Anda di halaman 1dari 23

FIQH

MAWARIS
• Pertemuan ke-5 pada kelas
PAI-1, 2, 3, & 4 Semester 6.

• Disusun Oleh : Sylvia Kurnia


Ritonga, Lc.,M.Sy
Persoalan 'Ashabah dan Hijab-Mahjub

- Pengertian 'Ashobah

- Macam-macam 'Ashobah

- Contoh kasus waris 'ashobah dan cara


penyelesaiannya

- Pengertian Hijab & Mahjub

- Ahli Waris yang Bisa Meng-Hijab dan Ahli


Waris yang Bisa ter-Mahjub

- Jenis Hijab: Hijab Hirman & Hijab Nuqshan;


Pengertian dan Contoh Kasus Warisnya
'Ashabah itu apa ya?

• Menurut bahasa ashabah adalah


bentuk jamak dari ”ashib” yang artinya
mengikat, menguatkan hubungan
kerabat/nasab.

• Menurut syara’, ’ashabah adalah ahli


waris yang bagiannya tidak ditetapkan
tetapi bisa mendapat semua harta atau
sisa harta setelah harta dibagi kepada
ahli waris dzawil furudh
• Pertama; mendapat seluruh harta waris saat
ahli waris dzawil furudh tidak ada.
Ahli waris yang • Kedua; mendapat sisa harta waris bersama
menjadi 'ashabah ahli waris dzawil furudh saat ahli waris zawil
ada.
mempunyai tiga • Ketiga; tidak mendapatkan sisa harat warisan
kemungkinan: karena warisan telah habis dibagikan kepada
ahli waris Zawil Furud
Macam-macam 'Ashobah :

1) ‘Ashabah Binafsihi yaitu ahli waris yang menerima sisa harta warisan dengan sendirinya,
tanpa disebabkan orang lain. Ahli waris yang masuk dalam kategori ashabah binafsihi, yaitu:

e) Saudara
a) Anak laki-laki b) Cucu laki-laki c) Ayah d) Kakek
kandung laki-laki

g) Anak laki-laki h) Anak laki-laki


f) Sudara seayah i) Paman
saudara laki-laki saudara laki-laki j) Paman seayah
laki-laki kandung
kandung seayah

m) Laki-laki yang
k) Anak laki-laki l) Anak laki-laki
memerdekakan
paman kandung paman seayah
budak
KETENTUAN-KETENTUANNYA :

1. Apabila semua ashabah ada, maka tidak semua ashabah mendapat


bagian, akan tetapi harus didahulukan orang-orang (para ashabah) yang
lebih dekat pertaliannya dengan orang yang meninggal. Jadi,
penentuannya diatur menurut nomor urut tersebut di atas.

2. Jika ahli waris yang ditinggalkan terdiri dari anak laki-laki dan anak
perempuan, maka mereka mengambil semua harta ataupun semua sisa.
Cara pembagiannya ialah, untuk anak laki-laki mendapat dua kali lipat
bagian anak perempuan.
2) Ashabah Bilghair yaitu
anak perempuan, cucu
perempuan, saudara a) Anak laki-laki
b) Cucu laki-laki
dari anak laki-laki,
dapat menarik
perempuan seayah, yang saudaranya yang
juga dapat menarik
saudaranya yang
perempuan
menjadi ashabah jika menjadi ‘ashabah
perempuan
menjadi ‘ashabah
bersama saudara laki-laki
mereka masing-masing
c) Saudara laki-laki d) Saudara laki-laki
(‘Ashabah dengan sebab sekandung, juga sebapak, juga
dapat menarik dapat menarik
terbawa oleh laki-laki yang saudaranya yang saudaranya yang
perempuan perempuan
setingkat). menjadi ‘ashabah menjadi ‘ashabah
INGAT KETENTUANNYA YA!

Ketentuan pembagian harta waris dalam


ashabah bil ghair, “bagian pihak laki-laki
(anak, cucu, saudara laki-laki) dua kali lipat
bagian pihak perempuan (anak, cucu,
saudara perempuan)”
3) ‘Ashabah Ma’al gha’ir (‘ashabah bersama orang lain) yaitu ahli waris
perempuan yang menjadi 'ashabah dengan adanya ahli waris perempuan lain.
Mereka adalah :

a) Saudara perempuan b) Saudara perempuan seayah


sekandung menjadi 'ashabah menjadi 'ashabah jika bersama
bersama dengan anak anak perempuan atau cucu
perempuan (seorang atau lebih) perempuan (seorang atau lebih)
atau cucu perempuan dari anak dari anak laki laki.
laki laki
Seseorang meninggal dunia dengan ahli waris seorang bapak, seorang ibu,
seorang anak laki-laki dan 2 orang anak perempuan. Nominal harta warisan
sebesar Rp. 30.000.000.
Perhitungan pembagian harta waris tersebut sebagai berikut:
Pembahasan:

• CONTOH WARIS 'ASHOBAH BERSAMA DZAWIL FURUDH


• Penjelasan:
• a. Asal Masalah 6
• b. Bapak mendapat bagian 1/6 karena ada anaknya si mayit, siham 1
• c. Ibu mendapat bagian 1/6 karena ada anaknya si mayit, siham 1
• d. Anak laki-laki dan 2 anak perempuan:
• – Secara keseluruhan mendapat bagian ashabah atau sisa, yakni 4 siham.
• – Anak laki-laki sebagai ashabah bin nafsi, 2 anak perempuan sebagai
• ashabah bil ghair karena bersama dengan mu’ashshib.
• – Dalam hal ini berlaku hukum “laki-laki mendapat dua bagian anak pr.”
• – Karenanya meskipun anak laki-laki hanya 1 orang namun ia dihitung 2 orang.
• Maka penerima ashabah pada kasus ini seakan ada 4 orang yang terdiri dari
• 2 anak laki-laki dan 2 anak perempuan.
• – Maka sisa 4 siham dibagi menjadi 2 siham untuk satu anak laki-laki dan 2
• siham untuk 2 anak perempuan di mana masing-masing anak perempuan
• mendapat 1 siham.
• e. Nominal harta Rp. 30.000.000 dibagi 6 bagian, masing-masing bagian senilai
• Rp. 5.000.000.
• Bagian harta masing-masing ahli waris:
• a. Bapak : 1 x Rp. 5.000.000 = Rp. 5.000.000
• b. Ibu : 1 x Rp. 5.000.000 = Rp. 5.000.000
• c. Anak laki-laki : 2 x Rp. 5.000.000 = Rp. 10.000.000
• d. 2 Anak perempuan : 2 x Rp. 5.000.000 = Rp. 10.000.000
• (Bagian masing-masing anak perempuan Rp. 10.000.000 : 2 = Rp. 5.000.000)
• Jumlah harta terbagi Rp. 30.000.000 (habis terbagi)

Mudah, bukan?
Apakah anda sudah mengerti?
Siap untuk mengerjakan soal latihan?
Pengertian Hijab-Mahjub
• Hijab adalah penghapusan hak waris seseorang, baik penghapusan
sama sekali ataupun pengurangan bagian harta warisan karena ada
ahli waris yang lebih dekat pertaliaannya (hubungannya) dengan
orang yang meninggal.
• Oleh karena itu hijab ada dua macam, yaitu :
1) Hijab hirman yaitu penghapusan seluruh bagian, karena ada
ahli waris yang lebih dekat hubungannya dengan orang yang
meninggal. Contoh cucu laki-laki dari anak laki-laki, tidak mendapat
bagian selama ada anak laki-laki.
2) Hijab nuqshon yaitu pengurangan bagian dari harta warisan,
karena ada ahli waris lain yang membersamai. Contoh : ibu mendapat
1/3 bagian, tetapi kala yang meninggal mempunyai anak atau cucu
atau beberapa saudara, maka bagian ibu berubah menjadi 1/6.
Ahli waris yang sama sekali tidak terḥijab atau terhalang
adalah :

2) Anak
1) Anak laki-
perempuan 3) Ayah.
laki kandung.
kandung.

4) Ibu. 5) Suami. 6) Istri.


1. IBU, DAPAT TERḤIJAB NUQSAN OLEH ANAK
LAKI-LAKI, CUCU LAKI-LAKI DAN 2 ORANG
SAUDARA ATAU LEBIH, BAIK LAKI-LAKI MAUPUN
PEREMPUAN BAIK SEKANDUNG MAUPUN TIDAK.
Ahli waris yang 2. BAPAK DAPAT TERHIJAB NUQSAN OLEH ANAK
kemungkinan LAKI-LAKI DAN CUCU LAKI-LAKI.
bisa terhijab
nuqṣān adalah:
3. SUAMI /ISTRI DAPAT TERHIJAB NUQSAN OLEH
ANAK LAKI-LAKI DAN CUCU LAKI-LAKI.
Ahli waris yang 1) Kakek (ayah dari ayah) terhijab/terhalang
dapat terhijab oleh ayah. Jika ayah masih hidup maka kakek
tidak mendapat bagian.
hirman, yaitu:
2) Nenek (ibu dari ibu) terhijab /terhalang
oleh ibu.

3) Nenek dari ayah, terhijab/terhalang oleh


ayah dan juga oleh ibu.

4) Cucu dari anak laki-laki terhijab/terhalang


oleh anak laki-laki.

5) Saudara kandung laki-laki


terhijab/terhalang oleh : a) anak laki-laki. b)
cucu laki-laki dari anak laki-laki. c) ayah.
7) saudara ayah laki-laki dan
perempuan terhijab/terhalang oleh :
8) saudara seibu laki-laki / perempuan
6) saudara kandung perempuan a) anak laki-laki. b) anak laki-laki dan
terhijab/terhalang oleh: a) anak laki-
terhijab/terhalang oleh : a) anak laki- anak laki-laki. c) ayah. d) saudara
laki atau perempuan. b) cucu laki-laki
laki. b) ayah. kandung laki-laki. e) saudara kandung
atau perempuan. c) ayah d) kakek.
perempuan. f) anak perempuan. g)
cucu perempuan.

9) Anak laki-laki dari saudara kandung 10) Anak laki-laki dari saudara laki-laki
laki-laki terhijab/terhalang oleh: a) seayah terhijab/terhalang oleh:a)
anak laki-laki. b) cucu laki-laki. c) ayah. anak laki-laki. b) cucu laki-laki. c) ayah
d) kakek. e) saudara kandung laki-laki. d) kakek. e) saudara kandung laki-laki.
f) saudara seayah laki-laki. f) saudara seayah laki-laki
11) Paman (saudara laki-laki 2) Paman (saudara laki-laki sebapak 13) Anak laki-laki paman sekandung
sekandung ayah) terhijab/terhalang ayah) terhijab/terhalang oleh : a) anak terhijab/terhalang oleh : a) anak laki-
oleh : a) anak laki-laki. b) cucu laki-laki. laki-laki. b) cucu laki-laki. c) ayah. d) laki. b) cucu laki-laki. c) ayah. d) kakek.
c) ayah. d) kakek. e) saudara kandung kakek. e) saudara kandung laki-laki. f) e) saudara kandung laki-laki. f) saudara
laki-laki. f) saudara seayah laki-laki. 1 saudara seayah laki-laki. seayah laki-laki.

15) Cucu perempuan dari anak laki-laki


terhijab/terhalang oleh : a) anak laki-
14) Anak laki-laki paman seayah
laki. b) dua orang perempuan jika cucu
terhijab/terhalang oleh : a) anak laki-
perempuan tersebut tidak bersaudara
laki. b) cucu laki-laki. c) ayah. d) kakek.
laki-laki yang menjadikan dia sebagai
e) saudara kandung laki-laki. f) saudara
ashabah
seayah laki-laki.
Contoh Hijab
(Penghalang) & Mahjub • Contoh 1 : Kakek menjadi mahjub apabila bersamaan
(Terhalang) dengan bapak si mayit.
Contoh 2 : Semua
saudaranya si mayit baik laki-
laki maupun perempuan,
baik sekandung, sebapak,
ataupun seibu menjadi
mahjub apabila bersamaan
dengan anak laki-laki, cucu
laki-laki dari anak laki-laki,
atau bapak si mayit.
Contoh 3 : Nenek menjadi
mahjub apabila bersamaan
dengan ibu si mayit.

Anda mungkin juga menyukai