TINJAUAN PUSTAKA
produk.
studi dari kognitif itu sendiri yang meliputi pembentukan prototype dari
manusia jika manusia dihadapkan pada satu jenis pekerjaan, yang meliputi
mengingat sesuatu.
3.1 Tujuan Ergonomi Kognitif
selama 27 tahun terakhir. Pada 80-an ada transisi di seluruh dunia dalam
(2008), para ahli mulai mengembangkan metode desain sistematis dari sudut
pandang pengguna. Enid Mumford adalah salah satu pelopor dari rekayasa
warna merah untuk aliran listrik positif dan demikian pula untuk
lebih sering, waktu latihan lebih lama, irama kelelahan lebih tinggi.
sesuai dengan apa yang diharapkan. Rotasi searah jarum jam secara
menunjukkan peningkatan.
atomatis:
kertas.
kendaraan bermotor.
belakang
yang lain harus beda. (1I, B8 dan QO; 062. (361) 228-872).
Penggunaan pola-pola yang sama pada panel kontrol untuk hal yang
a. Persepsi
b. Kategorisasi
c. Memori
d. Representasi pengetahuan
e. Kognisi numeric.
f. Bahasa
g. Berpikir
a. Beban Kerja
kerja orang tersebut (tingginya error rate, dsb), dan juga dapat
dapat dilihat dari 3 aspek, yaitu fisik, mental dan penggunaan waktu.
dapat dilihat dari 2 sisi, yakni sisi fisiologis dan biomekanika. Sisi
b. Pengambilan Keputusan
Merupakan suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif
c. Stres Kerja
Stres bisa menimbulkan banyak dampak negatif bagi tubuh dan
adanya tekanan dan tuntutan besar terhadap hasil kerja yang tinggi
dukungan yang tepat untuk para karyawan. Stres yang terlalu lama
Berikut ini sepuluh pekerjaan yang berisiko memiliki tingkat stres tinggi
yaitu:
3) Pekerja sosial
6) Guru
Penerapan Ergonomi di tempat kerja bertujuan agar pekerja saat bekerja selalu
dalam keadaan sehat, nyaman, selamat, produktif dan sejahtera. Untuk dapat
mencapai tujuan tersebut, perlu kemauan, kemampuan dan kerjasama yang baik
dari semua pihak. Pihak pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan sebagai
pembinaannya.
Untuk kedepannya agar upaya ergonomi lebih ditingkatkan lagi baik dari segi
fisik maupun psikis. Karena masyarakta sudah terlanjur memiliki stigma bahwa
pelayanan rumah sakit pemerintah sering tidak ramah, lama dan kurang perhatian.
Maka dari itu perlu diupayakan lagi ergonomi secara sistemik di segala aspek
bukan berarti hanya membahas kognitif saja dan tidak membahas afektif dan
konatif. Konatif dan afektif adalah bagian dari kognitif atau ditentukan oleh
kognitif. Ergonomi kognitif adalah disiplin ilmu yang mempelajari aspek behavior
DAFTAR PUSTAKA