STEP 1

ISTILAH

1. KLINIK
2. IRITASI MATA
3. DOKTER
4. OBAT LUAR
5. RESEP
6. SALEP
7. LEM GIGI
8. KELOPAK MATA

DEFINISI :

KLINIK

- ADALAH FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN PERORANGAN YANG

MENYEDIAKAN PELAYANAN MEDIS DASAR
- ADALAH SALAH SATU BENTUK PERUSAHAAN JASA YANG MEMBERIKAN
JASA PELAYANAN KESEHATAN.
- ORGANISASI KESEHATAN YANG BERGERAK DALAM MENYEDIAKAN
PELAYANAN KESEHATAN BAIK DIAGNOSIS ATAU PENGOBATAN,
BIASANYA LEBIH DARI 1 MACAM GANGGUAN KESEHATAN.

DEFINISI :

IRITASI MATA

- TERJADI GANGGUAN PADA MATA YANG DITANDAI DENGAN PANDANGAN

KABUR DAN SAKIT
- PENYAKIT YANG TERJADI KETIKA ADA BAKTERI, JAMUR, PARASIT ATAU
VIRUS YANG MENGINFEKSI MATA.
 - ISTILAH YANG DIGUNAKAN UNTUK MENGGAMBARKAN SENSASI YANG
MENGGANGGU MATA

DEFINISI :

DOKTER

- ADALAH SEORANG TENAGA KESEHATAN YANG TELAH MENDAPAT GELAR

DOKTER ATAU SESEORANG YANG MEMILIKI LISENSI UNTUK PRAKTEK
- ADALAH SEORANG AHLI DALAM MENDIAGNOSA SUATU PENYAKIT
- TENAGA KESEHATAN YANG MENJADI KONTAK UTAMA PASIEN UNTUK
MENYELESAIKAN SUATU MASALAH YANG DIALAMI

DEFINISI :

OBAT LUAR

- SEDIAAN OBAT YANG DIGUNAKAN UNTUK BAGIAN LUAR TUBUH

CONTOHNYA : LOTION DAN BEDAK
- BAHAN ATAU CAMPURAN BAHAN YANG DIGUNAKAN UNTUK
PENGOBATAN BAGIAN LUAR DARI TUBUH DAN BUKAN UNTUK DIMINUM
ATAU DI TELAN.

DEFINISI :

RESEP

- PERMINTAAN TERTULIS DARI DOKTER , DOKTER GIGI, ATAU DOKTER

HEWAN KEPADA APOTEKER.

DEFINISI :

SALEP

- SEDIAAN SETENGAH PADAT UNTUK PENGGUNAAN TOPIKAL

- SEDIAAN SETENGAH PADAT YANG MUDAH DIOLESKAN DAN DIGUNAKAN
SEBAGAI OBAT LUAR YANG MUDAH DI APLIKASIKAN PADA KULIT
CONTOHNYA : KULIT YANG SAKIT ATAU TERLUKA

DEFINISI :

KELOPAK MATA

- KULIT YANG LUNAK YANG MENUTUPI DAN MELINDUNGI BOLA MATA

DEFINISI :

LEM GIGI

- BAHAN LENGKET BERUPA CAIRAN YANG DAPAT MEREKATKAN DUA

ATAU LEBIH BENDA
 STEP 2

RUMUSAN MASALAH

1. APAKAH PASIEN MENDAPATKAN PIO

2. APAKAH TELAH TERJADI MEDICATION ERROR PADA PASIEN
3. APA PENYEBAB IRITASI MATA
4. BAGAIMANA CIRI APOTEKER PROFESIONAL
5. BAGAIMANA PAYUNG HUKUM TERHADAP PASIEN
6. BAGAIMANA KEGIATAN PIO DI APOTIK
7. APAKAH APOTEKER PADA KLINIK MELANGGAR KODE ETIK
8. BAGAIMANA PROFESIONALISME APOTEKER
9. BAGAIMANA GEJALA IRITASI MATA
10. SANKSI APA YANG DIBERIKAN IAI PADA APOTEKER DALAM KASUS
TERSEBUT
11. BAGAIMANA STANDAR KEFARMASIAN YANG TERKAIT PADA SKENARIO
12. BAGAIMANA CARA PENGGUNAAN SALEP MATA
13. BERAPA DOSIS SALEP MATA
14. APAKAH KASUS INI MELANGGAR SUMPAH APOTEKER
15. APA SAJA FAKTOR PENYEBAB KESALAHAN PEMBERIAN OBAT
16. APAKAH YANG MELAYANI OBAT SEORANG APOTEKER
17. BAGAIMANA UPAYA HUKUM YANG HARUS DI TEMPUH SEORANG PASIEN
SEBAGAI KONSUMEN KETIKA TERJADI KERUGIAN TERHADAP KELALAIAN
TERSEBUT.
 STEP 3

MENJAWAB RUMUSAN MASALAH

1. TIDAK DILAKUKAN PIO KARENA SALAH PEMBERIAN OBAT

2. - YA, KARENA DILIHAT DALAM KASUS DALAM PEMBERIAN OBATNYA
TIDAK TEPAT.
- ME 4 KLASIFIKASI :
 PRECEPTION ERROR (DOKTER)
TERJADI PADA SAAT PENULISAN RESEP
 TRANSKRIPTION ERROR (APOTEKER)
SALAH MEMBACA RESEP
 DISPENSING ERROR (APOTIK)
PIHAK APOTIK MENGAMBIL OBAT SAMPAI MENYERAHKAN OBAT
SALAH MEMBERIKAN INFO OBAT, MENGAMBIL OBAT, SALAH AMBIL
OBAT, SALAH PENULISAN ETIKET OBAT.
 ADMINISTRATION ERROR (APOTIK)
KESALAHAN DALAM PENGGUNAAN OBAT
3. INFEKSI PADA KELOPAK MATA
- PERADANGAN KULIT PADA MATA
- IRITASI MATA KERING
- INFEKSI ATAU PERADANGAN PADA KORNEA
- LENSA KONTAK YANG TERINFEKSI
- PENGGUNAAN MAKE UP PADA DAERAH MATA
- UDARA KERING
- PAPARAN SINAR MATAHARI
- DEBU
- REAKSI ALERGI
- PILEK
- BAKTERI ATAU VIRUS
4. - MEMILIKI PENGETAHUAN LUAS, BERMARTABAT, SIKAP DALAM
BEKERJA,
- MAMPU BEKOMUNIKASI SECARA TERTULIS
- KESUNGGUHAN DAN KETELITIAN KERJA, INTEGRITAS TINGGI, MEMILIKI
KEBULATAN FIKIRAN PERBUATAN.
5. UU NO 8 THN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN
6. LO
7. YA, MELANGGAR KARENA SEORANG APOTEKER BERPERAN PENTING
HARUS LEBIH TELITI DAN CERMAT AGAR TIDAK TERJADI MEDICATION
ERROR
- TIDAK MENGUTAMAKAN PASIEN DAN MELANGGAR HAK ASASI PASIEN
8. APOTEKER WAJIB MENGAKUI DAN MENERIMA SANKSI DAN
MEMPERTANGGUNG JAWABKAN KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA
9. – MATA SEPERTI TERBAKAR
- GATAL
- MATA MERAH
- MATA BERAIR
- KEPEKAAN TERHADAP CAHAYA
- BENJOLAN DI KELOPAK
- PENGLIHATAN KABUR
- KELUARNYA CAIRAN KUNING ATAU HIJAU
- KULIT TERKELUPAS DAN BINTIK-BINTIK PADA KORNEA
10. - PEMBINAAN, PERINGATAN DAN PENCABUTAN KEANGGOTAAN
- APOTEKER TERSEBUT HARUS DI SKORSING OLEH ORGANISASI
11. HARUS MELAKUKAN KAJIAN RESEP DISPENSING, PIO, KONSELING, HOME
PHARMACY CARE, PEMANTAPAN TERAPI OBAT DAN MESO
12. – CUCI TANGAN
- HINDARI KONTAK LANGSUNG UJUNG TUBE DENGAN MATA
- CONDONGKAN KEPALA KE BELAKANG
- MASUKAN SALEP
 - TUTUP MATA 1-2 MENIT
- UNTUK MENGHINDARI KONTAMINASI TUTUP KEMBALI TUTUP TUBE
- BERSIHKAN TANGAN UNTUK MENGHILANGKAN BEKAS OBAT YANG
MENEMPEL.
13. DOSIS SALEP MATA 0,5-1%. PEMAKAIAN 2-3 KALI SEHARI ATAU 2-4 KALI
SEHARI.

14. MELANGGAR, BERDASARKAN SUMPAH APOTEKER YANG KE 4 APOTEKER

TIDAK MELAKUKAN SUMPAH TERSEBUT

15. - PADA SAAT SEORANG APOTEKER TIDAK MEMPERHATIKAN OBAT YANG

DIAMBIL

- APOTEKER TIDAK MEMBERIKAN PIO PADA PASIEN

- SALAH PEMBACAAN RESEP

- KURANGNYA MENGINTERPRETASIKAN OBAT

16. YA APOTEKER, APOTEKER YANG MEMBERIKAN PELAYANAN KE PASIEN

17.- JALUR LETIGASI, MALPRAKTEK PASIEN MENGGUGAT DOKTER ATAU

TENAGA KESEHATAN LAINNYA.

- NON LETIGASI, PASIEN MELAKUKAN DENGAN CARA NEGOSIASI

 STEP 4

KERANGKA FIKIR

PELAYANAN INFORMASI OBAT

(PIO)

REGULASI KONSUMEN
PROFESIONALISME SKRINING RESEP DISPENSING
APOTEKER
REGULASI APOTEKER

PENYIMPANAN OBAT
 STEP 5

LO

- MAHASISWA MAMPU MELAKUKAN SKRINING RESEP

- MAHASISWA MAMPU MELAKUKAN TATA CARA PENYIMPANAN OBAT
- MAHASISWA MAMPU MENERAPKAN PIO
- MAHASISWA MAMPU MELAKUKAN DISPENSING
- MAHASISWA MAMPU MENGETAHUI DAN MEMAHAMI REGULASI
KONSUMEN DAN APOTEKER
- MAHASISWA MAMPU MENGATASI KELALAIAN PEMBERIAN OBAT YANG
DILAKUKAN OLEH APOTEKER.
 STEP 7

1. SKRINING RESEP
- MENURUT PERMENKES 2014
 PERSYARATAN ADMINISTRATIF
- NAMA,SIP DAN ALAMAT DOKTER
- TANGGAL PENULISAN RESEP
- TANDA TANGAN ATAU PARAF DOKTER PENULIS RESEP
- NAMA,ALAMAT, UMUR, JENIS KELAMIN DAN BERAT BADAN PASIEN
- CARA PEMAKAIAN YANG JELAS
 KESESUAIAN FARMASETIK
- BENTUK SEDIAAN, DOSIS, POTENSI, STABILITAS,
INKOMPATIBILITAS, CARA DAN LAMA PEMBERIAN OBAT
 PERTIMBANGAN KLINIS
- ADANYA ALERGI
- EFEK SAMPING
- INTERAKSI KESESUAIAN (DOSIS, DURASI, JUMLAH OBAT)
- MENURUT DIREKTORAT : 2008
 NO RESEP, HASIL PEMERIKSAAN PASIEN
2. CARA PENYIMPANAN OBAT
- MENURUT : PERMENKES NO.35 THN 2014
 OBAT HARUS DISIMPAN DALAM WADAH ASLI DARI PABRIK
 SEMUA OBAT HARUS DISIMPAN DALAM KONDISI YANG SESUAI
UNTUK MENJAMIN KEAMANAN DAN STABILITAS
 PERHATIKAN BENTUK SEDIAAN DAN KELAS TERAPI OBAT
 SUSUN SECARA ALPHABETIS
 PENYIMPANAN OBAT DENGAN SISTEM FEFO
 PENYIMPANAN OBAT SECARA FIFO
  PENYIMPANAN OBAT SESUAI KELAS TERAPI ATAU KHASIAT
 OBAT YANG RUSAK DILETAKKAN TERPISAH DENGAN OBAT
YANG MASIH BAIK
 OBAT-OBATAN NARKOTIK DAN PSIKOTROPIKA DILETAKKAN DI
LEMARI YANG TERPISAH
 LEMARI OBAT-OBATAN NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA SELALU
DI KUNCI
 DIBERIKAN PELABELAN ( NAMA OBAT ) PADA RAK
PENYIMPANAN
MENURUT : DIREKTORAK BINA FARMASI THN.2008
 SIMPAN OBAT DENGAN TAMPILAN DAN UCAPAN MIRIP ( LOOK-
ALIKE) SECARA TERPISAH
 OBAT-OBAT DENGAN PERINGATAN KHUSUS (HIGH ALERT
DRUGS) SIMPAN DI TEMPAT KHUSUS, MISALNYA : KELOMPOK
OBAT ANTI DIABET JANGAN DISIMPAN TERCAMPUR DENGAN
OBAT LAIN TAPI SECARA TERPISAH.
3. CARA MELAKUKAN PELAYANAN INFORMASI OBAT (PIO)
MENURUT : PERMENKES THN.2014
- MENJAWAB PERTANYAAN BAIK LISAN MAUPUN TULISAN
- MEMBUAT DAN MENYEBARKAN BULETIN/BROSUR/LEAFLET,
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PENYULUHAN)
- MEMBERIKAN INFOSRMASI DAN EDUKASI KEPADA PASIEN
- MEMBERIKAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN KEPADA
MAHASISWA FARMASI YANG SEDANG PRAKTIK PROFESI
- MELAKUKAN PENELITIAN PENGGUNAAN OBAT
- MEMBUAT ATAU MENYAMPAIKAN MAKALAH DALAM FORUM
ILMIAH
- MELAKUKAN PROGRAM JAMINAN MUTU

MENURUT: DIREKTORAT BINAAN FARMASI

 - MAMPU MENJELASKAN PENGARUH OBAT TERHADAP IBU HAMIL,
IBU MENYUSUI DAN ANAK-ANAK.
4. CARA MELAKUKAN DISPENSING
MENURUT : PERMENKES 2014
- MENYIAPKAN OBAT SESUAI DENGAN RESEP
- MELAKUKAN PERACIKAN OBAT BILA DIPERLUKAN
- MEMBERIKAN ETIKET
- MEMASUKAN OBAT KEDALAM WADAH YANG TEPAT DAN TERPISAH

MENURUT : BINAAN FARMASI THN. 2008

- PERACIKAN OBAT DILAKUKAN DENGAN TEPAT SESUAI DENGAN

SOP
- PEMBERIAN ETIKET YANG TEPAT
- ETIKAT HARUS DIBACA MINIMUM 3X PADA SAAT PENGAMBILAN
OBAT DARI RAK, PADA SAAT MENGAMBIL OBAT DARI WADAH DAN
PADA SAAT MENGEMBALIKAN OBAT KE RAK.
- DILAKUKAN PEMERIKSAAN ULANG OLEH ORANG BERBEDA
- PEMERIKSAAN MELIPUTI :
 KELENGKAPAN PERMINTAAN
 KETEPATAN ETIKET
 ATURAN PAKAI
 PEMERIKSAAN KESESUAIAN RESEP TERHADAP OBAT
 KESESUAIAN RESEP TERHADAP ISI ETIKET

5. A. REGULASI PERLINDUNGAN KONSUMEN

MENURUT : UNDANG-UNDANG NO.8 THN 1999 TENTANG
PERLINDUNGAN KONSUMEN.
- HAK KONSUMEN ADALAH :
 HAK ATAS KENYAMANAN, KEAMANAN DAN KESELAMATAN
DALAM MENGKONSUMSI BARANG ATAU JASA
  HAK UNTUK MEMILIH BARANG ATAU JASA
 HAK ATAS INFORMASI YANG BENAR,JELAS DAN JUJUR
 HAK UNTUK DI DENGAR PENDAPAT DAN KELUHANNYA
 HAK UNTUK MENDAPATKAN PERLINDUNGAN
 HAK UNTUK MENDAPATKAN PEMBINAAN DAN PENDIDIKAN
KONSUMEN
 HAK UNTUK DIPERLAKUKAN ATAU DI LAYANI SECARA BENAR
 HAK UNTUK MENDAPATKAN KONPENSASI

MENURUT : UNDANG-UNDANG N0.36 THN 2009 PASAL 56 TENTANG

PERLINDUNGAN PASIEN

 SETIAP ORANG BERHAK MENERIMA ATAU MENOLAK SEBAGIAN

ATAU SELURUH TINDAKAN PERTOLONGAN YANG AKAN DI
BERIKAN KEPADANYA SETELAH MENERIMA DAN MEMAHAMI
INFORMASI MENGENAI TINDAKAN TERSEBUT SECARA LENGKAP.
 HAK MENERIMA ATAU MENOLAK SEBAGAI MANA DI MAKSUD
PADA AYAT 1 BERLAKU PADA :
- PENDERITA PENYAKIT YANG PENYAKITNYA DAPAT SECARA CEPAT
MENULAR KEDALAM MASYARAKAT YANG LEBIH LUAS
- KEADAAN SESEORANG YANG TIDAK SADARKAN DIRI ATAU
- GANGGUAN MENTAL BERAT
B. PERLINDUNGAN APOTEKER
MENURUT : JURNAL PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PASIEN YANG
MENGALAMI MALPRAKTEK. NO.36 THN. 2009 PASAL 23
 TENAGA KESEHATAN BERWEWENANG UNTUK
MENYELENGGARAKAN PELAYANAN KESEHATAN
 KEWENANGAN UNTUK MENYELENGGARAKAN PELAYANAN
KESEHATAN SEBAGAI MANA DI MAKSUD PADA AYAT 1
DILAKUKAN SESUAI DENGAN BIDANG ILMU YANG DIMILIKI
 DALAM MENYELENGGARAKAN PELAYANAN KESEHATAN
TENAGA KESEHATAN WAJIB MEMILIKI IZIN DARI PEMERINTAH
  DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KESEHATAN SEBAGAIMANA
DI MAKSUD PADA AYAT 1 DILARANG MENGUTAMAKAN
KEPENTINGAN YANG BERNILAI MATERI
 KETENTUAN MENGENAI PERIZINAN SEBAGAIMANA DIMAKSUD
PADA AYAT 3 DI ATUR DALAM PERATURAN MENTERI.
MENURUT : KUHP PASAL 1367
 SESEORANG TIDAK HANYA BERTANGGUNG JAWAB ATAS
KERUGIAN YANG DISEBABKAN PERBUATANNYA SENDIRI,
MELAINKAN JUGA ATAS KERUGIAN YANG DISEBABKAN
PERBUATAN ORANG-ORANG MENJADI TANGGUNGANNYA ATAU
DISEBABKAN BARANG-BARANG YANG BERADA DIBAWAH
PENGAWASANNYA.

6. CARA MENGATASI KELALAIAN PEMERIAN OBAT YANG DILAKUKAN

OLEH APOTEKE
MENURUT : PEDOMAN TANGGUNG JAWAB APOTEKER TERHADAP
KESELAMATAN PASIEN THN.2008
- STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KESELAMATAN PASIEN :
 MENGGUNAKAN OBAT DAN PERALATAN YANG AMAN
 MELAKUKAN PRAKTIK KLINIK YANG AMAN DALAM
LINGKUNGAN YANG AMAN
 MELAKSANAKAN MANAJEMEN RESIKO, CONTOH :
PENGENDALIAN INFEKSI
 MENINGKATKAN KESELAMATAN PASIEN MELIPUTI : MENCEGAH
TERJADINYA KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN, MEMBUAT SISTEM
IDENTIFIKASI DAN PELAPORAN, MENGURANGI EFEK AKIBAT
ADVERSE EVENT.
PERTANYAAN :
1. APAKAH YANG TERJADI DALAM KASUS TERBUT TERMASUK INSEDIN
BESAR ATAU KECIL DAN BERIKAN ALASANNYA..?
JAWAB:
DALAM SKENEARIO TERMASUK DALAM INSEDEN BESAR ALASANNYA
KASUS TERSEBUT PASIEN YANG DATANG HANYA MENGELUHKAN IRITASI
MATA TERNYATA SETELAH PASIEN TERSEBUT MENEBUS OBATNYA DAN
MENGGUNAKANNYA DIRUMAH YANG TERJADI JUSTRU KEDUA KELOPAK
MATANYA MENYATU DAN INI SUDAH TERMASUK CACAT.

2. APA TINDAK LANJUT DARI APOTEKER SETELAH TERJADI KELALAIAN...?

JAWAB:
-MENURUT UU 8 TAHUN 1999 PADA PASAL 19
1) PELAKU USAHA BERTANGGUNG JAWAB MEMBERIKAN GANTI RUGI
ATAS KERUSAKAN PENCEMARAN, DAN ATAU KERUGIAN
KONSUMEN AKIBAT MENGKOMSUMSI BARANG DAN ATAU JASA
YANG DIHASILKAN ATAU DIPERDAGANGKAN.
2) GANTI RUGI SEBAIMANA DIMAKSUD PADA AYAT (1) DAPAT BERUPA
PENGAMBILAN UANG ATAU PENGGANTIAN ARANG DAN/ATAU JASA
YANG SEJENIS ATAU SETARA NILAINYA, ATAU PERAWATAN
KESEHATAN DAN/ATAU PEMBERIAN SANTUNAN YANG SESUAI
DENGAN KETENTUAN PERATURAN PERLINDUNGAN YANG
BERLAKU.
3) PEMBERIAN GANTIRUGI DILAKUKAN DALAM TENGGANG WAKTU 7
(TUJUH) HARI SETELAH TANGGAL TRANSAKSI.
4) PEMBERIAN GANTI RUGI SEBAGAIMANA DIMAKSUD PADA AYAT (1)
DAN AYAT (2) TIDAK MENGHAPUS KEMUNGKINAN ADANYA
 TUNTUTAN PIDANA BERDASARKAN PEMBUKTIAN LEBIHLANJUT
MENGENAI ADANYA UNSUR KESALAHAN.

RESUME

SKENARIO 2
PROFESIONALISME APOTEKER

OLEH :
KELOMPOK I

1. MUH NURUL TAUFIQURAHMAN

2. DIAH DAMIATI
3. NUR CHAIRI RIA ISNAINI
4. SITTI ASTRIANA PUTRI
5. RANI PERMATA
6. ARNITA
7. DIAN PERTASI KENCANA SAYUTI
8. DIAH NUR AFIFAH
9. REZKY ALAMIAH

PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2017