Anda di halaman 1dari 7

Jurnal ABDIMASYARAKAT Volume XX Nomor XX, Bulan 20XX

SURVEI JENTIK NYAMUK AEDES AEGEPTY DI WILAYAH KERJA


PUSKESMAS MINASA UPA

Eka Dewi Pratiwi


Epodemiologi/Kesehatan Masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar
Email: ekadewipratiwi98@gmail.com

Abstract

This research was motivated by the high incidence of masquito-borne diseases, especially
Aedes Aegypti. This Study aims to identify the larvae of Aedes Aegypti mosquitoes in the
Minasa Upa Commuity Health Center working area. This research is descriptive,the
population in this study is all suspicious environment of Minas Upa Comminuty Health
Center working area. The sample used is 21 home sample’s of bathub water. From the result
of the study it can be concluded that having larvae of Aedes Aegypti in Minasa Upa
Community Health Center working area.

Keywords: Masquito larvae, Aedes Aegypti

PENDAHULUAN
Di area modern ini masih banyak yang sifatnya permanen maupun temporer.
masalah kesehatan yang ditimbulkan oleh Siklus hidup nyamuk dipengaruhi oleh
serangga, salah satunya adalah masalah tersedianya air sebagai media
tentang Nyamuk. Nyamuk merupakan perkembangbiak dari telur sampai menjadi
salah satu vektor penyakit yang dapat nyamuk dewasa. Nyamuk memerlukan
dikatakan berbahaya dikarenakan ada tiga macam tempat untuk kelangsungan
jenis nyamuk yang dapat menyebabkan hidupnya yaitu tempat berkembangbiak,
penyakit yang berdampak kematian tempat istirahat dan tempat mencari darah.
kepada manusia. Nyamuk dapat Ketiga tempat tersebut merupakan suatu
berkembangbiak di tempat-tempat air sistem yang saling terkait untuk
yang tergenang.Jenis nyamuk dapat dilihat menunjang kelangsungan hidup nyamuk
dari tempat perkembang biakannya. (Elita, A., 2013).
Nyamuk adalah serangga yang Telah banyak penyakit yang
sukses memanfaatkan air lingkungan ditemukan pada manusia yang
termasuk air alami, air sumber buatan disebabkan oleh nyamuk salah satunya
Jurnal ABDIMASYARAKAT Volume XX Nomor XX, Bulan 20XX

adalah demam berdarah yang disebabkan indonesia sebagai Negara kasus DBD
oleh nyamuk Aedes aegypti. Di Indonesia tertinggi di Asia Tenggara. Tempat
untuk kasus demam berdarah pada tahun perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti
2003 jumlah penderita dilaporkan adalah penampungan air bersih dan tidak
sebanyak 51.516 kasus dengan angka bersentuhan langsung dengan tanah
kematian 1,5 % dan angka insiden sebesar Nyamuk Aedes aegypti suka meletakkan
23,87 % kasus per 100.000 peduduk telurnya pada air bersih sehingga perlu
(Widiyanto, 2013) untuk memperhatikan kondisi bak
Demam Berdarah adalah penyakit penampunagn air (Widiyanto, 2013).
yang disebabkan oleh virus dengue dari Banyak faktor yang mempengaruhi
genus Flavivirus family Flaviviridae. kejadian penyakit demam berdarah
Demam berdarah ditularkan ke manusia dengue (DBD) antara lain faktor hospes.
melalui gigitan nyamuk Aedes sp yang Lingkuangan yaitu kondisi geografis dan
terinfeksi virus dengue. Nyamuk Aedes kondisi demografis. Kampus Universitas
aegypti diatas ketinggian > 1.000 m diatas Indonesia Timur Makassar merupakan
permukaan air laut tidak dapat geografis yang sangat rentan terhadap
berkembangbiak, karena pada ketinggian perkembangan nyamuk Aedes aegypti
tersebut suhu udara terlalu renda sehingga karena parasit tersebut dapat hidup dan
tidak memungkinkan bagi kehidupan tumbuh pada daerah yang memiliki
nyamuk tersebut. Demam berdarah tingkat kelembaban yang tinggi serta
dengue terjadi selain karena vektornya sangat didukung oleh tingkat perilaku
(nyamuk Aedes aegypti). hidup bersih (Ditjen P2PL, 2012)
Banyaknyavektor terjadi karena banyak Berdasarkan survey yang di lakukan
tempat-tempat perkembangannya (Depkes di wilayah kerja Puskesmas Minasa Upa,
RI 2008). Demam berdarah dengue di blok C3-30, Panti Asuhan Nurfatta
(DBD) banyak ditemukan di daerah tropis Waasi dan di blok Blok M15-2 kecamatan
dan sub tropis. Data dari seluruh dunia Minasa Upa yang merupakan suspect
menunjukkan Asia menempati urutan demam berdarah, dari 21 rumah yang di
pertama dalam jumlah penderita DBD periksa ditemukan 2 rumah yang memiliki
setiap tahunnya. World Health jentik nyamuk, dan 4 orang terjangkit
Organization (WHO) mencatat Negara demam berdarah.
Jurnal ABDIMASYARAKAT Volume XX Nomor XX, Bulan 20XX

Berdasarkan kajian dari 3. Meningkatkan peran serta masyarakat


Kementerian Kesehatan RI, KLB DBD di dalam gerakan pengendalian DBD di
Indonesia diakibatkan oleh beragam wilayah kerja Puskesmas Minasa Upa
faktor. Pertama, pada dasarnya penyakit
menular termasuk DBD masih endemik di METODE
beberapa wilayah karena terdapat vektor Jenis penelitian ini merupakan
nyamuk hampir di seluruh pelosok tanah penelitian deskriptif untuk mengetahui ada
air serta adanya 4 sel tipe virus yang atau tidaknya jentik nyamuk Aedes
bersirkulasi sepanjang tahun. Faktor kedua aegypti, di wilayah kerja Puskesmas
adalah lemahnya sistem kewaspadaan dini Minasa Upa
sehingga penanganan dan pengobatan A. Waktu dan Tempat Kegiatan
kasus sebagai intervensi belum dilakukan Kegiatan dilakukan pada tanggal 24-28
sebagaimana mestinya. Ketiga, Mei 2022 di Blok C3/30, Panti Asuhan
kemudahan alat transportasi Nurfatta Waasi, dan Blok M15/2 (wilayah
memungkinkan pergerakan/perpindahan kerja Puskesmas Minasa Upa) Kota
alat angkut, penumpang, bahan/barang, Makassar.
dan alat dari satu wilayah ke wilayah lain B. Sasaran Kegiatan
yang merupakan daerah endemik. Ketiga Tujuan yang diharapkan dari kegiatan ini
faktor tersebut didukung dengan masih adalah masyarakat mampu melakukan
rendahnya kesadaran masyarakat akan survei atau identifikasi jentik nyamuk
paradigma hidup sehat dan kesadaran pada secara mandiri di rumah tangga masing-
kondisi lingkungan sekitar sebagai faktor masing. Upaya ini akan lebih efektif jika
risiko penyebaran penyakit (Pratamawati, dilakukan oleh kader kesehatan atau tokoh
2012). masyarakat misalnya Ketua RT, Ketua
Adapun tujuan dalam penelitian ini RW, Ketua karang taruna dan sebagainya
antara lain: dikarenakan tokoh panutan ini terlibat
1. Membantu masyarakat melakukan langsung dalam kegiatan kemasyarakatan
identifikasi jentik nyamuk secara mandiri. dan jelas lebih dekat dengan masyarakat.
2. Meningkatkan pengetahuan dan C. Metode Kegiatan
kesadaran masyarakat tentang pentingnya Analisis situasi meliputi observasi lokasi
dukungan dari jumantik. kegiatan berdasarkan informasi yang telah
Jurnal ABDIMASYARAKAT Volume XX Nomor XX, Bulan 20XX

diperoleh dari Puskesmas Minasa Upa. Kelurahan : Minasa Upa


Implementasi dilakukan dengan berbagai
cara yaitu wawancara diikuti dengan N Nama Penderi Tersa Pem.
o KK ta ngka Jentik
survei atau identifikasi jentik nyamuk di
rumah-rumah penduduk, kemudian hasil 1 Rahm Rahma √ -
awati wati
dicatat serta dilaporkan ke pihak
2 h.lent - -
Puskemas Minasa Upa untuk dilakukan eng
evaluasi dan tindaklanjut. 3 Aswar - -
D. Solusi yang Ditawarkan 4 Sabit - -
Pemberian edukasi kepada warga tentang
5 Abd. - -
tempat-tempat mana saja yang disukai Karim
nyamuk Aedes aegypti untuk 6 Hj.Mu - -
berkembangbiak dan menunjukkan cara rni
untuk mengidentifikasi nyamuk atau 7 Hj.Ro - -
jentik Aedes aegypti agar warga dapat smalin
a
melakukan survei jentik berkala secara
8 Abu - -
mandiri di rumah masingmasing.
Bakar

9 Putra - -
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam kegiatan identifikasi jentik
Tabel 2
nyamuk diperoleh 2 rumah ditemukan
jentik nyamuk Aedes aegypti dari total 21 Nama Penderita : Muh Rizki
Umur : 4 tahun
rumah yang disurvei dimana sebagian Nama KK : H.Ismail Erang
besar ditemukan di bak mandi, dan bak Alamat : Panti Asuhan Nurfatta Waasi
Kelurahan : Minasa Upa
penampungan air
Hasil Identifikasi Jentik Nyamuk
N Nama Penderi Tersa Pem.
Aedes aegypti o KK ta ngka Jentik
Tabel 1
1 H.Ism Muh. √ √
Nama penderita : Rahmawati ail Rizki
Umur : 42 tahun Erang
Nama KK : Rahmawati
Alamat : C3-30 2 Jamal - -
Jurnal ABDIMASYARAKAT Volume XX Nomor XX, Bulan 20XX

3 Syahr - √
ul

4 Ismail - -

5 Yusri - -

6 Jumae - -
di

Tabel 3
Nama Penderita : Ikhsan Rusli
Umur : 24 tahun
Nama KK : Muh.Rusli Gambar 1: Penemuan Jentik Nyamuk di
Alamat : Blok M15-2
ember penampungan air
Kelurahan : Minasa Upa

N Nama Penderi Tersa Pem.


o KK ta ngka Jentik

1 Muh. Ikhsan √ -
Rusli Rusli

2 Muh.Ru Nurul √ -
sli Husnul
Hotima
h

3 H.Am - - -
ir
Syarif
uddin

4 Sakka - - - Gambar 2: Penemuan Jentik Nyamuk di


bak mandi yang ada dalam kamar mandi
5 Asmar - - -
Tempat penampungan air berpotensi
6 Hj.Su - - -
baeda untuk menjadian tempat perinduan
h nyamuk Aedes aegypti. Hal ini
disebabkan karena tempat penampungan
Berikut temuan jentik nyamuk air yang tidak ditutup, lembab, terlindungi

Aedes aegypti di rumah warga dari sinar matahari langsung dan nyamuk
Jurnal ABDIMASYARAKAT Volume XX Nomor XX, Bulan 20XX

Aedes aegypti bertelur pada air jernih, jentik nyamuk di wilayah kerja Puskesmas
sehingga nyamuk dapat membuat siklus Minasa Upa
hidupnya pada tempat tersebut yaitu dari Terimakasih bapak/ibu responden
telur-jentik-pupa dan kemudian menjadi yang telah bersedia memberikan kami
nyamuk dewasa. Untuk menekan kesempatan untuk melihat kondisi rumah
peningkatan penyakit yang ditularkan oleh yang merupakan suspect DBD dan
nyamuk Aedes aegpti. Perlu adapartisipasi beberapa rumah sekitarnya
oleh semua komponen masyarakat dalam Terimakasih kepada Puskesmas
memberantas sarang nyamuk, dimana Minasa Upa yang telah memfasisilitasi
sering dilakukan penyuluhan - penyuluhan kami berupa data sehingga sanggat
tentang pemberantasan nyamuk Aedes memudahkan kami dalam melakukan
aegypti, dan bahaya penyakit DBD di survey jentik nyamuk
masyarakat, baik langsung dari petugas Terimakasih kepada kampus STIK
kesehatan yang ada di wilayah kerja Makassar sebagai sarana belajar kami
Puskesmas Minasa Upa kasus DBD dapat yang dengan secara tidak langsung
di tekan sekecil mungkin membimbing kami dalam melakukan
survey jentik nyamuk.
KESIMPULAN
Dalam kegiatan identifikasi jentik, REFERENSI
diperoleh 2 rumah ditemukan jentik Anonim. 2010. Larva dan Perkembangan
nyamuk Aedes aegypti yang sebagian Nyamuk Pemakan Darah,
besar ditemukan pada bak mandi, dan http://friend.smansakra.sch.id./blo
wadah penampung air gs/entry/Harun-Yahya-Nyamuk Mei
Pemakan-Darah, Diakses tanggal 23
UCAPAN TERIMA KASIH
Mei 2018.Pencegahan dan
Terimakasih kepada Ibu Martini
Pemberantasan Demam Berdarah
Husain Akil, S.Km sebagai tim
Dengue di Indonesia. Jakarta.
Epidemiologi Puskesmas Minasa Upa
Browning, K.K., and John, P. E. 2009.
yang telah bersedia meluangkan waktunya
Multi-modal Aedes aegypti
untuk mengarahkan kamu dalam survey
Mosquito Reduction Interventions
and Dengue Fever Prevention.
Jurnal ABDIMASYARAKAT Volume XX Nomor XX, Bulan 20XX

Tropical Medicine and International


Health. 14 (12) : 1542-1551.
Departemen Kesehatan Republik
Indonesia : Direktorat Jenderal
Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan. 2010.
Depkes RI, 2008. Asosiasi Pengendalian
Nyamuk Indonesia, (Serisal On The
Internet diakses pada tanggal 23
Mei 2018 Available From:
Kesehatan Andalas.
Depkes RI, 2010, Penegenalan Tentang
Nyamuk., Jakarta: Erlangga
Indah Permata Sari, 2016, Hubungan
Kepadatan Larva Aedes aegypti,
Jurnal, Parasitologi Kedokteran.
Jakarta; ECG.

Anda mungkin juga menyukai