Anda di halaman 1dari 12

Yogyakarta

Volume Nomor Halaman


Mei
5 1 1 - 90
2022
PENGENALAN DAN PELATIHAN PENGENDALIAN LARVA
NYAMUK SECARA HAYATI DENGAN BACILLUS THURINGENSIS
VAR. ISRAELENSIS PADA KULTUR AIR KELAPA DI DESA
KEDUNGPOH, KECAMATAN NGLIPAR, KABUPATEN
GUNUNGKIDUL
Siti Sumarmi1*, Thiwuk Leres Kinanti1, Nafisa Kusumawati1, Ristiyani Khofifa
Putri1, Hanindyo Adi1, Tri Marsudi2

1
Laboratorium Entomologi Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada
2
Desa Kedungpoh, Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunungkidul

*siti-sumarmi@ugm.ac.id

ABSTRAK

Nyamuk adalah salah satu jenis serangga yang berpotensi sebagai vektor penyakit pada manusia yaitu
antara lain vektor penyakit malaria, filariasis, dengue, Japanese enchephalitis, West Nile fever.
Pengendalian nyamuk telah dilakukan dengan berbagai cara baik dengan menggunakan insektisida
teknis ataupun secara hayati yaitu menggunakan agen hayati yang berupa musuh alami, predator,
penyakit nyamuk. Pengendalian nyamuk secara hayati dengan menggunakan bakteri Bacillus
thuringiensis var. israelensis (Bti) sebagai alternatif pengendalian nyamuk secara hayati karena
penggunaan Bti ini telah banyak diketahui tidak menimbulkan dampak negatif bagi organisme non target
dan aman bagi lingkungan. Kegiatan hibah pengabdian kepada masyarakat merdeka kampus merdeka
(PKM-MBKM) dilakukan dengan melaksanakan pengenalan dan pengendalian larva nyamuk vektor
penyakit dengan menggunakan Bacillus thuringiensis var israelensis (Bti.) yang dibiakkan pada air
kelapa di Desa Kedungpoh , Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunung Kidul. Pemilihan lokasi di
Kedungpoh karena beberapa tahun yang lalu telah ditemukan beberapa jenis nyamuk yang potensial
sebagai vektor penyakit demam berdarah dan malaria. Kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan
memberikan informasi cara pengendalian nyamuk secara biologi yang efektif, mudah dan murah. Metode
pengaplikasian agen hayati Bti. dilapang adalah dengan melalui pelatihan pembuatan kultur Bti. dan uji
efektivitas. Uji efektivitas Bti. kultur air kelapa dengan konsentrasi 0 ppm, 1 ppm, 1,5 ppm dan 2 ppm
masing-masing diletakkan di luar dan di dalam rumah warga. Kegiatan monitoring efektivitas Bti.
dilakukan melalui perhitungan jumlah larva yang ada di dalam setiap ember perlakuan pada minggu ke 1,
2, 3. Kegiatan identifikasi nyamuk dilakukan pada fase imago. Pelatihan diikuti oleh ibu-ibu kader
kesehatan (Jumantik). Hasil monitoring menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa aplikasi Bti. lebih
efektif dalam mengendalikan larva nyamuk pada minggu ke-1 dibandingkan minggu ke-2 dan ke-3. Hasil
identifikasi nyamuk yang diperoleh dari sampel menunjukkan nyamuk Aedes sp., Culex sp., dan Armigers
sp.

Kata Kunci: Bacillus thuringiensis var israelensis (Bti.), Nyamuk, Efikasi

ABSTRACT

Mosquitoes have been known as e vectors of diseases for humans, including malaria, filariasis, dengue,
Japanese encephalitis, West Nile fever. There are many ways have been used to control the breeding of
mosquitoes however using chemical insecticide have negative impact to the enviromen. Therefore usage
biological agent as Bacillus thuringiensis var israelensis (Bti.) is a good alternative method for
controlling mosquitoes, since the Bti is a specific pathogen agent for mosquitos and have no harm for
enivironment and non target insects. The community service grant activity for the Independent Campus
Independent Community (PKM-MBKM) from Faculty of Biology UGM concerned on controlling disease
vector mosquito larvae using the Bti. in Kedungpoh Village, Nglipar District, Gunung Kidul Regency,
because in this village have reported have potential mosquitoes identified in Rikhus project from
Ministry of Health Indonesia, in 2016. Those mosquitoes potential for Dengue fever and malaria. This
community service activity was expected to provide information on how to control mosquitoes
biologically which was effective, easy, and inexpensive by using water coconut as Bti medium culture

63
Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat,
Vol. 5 No. 1, Mei 2022,63-71
production. Method of application of Bti. in the field were the Bti culture-making training and test
effectiveness. Test the effectiveness of Bti. with concentrations of 0 ppm, 1 ppm, 1.5 ppm, and 2 ppm were
placed outside and inside the residents' houses, respectively. Bti effectiveness monitoring activities were
done through calculation the number of larvae in each treatment bucket at weeks 1, 2, 3. The mosquito
identification activity was carried out in the imago phase. The training was attended by mothers of health
cadres (Jumantik). The monitoring results showed that the Bti. was more effective in controlling mosquito
larvae at week 1 compared to weeks 2 and 3. The identified mosquitos species were Aedes sp., Culex sp.,
and Armigeres sp.

Keywords: Bacillus thuringiensis var israelensis (Bti.), Mosquitos, Efication, Gunungkidul

PENDAHULUAN tersebut dapat dipisahkan dan


Nyamuk adalah serangga yang digunakan sebagai agen pengendali
banyak berhubungan dengan kehidupan yang bersifat racun terhadap larva
manusia dan menjadi menakutkan jika nyamuk (Boyce et al., 2013).
jenis nyamuk tersebut merupakan Penggunaan bakteri Bti. sebagai
vektor penyakit pada manusia antara agensia pengendali hayati dapat
lain malaria, filariasis, dengue, berperan sebagai alternatif pengganti
Japanese enchephalitis, West Nile fever. insektisida seperti Abate. Saat ini
Sekitar 500 juta orang terinfeksi malaria banyak dilaporkan penggunaan Abate
yang dibawa oleh nyamuk Anopheles berpotensi telah mulai membentuk
spp. dan mengakibatkan kematian dua mekanisme resistan pada larva nyamuk
juta orang per tahun (Suh et Al., 2004). demam berdarah (Mardihusodo, 2000;
Total penduduk dunia yang beresiko Fenisenda & Rahman, 2016; Fuadzy et
tertular penyakit kaki gajah (filariasis) al., 2015; Prasetyowati et al., 2016).
oleh nyamuk Culex spp. dan nyamuk Pengembangan bakteri Bti. berpotensi
Anopheles spp. sebanyak 1.307 juta untuk mengendalikan perkembangan
orang (WHO, 2006). Penyakit Dengue larva nyamuk dan memiliki prospek
yang ditularkan oleh Aedes spp. yang cerah karena lebih aman
diperkirakan menyebabkan kematian dibandingkan dengan penggunaan
sebanyak 24. 000 orang ( Kroger et al., pestisida Abate (Basri & Hamzah,
2006). 2017). Selain itu, beberapa keuntungan
Bacillus thuringiensis merupakan yang diperoleh apabila Bacillus
bakteri endospora gram-positif yang digunakan sebagai kontrol larva
membentuk Kristal paraspora protein nyamuk. Bti. yang patogen terhadap
yang dapat menghambat aktivitas larva nyamuk mempunyai spektrum
pada serangga ordo Lepidoptera, patogenisitas yang sempit sehingga
Diptera dan Coleoptera (Hofte and aman terhadap organisme non target,
Whiteley, 1989; Ignoffo C. M.et.al. termasuk manusia dan aman terhadap
1979). Bacillus thuringiensis var. lingkungan (Bahagiawati, 2003).
israelensis (Bti.) sebagai agensia Kegiatan pengabdian kepada
biologi yang sangat patogen terhadap masyarakat akan dilaksanakan di Desa
larva anggota ordo Diptera membuka Kedungpoh, Kecamatan Nglipar,
strategi program pengendalian nyamuk Kabupaten Gunungkidul. Desa tersebut
secara hayati (Delecluse et al., terletak di bagian utara Gunung Kidul,
1993;Charles et al., 1997; Poopathi et berbatasan dengan wilayah Kecamatan
al., 2003; Becker et al., 2010). Bti. Gedangsari. Secara geografis Desa
menghasilkan kristal toksin di dalam sel Kedungpoh berada pada ketinggian
pada saat sporulasi. Kristal tersebut 200-500 mdpl dengan curah hujan rata–
mengandung berbagai macam rata 700 mb/tahun. Kesadaran warga
komponen protein yaitu 125, 67, and 27 Desa Kedungpoh terhadap kesehatan
kDa. (Hofte & Whitely, 1989; Federici sudah cukup tinggi dan di desa tersebut
et al.,1990; Wirth et al., 1998). Protein sudah terdapat Unit Pelayanan

64
Pengenalan Dan Pelatihan Pengendalian Larva Nyamuk Secara Hayati Dengan Bacillus Thuringensis Var. Israelensis Pada Kultur
Air Kelapa Di Desa Kedungpoh, Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunungkidul - Siti Sumarmi, Thiwuk Leres Kinanti,
Nafisa Kusumawati, Ristiyani Khofifa Putri1, Hanindyo Adi, Tri Marsudi
Kesehatan. Namun demikian masih Sosialisasi tentang program
terdapat beberapa masalah terkait pengabdian kepada Masyarakat Desa
penanganan kesehatan warga yang Kedungpoh oleh tim/anggota Fakultas
masih harus diselesaikan. Desa Biologi UGM dilakukan dengan tujuan
Kedungpoh merupakan desa yang untuk menambah pengetahuan dan
terbilang memiliki penduduk yang wawasan masyarakat terkait jenis-jenis
banyak sehingga diperlukan sarana nyamuk dan cara pengendaliannya.
kesehatan yang lebih memadai. Oleh Kegiatan pertama ini juga mengundang
karena itu, dalam rangka membantu beberapa pemateri dari Fakultas Biologi
mengurangi penularan penyakit oleh UGM
nyamuk, maka kegiatan pengabdian  Pelatihan pembuatan kultur Bti.
masyarakat ini akan dilaksanakan untuk pada media air kelapa
memberikan pengenalan dan pelatihan Demonstrasi yang dilakukan pada
pembuatan insektisida pengendali pertemuan kedua ini diikuti oleh 10
nyamuk secara hayati dengan kader kesehatan yang sudah ditentukan
menggunakan Bti. yang dibiakkan pada oleh Perangkat Desa. Tujuan
kelapa utuh. Kegiatan ini diharapkan demonstrasi ini adalah menambah
dapat menambah wawasan tentang cara wawasan masyarakat tentang salah satu
pengendalian nyamuk yang efektif, cara pengendalian nyamuk yang efektif,
lebih murah dan aman. lebih murah dan aman. Pada kegiatan
ini, dijelaskan dan dipraktikkan
METODE bagaimana cara membuat kultur Bti. di
dalam air kelapa dan bagaimana cara
Lokasi dan Waktu
penyimpanan serta pemakaiannya
Kegiatan pengabdian ini
berdasarkan metode Susanti et al.,
dilakukan di Desa Kedungpoh, Kecamatan
(2011) yang telah dimodifikasi. Setelah
Nglipar, Kabupaten Gunungkidul, D.I.
Yogyakarta. Kegiatan persiapan dan dilakukan demonstrasi oleh tim dari
sosialisasi pengenalan kultur bakteri Fakultas Biologi, peserta yang hadir
Bacillus thuringiensis (Bti.) dilakukan selanjutnya mempraktikkan secara
pada bulan Juni 2021. Kegiatan langsung membuat Bti. di dalam air
pelatihan pembuatan kultur Bacillus kelapa.
thuringiensis (Bti) pada air kelapa dan  Pengujian Efektivitas Bti. kultur
uji efektivitas dilakukan pada bulan air kelapa
September dan Oktober 2021. Pengujian efektivitas Bti. kultur
air kelapa dilakukan dengan cara
Khalayak Sasaran menambahkan larutan kultur dengan
Khalayak sasaran kegiatan konsentrasi 0 ppm, 1 ppm, 1,5 ppm dan
pengabdian ini ditujukan kepada kader 2 ppm ke dalam ember yang berisi air
kesehatan dan warga pada umumnya di kran sebanyak 2 liter (Tabel 1).
Desa Kedungpoh, Kecamatan Nglipar, Pemasangan ember dilakukan di 5
Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. rumah warga, masing-masing
diletakkan di luar dan di dalam rumah.
Metode Pengabdian
Peletakan di dua lokasi bertujuan untuk
Kegiatan pengabdian ini
melihat apakah ada perbedaan jenis-
dilakukan melalui beberapa tahapan
jenis nyamuk, baik di dalam maupun di
sebagai berikut :
luar rumah.
 Sosialisasi pengenalan kultur
bakteri Bacillus thuringiensis
(Bti.)

65
Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat,
Vol. 5 No. 1, Mei 2022, 61-69
Tabel 1. Konsentrasi Kultur kelapa+Bti (ml) yang digunakan waktu aplikasi
No. Konsentrasi Kultur kelapa+Bti (ml) Air kran (ml)

1. Kontrol 0 2000

2. 1 ppm 70 2000

3. 1,5 ppm 105 2000

4. 2 ppm 140 2000

dengan interval waktu seminggu sekali,


Indikator Keberhasilan yaitu tanggal 5, 12, dan 19 Oktober
Indikator keberhasilan kegiatan 2021. Monitoring tersebut bertujuan
pengabdian ini dilihat dari warga Desa untuk mengetahui pengaruh dan
Kedungpoh yang dapat membuat kultur efektivitas Bti. pada kultur air kelapa
Bti. pada media air kelapa dan dapat sebagai agen pengendali hayati terhadap
melakukan pengujian efektivitas Bti. nyamuk pada masing-masing perlakuan,
kultur air kelapa sebagai agen baik ember yang diletakkan di dalam
pengendalian larva nyamuk. maupun di luar rumah.
Metode Evaluasi
HASIL DAN PEMBAHASAN
Monitoring jumlah larva
nyamuk di dalam ember yang telah A. Penyuluhan kepada
dipasang dilakukan sebanyak 3 kali
Masyarakat Desa

Gambar 1. Penyuluhan kepada Masyarakat Desa Kedungpoh

Penyuluhan tentang program yang berlangsung pada pukul 10.00


pengabdian kepada Masyarakat Desa hingga 14.00 WIB di Balai Padukuhan
Kedungpoh oleh tim/anggota Fakultas Kedungpoh. Kegiatan tersebut diawali
Biologi UGM dilakukan dengan tujuan dengan sambutan oleh Bapak Tri Marsudi
untuk menambah pengetahuan dan dan Bapak Dwiyono sebagai mitra
wawasan masyarakat terkait jenis-jenis kerjasama Kedungpoh dengan Fakultas
nyamuk dan cara pengendaliannya. Biologi UGM dan kemudian dilanjutkan
Pertemuan dihadiri oleh 20 peserta yang sambutan oleh Drs. Hari Purwanto, MP,
tergabung dalam tim jumantik dan Ph.D. sebagai perwakilan dari Fakultas
perangkat desa (Gambar 1). Kegiatan Biologi UGM. Kegiatan pertama ini juga
dilakukan pada tanggal 19 Juni 2021 mengundang beberapa pemateri dari

66
Pengenalan Dan Pelatihan Pengendalian Larva Nyamuk Secara Hayati Dengan Bacillus Thuringensis Var. Israelensis Pada Kultur
Air Kelapa Di Desa Kedungpoh, Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunungkidul - Siti Sumarmi, Thiwuk Leres Kinanti,
Nafisa Kusumawati, Ristiyani Khofifa Putri1, Hanindyo Adi, Tri Marsudi
Fakultas Biologi UGM yaitu Drs. dilanjutkan dengan demonstrasi kultur Bti
Ignatius Sudaryadi, M.Kes., Dr. R.C. pada air kelapa sebagai pengendalian
Hidayat Soesilohadi, M.S., dan Drs. Hari secara hayati larva nyamuk.
Purwanto, MP, Ph.D. Kegiatan kemudian
B. Pelatihan Pembuatan Biakan
Bti. pada Air Kelapa Utuh dan
Pengujian Efektivitas Bti. di
Rumah Penduduk

Gambar 2. Demonstrasi Pembuatan Biakan Bti. pada media air kelapa utuh
Demonstrasi yang dilakukan pada penyimpanan serta pemakaiannya.
pertemuan kedua ini diikuti oleh 10 Kegiatan ini dilakukan pada hari Selasa,
kader kesehatan yang sudah ditentukan tanggal 28 September 2021. Setelah
oleh Perangkat Desa. Tujuan dilakukan demonstrasi oleh tim dari
demonstrasi ini adalah menambah Fakultas Biologi, peserta yang hadir
wawasan masyarakat tentang salah satu selanjutnya mempraktikkan secara
cara pengendalian nyamuk yang efektif, langsung pembuatan kultur Bti. di
lebih murah dan aman. Pada kegiatan dalam kelapa utuh (Gambar 2). Buah
ini, dijelaskan dan dipraktikkan kelapa yang digunakan juga mengambil
bagaimana cara membuat kultur Bti. di dari pohon-pohon warga sekitar
dalam air kelapa dan bagaimana cara sehingga warga tidak perlu membeli.
rumah. Pengujian efektivitas dimulai
C. Pengujian Efektivitas Bti. pada tanggal 28 September 2021.
kultur air kelapa Bersama dengan warga Desa
Pengujian efektivitas Bti. kultur Kedungpoh, monitoring jumlah larva
air kelapa dilakukan dengan cara nyamuk di dalam ember yang telah
menambahkan larutan kultur dari kultur dipasang dilakukan sebanyak tiga kali
kelapa utuh dengan konsentrasi 0 ppm, dengan interval waktu seminggu sekali,
1 ppm, 1,5 ppm dan 2 ppm ke dalam yaitu pada tanggal 5, 12, dan 19
ember yang berisi air kran sebanyak dua Oktober 2021. Monitoring tersebut
liter (Tabel 1). Pada pengujian bertujuan untuk mengetahui
efektivitas Bti., warga diajak pengaruh/efektivitas Bti. kultur air
berkontribusi secara aktif dengan cara kelapa yang berperan sebagai agen
memasangkan ember berisi kultur Bti. pengendali hayati terhadap nyamuk
di lima rumah warga yang masing- pada masing-masing perlakuan ember
masing diletakkan di luar dan di dalam baik yang diletakkan di dalam maupun
di luar rumah.

67
Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat,
Vol. 5 No. 1, Mei 2022, 61-69

A B
Gambar 3. Rerata jumlah larva nyamuk : (A) di dalam dan (B) di luar rumah

Penelitian pemanfaatan kultur Bti. tersebut dapat disebabkan oleh kelapa


pada air kelapa telah banyak dilakukan muda yang terfermentasi.
saat ini. Susanti et al., (2011) dan Perlakuan ember ditambahkan
Blondine et al., (1999) melaporkan kultur Bti. pada minggu ke-2 dan ke-3
bahwa kandungan nutrisi air kelapa yang cenderung terdapat banyak larva
dapat digunakan sebagai media kultur nyamuk dibandingkan perlakuan
Bti. dengan menghasilkan endotoksin kontrol (0 ppm) (Gambar 1). Pada
yang memiliki sifat patogen pada larva konsentrasi kultur Bti. air kelapa 70 –
nyamuk. Prabakaran et al., (2008) juga 140 ml semakin lama terjadi proses
melaporkan bahwa penggunaan air fermentasi air kelapa. Adanya
kelapa dalam proses kultur Bti. lebih fermentasi air kelapa pada minggu ke-2
murah dibandingkan menggunakan dan ke-3 menyebabkan pembiakan Bti
media kultur murah dan mudah tidak optimal dan mempengaruhi
didapatkan. toksisitasnya. Selain itu, fermentasi air
Berdasarkan Gambar 3, hasil kelapa tersebut juga berperan sebagai
monitoring menunjukkan bahwa jumlah atraktan nyamuk sehingga mengundang
larva pada aplikasi Bti. Minggu ke-1 nyamuk untuk bertelur. Lala, dkk.
lebih sedikit daripada pada minggu ke-2 (2018), air kelapa merupakan salah satu
dan ke-3. Hal tersebut menunjukkan atraktan yang disukai nyamuk. Atraktan
bahwa aplikasi Bti. lebih efektif pada adalah suatu senyawa atau zat yang
minggu ke-1 dibandingkan minggu ke-2 secara fisik atau kimiawi memiliki daya
dan ke-3. Rerata jumlah larva nyamuk tarik bagi serangga. Atraktan atau zat
menunjukkan tren naik pada setiap penarik yang disukai nyamuk
ember berisi konsentrasi kultur Bti. 0 diantaranya yaitu senyawa amonia, CO2,
ppm, 1 ppm, 1,5 ppm dan 2 ppm, baik asam laktat, octenol, dan asam lemak.
yang terletak di dalam maupun di luar Air kelapa yang sudah mengalami
rumah. Peningkatan jumlah larva ini fermentasi lebih disukai nyamuk karena
dimungkinkan karena selama 3 minggu mengandung CO2, asam lemak, dan
pengamatan tidak dilakukan asam laktat lebih tinggi daripada air
penambahan kultur Bti. air kelapa kelapa yang belum terfermentasi. Pada
sehingga medium yang telah mencapai air kelapa yang terfermentasi dalam
batas optimal untuk pertumbuhan koloni. kondisi aerob juga terdapat kandungan
Selain itu, peningkatan yang signifikan octenol dan amonia.
D. Identifikasi Jenis Nyamuk dibawa ke Laboratorium Entomologi
Fakultas Biologi Universitas Gadjah
Larva nyamuk yang ditemukan di Mada untuk di rearing dan kemudian
dalam ember yang sudah diletakkan di diidentifikasi pada fase imago.
rumah penduduk di sampling dan Identifikasi dilakukan berdasarkan
68
Pengenalan Dan Pelatihan Pengendalian Larva Nyamuk Secara Hayati Dengan Bacillus Thuringensis Var. Israelensis Pada Kultur
Air Kelapa Di Desa Kedungpoh, Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunungkidul - Siti Sumarmi, Thiwuk Leres Kinanti,
Nafisa Kusumawati, Ristiyani Khofifa Putri1, Hanindyo Adi, Tri Marsudi
morfologi imago nyamuk menggunakan identifikasi nyamuk yang diperoleh dari
buku identifikasi dari Rahayu dan Adil sampel menunjukkan nyamuk Aedes sp.,
(2013), Rattanarithikul et Al., (2016), Culex sp. dan Armigeres sp. (Tabel 2).
dan Helmiyetti et Al., (2019). Hasil

Tabel 2. Identifikasi Jenis Nyamuk yang ditemukan di Desa Kedungpoh


No. Rumah Dalam Luar
1. Pak Dwi Aedes sp, Culex sp., dan Armigeres sp. Culex sp.
2. Pak David Aedes sp Culex sp. Culex sp.
3. Pak Puji Aedes sp., Culex sp. dan Armigeres sp. Aedes sp., Culex sp.
dan Armigeres sp.
4. Pak Supardi Culex sp. Aedes sp Culex sp.
5. Pak Susanto Culex sp. Culex sp.
melalui pengenalan, pelatihan dan
Desa Kedungpoh sangat subur mengajak secara aktif warga Desa
terlihat dari beberapa tanaman pertanian, Kedungpoh, Kecamatan Nglipar,
padi, jagung, ketela, kedelai dan Kabupaten Gunungkidul dalam rangka
tanaman antara lain keras kayu jati, usaha pengendalian nyamuk secara
mahoni, sono, sengon, munggur, akasia, hayati menggunakan Bacillus
bambu, peternakan sapi, kambing thuringiensis var. israelensis dalam
bahkan lebah madu. Berdasarkan media kultur kelapa utuh. Buah kelapa
Islamiyah et Al. (2013), lingkungan yang digunakan juga diambil dari
yang berpotensi mendukung pohon-pohon warga Desa Kedungpoh
perkembangbiakan nyamuk adalah sehingga warga tidak perlu membeli
lingkungan dengan vegetasi yang lagi. Kegiatan ini juga mendapat saran
rimbun, bantaran sungai, persawahan, dari warga Desa Kedungpoh untuk tim
perkebunan, dan kandang ternak. pengabdian masyarakat terkait
efektivitas kultur Bti. pada media kelapa
E. Keberhasilan Pelaksanaan supaya bisa digunakan dalam waktu
Program Pengabdian yang lebih tahan lama. Peningkatan
Warga yang hadir mengikuti efektivitas kultur Bti. dapat dilakukan
pelatihan terdiri dari kader kesehatan
dengan cara penyaringan air kultur
dan tim jumantik. Warga sangat
kelapa yang mengandung Bti. untuk
antusias dalam mengikuti ini dan
membawa pulang kultur Bti. untuk mengurangi serat buah kelapa yang
dicoba di masing-masing rumah. terlarut. Cara tersebut diperlukan
Kegiatan ini diharapkan menambah penelitian lebih lanjut.
wawasan warga tentang cara
pengendalian nyamuk yang lebih efektif, UCAPAN TERIMA KASIH
murah dan aman. Hasil pengujian Kegiatan PkM-MBKM ini didanai
efektivitas menunjukkan bahwa kultur oleh Fakultas Biologi. Terima kasih
Bti. media kelapa utuh efektif menekan kepada seluruh Dosen dan Laboran
jumlah larva nyamuk selama satu Laboratorium Entomologi UGM yang
minggu. telah membimbing dan memfasilitasi
kegiatan. Terima kasih kepada Bapak
SIMPULAN Dwiyono selaku Lurah Desa
Pada kegiatan pengabdian Kedungpoh, Bapak Tri Marsudi selaku
masyarakat yang telah dilakukan, dapat Dukuh Desa Kedungpoh, Bapak
disimpulkan bahwa kegiatan ini telah Supardi, Ibu-Ibu kader jumatik dan
memberikan wawasan baru dan mudah seluruh warga yang telah mendukung

69
Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat,
Vol. 5 No. 1, Mei 2022, 61-69
jalannya kegiatan. Selain itu, terima satu persatu, sehingga kegiatan ini dapat
kasih kepada semua pihak yang telah berjalan dengan lancar.
mendukung yang tidak bisa disebutkan

DAFTAR PUSTAKA Bacterial control of mosquitoes


Bahagiawati. (2003). Penggunaan and black flies. Rutgers University
Bacillus Thuringiensis sebagai Press. New Jersey. pp 6-44.
biolarvasida. Buletin AgroBio, 5(1), Fenisenda, A., & Rahman, A. O. (2016).
21–28. Uji Resistensi Larva Nyamuk
Basri, S., & Hamzah, E. (2017). Aedes Aegypti Terhadap Abate
Penggunaan Abate dan Bacillus (Temephos) 1% Di Kelurahan
Thuringensis var. Israelensis di Mayang Mangurai Kota Jambi
Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas Pada Tahun 2016. Jmj, 4(2), 101–
II Samarinda Wilayah Kerja 105.
Sanggata Terhadap Kematian Fuadzy, H., Hodijah, D. N., Jajang, A.,
Larva Aedes sp. Public Health & Widawati, M. (2015).
Science Journal, 9(1), 85–93. Kerentanan Larva Aedes Aegypti
Becker, N., Petric´ , D., Zgomba, M., Terhadap Temefos Di Tiga
Boase, C.,Madon, M., Dahl, C.D. Kelurahan Endemis Demam
& Kaiser, A. (2010). Mosquitoes Berdarah Dengue Kota Sukabumi.
and their control. Springer. Buletin Penelitian Kesehatan,
NewYork. pp 577. 43(1), 41–46.
Blondine, C. ., Wianto, R., & Sukarno. Helmiyetti, Nuril, S. K., Yahya. 2019.
(1999). Pengendalian Jentik Jenis dan Kemelimpahan Nyamuk
Nyamuk Vektor Demam Berdarah, (Diptera: Culicidae) Di Desa
Malaria dan Filariasis Banjar Sari Kecamatan Enggano
Menggunakan Strain Lokal Kabupaten Bengkulu Utara. Jurnal
Bacillus thuringiensis H-14. Konservasi Hayati, 10(01), 30-38.
Buletin Penelitian Kesehatan, Hofte, H. & Whiteley, H. (1989).
27(1), 178–184. Insecticidal crystal proteins of
Boyce, R., Lenhart, A., Kroeger, A., Bacillus thuringiensis.
Velayudhan, R., Roberts, B., & Microbiology Reviews, 53(2), 242-
Horstick, O. (2013). Bacillus 255.
thuringiensis israelensis (Bti) for Islamiyah, M., Setyo Leksono, A., &
the control of dengue vectors: Gama, Z. P. (2013). Distribusi
Systematic literature review. dan Komposisi Nyamuk di
Tropical Medicine and Wilayah Mojokerto. Journal
International Health, 18(5), 564– Biotropica, 1(2), 80–85.
577. Lala, D., Suprijandani, dan Nurhaidah.
Delecluse, A., Poncet, S., Klier, A. & (2018). Fermentasi air kelapa
Rapoport,G. (1993). Expression of muda sebagai atraktan nyamuk
cryIV A and cryIV B genes Aedes Aegypti. Gema Kesehatan
independently or in combination in Lingkungan, 16(1), 50-59.
a crystal negative strain of Bacillus Mardihusodo, S.J., (2000). Deteksi dan
thuringiensis subsp.israelensis. pemantauan resistensi insektisida
Applied Environmental karena peningkatan aktifitas enzim
Microbiology, 59(11), 3922-3927. esterase pada nyamuk Aedes
Federici, B.A., Luthy, P. & Ibarra, J.E. aegypti di Kulon Progo.
(1990). Parasporal body of Mediagama. Jurnal lembaga
Bacillus thuringiensisvar. penelitian UGM, 2(3).
israelensis, structure, protein Poopathi, S., Anupkumar, K.,
composition and toxicity. In Arunachalam,N., Sekar, V. &

70
Pengenalan Dan Pelatihan Pengendalian Larva Nyamuk Secara Hayati Dengan Bacillus Thuringensis Var. Israelensis Pada Kultur
Air Kelapa Di Desa Kedungpoh, Kecamatan Nglipar, Kabupaten Gunungkidul - Siti Sumarmi, Thiwuk Leres Kinanti,
Nafisa Kusumawati, Ristiyani Khofifa Putri1, Hanindyo Adi, Tri Marsudi
Tyagi, B.K. (2003). A small scale Identifikasi Aedes aegypti Aedes
mosquito control field trial with albopictus. BALABA, 9(01), 7-10.
the biopesticides Bacillus Rattanarithikul, R. et al. (2016). Buku
sphaericus and Bacillus Kunci Identifikasi Nyamuk.
thuringiensis serovar israelensis Balai Besar Penelitian dan
produced from a new culture Pengembangan Vektor dan
medium. Biocontrol Science and Reservoir Penyakit. Badan
Technology, 13(8), 743-748. Penelitian dan Pengembangan
Prabakaran, G., Hoti, S. L., Manonmani, Kesehatan.
A. M., & Balaraman, K. (2008). Suh, K.N., Kain, K.C. & Keystone, J.S.
Coconut water as a cheap source (2004). Malaria. Canadian
for the production of δ endotoxin Medical Association Journal,
of Bacillus thuringiensis var. 170(11), 1693-1702.
israelensis, a mosquito control Susanti, L., Hasanudin, J., & Salatiga, N.
agent. Acta Tropica, 105(1), 35–38. (2011). Efikasi Bacillus
Prasetyowati, H., Hendri, J., & Wahono, thuringiensis H-14 Yang Dibiakan
T. (2016). Status Resistensi Aedes Dalam Media Kelapa Pada
aegypti (Linn.) terhadap Penyimpanan Suhu Kamar Dan
Organofosfat di Tiga Kotamadya Refrigerator (Suhu 40c) Terhadap
DKI Jakarta. Balaba: Jurnal Vektor DBD Dan Malaria.
Litbang Pengendalian Penyakit Vektora : Jurnal Vektor Dan
Bersumber Binatang Banjarnegara, Reservoir Penyakit, 1(2 Okt), 109–
12(1), 23–30. 122.
Rahayu, D. F., Adil, U. (2013).
WHO. (2006). Global progra, to subsp. jegathesan in Culex
eliminate lymphatic filariasis. quinquefasciatus (Diptera:
Weekly Epidemiological Records, Culicidae) resistant to single or
81, 221-232. multiple toxins of Bacillus
Wirth, M.C., Delecluse, A., Federici, thuringiensis subsp.israelensis.
B.A. &Walton, W.E. (1998). Applied Environmental
Variable crossresistance to Cry Microbiology, 64(11), 4174-4179.
11B from Bacillus thuringiensis

71
Jurnal Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat,
Vol. 5 No. 1, Mei 2022, 61-69

Halaman ini sengaja dikosongkan

Anda mungkin juga menyukai