MANAJEMEN RESIKO
RUMAH SAKIT
Magelang,
2018
KERANGKA ACUAN
MANAJEMEN RISIKO RUMAH SAKIT
A. PENDAHULUAN
Sebagaimana diketahui bahwa manajemen risiko merupakan suatu disiplin
ilmu yang sangat luas sehingga setiap bidang pekerjaan yang ada pasti akan
menerapkannya sebagai sesuatu yang sangat penting. Sebut saja misalnya :
perminyakan, perbankan, penerbangan, IT, ekspedisi luar angkasa, fasilitas
pelayanan kesehatan termasuk didalamnya adalah rumah sakit dan lain-lain.
Makin besar risiko suatu pekerjaan, maka seharusnya semakin besar pula
perhatiannya terhadap aspek manajemen risiko ini.
Risiko adalah “peristiwa yang mungkin terjadi yang dapat berpengaruh negatif
terhadap perusahaan-perusahaan” (ERM) pengaruhnya dapat berdampak terhadap
kondisi sumber daya (human and capital), produk dan jasa, pelanggan dan dapat
juga berdampak eksternal terhadap masyarakat pasar atau lingkungan.
Risiko adalah “fungsi probabilitas (chance likelihood) dari suatu kejadian yang
tidak diinginkan dan tingkat keparahan atau besarnya dampak dari kejadian tersebut.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Dengan adanya manajemen risiko diharapkan akan tercapai pelayanan
pasien yang bermutu tinggi, aman dan efektif.
2. Tujuan Khusus
- Membuat asuhan pasien lebih aman
- Meminimalkan timbulnya risiko dan mencegah terjadinya cidera yang
disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau
tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
- Mengelola efek yang tidak diharapkan
- Menghilangkan atau meminimalkan dampak
- Tercapainya tugas pokok dan kewajiban hukum dari rumah sakit
sebagai korporasi
TAHUN 2016
BULAN
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Membentuk Tim √
Manajemen risiko
(2016)
2 Rapat Tim
Manajemen risiko
3 Sosialisasi
manajemen risiko
4 Rekapitulasi daftar √
risiko unit kerja
5 Identifikasi √
manajemen risiko di
tiap unit kerja
6 Menyusun daftar √
risiko unit kerja
7 Menyusun daftar
risiko RS
8 Sosialisasi daftar
resiko
7 Membentuk tim
FMEA
10 Melaksanakan RTL
FMEA
11 Evaluasi
12 Reassesment resiko
PERSIAPAN
II PELAKSA-
NAAN
III EVALUASI
2. Analisa Risiko
Analisa risiko adalah proses untuk memahami sifat risiko dan menentukan
peringkat risiko (ISO 31000:2009).
Setelah diidentifikasi, risiko dianalisa. Analisa risiko dilakukan dengan cara
menilai seberapa sering peluang risiko itu muncul; serta berat-ringannya dampak
yang ditimbulkan (ingat, definisi risiko adalah: Peluang terjadinya sesuatu yang
akan mempunyai dampak pada pencapaian tujuan). Analisa peluang dan
dampak ini paling mudah jika dilakukan dengan cara kuantitatif. Caranya adalah
dengan memberi skor satu sampai lima masing-masing pada peluang dan
dampak. Makin besar angka, peluang makin sering atau dampak makin berat.
Setelah skor peluang dan dampak / konsekuensi didapatkan, kedua angka itu
kemudian dikalikan. Tujuannya adalah untuk mendapatkan peringkat untuk
mendapatkan prioritas penanganannya. Makin tinggi angkanya, makin tinggi
peringkatnya dan prioritasnya.
3. Evaluasi Risiko
Evaluasi risiko adalah proses membandingkan antara hasil analisa risiko dengan
kriteria risiko untuk menentukan apakah risiko dan / atau besarnya dapat
diterima atau ditoleransi (ISO 31000:2009). Sedangkan kriteria risiko adalah
kerangka acuan untuk mendasari pentingnya risiko dievaluasi (ISO 31000:2009).
Dengan evaluasi risiko ini, setiap risiko dikelola oleh orang yang bertanggung
jawab sesuai dengan peringkatnya. Dengan demikian, tidak ada risiko yang
terlewati, dan terjadi pendelegasian tugas yang jelas sesuai dengan berat –
ringannya risiko.
4. Penanganan Risiko
Penanganan risiko adalah proses untuk memodifikasi risiko (ISO 31000:2009).
Bentuk-bentuk penanganan risiko diantaranya:
- Menghindari risiko dengan memutuskan untuk tidak memulai atau
melanjutkan aktivitas yang menimbulkan risiko
- Mengambil atau meningkatkan risiko untuk mendapat peluang (lebih baik,
lebih menguntungkan)
- Menghilangkan sumber risiko
- Mengubah kemungkinan
- Mengubah konsekuensi
- Berbagi risiko dengan pihak lain (termasuk kontrak dan pembiayaan risiko)
- Mempertahankan risiko dengan informasi pilihan.
5. Pengawasan (Monitor) dan Tinjauan (Review)
Pengawasan dan tinjauan memang merupakan kegiatan yang umum dilakukan
oleh organisasi manapun. Namun, untuk manajemen risiko ini perlu dibahas,
karena ada alat bantu yang sangat berguna. Alat bantu itu adalah Risk Register
(daftar risiko).
Ada beberapa pendapat tentang risk register diantaranya adalah :
- Pusat dari proses manajemen resiko organisasi (NHS).
- Alat manajemen yang memungkinkan suatu organisasi memahami profil
resiko secara menyeluruh. Ini merupakan sebuah tempat penyimpanan
untuk semua informasi resiko (Risk Register Working Group 2002).
- Catatan segala jenis resiko yang mengancam keberhasilan organisasi dalam
mencapai tujuannya (Risk Register Working Group 2002).
- Ini adalah ‘dokumen hidup’ yang dinamis, yang dikumpulkan melalui proses
penilaian dan evaluasi resiko organisasi (Risk Register Working Group
2002).
Risk Register bersifat sangat dinamis. Setiap bulan bisa saja berubah, karena .
Jumlahnya berubah karena ada risiko baru teridentifikasi.
Tindakan pengendalian risikonya berubah karena terbukti tindakan
pengendalian risiko yang ada tidak cukup efektif.
Peringkat risikonya berubah karena dampak dan peluangnya berubah.
Ada risiko yang dihilangkan dari daftar risiko korporat, karena peringkatnya
sudah lebih rendah (dipindahkan ke risk register divisi).
F. SASARAN
Yang menjadi sasaran dalam manajemen risiko rumah sakit adalah seluruh
unit pelayanan yang ada di rumah sakit baik dari tingkat manajemen maupun staf
dengan target sebagai berikut :
1. Tercapainya pemahaman di setiap unit tentang manajemen risiko.
2. Pencatatan dan pelaporan setiap resiko yang mungkin terjadi di setiap unit di
rumah sakit
3. Tersusunnya daftar risiko masing-masing unit di rumah sakit
4. Tersusunnya rencana ataupun program untuk menangani resiko yang mungkin
terjadi di setiap unit
5. Tersusunnya daftar risiko rumah sakit
6. Disusunnya FMEA
7. Tersedianya sumber informasi yang berkaitan dengan risiko dan keselamatan
rumah sakit
……………………………….