Anda di halaman 1dari 29

PEMERIKSAA

N PERKARA
OLEH :

WINDY FERDIYA SARI (2032009)


ALUNG (2032010)
SKEMA PERSIDANGAN / PEMERIKSAAN PERKARA PERDATA
Apabila P/kuasanya telah
dipanggil secara sah dan patut
Hakim Penggugat
Hakim boleh (P) /kuasanya sebanyak 2x, tetap tidak hadir
membuka maka Gugatan dinyatakan
memerintahkan Panggilan tidak hadir
sidang gugur (14 RBg)
melakukan pemanggilan dilakukan secara
Verstek gugatan
sah & patut oleh
sekali lagi. Hakim Juru sita Apakah ditolak (149
Tidak menentukan tanggal gugatan Tidak
Tergugat (T) / ayat 1 RBg
sidang. (150 RBg) kuasanya tidak Apabila T/ kuasanya beralasan
hadir telah dipanggil secara menurut
sah dan patut sebanyak hukum?
Para pihak
hadir? 3x, T/kuasanya tetap
tidak hadir maka proses
pemeriksaan gugatan Ya
dilanjutkan
Ya
Verstek gugatan
dikabulkan (149 ayat 1
RBg)
Mediasi

Akta
Apakah perkara Ya perdamaian/
selesai lewat pencabutan
mediasi? gugatan

Tidak Pembacaan gugatan Pembacaan Duplik Pemeriksaan alat


Replik oleh Kesimpulan
oleh penggugat jawaban oleh oleh bukti dari kedua Putusan hakim
penggugat oleh pihak
tergugat tergugat belah pihak
A. PENDAFTARAN GUGATAN, KELENGKAPAN
ADMINISTRASI DAN PENETAPAN HAKIM

Tindakan pertama yang hendak dilakukan sebelum menuju persidangan, penggugat atau wakilnya
mendaftarkan gugatan kepada panitera perdata pengadilan dengan membayar uang pendaftaran/persekot
yang ditentukan pengadilan. Biaya tersebut tergantung domisili atau tempat kediaman tergugat.

Setelah persekot dilunasi, pengadilan akan membubuhkan tanda pendaftaran yakni nomor perkara.
Kemudian asli gugatan diserahkan kepada hakim, sedangkan fotocopynya disediakan/dikirimkan untuk
tergugat/para tergugat, yang diserahkan bersamaan dengan relas panggilan.
PENDAFTARAN
01 SURAT KUASA
Jika diurut, PENETAPAN HAKIM
proses menuju 02 MAJELIS
persidangan PEMANGGILAN
terbagi menjadi 03 JURU SITA KEPADA
PIHAK-PIHAK
tiga
0 Pendaftaran
Surat Kuasa

1
Dalam praktik di pengadilan, setiap kuasa
didaftarkan di bagian perdata. Pada bagian ini
dikenakan
pembayaran biaya panjar perkara.
Penetapan Hakim Majelis
02 dan Panitera Pengganti
Setelah pendaftaran surat kuasa selesai, ketua pengadilan akan
mengeluarkan penetapan majelis hakim, yang terdiri dari ketua
majelis dan anggota majelis. Selain itu, ketua pengadilan negeri
juga menetapkan panitera pengganti. Panitera adalah petugas
atau sekretaris majelis hakim yang mencatat seluruh tindakan
dalam proses pemeriksaan perkara.
lanjutan...

Kemudian tugas PP juga memastikan kelengkapan pihak-pihak, waktu


pelaksanaannya dan kesiapan ruangan persidangan. Oleh karena itu, PP
menjadi perantara komunikasi antara majelis hakim dengan para pihak yang
berperkara.

Berita acara persidangan merupakan akta otentik yang digunakan majelis


hakim dalam memeriksa dan memutus perkara. Berita acara persidangan juga
dapat digunakan untuk upaya hukum banding, kasasi maupun peninjauan
kembali.
Pemanggilan Juru
Sita Kepada Pihak-
03 Juru sita
Pihak
(bailif) adalah petugas pengadilan yangberkaitan
menyampaikan surat-surat untuk pemanggilan persidangan bagi
yang berperkara untuk menentukan pelaksanaan persidangan
maupun upaya hukum pihak-pihak dalam perkara perdata.
Sedangkan pemanggilan adalah pemberitahuan resmi untk para
tergugat maupun penggugat atas perintah majelis hakim untuk
menghadiri persidangan.
Tugas juru sita melakukan pemanggilan yang
dibagi menjadi 3 pemanggilan
● Pemanggilan-pemanggilan yang harus dijalankan sebelum
pemeriksaan persidangan dimulai.
● Pemanggilan-pemanggilan yang hareus dijalankan setelah
pemeriksaan persidangan dimulai.
● Pemanggilan-pemanggilan yang harus dijalankan setelah
selesai sebelum pemeriksaan setelah putusan.
Penetapan Hari Sidang dan Pemanggilan
1. Majelis hakim menetapkan hari sidang dalam waktu paling lambat 7 hari sejak menerima
berkas perkara dari Panitera Muda Perdata.

2. Pemanggilan para pihak yang berperkara yang dilakukan oleh juru sita/juru sita pengganti
dalam waktu paling lama 2 minggu.

3. Jarak waktu antara pemanggilan dengan hari sidang paling lama 3 hari kerja
(memperhatikan jarak domisili para pihak).

4. Surat panggilan (relaas) kepada tergugat disertai pula dengan surat gugatan.
Pemanggilan Secara Patut
Pemanggilan yang dilakukan oleh juru sita dilakukan dengan menemui langsung para pihak
ke kediamannya dan pemanggilan harus dilakukan secara patut sebagaimana terdapat di
dalam pasal 390 HIR seperti yang di tuliskan dibawah ini :

1. Bila pihak yang dipanggil tidak dapat ditemui di kediamannya, maka juru sita/juru sita
pengganti menyampaikan panggilan kepada anggota keluarga yang ditemui dengan syarat
melalui Kepala Desa/ Lurah / perangkat desa, dan panggilan tersebut ditempelkan di
pengadilan setempat.

2. Bila yang dipanggil tidak ditemukan lagi domisilinya, maka panggilan dilakukan dengan
menemui Bupati / Walikota tempat tinggal penggugat yang kemudian pemanggilan akan
ditempelkan di Kantor Bupati / Walikota serta di Pengadilan Negeri.
3. Bila pihak tergugat/termohon telah meninggal dunia, maka panggilan akan dilakukan
terhadap ahli warisnya.

4. Bila tergugat/termohon berada di luar negeri, maka panggilan disampaikan melalui


Kementerian Luar Negeri, Direktorat Jenderal Protokoler dan Konsuler untuk diteruskan
kepada pihak yang bersangkutan.
Sidang Dimulai

Prinsip sidang terbuka untuk umum, kecuali untuk perkara tertentu seperti perkara yang
menyangkut ketertiban umum atau keselamatan negara, perkara gugatan perceraian, dan
perkara anak. Kemudian sidang yang acara pembacaan putusan wajib terbuka untuk umum.
Persidangan Pertama

Hakim membuka
sidang

Para pihak baik penggugat maupun tergugat


harus hadir di persidangan
Para pihak Para pihak
tidak hadir ? hadir ?
Ketika para pihak tidak hadir maka Ketika para pihak semuanya hadir
hakim boleh memerintahkan juru sita maka persidangan dilanjutkan
untuk memanggil kembali para pihak dengan proses mediasi terlebih
dan hakim berhak menentukan dahulu
kembali tanggal atau waktu sidang.
(pasal 150 R.Bg)
Proses Bila Para Pihak Tidak Hadir

1. Melakukan pemanggilan kembali oleh juru sita secara


sah dan patut

2. Apabila penggugat atau kuasanya tidak hadir setelah


dipanggil secara sah dan patut sebanyak 2x maka gugatan
dinyatakan gugur ( pasal 148 R.Bg / 124 HIR)

3. Apabila tergugat atau kuasanya tidak hadir setelah


dipanggil secara sah dan patut sebanyak 3x maka gugatan
akan diputuskan secara Verstek (pasal 149 R.Bg / 125 HIR)
Verstek
Verstek gugatan
gugatan
dikabulkan
ditolak

Apabila tergugat dan kuasanya tidak Apabila tergugat dan kuasanya tidak
hadir setelah pemanggilan sebanyak hadir setelah pemanggilan sebanyak
3x tanpa alasan maka verstek 3x namun dengan alasan menurut
gugatan ditolak. (125 HIR / 149 ayat hukum maka verstek gugatan
(1) R.Bg / 78 RV) dikabulkan. (125 HIR / 149 ayat (1)
R.Bg / 78 RV)
Proses Persidangan Bila Para Pihak
Hadir

Apabila para pihak hadir dalam persidangan maka selanjutnya akan


dilaksanakan proses mediasi dimana proses ini merupakan penyelesaian
perkara melalui perundingan atau kesepakatan antara pihak yang bersengketa
yang dibantu oleh Mediator. Mediator dapat dari pengadilan (hakim) atau boleh
pihak lain yang memiliki sertifikat mediator. Adapun jangka waktu mediasi
adalah 30 hari kerja dan dapat diperpanjang dengan kesepakatan para pihak
hingga 30 hari kerja. (PERMA 1 Tahun 2016).
Hal yang Perlu Diperhatikan
Dalam Proses Mediasi

1. Para pihak wajib menghadiri 2. Ketidakhadiran para pihak


secara langsung pertemuan dalam proses mediasi hanya
mediasi dapat dilakukan dengan alasan
yang sah

PENGGUGAT
MEDIATOR TERGUGAT
Ketika perkara dapat diselesaikan melalui mediasi maka perkara dianggap
selesai dengan cara berdamai antara kedua belah pihak kemudian para pihak
wajib menghadap majelis hakim dengan membawa hasil kesepakatan yang
telah ditanda tangani oleh para pihak. Terhadap kesepakatan tersebut para
pihak dapat :

1. Meminta hasil kesepakatan tersebut dituangkan dalam putusan perdamaian


(akta van dading).

2.Mencabut gugatan sebagaimana klausula yang harus dicantumkan dalam


kespakatan, jika hasil kesepakatan tidak ingin dituangkan dalam putusan.
Persidangan Lanjut
Pembacaan Gugatan Oleh
Penggugat
Surat gugatan yang diajukan dibacakan oleh penggugat sendiri atau salah
seorang majelis hakim, dan sebelum diberi kesempatan oleh majelis hakim
kepada tergugat memberikan tanggapan/jawabannya, pihak penggugat punya
hak untuk mengubah, mencabut dan mempertahankan isi gugatannya tersebut.
Apabila penggugat tidak melakukan perubahan dan tambahan dalam
gugatannya maka persidangan dilanjutkan.
Jawaban Tergugat

Setelah gugatan dibacakan, kemudian tergugat diberi kesempatan mengajukan


jawabannya, baik ketika persidangan saat itu juga atau pada sidang berikutnya.
Jawaban tergugat dapat dilakukan secara tertulis atau lisan. (pasal 158 ayat (1)
R.Bg). Pada tahap ini, tergugat dapat pula mengajukan eksepsi (tangkisan) atau
rekonpensi (gugatan balik).
Replik Penggugat

Setelah Tergugat menyampaikan jawabannya, kemudian si penggugat diberi


kesempatan untuk menanggapinya sesuai dengan pendapat penggugat. Pada
tahap ini mungkin penggugat tetap mempertahankan gugatannya atau bisa pula
merubah sikap dengan membenarkan jawaban/bantahan tergugat.
Duplik Tergugat

Setelah penggugat menyampaikan repliknya, kemudian tergugat diberi


kesempatan untuk menanggapinya/menyampaikan dupliknya. Dalam tahap ini
dapat diulang-ulangi sampai ada titik temu antara penggugat dengan tergugat.
Apabila acara jawab menjawab dianggap cukup oleh hakim, dan masih ada hal-
hal yang tidak disepakati oleh kedua belah pihak, maka hal ini dilanjutkan
dengan acara pembuktian.
Pembuktian

Pada tahap ini, penggugat dan tergugat diberi kesempatan yang


sama untuk mengajukan bukti-bukti, baik berupa bukti surat
maupun saksi-saksi secara bergantian yang diatur oleh hakim.
Kesimpulan Para Pihak
Pada tahap ini, baik penggugat maupun tergugat diberi kesempatan
yang sama untuk mengajukan pendapat akhir yang merupakan
kesimpulan hasil pemeriksaan selama sidang berlangsung menurut
pandangan masing-masing. Kesimpulan yang disampaikan ini dapat
berupa lisan dan dapat pula secara tertulis.
Musyawarah Majelis Hakim

Rapat Permusyawaratan Majelis Hakim bersifat rahasi ( Pasal 19 ayat (3) UU No. 4 Tahun
2004. Dalam rapat permusyawaratan majelis hakim , semua hakim menyampaikan
pertimbangannya atau pendapatnya baik secara lisan maupun tertulis. Jika terdapat
perbedaan pendapat, maka diambil suara terbanyak, dan pendapat yang berbeda
tersebut dapat dimuat dalam putusan (dissenting opinion).
Putusan Hakim

Setelah selesai musyawarah majelis hakim, sesuai dengan jadwal sidang, pada tahap ini
dibacakan putusan majelis hakim. Setelah dibacakan putusan tersebut, penggugat dan
tergugat berhak mengajukan upaya hukum banding dalam tenggang waktu 14 hari
setelah putusan diucapkan. Apabila penggugat/ tergugat tidak hadir saat dibacakan
putusan, maka Juru Sita Pengadilan Agama akan menyampaikan isi/amar putusan itu
kepada pihak yang tidak hadir, dan putusan baru berkekuatan hukum tetap setelah 14
hari amar putusan diterima oleh pihak yang tidak hadir itu.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai