Lampiran
1. Uraian Materi
2. Lembar Tugas
TOPIK DISKUSI
Sudah lumrah sebagai seorang siswa, penuh dengan semangat dan gairah hidup yang
membara. Saking semangatnya, segala jenis kegiatan ingin diembat. Apalagi kegiatan
ekstrakulikuler yang bukan hanya belajar di kelas. Belum lagi waktu khusus untuk hobi atau
sekedar berkumpul bersama teman-teman. Sampai-sampai waktu 24 jam terasa sangat kurang.
Tak sedikit juga siswa yang memilih apatis terhadap organisasi ataupun hobi. Dia lebih
memilih berkutat dengan belajar akademik saja. Bahkan memutuskan untuk meninggalkan
organisasi karena tak ingin nilainya turun atau bahkan buruk. Padahal, aktif di semua kegiatan
termasuk organisasi dan karir bisa tidak melulu mengganggu akademik seseorang. Siapa
bilang organisasi dan karir bisa menghambat akademisi? Jika itu terjadi, maka itu hanya akan
dialami oleh orang yang tak bisa disiplin waktu. Itu hanya berlaku untuk siswa dengan sudut
pandang sempit dengan hidup membosankan.
Misalnya saja, salah satu kisah nyata yang dialami Emi (nama samaran) dan Ela. keduanya
merupakan siswa kelas IX di salah satu SMP favorit. Keduanya juga semula sama-sama aktif
di sebuah organisasi. Keduanya harus menyelesaikan tugas masing-masing dalam waktu
dekat. Padahal saat itu juga mereka masih dibebani tanggung jawab dalam sebuah
kepengurusan organisasi ekstrakulikuler.
Saat itulah, Emi memutuskan keluar dari organisasi dan meninggalkan apa yang menjadi
tanggungjawabnya di organisasi. Emi beralasan dia harus segera menyelesaikan tugas tanpa
harus terganggu dengan kegiatan organisasi. Sedangkan Ela memutuskan hal sebaliknya. Dia
mempertimbangkan untuk tetap bertahan di dunia organisasi dengan sembari menyelesaikan
tugasnya tersebut. Apa yang terjadi selanjutnya?
Ela bersama beberapa temannya yang memutuskan tetap di organisasi justru menyelesaikan
tugas dengan waktu yang lebih cepat dan mendapat nilai A. Sementara Emi, 3 bulan setelah
Ela menyelesaikan tugas, bahkan belum juga kelar merampungkan tugasnya.
Dari sana bisa dilihat, apa organisasi atau kesibukan lain itu bisa menjadi penghalang nilai
akademik bagi siswa? Trus apa aja sih yang harus kita lakukan untuk menjadi siswa aktif
tanpa menganggu akademik?
Atur baik-baik waktumu, karena dia tak akan pernah berjalan mundur.
Waktumu memang uang. Bukan hanya uang, waktu jugalah kehidupan. Bagi seorang aktifis,
mengatur waktu sudah seharusnya dilakukan. Sebab, setiap kegiatanmu harus diberi alokasi
waktu. Namun, kamu pastinya bisa mengukur yang lebih prioritas antara satu kegiatan dengan
kegiatan lain. Caranya dengan menyelesaikan kegiatan, dimulai dari kegiatan yang dinilai
terpenting dan termendesak. Tentunya, tanpa mengesampingkan aktivitas kalian yang lain ya!
Akan sangat membantu jika kamu membuat schedule dalam buku catatan kecilmu. Buku
tersebut harus kamu bawa kemanapun kamu melakukan kesibukan kamu. Buatlah pada
malam hari sebelum kamu tidur, apa yang akan kamu lakukan esok harinya. Jika sudah
dilakukan berilah tanda jika sudah terlaksana. Selain membantu mendisiplinkan jadwalmu,
membuat rencana kegiatan akan memudahkan kamu mengingat bagi kamu yang sedikit
pelupa.
Kegiatan ekstrakulikuler yang bermanfaat tidak akan sia-sia. Yakinlah bahwa tidak ada yang
lebih asyik dari bersosialisasi dan berorganisasi. Sebab, sejatinya kita diciptakan untuk saling
mengenal, berteman, berbagi dan saling berkomunikasi. Tentunya dalam hal kebaikan
yaa..Begitu juga membagi waktumu dengan sambil bekerja, belajar ataupun kegiatan sosial.
Yakinlah, bahwa hidupmu akan lebih berwarna. Tentunya hidupmu akan berwarna dan
kegiatanmu tidak akan sia-sia. Jangan pernah takut menjadi siswa yang aktif dalam hal
apapun. Siapapun memiliki kesempatan yang sama. Selamat mencoba kawan.
Buatlah Rencana Kegiatan dalam seminggu agar Hobi tersalurkan dan nilai akademis
tetap Baik!