Anda di halaman 1dari 14

PENGGOLONGAN

AHLI WARIS

1. SISTEM KEWARISAN PATRILINEAL


2. SISTEM KEWARISAN BILATERAL
Perbedaan patrilineal dan bilateral: perbedaan
penafsiran Al-Quran di bidang kewarisan dan
merupakan persoalan ijtihad
Golongan 1:
Menafsirkan ayat Al-Quran hanya bermaksud mengubah
bidang-bidang hukum kewarisan Arab yang dengan jelas
ditegaskan dalam Al-Quran.
Hukum kewarisan pra Islam diakui sepanjang tidak
bertentangan dengan Al-Quran.
Tidak terjadi perombakan secara besar-besaran,
sehingga hasilnya bercorak patrilineal.
Golongan 2:
Al-Quran merombak secara besar-besaran terhadap
hukum waris adat. Sehingga hasilnya lebih bercorak
bilateral
SISTEM KEWARISAN PATRILINEAL
Pewarisan patrilineal (a.l. diikuti Imam Syafii)
adalah memberikan penafsiran atau interpretasi
kepada ayat-ayat AlQuran yang memungkinkan
untuk ditafsirkan secara patrilineal
Pokok-pokok pikiran:
1. Selalu memberikan kedudukan yang lebih baik dalam
perolehan harta penggalan kepada pihak laki-laki
2. Urutan keutamaan berdasarkan usbah dan laki-laki
(usbah/ushbah adalah anggota keluarga yang mempunyai
hubungan darah sesamanya berdasarkan hubungan garis
keturunan laki-laki/patrilineal)
3. Istilah-istilah khusus mengenai kewarisan dalam Al Quran
disamakan dengan istilah biasa dalam bahasa sehari-hari /
istilah hukum adat
PENGGOLONGAN AHLI WARIS
SISTEM KEWARISAN PATRILINEAL
1. AHLI WARIS DZUL FARAID
Adalah ahli waris yang mendapat bagian menurut ketentuan
yang diterangkan dalam Al Quran dan hadits
2. AHLI WARIS ASABAH
Ahli waris yang tidak memperoleh bagian tertentu, tetapi:
Berhak mendapatkan seluruh harta peninggalan jika tidak ada ahli
waris dzul faraid dan
Berhak atas sisa harta peninggalan setelah dibagikan kepada ahli
waris dzul faraid
Tidak mendapatkan apa-apa, karena habis dibagikan kepada dzul
faraid
3. AHLI WARIS DZUL ARHAM
ahli waris yang mempunyai hubungan darah dengan pewaris
melalui anggota keluarga perempuan
Prof. hazairin: anggota keluarga menantu laki-laki
Prof. M. Yunus: hubungan keluarga yang jauh
SISTEM KEWARISAN BILATERAL

Pencetus Prof. Hazairin


Mengenal penggantian tempat sebagai
jawaban atas permasalahan kaum Syiah
yang menganut sistem bilateral
PENGGOLONGAN AHLI WARIS
SISTEM KEWARISAN BILATERAL
1. AHLI WARIS DZUL FARAID
Adalah ahli waris yang mendapat bagian menurut ketentuan
yang diterangkan dalam Al Quran dan hadits.
2. AHLI WARIS DZUL QARABAT
Ahli waris yang mendapat bagian warisan yang tidak tentu
jumlahnya atau mendapat bagian sisa, atau mendapat bagian
terbuka, baik dari garis laki-laki maupun perempuan.
3. AHLI WARIS MAWALI
Adalah ahli waris pengganti, yang menggantikan seseorang
untuk memperoleh bagian warisan yang tadinya akan
diperoleh oleh orang yang digantikan seandainya ia masih
hidup
AHLI WARIS YANG
BERHAK MENERIMA
PEMBAGIAN WARISAN
BERDASARKAN JENIS KELAMIN
14 golongan ahli waris laki-laki:
1 = anak laki-laki
2 = cucu laki-laki dari anak laki-laki
3 = bapak
4 = kakek dari bapak dan seterusnya ke atas
5 = saudara laki-laki sekandung
6 = saudara laki-laki sebapak
7 = saudara laki-laki seibu
8 = anak laki-laki dari saudara laki-laki sekandung
9 = anak laki-laki dari saudara sebapak
10 = paman (saudara laki-laki bapak yang sekandung)
11 = paman (saudara laki-laki bapak yang sebapak)
12 = anak laki-laki dari paman yang sekandung dengan bapak
13 = anak laki-laki dari paman yang sebapak dengan bapak
14 = suami
AHLI WARIS LAKI-LAKI = 14 GOL
4

11 3 10

PEWARIS 12
13 7 5 14 6

8 1 9

Orang yang meninggal dunia hub. pernikahan

Perempuan

Laki-laki yang berhak menerima waris

Laki-laki yang tidak berhak menerima waris


Apabila 14 ahli waris tersebut ada (hidup)
maka yang berhak memperoleh bagian
dari harta peninggalan ada 3 golongan,
yaitu:
1. Anak laki-laki
2. Suami
3. bapak
9 Golongan ahli waris perempuan:
1 = anak perempuan
2 = cucu perempuan (anak perempuan dari anak laki-laki)
3 = ibu
4 = nenek (ibu dari bapak)
5 = nenek (ibu dari ibu dan seterusnya ke atas)
6 = saudara perempuan sekandung
7 = saudara perempuan sebapak
8 = saudara perempuan yang seibu
9 = istri
AHLI WARIS PEREMPUAN = 9 GOL
5 4

8 6 PEWARIS 9 7

Orang yang meninggal dunia hub. pernikahan

Perempuan yang berhak menerima waris

Perempuan yang tidak berhak menerima waris

Laki-laki
Apabila 9 ahli waris tersebut ada (hidup)
maka yang berhak memperoleh bagian
dari harta peninggalan ada 5 golongan,
yaitu:
1. Istri
2. Anak perempuan
3. Cucu perempuan dari anak laki-laki
4. Ibu
5. Saudara perempuan sekandung
Apabila semua ahli waris tersebut ada
(baik laki-laki maupun perempuan) maka
yang berhak memperoleh bagian dari
harta peninggalan ada 5 golongan, yaitu:
1. Suami atau Istri
2. ibu
5 golongan ini
3. bapak SELALU menerima
warisan dalam
4. Anak laki-laki
segala hal,
5. Anak perempuan siapapun yang
meninggal

Anda mungkin juga menyukai