Anda di halaman 1dari 3

‫الر ِح ْي ِم‬

َّ ‫الر ْح َم ِن‬
َّ ِ‫ِب ْس ِم هللا‬
Nama : Asra Nur Hasanah
NIM : 1813010025
Jurusan : Hukum Keluarga
Mata Kuliah : Filsafat Hukum Islam

UJIAN TENGAN SEMESTER 6


Jawaban :
1. Kritikan dan saran baik yang mesti diperbaiki kedepan menurut pandangan
saya yakni Dalam sistem perkuliahan biasa (tatap muka) dengan bapak menurut saya
sangat bagus, karena bapak selalu mulai perkuliahan dengan membaca ayat-ayat Al-
Qur’an dan juga kata-kata motivasi dari bapak, begitu juga dalam perkuliahan daring..
Namun pak, semenjak perkuliahan online ini membuat kami agak kewalahan karena
pemakaian aplikasi pada matkul ini sangat banyak, alangkah baiknya hanya
digunakan satu saja pak. Karena menurut saya kalau dalam penggunaan aplikasi
seperti Zoom itu agak banyak menggunakan data pak. Jangan gara-gara itu nanti nilai
dari teman-teman juga kena pak. Setidaknya kita toleran terhadap teman-teman yang
tidak bisa menggunakan apikasi tersebut karena kesulitan jaringan ataupun kuota hp
yang tidak memadai. Mungkin sekian kritik dan saran dari saya pak.

2. Dari materi kita selama perkuliahan dari awal sampai sebelum UTS ini yang
dapat saya pahami yakni :
1.) Pengertian Filsafat, ‘Illah, Hikmah, Syari’ah, Fiqih, Ushul Fiqih, Hukum Islam
dan Filsafat Hukum Islam
Filsafat , secara bahasa berasal dari bahasa Arab yaitu Falsafah dan juga
bahasa Yunani yaitu Philosophia. Philos ( suka cinta ) dan Sophia
( kebijaksanaan ). Secara istilah yakni studi tentang seluruh fenomena
kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep
mendasar. Namun arti dari filsafat ini sangat beragam yang dikemukankan
oleh para filosof.
Illat adalah sifat yang lahir yang terukur oleh batasan-batasan yang menjadi
asas suatu hukum, keberadaan dan ketiadaan mempengaruhi hukum tersebut.
Hikmah adalah mencari kesempurnaan diri manusia dengan menggambarkan
segala urusan dan membenarkan segala hakikat baik yang bersifat teori
maupun praktik menurut kemampuan manusia. ( Menurut Ibnu Sina dalam
Risalah Ath-Thabiyyatt-nya yan dikutip oleh Fathurrahman Djamil).
Syariat adalah berasal dari bahasa Arab yaitu ( syara’a, yasyra’u, syara’an wa
syari’atan ) berarti jalan ke tempat air, atau juga jalan yang harus dituntut.
Dan secara istilah yakni jalan yang ditetapkan Tuhan dimana manusia harus
mengarahkan hidupnya untuk mewujudkan kehendak Tuhan agar bahagia di
dunia dan di akhirat.
Fiqih adalah pemahaman yang mendalam. Secara istilah yakni pemahaman
yang mendalam mengenail dalil-dalil hukum dan membutuhkan pengerahan
potensi akal .
Ushul Fiqih adalah suatu kaidah-kaidah dna metode yang dipergunakan untuk
mengeluarkan hukum dan dalil-dalil yang terperinci.
Hukum Islam adalah seperangkat peraturan berdasarkan wahyu Allah SWT.
dan Sunnah Rasul tentang tingkah laku manusia mukallaf yang diakui da
diyakni berlaku dan mengikat untuk semua umat beragama islam.
Filsafat Hukum Islam adalah filsafat yang menganalisis hukum islam secara
metodis dan sistematis sehingga mendapat keterangan yang mendasar atau
menganalisis hukum islam secara ilmiah dengan filsafat sebagai alatnya,
2.) Sumber-Sumber Hukum Islam
Sumber hukum Islam merupakan suatu rujukan atau dasar yang utama dalam
pengambilan hukum Islam. Sumber hukum Islam, artinya sesuatu yang menjadi
pokok dari ajaran islam. Dan yang termasuk dalam Sumber hukum islam yaitu Al
quran, Sunnah, Ijma' dan Qiyas. Dan juga ada sumber lain yang digunakan oleh
sebagian ulama dan sebagian ulama lain tidak menggunakannya yaitu Istihsan,
maslahah mursalah, istishab, ‘urf, syar’u man qablana, sad al-zariah dan qaul
shahabi.
3.) Objek kajian Filsafat Hukum Islam ( pertumbuhan dan perkembangan )
Objek kajian ada 5 yakni :
1. Tentang Pembuat Hukum Islam (al-Hakim) yakni Allah SWT.
2. Tentang sumber ajaran hukum Islam
3. Tentang orang yang menjadi subjek atau objek dari kalam ilahi yakni orang
Mukallaf
4. Tentang Tujuan Hukum Islam
5. Tentang metode yang digunakan para ulama dalam mengeluarkan dalil-dalil
dari sumber ajaran hukum Islam.
Pertumbuhan filsafat hukum islam diawali oleh adanya doktrin islam yang
memperbolehkan ijtihad. Dan perkembangannya terjadi pada masa sahabat Rasul.
4.) Hukum Islam Antara Wahyu dan Pemikiran Manusia
Akal atau pemikiran manusia tidak sepenuhnya mengetahui yang baik dan buruk
tanpa adanya wahyu. Dan begitu juga tanpa akal atau pemikiran, wahyu tidak
akan bisa dipahami. Maka antara wahyu dan pemikiran manusia sesuatu yang
selaras dengan tetap memposisikan wahyu sebagai informasi dan akal sebagai
konfirmasi. Wahyu mutlak kebenarannya dan akal manusia relative kebenarannya.
5.) Proses Pembentukan dan Penerapan Hukum Islam (Ijtihad Istinbhati dan Tadbiqi)
Pembentukan hukum islam memiliki beberapa proses, dari masa Rasulullah
SAW., masa Khulafaur Rasydin , Abad kedua, keempat dan ketujuh. Pembagian
ijtihad ada dua , yaktu Ijtihad Istinbhati adalah ijtihad yang dilakukan
mendasarkan pada nash-nash Syara’ dalam meneliti dan menyimpulkan ide
hukum yang terkandung didalamnya ,dan Ijtihad Tadbiqi adalah ijtihad yang
dilakukan berdasarkan yang terjadi di lapangan.
6.) Hukum Islam Antara Ta’abbudi dan Ta’aqquli, Qhati’ dan Zhanni
Ta’abudi adalah suatu ketentuan hukum dalam nash ( Al-Qur’an dan Sunnah )
yang berkaitan dengan ibadah yang sesuai dengan syari’at, tidak dapat dinalari
dengan akal dan harus diterima apa adanya karena telah bersifat mutlak. Contoh :
seperti ketentuan waktu shalat fardu yang tidak dapat diubah, karena telah sesuai
syari’at dan tidak boleh dinalarkan, dan juga ketentuan haji dan puasa ramadhan.
Sedangkan Ta’aqquli adalah suatu ketentuan hukum yang memungkinkan kepada
nalar ( akal ) untuk memikirkan baik sebab dan illatnya, serta kemaslahatan yang
terjadi , yang sifatnya relative adanya. Contohnya seperti muamalah.
Objek ta’abudi ada dua yaitu ibadah ( mahdah ) secara murni dan hal-hal
daruriyyah. Sedangkan objek ta’aqquli ada dua juga yaitu mu’amalah dan ghairu
mahdah .
Maksud dari Qath’I adalah suatu nash yang tidak membutuhkan takwil dan
bersifat pasti tidak ada keraguan lagi didalmnya. Sedangkan Zhanni adalah suatu
nash yang membutuhkan takwil dan adanya dalil yang mendukung dan masih
bersifat ragu atau kurang pasti.

Anda mungkin juga menyukai