Anda di halaman 1dari 18

PPGD & SIAGA

BENCANA
“TRIASE”
Rossalinna, S.Si.T., M.Keb
Kelompok 5
1. Ferdia Listyana P 27224016 072
2. Galuh Angguningtyas P 27224016 073
3. Nurjihaan Prihantini W. P 27224016 087
4. Pinka Anindya S. P 27224016 088
5. Rahajeng Pintowati P 27224016 090
6. Shilouette Jingga P 27224016 095
7. Yesi Windiyanti P 27224016 102
Pengertian
Triage adalah suatu proses yang mana pasien digolongkan
menurut tipe dan tingkat kegawatan kondisinya.
Triage terdiri dari upaya klasifikasi kasus cedera secara cepat
berdasarkan keparahan cedera mereka dan peluang kelangsungan
hidup mereka melalui intervensi medis yang segera. Sistem triage
tersebut harus disesuaikan dengan keahlian setempat. Prioritas yang
lebih tinggi diberikan pada korban yang prognosis jangka pendek atau
jangka panjangnya dapat dipengaruhi secara dramatis oleh perawatan
sederhana yang intensif. 3
TUJUAN TRIAGE

Tujuan utama adalah untuk mengidentifikasi kondisi mengancam nyawa.


Tujuan triage selanjutnya adalah untuk menetapkan tingkat atau derajat
kegawatan yang memerlukan pertolongan kedaruratan.

4
MANFAAT TRIAGE

a) Menginisiasi atau melakukan intervensi yang cepat dan tepat


kepada pasien
b) Menetapkan area yang paling tepat untuk dapat melaksanakan
pengobatan lanjutan
c) Memfasilitasi alur pasien melalui unit gawat darurat dalam proses
penanggulangan/pengobatan gawat darurat

5
a) Jumlah tenaga profesional dan pola
ketenagaan
Sistem Triage b) Jumlah kunjungan pasien dan pola
kunjungan pasien
dipengaruhi c) Denah bangunan fisik unit gawat
darurat
d) Terdapatnya klinik rawat jalan dan
pelayanan medis

6
Syarat pelaksanaan triase
1) Triase seharusnya dilakukan segera dan tepat waktu
2) Pengkajian seharusnya adekuat dan akurat
3) Keputusan dibuat berdasarkan pengkajian
4) Melakukan intervensi berdasarkan keakutan dari kondisi
5) Tercapainya kepuasan pasien
6) Perawat membantu dalam menghindari keterlambatan penanganan yang
dapat menyebabkan keterpurukan status kesehatan pada seseorang yang
sakit dengan keadaan kritis.
kategori triase
Warna Merah (Prioritas I).

a) Korban yang diberikan label merah dengan keadaan kritis, seperti:


b) Bermasalah pada jalan nafas (airway & breathing)
c) Cedera kepala.
d) Cedera leher.
e) Perdarahan yang tidak terkontrol.
f) Luka bakar berat.
g) Hipertermia.
h) Hipotermia.
i) Keracunan.
8
Warna Kuning (Prioritas II)
Kuning diberikan pada korban dengan keadaan mendesak, seperti:
a) Kejang.
b) Cedera mata.
c) Luka bakar tanpa adanya masalah pada jalan nafas.
d) Merasakan sakit yang sangat sakit terdapat pada beberapa bagian.
e) Terdapat bengkak dengan perubahan bentuk terutama pada tangan
& kaki.
Warna Hijau (Prioritas III).
Hijau diberikan kepada korban yang tidak mengalami cedera serius,
tetapi hanya memerlukan perawatan sedikit & dapat menunggu perawatan tanpa
bertambah parah. Seperti:
a) Bengkak.
b) Rasa sakit yang ringan.
c) Luka bakar yang ringan.
d) Cedera jaringan lunak.

10
Warna Hitam (Prioritas 0).

Hitam diberikan pada pasien yang sudah meninggal dunia.

11
12
Metode triase (start)
START ( Simple triage And Rapid Treatment)
Adalah suatu system yang dikembangkan untuk memungkinkan paramedic
memilah korban dalam waktu yang singkat kira – kira 30 detik.
Yang perlu diobservasi : Respiration, Perfusion, dan Mental Status ( RPM ).
System START di desain untuk membantu penolong untuk menemukan pasien
yang menderita luka berat.

13
Atur kerja metode (start)
◉ Langkah 0
Panggil korban yang masih bisa berjalan untuk mendekat kearah petugas
yang berada dilokasi aman (collecting area). Korban yang bisa berjalan
mendekat diberikan label HIJAU
◉ Langkah 1 (Airway + Breathing)
Cek pernapasan, Apabila tidak bernapas buka jalan napasnya, jika tetap
tidak bernapas berikan label HITAM.
Pernapasan > 30 kali / menit atau <>
Pernapasan 10-30 kali permenit kelangkah berikutnya

14
Langkah 3 (Mental Status)
◉ Berikan perintah sederhana kepada penderita, Apabila mengikuti berikan
label KUNING.
◉ Apabila tidak dapat mengikuti perintah berikan label MERAH.

Setelah melakukan langkah-langkah triage dan memberikan label/tanda pada


penderita, segera untuk menuju kependerita lain yang belum dilakukan triage.
Triage harus selalu dievaluasi untuk menghindari kemungkinan terjadi
kesalahan waktu triage. Atau bisa juga perubahan terjadi ketika kondisi
penderita membaik atau memburuk.

15
Dasar triase

1. Pasien Gawat Darurat


2. Pasien Gawat Tidak Darurat
3. Pasien Darurat Tidak Gawat
4. Pasien Tidak Gawat Tidak Darurat
5. Pasien Meninggal
6. Aspek Psikologis Pada Situasi Gawat Darurat

16
Triase melibatkan keseimbangan dinamik
antara kebutuhan dan sumber daya

Kebutuhan Sumber Daya


Jumlah orang terluka dan tipe luka sarana dan peralatan yang ada &
kompetensi personil yang ada.

17
Thanks!
Any questions?

18

Anda mungkin juga menyukai