ABSTRAK
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh
virus Dengue yang di transmisikan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes
albopictus. WHO memperkirakan 100-400 juta terinfeksi dengue di dunia setiap
tahunnya. Saat ini belum tersedia vaksin untuk mencegah penyakit DBD, sehingga
diperlukan suatu pengendalian vektor, salah satunya adalah dengan pengendalian
biologis menggunakan ikan pemakan jentik. Oleh karena itu, dilakukan penelitian
mengenai efektifitas pemberian ikan cupang (Betta splendens) dalam menurunkan
jumlah jentik sebagai upaya pencegahan DBD. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui efektifitas pemberian ikan cupang (Betta splendens) dalam menurunkan
jumlah jentik sebagai upaya pencegahan DBD di Desa Talok Kecamatan Turen.
Penelitian yang digunakan adalah Quasy Eksperiment dengan menggunakan rancangan
one group pre-post test design. Sampel penelitian 53 Kk. Hasil uji Validitas yang
dinilai oleh pakar didapatkan nilai 0,888888889 dan uji reabilitas dengan test-retest
didapatkan nilai 0,885, sehingga instrumen tersebut dikatakan valid dan reliabel.
Teknik analisa data menggunakan Uji Paired Sample T-Test dan Uji Independent T-
Test dengan hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan jumlah jentik sebelum dan
sesudah pemberian ikan cupang (Betta splendens) P-Value 0,000 (ɑ<0,05) dan
pemberian ikan cupang terbukti efektif dalam menurunkan jumlah jentik dengan rata-
rata 0,00 (92,89%).
Kata Kunci : Ikan Cupang (Betta splendens), Jumlah jentik, Pencegahan DBD.
ABSTRACT
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a disease caused by the dengue virus which is
transmitted by the bite of the Aedes aegypti and Aedes albopictus mosquitoes. WHO
estimates that 100-400 million are infected with dengue in the world each year.
Currently there is no vaccine available to prevent dengue fever, so a vector control is
needed, one of which is biological control using larvae-eating fish. Therefore, a study
was conducted on the effectiveness of giving betta fish (Betta splendens) in reducing the
number of larvae as an effort to prevent DHF. The purpose of this study was to
determine the effectiveness of giving Betta fish (Betta splendens) in reducing the
number of larvae as an effort to prevent DHF in Talok Village, Turen District. Type of
research used is a Quasy Experiment using a one group pre-post test design. Research
sample 53 Kk. The results of the validity test which were assessed by the experts
obtained a value of 0.888888889 and the reliability test with test-retest obtained a
value of 0.885, so that the instrument is said to be valid and reliable. The data analysis
Efektifitas Pemberian ikan cupang dalam menurunkan jumlah ..(Marcelly D, Yuyud W, Wahyu dini)
technique used the Paired Sample T-Test and the Independent T-Test with the results
showing that there was a difference in the number of larvae before and after giving
Betta fish (Betta splendens) P-Value 0.000 (ɑ<0.05) and giving betta fish proved
effective in reducing the number of larvae with an average of 0.00 (92.89%).
Keywords: Betta fish (Betta splendens), Amount of larvae, Dengue prevention efforts.
78
Health Care Media Vol. 5 No. 2 Oktober 2021 (p-ISSN: 2089-4228, e-ISSN: 2721-6993)
Efektifitas Pemberian ikan cupang dalam menurunkan jumlah ..(Marcelly D, Yuyud W, Wahyu dini)
Health Care Media Vol. 5 No. 2 Oktober 2021 (p-ISSN: 2089-4228, e-ISSN: 2721-6993)
Efektifitas Pemberian ikan cupang dalam menurunkan jumlah ..(Marcelly D, Yuyud W, Wahyu dini)
80
Health Care Media Vol. 5 No. 2 Oktober 2021 (p-ISSN: 2089-4228, e-ISSN: 2721-6993)
Efektifitas Pemberian ikan cupang dalam menurunkan jumlah ..(Marcelly D, Yuyud W, Wahyu dini)
81
Health Care Media Vol. 5 No. 2 Oktober 2021 (p-ISSN: 2089-4228, e-ISSN: 2721-6993)
Efektifitas Pemberian ikan cupang dalam menurunkan jumlah ..(Marcelly D, Yuyud W, Wahyu dini)
tempurung kelapa, pelepah pisang, dan bak mandi harus dibersihkan satu kali
potongan bambu (Rosida, 2018). dalam seminggu sesuai dengan anjuran
Pemberantasan jentik dapat pemerintah. Sebagian besar masyarakat
dilakukan dengan tiga cara, secara fisik, desa Talok memiliki pekerjaan sebagai
kimia, dan biologi. Pengendalian secara buruh sebanyak 12 orang (22,6%),
fisik dikenal dengan 3M plus yaitu pedagang sebanyak 10 Orang (18,9%),
menguras, menutup tempat IRT sebanyak 10 orang (18,9%), petani
penampungan air, dan mengubur barang sebanyak 10 Orang (18,9%), yang
bekas, serta ditambah dengan program menyebabkan masyarakat jarang
larvasidasi dan melaksanakan kegiatan menguras tempat penampungan air
gerakan satu jentik satu rumah. karena tidak memiliki cukup waktu
Pengendalian jentik secara kimia adalah untuk membersihkan.
dengan memberantas jentik Hasil penelitian ini sejalan dengan
menggunakan insektisida pembasmi penelitian Salim (2017) upaya
jentik atau dikenal dengan larvasida. pengendalian jentik untuk jenis-jenis
Pengendalian jentik secara biologi yaitu kontainer yang difungsikan sebagai
dengan pemeliharaan ikan pemakan tempat penampungan air cukup dengan
jentik (Kemenkes RI, 2020). menutup dan menguras. Namun tidak
Menurut Shafique (2019) semua TPA ditutup terutama untuk
masyarakat menunjukkan keprihatinan masalah kepraktisan saat mengambil air
atas keberadaan larva di dalam air dan beberapa jenis kontainer yang
meskipun sudah menggunakan memang tidak memungkinkan untuk
larvasida, mereka menilai keberadaan ditutup rapat seperti bak mandi atau bak
larva dapat mengandung virus dan wc. Sirkulasi atau pergantian air di
berpotensi menyebarkan penyakit, ember lebih sering dibandingkan bak
masalah lain penggunaan larvasida yaitu mandi karena selain volume yang lebih
gangguan anak-anak yang kecil ember tidak dijadikan sebagai
menganggapnya sebagai mainan untuk tempat penampungan utama air
dimainkan dan masyarakat sering kali kebutuhan rumah tangga. Kontainer atau
mendapati anak-anak mengambil tempat penampungan air yang
larvasida dari bak/penampungan air dan menyimpan air dalam periode waktu
menghancurkannya. lama menjadi habitat yang ideal bagi
Berdasarkan hasil pemeriksaan nyamuk untuk berkembang biak
jentik yang dilakukan di desa Talok terutama pada kontainer artifisial.
menunjukkan bahwa jumlah jentik Masyarakat harus memperhatikan
nyamuk pada kelompok eksperimen keadaan dan kebersihan lingkungan, ikut
sebelum diberikan ikan cupang (Betta serta melakukan PSN (Pemberantasan
splendens) rata-rata yaitu 92,89 dan Sarang Nyamuk) di lingkungan masing-
hasil pengukuran jumlah jentik nyamuk masing untuk meminimalkan tempat
pada kelompok kontrol sebelum berkembang biaknya jentik nyamuk
pengamatan rata-rata yaitu 80,08. Aedes aegypty. Untuk petugas kesehatan
Keberadaan jentik nyamuk Aedes baik dari puskesmas maupun dinas
aegypty banyak ditemukan di dalam kesehatan agar lebih mengoptimalkan
rumah pada bak mandi atau ember besar, program kerja khususnya dalam
hal ini disebabkan karena kurangnya program pengendalian dan pencegahan
perhatian masyarakat terhadap penyakit DBD dengan cara pendekatan
kebersihan kamar mandi terutama pada ke masyarakat melalui pemantauan dan
bak mandi atau ember besar. Masyarakat penyuluhan kesehatan terkait kasus
jarang membersihkan dan menguras bak DBD agar masyarakat lebih paham dan
mandi atau ember besar yang seharusnya bersama-sama melakukan kegiatan
82
Health Care Media Vol. 5 No. 2 Oktober 2021 (p-ISSN: 2089-4228, e-ISSN: 2721-6993)
Efektifitas Pemberian ikan cupang dalam menurunkan jumlah ..(Marcelly D, Yuyud W, Wahyu dini)
83
Health Care Media Vol. 5 No. 2 Oktober 2021 (p-ISSN: 2089-4228, e-ISSN: 2721-6993)
Efektifitas Pemberian ikan cupang dalam menurunkan jumlah ..(Marcelly D, Yuyud W, Wahyu dini)
84
Health Care Media Vol. 5 No. 2 Oktober 2021 (p-ISSN: 2089-4228, e-ISSN: 2721-6993)
Efektifitas Pemberian ikan cupang dalam menurunkan jumlah ..(Marcelly D, Yuyud W, Wahyu dini)
Health Care Media Vol. 5 No. 2 Oktober 2021 (p-ISSN: 2089-4228, e-ISSN: 2721-6993)
Efektifitas Pemberian ikan cupang dalam menurunkan jumlah ..(Marcelly D, Yuyud W, Wahyu dini)
akan berkelahi dan mati, tetapi warga tentang Demam Berdarah Dengue
berinisiatif setelah penelitian akan (DBD) pada masyarakat yang tinggal di
menambahkan ikan lain kedalam tempat daerah endemik penyakit demam
penampungan airnya seperti ikan mas. berdarah, dengan menggunakan ikan
cupang (Betta spendens) di tempat
KESIMPULAN DAN SARAN penampungan airnya sebagai salah satu
Kesimpulan upaya mencegah berkembang biaknya
Berdasarkan hasil penelitian yang nyamuk penyebab penyakit.
telah dilakukan pada warga Desa Talok, Bagi Pelayanan Kesehatan
didapatkan hasil adanya kelompok Peneliti menyarankan kepada
eksperimen pemberian ikan cupang petugas kesehatan untuk lebih
(Betta splendens) mengalami penurunan membangun kesadaran masing-masing
jumlah jentik nyamuk dan setelah sehingga dapat memberikan dukungan
dilakukan uji paired sample t-test pendampingan kepada kader untuk
didapatkan hasil bahwa perbedaan memberikan penyuluhan dan
jumlah jentik sebelum dan sesudah memfasilitasi masyarakatnya untuk
pemberian ikan cupang (Betta menggunakan ikan cupang (Betta
splendens) yaitu sebesar P-Value 0,000 spendens) di tempat penampungan air
(ɑ<0,05) sehingga artinya terdapat mereka guna memperkecil angka
pengaruh pemberian ikan cupang (Betta kejadian DBD di Desa Talok Kecamatan
splendens) dalam menurunkan jumlah Turen.
jentik, dan dilakukan uji independent t- Bagi Peneliti Selanjutnya
test didapatkan hasil mean kelompok Peneliti menyarankan dengan
eksperimen dengan rata-rata sebesar adanya penelitian ini dapat digunakan
0,00 (92,89%) dan kelompok kontrol sebagai referensi penelitian selanjutnya
dengan rata-rata sebesar 83,65 (8,6%) terkait pelaksanaan pemberian ikan
sehingga pemberian ikan cupang (Betta cupang (Betta splendens) dalam
splendens) merupakan salah satu menurunkan jumlah jentik sebagai
pencegahan DBD secara biologis yang upaya pencegahan DBD akan lebih baik
bertujuan untuk menurunkan jumlah lagi apabila peneliti selanjutnya dapat
jentik sehingga angka kejadian DBD meneliti keseluruhan Desa Talok dan
dapat menurun, sehingga pemberian menemukan inovasi lain atau meneliti
ikan cupang (Betta splendens) terbukti tentang faktor-faktor dan fenomena
efektif dalam menurunkan jumlah jentik lainnya yang diduga juga dapat
nyamuk di Desa Talok Kecamatan mempengaruhi penurunan jumlah jentik
Turen. nyamuk atau pencegahan DBD.
Saran DAFTAR PUSTAKA
Bagi Responden
Peneliti menyarankan kepada 1. Ariani, A.P. 2016. Demam Berdarah
responden adanya penelitian ini Dengue (DBD). Yogyakarta : Nuha
membantu warga desa Talok untuk Medika
meningkatkan perilaku pencegahan 2. Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu
Demam Berdarah Dengue dengan cara Pendekatan Praktik. Rineka Cipta. Jakarta
rajin melakukan pemberantasan jentik 3. Cook G, Alimuddin LZ. 2019. Manson‟s
dan rajin membersihkan lingkungan tropical diseases 22nd ed. Philadelphia:
yang dapat menimbulkan penyakit DBD. Saunders Elsevier
Bagi Instansi Pemerintahan 4. Departemen Kesehatan Republik
Peneliti menyarankan kepada Indonesia, 2009, Program Peningkatan
instansi pemerintah untuk dapat Peran Serta Masyarakat dalam
memberikan Memberikan penyuluhan
85
Health Care Media Vol. 5 No. 2 Oktober 2021 (p-ISSN: 2089-4228, e-ISSN: 2721-6993)
Efektifitas Pemberian ikan cupang dalam menurunkan jumlah ..(Marcelly D, Yuyud W, Wahyu dini)
86
Health Care Media Vol. 5 No. 2 Oktober 2021 (p-ISSN: 2089-4228, e-ISSN: 2721-6993)
Efektifitas Pemberian ikan cupang dalam menurunkan jumlah ..(Marcelly D, Yuyud W, Wahyu dini)
87
Health Care Media Vol. 5 No. 2 Oktober 2021 (p-ISSN: 2089-4228, e-ISSN: 2721-6993)