Pendahuluan
Triage merupakan fungsi penting dalam Instalasi Gawat Darurat (IGD),
di mana banyak pasien mungkin datang dalam waktu yang bersamaan.
Triage bertujuan untuk memastikan bahwa pasien dirawat dalam
urutan urgensi klinis mereka yang mengacu pada perlunya intervensi
kritis waktu. Urgensi klinis tidak identik dengan kompleksitas atau
keparahan. Triage juga memungkinkan alokasi pasien ke area
penilaian dan perawatan yang paling tepat, dan menyumbangkan
informasi yang membantu menggambarkan campuran kasus dalam
unit gawat darurat. Triage menjadi komponen yang sangat penting di
IGD, terutama karena terjadi peningkatan drastis jumlah kunjungan
pasien ke rumah sakit. Berbagai laporan dari IGD menyatakan adanya
kepadatan (overcrowding) menyebabkan perlu ada metode
menentukan siapa pasien yang lebih prioritas sejak awal kedatangan.
A. DEFINISI TRIAGE
Kata Triage berasal dari bahasa perancis Trier, yang artinya
menyusun atau memilah. Kata ini pada awalnya digunakan untuk
menyebutkan proses pemilahan biji kopi yang baik dan yang rusak.
Proses pemilahan di dunia medis pertama kali dilaksanakan sekitar
tahun 1792 oleh Baron Dominique Jean Larrey, seorang dokter
kepala di Angkatan perang Napoleon.
Triage berasal dari kata Perancis yang berarti menyeleksi. Dulu
istilah ini dipakai untuk menyeleksi buah anggur untuk membuat
minuman anggur yang bagus atau memisahkan biji kopi sesuai
kualitasnya. Konsepnya semakin berkembang seperti yang
digunakan sekarang ini ditetapkan setelah perang dunia I.
Farrohknia (2011) menyatakan bahwa Triage merupakan suatu
konsep pengkajian yang cepat dan berfokus dengan suatu cara
yang memungkinkan pemanfaatan sumber daya manusia, peralatan
serta fasilitas yang paling efisien dengan tujuan untuk memilih atau
menggolongkan semua klien yang memerlukan pertolongan dan
penetapan prioritas penanganannya. Pusponegoro (2011)
mengartikan Triage merupakan turunan dari bahasa Perancis Trier
B. PEMBAGIAN TRIAGE
Pada materi ini Anda akan mempelajari tentang pembagian
Triage. Yuk pelajari materi berikut dengan penuh semangat
belajar!
A. Definisi Triage
Triage adalah cara pemilihan korban/pasien baik di luar maupun
dalam rumah sakit dengan cara yang singkat dan sederhana
untuk menentukan korban/pasien yang manakah yang harus
segera menerima penanganan kasus kegawatdaruratannya.
B. Pembagian Triage
Pembagian Triage adalah tindakan yang dapat dilakukan oleh
petugas baik di luar rumah sakit, di dalam rumah sakit maupun
dalam keadaan bencana dengan menggunakan sistim yang
berbeda baik itu pelabelan maupun sistim START.
C. Prinsip Seleksi Korban
Prinsip dalam seleksi korban dilakukan untuk mencegah
terjadinya kecacatan maupun kematian berfokus pada penilaian
yang akurat serta tindakan cepat dalam penanganan
kegawatdaruratan.
Pendahuluan
Labeling Triage adalah pemberian label berdasarkan warna. Untuk
warna Triage yang digunakan warna hijau pasien dengan keadaan
tidak gawat darurat, warna kuning pasien dengan keadaan gawat tidak
darurat, untuk warna merah artinya pasien dengan keadaan gawat
darurat (Firdaus, 2014). Begitu juga, dalam pelaksanaan traige harus
sesuai dengan standart operasianal rumah sakit (Hosnaniah, 2014).
Pelaksanaan Triage menggunakan standar labeling Triage, yang
dilakukan oleh perawat dan medis yang telah bersertifikat PPGD,
BTCLS, ACLS maupun yang sudah mempunyai pelatihan Triage.
Maka dari itu, diperlukan seorang perawat yang memiki kemampuan
dan pengetahuan yang lebih dalam pemberian labeling pasien di IGD.
Sehingga pasien dapat ditangani lebih cepat dan tepat sesuai dengan
labelingnya.
A. ATS 5 LEVEL
Triage adalah titik pertama kontak publik dengan IGD. Penilaian
Triage umumnya harus tidak lebih dari dua hingga lima menit dengan
tujuan yang seimbang dari kecepatan dan ketelitian menjadi intinya.
Penilaian Triage melibatkan kombinasi dari masalah penyajian dan
penampilan umum pasien, dan dapat digabungkan dengan
pengamatan fisiologis terkait. Tanda-tanda vital hanya boleh diukur
pada Triage jika diperlukan untuk memperkirakan urgensi, atau jika
waktu memungkinkan.
Setiap pasien yang diidentifikasi sebagai ATS Kategori 1 atau 2 harus
segera dibawa ke dalam area penilaian dan perawatan yang tepat.
Penilaian keperawatan yang lebih lengkap harus dilakukan oleh
perawat perawatan menerima pasien. Penilaian Triage tidak
dimaksudkan untuk membuat diagnosis. Inisiasi investigasi atau
rujukan dari Triage tidak dilarang jika waktu memungkinkan.
B. ATS 3 LEVEL
Pada materi ini Anda akan mempelajari tentang ATS 3 Level.
Yuk pelajari materi berikut dengan penuh semangat!
A. PARAMETER RPM
Parameter RPM adalah sistim Triage menggunakan pendekatan
Airway, Breathing, Circulation (ABC). Dengan melihat frekuensi
pernafasan korban/pasien, Capillary Refill Time dan apakah
korban dapat menjalankan instruksi yang diberikan oleh petugas.
Berikut adalah parameter RPM dalam Triage bencana dan
dengan mudah dah cepat dapat dilakukan oleh petugas.
C. RE-TRIAGE
Pada materi ini Anda akan mempelajari kembali tentang Re-
Triage. Yuk pelajari materi berikut dengan penuh semangat!
2. Data Objective
3. Analisis Data
4. Planning
Pada materi ini Anda akan mempelajari tentang Planning
yaitu rencana apa yang harus dilakukan. Yuk pelajari materi
Modul Basic Trauma Cardiac Life Supports (BTCLS) 51
berikut dengan penuh semangat belajar! Dengan belajar kita
akan semakin pintar.
10. https://acem.org.au/getmedia/51dc74f7-9ff0-42ce-
872a0437f3db640a/G24_04_Guidelines_on_Implementation_of_
ATS_Jul-16.aspx
11. https://grhasia.jogjaprov.go.id/berita/94/Triage-pasien