Anda di halaman 1dari 15

‫سالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َر ْح َمةُ هللاِ َوبَ َر َكاتُهُ‬

‫ال َّ‬

‫‪MAWARIS‬‬
MAWARIS

Pengertian Dasar Hukum Ketentuan


Mawaris Waris Mawaris

AL QUR’AN AHLI WARIS

AS SUNNAH SYARAT

HKI SEBAB

KETENTUAN
Pengertian mawaris
 Mawaris merupakan serangkaian kejadian mengenai pengalihan
pemilikan harta benda dari seorang yang meninggal dunia kepada
seseorang yang masih hidup. Dengan demikian, untuk terwujudnya
kewarisan harus ada tiga unsur, yaitu:
1) orang mati, yang disebut pewaris atau yang mewariskan
2) harta milik orang yang mati atau orang yang mati meninggalkan
harta waris
3) satu atau beberapa orang hidup sebagai keluarga dari orang yang
mati, yang disebut sebagai ahli waris.
Dasar hukum waris
1. Al-Qur‘an
Dalam Islam saling mewarisi di antara kaum muslimin hukumnya adalah
wajib berdasarkan al-Qur‘an dan Hadis Rasulullah. Banyak ayat al-Qur‘an
yang mengisyaratkan tentang ketentuan pembagian harta warisan ini. Di
antaranya firman Allah Swt. dalam Q.S. an-Nisa'/4:7:

Artinya: “Bagi orang laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-
bapa dan kerabatnya, dan bagi orang wanita ada hak bagian (pula) dari
harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak
menurut bagian yang telah ditetapkan”
Dasar hukum waris
2. As-Sunnah
Hadis dari Ibnu Mas’ud berikut:

Artinya: Dari Ibnu Mas’ud, Rasulullah SAW bersabda : “Pelajarilah al-


Qur‘an dan ajarkanlah ia kepada manusia, dan pelajarilah al faraidh dan
ajarkanlah ia kepada manusia. Maka sesungguhnya aku ini manusia yang
akan mati, dan ilmu pun akan diangkat. Hampir saja nanti akan terjadi
dua orang yang berselisih tentang pembagian harta warisan dan
masalahnya; maka mereka berdua pun tidak menemukan seseorang yang
memberitahukan pemecahan masalahnya kepada mereka”. (HR. Ahmad).
Ketentuan mawaris dalam islam
4  Ketentuan pembagian harta warisan :
Pembagian harta warisan dari seseorang yang meninggal dunia merupakan hal
yang terakhir dilakukan. Ada beberapa hal yang harus dilakukan sebelum harta
warisan dibagikan. Selain pengurusan jenazah, wasiat dan hutang si mayatlah
yang harus terlebih dahulu ditunaikan. Dalam al-Qur‘an terdapat ayat-ayat yang
menegaskan bahwa pembagian harta warisan dilaksanakan setelah penunaian
wasiat dan utang si mayit, seperti yang terdapat dalam Q.S. an-Nisa'/4:11.
Ketentuan mawaris dalam islam
Artinya: “Allah mensyari’atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-
anakmu. Yaitu: bahagian seorang anak lelaki sama dengan bagahian dua orang
anak perempuan, dan jika anak itu semuanya perempuan lebih dari dua, maka
bagi mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan; jika anak perempuan itu
seorang saja, maka ia memperoleh separo harta. dan untuk dua orang ibu-bapa,
bagi masing-masingnya seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika yang
meninggal itu mempunyai anak; jika orang yang meninggal tidak mempunyai
anak dan ia diwarisi oleh ibu-bapanya (saja), maka ibunya mendapat sepertiga;
jika yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara, maka ibunya mendapat
seperenam. (Pembagian- pembagian tersebut di atas) sesudah dipenuhi wasiat
yang ia buat atau (dan) sesudah dibayar hutangnya”. (Q.S. an-Nisa'/4:11).
1 ANAK LAKI-
LAKI

2 CUCU LAKI-LAKI
AHLI
WARIS 3 BAPAK

DARI
4 KAKEK DARI BAPAK
PIHAK
LAKI- 5 SAUDARA
SEKANDUNG
6 SAUDARA
SEAYAH

7 SAUDARA SE IBU
AHLI
WARIS 8 ANAK LAKI-LAKI DARI
SAUDARA KANDUNG

DARI
9 ANAK LAKI-LAKI DARI SAUDARA SE

PIHAK
AYAH

LAKI- 1
50
PAMAN YANG SEKANDUNG
DENGAN AYAH SI PEWARIS
PAMAN YANG SE AYAH
11 DENGAN AYAH SI PEWARIS

12 ANAK LAKI-LAKI DARI PAMAN YANG SEKANDUNG

AHLI
WARIS 13 ANAK LAKI-LAKI DARI PAMAN
SE AYAH

DARI
14 SUAMI
PIHAK
LAKI-
1 ANAK
PEREMPUAN

CUCU PEREMPUAN DARI


2
AHLI ANAK LAKI-LAKI

WARIS 3 ibu

DARI NENEK DARI BAPAK


4
PIHAK KE ATAS

PEREMPU 5 NENEK DARI IBU KE


ATAS
SAUDARA PEREMPUAN
6 SEKANDUNG

SAUDARA PEREMPUAN
7
AHLI SEBAPA

WARIS 8
SAUDARA
PEREMPUAN SE
IBU
DARI
9 ISTRI
PIHAK
PEREMPU
Ketentuan mawaris dalam islam
Ahli waris dalam pembagian harta warisan terbagi dua macam :
1. Ahli waris Zawil Furµd Ahli waris yang memperoleh kadar pembagian harta
warisan telah diatur oleh Allah Swt.
2. Ahli Waris 'Asabah Ahli waris asabah adalah perolehan bagian dari harta
warisan yang tidak ditetapkan bagiannya dalam furµd, tetapi mengambil sisa
warisan setelah ashabul furµd mengambil bagiannya. Ahli waris ashabah bisa
mendapatkan seluruh harta warisan jika ia sendirian, atau mendapatkan sisa
warisan jika ada ahli waris lainnya, atau tidak mendapatkan apa-apa jika
harta warisan tidak tersisa,
berdasarkan sabda Rasulullah saw.: “Berikanlah warisan itu kepada yang
berhak menerimanya, sedang sisanya berikan kepada (ahli waris) laki-laki
yang lebih berhak (menerimanya).” (HR. al-Bukhari dan Muslim).
Ketentuan mawaris dalam islam
Ahli Waris 'Asabah terbagi menjadi dua, yaitu :

‘Asabah

‘Asabah ‘Asabah
binnasab bissabab

‘Asabah
‘Asabah ‘Asabah
bi an-
bil ghair ma’al gair
nafsi
‫َو ال َّسالَ ُم َعلَ ْي ُك ْم َو َر ْح َمةُ هللاِ َوبَ َر َكاتُهُ‬
‫!‪Thanks for attention‬‬

Anda mungkin juga menyukai