika paradigma, keyakinan dasar dan nilai dasar telah tertanam dalam diri
seluruh personel organisasi maka dapat berfungsi sebagai pengarah dan
pengendali sikap, tindakan, dan perilaku personel secaara individual. Dengan
demikian personel tidak memerlukan pengawasan dari luar dirinya karena sudah
memiliki pengendalian yang dipacu dari dalam diri pribadi yang bersangkutan.
 Personel dapat melakukan sabotase karena ketidaksesuaian antara mindsetnya
dengan mindset yang semestinya yang diperlukan untuk melaksanakan tindakan.
Ketidaksesuaian mindset personel dengan mindset organisasi dapat
mengakibatkan timbulnya usaha personel untuk melakukan sabotase terhadap
sistem yang diterapkan organisasi.
Rerangka Konseptual Perumusan
Mindset

Ada dua Langkah pembentukan


Mindset
1. Perumusan Mindset
2. Pengkomunikasian Mindset
Rerangka Pembentukan Mindset

1 .ENVISIONING
2 .TRENDWATCHING
3. PERUMUSAN PARADIGMA
4. PERUMUSAN MINDSET
1. Perumusan mindset
Perumusan mindset dilaksanakan melalui empat langkah
berikut ini:
 Trendwatching
Dalam tahap ini manajemen puncak melakukan
pengamatan berbagai tren pemacu perubahan yang akan
terjadi di masa depan.
 Envisioning
Envisioning adalah kemampuan kita untuk
menggambarkan dampak perubahan dalam lingkungan
bisnis yang diakibatkan oleh berbagai pemacu perubahan
yang telah diamati dalam trendwatching.
 Perumusan paradigma
Perumusan paradigma adalah menetapkan suatu paradigma
yang berguna bagi organisasi melalui pembentukan mindset
yang sama antara personel dan organisasi agar tujuan
organisasi dapat dicapai.

 Perumusan Mindset
Perumusan mindset adalah pembentukan mindset yang
dikomunikasikan pada seluruh personel di dalalm suatau organisasi,
yang terdiri dari tiga komponen yaitu paradigma, keyakinan dassar,
dan nilai dasar.
2. Pengomunikasian mindset
Paradigma, keyakinan dasar, dan nilai dasar organisasi perlu
dikomunikasikan oleh manajemen puncak kepada seluruh
personel melalui dua pendekatan:

 Perilaku pribadi
Paradigma, keyakinan dasar, dan nilai dasar organisasi
dikomunikasikan kepada seluruh personel melalui proses
internalisasi sistematik. Proses internalisasi ini ditempuh untuk
menanamkan konsep paradigma, keyakinan dasar, dan nilai
dasar organisasi. Melalui perilaku pribadi, manajemen puncak
mengomunikasikan kepada karyawan komitmen manajemen
puncak terhadap paradigma, keyakinan dasar, dan nilai dasar.
 Perilaku organisasi
Paradigma, keyakinan dasar, dan nilai dasar organisasi
dikomunikasikan kepada seluruh personel dengan
memasukan hal tersebut ke dalam peraturan, sistem dan
prosedur, serta keputusan resmi yang dibuat. Setiap
keputusan yang dibuat, peraturan yang dirumuskan, dan
sistem serta prosedur yang didesain harus dilandasi tiga
hal tersebut.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai