Anda di halaman 1dari 48

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

UPTD PUSKESMAS PAKANTAN


TAHUN ANGGARAN 2022

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 GAMBARAN UMUM
UPTD Puskesmas Kotanopan adalah unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di sebagian wilayah
kecamatan. Sebagai unit pelaksana teknis, UPTD Puskesmas melaksanakan sebagian tugas
Dinas Kesehatan Kabupaten Mandailing Natal.UPTD Puskesmas berdasarkan kebijakan
dasar pusat kesehatan masyarakat mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam sistem
kesehatan nasional dan sistem kesehatan kota. UPTD Puskesmas memiliki fungsi yang
penting dalam mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional.
Fungsi penting tersebut antara lain :
a. UPTD Puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan. Dalam hal ini, UPTD Puskesmas berupaya menggerakkan lintas sektor dan
dunia usaha di wilayah kerjanya agar menyelenggarakan pembangunan berwawasan
kesehatan. UPTD Puskesmasikut aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari
penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya serta mengutamakan
pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan dan
pemulihan.
b. UPTD Puskesmas merupakan pusat pemberdayaan masyarakat. Dalam hal ini UPTD
Puskesmas berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan
masyarakat memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan
masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan
kesehatan termasuk pembiayaan serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan
memantau pelaksanaan program kesehatan.
c. UPTD Puskesmas merupakan pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Dalam hal ini
UPTD Puskesmas menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan dalam bentuk pelayanan kesehatan
perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat.
d. Selanjutnya, berdasarkan Peraturan Perundang-undangan bidang kesehatan mengenai
standar pelayanan minimal bidang kesehatan di kabupaten/kota, telah ditetapkan
indikator kinerja dan target pembangunan kesehatan yang mencakup pelayanan kesehatan
dasar, pelayanan kesehatan rujukan, penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan
kejadian luar biasa serta promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.
UPTD Puskesmas Kotanopan berdiri di tanah seluas 340 m 2, mulai beroperasi tahun
1951 dan yang dilaksanakan hanya sebagian program, antara lain: pengobatan umum dan

1
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UPTD PUSKESMAS PAKANTAN
TAHUN ANGGARAN 2022

KIA atau KB (karena personil yang terbatas yang waktu). Saat ini luas bangunan UPTD
Puskesmas 340 m2 terdiri dari dua lantai, Lantai pertama untuk ruang pelayanan terhadap
masyarakat, lantai kedua untuk ruang pertemuan dan administrasi.

1. Visi dan Misi


a. Visi UPTD Puskesmas Kotanopan sesuai visi Kepala Daerah adalah: "Tercapainya
Kesehatan Masyarakat Menuju Kecamatan Kotanopan yang Mandiri, Kompetitif,
Berkeadilan dan Bermartabat.
b. Misi, untuk mencapai visi tersebut UPTD Puskesmas Kotanopan melaksanakan misi
yaitu;
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat.
2. Menigkatkan kualitas SDM yang profesional dan berkomitmen tinggi.
3. Meningkatkan tata kelola puskesmas yang baik melalui perbaikan manajemen yang
profesional akuntabel, efektif dan efisien.
4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana.
5. Meningkatkan pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan.
c. Motto UPTD Puskesmas Kotanopan adalah
“Kesehatan Anda adalah IMPIAN Kami”
d. Tata Nilai UPTD Puskesmas Kotanopan
Dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat UPTD Puskesmas
Kotanopan memiliki Tata Nilai,
I : Inovatif : Memiliki daya cipta serta memiliki kemampuan
untuk menciptakan hal baru (gagasan dan metode).
M : Memuaskan : Memuaskan dalam memberikan pelayanan dengan
bersikap jujur, adil, terbuka serta siap menerima
kritik dan saran guna meningkatkan mutu layanan
kepuasan pelanggan.

P : Profesional : Melaksanakan pekerjaan sesuai standart dan


wewenangnya dan meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan secara dinamis.
I : Inisiatif : Senantiasa melakukan tindakan pencegahan,
pengendalian, dan perbaikan secara terus menerus
tanpa menunggu perintah.
A : Aman : Aman bagi pasien dan petugas dengan
memberikan pelayanan dan tindakan sesuai dengan

2
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UPTD PUSKESMAS PAKANTAN
TAHUN ANGGARAN 2022

Standar Operasioanal Prosedur (SOP).


N : Naratif : Mencatat semua kegiatan yang dilakukan
(terekomendasikan).

2. Kegiatan Utama UPTD Puskesmas Kotanopan


Sebagai suatu unit pelayanan kesehatan di Dinas Kesehatan Kabupaten
Mandailing Natal serta sesuai dengan tupoksi dari Puskesmas, di mana UPTD Puskesmas
mengemban tugas sebagai pelayanan umum kepada masyarakat yang tercermin dalam
kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) yang bersirat preventif dan pelayanan
khusus berupa kegiatan Upaya Kesehatan Perorangan yang bersifat kuratif. Kegiatan
yang dilaksanakan yaitu:
a. Pelayanan Promosi Kesehatan
b. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
c. Pelayanan Kesehatan Keluarga
d. Pelayanan Gizi, dan
e. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
Sedangkan penyelenggaraan pelayanan Upaya kesehatan masyarakat
pengembangan dimaksudkan sebagai upaya kesehatan masyarakat yang kegiatannya
memerlukan upaya yang sifatnya inovatif dan/atau bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi
pelayanan, disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja
dan potensi sumber daya yang tersedia di UPTD Puskesmas Kotanopan. Sedangkan untuk
Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama di UPTD Puskesmas Kotanopan
dilaksanakan dalam bentuk:
a. Rawat jalan, baik kunjungan sehat maupun kunjungan sakit
b. Pelayanan gawat darurat;
c. Pelayanan Persalinan normal
d. Perawatan di rumah (home care)
e. Rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan.

3. Alamat dan Letak UPTD Puskesmas Kotanopan


UPTD Puskesmas Kotanopan terletak di Jl.Lingkar Barat Desa Padang Bulan
Kecamatan Kotanopan , Kabupaten Mandailing Natal, Kode pos 22994, telepon
082164495202, Provinsi Sumatera Utara.
a. Jarak UPTD Puskesmas Kotanopan dengan :
 Desa terjauh yaitu Batahan, ± 28 Km

3
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UPTD PUSKESMAS PAKANTAN
TAHUN ANGGARAN 2022

 Ibu Kota Kecamatan, ± 2 Km


 RSUD Panyabungan, ± 40 Km
 RSUD Permata Madina ± 40 Km
 Puskesmas Maga, ± 20 Km
 Kelurahan Tamiang ,± 5 Km
b. Wilayah kerja UPTD Puskesmas Kotanopan, berbatasan dengan :
Sebelah Utara : Kecamatan Tambangan dan Kecamatan
Panyabungan Timur
Sebelah Selatan : Kecamatan Ulu Pungkut
Sebelah Barat : Kecamatan Tambangan dan Kecamatan
Batang Natal
Sebelah Timur : Kecamatan Ulu Pungkut dan Kecamatan
Muarasipongi
c. Wilayah kerja UPTD Puskesmas Kotanopan ada :
1) 34 Desa
2) 2 Kelurahan
3) Sarana Penunjang di wilayah kerja
a) Sarana Pendidikan
- Taman kanak-kanak (TK) / PAUD : 20
- Sekolah Dasar (SD/ MI) : 36
- Sekolah Menengah Pertama (SMP/ MTs) : 13
- Sekolah Menengah Atas (SMA) : 6
- Perguruan Tinggi : 0
- SLB (SD/SMP/SMA) : 0
- Pondok Pesantren : 1
- D III Kebidanan : 0
b) Tempat-tempat umum
- Pasar : 2
- Supermarket Mini : 3
- Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) : 379
- Hotel : 2
- Stasiun : 1

4
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UPTD PUSKESMAS PAKANTAN
TAHUN ANGGARAN 2022

c) Sarana kesehatan
- Dokter Praktek Swasta : 7
- Bidan Praktek Swasta : 2
- Klinik Swasta : 0
- Rumah Sakit : 0
d) Sarana Ibadah
- Gereja : 1
- Masjid : 39
e) Perkantoran : 11

4. Karakteristik Wilayah

Wilayah kerja UPTD Puskesmas Kotanopan merupakan daerah perkotaan yang


mayoritas masyarakatnya sebagai pegawai dan karyawan perusahaan. Transportasi antar
kelurahan dapat dilalui oleh semua kendaraan baik roda 2 ataupun roda 4. Luas Wilayah
kurang lebih 32514,72 km2 yang terbagi ke dalam dua (2) kelurahan serta Tiga Puluh Empat
(34) Desa, seperti terlihat pada tabel dan gambar berikut :
Tabel 3
Desa/Kelurahan Beserta Luas Wilayah UPTD Puskesmas Kotanopan
Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal

No Desa/ Kelurahan Luas wilayah (Km²)


1 Tobang 737,38
2 Botung 459,87
3 Muara Botung 98,93
4 Usor Tolang 5826,69
5 Kel. Tamiang 653,13
6 Huta Pungkut Julu 1308,77
7 Huta Pungkut Tonga 69,98
8 Muara Pungkut 265,93
9 Manambin 282,81
10 Kel. Pasar Kotanopan 207,23
11 Huta Padang Sm 2001,93
12 Hutarimbaru Sm 238,8
13 Muara Potan 308,07

5
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UPTD PUSKESMAS PAKANTAN
TAHUN ANGGARAN 2022

14 Saba Dolok 134,51


15 Simpang Tolang Jae 498,95
16 Huta Puli 1855,21
17 Huta Dangka 1463,58
18 Huta Pungkut Jae 670,43
19 Muara Siambak 159,23
20 Padang Bulan 441,52
21 Gunung Tua Ms 2534,29
22 Hutabaringin Tb 1636,79
23 Gading Bain 573,48
24 Tombang Bustak 931,85
25 Singengu Jae 1544,09
26 Singengu Julu 1092,95
27 Sayur Maincat 202,84
28 Simpang Tolang Julu 121,97
29 Sibio-Bio 467,46
30 Sopo Sorik 280,84
31 Simandolam 391,49
32 Pagar Gunung 93,76
33 Batahan 148,94
34 Patialo 129,64
35 Gunung Tua Sm 960,9
36 Ujung Marisi 3720,48
Jumlah 32514,72

5. Data Kependudukan
Jumlah penduduk Wilayah K e r j a U P T D Puskemas Kotanopan Tahun 2022 adalah 26.786
jiwa yang terdiri dari :
- Laki-laki : 13.282 Jiwa
- Perempuan : 13.504 Jiwa
Secara umum profil penduduk, dari Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Kotanopan adalah
sebagai berikut :
- Jumlah KK : 7.373 KK
- Jumlah Rumah : 7.152 Rumah

6
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UPTD PUSKESMAS PAKANTAN
TAHUN ANGGARAN 2022

- Jumlah Ibu Hamil : 196 Orang


- Jumlah Bayi : 446 Bayi
- Jumlah anak balita (1-4 Tahun) : 1.472 Balita
- Angka Kematian Ibu : 0 Ibu
- Angka Kematian Bayi : 1 Bayi
- Jumlah Balita Gizi Buruk : 10 Balita
- Jumlah PUS : 3.912
- Jumlah KB Aktif : 1.477
- Jumlah Peserta JKN : 14.608 (54,54 % dari Jumlah penduduk 26.786 jiwa)

Profil penduduk berdasarkan tingkat Pendidikan adalah sebagai berikut:


- Tidak/ belum tamat SD : 4.917 Orang
- SD/ MI : 5.434 Orang
- SLTP/MTS : 4.395 Orang
- SLTA/MA : 6.922 Orang
- Akademi/PT : 2.057 Orang
- Pasca Sarjana : 25 Orang

1.1.1 STRUKTUR ORGANISASI


Jumlah pegawai pada UPTD Puskesmas Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal baik
Pegawai Negeri Sipil maupun Pegawai Non PNS Sampai dengan tanggal 31 Desember 2022
adalah sebanyak 105 (Seratus Lima) orang terdiri dari Pegawai PNS 59 Orang dan Pegawai Non
PNS 46 Orang. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Mandailing Natal Nomor 3 Tahun 2011
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Mandailing
Natal, Susunan Organisasi UPTD Puskesmas Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal adalah
sebagai berikut :
Tabel 1.1
Perkembangan Jumah Pegawai Berdasarkan Jabatan UPTD Puskesmas Kotanopan
Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal
Tahun 2021 dan 2022

7
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UPTD PUSKESMAS PAKANTAN
TAHUN ANGGARAN 2022

2021 2022
No Indikator
PNS Non PNS Non
1 Dokter Umum 4 0 4 0
2 Promkes 3 2 3 2
3 Kesling 2 0 2 0
4 Gizi 3 1 3 0
5 Rekam Medik 0 0 0 0
6 Keuangan 0 0 0 0
7 Administrasi 0 2 0 2
8 Perawat 9 11 7 11
9 Bidan 37 34 38 28
10 Dokter Gigi 1 0 1 0
11 Perawat Gigi 0 0 0 0
12 Apoteker 0 0 0 0
13 Asisten Apoteker 1 2 1 1
14 Analis Kesehatan 0 0 0 1
15 Pengemudi Ambulan 0 1 0 1
16 Pengelola Barang Milik
0 0 0
Negara 0
17 Pengadministrasi Keuangan 0 0 0 0
18 Pranata Teknologi Informasi 0 0
0 0
Komputer
Jumlah 60 53 59 46

8
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UPTD PUSKESMAS PAKANTAN
TAHUN ANGGARAN 2022

Tabel 1.2
Jumlah Pegawai Negeri Sipil Berdasarkan Klasifikasi Pendidikan
No Indikator 2021-1 2022
PNS Non PNS Non
1 S2/Spesialis 0 0 1 0
2 S1/D4 10 3 10 2
3 Diploma 3 50 48 49 43
4 SMA/sederajat 0 2 0 1
5 SMP/sederajat 0 0 0 0
6 SD 0 0 0 0
Jumlah 60 53 59 46

9
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UPTD PUSKESMAS PAKANTAN
TAHUN ANGGARAN 2022

Bagan 1
Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Kotanopan Kecamatan Kotanopan
Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2022

1
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UPTD PUSKESMAS PAKANTAN
TAHUN ANGGARAN 2022

2
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UPTD PUSKESMAS PAKANTAN
TAHUN ANGGARAN 2022

1.2 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan

Laporan Keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi
keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama satu
periode pelaporan. Laporan Keuangan terutama digunakan untuk membandingkan realisasi
pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan dengan anggaran yang telah ditetapkan,
menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efektivitas dan efisiensi suatu entitas pelaporan
dan membantu menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundang-undangan. Hal ini
dimaksudkan untuk kepentingan:
1. Akuntabilitas
Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan kebijakan yang
dipercayakan kepada entitas pelaporan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara
periodik.
2. Manajemen
Membantu para pengguna untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan suatu entitas pelaporan
dalam periode pelaporan sehingga memudahkan fungsi perencanaan, pengelolaan dan
pengendalian atas seluruh aset, kewajiban, dan ekuitas dana Pemerintah untuk kepentingan
masyarakat.
3. Transparansi
Memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada masyarakat berdasarkan
pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak untuk mengetahui secara terbuka dan
menyeluruh atas pertanggungjawaban Pemerintah dalam pengelolaan sumber daya yang
dipercayakan kepadanya dan ketaatannya pada peraturan perundang-undangan.
4. Keseimbangan antar generasi
Membantu para pengguna dalam mengetahui kecukupan penerimaan Pemerintah pada periode
pelaporan untuk membiayai seluruh pengeluaran yang dialokasikan dan apakah generasi yang
akan datang diasumsikan akan ikut menanggung beban pengeluaran tersebut.
Tujuan umum pelaporan keuangan Pemerintah adalah untuk menyajikan informasi yang
bermanfaat bagi para pengguna dalam menilai akuntabilitas dan membuat keputusan, baik itu
keputusan ekonomi, sosial maupun politik. Yakni dengan menyediakan informasi yang antara lain.
1. Menyediakan informasi mengenai kecukupan penerimaan periode berjalan untuk membiayai
seluruh pengeluaran;
2. Menyediakan informasi mengenai kesesuaian cara memperoleh sumber daya ekonomi dan
alokasinya dengan anggaran yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan;

1
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UPTD PUSKESMAS PAKANTAN
TAHUN ANGGARAN 2022

3. Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam
kegiatan entitas pelaporan serta hasil-hasil yang telah dicapai;
4. Menyediakan informasi mengenai bagaimana entitas pelaporan mendanai seluruh kegiatannya
dan mencukupi kebutuhan kasnya;
5. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi entitas pelaporan berkaitan
dengan sumber-sumber penerimaannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk
yang berasal dari pungutan pajak dan pinjaman; dan
6. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan entitas pelaporan, apakah
mengenai kenaikan atau penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode
pelaporan. Untuk memenuhi tujuan-tujuan tersebut, Laporan Keuangan menyediakan informasi
mengenai Pendapatan, Belanja, Transfer, Dana Cadangan, Pembiayaan, Aset, Kewajiban,
Ekuitas Dana, dan Arus Kas suatu entitas pelaporan.
Tujuan utama penyusunan laporan keuangan Pemerintah ini adalah sebagai bentuk
pertanggungjawaban Pemerintah Daerah kepada masyarakat dalam fungsi-fungsi pelaksanaan
Pemerintahan dan Pembangunan dalam bentuk program dan kegiatan berikut penggunaannya yang
telah menjadi kesepakatan bersama antara Pemerintah Daerah dengan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD) yang dituangkan dalam Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD). Hal ini sebagaimana tertuang dalam pasal 184 Undang-undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, antara lain :
1. Kepala Daerah menyampaikan Rancangan Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah berupa Laporan Keuangan yang telah diperiksa oleh Badan Pemeriksa Keuangan paling
lambat 6 bulan setelah Tahun Anggaran berakhir; dan
2. Laporan Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya meliputi Laporan
Realisasi APBD, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan, yang
dilampiri dengan laporan keuangan Badan Usaha Milik Daerah. Selanjutnya dalam hal ini,
entitas pelaporan adalah Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal periode pelaporan
pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2022.
1.3 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan
Landasan hukum penyusunan Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Kotanopan Kabupaten
Mandailing Natal sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1998 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II
Toba Samosir dan Kabupaten Daerah Tingkat II Mandailing Natal (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1998 Nomor 188, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3794);

2
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UPTD PUSKESMAS PAKANTAN
TAHUN ANGGARAN 2022

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara


Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4286);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4355);
4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung
Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4400);
5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4421);
6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437); sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);
7. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah
Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan
Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2000 Nomor 54);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4502);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4503) sebagaimana yang telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor
71 Tahun 2010;
11. Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4574);

3
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UPTD PUSKESMAS PAKANTAN
TAHUN ANGGARAN 2022

12. Peraturan Pemerintah Nomor 55 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4575);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 57 tentang Hibah Kepada Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4577);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4578);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi
Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 2022 tentang Pedoman
Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah;
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintah Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2013 Nomor 1425);
18. Peraturan Daerah Kabupaten Mandailing Natal Nomor 34 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Mandailing Natal Nomor 34 Seri
D Tahun 2007);
19. Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2022 Tentang Penetapan APBD Kabupaten Mandailing
Natal Tahun Anggaran 2022;
20. Peraturan Kepala Daerah Nomor 67 Tahun 2022 Tentang Penjabaran Perubahan APBD
Kabupaten Mandailing Natal Tahun Anggaran 2022; dan
21. Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2022 Tentang Perubahan APBD Tahun Anggaran 2022;

1.4 Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan


Catatan atas Laporan Keuangan ini terdiri dari 6 bab, dengan uraian bab sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Pada bab ini diuraikan hal-hal yang berhubungan dengan:
1.1 Gambaran Umum Satuan Perangkat Kerja Daerah.

1.2 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan.

4
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UPTD PUSKESMAS PAKANTAN
TAHUN ANGGARAN 2022

1.3 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan.

1.4 Sistematika Penulisan Catatan atas Laporan Keuangan.

Bab II Indikator Pencapaian Target Kinerja


Pada bab ini diuraikan hal-hal yang berhubungan dengan:
2. Indikator Pencapaian Target Kinerja SKPD.
1

Bab III Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan


Pada bab ini diuraikan hal-hal yang berhubungan dengan:
3.1 Ikhtisar Realisasi Pencapaian Sasaran Kinerja Keuangan.

3.2 Hambatan dan Kendala yang Ada dalam Pencapaian Target yang Telah
Ditetapkan.

Bab IV Kebijakan Akuntansi


Pada bab ini diuraikan hal-hal yang berhubungan dengan:
4.1 Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan Keuangan Daerah.

4.2 Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan.

4.3 Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan.

4.4 Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan dengan Ketentuan yang Ada dalam
Standar Akuntansi Pemerintahan.

Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan


Pada bab ini diuraikan hal-hal yang berhubungan dengan:
5.1 Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran

5.2 Penjelasan atas Pos-Pos Neraca

5.3 Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Operasional

5.4 Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Perubahan Ekuitas

Bab VI Penutup

5
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UPTD PUSKESMAS KOTANOPAN
TAHUN ANGGARAN 2022

BAB II
INDIKATOR
PENCAPAIAN TARGET KINERJA SKPD

2.1 Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD


Strategi sebagai langkah-langkah yang berisi program-program kegiatan yang untuk
mewujudkan visi dan misi. Untuk mewujudkan visi dan misi serta pelaksanaan pembangunan,
daerah dapat lebih efektif dan efisien, maka dijabarkan dalam program-program pembangunan
dimana pada masing-masing program/ kegiatan ditentkan keluaran/ indikator sasaran yang
hendak dicapai. Salah satu pendekatan yang ditempuh dalam penyusunan DPA dan DPPA
UPTD Puskesmas Kotanopan adalah pendekatan kinerja. Melalui pendekatan ini, setiap
alokasi biaya yang direncanakan/ dianggarkan dalam DPA dikaitkan dengan tingkat pelayanan
atau hasil yang diharapkan dapat dicapai. Dengan demikian DPA UPTD Puskesmas
Kotanopan disusun berdasarkan sasaran tertentu yang hendak dicapai dalam satu tahun
anggaran.
Dalam rencana kerja tahun 2022, UPTD Puskesmas Kotanopan menetapkan 2 (dua)
Program yang didukung oleh 6 (enam) kegiatan, yaitu :
1. Administrasi Keuangan Perangkat Daerah;
2. Administrasi Umum Perangkat Daerah;
3. Penyediaan Jasa Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah;
4. Pemeliharaan Barang Milik Daerah Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah;
5. Penyediaan Fasilitas Pelayanan Kesehatan untuk UKM dan UKP Kewenangan Daerah
Kabupaten Kota;
6. Penyediaan Layanan Kesehatan untuk UKM dan UKP Rujukan Tingkat Daerah
Kabupaten/Kota;

Ke 2 (dua) program tersebut pada umumnya telah mencapai realisasi kinerja yang cukup baik,
dengan persentase keuangan rata-rata sebesar 92,89%.

6
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UPTD PUSKESMAS KOTANOPAN
TAHUN ANGGARAN 2022

BAB III
IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN

Secara singkat pencapaian kinerja keuangan akan diuraikan sebagai berikut:


2.2 Ikhtisar Realisasi Pencapaian Sasaran Kinerja Keuangan
2.2.1 Anggaran dan Realisasi Pendapatan
Anggaran dan Realisasi Pendapatan UPTD Puskesmas Kotanopan TA 2022 diuraikan pada
tabel berikut ini:

Tabel 3.1 Anggaran dan Realisasi Pendapatan Tahun Anggaran 2022


No URAIAN ANGGARAN 2022 (Rp) REALISASI 2022 (Rp) %

I Pendapatan
1 PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) 0,00 1.093.210.200,00 100,00
Pendapatan Retribusi Daerah 0,00 1.093.210.200,00 100,00
Jumlah 0,00 1.093.210.200,00 100,00

Target Pendapatan Retribusi untuk UPTD Puskesmas Kotanopan dalam Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2022 setelah Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah (P APBD) Tahun 2022 ditetapkan sebesar Rp0,00 dengan realisasi sebesar
Rp1.093.210.200,00 atau mencapai 100,00% dari anggaran.
Jika digunakan indikator persentase capaian target pendapatan sebagai skala pengukuran kinerja
keuangan dari yang sangat buruk sampai dengan sangat baik (0% - 100%), secara obyektif dapat
dikatagorikan kinerja keuangan UPTD Puskesmas Kotanopan pada tahun anggaran 2022 dari sisi
capaian target pendapatan yang mencapai sebesar 100,00%, termasuk dalam kategori sangat baik.

2.2.2 Pengelolaan Belanja


Rincian Belanja UPTD Puskesmas Kotanopan Tahun Anggaran 2022 adalah sebagai berikut.
Tabel 3.2 Anggaran dan Realisasi Belanja Daerah Tahun Anggaran 2022
ANGGARAN 2022 REALISASI 2022
NO JENIS BELANJA %
(Rp) (Rp)
I BELANJA
1 BELANJA OPERASI
0,00 1.052.939.400,00 100,00
Belanja Pegawai
0,00 0,00 0,00
Belanja Barang dan Jasa
0,00 1.052.939.400,00 100,00
2 BELANJA MODAL
0,00 40.270.800,00 100,00
Belanja Modal Peralatan dan Mesin
0,00 40.270.800,00 100,00
JUMLAH
0,00 1.093.210.200,00 100,00

Jika digunakan indikator persentase capaian penyerapan belanja sebagai skala pengukuran kinerja
keuangan dari yang sangat buruk sampai dengan sangat baik (0% - 100%), secara obyektif dapat

7
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UPTD PUSKESMAS KOTANOPAN
TAHUN ANGGARAN 2022

dikategorikan kinerja keuangan daerah pada tahun anggaran 2022 dari sisi capaian penyerapan
Belanja yang mencapai sebesar 100,00%, termasuk kategori sangat baik.

2.3 Hambatan dan Kendala yang Ada dalam Pencapaian Target yang Telah Ditetapkan

Hambatan yang masih dihadapi UPTD Puskesmas Kotanopan dalam pencapaiannya target
pendapatannya antara lain adalah:
a. Masih adanya sebagian wajib pajak dan retribusi yang kurang sadar dalam memenuhi
kewajibannya;
b. Terbatasnya sarana dan prasarana yang ada sehingga potensi pendapatan belum tergali secara
efektif;
c. Terbatasnya kualitas SDM dalam mengelola pendapatan secara optimal; dan

Kendala yang masih dihadapi UPTD Puskesmas Kotanopan dalam pencapaian target belanjanya
antara lain:
a. Reformasi peraturan perundang-undangan di bidang keuangan yang berjalan dengan cepat;
dan
b. Kepekaan, kemampuan dan kecerdasan sumber daya manusia yang memadai baik saat
perencanaan, pelaksanaan, maupun pertanggungjawaban, perangkat keras untuk mendukung
pengelolaan keuangan yang tersedia masih terbatas dan perangkat hukum yang lebih bersifat
teknis masih dalam proses penyusunan, disebabkan peraturan perundangan yang sering
mengalami perubahan.

8
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UPTD PUSKESMAS KOTANOPAN
TAHUN ANGGARAN 2022

BAB IV
KEBIJAKAN AKUNTANSI
Kebijakan Akuntansi adalah prinsip-prinsip, dasar-dasar, konvensi-konvensi, aturan-aturan dan
praktek-praktek spesifik yang dipilih oleh entitas pelaporan dalam penyusunan dan penyajian
laporan keuangan.
Kebijakan Akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan Pemerintah Kabupaten
Mandailing Natal per 31 Desember 2022 secara formal diatur dalam Peraturan Bupati Mandailing
Natal Nomor 9 tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah Kabupaten
Mandailing Natal yaitu sebagai berikut.
4.1 Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan Keuangan Daerah
Entitas Pelaporan adalah unit Pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih entitas akuntansi yang
menurut ketentuan perundang-undangan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa
Laporan Keuangan. Entitas Pelaporan pada Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal yaitu Dinas
Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Mandailing Natal selalu Satuan Kerja
Pengelola Keuangan Daerah (SKPKD).
Penyusunan laporan leuangan Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal mengacu pada format yang
disajikan dalam:
a. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan;
b. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan
Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah;
c. Peraturan Daerah Kabupaten Mandailing Natal Nomor 16 Tahun 2016 tentang Pengelolaan
Barang Milik Daerah;
d. Peraturan Bupati Mandailing Natal Nomor 3 Tahun 2014 tentang Kodefikasi Lokasi dan Barang
Milik Daerah;
e. Peraturan Bupati Mandailing Natal Nomor 8 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntansi Pemerintah
Daerah Kabupaten Mandailing Natal;
f. Peraturan Bupati Mandailing Natal Nomor 9Tahun 2014 Tentang Kebijakan Akuntansi Berbasis
Akrual Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal;
g. Peraturan Bupati Mandailing Natal Nomor 17 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan
Verifikasi dan Klasifikasi Barang Milik Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten
Mandailing Natal.
Periode pelaporan tahun 2022 adalah satu tahun anggaran yang dimulai 1 Januari 2022 dan
berakhir 31 Desember 2022. Mata uang yang digunakan adalah rupiah dan entitas akuntansi adalah
unit pemerintahan pengguna anggaran/pengguna barang dan oleh karenanya wajib

9
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UPTD PUSKESMAS KOTANOPAN
TAHUN ANGGARAN 2022

menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan untuk digabungkan pada entitas
pelaporan.
4.2 Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan
Basis Akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah Kabupaten Mandailing Natal
Tahun Anggran 2016 yaitu :
1. Basis kas untuk Laporan LRA, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih dan Laporan Arus
Kas;
2. Basis akrual untuk Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas dan Neraca.
Basis Kas adalah basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada
saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan, sedangkan Basis Akrual adalah basis akuntansi
yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu
terjadi tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dibayarkan.
Basis Kas untuk Laporan Realisasi Anggaran berarti bahwa pendapatan dan penerimaan
pembiayaan diakui pada saat kas diterima oleh kas daerah, serta belanja dan pengeluaran
pembiayaan diakui pada saat kas dikeluarkan dari kas daerah.
Basis akrual untuk Neraca berarti bahwa aset, kewajiban dan ekuitas dana diakui dan dicatat pada
saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan berpengaruh pada
keuangan pemerintah daerah, bukan pada saat kas diterima atau dibayar oleh kas daerah.
4.3 Basis Pengukuran Yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan
Berisi informasi tentang penerapan kebijakan basis pengukuran atas penyusunan rekening laporan
keuangan. Basis pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan adalah nilai mata uang rupiah
dan Valuta Asing dikonversi berdasarkan nilai kurs tengah yang menggunakan kurs tengah BI pada
tanggal Neraca.
Dalam penyajian penetapan nilai setiap aset, kewajiban, dan ekuitas. Informasi pengukuran yang
dimaksud adalah menggambarkan nilai perolehan historis (yaitu aset dicatat sebesar pengeluaran
kas dan setara kas) atau sebesar nilai wajar dari imbalan untuk memperoleh aset tersebut.
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal dan ekuitas dicatat sebesar selisih antara aset dengan
kewajiban. Hal ini karena pengguna laporan keuangan perlu mengetahui basis-basis pengukuran
yang digunakan sebagai landasan dalam penyajian laporan keuangan.
Apabila lebih dari satu basis pengukuran digunakan dalam penyusunan laporan keuangan, maka
informasi yang disajikan harus cukup memadai untuk dapat mengindikasikan aset dan kewajiban
yang menggunakan basis pengukuran tersebut.
4.4 Penerapan Kebijakan Akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada di SAP
Berdasarkan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 dan perubahannya Permendagri Nomor 21 Tahun
2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan Permendagri Nomor 52 Tahun 2015

10
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UPTD PUSKESMAS KOTANOPAN
TAHUN ANGGARAN 2022

tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah TA 2016. Terhadap aset
tetap sudah dilakukan penyusutan mengingat Peraturan Bupati Nomor 9 Tahun 2014 tentang
Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah Kabupaten Mandailing Natal dan Peraturan Bupati
Mandailing Natal Nomor 17 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Verifikasi dan Klasifikasi
Barang Milik Daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal.
4.4.1 Kebijakan Akuntansi Pendapatan-LRA dan Pendapatan-LO
Pendapatan LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Daerah yang menambah Saldo
Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan yang menjadi hak Pemerintah
Kabupaten Mandailing Natal, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah, sedangkan
Pendapatan-LO adalah hak Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal yang diakui sebagai
penambah ekuitas dalam periode pelaporan yang bersangkutan meskipun belum diterima aliran
kasnya.
Pendapatan LRA diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Umum Daerah. Pengembalian yang
sifatnya normal dan berulang (recurring) atas penerimaan pendapatan LRA pada periode
penerimaan maupun pada periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang pendapatan LRA.
Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak berulang (non-recurring) atas penerimaan
pendapatan LRA yang terjadi pada periode penerimaan pendapatan LRA dibukukan sebagai
pengurang pendapatan LRA pada periode yang sama. Koreksi dan pengembalian yang sifatnya
tidak berulang (non-recurring) atas penerimaan pendapatan LRA yang terjadi pada periode
sebelumnya dibukukan sebagai pengurang ekuitas pada akun SiLPA pada periode ditemukannya
koreksi dan pengembalian tersebut.
Pengakuan Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat/Provinsi dicatat sebesar nilai nominal yang telah
diterima berdasarkan ketentuan transfer yang berlaku. Pada realisasinya Dana Transfer Pemerintah
Pusat telah diterima Pemerintah Daerah melalui rekening Kas Umum Daerah berdasarkan transfer
dari Pemerintah Pusat/ Provinsi. Hal ini dikarenakan meskipun sudah ada penetapan alokasi dari
Kementerian Keuangan/Pemerintah Pusat dan atau Gubernur namun penerimaannya secara
bertahap dan penerimaan tahap berikutnya harus memenuhi kriteria dan persyaratan tertentu jika
tidak terpenuhi maka dana tidak di transfer dari pusat ke daerah dan tidak ada surat pernyataan dari
Pusat/ Gubernur ke daerah jumlah hak perolehan daerah.
Dana transfer dalam penyampaiannya pada daerah sering terjadi kurang bayar atau lebih bayar
untuk hal tersebut diberlakukan sebagai hak dan kewajiban yang harus diakui pada saat adanya
surat/SK Menteri yang mengatur hal tersebut. Terhadap dana transfer yang telah diterima BUD,
namun belum dilaksanakan untuk membiayai pembangunan dan kegiatan yang telah ditentukan.

11
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UPTD PUSKESMAS KOTANOPAN
TAHUN ANGGARAN 2022

Pendapatan-LO adalah hak Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal yang diakui sebagai
penambah ekuitas dalam periode pelaporan yang bersangkutan meskipun belum diterima aliran
kasnya.
Pendapatan-LO diakui pada saat:
a. Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal memiliki hak atas pendapatan;
b. Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal menerima kas yang berasal dari pendapatan.
Pendapatan-LO yang diperoleh berdasarkan peraturan perundang-undangan diakui pada saat
timbulnya hak untuk menagih, misalnya:
a. Timbulnya hak untuk menagih Pendapatan Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, dan
Retribusi Parkir;
b. Timbulnya hak untuk menagih Pendapatan Pajak Reklame, Retribusi, IMB, dan HO langsung
ditetapkan didepan.
Pendapatan-LO diakui pada saat timbulnya hak untuk menagih jika kemungkinan besar kas akan
diterima oleh pemerintah, dapat diukur secara andal, dan kemungkinan besar potensi ekonomi akan
mengalir masuk ke rekening kas umum daerah.
Dalam kriteria pengakuan pendapatan, konsep keterukuran dan ketersediaan digunakan dalam
pengertian derajat kepastian bahwa manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan pos
pendapatan tersebut akan mengalir ke pemerintah Kabupaten Mandailing Natal dalam periode
tahun anggaran yang bersangkutan atau segera dapat digunakan untuk membayar kewajiban pada
periode anggaran yang bersangkutan. Konsep ini diperlukan dalam menghadapi ketidakpastian
lingkungan operasional pemerintah Kabupaten Mandailing Natal. Pengkajian atas keterukuran dan
ketersediaan yang melekat dalam arus manfaat ekonomi masa depan dilakukan atas dasar bukti
yang dapat diperoleh pada saat penyusunan laporan keuangan pemerintah Kabupaten Mandailing
Natal. Dalam hal badan layanan umum daerah, pendapatan diakui dengan mengacu pada peraturan
perundangan yang mengatur mengenai Badan Layanan Umum Daerah.
Pendapatan LRA dan Pendapatan LO diukur dan dicatat berdasarkan Perlakuan Transaksi Netto
Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal dimana prinsip Transaksi Netto adalah melanggar
ketentuan asas Bruto yang dikenal selama ini. Namun perlu disadari, bahwa tidak semua transaksi
bisa dilakukan secara bruto. Oleh karenanya, untuk mengatasi masalah ini, harus diberlakukan
secara bruto atas catatan transaksi meskipun tidak dilakukan pada transaksi riilnya. Hal ini akan
tampak sebagai salah satu penyebab selisih antara angka LRA (yang dicatat bruto) dengan angka
Laporan Arus Kas (yang dicatat menurut transaksi riil).
Pengukuran Pendapatan Dana Transfer dapat dibagi menjadi 2 (dua) yaitu:
a. Pendapatan LRA

12
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UPTD PUSKESMAS KOTANOPAN
TAHUN ANGGARAN 2022

Pengukuran Pendapatan Dana Transfer Pemerintah Pusat pada Pendapatan LRA diakui pada
saat realisasi penerimaan Dana Transfer Pemerintah Pusat telah diterima Pemerintah Daerah
melalui rekening Kas Umum Daerah berdasarkan transfer dari Pemerintah Pusat.
Pengukuran Pendapatan Dana Transfer Pemerintah Provinsi pada Pendapatan LRA diakui pada
saat realisasi penerimaan Dana Transfer Pemerintah Provinsi telah diterima Pemerintah Daerah
melalui rekening Kas Umum Daerah berdasarkan transfer dari Pemerintah Provinsi.
b. Pendapatan LO
Pengukuran Pendapatan Dana Transfer Pemerintah Pusat pada pendapatan LO diakui pada saat
realisasi penerimaan Dana Transfer Pemerintah Pusat telah diterima Pemerintah Daerah
melalui rekening Kas Umum Daerah berdasarkan transfer dari Pemerintah Pusat.
Pengukuran Pendapatan Dana Transfer Pemerintah Provinsi Pada Pendapatan LO diakui pada
saat realisasi penerimaan Dana Transfer Pemerintah Provinsi telah diterima Pemerintah Daerah
melalui rekening Kas Umum Daerah berdasarkan transfer dari Pemerintah Provinsi.
Transaksi keuangan yang tidak dapat bruto, antara lain adalah:
a. Jasa giro dan biaya administrasi bank (atas rekening operasional Pemerintah Kabupaten
Mandailing Natal) yang langsung diberikan dan dipotong pihak bank sesuai dengan
ketentuan bank pada saat nasabah membuka rekening;
b. Upah pungut yang dipotong oleh penyetor (akibat kerja sama) misalnya Upah Pungut PPJU
yang langsung dipotong oleh PLN. Realisasi penerimaan harus dicatat secara bruto
(termasuk upah pungut);
c. Komisi/ Potongan/ Rabat diakui sebagai pendapatan meskipun langsung mengurangi
pengeluaran yang dilakukan Pemda. Dengan demikian SP2D atas pengeluaran tersebut
berfungsi juga sebagai bukti penerimaan.
Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal pada jasa Giro dan administrasi bank serta upah
pungut PPJU telah dicatat secara bruto setelah diadakan MOU atas Pemerintah Kabupaten
Mandailing Natal dengan Bank Sumut cabang Panyabungan.
Untuk semua transaksi keuangan yang diterima/dikeluarkan secara netto, pencatatannya tetap
harus diperlakukan secara bruto. Pengungkapan informasi dalam Catatan Atas Laporan
Keuangan merupakan suatu keharusan.
Pendapatan Hibah dalam mata uang asing diukur dan dicatat pada tanggal transaksi
menggunakan kurs tengah Bank Indonesia. Pengukuran pendapatan menggunakan mata uang
rupiah berdasarkan nilai sekarang kas yang diterima dan atau akan diterima. Pendapatan yang
diukur dengan mata uang asing akan dikonversi ke mata uang rupiah berdasarkan nilai tukar
(kurs tengan Bank Indonesia) pada saat terjadinya pendapatan.

13
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UPTD PUSKESMAS KOTANOPAN
TAHUN ANGGARAN 2022

4.4.2 Kebijakan Akuntansi Belanja dan Beban


Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah yang mengurangi Saldo
anggaran lebih dalam periode tahun anggran bersangkutan yang tidak akan diperoleh
pembayarannya kembali oleh pemerintah daerah, sedangkan Beban adalah penurunan manfaat
ekonomis atau potensi jasa dalam periode pelaporan yang menurunkan ekuitas dana, yang dapat
berupa pengeluaran atau konsumsi aset atau timbulnya kewajiban.
Belanja diakui pada saat:
a. Timbulnya kewajiban; dan
b. Terjadinya pengeluaran kas.
Saat timbulnya kewajiban adalah saat terjadinya peralihan kewajiban dari pihak lain ke pemerintah
tanpa diikuti keluarnya kas dari kas umum daerah pemerintah kota Mandailing Natal. Contohnya
tagihan rekening telepon dan rekening listrik yang belum dibayar pemerintah. Yang dimaksud
dengan terjadinya pengeluaran kas adalah saat terjadinya pengeluaran uang dari bendahara
pengeluaran SKPD atau bendahara umum daerah pemerintah Kabupaten Mandailing Natal
untukpembayaran gaji pegawai, membiayai pelaksanaan suatu kegiatan contohnya saat pemerintah
membayar gaji pegawai dan pemeliharaan gedung kantor.
Belanja diukur dan dicatat berdasarkan nilai perolehan, pengukuran belanja non modal
menggunakan mata uang rupiah berdasarkan nilai sekarang kas yang dikeluarkan dan atau akan
dikeluarkan.
Pengukuran belanja modal menggunakan dasar yang digunakan dalam pengukuran aset tetap.
Belanja yang diukur dengan mata uang asing dikonversikan ke mata uang rupiah berdasarkan nilai
tukar (kurs tengah Bank Indonesia) pada saat pengakuan belanja.
Beban diakui pada saat:
a. Timbulnya kewajiban;
b. Terjadinya konsumsi aset;
c. Terjadinya penurunan manfaat ekonomis atau potensi jasa.
Saat timbulnya kewajiban adalah saat terjadinya peralihan hak dari pihak lain ke pemerintah tanpa
diikuti keluarnya kas dari kas umum daerah. Yang dimaksud dengan terjadinya konsumsi aset
adalah saat pengeluaran kas kepada pihak lain yang tidak didahului timbulnya kewajiban dan/atau
konsumsi aset nonkas dalam kegiatan operasional pemerintah. Terjadinya penurunan manfaat
ekonomis atau potensi jasa terjadi pada saat penurunan nilai aset sehubungan dengan penggunaan
aset bersangkutan/berlalunya waktu,contoh adalah penyusutan atau amortisasi.
Dalam hal badan layanan umum, beban diakui dengan mengacu pada peraturan perundangan yang
mengatur mengenai badan layanan umum. Beban diukur dan dicatat berdasarkan nilai perolehan
dan menggunakan mata uang rupiah berdasarkan nilai sekarang kas yang dikeluarkan dan atau akan

14
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UPTD PUSKESMAS KOTANOPAN
TAHUN ANGGARAN 2022

dikeluarkan. Beban yang diukur dengan mata uang asing dikonversikan ke mata uang rupiah
berdasarkan nilai tukar (kurs tengah Bank Indonesia) pada saat pengakuan beban.
4.4.3 Kebijakan Akuntansi Pembiayaan
Pembiayaan (financing) adalah seluruh transaksi keuangan pemerintah Kabupaten Mandailing
Natal, baik penerimaan maupun pengeluaran, yang perlu dibayar atau akan diterima kembali, yang
dalam penganggaran pemerintah Kabupaten Mandailing Natal terutama dimaksudkan untuk
menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran.
Penerimaan Pembiayaan adalah Semua penerimaan rekening Kas Umum Daerah yang berasal
dari: penerimaan pinjaman, penjualan obligasi Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal, hasil
privatisasi perusahaan daerah, penerimaan kembali pinjaman yang diberikan kepada entitas lain,
penjualan investasi permanen lainnya, dan pencairan dana cadangan.
Pengeluaran Pembiayaan adalah Semua pengeluaran-pengeluaran Rekening Kas Umum Daerah
antara lain: Pemberian pinjaman kepada entitas lain, penyertaan modal Pemerintah Kabupaten
Mandailing Natal, pembayaran kembali pokok pinjaman dalam periode TA tertentu, dan
pembentukan dana cadangan. Penerimaan pembiayaan diakui pada saat direalisasi atau dapat
direalisasi, sedangkan pengeluaran pembiayaan diakui pada saat timbulnya kewajiban. Akuntansi
penerimaan pembiayaan dilaksanakan berdasarkan asas bruto yaitu dengan membukukan
penerimaan bruto dan tidak mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan
pengeluaran). Akuntansi pengeluaran pembiayaan dilaksanakan dengan asas bruto. Akuntansi
pembiayaan netto adalah Selisih antara penerimaan pembiayaan setelah dikurang pengeluaran
pembiayaan dalam periode TA tertentu. Selisih lebih atau kurang antara penerimaan dan
pengeluaran pembiayaan selama 1 (satu) periode pelaporan dicatat dalam pos Pembiayaan Netto.
Sisa lebih atau kurang pembiayaan anggaran adalah selisih lebih atau kurang antara realisasi
penerimaan dan pengeluaran selama 1 (satu) periode pelaporan, selisih lebih atau kurang antara
realisasi penerimaan dan pengeluran selama 1 (satu) periode pelaporan dicatat dalam Pos Silpa atau
Sikpa.
4.4.4 Kebijakan Akuntansi Aset
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten
Mandailing Natal sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau
sosial di masa depan diharapkan dapat diperoleh oleh Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal,
serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk
penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan
sejarah dan budaya.
Kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di bank yang setiap saat dapat digunakan untuk
membiayai kegiatan pemerintahan.

15
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UPTD PUSKESMAS KOTANOPAN
TAHUN ANGGARAN 2022

Setara kas adalah investasi jangka pendek yang sangat likuid yang siap dijabarkan menjadi kas
serta bebas dari risiko perubahan nilai yang signifikan.
Persediaan adalah aset lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk
mendukung kegiatan operasional Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal, dan barang-barang
yang dimaksudkan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.
Aset lancar meliputi kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang, dan persediaan. Pos-pos
investasi jangka pendek antara lain deposito berjangka 3 (tiga) sampai 12 (dua belas) bulan dan
surat berharga yang mudah diperjualbelikan. Pos-pos piutang antara lain piutang pajak, retribusi,
denda, penjualan angsuran, tuntutan ganti rugi, dan piutang lainnya yang diharapkan diterima
dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan. Persediaan mencakup barang atau
perlengkapan yang dibeli dan disimpan untuk digunakan, misalnya barang pakai habis seperti alat
tulis kantor, barang tak habis pakai seperti komponen peralatan dan pipa, dan barang bekas pakai
seperti komponen bekas.
Aset non lancar diklasifikasikan menjadi investasi jangka panjang, aset tetap, dana cadangan,dan
aset lainnya untuk mempermudah pemahaman atas pos-pos aset nonlancar yang disajikan di
neraca.
Investasi jangka panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki selama lebih dari 12
(dua belas) bulan. Investasi jangka panjang terdiri dari investasi nonpermanen dan investasi
permanen.
Investasi nonpermanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara
tidak berkelanjutan.
Investasi permanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara
berkelanjutan.
Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 (dua belas) bulan
untuk digunakan dalam kegiatan Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal atau dimanfaatkan oleh
masyarakat umum.
Konstruksi Dalam Pengerjaan mencakup aset tetap yang sedang dalam proses pembangunan,
yang pada tanggal neraca belum selesai dibangun seluruhnya. Konstruksi dalam pengerjaan
mencakup tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan, dan aset
tetap lainnya yang proses perolehannya dan/atau pembangunannya membutuhkan suatu periode
waktu tertentu dan belum selesai.
Perolehan melalui kontrak konstruksi pada umumnya memerlukan suatu periode tertentu. Periode
waktu perolehan tersebut bisa kurang atau lebih satu periode.
Perolehan aset dapat dilakukan dengan membangun sendiri (swakelola) atau melalui pihak ketiga
dengan kontrak konstruksi.

16
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UPTD PUSKESMAS KOTANOPAN
TAHUN ANGGARAN 2022

Dana cadangan adalah dana yang disisihkan untuk menampung kebutuhan yang memerlukan dana
relatif cukup besar yang tidak dapat dibebankan dalam satu periode akuntansi atau satu periode
anggaran. Pemerintah Kota tidak membentuk dana cadangan.
Aset lainnya adalah aset yang tidak dapat dikelompokkan dalam aset lancar, investasi jangka
panjang, aset tetap dan dana cadangan. Termasuk dalam aset lainnya adalah aset tak berwujud dan
aset kerja sama (kemitraan).
Pemanfaatan Aset Tetap daerah dapat berupa kerja sama dengan pihak ketiga melalui pinjam pakai,
penyewaan, kerjasama pemanfaatan dan penggunausahaan tanpa mengubah status kepemilikan.
Aset tak berwujud adalah aset nonkeuangan yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai
wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan
untuk tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual. Aset diakui pada saat potensi manfaat
ekonomi masa depan diperoleh oleh pemerintah dan mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur
dengan andal. Aset diakui pada saat diterima atau kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya
berpindah.
Pengukuran aset adalah sebagai berikut :
1) Kas dicatat sebesar nilai nominal.
2) Investasi jangka pendek dicatat sebesar nilai perolehan.
3) Piutang dicatat sebesar nilai nominal.
4) Persediaan dicatat sebesar :
a) Biaya Perolehan apabila diperoleh dengan pembelian.
b) Biaya Standar apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri.
c) Nilai wajar apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan.
Investasi jangka panjang dicatat sebesar biaya perolehan termasuk biaya tambahan lainnya yang
terjadi untuk memperoleh kepemilikan yang sah atas investasi tersebut. Aset tetap dicatat sebesar
biaya perolehan. Apabila penilaian aset tetap dengan menggunakan biaya perolehan tidak
memungkinkan maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat perolehan.
Selain tanah dan konstruksi dalam pengerjaan, seluruh aset tetap dapat disusutkan sesuai dengan
sifat dan karakteristik aset tersebut.
Biaya perolehan aset tetap yang dibangun dengan cara swakelola meliputi biaya langsung untuk
tenaga kerja, bahan baku, dan biaya tidak langsung termasuk biaya perencanaan dan pengawasan,
perlengkapan, tenaga listrik, sewa peralatan, dan semua biaya lainnya yang terjadi berkenaan
dengan pembangunan aset tetap tersebut. Aset moneter dalam mata uang asing dijabarkan dan
dinyatakan dalam mata uang rupiah. Penjabaran mata uang asing menggunakan kurs tengah bank
sentral pada tanggal neraca.

17
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UPTD PUSKESMAS KOTANOPAN
TAHUN ANGGARAN 2022

4.4.5 Kebijakan Akuntansi Kewajiban dan Ekuitas


Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang penyelesaiannya
mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal. Suatu
kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika diharapkan dibayar dalam waktu
12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan. Semua kewajiban lainnya diklasifikasikan sebagai
kewajiban jangka panjang.
Kewajiban jangka pendek dapat dikategorikan dengan cara yang sama seperti aset lancar. Beberapa
kewajiban jangka pendek, seperti utang transfer pemerintah atau utang kepada pegawai merupakan
suatu bagian yang akan menyerap aset lancar dalam tahun pelaporan berikutnya.
Kewajiban jangka pendek lainnya adalah kewajiban yang jatuh tempo dalam waktu 12 (dua
belas) bulan setelah tanggal pelaporan. Misalnya bunga pinjaman, utang jangka pendek dari fihak
ketiga, utang perhitungan fihak ketiga (PFK), dan bagian lancar utang jangka panjang. Suatu entitas
pelaporan tetap mengklasifikasikan kewajiban jangka panjangnya, meskipun kewajiban tersebut
jatuh tempo dan untuk diselesaikan dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan
jika:
1. Jangka waktu aslinya adalah untuk periode lebih dari 12 (dua belas) bulan;
2. Entitas bermaksud mendanai kembali (refinance) kewajiban tersebut atas dasar jangka panjang;
dan
3. Maksud tersebut didukung dengan adanya suatu perjanjian pendanaan kembali (refinancing),
atau adanya penjadwalan kembali terhadap pembayaran, yang diselesaikan sebelum laporan
keuangan disetujui.
Jumlah setiap kewajiban yang dikeluarkan dari kewajiban jangka pendek sesuai dengan paragraf
ini, bersama-sama dengan informasi yang mendukung penyajian ini, diungkapkan dalam Catatan
atas Laporan Keuangan. Beberapa kewajiban yang jatuh tempo untuk dilunasi pada tahun
berikutnyamungkin diharapkan dapat didanai kembali (refinancing) atau digulirkan (roll over)
berdasarkan kebijakan entitas pelaporan dan diharapkan tidak akan segera menyerap dana entitas.
Kewajiban yang demikian dipertimbangkan untuk menjadi suatu bagian dari pembiayaan jangka
panjang dan diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang. Namun dalam situasi di mana
kebijakan pendanaan kembali tidak berada pada entitas (seperti dalam kasus tidak adanya
persetujuan pendanaan kembali), pendanaan kembali ini tidak dapat dipertimbangkan secara
otomatis dan kewajiban ini diklasifikasikan sebagai pos jangka pendek kecuali penyelesaian atas
perjanjian pendanaan kembali sebelum persetujuan laporan keuangan membuktikan bahwa

18
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UPTD PUSKESMAS KOTANOPAN
TAHUN ANGGARAN 2022

substansi kewajiban pada tanggal pelaporan adalah jangka panjang. Beberapa perjanjian pinjaman
menyertakan persyaratan tertentu (covenant) yang menyebabkan kewajiban jangka panjang
menjadi kewajiban jangka pendek (payable ondemand) jika persyaratan tertentu yang terkait
dengan posisi keuangan peminjam dilanggar. Dalam keadaan demikian, kewajiban dapat
diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang hanya jika:
1. Pemberi pinjaman telah menyetujui untuk tidak meminta pelunasan sebagai konsekuensi
adanya pelanggaran, dan
2. Tidak mungkin terjadi pelanggaran berikutnya dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah
tanggal pelaporan.
Kewajiban diakui jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya ekonomi akan
dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban yang ada sampai saat pelaporan, dan perubahan atas
kewajiban tersebut mempunyai nilai penyelesaian yang dapat diukur dengan andal. Kewajiban
diakui pada saat dana pinjaman diterima atau pada saat kewajiban timbul. Kewajiban dicatat
sebesar nilai nominal. Kewajiban dalam mata uang asing dijabarkan dan dinyatakan dalam mata
uang rupiah. Penjabaran mata uang asing menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal
neraca. Kewajiban diakui jika besar kemungkinan bahwa pengeluaran sumber daya ekonomi akan
dilakukan atau telah dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban yang ada sampai saat sekarang dan
perubahan atas kewajiban tersebut mempunyai nilai penyelesaian yang dapat diukur dengan andal.
Kewajiban diakui pada saat dana pinjaman diterima dan/atau pada saat kewajiban timbul.
Kewajiban dapat timbul dari:
1. Transaksi dengan pertukaran (exchange transactions);
2. Transaksitanpa pertukaran (non-exchange transactions), sesuai hukum yang berlaku dan
kebijakan yang diterapkan belum lunas dibayar sampai dengan saat tanggal pelaporan;
3. Kejadianyang berkaitan dengan pemerintah (government-related events); dan
4. Kejadianyang diakui pemerintah (government-acknowledged events).
Dalam transaksi dengan pertukaran, kewajiban diakui ketika pemerintah Kabupaten Mandailing
Natal menerima barang atau jasa sebagai ganti janji untuk memberikan uang atau sumber daya lain
di masa mendatang.
Dalam transaksi tanpa pertukaran, suatu kewajiban diakui atas jumlah terutang yang belum dibayar
pada tanggal pelaporan. Kewajiban diakui, dalam hubungannya dengan kejadian yang berkaitan
dengan pemerintah, dengan basis yang sama dengan kejadian yang timbul dari transaksi dengan
pertukaran.
Kewajiban diakui, dalam kaitannya dengan kejadian yang diakui pemerintah, apabila memenuhi
kriteria berikut: (1) Badan Legislatif telah menyetujui atau mengotorisasi sumber daya yang akan
digunakan, (2) transaksi dengan pertukaran timbul atau jumlah transaksi tanpa pertukaran belum

19
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UPTD PUSKESMAS KOTANOPAN
TAHUN ANGGARAN 2022

dibayar pada tanggal pelaporan. Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal. Kewajiban dalam mata
uang asing dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah. Penjabaran mata uang asing
menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca. Nilai nominal atas kewajiban
mencerminkan nilai kewajiban pemerintah Kabupaten Mandailing Natal pada saat pertama kali
transaksi berlangsung seperti nilai yang tertera pada surat utang pemerintah Kabupaten Mandailing
Natal yang substansinya sama dengan SUN. Aliran ekonomi setelahnya, seperti transaksi
pembayaran, perubahan penilaian dikarenakan perubahan kurs valuta asing, dan perubahan lainnya
selain perubahan nilai pasar, diperhitungkan dengan menyesuaikan nilai tercatat kewajiban
tersebut.
Untuk utang bunga atas utang pemerintah harus dicatat sebesar biaya bunga yang telah terjadi dan
belum dibayar. Bunga dimaksud dapat berasal dari utang pemerintah Kabupaten Mandailing Natal
baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Utang bunga atas utang pemerintah yang belum dibayar
harus diakui pada setiap akhir periode pelaporan sebagai bagian dari kewajiban yang berkaitan.
Pengukuran dan penyajian utang bunga juga berlaku untuk sekuritas pemerintah Kabupaten
Mandailing Natal yang diterbitkan oleh Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal dalam bentuk dan
substansi yang sama dengan SUN. Pada akhir periode pelaporan, saldo pungutan/potongan berupa
perhitungan pihak ketiga (PFK) yang belum disetorkan kepihak lain harus dicatat sebagai utang
perhitungan pihak ketiga pada laporan keuangan sebesar jumlah yang masih harus disetorkan. Nilai
yang dicantumkan dalam laporan keuangan untuk bagian lancar utangjangka panjang adalah
jumlah yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal pelaporan.
Termasuk dalam kategori bagian lancar utang jangka panjang adalah jumlah bagian utang jangka
panjang yang akan jatuh tempo dan harus dibayarkan dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah
tanggal pelaporan.
Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset dan kewajiban
pemerintah pada tanggal laporan.
Saldoekuitas di Neraca berasal dari saldo akhir ekuitas pada Laporan Perubahan Ekuitas.
4.4.6 Kebijakan Akuntansi Konsolidasi
Entitas Pelaporan adalah Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal sebagaimana ditetapkan di
dalam peraturan perundang-undangan. (Dalam hal ini SKPKD) Entitas pelaporan menyusun
laporan keuangan dengan menggabungkan laporan keuangan seluruh entitas akuntansi yang secara
organisatoris berada di bawahnya.
Entitas Akuntansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal adalah Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal.
Laporan keuangan Konsolidasian adalah suatu laporan keuangan yang merupakan gabungan
keseluruhan laporan keuangan entitas pelaporan sehingga tersaji sebagai satu entitas tunggal.

20
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UPTD PUSKESMAS KOTANOPAN
TAHUN ANGGARAN 2022

Laporan keuangan konsolidasian pada Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal sebagai entitas
pelaporan mencakup laporan keuangan semua entitas akuntansi yang meliputi SKPD dan PPKD.
Prosedur Konsolidasi dilaksanakan dengan cara menggabungkan dan menjumlahkan akun yang
diselenggarakan oleh entitas akuntansi yang meliputi SKPD dan PPKD dengan mengeliminasi
akun timbal balik di Neraca. Akun-akun yang dieliminasi adalah R/K SKPD dieliminasi menjadi
R/K PPKD.
4.4.7 Kebijakan Akuntansi Tertentu
Kebijakan akuntansi tertentu ialah kebijakan yang diperlukan untuk memahami laporan keuangan
dalam pencatatan kapitalisasi dan penyusutan aset tetap barang milik daerah.

21
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UPTD PUSKESMAS KOTANOPAN
TAHUN ANGGARAN 2022

BAB V
PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN

Penyajian Laporan Keuangan Kosolidasi Tahun Anggran 2022 mengacu pada Peraturan
Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, dan
Peraturan Bupati Mandailing Natal Nomor 9 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah
Daerah Kabupaten Mandailing Natal sedangkan penyusunan APBD Tahun Anggran 2016 mengacu
pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 dan perubahannya Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Hal ini
mengakibatkan perlu dilakukan konversi terhadap Laporan Keuangan dengan format Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
agar penyajian Laporan Keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan.
Laporan Keuangan Konsolidasi UPTD Puskesmas Kotanopan TA 2022 terdiri:
1. Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran;
2. Penjelasan atas Pos-Pos Neraca;
3. Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Operasional;
4. Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Perubahan Ekuitas; dan
5. Catatan atas Laporan Keuangan.

5.1 Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran


5.1.1 Pendapatan - LRA

TA 2022 (Rp)
1.093.210.200,00

Realisasi Pendapatan UPTD Puskesmas Kotanopan TA 2022 sebesar Rp1.093.210.200,00 atau


mencapai 100,00% dari Anggaran sebesar Rp0,00. Pendapatan Daerah dapat dirinci sebagai
berikut.
Tabel 5.1 Rincian Pendapatan - LRA TA 2022
(dalam rupiah)
URAIAN ANGGARAN REALISASI 2022 % REALISASI 2021

Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2022


0,00 0,00 0,00 0,00
Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah
0,00 1.093.210.200,00 100,00 0,00
Jumlah Pendapatan - LRA
0,00 1.093.210.200,00 100,00 0,00

Penjelasan lebih lanjut atas anggaran dan realisasi Pendapatan TA 2022 adalah sebagai berikut.

22
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UPTD PUSKESMAS KOTANOPAN
TAHUN ANGGARAN 2022

5.1.1.1 Pendapatan Asli Daerah yang Sah-LRA

TA 2022 (Rp) TA 2021 (Rp)


0,00 0,00

Tidak ada Anggaran maupun Realisasi Pendapatan Asli Daerah yang Sah-LRA TA 2022.

5.1.1.2 Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah-LRA

TA 2022 (Rp) TA 2021 (Rp)


1.093.210.200,00 0,00

Realisasi Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah-LRA TA 2022 sebesar Rp1.093.210.200,00 atau
mencapai 100,00% dari Anggaran sebesar Rp0,00. Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah-LRA
terdiri dari Pendapatan Lainnya sebesar Rp1.093.210.200,00.

5.1.1.2.1 Pendapatan Lainnya-LRA


TA 2022 (Rp) TA 2021 (Rp)
1.093.210.200,00 0,00

Realisasi Pendapatan Lainnya-LRA TA 2022 sebesar Rp1.093.210.200,00 atau mencapai 100,00%


dari Anggaran sebesar Rp0,00. Pendapatan Lainnya-LRA dapat dirinci sebagai berikut.
Tabel 5.2
Perbandingan Anggaran dan Realisasi Pendapatan UPTD Puskesmas Kotanopan
Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal
Tahun 2022

Pendapatan Lainnya Anggaran (Rp.) Realisasi (Rp.) %

Dana Kapitasi 0,00 955.917.000,00 96,23

Dana Non Kapitasi 0,00 137.293.200,00 100,00

JUMLAH 0,00 1.093.210.200,00 96.68

5.1.2 Belanja

TA 2022 (Rp) TA 2021 (Rp)


1.093.210.200,00 0,00

Realisasi Belanja pada TA 2022 sebesar Rp1.093.210.200,00 atau 100,00% dari Anggaran sebesar
Rp1.093.210.200,00. Realisasi belanja dapat dirinci sebagai berikut.

23
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UPTD PUSKESMAS KOTANOPAN
TAHUN ANGGARAN 2022

Tabel 5.3 Rincian Belanja TA 2022


(dalam rupiah)
TAHUN 2022 %
URAIAN
ANGGARAN REALISASI

Belanja Operasi
0,00 1.052.939.400,00 100,00
Belanja Modal
0,00 40.270.800,00 100,00
Jumlah Belanja
0,00 1.093.210.200,00 100,00

5.1.2.1 Belanja Operasi

TA 2022 (Rp) TA 2021 (Rp)


1.052.939.400,00 0,00

Realisasi Belanja Operasi TA 2022 sebesar Rp1.052.939.400,00 atau 100,00% dari Anggaran
sebesar Rp0,00. Realisasi Belanja Operasi TA 2022 dapat dirinci sebagai berikut.

Tabel 5.3 Rincian Belanja Operasi TA 2022


(dalam rupiah)
TAHUN 2022 %
URAIAN
ANGGARAN REALISASI

Belanja Pegawai 0,00 0,00 0,00

Belanja Barang dan Jasa 0,00 1.052.939.400,00 100,00


Jumlah Belanja Operasi 1.052.939.400,00 1.052.939.400,00 100,00

5.1.2.1.1 Belanja Pegawai

TA 2022 (Rp) TA 2021 (Rp)


0,00 0,00

Tidak ada Anggaran maupun Realisasi Belanja Pegawai TA 2022.

5.1.2.1.2 Belanja Barang Dan Jasa

TA 2022 (Rp) TA 2021 (Rp)


1.052.939.400,00 0,00
Realisasi Belanja Barang dan Jasa TA 2022 sebesar Rp1.052.939.400,00 atau 100,00% dari
Anggaran sebesar Rp1.052.939.400,00.

24
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UPTD PUSKESMAS KOTANOPAN
TAHUN ANGGARAN 2022

5.1.2.2 Belanja Modal

TA 2022 (Rp) TA 2021 (Rp)


40.270.800,00 0,00

Belanja modal merupakan belanja yang diperuntukkan untuk pembelian aset tetap yang diharapkan
dapat memberikan manfaat lebih dari satu periode akuntansi dalam mendukung kegiatan
operasional UPTD Puskesmas Kotanopan. Realisasi Belanja Modal TA 2022 sebesar
Rp40.270.800,00 atau 100,00% dari Anggaran sebesar Rp0,00. Belanja Modal dapat dirinci
sebagai berikut.
Tabel 5.4 Rincian Belanja Modal TA 2022
(dalam rupiah)
TA 2022
URAIAN %
ANGGARAN REALISASI

Belanja Modal Peralatan dan Mesin 0,00 40.270.800,00 100,00


Jumlah Belanja Modal 0,00 40.270.800,00 100,00

5.1.3 Surplus / (Defisit)


Surplus merupakan selisih lebih antara pendapatan dengan belanja, sedangkan defisit merupakan
selisih kurang antara pendapatan dengan belanja dalam tahun anggaran berkenaan. Realisasi
surplus/defisit- LRA pada TA 2022 sebesar Rp 0,00 merupakan selisih kurang antara jumlah
realisasi pendapatan TA 2022 sebesar Rp1.093.210.200,00 dikurangi dengan jumlah realisasi
belanja TA 2022 sebesar Rp1.093.210.200,00. Rincian perhitungan anggaran dan realisasi
surplus/(defisit) sebagai berikut.
Tabel 5.5 Rincian Perhitungan Surplus / (Defisit) TA 2022
(dalam rupiah)
TA 2022
URAIAN %
ANGGARAN REALISASI
Pendapatan
0,00 1.093.210.200,00 100,00
Belanja
0,00 1.093.210.200,00 100,00
Surplus / (Defisit)
0,00 0,00 0,00

25
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UPTD PUSKESMAS KOTANOPAN
TAHUN ANGGARAN 2022

5.3 Penjelasan atas Pos-Pos Neraca

Neraca UPTD Puskesmas Kotanopan per 31 Desember 2022 sebagai berikut.

Tabel 5.6 Rincian Neraca per 31 Desember 2022 dan 2021


(dalam rupiah)
31 Desember Kenaikan/
URAIAN 31 Desember 2022 %
2021 penurunan

Aset Lancar 167.926.684,00 354.280.571,03 (186.353.887,03) (52,60)


Aset Tetap 9.525.368.706,00 9.424.446.382,00 100.922.324,00 1,07
Aset lainnya 280.104.153,00 280.104.153,00 - -
Jumlah Aset 9.973.399.543,00 10.058.831.106,03 (85.431.563,03) (0,85)
Kewajiban 0,00 0,00 0,00 0,00

Ekuitas 9.973.399.543,00 10.058.831.106,03 (85.431.563,03) (0,85)


Jumlah Kewajiban Dan Ekuitas
Dana 9.973.399.543,00 10.058.831.106,03 (85.431.563,03) (0,85)

Penjelasan unsur-unsur Neraca TA 2022 dapat diuraikan sebagai berikut.

5.3.1 Aset

Per 31 Desember 2022 (Rp) Per 31 Desember 2021 (Rp)

9.973.399.543,00 10.058.831.106,03

Saldo Aset UPTD Puskesmas Kotanopan per 31 Desember 2022 dan 2021 masing-masing sebesar
Rp9.973.399.543,00 dan Rp10.058.831.106,03. Saldo aset per 31 Desember 2022 mengalami
penurunan sebesar Rp85.431.563,03 atau turun 0,85% dari saldo Aset per 31 Desember 2021.
dengan uraian penjelasan sebagai berikut.

5.3.1.1 Aset Lancar

Per 31 Desember 2022 (Rp) Per 31 Desember 2021 (Rp)


167.926.684,00 354.280.571,03

Saldo Aset Lancar per 31 Desember 2022 dan 2021 masing-masing sebesar Rp167.926.684,00 dan
Rp354.280.571,03. Saldo aset per 31 Desember 2022 mengalami penurunan sebesar
Rp186.353.887,03 atau turun 52,60% dari per 31 Desember 2021 dengan rincian pada tabel
berikut.

Tabel 5.7 Rincian Aset Lancar per 31 Desember 2022 dan 2021
(dalam rupiah)

26
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UPTD PUSKESMAS KOTANOPAN
TAHUN ANGGARAN 2022

SALDO PER SALDO PER KENAIKAN/


URAIAN %
31 DES 2022 31 DES 2021 (PENURUNAN)

Persediaan 167.926.684,00 354.278.367,00 (186.351.683,00) (52,60)


Jumlah Aset Lancar 167.926.684,00 354.278.367,00 (186.351.683,00) (52,60)

5.3.1.1.5 Persediaan

Per 31 Desember 2022 (Rp) Per 31 Desember 2021 (Rp)


167.926.684,00 354.278.367,00

Saldo Persediaan per 31 Desember 2022 dan 2021 masing-masing sebesar Rp167.926.684,00 dan
Rp354.278.367,00. Terjadi penurunan saldo per 31 Desember 2021 sebesar Rp186.351.683,00 atau
turun 52,60% dari saldo per 31 Desember 2021.
Tabel 5.8 Rincian Persediaan per 31 Desember 2022
(dalam rupiah)
SALDO PER
URAIAN
31 DES 2022

Obat-obatan/BMHP 167.926.684,00
Jumlah 167.926.684,00

5.3.1.2 Aset Tetap

Per 31 Desember 2022 Per 31 Desember 2021


(Rp) (Rp)
9.525.368.706,00 9.424.446.382,00

Aset Tetap adalah aset atau aktiva berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu periode
akuntansi dan digunakan untuk menyelenggarakan kegiatan pemerintahan dan pelayanan publik
dan nilainya material. Dalam perhitungan Neraca UPTD Puskesmas Kotanopan, Aset Tetap terdiri
atas: (1) Tanah; (2) Peralatan dan Mesin; (3) Gedung dan Bangunan; (4) Jalan, Irigasi dan Jaringan;
(5) Aset Tetap Lainnya; (6) Konstruksi Dalam Pengerjaan dan (7) Akumulasi Penyusutan. Jumlah
Aset Tetap per 31 Desember 2022 sebesar Rp9.525.368.706,00 dan saldo per 31 Desember 2021
sebesar Rp9.424.446.382,00 dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 5.9 Rekapitulasi Saldo Aset Tetap per 31 Desember 2022 dan 2021
Kenaikan /
Uraian Saldo Per 31 Des 2022 Saldo Per 31 Des 2021 %
Penurunan
Tanah 1.612.282.000,00 1.612.282.000,00 0,00 0,00
Peralatan dan Mesin 4.350.431.740,00 4.225.787.260,00 124.644.480,00 2,95
Gedung dan Bangunan 8.368.003.823,00 8.368.003.823,00 0,00 0,00
Jalan Irigasi dan Jaringan 59.500.000,00 59.500.000,00 0,00 0,00
Aset Tetap Lainnya 0,00 0,00 0,00 0,00
Konstruksi Dalam Pengerjaan 0,00 0,00 0,00 0,00

27
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UPTD PUSKESMAS KOTANOPAN
TAHUN ANGGARAN 2022

Akumulasi Penyusutan (4.864.848.857,00) (4.841.126.701,00) (23.722.156,00) 0,49


Jumlah 9.525.368.706,00 9.424.446.382,00 100.922.324,00 1,07

5.3.1.2.1 Tanah

Per 31 Desember 2022 Per 31 Desember 2021


(Rp) (Rp)
1.612.282.000,00 1.612.282.000,00

Saldo Aset Tetap Tanah per 31 Desember 2022 dan 2021 masing-masing sebesar
Rp1.612.282.000,00 dan Rp1.612.282.000,00. Tidak terdapat kenaikan/penurunan Aset Tetap
Tanah per 31 Desember 2022.

5.3.1.2.2 Peralatan dan Mesin


Per 31 Desember 2022 Per 31 Desember 2021
(Rp) (Rp)
4.350.431.740,00 4.225.787.260,00

Saldo Aset Tetap Peralatan dan Mesin UPTD Puskesmas Kotanopan per 31 Desember 2022 dan
2021 masing-masing sebesar Rp4.350.431.740,00 dan Rp4.225.787.260,00. Terdapat kenaikan
Aset Tetap Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2022 senilai Rp124.644.480,00.
Tabel 5.10
Daftar Peralatan dan Mesin UPTD Puskesmas Kotanopan
Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing
Natal Per 31 Desember 2022
Saldo
No Uraian 20xx-1 Mutasi Saldo 2022 (Rp.)
(Rp.)

Selama Tahun 2022 (Rp.)

Pengadaan Penghapusan

A B C D E F=(C+D)-E

1 Alat-alat Besar 0 0 0 0

2 Alat-alat Angkutan 0 0 0 0

3 Alat Bengkel dan Ukur 0 0 0 0

4 Alat Pertanian 0 0 0 0
5 Alat Kantor dan 18.377.000,00 0 18.377.000,00
Rumah Tangga

6 Alat Studio dan 0 0 0 0


Komunikasi

7 Alat-Alat Kedokteran / 0 21.893.800,00 0 21.893.800,00

8 Alat Laboratorium 0 0 0 0

28
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UPTD PUSKESMAS KOTANOPAN
TAHUN ANGGARAN 2022

JUMLAH 0 40.270.800,00 0 40.270.800,00

5.3.1.2.3 Gedung dan Bangunan


Per 31 Desember 2022 Per 31 Desember 2021
(Rp) (Rp)
8.368.003.823,00 8.368.003.823,00

Saldo Aset Tetap Gedung dan Bangunan UPTD Puskesmas Kotanopan per 31 Desember 2022 dan
2021 masing-masing sebesar Rp8.368.003.823,00 dan Rp8.368.003.823,00. Tidak terdapat
kenaikan maupun penurunan Aset Tetap Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2022.

5.3.1.2.4 Jalan Irigasi dan Jaringan


Per 31 Desember 2022 Per 31 Desember 2021
(Rp) (Rp)
59.500.000,00 59.500.000,00

Saldo Aset Tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2022 dan 2021 masing-masing
sebesar Rp59.500.000,00dan Rp59.500.000,00. Tidak terdapat kenaikan maupun
penurunan Aset Tetap Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2022.

5.3.1.2.5 Aset Tetap Lainnya

Per 31 Desember 2022 Per 31 Desember 2021


(Rp) (Rp)
0,00 0,00
Tidak terdapat Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2022 pada UPTD Puskesmas
Kotanopan.

5.3.1.2.6 Konstruksi Dalam Pengerjaan


Per 31 Desember 2022 Per 31 Desember 2021
(Rp) (Rp)
0,00 0,00

Tidak terdapat Saldo Aset Tetap Konstruksi Dalam Pengerjaan per 31 Desember 2022 pada UPTD
Puskesmas Kotanopan.

29
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UPTD PUSKESMAS KOTANOPAN
TAHUN ANGGARAN 2022

5.3.1.2.7 Akumulasi Penyusutan

Per 31 Desember 2022 Per 31 Desember 2021


(Rp) (Rp)
4.864.848.857,00 4.841.126.701,00

Saldo Akumulasi Penyusutan per 31 Desember 2022 dan 2021 masing-masing sebesar
Rp4.864.848.857,00 dan Rp4.841.126.701,00, terjadi penurunan saldo Akumulasi Penyusutan
sebesar Rp23.722.156,00 atau 0,49% dari Akumulasi Penyusutan TA 2021.
Tabel 5.11
Daftar Penyusutan UPTD Puskesmas Kotanopan
Kecamatan Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal
Per 31 Desember 2022
No Uraian Tahun 2022 Tahun 2021

1 Akumulasi Penyusutan Peralatan dan Mesin 3.097.845.238 3.074.123.082

2 Akumulasi Penyusutan Gedung dan Bangunan 1.746.178.619 1.746.178.619

3 Akumulasi Penyusutan Jalan.Irigasi dan jaringan 20.825.000 20.825.000

Jumlah 4.864.848.857 4.841.126.701

5.3.1.3 Aset Lainnya


Per 31 Desember 2022 Per 31 Desember 2021
(Rp) (Rp)
280.104.153,00 280.104.153,00

Saldo Aset Lainnya per 31 Desember 2022 dan 2021 masing-masing sebesar Rp280.104.153,00
dan Rp280.104.153,00 dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 5.12 Rincian Aset Lainnya
Per 31 Desember 2022 dan 2021
(dalam rupiah)
No. Uraian Per 31 Des 2022 (Rp) Per 31 Des 2021 (Rp)
1 Aset Lain-lain 280.104.153,00 280.104.153,00
Jumlah 280.104.153,00 280.104.153,00

5.3.1.3.1 Aset Lain-Lain


Per 31 Desember 2022 Per 31 Desember 2021
(Rp) (Rp)
280.104.153,00 280.104.153,00

Saldo Aset lain-lain 31 Desember 2022 dan 2021 masing-masing sebesar Rp280.104.153,00 dan
Rp280.104.153,00, atau tidak terjadi peningkatan maupun penurunan pada Aset Lain-lain.

30
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UPTD PUSKESMAS KOTANOPAN
TAHUN ANGGARAN 2022

5.3.3 Ekuitas
5.3.3.1 Ekuitas

Per 31 Desember 2022 (Rp) Per 31 Desember 2021 (Rp)


9.973.399.543,00 10.058.831.106,03

Saldo Ekuitas per 31 Desember 2022 sebesar Rp9.973.399.543,00 dan Saldo Ekuitas per 31
Desember 2021 sebesar Rp10.058.831.106,03. Terjadi penurunan Ekuitas sebesar Rp85.431.563,03
atau turun 0,85% dari saldo Ekuitas per 31 Desember 2021.

5.4 Penjelasan atas Pos-pos Laporan Operasional

Laporan operasional menyajikan ikhtisar sumber daya ekonomi yang menambah ekuitas dan
penggunaannya yang dikelola oleh UPTD Puskesmas Kotanopan dalam satu periode pelaporan.
Unsur-unsur yang dicakup secara langsung dalam Laporan Operasional sebagai berikut.

5.4.1 Pendapatan – LO

Tahun 2022 (Rp) Tahun 2021 (Rp)


1.093.210.200,00 0,00

Pendapatan Laporan Operasional (LO) Tahun 2022 sebesar Rp1.093.210.200,00 Dan Pendapatan -
LO Tahun 2021 sebesar Rp0,00. Berikut rincian Pendapatan - LO Tahun 2021.
Tabel 5.13 Pendapatan - LO Tahun 2022 dan 2021
(dalam rupiah)
Tahun 2021 Kenaikan/
URAIAN Tahun 2022 (Rp) (%)
(Rp) Penurunan (Rp)

PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)-LO 0,00 0,00 0,00 0,00


LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG
1.093.210.200,00 0,00 (1.093.210.200,00) (100,00)
SAH- LO
Jumlah Pendapatan - LO 1.093.210.200,00 0,00 (1.093.210.200,00) (100,00)

5.4.1.1 Pendapatan Asli Daerah-LO

Tahun 2022 (Rp) Tahun 2021 (Rp)

31
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UPTD PUSKESMAS KOTANOPAN
TAHUN ANGGARAN 2022

0,00 0,00

5.4.1.2 Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah -LO

Tahun 2022 (Rp) Tahun 2021 (Rp)


1.093.210.200,00 0,00

Jumlah Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah -LO Tahun 2022 sebesar Rp1.093.210.200,00 dan
jumlah Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah -LO Tahun 2021 sebesar Rp0,00. Terjadi
peningkatan sebesar Rp1.093.210.200,00 atau naik 100,00% dari jumlah Lain-Lain Pendapatan
Daerah yang Sah -LO Tahun 2021. Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah –LO Tahun 2022
terdiri dari Lain-lain Pendapatan Sesuai dengan Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan-LO
sebesar Rp1.093.210.200,00.

5.4.2 Beban

Tahun 2022 (Rp) Tahun 2021 (Rp)


1.263.013.239,00 0,00

Jumlah Beban Tahun 2022 sebesar Rp1.263.013.239,00 dan jumlah Beban Tahun 2021 sebesar
Rp0,00. Terjadi peningkatan sebesar Rp1.263.013.239,00 atau naik 100,00% dari jumlah beban
Tahun 2021. Rincian beban dijelaskan pada tabel di bawah ini.

Tabel 5.14 Rincian Beban Tahun 2022 dan 2021


(dalam rupiah)
Kenaikan/
URAIAN Tahun 2022 (Rp) Tahun 2021 (Rp) %
Penurunan (Rp)

Beban Operasi 1.263.013.239,00 0,00 1.263.013.239,00 100,00


Jumlah Beban 1.263.013.239,00 0,00 1.263.013.239,00 100,00

5.4.2.1 Beban Operasi

Tahun 2022 (Rp) Tahun 2021 (Rp)


1.263.013.239,00 0,00

Jumlah Beban Operasi Tahun 2022 sebesar Rp1.263.013.239,00 dan jumlah Beban Operasi Tahun
2021 sebesar Rp0,00. Terjadi peningkatan sebesar Rp1.263.013.239,00 atau naik 100,00% dari
jumlah beban Operasi Tahun 2021. Rincian beban Operasi dijelaskan pada tabel di bawah ini.

32
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UPTD PUSKESMAS KOTANOPAN
TAHUN ANGGARAN 2022

Tabel 5.15 Rincian Beban Operasi Tahun 2022 dan 2021


(dalam rupiah)

Kenaikan/
URAIAN Tahun 2022 (Rp) Tahun 2021 (Rp) %
Penurunan (Rp)

Beban Barang dan Jasa 1.239.291.083,00 0,00 1.239.291.083,00 100,00


Beban Penyusutan dan Amortisasi 23.722.156,00 0,00 23.722.156,00 100,00
Jumlah Beban Operasi 1.263.013.239,00 0,00 1.263.013.239,00 100,00

5.4.2.1.1 Beban Pegawai

Tahun 2022 (Rp) Tahun 2021 (Rp)


0,00 0,00

5.4.2.1.2 Beban Barang dan Jasa

Tahun 2022 (Rp) Tahun 2021 (Rp)


1.239.291.083,00 0,00

Jumlah Beban Barang dan Jasa Tahun 2022 sebesar Rp1.239.291.083,00 dan jumlah Beban Barang
dan Jasa Tahun 2021 sebesar Rp0,00. Terjadi peningkatan jumlah Beban Barang dan Jasa sebesar
Rp1.239.291.083,00 atau naik 100,00% dari jumlah Beban Barang dan Jasa Tahun 2021.

5.4.2.1.3 Beban Hibah

Tahun 2022 (Rp) Tahun 2021 (Rp)


0,00 0,00

5.4.2.1.4 Beban Lain-lain

Tahun 2022 (Rp) Tahun 2021 (Rp)


0,00 0,00

33
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UPTD PUSKESMAS KOTANOPAN
TAHUN ANGGARAN 2022

5.4.2.1.5 Beban Penyusutan dan Amortisasi

Tahun 2022 (Rp) Tahun 2021 (Rp)


23.722.156,00 0,00

Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi Tahun 2022 sebesar Rp23.722.156,00 dan jumlah
Beban Penyusutan dan Amortisasi Tahun 2021 sebesar Rp0,00. Terjadi peningkatan sebesar
Rp23.722.156,00 atau naik 100,00% dari jumlah beban Beban Penyusutan dan Amortisasi Tahun
2021.

5.4.3 Surplus / Defisit - LO

TA 2022 (Rp) TA 2021 (Rp)


(169.803.039,00) 0,00

Jumlah Pendapatan-LO Tahun 2022 sebesar Rp 1.093.210.200,00 dikurang Jumlah Beban-LO


Tahun 2021 sebesar Rp1.263.013.239,00 dan dikurang Jumlah Beban Luar Biasa Rp0,00 sehingga
terjadi Defisit pada LO sebesar Rp169.803.039,00 (bersaldo negatif) sementara surplus Defisit
pada LO Tahun 2021 sebesar Rp0,00 sehingga terjadi peningkatan defisit sebesar
Rp(169.803.039,00) atau naik 100,00% dari defisit LO Tahun 2021.

5.6 Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan Perubahan Ekuitas (LPE) menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas
tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Fungsi LPE adalah sebagai penghubung
antara Laporan Operasional dengan Neraca yang menerangkan tentang kenaikan atau penurunan
ekuitas atas aktivitas operasional pada tahun pelaporan. Rincian pos pada LPE dapat dirinci sebagai
berikut.
Tabel 5.16 Rincian Laporan Perubahan Ekuitas Tahun 2022 dan 2021

KENAIKAN/
Tahun 2022 Tahun 2021
URAIAN (PENURUNAN) %
(Rp) (Rp)
(Rp)

Ekuitas Awal 10.058.831.106,03 10.058.831.106,03 0,00 0,00


Surplus/Defisit-LO (169.803.039,00) 0,00 0,00 0,00
Dampak Kumulatif Perubahan
Kebijakan/Kesalahan Mendasar: (169.803.039,00) 0,00

Koreksi ekuitas 84.371.475,97 0,00 84.371.475,97 0,00


KEWAJIBAN UNTUK
DIKONSOLIDASIKAN 0,00 0,00 0,00

EKUITAS AKHIR (0,85)


9.973.399.543,00 10.058.831.106,03 (85.431.563,03)

34
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UPTD PUSKESMAS KOTANOPAN
TAHUN ANGGARAN 2022

Berikut penjelasan unsur-unsur Laporan Perubahan Ekuitas sebagai berikut.

5.6.1 Ekuitas Awal


Tahun 2022 (Rp) Tahun 2021 (Rp)
10.058.831.106,03 10.058.831.106,03

Saldo Ekuitas awal Tahun 2022 sebesar Rp10.058.831.106,03 merupakan Ekuitas akhir per 31
Desember 2021. Dan Saldo Ekuitas awal Tahun 2021 sebesar Rp10.058.831.106,03 yang
merupakan Ekuitas akhir per 31 Desember 2020.

5.6.3 Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan / Kesalahan Mendasar


5.6.3.1 Koreksi Ekuitas

Tahun 2022 (Rp) Tahun 2021 (Rp)


84.371.475,97 0,00

Koreksi Ekuitas Lainnya merupakan koreksi-koreksi yang langsung menambah/mengurangi ekuitas


sebagai dampak adanya kesalahan mendasar penyajian saldo akun yang terjadi pada periode
sebelumnya maupun dampak dari adanya perubahan kebijakan yang terjadi di Tahun 2022. Saldo
Koreksi Ekuitas UPTD Puskesmas Kotanopan Tahun 2022 adalah sebesar Rp84.371.475,97.

5.6.4 Ekuitas Akhir

Tahun 2022 (Rp) Tahun 2021 (Rp)

9.973.399.543,00 10.058.831.106,03

Saldo Ekuitas Akhir Tahun 2022 (per 31 Desember 2022) sebesar Rp9.973.399.543,00 mengalami
penurunan sebesar Rp85.431.563,03 atau turun 0,85% dari saldo Tahun 2021 sebesar
Rp10.058.831.106,03. Ekuitas akhir Tahun 2022 (per 31 Desember 2022) didapatkan dari
perhitungan berikut.

Rp 10.058.831.106,03
EKUITAS AWAL
(169.803.039,00)
SURPLUS/DEFISIT-LO Rp
DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN
KEBIJAKAN/KESALAHAN MENDASAR:
84.371.475,97
Koreksi ekuitas Rp
9.973.399.543,0
EKUITAS AKHIR Rp 0

35
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UPTD PUSKESMAS KOTANOPAN
TAHUN ANGGARAN 2022

BAB VI
PENUTUP
Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Kotanopan Tahun 2022 ini telah disusun berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Laporan Keuangan ini telah disajikan secara penuh
atas semua transaksi maupun kejadian yang berpengaruh dan dimungkinkan mempengaruhi posisi
keuangan saat ini ataupun nanti.
Catatan atas Laporan Keuangan ini diharapkan dapat memenuhi kewajiban akuntabilitas UPTD
Puskesmas Kotanopan dalam penyampaian Laporan Keuangan. Kami menyadari sepenuhnya
bahwa penyajian Laporan Keuangan ini masih jauh dari sempurna, meskipun upaya pengendalian
terkait dengan hasil penyusunan laporan keuangan ini telah kami lakukan dan kami antisipasi jauh-
jauh hari sebelumnya, tidak menutup kemungkinan masih banyak hal yang harus kami perbaiki
dalam periode penyusunan laporan keuangan berikutnya. Dengan segala kekurangannya, kami
menyakini bahwa pengelolaan keuangan tahun 2022 secara umum telah memenuhi target dan
sasaran pengelolaan.
Dari Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan UPTD Puskesmas Kotanopan yang telah diungkapkan
pada bab sebelumnya, dapat kami rangkum kesimpulan sebagai berikut:
1. Realisasi Pendapatan per 31 Desember 2022 sebesar Rp1.093.210.200,00 atau 100,00% dari
anggaran sebesar Rp0,00.
2. Realisasi Belanja sebesar Rp1.093.210.200,00 dengan anggarannya sebesar Rp0,00 atau
100,00% dari Anggaran sebesar Rp0,00;
3. Saldo Aset per 31 Desember 2022 sebesar Rp9.973.399.543,00 yang terdiri dari Aset Lancar,
Aset Tetap dan Aset Lainnya. Jika dibandingkan dengan Tahun 2021 saldo Aset mengalami
penurunan sebesar Rp85.431.563,03 atau turun 0,85%;
4. Laporan Operasional Tahun 2022 mengalami Defisit sebesar Rp (169.803.039,00), dan;
5. Jumlah Ekuitas Akhir Tahun 2022 Rp 9.973.399.543,00.

Dengan pengungkapan yang kami sajikan dalam laporan keuangan ini, kami harapkan dapat
memberikan informasi yang berguna bagi stakeholders dan seluruh pihak yang berkepentingan.
Kami juga mengharapkan agar Laporan Keuangan ini dapat mendorong terciptanya transparansi
pengelolaan keuangan di UPTD Puskesmas Kotanopan sebagai salah satu pilar pencapaian Good
Governance.

Panyabungan, 31 Desember 2022


Kepala UPTD Puskesmas Kotanopan

dr.
NIP.

36
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
UPTD PUSKESMAS KOTANOPAN
TAHUN ANGGARAN 2022

37

Anda mungkin juga menyukai