Anda di halaman 1dari 3

Apa motivasi anda menjadi anggota KPU?

Motivasi saya untuk ikut serta sebagai pelaksana dan membantu menyukseskan jalanya
pemilihan umum di desa masing-masing, dan membantu menjamin bahwa pemilihan umum
akan berlangsung langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.

Apa yang anda lakukan jika terpilih sebagai anggota KPU?


Melaksanakan pemungutan suara dan meastikan pemilihan umum akan berlangsung sesuai
dengan prinsip yakni langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.

Apa hubungan partai politik dengan pemilu?


Dalam sistem politik demokrasi, Pemilu merupakan salah satu instrumen penting dalam
menegakkan demokrasi di suatu negara. Sebab legitimasi kekuasaan (pemerintah), harus
diperoleh melalui Pemilu. Di Indonesia, Pemilu didefinisikan sebagai sarana
penyelenggaraan kedaulatan rakyat yang dilaksanakan secara langsung, umur, bebas, rahasia,
jujur, dan adil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai institusi penyelenggara pemilu bersama Bawaslu
dan DKPP juga dituntut lebih aktif lagi dan lebih profesional dalam menjalankan tugas
sebagai pelaksanaan kegiatan Pemilu. Salah satu tugas utama KPU adalah melaksanakan
seluruh tahapan Pemilu. Sebagaimana yang diamanatkan dalam UU No. 8 tahun 2012
khususnya pada Pasal 4 ayat (2) disebutkan bahwa tahapan penyelenggaraan Pemilu meliputi;
(a) perencanaan program dan anggaran, serta penyusunan peraturan pelaksanaan
penyelenggaraan Pemilu; (b) pemutakhiran data pemilih dan penyusunan daftar pemilih; (c)
pendaftaran dan verifikasi peserta pemilu; (d) penetapan peserta Pemilu; (e) penetapan
jumlah kursi dan penetapan daerah pemilihan; (f) pencalonan anggota DPR, DPD, DPRD
Provinis dan DPRD Kabupaten/kota; (g) masa kampanye Pemilu; (h) masa tenang; (i)
pemungutan dan perhitungan suara; (j) penetapan hasil Pemilu, dan; (k) pengucapan
sumpah/janji anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/kota. Sesuai dengan
tahapan Pemilu, maka kerja KPU sekarang ini selain memantapkan kembali data pemilih
tetap (DPT) yang telah ditetapkan secara nasional. Juga melakukan sosialisasi terkait dengan
kampanye dan pelaporan dana kampanye.
Dalam konteks ini, maka pertanyaan yang mendasar pada tulisan ini adalah bagaimana peran
Parpol dalam pelaksanaan Pemilu ? Bagaimana hubungan KPU dengan Parpol dalam
pelaksanaan Pemilu ? Untuk menjawab ini, kita akan mengkajinya secara spesifik.

Peran Parpol :
Peranan Parpol dalam Pemilu, sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-Undang
Nomor 2 tahun 2011 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 2 tahun 2008 tentang
Partai Politik, tidak terlepas dari tujuan dan fungsi parpol dalam sistem politik demokrasi.
Tujuan pembentukan Parpol ada yang bersifat umum dan khusus. Untuk tujuan yang bersifat
khusus, dalam Pasal 10 ayat (2) UU No. 2 tahun 2011 disebutkan bahwa tujuan khusus
Parpol yaitu; (a) meningkatkan partisipasi politik anggota dan masyarakat dalam rangka
penyelenggaraan kegiatan politik dan pemerintahan; (b) memperjuangkan cita-cita Parpol
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan; (c) membangun etika dan
budaya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara. Sedangkan fungsi Parpol
sebagai sarana untuk pendidikan politik, penciptaan iklim yang kondusif bagi persatuan dan
kesatuan bangsa, penyerap, penghimpun dan penyalur aspirasi masyarakat, partisipasi politik
dan rekrutmen politik.
Jika disimak dari perspektif aturan (regulasi), maka peranan Parpol selain sebagai wadah
rekrutmen politik dalam arti menyiapkan calon-calon anggota legislatif, juga adalah
meningkatkan partisipasi politik masyarakat dalam Pemilu dan menciptakan iklim yang
kondusif dalam proses Pemilu demi terjaganya persatuan dan kesatuan bangsa.
Dalam hubungannya dengan KPU, maka peran Parpol yang diharapkan adalah :
1. Bersinergi secara positif dengan KPU, dengan cara turut berpartisipasi aktif terhadap
setiap pelaksanaan tahapan Pemilu.
2. Membantu melakukan sosialisasi terhadap berbagai aturan tentang Pemilu di internal
Parpolnya masing-masing, khususnya terhadap calon anggota legislatifnya.
3. Melakukan rekrutmen politik dan mampu memahami aspirasi masyarakat terhadap
calon anggota legislatif.
4. Melakukan pendidikan politik secara aktif kepada masyarakat dalam rangka
meningkatkan partisipasi pemilih
5. Membantu KPU dalam rangka pencermatan data pemilih, agar data pemilih benar-
benbar akurat, valid dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang ada.
6. Meningkatkan pemahaman tentang etika dan budaya politik bagi caleg-calegnya,
khususnya didalam pelaksanaan tahapan Pemilu seperti kampanye dan lain-lain.
7. Bersama-sama KPU dan pemangku kepentingan Pemilu lainnya, untuk menjaga
kondisi masyarakat yang tetap kondusif, aman dan damai.
Beberapa peran Parpol yang diharapkan terwujud dalam Pileg, tentulah dimaksudkan agar
Pileg tersebut selain nantinya melahirkan wakil-wakil rakyat yang berkualitas, berintegritas
dan berkomitmen pada rakyat. Juga Parpol tetap berupaya maksimal agar Pileg berlangsung
lancar, aman dan damai.
Untuk hal tersebut, kami mengharapkan agar peran Parpol dalam setiap tahapan Pemilu dapat
terlaksana secara aktif dan efektif. Sehingga KPU sebagai penyelenggara Pemilu, merasakan
sangat terbantu dengan poeran-peran tersebut.
Tantangan yang kita hadapi dalam Pileg di Sulsel, antara lain :
1. Pendidikan politik bagi masyarakat belum memadai, sehingga masih banyak
masyarakat yang belum mengetahui tentang Pemilu Legislatif.
2. Tingkat partisipasi pemilih di Sulsel juga perlu mendapatkan perhatian khusus.
3. Masih belum tertatanya dengan baik pemasangan alat peraga kampanye sesuai dengan
zona yang ditetapkan.
4. Penetapan Daftar pemilih tetap (DPT) yang sekarang ini masih menyisakan kerja
perbaikan NIK invalid, juga memerlukan perhatian dan partisipasi serius dari Parpol.

Apa masalah utama dalam partai politik saat ini?

 Masalah Sumber Daya Partai Politik


 Masalah Pelaksanaan Fungsi Partai Politik
 Konflik Internal Partai
 Transparansi partai politik yang dinilainya masih beroperasi seperti black box
 hubungan partai politik dengan masyarakat yang jauh atau lemah
PENGERTIAN DEMOKRASI

Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang keputusan-keputusan penting, baik secara


langsung atau tidak langsung didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang diberikan secara
bebas dari masyarakat dewasa[1].
Demokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana semua warga negaranya memiliki hak yang
sama untuk pengambilan keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi
mengizinkan warga negara ikut serta—baik secara langsung atau melalui perwakilan—dalam
perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum. Demokrasi mencakup
kondisi sosial, ekonomi, adat dan budaya yang memungkinkan adanya praktik kebebasan
politik secara bebas dan setara. Demokrasi juga merupakan seperangkat gagasan dan prinsip
tentang kebebasan beserta praktik dan prosedurnya. Demokrasi mengandung makna
penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia.[2] Landasan demokrasi
mencakup kebebasan berkumpul, kebebasan berserikat dan kebebasan berbicara, inklusivitas
dan kebebasan politik, kewarganegaraan, persetujuan dari yang terperintah, hak suara,
kebebasan dari perampasan pemerintah yang tidak beralasan atas hak untuk
hidup, kebebasan, dan kaum minoritas.

Anda mungkin juga menyukai