Anda di halaman 1dari 13

Vol /0 2 / No.

01 / Mei 2013

ANALISIS SOSIOLOGIS SASTRA NOVEL NGULANDARA


DALAM KUMPULAN NOVEL EMAS SUMAWUR ING BALUARTI
KARYA PARTINI B DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

Adi Prasetyo
raden.kraton@yahoo.com
Universitas Muhammadiyah Purworejo

ABSTRAK
Tujuan dalam penelitian ini yaitu: (1) mendeskripsikan tema, tokoh dan
penokohan, alur, latar, sudut pandang dan gaya bahasa dalam novel Ngulandara
dalam kumpulan novel Emas Sumawur Ing Balu Arti karya Partini B. (2)
mendeskripsikan aspek-aspek hubungan kekerabatan, ekonomi, cinta kasih etika,
dan pendidikan novel Ngulandara dalam kumpulan Emas Sumawur Ing Balu Arti
karya Partini B. (3) mendeskripsikan pembelajaran novel Ngulandara dalam
kumpulan Emas Sumawur Ing Balu Arti karya Partini B di SMA. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Subjek penelitian ini
adalah teks novel Ngulandara dalam kumpulan novel Emas Sumawur Ing Balu
Arti karya Partini B. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
teknik pustaka dan teknik catat teknik pustaka yaitu dengan menggunakan buku-
buku dan teori-teori yang membahas tentang struktural dan sosiologi. Dari
pembahasan data, diperoleh hasil bahwa unsur-unsur struktural dalam novel
Ngulandara dalam kumpulan Emas Sumawur Ing Balu Arti karya Partini B
meliputi (1) tema, yaitu Petualangan hidup Rapingun/Raden Mas Sutanta. (2)
tokoh, tokoh utama yaitu Rapingun/Raden Mas Sutanto, keluarga Den Bei
Asisten Wedana, sedangkan tokoh tambahannya adalah Kasna, Nyonyah Oei Wat
Hien, Kerta, Den Bei Mantri Guru (3) alur, novel Ngulandara dalam kumpulan
Emas Sumawur Ing Balu Arti karya Partini B menggunakan alur maju. (4) latar,
terdapat dua macam latar yaitu, latar, tempat, latar waktu, Sedangkan aspek-aspek
sosial novel Ngulandara dalam kumpulan Emas Sumawur Ing Balu Arti karya
Partini B meliputi (1) hubungan kekerabatan antara Rapingun dengan keluarga
Den Bei Asisten Wedana, (2) Ekonomi tokoh Rapingun berstatus ekonomi
menengah dia sebagai sopir yang penghasilanya cukup (3) cinta kasih keluarga
Den Bei Asisten Wedana terhadap Rapingun, terjalin baik dan cinta kasih
Rapingun kepada Raden Ajeng Tien (4) etika Aspek etika meliputi etika positif
dan negativ (5) pendidikan menceritakan Raden Ajeng Tien sebagai guru di ICS
Partikelir.
Kata Kunci : Sosiologi Sastra, Novel, Pembelajaran Sastra.

A. PENDAHULUAN
Kumpulan novel Emas Sumawur Ing Baluarti novel Jawa karya Partini B
seperti judul Tata Cara, Adipati Madiun, dan Kendhil Isi Woh Jetun penulis
mengkaji salah satu novel Jawa yang terdapat kumpulan novel Emas Sumawur
Ing Baluarti karya partini B yang berjudul Ngulandara sebagai objek penelitian.
Dalam penelitian ini meneliti tentang apsek-aspek sosiologi sastra yang terdapat

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 1
Vol /0 2 / No. 01 / Mei 2013

dalam novel Ngulandara dalam kumpulan novel Emas Sumawur ing Balu Arti
karya Partini B merupakan novel jawa yang menarik, menceritakan tentang
pengembaraan, ketulusan, dan pencarian jati diri Rapingun Atau Raden Mas
Sutanto.Berdasarkan uraian di atas, penulis memilih judul " Analisis Sosiologis
Sastra Novel Ngulandara Dalam Kumpulan Novel Emas Sumawur ing Balu Arti
karya Partini B dan Pembelajarannya di SMA".dengan alasan sebagai berikut:1.
Novel Analisis Sosiologis Sastra Novel Ngulandara Dalam Kumpulan Novel
Emas Sumawur ing Balu Arti karya Partini B Sangat menarik dikaji dari segi
struktur dan dari segi aspek sosiologi unsur-unsurnya tampak lengkap serta
menyajikan kompleksitas kehidupan di masyarakat.2. Dari segi pembaca novel
Ngulandara Dalam Kumpulan Novel Emas Sumawur ing Balu Arti karya Partini
B mengandung nilai-nilai positif yang dapat dijadikan teladan bagi penikmat
sastra.3. Sebagai calon guru, penulis merasa perlu mengenal pembelajaran sastra
khususnya di SMA, sehingga dapat menciptakan calon guru yang profesional.4.
Novel Ngulandara Dalam Kumpulan Novel Emas Sumawur ing Balu Arti karya
Partini B, Pesan-pesan moral yang dapat diambil hikmahnya dalam kehidupan
bermasyarakat.Di antaranya adalah kebaikan-kebaikan Rapingun dalam bekerja
sebagai sopir.Hal yang menarik dalam novel ini adalah disajikan dalam secara
proporsional, sehingga pembaca lebih mudah memahami isi cerita novel tersebut.

B. METODE PENELITIAN
Jabrohim (1994: 70-71) menyatakan bahwa hakikat sastra itu sendiri
memiliki dua tujuan pokok yang harus diusahakan dapat dicapai dengan
pengajaran sastra tersebut.yaitu dihasilkannya subjek didik yang memiliki
apresiasi dan pengetahuan sastra yang memadai. Dengan istilah apresiasi
dimaksudkan ialah kemampuan merasakan atau menikmati keindahan yang
terdapat dalam karya sastra baik puisi, prosa, maupun drama. Kemampuan
mengapresiasikan sastra yang banyak dan pengetahuan sastra yang banyak akan
membantu sekali dalam usaha pengapresiasian sastra.
Dalam pengumpulan data penelitian ini digunakan teknik pustaka dan
teknik observasi. Menurut (Subroto,1992: 42), teknik pustaka adalah teknik
penelitian yang menggunakan sumber-sumber tertulis untuk memperoleh data,

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 2
Vol /0 2 / No. 01 / Mei 2013

sedangkan teknik observasi adalah teknik penelitian yang dilakukan dengan


membaca secara kritis dan teliti. Dengan kedua teknik tersebut di atas penulis
mengumpulkan data dengan cara membaca referensi-referensi yang berhubungan
dengan sosiologi sastra, membaca secara kritis dan teliti isi cerita novel
Ngulandara dalam kumpulan Novel Emas Sumawur ing Balu Artikarya Partini
BKemudian, penulis mencatat objek penelitian berupa aspek-aspek sosial yang
terdiri dan kekerabatan,cinta kasih, pendidikan dan etika.novelNgulandara dalam
kumpulan Novel Emas Sumawur ing Balu Arti karya Partini Bke dalam kartu
pencatat data. Cara ini digunakan untuk mempermudah dalam penelitian.

Data yang digunakan berupa bentuk-bentuk bahasa atau kalimat yang ada
dalam novelnovel Ngulandara dalam kumpulan Novel Emas Sumawur ing Balu
Arti karya Partini B. Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif
kualitatif dengan teknik content analysis. Teknik content analysis adalah suatu
dasar pelaksanaan yang berupa penafsiran dengan memberi perhatian kepada isi
pesan (Ratna, 2010: 49).Dengan teknik content analysis penulis mengkaji isi
cerita novel Ngulandara dalam kumpulannovel Emas Sumawur ing Balu Arti,
karya Partini Bberdasarkan pendekatan sosiologi sastra.
Adapun langkah-langkah yang dipakai dalam menganalisis novel
Ngulandara dalam kumpulan Novel Emas Sumawur ing Balu Arti karya Partini
Bsebagai berikut:
1. mengklasifikasikan atau mengelompokkan aspek-aspek sosial novel
Ngulandara dalam kumpulan Novel Emas Sumawur ing Balu Arti karya
Partini B tersebut dalam kartu pencatat data;
2. mencatat sumber data tersebut sebagai pendukung analisis data;
3. menganalisis berdasarkan teori sosiologi sastra spek-aspek sosialnya
4. menguraikan langkah – langkah pembelajaran Novel Ngulandara dalam
kumpulanNovel Emas Sumawur ing Balu Artikarya Partini B dikelas XI
SMA berdasarkan teori – teori yang relevan dengan teori pembelajaran
sastra yang tercantum dalam kurikulum dan silabus mata pelajaran Bahasa
Jawa untuk kelas XI SMA.

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 3
Vol /0 2 / No. 01 / Mei 2013

C. PEMBAHASAN DATA
1. Struktur Sastra Novel Ngulandara dalam kumpulan novel Emas Sumawur
Ing Baluarti karya Partini B.
a. Tema: Petualangan hidup Rapingun/Raden Mas Sutanta.
b. Tokoh dan penokohan
Tokoh yang ditampilkan dalam novel ini ada dua macam yakni tokoh utama
dan tokoh tambahan.
1. Tokoh utama : Rapingun/Raden Mas Sutanto, Raden Ajeng Tien, Den
Bei Asisten Wedana dan Raden Ajeng Asisten Wedana.
2. Tokoh tambahan : Kasna, Nyonyah Oei Wat Hien, Kerta, Den Bei Mantri
Guru, Si Yem, Kaki Sungep, Raden Manten Mantri
Guru, Pak Gedhe, Raden Mas Subiyakto, Kerta, Den
Bei Mantri Guru.
c. Alur: alur maju.
d. Latar: Latar Tempat, Latar Waktu
e. Sudut Pandang: Personifikasi
f. Gaya bahasa orang ketiga

2. Aspek Sosiologi Novel Ngulandara dalam kumpulan novel Emas Sumawur


Ing Baluarti karya Partini B.
a. Aspek Kekerabatan
1) Rapingun dengan keluarga Raden Bei Asisten Wedana

Hubungan Rapingun dengan keluarga Den Bei terjalin sangat baik dengan
keluarga Den Bei adalah anak mantu dan menantu yang sebelumnya hanya
sebatas sopir dan majikan, atas kebaikan Rapingun dan watak baik yang
dimiliki Rapingun membuat Raden Ajeng Tien menaruh hati kepadanya, yang
pada akhirnya mereka menikah menjadi sepasang suami istri. Perhatikan kutipan
di bawah ini.
“Sopiripun ngadeg onten sakiwaning oto ngentosi ingkang badhe
numpaki. Saking salebeting dalem wonten swantenipun priyantun
taken dhateng sopir: „Rap ?‟„Nun‟‟Lo ibu endi?‟Boten tindak
amargi radi puyeng. „Dhawuhe kepriye ?‟Dhawuhipun, menawi
panjenengan estu badhe tindak dhateng Magelang, kadhawuhan
tindak piyambak.Menawi boten inggih kadhawuhan
kondur.”(ESIBA:120)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 4
Vol /0 2 / No. 01 / Mei 2013

Terjemahan :
„Sopirnya berdiri berada di kiri mobil, menunggu yang mau
naik.Dari dalam terdengar suara bertanya kepada sopir. „Rap,?‟
„iya‟ „‟ibu mana‟ „tidak berangkat soalnya sedikit
pusing‟‟bilangnya gimana?‟„Bilangnya, apabila anda benar mau
pergi ke Magelang, berangkat sendiri, apabila tidak iya pulang.”

b. Aspek Eknomi
Sosial ekonomi berhubungan dengan tingkat sosial masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan atau taraf hidup masyarakat.Ada ekonomi rendah,
menengah dan tinggi.Rapingun berstatus ekonomi menengah dia sebagai sopir
yang penghasilanya cukup. Terlihat dalam kutipan berikut:
“Kejawi menika Rapingun piyambak temtunipun inggih badhe nututi
pamedalipun, ingkang sakwulanipun sket dumugi suwidak rupiyah. „
lo, kok kathah temen‟ Inggih, mangga kagaliha. Blanja tetep Rp.35;
premiumipun 15% saking angsal-angsalan resik. Mangka sok saged
setor Rp.200;.lah mangga kaetanga piyambak ”(ESIBA: 92)
Terjemahan :
„Selain itu Rapingun sendiri tentu juga mau mengejar pengeluarannya,
yang satu bulan lima puluh sampai enampuluh rupiah. „lo, kok banyak
banget‟ „iya, belanja tetap Rp.35; premium 15% dari pendapatan
bersih, bisa setor Rp.200;. ya silakan hitung sendiri‟
c. Aspek Cinta Kasih
Cinta kasih berhubungan dengan perasaan, dimana perasaan suka dan
sayang terhadap lawan jenis.Menceritakan tentang cinta yang di alami oleh
Rapingun dan Raden Ajeng Tien.Bukti Raden Ajeng Tien menaruh hati pada
Rapingun saat Raden Ajeng Tien menemani Rapingun di rumah sakit dan
memberi Rapingun sebuah kalung bukti tanda sayang kepada Rapingun atas
kebaikanya selama ini. Hal tersebut terlihat pada kutipan berikut:
“Tekaku kene ki rak arep tilik laramu, lan ngurus kebutuhanmu ana
kene iki, yen ngasi ana sing kurang barang. „Sedaya paringipun
Ndara Ajeng sampun langkung nyekapi, sakit kula sawetawis dinten
malih badhe saras‟. „sukur ta, Rap, yen ngono sebab aku ngakoni, yen
laramu kuwi ora liya jalaran saka aku.”
“Kula namung matur saleresipun, kula boten saged nampeni ganjaran
ingkang boten mapan empanipun” „Ora Rap, iki metu saka
katresnanku, aku kudu menehi tandha mata menyang
kowe.‟„Katresnan menyang kowe, jalaran saka ketarik watak lan
luhuring budimu, kang wis kelahir saka sakabehing pakartimu. Atas
asmane Pangeran, kowe wis tak ujubake sarana karep kang murni dadi
sadulurku.‟ (ESIBA: 180-181)

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 5
Vol /0 2 / No. 01 / Mei 2013

Terjemahan :
Kedatanganku kesini saya mau menjenguk sakitmu, dan mengurus
kebutuhan kamu di sini, kalau sampai ada yang kurang.Semua
pemberian Ndara Ajeng sudah mencukupi, sakit saya beberapa hari
lagi sudah sembuh. Sukur kan, Rap, kalau begitu. Sebab aku
mengakui, kalau sakitmu itu tidak lain gara-gara aku.„Tidak, sakit
saya ya gara-gara dari saya sendiri.
Saya hanya berkata yang sebenarnya, saya tidak bisa menerima
ganjaran yang tidak bertempat pada tempatnya. „Tidak Rap, ini keluar
dari rasa cintaku, aku harus member tanda mata kepada kamu.‟ „Rasa
cinta yang bagaimana?‟ „Cintaku kepada kamu, gara-gara dari
ketertarikan watak dan luhur budimu, yang sudah terlahir dari seluruh
pekertimu, atas nama Tuhan sudah aku sampaikan sarana kemauan
yang murni menjadi saudaraku‟
d. Aspek Etika
Aspek etika berkaitan erat dengan tingkah laku seseorang, dalam
keseharianya lingkungan orang lain dan masyarakat. Dalam novel Emas
Sumawur Ing Baluarti (Kisah Ngulandara) Partini B. Aspek etika meliputi
etika positif dan negatif.
1. Positif
Rapingun memiliki etika yang baik karena telah bersedia menolong
keluarga Raden Bei Asisten Wedana saat mobil yang di kendarai mogok dan
Rapingun dengan rela tanpa pamrih memberikan bantuan kepada mereka.
Rapingun/Raden Mas Sutanta dengan keluarga Den Bei Asisten Wedana yang
tidak disengaja melihat mobil pribadi yang di kendarai keluarga Den Bei
Asisten Wedana berhenti dan Rapingun menghampiri mobil keluarga Den
Bei Asisten Wedana tersebut.

“Sopiripun lajeng mandap, murugi oto ingkang mogok. Sanadyan


wekdal semanten taksih grimis, boten karaosaken. Sareng celak, sopir
lajeng taken tembungipun andhap asor, punapa ndara kendel wonten
ngriki?”
(ESIBA:72)
Terjemahan :
“Kemudian sopir turun mendekati mobil yang mogok. Walaupun
waktu itu masih gerimis, tidak terasa. Saat sudah mendekati sopir
kemudian menanyakan dengan kata merendah hati “ kenapa Ndara,
berhenti disini ?“
2. Negatif

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 6
Vol /0 2 / No. 01 / Mei 2013

Mener Harjana memiliki etika yang tidak baik karena telah mencoba
menghadang mobil Raden Ajeng Tien yang di kendarai oleh Rapingun
dengan mengarah kan pistol kearah mobil mereka. Perhatikan kutipan
berikut:
“Let sedasa menit sangking lelampahan ing nginggil punika kaleres
wonten bulak, pit motor sampun kendel wonten ing tegah-tengahing margi
kepering ngiwa sakedhik, kaapit-apit jejaka kalih wau. Ingkang prakosa
wonten sisih tengen, ingkang pucet wonten sisih kiwa. Jejaka ingkang
prakosa tanganipun kiwa nyepeng tosan glingen, ingkang tengen suka
sasmita supados oto kendel. Dene ingkang pucet methentheng, tanganipun
tengen ngacungaken pistol, kaeneraken dhateng oto”(ESIBA:147)
Terjemahan :
“selang sepuluh menit di jalan pertengahan sawah sepeda motor sudah
berhenti ditengah-tengah jalan sedikit kekiri di apit dua pemuda tadi. Yang
perkasa berada di sebelah kanan, yang pucat berada di sebelah kiri,
pemuda yang perkasa tangan kiri memegang besi gilig yang kanan suka
sasmita supaya mobil berhenti. Kemudian yang pucat methenteng, tangan
kanan megarahkan pistol kearah mobil”

e. Aspek Pendidikan
Dalam aspek pendidikan menjelaskan tentang Raden Ajeng Tien yang
telah menjadi guru ICS partikelir di Parakan. Kutipan novel Ngulandara dalam
kumpulan novel Emas Sumawur Ing Baluarti karya Partini B pengarang tidak
membahas secara rinci, hanya di tampilkan bahwa Raden Ajeng Supartinah /
Raden Ajeng Tien sosok seorang guru ICS Partikelir di parakan. Perhatikan
kutipan berikut ini:
“Dinten Sebtu jam gangsal ing ngajeng Kemantren jeron Parakan wonten
oto Overland kendel, tendhanipun kabikak. Inggih ing ngriku punika
pondhokanipun Raden Ajeng Supartinah.Raden Ajeng Supartinah punika
dados guru ICS partikel ing Parakan.
(ESIBA:120)
Terjemahan :
„‟Hari Sabtu jam 5 sore di depan Kemanteren dalam Parakan ada mobil
Overland berhenti, tendanyapun terbuka,. Di sana adalah pondokan Raden
Ajeng Tien Supartinah. Raden Ajeng Supartinah itu menjadi guru ICS
partikelir di parakan‟

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 7
Vol /0 2 / No. 01 / Mei 2013

3. Pembelajaran Novel Ngulandara


a. Pembelajaran Sastra
Pembelajaran sastra bertjuan untuk memperoleh pengalaman dan
pengetahuan tentang sastra yaitu memperoleh pengalaman dalam
mengapresaisi, dan berekspedisi sastra serta memperoleh pengetahuan
tentang sastra baik teori sastra, sejarah sastra, maupun kritik sastra.
b. Tujuan Pembelajaran Sastra
Tujuan pokok pembelajaran sastra di SMA adalah membina apresiasi
anak didik, yaitu membina agar anak didik memiliki kesanggupan untuk
memahami, menikmati dan menghargai suatu ciptaan sastra. pembinaan
apresiasi sastra dalam pembelajaran sastra berusaha menumbuhkan rasa peka
dan rasa cinta anak kepada sastra sebagai cinta seni. dengan usaha ini
diharapkan pembelajaran sastra dapat membantu menumbuhkan
keseimbangan antara perkembangan berbagai aspek kejiwaan anak, sehingga
terbentuk suatu kebulatan pribadi yang utuh.
c. Metode Pembelajaran
Pembelajaran sastra mengutamakan apresiasi karya sastra sebagai
kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu, guru harus memilih metode
pembelajaran sastra sesuai dengan bahan ajar yang disajikan. Didalam !proses
belajar mengajar apresiasi sastra, guru menggunakan metode yang beragam,
yaitu:
1). Metode Diskusi (Disscussion method)
2). Metode Pemberian Tugas (Recitation method)
3). Metode Tanya Jawab
d. Strategi Pembelajaran
1). Pelacakan pendahuluan
2). Pembentukan sikap praktis
3). Introduksi
4). Penyajian

e. Sumber Belajar

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 8
Vol /0 2 / No. 01 / Mei 2013

Sumber belajar dapat berupa: (a) buku pelajaran yag di wajibkan, buku
yang sesuai, buku pelengkap dan kamus, (b) media cetak, surat kabar, majalah,
(c) media elektronik: radio, kaset, televise, (d) hasil karya sastra
f. Waktu
Waktu yang digunakan dalam pembelajaaran dapat diatur sesuai dengan
keluasaan dan kedalaman materi. Seoarang guru harus bisa mengatur dan
menggunakan waktu yang tepat dengan keluasaan dan kedalaman materi.
Misalnya, materi yang panjang dan memerlukan pendalaman maka perlu diberi
waktu yang relative lama. Dalam pengajaran novel Ngulandara dalam
kumpulan novel Emas Sumawur Ing Baluarti waktu yang digunakan adalah 1x
pertemuan (2x45menit).
g. Model Pembelajaran
Didalam penelitian ini, peneliti mengkhususkan keefektifan penggunaan
pendekatan PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan
menyenangkan) alternative pembelajaran sastra di SMA. Peneliti menggunakan
pendekatan PAIKEM, karangan Ismail tahun 2009vdengan judul buku Strategi
Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif,
Kreatif, Efektif dan menyenangkan).

D. SIMPULAN DAN SARAN


1. Simpulan
Dalam penelitian yang berjudul “Analisis Sosiologis Sastra Novel
Ngulandara dalam kumpulan Novel Emas Sumawur Ing Baluarti karya
Partini B dan Pembelajarannya di SMA” ini di bahas struktur novel dan aspek
sosiologi sastra yang meliputi : aspek hubungan kekerabatan, aspek ekonomi,
aspek cinta kasih, aspek etika, aspek pendidikan dan pembelajaranya di SMA.
Dari hasil penelitian terhadap unsure struktur novel dan aspek sosiologi sastra
yang terdapat dalam novel Ngulandaradalam kumpulan novel Emas
Sumawur Ing Baluarti karya Partini B penulis dapat mengambil kesimpulan
sebagai berikut:
a. Struktur novel yang penulis analisis meliputi: tema, tokoh dan penokohan,
alur, latar (setting) sudut pandang, gaya bahasa.
b. Tema

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 9
Vol /0 2 / No. 01 / Mei 2013

Tema novel Ngulandara dalam kumpulan novel Emas Sumawur Ing


Balu Arti petualangan hidup Rapingun/Raden Mas Sutanta.
c. Tokoh dan Penokohan
Tokoh yang ditampilkan dalam novel ini di bagi berdasarkan tokoh
utama yaitu tokoh utamanya adalah Rapingun/Raden Mas Sutanto, Raden
Ajeng Tien, Den Bei Asisten Wedana dan Raden Ajeng Asisten Wedana.
tokoh tambahan yaitu Kasna, Nyonyah Oei Wat Hien, Kerta, Den Bei
Mantri Guru, Si Yem, Kaki Sungep, Raden Manten Mantri Guru, Pak
Gedhe, Raden Mas Subiyakto, Kerta, Den Bei Mantri Guru.
d. Alur (Plot)
Alur dalam cerita novel Ngulandara dalam kumpulan novel Emas
Sumawur Ing Baluarti menggunakan alur maju.
e. Latar (setting)
Latar (setting) yang di gunakan dalam novel Ngulandara dalam
kumpulan novel Emas Sumawur Ing Baluarti meliputi latar tempat dan
waktu latar (setting) tempat dalam novel ini meliputi tengah-tengah bulak
dusun kledung, Rumah Den Bei Asisten Wedana, Kandang Kuda, Pasar
Malam, Rumah Sakit, Rumah Den Bei Mantri Guru. Latar (setting) waktu
meliputi pagi, siang, dan malam.
f. Sudut Pandang
Sudut pandang dalam cerita novel Ngulandara dalam kumpulan
novel Emas Sumawur Ing Baluarti sudut pandang orang ketiga sebagai
pencerita yaitu “Dia”.
g. Gaya bahasa
Gaya bahasa yang digunakan dalam novel Ngulandara dalam
kumpulan novel Emas Sumawur Ing Baluarti adalah personifikasi.
Perhatikan kutipan dibawah ini:
“Gunung Sumbing wis kemul ampak-ampak, dalah ingkang
Kledhung yawis meh putih, dhasar dalane sumengka, kok jebul otone
bobrok”.
(ESIBA: 68)
Terjemahan:
„Gunung Sumbing sudah berselimut kabut, dan juga Kledhung
hampir putih, dasar jalannya naik, kok tiba-tiba mobilnya rusak.‟

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 10
Vol /0 2 / No. 01 / Mei 2013

h. Aspek sosiologi sastra yang terdapat dalam novel Emas Sumawur Ing
Baluarti karya Partini B meliputi : Aspek hubungan kekerabatan, aspek
ekonomi, aspek cinta kasih, aspek etika dan aspek pendidikan.
1) Aspek hubungan kekerabatan
Dalam aspek hubungan social membahas tentang hubungan Rapingun
dengan Keluarga Den Bei Asisten Wedana/ Raden Ajeng Tien, hubungan
Rapingun dengan Nyonyah Oei Wat Hien, hubungan Rapingun dengan
Kerta, hubungan Rapingun dengan Mantri Guru.
2) Aspek ekonomi
Dalam aspek ekonomi membahas tentang keadaan ekonomi Rapingun
sebagai Sopir, yang sekaligus merangkap menjadi jongos di Ngadirejo dan
sampai pada akhirnya mempunyai rumah di pekalongan dan di
Kedhungwuni.
3) Aspek cinta kasih
Dalam cinta kasih novel Ngulandara dalam kumpulan novel Emas
Sumawur Ing Baluarti Emas Sumawur Ing Balu Arti Karya PartiniB yang
akan dibahas kisah cinta kasih Rapingun/ Raden Mas Sutanto dan Raden
Ajeng Tien atas kebaikan Rapingun Raden Ajeng Tien menaruh hati
kepada Rapingun, sempat berpisah dan bertemu kembali yang sampai pada
akhirnya Rapingun yang sudah bekerja di kantor bupati dan memperistri
Raden Ajeng Tien.
4) Aspek etika
Dalam aspek etika yang akan dibahas adalah tingkah laku para
tokohutama dan tambahan di dalam lingkunganya. Aspek etika yang
dibahas antara lain etika Rapingun kepada keluarga Den Bei Asisten
Wedana.
5) Aspek pendidikan
Dalam aspek ini membahas pendidikan Raden Ajeng Tien saat dimana
dia bekerja sebagai guru ICS Partikelir.
i. Novel Ngulandara dalam kumpulan novel Emas Sumawur Ing Baluarti
Emas cocok dan relevan diajarkan di SMA. Hal tersebut terkait dengan
nilai-nilai yang terkandung dalam novel yaitu ceritanya merupakan

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 11
Vol /0 2 / No. 01 / Mei 2013

sesuatu yang terjadi dalam kehidupan nyata, kehidupan sehari-hari jadi


siswa akan lebih mengerti serta dapat mengambil pesan dan amanat yang
terkandung dalam cerita novel tersebut.
2. Saran
a. Bagi Peneliti berikutnya, penelitian ini diharapkan dapat menambah
kelengkapan tentang struktural dan sosiologi sastra, dimana pada
penelitian aspek sosiologi sastra ini dilakukan secara penuh yang
meliputi: aspek hubungan kekeluargaan, aspek ekonomi, aspek cinta
kasih, aspek etika dan aspek pendidikan.
b. Bagi pembaca, supaya dapat menambah pengetahuan tentang nilai-nilai
sastra yang terkandung dalam aspek sosiologi sastra khususnya novel
Emas Sumawur Ing Baluarti karya Partini B. Nilai-nilai tersebut juga
dapat digunakan sebagai pencerminan kehidupan dalam masyarakat.
c. Bagi pendidik, pendidik mempunyai peranan yang sangat besar dalam
dunia pendidikan khususnya guru dalam bidang studi Bahasa dan Sastra
Jawa. Untuk lebih menambah wawasan dan kecintaan siswa akan dunia
sastra, diharapkan guru menumbuh kembangkan minat siswanya dalam
dunia kesusastraan.

Dalam penelitian ini penulis membahas beberapa permasalahan


sosiologi sastra novel Ngulandara dalam kumpulan novel Emas Sumawur
Ing Baluarti Emas Sumawur Ing Balu Arti kaya Partini B. Sebenarnya
masih banyak permasalahan yang perlu di bahas agar mendapat hasil yang
diinginkan. Penulis masih merasa banyak kekurangan dalam penelitian
ini.Oleh karena itu, masih di perlukan adanya penelitian lagi yang
membahas permasalahan aspek sosiologi sastra secara keseluruhan
sehingga dapat membandingkan sekaligus memperdalam penelitian
tentang aspek sosiologi sastra.

DAFTAR PUSTAKA
Ariyanto. 2008. “Analisis Sosiologi Novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata”.
Purworejo: Skripsi Universitas Muhammadiyah Purworejo.

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 12
Vol /0 2 / No. 01 / Mei 2013

Asngari, Moch Khozin. 2012. “Tinjauan Sosiologi Sastra Novel Nalika Langite
Obah karya Suparta Brata dan Pembelajarannya Di Kelas XI Sma”.
Purworejo: Skripsi Universitas Muhammadiyah Purworejo.
B, Partini. 2010. Emas Sumawur Ing Baluarti. Yogyakarta:
Pura Pustaka Yogyakarta.
Damono, Sapardi Djoko. 1984.Sosiologi Sastra Sebuah Pengantar Ringkas.
Jakarta : Departemen Pendidikan dan Pendidikan.
Departemen Pendidikan Nasional. 1984. Kamus Istilah Sosiologi. Jakarta: Balai
Pustaka.
Faruk. 1994.Pengantar Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Hamalik, Oemar. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Hillis, J. Miller. 2002. “One Literature” Aspek Kajian Sastra.
Yogyakarta: Jalansutra.
Ismail. 2009. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM.
Semarang: RaSAIL Media Group
Jabrohim. 1994. Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Nurgiyantoro, Burhan. 2002. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta :
Universitas Muhammadyah Purworejo.
Santosa, Wijaya Heru &Wahyuningtyas Sri. 2009. Pengkajian Prosa Fiksi.
Purworejo: Universitas Muhammadyah Purworejo.
Sumarjo, Jakob & Saini K.M.1991. Apresiasi Kasusastran.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Universitas Muhammadiyah Purworejo, 2012. Pedoman Penulisan Skripsi.
Purworejo: Universitas Muhammadyah Purworejo.
Wiyatmi, B. 2006. Pengantar Kajian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo 13

Anda mungkin juga menyukai