Pengetahuan dan
Hukum Islam
Windy Ferdiya Sari : 2032009
Alung : 2032010
Rosida : 2032017
Dosen Pengampu : Ruzaipah, M.H
Start!
MANUSIA
Manusia Sebagai Mahkum ‘Alaih
Manusia Sebagai Pelaku Hukum
Dalam diri manusia memang terdapat dorongan "rasa ingin tahu" (sense of curiosity).
Dorongan ini membantu berbagai aktivitas kehidupan manusia, baik dalam upaya
mengenal lingkungan, maupun yang berhubungan dengan upaya mempertahankan
hidupnya. Dalam hubungan ini, manusia memerlukan ilmu pengetahuan.
Batas-batas Ilmu Pengetahuan
Sejak menemukan kesadarannya, manusia menuntut dirinya untuk hidup dalam apa yang
disebutnya kebenaran. Sesuatu yang dianggapnya baik dan punya nilai, yang dapat dijadikan
pegangan dalam bertindak.
kebenaran filsafat didasarkan pada produk aktivitas penalaran manusia secara optimal.
Filsafat adalah kegiatan refleksif, yang direfleksikan pada apa saja, tanpa terbatas pada bidang dan
tema tertentu. Tujuannya adalah untuk memperoleh kebenaran yang mendasar, menemukan makna,
dan inti dari segala inti. Sasaran filsafat adalah mengarah pada nilai hakiki kebenaran pengetahuan
yang berkuantitas menyeluruh dan bersifat abstrak universal.
Adapun segala sesuatu yang berada di luar Selain itu, ilmu pengetahuan juga hanya membatasi
jangkauan akal, tidak termasuk bidang kajian ilmu diri pada kewenangan dalam menentukan benar
pengetahuan. Sama halnya dengan segala yang atau salahnya suatu pernyataan. Sedangkan untuk
tidak terjangkau daya tangkap indera manusia, menentukan baik/buruk, ataupun indah/jelek
berada di luar kajian ilmu pengetahuan. masing mengacu kepada sumber moral dan kajian
Ilmu pengetahuan membatasi ruang lingkup estetik.
penjelajahannya pada batas pengalaman manusia Sehubungan dengan batas-batas ilmu
juga disebabkan oleh metode yang digunakannya pengetahuan ini, Einstein menyatakan "Ilmu
dalam menyusun yang telah teruji kebenarannya dimulai dengan fakta dan diakhiri dengan fakta,
secara empirik. apa pun teori yang menjembatani keduanya"
Hukum
Islam
HUKUM ISLAM