Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH THERMODINAMIKA

“Energi Dalam Gas (U) Tenaga Dakhil”

Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Makmur Sirait, M.Si

Disusun Oleh :
Kelompok II

Fajar Ferdian Telambanua (4222640003)


Inka Fadila Damanik (4222540002)
Louis Armando Tarigan (4223240011)
Sarah Elexsa Siahaan (4223240001)
Sonia Nuansa Sihombing (4221240013)
Yulia Sahfitri (4223240010)

PROGRAM STUDI FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kami kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
Rahmatnya sehingga kami masih diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan tugas mata
kuliah Thermodinamika. Tugas ini mengulas tentang Energi Dalam Gas (U) Tenaga Dakhil.
Dalam penulisan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata
kuliah Thermodinamika yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan tugas ini.
kami menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna karena masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kami dengan segala kerendahan hati meminta maaf dan
mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan dan penyempurnaan ke
depannya.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih dan semoga materi yang ada dalam tugas rutin ini
dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi para pembaca.

Medan, 30 September 2023

Kelompok 2

2
DAFTAR ISI

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu energi dalam gas
2. Bagaimana proses energi dalam gas ideal
3. Bagaimana proses energi dalam gas van der waals
4. Bagaimana energi dalam gas pada proses adiabatik
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian energi dalam gas
2. Mengetahui bagaimana proses energi dalam gas ideal
3. Mengetahui bagaimana proses energi dalam gas van der waals
4. Mengetahui bagaimana energi dalam gas pada proses adiabatik

4
BAB II
ISI

A. Energi Dalam Gas


Energi dalam gas, atau yang juga dikenal sebagai energi internal atau tenaga dakhil,
merujuk pada total energi dari semua partikel yang terdapat dalam suatu gas. Energi ini termasuk
energi kinetik dan energi potensial dari partikel-partikel tersebut.Energi kinetik adalah energi
yang dimiliki oleh partikel-partikel gas akibat gerakan mereka. Semakin cepat partikel bergerak,
semakin tinggi energi kinetiknya. Konsep ini terkait dengan suhu gas karena suhu merupakan
ukuran rata-rata energi kinetik partikel-partikel gas.Selain itu, ada energi potensial yang
berkaitan dengan interaksi antara partikel-partikel gas.
Energi potensial dapat berasal dari gaya tarik-menarik antara partikel-partikel yang
bermuatan listrik (seperti ion-ion dalam gas ionik) atau energi potensial ikatan molekul dalam
gas non-ionik. Energi potensial ini dapat berubah jika terjadi perubahan dalam jarak atau
orientasi partikel-partikel tersebut.Total energi dalam gas dapat berubah melalui proses seperti
pemanasan atau pendinginan. Ketika energi ditambahkan ke gas, energi kinetik partikel-partikel
meningkat, sehingga suhu gas naik. Sebaliknya, jika energi diambil dari gas, suhu turun.
Perubahan energi dalam gas juga dapat terjadi saat reaksi kimia atau perubahan fase terjadi.

B. Energi Dalam Gas Ideal


Energi dalam pada gas ideal atau sering diberikan notasi (u) merupakan jumlah energi kinetik
total dari seluruh molekul gas dalam suatu ruangan.
u=EK 1+ EK 2+ EK 3+ … EKn
u=N E K
Jika Ek = fnRT/2 atau EK = fNkT/2 maka :
f .n . R .T f . N . k . T
u= =
2 2
Keterangan :
u=¿ energi dalam gas (J)
N=¿ banyaknya molekul
f =¿ derajat kebebasan
k =¿ tetapan boltzman

5
T =¿ suhu mutlak (K)
R=¿ tetapan umum gas
Berdasarkan rumus diatas, besar energi dalam tergantung dari jumlah molekul, suhu gas,
serta jenis gas apakah monotamik, diatomik, atau triatomik.
Gas monoatomik (f =3) seperti He, Ne, dan Ar
3
u=N E=N E k¿ NkT
2
Gas diatomik seperti H2, O2, dan H2
 Pada suhu rendah ( T =± 250 K ) , f =3 maka:
3
u=N E=N E k¿ NkT
2
 Pada suhu sedang ( T =± 250 K ) , f =5 , maka :
5
u=N E=N E k¿ NkT
2
 Pada suhu tinggi ( T =± 500 K ) , f =7 , maka :
7
u=N E=N E k¿ NkT
2

Gas ideal yang terkurung dalam sebuah wadah tertutup mengandung banyak sekali
molekul. Tiap molekul gas memiliki energi kinetik rata-rata
1
E=v ( kT )
2

C. Enrgi dalam gas Sempurna


Energi dalam gas sempurna, yang juga dikenal sebagai gas ideal, adalah jumlah
total energi yang dimiliki oleh partikel-partikel gas di dalam sistem.

( ∂∂VU ) =0
T

C v −dT q =−Pdvq

−RT
C v −dT q = dV q
V

6
dT −R dV
=
T Cv V

dT R dV
+ =0
T Cv V

Energi ini dapat dibagi menjadi beberapa bentuk, termasuk energi kinetik translasi,
energi kinetik rotasi, dan energi potensial antara partikel-partikel gas.
Energi Kinetik Translasi: Ini adalah energi yang terkait dengan gerakan translasi (gerakan
maju-mundur) partikel gas. Energi kinetik translasi dari suatu partikel gas dihitung
dengan rumus:
E_kin_translasi = (1/2) * m * v^2
Di mana:
E_kin_translasi = energi kinetik translasi.
m = massa partikel gas.
V = kecepatan partikel gas.

Energi Kinetik Rotasi: Untuk gas yang dapat berputar (seperti molekul), ada juga energi
kinetik rotasi yang terkait dengan gerakan rotasi partikel. Energi kinetik rotasi dihitung
dengan rumus yang bergantung pada momen inersia (I) partikel dan kecepatan rotasi (ω):
E_kin_rotasi = (1/2) * I * ω^2
Di mana:
E_kin_rotasi = energi kinetik rotasi.
I = momen inersia partikel gas.
ω = kecepatan rotasi partikel gas.
Energi Potensial Antara Partikel: Energi potensial antara partikel gas tergantung pada
interaksi antara partikel-partikel tersebut. Dalam gas sempurna, asumsi utama adalah
bahwa partikel-partikel ini tidak berinteraksi secara potensial (tidak ada gaya tarik-
menarik antar partikel), sehingga energi potensialnya dianggap nol.

Jadi, total energi dalam gas sempurna dapat dihitung dengan menjumlahkan energi
kinetik translasi dan energi kinetik rotasi (jika berlaku) dari semua partikel dalam sistem:

7
Total Energi = Σ (E_kin_translasi + E_kin_rotasi)

Penting untuk diingat bahwa dalam model gas sempurna, tidak ada energi potensial
antara partikel, dan ini adalah asumsi yang sangat ideal. Sebagian besar gas di dunia
nyata tidak sepenuhnya mematuhi model gas sempurna, tetapi model ini sering digunakan
sebagai aproksimasi yang baik untuk banyak situasi fisika karena kemudahannya dalam
perhitungan.

D. Energi dalam Gas Van Der Walls


Persamaan Van der Waals adalah persamaan keadaan termodinamika yang didasa
rkan pada teori bahwa fluida terdiri dari partikel-partikel yang volumenya tidak nol, dan t
unduk pada gaya tarik menarik antar partikel (tidak harus berpasangan). Persamaan van
der waals merupakan suatu persamaan keadaan yang didasarkan pada alasan yang dapat d
iterima bahwa gas nyata tidak mengikuti hukum gas ideal. Hukum gas yang ideal mempe
rlakukan molekul gas sebagai partikel titik yang tidak berinteraksi kecuali dalam tumbuk
an elastis. Dengan kata lain, mereka tidak mengambil ruang apa pun, dan tidak tertarik at
au ditolak oleh molekul gas lainnya. Hukum gas ideal menyatakan bahwa volume (V) ya
ng ditempati oleh n mol dari setiap gas memiliki tekanan (P) pada suhu (T) dalam Kelvin.
Hubungan untuk variabel-variabel ini, P V = n R T, di mana R diketahui sebagai konstant
a gas, disebut sebagai hukum atau persamaan keadaan gas ideal.
Gas van der waals :
a
→ U=C V T − +kons tan
V

( ∂∂VU ) = Va
T
2

C P−C V
( ∂∂VU ) =
T βV
−P

a C P −CV
2
= −P
V βV

C P −CV =βV P+
( a
V
2 )
2
RV ( V −b )
β=
RT V 3−2 a ( V −b )2

8
a RT
P+ =
V V −b
2

R
C P −CV = 2
Maka : 2 a ( V −b )
1− 3
RT V

E. Energi Dalam Gas Pada Proses Adiabatik

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

9
DAFTAR PUSTAKA

Hersandy,M.,Supriyadi,B.,Yushardi,Y.(2014).Pengaruh Bentuk Elemen Pemanas Terhadap


Jumlah Kalor Yang Dihasilkan.Jurnal Pendidikan Fisika.3(1).23-27

10

Anda mungkin juga menyukai