Anda di halaman 1dari 25

Mental Model

Kelompok 2
Erdin Saputra 195050064
Dwi Anggraini 215059005
Miftah Roosy 215059008
Wandi 195050011
Siti Halimahtul F 195050021
Erfin Syahrullah 215059052
Hajrah nurwahidah 205059059
Yuliana Laraswati 205059022
Faisal Zamzami 185050078
Sejarah Mental Model
• Model mental pertama kali didalilkan oleh filsuf dan ahli
polimatika Amerika bernama Charles Sanders Peirce. Pada tahun
1896. Peirce menyatakan bahwa penalaran adalah proses di mana
manusia memeriksa keadaan yang dinyatakan dalam premis,
membentuk diagram (model mental) dari keadaan itu, melihat di
bagian-bagian diagram hubungan yang tidak secara eksplisit
disebutkan dalam premis, memenuhi dirinya sendiri dengan
eksperimen mental, dan menyimpulkan kebenaran yang
diperlukan darri hal tersebut. Diagram yang digambarkan Peirce
sebagai model mental dunia ini digunakannya untuk memahami
dan menulis topik yang luas, dari mulai matematika dan fisika
hingga psikologi, antropologi, dan ekonomi.
Pengertian Mental Model
• Merupakan konsep, kerangka kerja, atau pandangan dunia yang
tertanam di pikiran individu dalam rangka untuk membantu
dirinya menafsirkan dunia dan memahami hubungan antar hal-
hal tersebut. Sebuah model mental dapat dikatakan juga sebagai
representasi bagaimana dunia bekerja. Maksudnya ialah ia
menyoroti bagaiama individu menyederhanakan kompleksitas,
mengapa individu menganggap beberapa hal lebih relevan
daripada yang lain, dan bagaimana individu bernalar.
• American Psycgological Association, Dictionary of Psychology
(2006:569<926) menjelaskan bahwa model mental merupakan
suatu gambaran internal dari keterkaitan antar perangkat unsur,
seperti antar karyawan dalam suatu bagian/departemen. Idealnya,
anggota tim memiliki kesediaan dalam berbagi gambaran mental
dan berbagai sifat dalam sistem, berbagi pengetahuan dalam
tugas – tugas yang relevan dan berbagi pemahaman tentang
kemajuan tim dalam mencapai tujuan. Korrdinasi, efisiensi dan
ketepatan akan meningkatkan kesatuan anggota tim dalam model
mental bersama yang tepat dan lengkap. Kesedian untuk berbagi
model mental ini, disebut shared mental model.
• Joseph O’Connor dan Ian Mc Dermort (1993:110) menjelaskan bahwa model mental merupakan
berbagai ide dan keyakinan yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan tindakan dan memberi
arti pada pengalaman yang diperoleh, serta yang memberi bentuk pada seseorang dalam berpikir
kesisteman. Ide dan kayakinan yang digunakan sebagai pedoman, dalam definisi ini, menunjukkan
suatu pola yang cenderung berulang. Bisnis dibentuk melalui model mental orang – orang yang
mengoperasikan bisnis tersebut. Model mental dibentuk dan dipelihara melalui empat cara, yaitu : (1)
Penghapusan, yaitu dengan memilih dan menyaring berbagai pengalaman dan menyusun rencana dari
berbagai bagian; (2) Konstruksi, yaitu menciptakan sesuatu yang belum ada di sana sebelumnya; (3)
Distorsi, yaitu menjalin berbagai pengalaman, mencoba memahami dalam arti yang berbeda; dan (4)
Generalisasi, yaitu menjadikan suatu pengalaman sebagai gambaran keseluruhan pengalaman

• Peter Senge mendefinisikan mental model sebagai semua asumsi, generalisasi, bahkan gambaran yang
tersimpan kuat dalam pikiran dan perasaan sehingga mempengaruhi segala tindakan, perilaku dan
pandangan tentang kehidupan dan dunia pada umumnya.
• Mental Model adalah asumsi yang tertanam, generalisasi, atau bahkan gambar yang mempengaruhi
bagaimana kita memahami dunia dan bagaimana kita mengambil tindakan. Hal tersebut tergambar pada
ntal perilaku kita dan cerminkan dari tindakan kita.
del • Mental Model: melakukan refleksi, melakukan klarifikasi secara terus menerus,dan memperbaiki gambaran 
internal tentang dunia, dan melihat bagaimana gambaran tersebut berpengaruh pada perilaku.
• Mental Model bisa dikatakan sebagai konsep diri seseorang, yang dengan konsep diri tersebut dia akan
mengambil keputusan terbaiknya.
• Mental Model, proses bercermin dan meningkatkan gambaran diri tentang dunia
luar dan melihat bagaimana mereka membentuk keputusan dan tindakan.

• Mental Model: melakukan refleksi, melakukan klarifikasi secara terus menerus,dan memperbaiki gambaran 
internal tentang dunia, dan melihat bagaimana gambaran tersebut berpengaruh pada perilaku.
• Mental Model bisa dikatakan sebagai konsep diri seseorang, yang dengan konsep diri tersebut dia akan
mengambil keputusan terbaiknya.
• Mental Model, proses bercermin dan meningkatkan gambaran diri tentang dunia
luar dan melihat bagaimana mereka membentuk keputusan dan tindakan.
Fungsi Mental Model
Model mental memiliki beberapa fungsi, antara lain:
• Membantu individu memahami kehidupan.
• Memandu persepsi dan perilaku individu.
• Mengakomodasi pengambilan keputusan.
• Mendukung pemecahan masalah.
Sifat Mental Model
Model mental bukanlah sistem psikologi yang mudah dikenali karena beberapa sifatnya, antara lain
ialah tidak konsisten, tidak stabil, dan dinamis atau kerap berubah seiring semakin bertambahnya
informasi yang diperoleh maupun diingat kembali (recalled). Walau begitu, adanya perkembangan
model mental secara berangsur-angsur dapat dipastikan menjadi perubahan baik bagi mental seseorang
dalam domain tertentu
Prinsip Perkembangan
Terdapat delapan prinsip yang perlu diperhatikan manakala menetapkan
perkembangan dalam model mental :
• Tertanam dalam situasi masalah yang kompleks;
• Diterapkan dalam domain subjek yang berbeda;
• Memungkinkan konstruksi, modifikasi, dan reorganisasi model mental;
• Pengumpulan data pada model mental dilakukan dengan desain longitudinal;
• Mampu mendemonstrasikan konstruksi mental model secara berurutan hingga
sempurna, dari tingkat pemula (awam) sampai ahli;
• Mengacu pada karakteristik model pakar;
• Menyediakan data kuantitatif yang valid dan reliabel;
• Memungkinkan analisis metodologis langsung dan interpretasi data yang
dikumpulkan.
Pemikiran dan pengambilan
keputusan
Setiap individu memiliki model mental favoritnya. Model mental favorit ini digunakan untuk
menjelaskan bagaimana atau mengapa sesuatu terjadi. Masalahnya adalah seiring bertambahnya usia
dan peningkatan keahlian di bidang tertentu, individu akan cenderung menyukai model mental yang
paling ia kenali. Sehingga, ketika pandangan dunia tertentu mendominasi seseorang maka seseorang
tersebut juga akan mencoba menjelaskan setiap masalah yang ia hadapi melalui satu jenis sudut
pandang
Konsep Mental Model
• Model mental adalah kacamata melalui apa yang kita amati pada kenyataan.
• Model mental memberikan dasar untuk pilihan kita buat dan tindakan yang
kita ambil
• Model mental adalah struktur konsep yang kita paksakan pada kenyataan.
• Model mental menyediakan kerangka kerja untuk menafsirkan realitas.
• Model mental memberikan dasar untuk pilihan kita buat dan tindakan yang
kita lakukan.
Sunset
The Truth is
Mental Model
terhadap realita
Bagaimana Mental
model itu muncul
MENGKAJI JURNAL PENGARUH KUASA KEPEMIMPINAN, MODEL MENTAL DAN EFEKTIVITAS TIM
KERJA TERHADAP KOMITMEN KEPADA ORGANISASI
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Kuasa kepemimpinan memiliki pengaruh positif langsung terhadap komitmen kepada organisasi.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa, jika penggunaan kuasa kepemimpinan supervisor semakin
efektif,, maka semakin meningkat pula komitmen buruh terhadap organisasi.

2. Model mental memiliki pengaruh positif langsung terhadap komitmen kepada organiasasi. Hal ini
berarti, jika model mental supervisor dalam bekerja semakin positif, maka komitmen buruh kepada
organisasi juga akan meningkat.

3. Efektivitas tim kerja memiliki pengaruh positif langsung terhadap komitmen buruh kepada organisasi.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa, jika efektif tim di mana buruh tersebut bekerja itu meningkat,
maka komitmen buruh tersebut kepada organisasi juga akan meningkat.

4. Kuasa kepemimpinan memiliki pengaruh positif langsung terhadap efektivitas tim kerja. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa, jika penggunaan kuasa kepemimpinan supervisor semakin efektif, maka
efektivitas tim kerja yang dipimpinnya akan meningkat.

5. Model mental memiliki pengaruh positif langsung terhadap efektivitas tim kerja. Hal ini berarti, jika
model mental yang digunakan supervisor dalam bekerja semakin positif, maka akan meningkatkan
efektivitas tim kerja.
CONTOH PERUSAHAAN YANG MENGGUNAKAN MODEL MENTAL
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi yang telah b. Perusahaan perlu melakukan pengelolaan model
dirumuskan, beberapa hal yang dapat disarankan mental supervisor untuk meningkatkan efektivitas
kepada PT. KGM agar mendapatkan komitmen dari
para buruhnya dan tercipta tim kerja yang efektif, tim kerja dan meningkatkan komitmen buruh kepada
adalah sebagai berikut : organiasasi. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh
a. Perusahaan perlu meningkatan efektivitas perusahaan, antara lain :
penggunaan kuasa kepemimpinan supervisor
untuk meningkatkan efektivitas tim kerja dan 1) Membuat kebijakan yang mengarahkan setiap
meningkatkan komitmen buruh kepada supervisor agar memiliki kesediaan berbagi model
organiasasi. mental kepada anggotanya agar dapat meningkatkan
efektivitas tim kerjanya dan memunculkan komitmen
Peningkatan efektivitas penggunaan kuasa
kepemimpinan supervisor, dapat dilakukan, antara bawahannya tersebut.
lain melalui : 2) Menciptakan model pertemuan yang mendorong setiap
- Memberian pelatihan kepemimpinan dan manajemen
supervisi bagi setiap supervisor, untuk meningkatkan anggota tim, termasuk para supervisornya, untuk aktif
kualitas kekepimpinan dan manajerial supervisor. mengemukakan pendapat.
- Menyelenggarakan petemuan rutin di setiap unit
3) Mewajibkan setiap supervisor menjelaskan setiap
kerja yang dipimpin oleh masing – masing supervisor
untuk mendapatkan gambaran implementasi kebijakan perusahaan yang berkaitan dengan tugas tim
perencanaan melalui pelaksanaan kerja di setiap unit kerja, kepada bawahannya
kerja.
- Melakukan program bimbingan dan pengarahan
kepada supervisor, cara penggunaan kuasa
kepemimpinan yang efektif
c. Perusahaan perlu melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan efektifitas
tim kerja di setiap unit kerja sehingga mampu meningkatkan komitmen buruh
kepada organisasi. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
efektivitas tim, antara lain:

1) Menyelenggarakan pelatihan Effective Team Building untuk meningkatkan


efektivitas tim kerja dan menciptakan suasana kerja yang nyaman, rasa dihargai dan
daya dorong bagi setiap anggotanya untuk memeberikan kontribusi sebesar mungkin
bagi organisasi.

2) Melakukan sertifikasi sistem manajemen mutu (ISO) untuk lebih mengarahkan


perilaku kerjasama dalam kesisteman.

3) Menciptakan model penyusunan sasaran kerja dan target produksi di setiap unit
kerja, yang melibatkan secara aktif supervisor dan anggotanya di tim tersebut.
Contoh penerapan konsep mental model
Produktivitas
Kebanyakan orang ingin menyelesaikan lebih banyak hal dalam waktu yang
lebih singkat. Inversi membalikannya menjadi sebuah pertanyaan, “Bagaimana
fokus saya dapat terganggu atau berkurang?”. Jawaban atas pertanyaan
tersebut seringkali tidak hanya efektif namun juga lebih aman daripada
mengejar waktu yang cepat. Mengingat beberapa orang akan cenderung
menggunakan obat-obatan atau perangsang mental dalam meningkatkan
produktivitas, alih-alih menghilangkan sumber distraksi (misalnya: dengan
mematikan ponsel dan mencabut kabel televisi) yang kecil risikonya

Keuangan pribadi
Setiap orang ingin memiliki keuangan yang sehat. Namun, alih-alih berpikir
begitu, coba balikkan menjadi, “Bagaimana jika keuangan saya gagal atau
bangkrut?”. Dengan bertanya seperti itu, seseorang akan menemukan
solusinya dengan jalan “mencukupkan keuangan” yang berarti kontrol
keuangan secara bertanggung jawab ketimbang “mencari lebih banyak”, tetapi
memberikan stres secara keseluruhan
Selancar (Riding the wave)
Berselancar di ombak adalah perpaduan sempurna antara peluang dan keterampilan.
Peselancar harus berada di sana ketika ombak mulai datang dan tahu bagaimana cara
mengarungi ombak tanpa membiarkan ombak tersebut menenggelamkannya. Ketika orang
berpikir tentang berselancar, mereka biasanya membayangkan pantai yang menenangkan dan
orang-orang sedang bersantai di atas papan seluncur. Apa yang banyak orang tidak tahu
adalah keterampilan intens yang diperlukan untuk tetap berada di atas ombak dan betapa
berbahayanya jika peselancar jatuh. Selancar atau  riding the wave adalah model mental
tentang bersiap untuk momen yang tepat, serta mencari peluang-peluang itu

Dalam riding the wave, tidak ada yang bisa


mengatakan dengan pasti kapan gelombang
(peluang) akan datang. Namun, menangkap
gelombang adalah tentang berada di tempat yang
tepat pada waktu yang tepat. Artinya, seseorang
yang ingin sukses mesti meluangkan banyak
daya, upaya, dan waktu hingga gelombang itu
akan meningkat dan dapat dikendalikan.
Jakarta dan Kebijakan 3 in 1

Pada masa Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, diterbitkan


kebijakan kawasan jalan “3 in 1”, yakni hanya kendaraan
yang berpenumpang sekurangnya tiga orang yang boleh
melewati jalan tersebut. Kebijakan ini terinspirasi oleh
kebijakan di negara-negara maju yang
dinamakan “carpool”, yaitu tetangga atau rekan kerja yang
sejurusan dengan rute mobil seseorang dapat diajak bersama-
sama dalam satu mobil. Dengan demikian, maka jumlah mobil
yang turun ke jalan dalam kurun waktu bersamaan akan jauh
berkurang. Sayangnya, apa yang terjadi di Jakarta justru
memunculkan joki 3 in 1 atau orang-orang yang berbaris di
tepi jalan menawarkan jasanya menjadi penumpang dadakan
guna melengkapi jumlah penumpang tiga orang. Jalanan
Jakarta menjadi tetap ramai karena semua mobil bisa menyewa
joki. Sehingga, tujuan semula kebijakan 3 in 1 untuk
mengurangi kemacetan kronis tidak tercapai dan malah
memunculkan masalah sosial.
Wells Fargo dan Insentif Penjualan

Pada tahun 2016, Wells Fargo ingin pelanggannya membeli lebih banyak
produknya. Fargo kemudian menambahkan insentif pada karyawannya
agar dapat menjual lebih banyak produk dan anggota belanja. Meskipun
insentif memang mendorong lebih banyak penjualan dan menciptakan
lebih banyak anggota, banyak dari peluang baru ini merugikan pelanggan.
Alih-alih meningkatkan hubungan dengan pelanggan, keputusan untuk
menawarkan insentif ini memengaruhi karyawan untuk bertindak tidak etis
(memaksa). Sehingga, menyebabkan pelanggan kehilangan kepercayaan
pada Wells Fargo dan perusahaan kehilangan pelanggan.
Airbus dan Mode Senyapnya
Airbus ingin meningkatkan pengalaman terbang dengan membuat
kebisingan di dalam pesawatnya lebih tenang. Airbus berhasil
membuat pesawatnya lebih senyap, namun,penumpang dan pilot
dapat dengan mudah menguping percakapan orang lain dan
mendengar tangisan bayi, serta mendengar pintu kamar mandi
ditutup dengan lebih keras. Kebijakan ini pada akhirnya membuat
pengalaman terbang menjadi lebih buruk.
Kesimpulan
Mental models adalah representasi realitas yang disederhanakan yang
memungkinkan orang berinteraksi dengan dunia. Karena keterbatasan
kognitif, tidak mungkin atau tidak diinginkan untuk mewakili yang
ditemukan dalam kenyataan.
Setiap orang membawa ide dan keyakinan tentang bagaimana sistem
terstruktur dan bagaimana masalah di dalamnya beroperasi. Ide-ide
dan keyakinan itu disebut mental models. Mental models memandu
tindakan kita, menginformasikan percakapan, dan membantu kita
menyederhanakan realitas kompleks di mana kita hidup.
Mental models terbaik adalah ide-ide dengan utilitas paling banyak. Ini
secara luas berguna dalam kehidupan sehari-hari. Itulah sebabnya
mengapa mengembangkan basis mental models yang luas itu begitu
penting bagi siapa saja yang tertarik untuk berpikir jernih, rasional, dan
efektif.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai