Menurut saya, sebelum berjualan saya harus tahu terlebih dahulu target market saya.
1. Saya ambil dari artikel databoks.com, paling banyak pengguna usia 20-29 tahun.
Selain itu, kebanyakan yang sering muncul di for you page adalah video-video yang
isinya anak remaja dan dewasa. Jadi, bisa disimpulkan banyak usia Remaja yang
menggunakan Tiktok dibandingkan usia lainnya.
Kesimpulannya, kita menjual produk buku yang prioritasnya untuk remaja, tapi sangat
memungkinkan menjual produk buku anak, karena pada pengguna tiktok usia 30-39
pastilah ibu”. Dan sangat memungkinkan pengguna tiktok pada usia 20-29 tahun pasti
terdapat Ibu” muda sehingga bisa masuk target pasar buku anak.
2. Untuk harga jual buku di platform Tiktok dengan sistem PO kita sedikit berbeda. Karena
Tiktok menjual buku ready stok dan yang jelas harus pakai kupon belanja.
Menurut hasil analisis yang saya lakukan dari akun jualan buku, termasuk akun
tokoyanita dan happy bunny mendapatkan hasil sebagai berikut.
Buku remaja/dewasa: harga di bawah 50rb
Buku anak: paling maksimal kisaran 100rb, dan buku yang kebanyakan laris bukan yang
paket.
3. Untuk pembuatan video tiktok berjualan buku, saya masih belum begitu paham. Karena
ada video dengan cuma merekam buku dan biasa-biasa saja views dan komennya
banyak, tapi video yang butuh effort views dan komennya tidak lebih bagus dari video
jualan buku tadi.
Untuk video buku anak, entah kenapa yang paling banyak viewsnya adalah video yang
hanya kelihatan bukunya dan pakai voice over.
Untuk video buku remaja atau dewasa, kurang lebih sama.. hanya saja pakai halaman
yang ada kata-kata mutiara berbau anak senja dengan lagu yang pas, tanpa voice over.
Analisis saya pada akun-akun yang memviralkan buku SAYANGI DIRIMU BERHENTILAH
MENYENANGKAN SEMUA ORANG, berikut akun-akunnya:
https://www.tiktok.com/@narratamaa/video/7120412372635864346?
is_from_webapp=v1&item_id=7120412372635864346
4,7juta Views
https://www.tiktok.com/@narratamaa/video/7120432128944393499?
is_from_webapp=v1&item_id=7120432128944393499
https://www.tiktok.com/@dikinali95/video/7131647438753910043?
is_from_webapp=v1&item_id=7131647438753910043
https://www.tiktok.com/@heradivapramesti/video/7139137774212402459?
is_from_webapp=v1&item_id=7139137774212402459
https://www.tiktok.com/@dwi_rosmalita/video/7109277186099547419?
is_from_webapp=v1&item_id=7109277186099547419
https://www.tiktok.com/@anura.rekombuk/video/7129382438949686555?
is_from_webapp=v1&item_id=7129382438949686555
https://www.tiktok.com/@anura.rekombuk/video/7127901764279405851?
is_from_webapp=v1&item_id=7127901764279405851
Di atas adalah beberapa video tiktok yang viewsnya banyak, yang kemungkinan mendongkrak
penjualan buku “Sayangi Dirimu, Berhenti membahagiakan orang lain”. Uniknya, kebanyakan
akun adalah akun sedang/kecil dibanding Ziyad. Selain video viral di atas, video lainnya
viewnya/komen/like nya dikit. Video tiktok penerbit sendiri kemungkinan besar tidak ada yang
mendongkrak penjualan karena view/engagement dikit. Ada 2 kemungkinan yang
mendongkrak:
1. Algoritma tiktok yang sudah ditebak video jenis apa yang bisa jadi fyp
2. Iklan
3. Menjaring Creator/Affiliator (terutama penulis atau rekanan yang familiar dengan tiktok)
Videonya kayanya emang udah fyp dulu terus diiklankan, jadi viewers bisa banyak bgt. Iklan
kalau mau capai viewers segitu mahal banget biayanya. Algoritma tiktoknya, konten2 kaya gt
emg sering dinaikkan karena banyak yg suka. Algoritma tiktok penilaian terbanyak itu rewatch
video, video di tonton sampai habis, komen, save, share (salin tautan), baru like.
Peran affiliator memang perlu untuk pemula karena akan mendongkrak penjualan. Mungkin
bisa jadi referensi walaupun tanpa video fyp tp kita bisa untuk laris berjualan. Video tips dan
triknya berikut: https://www.youtube.com/watch?v=wgRfOE0Jk2A
Tapi dari analisis tersebut kita dapat mencoba untuk mempromosikan produk-produk dari visi
Mandiri lewat tiktok. Tetapi memang butuh waktu dan proses untuk mendapat views yang
banyak dan produknya laris.