Anda di halaman 1dari 36

EVIDANCE BASE NURSING

EFEKTIVITAS SENAM DIABETES MELLITUS TERHADAP


PENURUNAN KADAR GULA DARAH
Diajukan untuk Menyelesaikan Tugas Stase Komunitas dengan pembimbing
Vita Lucya, S.Kep, Ners, M.Kep

Oleh
Laila Rhomadonia 3211008
Merliana Elisabet 3211009
Nadia Trihandayani 3211010
Nur Hasanah 3211011
Revy Citra Carlina 3211013
Yulina 3211025

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN
PPNI JAWA BARAT
BANDUNG
2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada

seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar glukosa

darah akibat penurunan sekresi insulin yang progresif yang dilatar

belakangi oleh retensi insulin (Suyono, 2009). Diabetes Mellitus

merupakan penyakit yang memiliki komplikasi atau menyebabkan

terjadinya penyakit lain yang paling banyak (Soegondo, 2013). Menurut

International Diabetes Federation (IDF), prevalensi diabetes melitus

adalah 1,9% dan telah menjadikan DM sebagai penyakit penyebab

kematianKondisi kesehatan masyarakat di Indonesia semakin kompleks.

Prevelensi penyakit menular (PM) memang mengalami penurunan namun

untuk penyakit tidak menular (PTM) cenderung mengalami peningkatan

dan menjadi tantangan bagi masyarakat pada abad ke-21. PTM sudah

bertransisi menjadi beban utama bagi penderitanya dan menyebabkan

kematian secara global yaitu 68% dan di proyeksikan akan terus

meningkat pada tahun 2030 (WHO, 2014). Terdapat lima penyakit tidak

menular dengan angka kesakitan dan kematian yang tinggi, yaitu penyakit

kardiovaskuler, kanker, penyakit pernapasan kronis, Diabetes Melitus

(DM), dan cedera (Nur dan Warganegara, 2016).

Secara Nasional Provinsi Jawa Tengah menempati urutan ke 13 dengan

perkiraan jumlah penduduk yang terdiagnosis dan merasakan gejala


diabetes melitus berkisar 1.6% (Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI,

2014). Berdasarkan data didapatkan jumlah kejadian DM tipe 1 di Jawa

Tengah sebanyak 40.473 penderita dan untuk DM tipe 2 sebanyak 265.885

penderita. Puskesmas Purwodiningratan merupakan Puskesmas induk

yang terdapat di Kelurahan Purwodiningratan Kecamatan Jebres Kota

Surakarta. Puskesmas Purwodiningratan menduduki peringkat ketiga

kasus DM tipe 2 terbanyak sebesar 736 kasus setelah puskesmas

Purwosari sebesar 821 kasus dan puskesmas Pucangsawit 1.028 kasus.

DM banyak disebabkan oleh faktor kebiasaan hidup yang tidak sehat,

misalnya banyak mengkonsumsi makanan berlemak, sehingga

menimbulkan kegemukan, juga kurangnya aktivitas fisik atau olahraga

seperti senam dapat membuat metabolisme dalam tubuh tidak sempurna,

serta mengakibatkan tidak terkontrolnya kadar gula darah. Dalam

melakukan pengendalian kadar gula darah pada pasien DM, dilakukan

terapi yang dikenal dengan empat pilar yaitu edukasi, diet, aktivitas fisik

atau olahraga, dan farmakologi (Irianto, 2015).

Aktivitas fisik merupakan salah satu pilar penatalaksanaan DM,

berdasarkan keterangan tersebut maka dapat dikatakan bahwa salah satu

solusi untuk menurunkan kadar gula darah adalah dengan melakukan

olahraga seperti senam. Senam adalah menggerakkan badan dengan

gerakan tertentu seperti menggeliat, menggerakkan dan meregangkan

anggota badan (KBBI, 2019). Salah satu manfaat senam adalah mencegah

kegemukan dengan cara membakar kalori tubuh sehingga glukosa darah


bisa terpakai untuk energi (Damayanti, 2015). Puskesmas

Purwodiningratan sebenarnya sudah memiliki program untuk mencegah

terjadinya kasus DM yaitu program pengelolaan penyakit kronis (Prolanis)

dengan salah satu kegiatannya yaitu senam yang dilaksanakan satu minggu

sekali setiap hari jum’at. Menurut salah satu peseta senam yang menderita

diabetes mengatakan bahwa ia rutin mengikuti senam di Puskesmas

Purwodiningratan dan ia merasakan bahwa tubuhnya merasa lebih bugar

namun kadar gula darahnya masih sering naik turun ketika dilakukan

pengecekan rutin setiap bulannya.

Menurut Penelitian Sulistyowati pada tahun 2017, pengaruh senam kaki

terhadap kadar gula darah sewaktu pada penderita diabetes melitus tipe II

di wilayah kerja puskesmas cawas 1, Sampel pada penelitian ini adalah 32

penderita DM tipe II di wilayah Kerja Puskesmas Cawas 1, Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa penderita kadar gula darah sewaktunya

menurun. Hal ini menunjukkan ada pengaruh senam kaki dalam

menurunkan kadar gula darah sewaktu. Penurunan kadar gula darah

sewaktu ini sebagai salah satu indikasi terjadinya perbaikan diabetes

melitus yang dialami. Oleh karena itu pemberian aktivitas senam kaki

merupakan salah satu cara yang efektif dalam mengelola diabetes mellitus.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang maka di simpulkan bagaimana pengaruh

senam diabetic terhadap penurunan nilai kadar gula darah?

C. Tujuan Literature Review


Tahap I : Mengetahui Metode Senam Diabetic

Tahap II : Mengetahui rumusan PICOT dengan mengetahui

intervensi senam diabetic yang di gunakan untuk membantu

mengidentifikasi masalah serta intervensi yang akan di lakukan sehingga

proses bukti pencarian atau hasil penelitian lebih spesifik berdasarkan

tujuan yang akan di capai.

Tahap III : Mengetahui Evidence artikel yang tepat yang akan di

jadikan bukti ilmiah di laksanakannya EBP terkait dengan senam diabetic

Tahap IV : Mengetahui quality assessment atau nilai dari penelitian

atau bukti yang di dapat untuk menentukan hasil penelitian tersebut

merupakan hasil penelitian terbaik yang tidak akan menimbulkan bahaya

jika diterapkan

Tahap V : Mengintegrasikan hasil penelitian terbaik jurnal mengenai

senam diabetic pada pasien diabetes melitus

D. Manfaat Literature Review

Untuk mengetahui seberapa efektif pengaruh senam diabetic pada pasien

dengan Diabetes Melitus


BAB II

PELAKSANAAN EBN

A. TAHAP I

Setelah di lakukan proses pencarian data permasalahan yang sering

terjadi di wilayah kerja puskesmas sukawarna RW 07 RT 04 dan RT

05 khususnya pada lansia, didapatkan hasil kebutuhan cenderung

berhubungan dengan disfungsi tubuh karena proses penuaan. Salah

satunya yaitu lansia yang memiliki penyakit Diabetes Melitus.

Sehingga dalam mengatasi Diabetes Melitus tersebut di perlukan

latihan untu menurunkan kadar gula darah pada lansia. Maka hal yang

harus di lakukan pada kasus tersebut adalah senam diabetic untuk

menurunkan kadar gula darah.

B. TAHAP II

P : Pasien dengan Diabetes

I : Senam Diabetic

O : Untuk menurunkan kadar gula darah

C. TAHAP III

1. Strategi Pencarian
Strategi pelaksanaan menggunakan teknik literature review yang di

dapatkan melalui proses pencarian daring. Pencarian di lakukan

menggunakan google scholar dengan menggunakan kata kunci

“senam diabetic terhadap penurunan kadar gula darah pada pasien

diandetes mellitus”. Pencarian jurnal berfokus pada jurnal yang

menggunakan senam diabetic dalam menurunkan kadar gula darah.

2. Diagram flow proses pencarian

Jumlah artikel yang


didapat
PubMed :(n=865) Jumlah artikel yang di
include (berdasarkan
kriteria inklusi) :

Pasien dengan DM

Jumlah artikel yang


sesuai (n= 145)

Jumlah artikel yang di include


(berdasarkan kriteria inklusi) :
Full text, open access

Jumlah artikel yang


sesuai (n=6)
3. Artikel yang didapat

Jurnal Penulis Judul


1 Lucky Dwi Puspihapsari Pengaruh Senam Diabetes Mellitus
(Tahun 2019) Terhadap Penurunan Kadar Gula
Darah Sewaktu (Gds) Peserta
Prolanis Di Puskesmas
Purwodiningratan
2 Riki Pengaruh Senam Kaki Diabetik
(Tahun 2019) Terhadap Penurunan Kadar Gula
Darah Sewaktu Pada Penderita
Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Klub
Prolanis Sanang Barigas Bpjs
Kesehatan Palangka Raya
3 M. Zakky Febriyan Penerapan Senam Kaki Diabetik
(Tahun 2021) Untuk Menurunkan Kadar Gula
Darah Pada Pasien Diabetes Melitus
Tipe 2
4 Nelyta Oktavianisya Pengaruh Senam Diabetes Mellitus
(Tahun 2022) Terhadap Penurunan Kadar Gula
Darah Pada Penderita Diabetes
Mellitus Tipe 2
5 Riamah Efektifitas Senam Diabetes Terhadap
(Tahun 2020) Penurunan Kadar Glukosa Darah
Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe Ii
Di Wilayah Kerja Puskesmas
Rumbio Jaya
6 Indhit Tri Utami Pengaruh Senam Kaki Diabetes
(Tahun 2019) Terhadap Nilai Ankle Brachial Index
(Abi) Dan Nilai Ipswich Touch Test
(Iptt) Pada Pasien Dm Tipe 2
D. TAHAP IV

1. Pengaruh Senam Diabetes Mellitus Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Sewaktu (Gds) Peserta Prolanis Di

Puskesmas Purwodiningratan

Respon
No Pertanyaan Fokus Tidak Komentar
Iya Tidak
dilaporkan
Section A: Apakah hasil studi nya valid?
1 Apakah studi tersebut  Studi populasi √ Pada hasil penelitian ini, akan di jelaskan beberapa kategori yang
menjelaskan  Intervensi yang akan di bahas yaitu karakter responden, kadar gula darah sewaktu
masalahnya secara fokus diberikan sebelum dan setelah senam dan pengaruh senam diabetes mellitus
 Kelompok terhadap kadar gula darah sewaktu.
control/komparasi
 Hasil/ outcome
2 Apakah pembagian  Bagaimana ini dilakukan √ Populasi pada penelitian ini adalah seluruh anggota prolanis yang
pasien ke dalam  Apakah alokasi pasien mengikuti senam Diabetes Mellitus di Puskesmas
kelompok intervensi dan dilakukan secara Purwodiningratan yang berjumlah 30 responden dengan teknik total
control dilakukan secara tersembunyi sampling. Pengecekan gula darah dilakukan pada responden sesuai
acak dengan kriteri inklusi yang telah ditetapkan oleh peneliti
 dari peneliti dan pasien
sebelumnya.
3 Apakah semua pasien  Apakah dihentikan lebih √ Dalam jurnal penelitian ini dijelaskan tidak ada pemberhentian
yang terlibat dalam awal intervensi lebih awal, sehingga semua kelompok dianalisis dan
penelitian  Apakah pasien dianalisis dicatat dengan benar dikesimpulan.
dicatat dengan benar di dalam kelompok untuk
kesimpulannya? yang mereka acak
4 Apakah pasien, petugas √ Pasien, petugas kesehatan dan responden “ Blind” terhadap
kesehatan intervensi yang dilakukan.
dan responden pada
penelitian ini
‘Blind’ terhadap
intervensi yang
dilaksanakan?
5 Apakah waktu √ Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain Quasi
pelaksanaan untuk experiment dan pendekatan one grup pretest-posttest design yang
setiap grup sama? dilakukan pada bulan Februari – Maret 2019. Menggunakan uji
statistik Kolmogorov-Smirnov dan dilanjutkan dengan uji paired
sample t-test karena data berdistribusi normal. Penelitian ini
menggunakan alat ukur berupa alat glucometer dengan merk easy
touch dan lembar observasi.
6 Selain intervensi yang √ Diperlakuakan sama adil karena kedua kelompok merupakan pasien
dilaksanakan, apakah dengan kriteria inklusi pasien senam diabetic yang sama.
setiap group Kelompok intervensi atau kelompok kontrol semua di awasi oleh
dipelakukan sama/adil? peneliti.
Seciton B: Apa hasilnya?
7 Seberasa besar efek dari  apa outcome yang a. Karakteristik responden yaitu usia responden didominasi oleh usia
intervensi tersebut diukur? lansia di atas 55 tahun. Responden penelitian ini sebagian besar
 Apakah hasil berjenis kelamin perempuan dan memiliki menderita DM tipe 2 yang
dijelaskan secara lebih dari 1 tahun.
spesifik b. Kadar gula darah sewaktu responden sebelum senam rata-rata

267,43 mg/dl. Kadar gula darah sewaktu responden setelah senam
 Hasil apa yang
rata-rata 203,60 mg/dl.
ditemukan untuk
c. Terdapat penurunan kadar gula darah yang signifikan pada
 Apa hasil dari setiap responden yang mengikuti senam Diabetes Mellitus di Puskesmas
outcome yang diukur Purwodiningratan.
8 Seberapa tepat dan  Berapa confidence Penelitian menjelaskan bahwa pemilihan pasien tergantung pada
akurat efek intervensi? limitnya √ lamanya pasien menderita diabetes melitus

Seciton C: Akankah hasil membantu secara lokal?


9 Bisakah hasilnya  Apakah karakteristik √ Bisa diterapkan karena mudah dilakukan dan bisa di lakukan oleh
diterapkan pasien sama dengan tenaga kesehatan. Karakteristik pasien sama yaitu pasien DM
populasi lokal, atau di tempat
konteks saat ini bekerja/populasi
dilingkungan sekarang? anda?
 Jika berbeda, apa
perbedaannya
10 Apakah hasil penelitian  Apakah infomasi Penting untuk di pertimbangkan karena metode ini efektif tidak
ini penting secara klinis yang anda inginkan memakan tempat dan waktu yang membuat pasien kelelahan.
untuk sudah terdapat dalam
dipertimbangkan? penelitian
 Jika tidak, apakah √
akan berpengaruh
terhadap
pengambilan
keputusan
11 Apakah manfaatnya Meskipun tidak Resiko yang di dapat sangat sedikit karena biaya yang dikeluarkan
sepadan dengan bahaya tercantum dalam hanya sedikit, dan intervensi yang dilakukan tidak memiliki resiko,

dan biaya yang penelitian, bagaiman serta kegiatan ini tidak berbahaya karena tidak membuat pasien
butuhkan? menurut anda kelelahan dan terluka.

2. Pengaruh Senam Kaki Diabetik Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Sewaktu Pada Penderita Diabetes

Mellitus Tipe 2 Di Klub Prolanis Sanang Barigas Bpjs Kesehatan Palangka Raya

Respon
No Pertanyaan Fokus Tidak Komentar
Iya Tidak
dilaporkan
Section A: Apakah hasil studi nya valid?
1 Apakah studi tersebut  Studi populasi √ Studi ini menjelaskan pengaruh kuat senam kaki diabetes terhadap
menjelaskan  Intervensi yang penurunan kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus tipe 2.
masalahnya secara fokus diberikan Senam kaki diabetes sangat dibutuhkan dalam pengelolaan diabetes
 Kelompok mellitus, latihan jasmani secara teratur dapat menurunkan kadar
gula darah. Latihan jasmani selain untuk menjaga kebugaran juga
control/komparasi
dapat menurunkan berat badan dan memperbaiki sensitivitas
 Hasil/ outcome
insulin, sehingga akan memperbaiki kendali glukosa darah.
2 Apakah pembagian  Bagaimana ini dilakukan √ Responden dalam penelitian ini adalah Anggota Prolanis Sanang
pasien ke dalam  Apakah alokasi pasien Barigas BPJS Kesehatan Palangkaraya yang berjumlah 30
kelompok intervensi dan dilakukan secara responden sebagian besar berjenis kelamin perempuan sebanyak 17
control dilakukan secara tersembunyi responden (56,7%) dan laki-laki 13 responden (43,3%). Menurut
acak  dari peneliti dan pasien Ahmad, Alghadir, dkk (2012), bahwa prevalensi terjadinya diabetes
melitus lebih tinggi pada perempuan dibandingkan dengan laki-laki.
3 Apakah semua pasien  Apakah dihentikan lebih √ Dalam jurnal penelitian ini dijelaskan tidak ada pemberhentian
yang terlibat dalam awal intervensi lebih awal, sehingga semua kelompok dianalisis dan
penelitian  Apakah pasien dianalisis dicatat dengan benar dikesimpulan.
dicatat dengan benar di dalam kelompok untuk
kesimpulannya? yang mereka acak
4 Apakah pasien, petugas √ Pasien, petugas kesehatan dan responden “ Blind” terhadap
kesehatan intervensi yang dilakukan.
dan responden pada
penelitian ini
‘Blind’ terhadap
intervensi yang
dilaksanakan?
5 Apakah waktu √ Metode: Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif
pelaksanaan untuk dengan desain penelitian Preexperimental Design, rancangan
setiap grup sama? penelitian one-group pre-post-test design.
6 Selain intervensi yang √ Diperlakuakan sama adil karena kedua kelompok merupakan pasien
dilaksanakan, apakah dengan kriteria inklusi pasien senam diabetic yang sama.
setiap group Kelompok intervensi atau kelompok kontrol semua di awasi oleh
dipelakukan sama/adil? peneliti.
Seciton B: Apa hasilnya?
7 Seberasa besar efek dari  apa outcome yang Karakteristik berdasarkan jenis kelamin di Klub Prolanis Sanang
intervensi tersebut diukur? Barigas Bpjs Kesehatan Palangka Raya paling banyak pada
 Apakah hasil perempuan dari 30 responden. Karakteristik berdasarkan umur di
dijelaskan secara Klub Prolanis Sanang Barigas Bpjs Kesehatan Palangka Raya paling
spesifik banyak pada umur 51- 60 tahun dari 30 responden. Karakteristik
√ berdasarkan pekerjaan di Klub Prolanis Sanang Barigas Bpjs
 Hasil apa yang
Kesehatan Palangka Raya paling banyak pada wiraswasta dari 30
ditemukan untuk
responden. Karakteristik berdasarkan pendidikan terakhir di Klub
 Apa hasil dari setiap Prolanis Sanang Barigas Bpjs Kesehatan Palangka Raya paling
outcome yang diukur banyak pada SD dari 30 responden. Kadar gula darah sebelum
dilakukan senam kaki diabetik diperoleh dengan mean 6,06 Kadar
gula darah sesudah dilakukan senam kaki diabetik diperoleh dengan
mean 18,93 Berdasarkan uji statistik Wilcoxon Signed Rank Test
diperoleh nilai p value=0,00 (p
8 Seberapa tepat dan  Berapa confidence Penelitian menjelaskan bahwa pemilihan pasien tergantung pada
akurat efek intervensi? limitnya √ lamanya pasien menderita diabetes melitus

Seciton C: Akankah hasil membantu secara lokal?


9 Bisakah hasilnya  Apakah karakteristik Bisa diterapkan karena mudah dilakukan dan bisa di lakukan oleh
diterapkan pasien sama dengan tenaga kesehatan. Karakteristik pasien sama yaitu pasien DM
populasi lokal, atau di tempat
konteks saat ini bekerja/populasi √
dilingkungan sekarang? anda?
 Jika berbeda, apa
perbedaannya
10 Apakah hasil penelitian  Apakah infomasi Penting untuk di pertimbangkan karena metode ini efektif tidak
ini penting secara klinis yang anda inginkan memakan tempat dan waktu yang membuat pasien kelelahan.
untuk sudah terdapat dalam
dipertimbangkan? penelitian
 Jika tidak, apakah √
akan berpengaruh
terhadap
pengambilan
keputusan
11 Apakah manfaatnya Meskipun tidak Resiko yang di dapat sangat sedikit karena biaya yang dikeluarkan
sepadan dengan bahaya tercantum dalam hanya sedikit, dan intervensi yang dilakukan tidak memiliki resiko,

dan biaya yang penelitian, bagaiman serta kegiatan ini tidak berbahaya karena tidak membuat pasien
butuhkan? menurut anda kelelahan dan terluka.
3. Penerapan Senam Kaki Diabetik Untuk Menurunkan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2

Respon
No Pertanyaan Fokus Tidak Komentar
Iya Tidak
dilaporkan
Section A: Apakah hasil studi nya valid?
1 Apakah studi tersebut  Studi populasi √ Studi kasus ini adalah menggambarkan penerapan pemberian
menjelaskan  Intervensi yang senam kaki diabetik untuk menurunkan kadar gula darah dalam
masalahnya secara fokus diberikan tubuh pada penderita diabetes mellitus tipe 2.
 Kelompok
control/komparasi
 Hasil/ outcome
2 Apakah pembagian  Bagaimana ini dilakukan √ Rancangan karya tulis ilmiah ini menggunakan metode studi kasus
pasien ke dalam  Apakah alokasi pasien dengan subjek 2 klien yang menderita diabetes mellitus tipe 2
kelompok intervensi dan dilakukan secara dengan gula darah diatas 140mg/dl di Desa Poncol dan di Desa
control dilakukan secara tersembunyi Karangsari Kabupaten Batang.
acak
 dari peneliti dan pasien
3 Apakah semua pasien  Apakah dihentikan lebih √ Pasien, petugas kesehatan dan responden “ Blind” terhadap
yang terlibat dalam awal intervensi yang dilakukan.
penelitian  Apakah pasien dianalisis
dicatat dengan benar di dalam kelompok untuk
kesimpulannya? yang mereka acak
4 Apakah pasien, petugas √
kesehatan
dan responden pada
penelitian ini
‘Blind’ terhadap
intervensi yang
dilaksanakan?
5 Apakah waktu √ Rancangan karya tulis ilmiah ini menggunakan metode studi kasus
pelaksanaan untuk dengan subjek 2 klien yang menderita diabetes mellitus tipe 2
setiap grup sama? dengan gula darah diatas 140mg/dl di Desa Poncol dan di Desa
Karangsari Kabupaten Batang.
6 Selain intervensi yang √ Diperlakuakan sama adil karena kedua kelompok merupakan pasien
dilaksanakan, apakah dengan kriteria inklusi pasien senam diabetic yang sama.
setiap group Kelompok intervensi atau kelompok kontrol semua di awasi oleh
dipelakukan sama/adil? peneliti.
Seciton B: Apa hasilnya?
7 Seberasa besar efek dari  apa outcome yang Simpulan studi kasus ini menunjukan bahwa senam kaki diabetik
intervensi tersebut diukur? mampu menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes
 Apakah hasil mellitus tipe 2. Saran bagi tenaga kesehatan diharapkan mengajarkan
dijelaskan secara senam kaki diabetik untuk menurunkan kadar gula darah pada
spesifik penderita diabetes mellitus tipe 2.

 Hasil apa yang
ditemukan untuk
 Apa hasil dari setiap
outcome yang diukur
8 Seberapa tepat dan  Berapa confidence Penelitian menjelaskan bahwa pemilihan pasien tergantung pada
akurat efek intervensi? limitnya √ lamanya pasien menderita diabetes melitus

Seciton C: Akankah hasil membantu secara lokal?


9 Bisakah hasilnya  Apakah karakteristik Bisa diterapkan karena mudah dilakukan dan bisa di lakukan oleh
diterapkan pasien sama dengan tenaga kesehatan. Karakteristik pasien sama yaitu pasien DM
populasi lokal, atau di tempat
konteks saat ini bekerja/populasi √
dilingkungan sekarang? anda?
 Jika berbeda, apa
perbedaannya
10 Apakah hasil penelitian  Apakah infomasi Penting untuk di pertimbangkan karena metode ini efektif tidak
ini penting secara klinis yang anda inginkan memakan tempat dan waktu yang membuat pasien kelelahan.
untuk sudah terdapat dalam
dipertimbangkan? penelitian
 Jika tidak, apakah √
akan berpengaruh
terhadap
pengambilan
keputusan
11 Apakah manfaatnya Meskipun tidak Resiko yang di dapat sangat sedikit karena biaya yang dikeluarkan
sepadan dengan bahaya tercantum dalam hanya sedikit, dan intervensi yang dilakukan tidak memiliki resiko,

dan biaya yang penelitian, bagaiman serta kegiatan ini tidak berbahaya karena tidak membuat pasien
butuhkan? menurut anda kelelahan dan terluka.

4. Pengaruh Senam Diabetes Mellitus Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2

Respon
No Pertanyaan Fokus Tidak Komentar
Iya Tidak
dilaporkan
Section A: Apakah hasil studi nya valid?
1 Apakah studi tersebut  Studi populasi √ Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh senam diabetes
menjelaskan  Intervensi yang terhadap penurunan KGD pada penderita DMT2.
masalahnya secara fokus diberikan
 Kelompok
control/komparasi
 Hasil/ outcome
2 Apakah pembagian  Bagaimana ini dilakukan √ Populasi adalah semua pasien DMT2 di Puskesmas Ambunten
pasien ke dalam  Apakah alokasi pasien sebanyak 77 responden. Sampel dalam penelitian ini adalah
kelompok intervensi dan dilakukan secara sebagian penderita DMT2 di Puskesmas Ambunten sebanyak 35
control dilakukan secara tersembunyi orang. Simple random sampling merupakan tekhnik pengambilan
acak sampel yang digunakan.
 dari peneliti dan pasien
3 Apakah semua pasien  Apakah dihentikan lebih √ Pasien, petugas kesehatan dan responden “ Blind” terhadap
yang terlibat dalam awal intervensi yang dilakukan.
penelitian  Apakah pasien dianalisis
dicatat dengan benar di dalam kelompok untuk
kesimpulannya? yang mereka acak
4 Apakah pasien, petugas √
kesehatan
dan responden pada
penelitian ini
‘Blind’ terhadap
intervensi yang
dilaksanakan?
5 Apakah waktu √ Dalam pelaksanaan penelitian, sebelum 216 diberikan Senam DM,
pelaksanaan untuk subjek akan dilakukan penilaian kadar gula darah (KGD) sewaktu
setiap grup sama? (acak) dengan menggunakan EasyTouch, selanjutnya subjek
penelitian diberikan perlakuan senam DM yang dilakukan 4 kali
selama 1 bulan (1 minggu sekali), senam dilakukan selama 30
menit. Selanjutnya subjek penelitian setelah melakukan senam
diabetes kemudian dilakukan penilaian KGD kembali dengan
menggunakan EasyTouch.
6 Selain intervensi yang √ Diperlakuakan sama adil karena kedua kelompok merupakan pasien
dilaksanakan, apakah dengan kriteria inklusi pasien senam diabetic yang sama.
setiap group Kelompok intervensi atau kelompok kontrol semua di awasi oleh
dipelakukan sama/adil? peneliti.
Seciton B: Apa hasilnya?
7 Seberasa besar efek dari  apa outcome yang Ada pengaruh senam diabetes terhadap penurunan kadar gula darah
intervensi tersebut diukur? pada penderita DM tipe 2 di wilayah Kerja UPT Puskesmas
 Apakah hasil Ambunten Tahun 2022. Saran bagi responden yaitu pola hidup sehat
dijelaskan secara diterapkan untuk meningkatkatkan kualitas hidup, salah satunya
spesifik dengan melakukan senam diabetes agar KGD dapat dikontrol secara

baik dan rutin. Petugas kesehatan di Puskesmas Ambunten dapat
 Hasil apa yang
meningkatkan kualitas dan kuantitas tatalaksana DMT2, baik dalam
ditemukan untuk
memberikan pengobatann ataupun latihan jasmani berupa senam DM
 Apa hasil dari setiap agar KGD terkontrol.
outcome yang diukur
8 Seberapa tepat dan  Berapa confidence Penelitian menjelaskan bahwa pemilihan pasien tergantung pada
akurat efek intervensi? limitnya √ lamanya pasien menderita diabetes melitus

Seciton C: Akankah hasil membantu secara lokal?


9 Bisakah hasilnya  Apakah karakteristik Bisa diterapkan karena mudah dilakukan dan bisa di lakukan oleh
diterapkan pasien sama dengan tenaga kesehatan. Karakteristik pasien sama yaitu pasien DM
populasi lokal, atau di tempat
konteks saat ini bekerja/populasi √
dilingkungan sekarang? anda?
 Jika berbeda, apa
perbedaannya
10 Apakah hasil penelitian  Apakah infomasi Penting untuk di pertimbangkan karena metode ini efektif tidak
ini penting secara klinis yang anda inginkan memakan tempat dan waktu yang membuat pasien kelelahan.
untuk sudah terdapat dalam
dipertimbangkan? penelitian
 Jika tidak, apakah √
akan berpengaruh
terhadap
pengambilan
keputusan
11 Apakah manfaatnya Meskipun tidak Resiko yang di dapat sangat sedikit karena biaya yang dikeluarkan
sepadan dengan bahaya tercantum dalam hanya sedikit, dan intervensi yang dilakukan tidak memiliki resiko,

dan biaya yang penelitian, bagaiman serta kegiatan ini tidak berbahaya karena tidak membuat pasien
butuhkan? menurut anda kelelahan dan terluka.

5. Efektifitas Senam Diabetes Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe Ii

Di Wilayah Kerja Puskesmas Rumbio Jaya

Respon
No Pertanyaan Fokus Tidak Komentar
Iya Tidak
dilaporkan
Section A: Apakah hasil studi nya valid?
1 Apakah studi tersebut  Studi populasi √ Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya sejauh mana
menjelaskan  Intervensi yang efektifitas senam diabetes menurunkan kadar glukosa darah pada
masalahnya secara fokus diberikan penderita DM Tipe II di wilayah kerja Puskesmas Rumbio Jaya.
 Kelompok
control/komparasi
 Hasil/ outcome
2 Apakah pembagian  Bagaimana ini dilakukan √ Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen dengan
pasien ke dalam  Apakah alokasi pasien menggunakan design One Group pretest dan posttest. Populasi
kelompok intervensi dan dilakukan secara dalam penelitian ini adalah semua penderita Diabetes Melitus tipe
control dilakukan secara tersembunyi II yang berada di wilayah kerja Puskesmas Rumbio Jaya yang
acak  dari peneliti dan pasien berjumlah 195 orang dengan jumlah sampel sebanyak 20 orang.
3 Apakah semua pasien  Apakah dihentikan lebih √ Pasien, petugas kesehatan dan responden “ Blind” terhadap
yang terlibat dalam awal intervensi yang dilakukan.
penelitian  Apakah pasien dianalisis
dicatat dengan benar di dalam kelompok untuk
kesimpulannya? yang mereka acak
4 Apakah pasien, petugas √
kesehatan
dan responden pada
penelitian ini
‘Blind’ terhadap
intervensi yang
dilaksanakan?
5 Apakah waktu √ Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling.
pelaksanaan untuk Data penelitian dikumpulkan melalui lembar check-lish yang
setiap grup sama? diberikan kepada masing-masing responden. Analisa data yang
digunakan dalam penelitian ini berupa univariat dan bivariat..
6 Selain intervensi yang √ Diperlakuakan sama adil karena kedua kelompok merupakan pasien
dilaksanakan, apakah dengan kriteria inklusi pasien senam diabetic yang sama.
setiap group Kelompok intervensi atau kelompok kontrol semua di awasi oleh
dipelakukan sama/adil? peneliti.
Seciton B: Apa hasilnya?
7 Seberasa besar efek dari  apa outcome yang Kesimpulan hasil penelitian ini adalah senam diabetes efektif untuk
intervensi tersebut diukur? menurunkan kadar glukosa darah pada penderita Diabetes Melitus
 Apakah hasil tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Rumbio Jaya dengan nilai p value
dijelaskan secara 0,000.
spesifik √
 Hasil apa yang
ditemukan untuk
 Apa hasil dari setiap
outcome yang diukur
8 Seberapa tepat dan  Berapa confidence Penelitian menjelaskan bahwa pemilihan pasien tergantung pada
akurat efek intervensi? limitnya √ lamanya pasien menderita diabetes melitus

Seciton C: Akankah hasil membantu secara lokal?


9 Bisakah hasilnya  Apakah karakteristik Bisa diterapkan karena mudah dilakukan dan bisa di lakukan oleh
diterapkan pasien sama dengan tenaga kesehatan. Karakteristik pasien sama yaitu pasien DM
populasi lokal, atau di tempat
konteks saat ini bekerja/populasi √
dilingkungan sekarang? anda?
 Jika berbeda, apa
perbedaannya
10 Apakah hasil penelitian  Apakah infomasi Penting untuk di pertimbangkan karena metode ini efektif tidak
ini penting secara klinis yang anda inginkan memakan tempat dan waktu yang membuat pasien kelelahan.
untuk sudah terdapat dalam
dipertimbangkan? penelitian
 Jika tidak, apakah √
akan berpengaruh
terhadap
pengambilan
keputusan
11 Apakah manfaatnya Meskipun tidak Resiko yang di dapat sangat sedikit karena biaya yang dikeluarkan
sepadan dengan bahaya tercantum dalam hanya sedikit, dan intervensi yang dilakukan tidak memiliki resiko,

dan biaya yang penelitian, bagaiman serta kegiatan ini tidak berbahaya karena tidak membuat pasien
butuhkan? menurut anda kelelahan dan terluka.

6. Pengaruh Senam Kaki Diabetes Terhadap Nilai Ankle Brachial Index (Abi) Dan Nilai Ipswich Touch Test (Iptt)

Pada Pasien Dm Tipe 2


Respon
No Pertanyaan Fokus Tidak Komentar
Iya Tidak
dilaporkan
Section A: Apakah hasil studi nya valid?
1 Apakah studi tersebut  Studi populasi √ Diabetes Melitus (DM) menyebabkan komplikasi yang dapat
menjelaskan  Intervensi yang melibatkan vaskuler dan persarafan seperti oklusi arteri perifer dan
masalahnya secara fokus diberikan neuropati. Penentuan sirkulasi perifer melalui pengukuran Ankle
 Kelompok Brachial Index (ABI) merupakan metode invasif untuk memeriksa
sirkulasi arteri perifer dan sebagai skrining terhadap adanya
control/komparasi
penyakit arteri oklusi perifer. Sementara itu, IpTT merupakan
 Hasil/ outcome
metode baru untuk mendeteksi penderita diabetes yang kehilangan
sensasi kaki dan sebagai informasi untuk skrining adanya neuropati
diabetes. Metode ini mudah, aman, cepat, dan mudah di lakukan
dan diajarkan. Penelitian ini bertujuan untuk menilai apakah
intervensi senam kaki dapat mempengaruhi Ankle Brachial Index
(ABI) dan Nilai Ipswich Touch Test (IpTT) pada pasien DM Tipe 2
2 Apakah pembagian  Bagaimana ini dilakukan √ Sampel pada penelitian ini terbagi menjadi kelompok intervensi (n
pasien ke dalam  Apakah alokasi pasien = 18) dan kelompok kontrol (n = 18).
kelompok intervensi dan dilakukan secara
control dilakukan secara tersembunyi
acak
 dari peneliti dan pasien
3 Apakah semua pasien  Apakah dihentikan lebih √ Dalam jurnal penelitian ini dijelaskan tidak ada pemberhentian
yang terlibat dalam awal intervensi lebih awal, sehingga semua kelompok dianalisis dan
penelitian  Apakah pasien dianalisis dicatat dengan benar dikesimpulan.
dicatat dengan benar di dalam kelompok untuk
kesimpulannya? yang mereka acak
4 Apakah pasien, petugas √ Pasien, petugas kesehatan dan responden “ Blind” terhadap
kesehatan intervensi yang dilakukan.
dan responden pada
penelitian ini
‘Blind’ terhadap
intervensi yang
dilaksanakan?
5 Apakah waktu √ Rancangan penelitian menggunakan quasi ekspreriment pre post
pelaksanaan untuk test design with control group. Pengambilan data menggunakan
setiap grup sama? purposive sampling.
6 Selain intervensi yang √ Diperlakuakan sama adil karena kedua kelompok merupakan pasien
dilaksanakan, apakah dengan kriteria inklusi pasien senam diabetic yang sama.
setiap group Kelompok intervensi atau kelompok kontrol semua di awasi oleh
dipelakukan sama/adil? peneliti.
Seciton B: Apa hasilnya?
7 Seberasa besar efek dari  apa outcome yang Berdasarakan uji GLM - RM terdapat peningkatan nilai ABI dan
intervensi tersebut diukur? IpTT pada kelompok intervensi sepanjang periode follow up (pre test,
 Apakah hasil post test I, dan post test II). dengan p value 0,000. Senam kaki
dijelaskan secara diabetes dapat direkomendasikan sebagai intervensi mandiri
spesifik keperawatan sebagai upaya pencegahan komplikasi gangguan

vaskuler dan persarafan.
 Hasil apa yang
ditemukan untuk
 Apa hasil dari setiap
outcome yang diukur
8 Seberapa tepat dan  Berapa confidence Penelitian menjelaskan bahwa pemilihan pasien tergantung pada
akurat efek intervensi? limitnya √ lamanya pasien menderita diabetes melitus

Seciton C: Akankah hasil membantu secara lokal?


9 Bisakah hasilnya  Apakah karakteristik Bisa diterapkan karena mudah dilakukan dan bisa di lakukan oleh
diterapkan pasien sama dengan tenaga kesehatan. Karakteristik pasien sama yaitu pasien DM
populasi lokal, atau di tempat
konteks saat ini bekerja/populasi √
dilingkungan sekarang? anda?
 Jika berbeda, apa
perbedaannya
10 Apakah hasil penelitian  Apakah infomasi √ Penting untuk di pertimbangkan karena metode ini efektif tidak
ini penting secara klinis yang anda inginkan memakan tempat dan waktu yang membuat pasien kelelahan.
untuk sudah terdapat dalam
dipertimbangkan? penelitian
 Jika tidak, apakah
akan berpengaruh
terhadap
pengambilan
keputusan
11 Apakah manfaatnya Meskipun tidak Resiko yang di dapat sangat sedikit karena biaya yang dikeluarkan
sepadan dengan bahaya tercantum dalam hanya sedikit, dan intervensi yang dilakukan tidak memiliki resiko,

dan biaya yang penelitian, bagaiman serta kegiatan ini tidak berbahaya karena tidak membuat pasien
butuhkan? menurut anda kelelahan dan terluka.

E. TAHAP V

Judul, Tujuan Jenis Participants Intervensi Durasi Setting/lokasi Hasil


Penulis, penelitian Penelitian
tahun
Pengaruh Tujuan Quasi Populasi Senam diabetes 10-15 menit Puskesmas Kesimpulannya
Senam penelitian ini experiment penelitian ini Purwodiningratan pemberian senam
Diabetes adalah untuk dan adalah semua Kota Surakarta Diabetes Mellitus
Mellitus mengetahui pendekatan peserta prolanis yang dilakukan secara
Terhadap pengaruh senam one grup di Puskesmas rutin 1x dalam 1
Penurunan Diabetes pretest- Purwodiningrata minggu dapat
Kadar Gula Mellitus posttest design n Kota menurunkan kadar
terhadap yang Surakarta yang gula darah sewaktu di
Darah
penurunan kadar dilakukan berjumlah 30 Puskesmas
Sewaktu (Gds)
Gula Darah pada bulan responden Purwodiningratan
Peserta
Sewaktu di Februari – terpilih sesuai Kecamatan Jebres
Prolanis Di Puskesmas Maret 2019 kriteria inklusi Kota Surakarta.
Puskesmas Purwodiningrata sebagai sampel.
Purwodiningra n Kecamatan
tan Jebres Kota
Surakarta.
Pengaruh Mengetahui Penelitian ini Jumlah Senam kaki diabetes 10 menit Di Klub Prolanis latihan jasmani secara
Senam Kaki pengaruh senam merupakan responden 30 Sanang Barigas Bpjs teratur dan
Diabetik kaki diabetik jenis orang. Kesehatan Palangka berpengaruh terhadap
Terhadap terhadap penelitian Raya penurunan kadar gula
Penurunan penurunan kadar kuantitatif darah sewaktu pada
Kadar Gula gula darah dengan desain penderita diabetes
Darah sewaktu pada penelitian mellitus tipe 2 di klub
penderita Preexperiment prolanis sanang
Sewaktu Pada
Diabetes al Design, barigas bpjs
Penderita
Mellitus tipe 2 rancangan kesehatan
Diabetes
di Klub Prolanis penelitian one- palangkaraya.
Mellitus Tipe Sanang Barigas group pre- sehingga senam kaki
2 Di Klub BPJS Kesehatan post-test diabetik sangat
Prolanis Palangka Raya. design. dibutuhkan dalam
Sanang pengelolaan diabetes
Barigas Bpjs mellitus
Kesehatan
Palangka Raya

Penerapan Tujuan dari metode studi 2 responden Intervensi yang dilakukan 20-30 menit di Desa Poncol dan di Simpulan studi kasus
Senam Kaki studi kasus ini kasus adalah pemberian tindakan Desa Karangsari ini menunjukan
Diabetik adalah senam kaki diabetik selama 4 Kabupaten Batang bahwa senam kaki
Untuk menggambarkan hari dan dilakukan satu kali diabetik mampu
Menurunkan penerapan sehari. Evaluasi dilakukan menurunkan kadar
Kadar Gula pemberian untuk mengetahui penurunan gula darah pada
Darah Pada senam kaki glukosa darah menggunakan penderita diabetes
Pasien diabetik untuk alat ukur glukometer Hasil mellitus tipe 2. Saran
menurunkan studi menunjukan adanya bagi tenaga kesehatan
Diabetes
kadar gula darah penurunan gula darah dalam diharapkan
Melitus Tipe 2
dalam tubuh tubuh pada kedua klien, mengajarkan senam
pada penderita untuk klien 1 mengalami kaki diabetik untuk
diabetes penurunan gula darah dari menurunkan kadar
mellitus 220mg/dl menjadi 135mg/dl gula darah pada
dan untuk klien 2 penderita diabetes
mengalamai penurunan gula mellitus
darah dari 250mg/dl menjadi
137mg/dl.
Pengaruh Tujuan Desain Sampel dalam Variabel bebas yaitu senam 10-15 menit Wilayah Kerja UPT. Hasil penelitian
Senam penelitian untuk penelitian penelitian ini diabetes dan variable terikat selama Puskesmas Ambunten didapatkan rata-rata
Diabetes mengetahui adalah pra- ada 35 yaitu KGD. Pengukuran seminggu Tahun 2022. KGD setelah
Mellitus pengaruh senam eksperimental, responden KGD menggunakan dilakukan senam
Terhadap diabetes one group pra- dengan tekhnik Glucotest. Data dilakukan terdapat penurunan
Penurunan terhadap post test pengambilan analisis dengan menggunakan sebesar 19,49 mg/dL.
Kadar Gula penurunan KGD design sample yang uji Paired Samples T Tes. Hasil uji analisis data
pada penderita digunakan yaitu pretest-posttest kadar
Darah Pada
DM teknik simple gula darah
Penderita
random menggunakan uji
Diabetes
sampling. Paired Samples T
Mellitus Tipe Test didapatkan nilai
2 ρValue=0,000 dengan
α=0,05. Karena
ρValue
Efektifitas Tujuan Jenis Sampel Dengan melakukan senam 10-15 menit Puskesmas Rumbio Hasil penelitian
Senam penelitian ini penelitian ini penelitian ini dengan teratur 3 kali dalam Jaya menunjukkan senam
Diabetes adalah untuk menggunakan adalah penderita seminggu disertai dengan diabetes efektif
Terhadap mengetahui quasi DM Tipe II gerakan yang benar dapat menurunkan kadar
Penurunan adanya sejauh eksperimen yang berada di menurunkan tahanan insulin glukosa darah pada
Kadar mana efektifitas dengan wilayah kerja serta meningkatkan penderita diabetes
Glukosa senam diabetes menggunakan Puskesmas sensitivitas insulin sehingga tipe II di wilayah
Darah Pada menurunkan metode one Rumbio Jaya kadar gula di dalam darah Kerja Puskesmas
Pasien kadar glukosa group pretest dengan jumlah mengalami penurunan. Rumbio jaya dengan
Diabetes darah pada postest 195 orang p value 0,000.
Melitus Tipe Ii penderita DM responden Diharapkan bagi
Di Wilayah Tipe II di dengan dengan responden untuk
wilayah kerja teknik purposive patuh menjaga pola
Kerja
Puskesmas sampling. makan dan rajin
Puskesmas
Rumbio Jaya. melakukan senam
Rumbio Jaya
diabetes agar kadar
glukosa dalam darah
tetap normal.
Pengaruh Penelitian ini Rancangan Pengambilan Pada pengumpulan data 10-20 menit Pada penelitian ini
Senam Kaki bertujuan untuk penelitian data sebelum dilakukan intervensi, terdapat perbedaan
Diabetes menilai apakah menggunakan menggunakan pada kedua kelompok signifikan nilai ABI
Terhadap intervensi quasi purposive dilakukan pre – test, dan IpTT pada
Nilai Ankle senam kaki ekspreriment sampling. kemudian dilanjutkan pengukuran minggu
Brachial Index dapat pre post test Sampel pada pemberian intervensi latihan ke -1 (post test I) dan
(Abi) Dan mempengaruhi design with penelitian ini senam kaki diabetes pada minggu ke – 2 (post
Ankle Brachial control group. terbagi menjadi kelompok intervensi. Setelah test II) antara
Nilai Ipswich
Index (ABI) dan kelompok 3 kali senam kaki pada kelompok intervensi
Touch Test
Nilai Ipswich intervensi (n = minggu ke - 1 diukur (post dengan kelompok
(Iptt) Pada
Touch Test 18) dan test I) dan kembali diukur kontrol. Karakteristik
Pasien Dm (IpTT) pada kelompok setelah 3 kali senam kaki responden meliputi
Tipe 2 pasien DM Tipe kontrol (n = 18). pada minggu ke - 2 (post test usia, lama menderita
2. II). Pada kelompok kontrol DM, riwayat
diukur pada hari ke 6 dan ke hipertensi, dan
12. riwayat merokok
memiliki hubungan
terhadap ABI dan
IpTT. Senam kaki
diabetes mellitus
berpengaruh terhadap
perubahan nilai ABI
bahwa pasien DM
yang mendapat senam
kaki mempunyai nilai
ABI dan IpTT yang
lebih tinggi
dibandingkan dengan
yang tidak mendapat
senam kaki.
Penelitian ini akan
merubah paradigma
ilmu keperawatan
dari direct care
menuju preventive
dan promotif care
dalam keilmuan
keperawatan medikal
bedah. Melalui hasil
penelitian inileh
karena itu, perlunya
melakukan exercise
seperti senam kaki
diabetes dan juga
perlunya menilai ABI
dan IpTT secara
berkala pada
penderita Diabetes
Melitus sehingga
terhindar dari
komplikasi untuk
menurunkan angka
morbiditas dan
mortalitias.
PEMBAHASAN

Menurut Soegondo (2009) dalam Nugraha (2016), menyatakan bahwa pengaruh olah raga

secara singkat dapat mengurangi kadar glukosa plasma dan penyimpanan energi jaringan.

Serta bisa meningkatkan respon insulin dan glikemik terkontrol, jadi tidak berniat untuk

menurunkan BB dan dengan dilakukan latihan jasmani juga diharapkan turunnya BB pada

Pasien DMT2. Aktivitas fisik berupa olah raga diasumsikan bisa meningkatkan sirkulasi

oksigen dan energi yaitu menpai 20 kali lipat. Hal ini menyebabkan penggunaan gula darah

dalam jumlah yang besar dan insulin tidak dibutuhkan dalam jumlah besar .

Smeltzer& Bare (2013) dalam Widodo (2017), menyatakan bahwa bagi pasien DM, latihan

fisik adalah hal yang paling penting untuk pencegahan komplikasi, karena dengan melakukan

aktifitas fisik maka gula dalam darah oleh otot akan banyak digunakan aktif. Serta glikogenl

di hati dipakai memenuhi glukosa dalam tubuh, sehingga KGD menurun atau dalam keadaan

stabil .

Menurut teori Tjokoprawiro (2011) dalam Wahyullah (2018), KGD meningkat disebabkan

oleh hiperglikemi akibat gangguan resistensi insulin dan gangguan pada sekresi insulin.

Sehinggauntuk menurunkan KGD, maka pasien DM harus akatif dan tertaur melakukan

senan, dalam seminggu 3 kali . Ada pengaruh aktifitas senam terhadap penurunan KGD, hal

ini sesuai seperti menurut Suhartono (2004) dalam Setiawan (2015), menyatakan bahwa

ketika seseorang berolahraga maka bahan bakar yang dibutuhkan oleh otot meningkat. Selain

itu tubuh memebrikan reaksi komplek diantaranya yaitu fungsi sirkulasi, metabolisme, dan

susunan saraf otonom. Ketika berolahraga, sumber energi utama yaitu glukosa dan lemak, hal

ini menyebabkan gula di otot dan hati sebagai glikogen akan dipanggil untuk digunakan

sebagai sumber energi saat latihan fisik tersebut, mengakibatkan menurunnya glukosa dalam

daraH .

Sejalan dengan penelitian Wasludin dan Lindawati (2019), hasil penelitian ini terdapat

perbedaan yang bermakna rata-rata KGD sewaktu antara sebelum dan setelah diberikan
perlakuan . Selaras juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Ginanjar dkk (2021),

diketahui bahwa hasil penelitian ini ada senam DM berpengaruh terhadap turunnya KGD

pada orang yang mendrita DM di PKM Ciamis Kabupaten Ciamis. Senam diabetes menjadi

alternatif agar pada pasien DMT2 gula daranya terkontrol, sehingga pelaksanaan senam

diabetes yang rutin menjadi salah satu solusi bagi penderita DM Type 2 untuk meningkatkan

kualitas hidup. Hasil penelitian ini bisa menjadi salah satu upaya dalam menjaga kestabilan

KGD pada pasien DM. Baik saat perawatan di rumah maupun di rumah sakit. Keterbatasan

penelitian ini adalah sebagian responden ada yang masih menggunakan obat-obatan anti DM.

Menurut Febriyan Zakky 2021, Implementasi yang dilakukan oleh klien dengan DM sesuai

dengan perencanaan yang dibuat yaitu dengan melakukan senam kaki diabetes,

mendemonstrasikan senam kaki diabetes, memotivasi klien dan keluarga. Senam kaki

diabetes melitus sebagaimana olahraga pada umumnya dapat meningkatkan metabolism

karbohidrat dan sensitifitas insulin sehingga kadar gula darah dapat terkontrol (American

Diabetic Asosiation, 2004). Implementasi pada kunjungan pertama dilakukan pengkajian

pada kedua klien untuk mendapatkan data, kemudian melakukan pengecekan kadar gula

darah setelah itu berikan tindakan keperawatan berupa senam kaki diabetik setelah itu

lakukan pengecekan kembali kadar gula darah untuk dilakukan observasi terhadap perubahan

kadar gula darah. Pada kunjungan kedua dilakukan kembali pengecekan kadar gula darah

setelah itu lakukan kembali senam kaki diabetik kemudian lakukan pengecekan gula darah

sesudah melakukan senam, kegiatan tersebut dilakukan pada kunjungan keetiga dan keempat

secara rutin serta pemeriksaan gula darah dilakukan saat sebelum dan sesudah melakukan

tindakan senam kaki diabetic guna dilakukan observasi untuk pengetahui pengaruh senam

kaki diabetik terhadap penurunan kadar gula darah pada pasien dengan diabetes mellitus tipe

2.

Dari beberapa jurnal maka dapat di simpulkan bahwa senam diabetic sangat efektif dalam

menurunkan kadar gula darah bagi penderita diabetes mellitus. Adapun standar operasonal

prosedur senam diabetic yang kami dapatkan dari beberapa jurnal tersebut
SOP SENAM KAKI DIABETIK

Definisi Senam kaki adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh

pasien diabetes mellitus untuk mencegah terjadinya luka dan

membantu memperlancarkan peredaran darah bagian kaki.

Tujuan a. Meningkatkan penggunaan insulin oleh tubuh.

b. Membantu pembakaran lemak tubuh serta


membantu mengontrol berat badan.

c. Memperbaiki sirkulasi darah

d. Memperkuat otot-otot kecil

e. Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki

f. Meningkatkan kekuatan otot betis dan paha

g. Mengatasi keterbatasan gerak sendi

Indikasi dan kontra a. Indikasi


indikasi
Senam kaki ini dapat diberikan kepada seluruh penderita
diabetes mellitus dengan tipe I maupun tipe II. Namun
sebaiknya diberikan sejak pasien didiagnosa menderita
diabtes mellitus sebagai itndakan penceganahan dini.

b. Kontraindikasi

1) Klien mengalami perubahan fungsi fisiologis seperti

dispnue atau nyeri dada

2) Orang yang depresi, khwatir atau cemas

Prosedur 1. Persiapan alat : kertas Koran 2 lembar, kursi (jika


tindakan dilakukan dalam posisi duduk), hand scon.

2. Persiapan klien : kontrak topic, waktu, tempat dan


tunjuan dilaksanakan senam kaki
3. Persiapan lingkungan : ciptakan lingkungan yang
nyaman bagi pasien, jaga privasi pasien.

Pelaksanaan 1. Duduk dengan baik di atas kursi sambil meletakkan kaki


ke lantai

2. Sambil meletakkan tumit di lantai, jari-jari kedua belah


kaki diluruskan ke atas dan dibengkokkan ke bawah
sebanyak 10 kali.

3. Sambil meletakkan tumit di lantai, angkat telapak kaki


ke atas. Kemudian, jari-jari kaki diletakkan di lantai
sambil tumit kaki diangkat ke atas. Langkah ini diulangi
sebanyak 10 kali

4. Tumit kaki diletakkan di lantai. Bagian depan kaki


diangkat ke atas dan putaran 360 º dibuat dengan
pergerakan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali

5. Jari-jari kaki diletakkan dilantai. Tumit diangkat dan


putaran 360º dibuat dengan pergerakan pada
pergelangan kaki sebanyak 10 kali
6. Kaki diangkat ke atas dengan meluruskan lutut. Putaran
360º dibuat dengan pergerakan pada pergelangan kaki
sebanyak 10 kali

7. Lutut diluruskan dan dibengkokkan ke bawah sebanyak


10 kali. Ulangi langkah ini untuk kaki yang sebelah lagi.

8. Letakkan sehelai kertas koran di lantai. Remas kertas itu


menjadi bola dengan kedua kaki. Kemudian, buka bola
itu menjadi kertas yang lebar menggunakan kedua belah
kaki. Langkah ini dilakukan sekali saja
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan jurnal yang telah di jelaskan pada BAB sebelumnya, didapatkan bahwa hasil

outcome yang diukur dalam penelitian ini adalah intervensi pemberian senam diabetes

pada pasien penderita diabetes mellitus.

Pemberian senam diabetes dapat di manfaatkan untuk pasien penderita diabetes mellitus,

terbukti dari jurnal yang telah di bahas menyatakan bahwa senam diabetes mampu

menurunkan kadar gula darah. Hal ini di karenakan a pada pengobatan diabetes mellitus,

kerena senam bisa membantu menurunkan resistensi insulin dan menurunkan kadar

glukosa dalam darah. Dengan melakukan senam dengan teratur 3 kali dalam seminggu

disertai dengan gerakan yang benar dapat menurunkan tahanan insulin serta

meningkatkan sensitivitas insulin sehingga kadar gula di dalam darah mengalami

penurunan. Penurunan kadar gula juga bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor salah

satunya seperti tingkat pendidikan dan umur. Apabila penderita DM tipe II secara rutin

melakukan olahraga atau senam diabetes akan efektif membantu menurunkan dan

mengontrol kadar glukosa dalam darah.. Hal ini terbukti dengan data hasil penelitian

setelah diberikan intervensi senam diabetes, seluruh responden mengalami penurunan

kadar glukosa dalam darah.

Latihan senam kaki diabetik dapat menurunkan kadar glukosa darah karena senam kaki

akan meningkatkan pemakaian glukosa oleh otot yang aktif. Senam kaki akan

meningkatkan aliran darah karena hal ini membuat lebih banyak jala-jala kapiler terbuka

sehingga lebih banyak merespon insulin yang tersedia dan aktif. Penelitian pendukung
adalah penelitian Ruben, Routie dan Karundeng, (2016) dengan hasil penelitian

menunjukan adanya pengaruh senam kaki diabetes tehadap perubahan kadar gula pasien

diabetes melitus tipe 2 di wilayah kerja puskesmas Enemawira. Penelitian penunjang

lainya adalah Hardika (2018) dengan hasil penelitian menunjukan nilai rata-rata kadar

gula darah sebelum melakukan senam kaki 202.67 mg/dl, dan setelah melakukan senam

kaki menurun menjadi 173.07 mg/dl. Hasil analisis menunjukan adanya perbedaan kadar

gula darah yang signifikan pada pasien diabetes melitus tipe 2 sebelum dan sesudah

melakukan senam kaki diabetes.

B. SARAN

Disarankan untuk lebih aktif dalam mengikuti senam Diabetes Mellitus setiap

minggunya, dan dianjurkan untuk melakukan senam kaki secara teratur minimal 4 kali

dalam 1 minggu dan sesuai teknik pelaksanaanya untuk mencegah kadar gula darah

tinggi dan komplikasi diabetes mellitus. Serta disarankan untuk terus melanjutkan

kegiatan Prolanis secara rutin setiap minggunya karena dapat membatu dalam

menurunkan kadar gula darah pada penderita DM yang mengikuti senam Diabetes

Mellitus.
DAFTAR PUSTAKA

Adriana. (2015). ). Hubungan Latihan Jasmani Terhadap Kadar Glukosa Darah Penderita
Diabetes Mellitus Tipe II. Surakarta: Universitas Negeri Sebelas Maret. Diakses
tanggal 07 Desember 2019

Afriza. (2016). Efektifitas senam diabetes terhadap penurunan kadar glukosa darah
penderita diabetes mellitus di Puskesmas Lapai Kecamatan Nanggalo. Diakses
tanggal 10 Desember 2019

Dahlan, n., Bustan, m. n., & Kurnaesih, e. (2018). Pengaruh Prolanis Terhadap
Pengendalian Gula Darah Terkontrol Pada Penderita Dm Di Puskesmas Sudiang
Kota Makassar. In prosiding seminar nasional sinergitas multidisiplin ilmu
pengetahuan dan teknologi (vol.1,pp. 3949).

Fharitz R.Mahmud R., Sudirman, S., & Afni, N. (2018). Faktor-faktor yang berhubunga
dengan penyakit diabetes melitus di ruang poli interna RSUD mokopido
kabupaten tolitoli. Jurnal Kolaboratif Sains, 1(1).

Hidayat R. Pengaruh Senam terhadap Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes
Mellitus Tipe 2 Di RSUD Puri Husada Tembilahan Tahun 2016. Jurnal Ners
Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai. 2017;1(1):51– 80.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.(2018). Riset Kesehatan Daerah Provinsi


Jawa Tengah 2018. Jakarta: Lembaga Penerbit Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan

Rahim, N. K., & MOBILIU, S. (2015). Pengaruh Senam Diabetes Terhadap Penurunan
Kadar Gula Darah Sewaktu Pada Pasien dengan DM tipe II di Wilayah Kerja
Puskesmas Global Kecamatan Limboto Kabupaten Gorontalo. KIM Fakultas
Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan, 3(3).

Saputra NR. Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kadar Glukosa Darah Puasa pada Pasien
Diabetes Melitus Tipe 2 di UPT Kesmas Gianyar I Tahun 2018. Politeknik
Kesehatan Denpasar; 2018.

Anda mungkin juga menyukai