Anda di halaman 1dari 7

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)

A Komponen Layanan Dasar


B Bidang Layanan Pribadi
C Fungsi Layanan Pemahaman Dasar
D Tujuan Memahamkan konseli/peserta didik
mengenai tanggung jawab.
E Topik/tema bahasan Menanamkan Sikap Tanggung Jawab
F Sasaran layanan Kelas 10
G Metode Ceramah, diskusi kelompok bertukar
pendapat dan tanya jawab.
H Waktu 1 kali pertemuan (40 menit)
I Media/Alat LCD, Video Pendek dari Youtube
J Tanggal Pelaksanaan
K Sumber Bacaan 3 Cara Melatih Diri untuk Bertanggung Jawab
terhadap Kehidupan (studilmu.com)

L Uraian Kegiatan
1. Tahap Awal
a. Pernyataan Tujuan 1. Guru bimbingan dan konseling menyapa
peserta didik dengan kalimat yang
bersemangat.
2. Guru bimbingan konseling
menyampaikan tujuan bimbingan, sesuai
dengan tujuan khusus yang akan dicapai
meliputi aspek afektif, kognitif, dan
psikomotor.
b. Penjelasan tentang langkah-langkah Menjelaskan proses pelaksanaan kegiatan
kegiatan kelompok (Pembentukan bimbingan. Apabila menggunakan Teknik
Kelompok) yang sudah dipilih maka konselor perlu
menjelaskan langkah-langkah kegiatan, tugas
dan tanggung jawab siswa.
c. Mengarahkan kegiatan (konsolidasi) Memberikan penjelasan tentang kegiatan
yang akan dilakukan secara perasional dan
menanyakan kepada peserta didik/konseli
tentang kegiatan yang akan dilakukannya.
d. Tahap Peralihan (transisi)
Guru bimbingan dan konseling/konselor 1. Guru bimbingan dan konseling/konselor
menanyakan kalau ada siswa yang menanyakan kesiapan kelompok dalam
belum mengerti dan memberikan melaksanakan tugas.
penjelasannya (storming) 2. Guru bimbingan dan konseling/konselor
memberikan kesempatan bertanya pada
setiap kelompok tentang tugas-tugas yang
belum mereka pahami.
3. Guru bimbingan konseling/konselor
menjelaskan kembali secara singkat
tentang tugas dan tanggung jawab peserta
dalam melakukan kegiatan.
Guru bimbingan dan konseling/konselor 1. Guru bimbingan dan konseling/konselor
menyiapkan siswa untuk melakukan menanyakan kesiapan para peserta untuk
komitmen tentang kegiatan yang akan melaksanakan tugas.
dilakukannya (norming) 2. Setelah semua peserta menyatakan
kesiapannya, konselor bersiap untuk
masuk ke tahap kerja.
2. Tahap Inti/Kerja
Proses/kegiatan yang dialami peserta Uraian ini berisi tentang pelaksanaan tahapan
didik dalam suatu kegiatan bimbingan kegiatan peserta didik/konseli (‘Do’) sebagai
berdasarkan teknis tertentu operasionalisasi Teknik dalam mencapai
(eksperientasi) tujuan.
Pada tahap ini guru bimbingan dan konseling
harus memastikan keselarasan antara tujuan
yang akan dicapai, metode yang dipilih,
dengan materi yang digunakan
Pengungkapan perasaan, pemikiran, dan Refleksi identifikasi. Uraian ini berisi
pengalaman tentang apa yang terjadi kegiatan guru bimbingan dan konseling
dalam kegiatan bimbingan (refleksi) dalam mengidentifikasikan respon anggota
kelompok melalui pertanyaan yang
mengungkap pengalaman peserta tentang apa
yang terjadi pada saat mengikuti kegiatan
(what happened). Pertanyaan-pertanyaan
pada refleksi identifikasi mengacu pada
mengukuran pencapaian apa yang diketahui
(pengenalan).
Refleksi Analisis
Uraian ini berisis kegiatan guru bimbingan
dan konseling atau konselor dalam mengajak
konseli untuk menganalisis dan memikirkan
sebab-sebab mengapa mereka menunjukkan
perilaku tertentu dan apa yang akan
dilakukan selanjutnya (so what).
Refleksi Generalisasi
Uraian ini berisi kegiatan guru bimbingan
dan konseling atau konselor mengajak
peserta membuat rencana tindakan untuk
memperbaiki perilaku yang dianggap sebagai
kelemahan dirinnya (plan). Selanjutnya guru
bimbingan dan konseling atau konselor
mengajukan pertanyaan tentang rencana
tindakan untuk memperbaiki perilaku
sebagai tanda peserta didik memiliki
kesadaran untuk berubah (now what).
Contoh pertanyaan:
Rencana apa yang akan kalian lakukan?
Kapan akan dimulai?
Langkah apa yang ingin dilakukan dalam
waktu dekat ini?
3. Tahap Pengakhiran (Terminasi)
Menutup kegiatan dan tidak lanjut 1. Guru bimbingan dan konseling atau
konselor memberikan penguatan
terhadap aspek-aspek yang
dikemukakan oleh peserta dalam
suatu kerja kelompok.
2. Merencanakan tindak lanjut, yaitu
mengembangkan aspek kerja sama.
3. Akhir tahap ini adalah menutup
kegiatan layanan secara simpatik
(framing)
M Evaluasi
1. Evaluasi Proses Evaluasi ini dilakukan oleh guru bimbingan
dan konseling atau konselor dengan melihat
proses yang terjadi dalam kegiatan
bimbingan kelompok, meliputi:
1. Guru bimbindan dan konseling atau
konselor terlibat dalam
menumbuhkan antusiasme peserta
dalam mengikuti kegiatan.
2. Guru bimbingan dan konseling atau
konselor membangun dinamika
kelompok
Guru bimbindan dan konseling atau konselor
memberikan penguatan dalam membuat
langkah yang akan dilakukannya.
2. Evaluasi Hasil Evaluasi setelah mengikuti bimbingan
kelompok antara lain:
1. Mengajukan pertanyaan untuk
mengungkap pengalaman konseli
dalam bimbingan kelompok.
2. Mengamati perubahan perilaku
peserta setelah bimbingan kelompok.
Konseli mengisi instrument penilaian dari
guru bimbingan dan konseling atau konselor
(seperti contoh dalam konseling kelompok

LAMPIRAN-LAMPIRAN:
1. Uraian materi
2. Media Layanan
3. Evaluasi Proses
4. Evaluasi Hasil
Lampiran 1. Uraian Materi.

SIKAP TANGGUNG JAWAB

A. Pengertian Tanggung Jawab

Setiap orang memiliki tanggung jawab. Tanggung jawab tersebut dapat satu atau
lebih bagi tiap orang dalam menjalani kehidupan, dengan dorongan melaksanakan
kewajiban ini, seseorang akan tertuntut untuk memenuhi kewajiban atas tanggung jawab
yang diembannya.

Tanggung jawab yang diemban tiap orang itu berbeda-beda, dari menunaikan
kewajiban sebagai murid seperti belajar, membaca buku, atau membantu orang tua itu
termasuk ke dalam kewajiban murid, atau bagi guru untuk memberikan ilmu pengetahuan
yang bermanfaat bagi anak didiknya, dan bahkan menjaga orang lain dari perbuatan
buruk yang kita lakukan juga termasuk kewajiban lho. Maka dari itu, menjalani
kehidupan ini seseorang pasti memiliki tanggung jawab untuk dipikul

B. Saat Mengambil Tanggung Jawab

Tanggung jawab milik seseorang itu datang bukan secara bebarengan segala
kewajiban datang dalam satu waktu, melainkan bertahap yang mana tanggung jawab
tersebut sesuai dengan pilihan kita berdasarkan pandangan kita sendiri terhadap
kemampuan kita, karena sebuah tanggung jawab harus dipikul hingga tanggung jawab
tersebut tuntas dan terselesaikan.

Contohnya dalam hal ini, saat kamu berada di SMP maka kewajiban kamu adalah
lulus tepat waktu dan naik ke SMA, begitu juga ketika di SMA, maka kewajiban
utamamu adalah lulus dari SMA dan meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi.

Atau pada kesempatan lain, tanggung jawab datang atas sebab akibat daripada
perbuatan kita sendiri. Seperti saat kita tidak mengerjakan tugas dari guru kita, maka kita
siap untuk menerima hukuman dari guru yang memberikan kita tugas, atau dalam kasus
lain, saat kita melanggar salah satu aturan dalam sekolah saat itu juga kita bersiap untuk
bertanggung jawab atas apa yang akan terjadi selanjutnya.

C. Tanggung Jawab Merupakan Kontrol Diri

Dalam ilmu psikologi, ada sebuah istilah penting yang disebut dengan “lokus
kontrol eksternal” dan “lokus kontrol internal”, lokus kontrol eksternal adalah sikap yang
menganggap jika pengaruh luar dapat mengontrol diri kita, sedangkan lokus kontrol
internal adalah yakin bahwa diri kita memegang kendali diri, dan mampu mengontrol
sesuatu yang mungkin akan terjadi pada diri sendiri. Hal tersebut secara tidak langsung
membuat kita dapat mengontrol diri sendiri dan bertanggung jawab atas tindakan kita
selama hidup kita.
Singkatnya, saat kita merasa marah karena perbuatan teman kita, secara tidak
langsung kita akan menganggap bahwa teman kita lah penyebab kemarahan kita. Namun
sebenarnya kita sendiri lah yang membiarkan amarah kita muncul dari tindakan teman
kita tersebut. Karenanya, seperti apapun tindakan yang dilakukan orang lain, kita punya
pilihan untuk menentukan sikap kita sendiri, meresponnya dengan baik, marah, kesal,
sedih, senang, atau meninggalkan orang tersebut atas pilihan kita sendiri untuk
menenangkan kita sendiri.

Maka, poin penting dari melaksanakan tanggung jawab adalah kontrol diri kepada
orang lain di sekitarnya. Agar orang lain terhindar dari masalah yang kita berikan,
ataupun kita terhindar dari masalah yang disebabkan oleh orang lain.

D. Melatih Tanggung Jawab

Seperti keterampilan hidup memasak, ataupun keterampilan yang bisa didapatkan


dengan berlatih lainnya, rasa tanggung jawab pun dapat dilatih dengan komposisi yang
tepat, dengan berbagai macam tindakan dan juga sikap, yaitu:

a. Memelihara hewan peliharaan

Memelihara hewan seperti kucing, anjing, atau hewan peliharaan lain seperti siput
atau keong dapat melatih kita bertanggung jawab, seperti memberikan makan,
minum, memandikannya, memberi tempat khusus untuk membuang kotoran dan
menyediakan kandang yang bersih dan terawat.

b. Mengikuti organisasi

Dengan mengikuti organisasi apapun baik di sekolah maupun kegiatan lain


selama kegiatan tersebut berdampak positif, tentu akan memberikan kita
keterampilan-keterampilan yang tidak kita dapatkan di tempat lain.

c. Mengerjakan tugas rumah

Dengan membantu orang tua dengan mengerjakan tugas rumah seperti menyapu
halaman rumah, atau ruangan di dalam rumah secara rutin, atau bisa dengan
membersihkan kotoran yang ada di langit-langit akan melatih kepekaan dan juga
kepedulian kita terhadap sekitar.

Lampiran 2. Media layanan

Adapun media layanan dalam bimbingan kelompok kali adalah:

a. LCD (jika memungkinkan)

b. Video pendek dari link berikut (https://youtu.be/F2pImNRYR30)

c. Lembar Kerja Peserta Didik.


Lampiran 3. Evaluasi Hasil

Lampiran 4. Evaluasi Proses

Anda mungkin juga menyukai